Anda di halaman 1dari 88

1.

ANEMIA PADA REMAJA


A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Anemia
Sub Pokok Bahasan: Anemia pada remaja
Sasaran : Remaja
Tempat : Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
Pelaksana : Mahasiswa Gizi

1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Remaja Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan remajaDi Pondok Pesantren Al-
Istiqomah mampu mengetahui tentang Anemia pada remaja.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai anemia, diharapkan remaja
Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah mampu :
a. Menyebutkan pengertian anemia pada remaja.
b. Menyebutkan 2 dari 3 penyebab anemia pada remaja.
c. Menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala anemia pada remaja.
d. Menyebutkan 3 dari 5 akibat dari anemia pada remaja.
e. Menyebutkan 3 dari 4 pencegahan anemia pada remaja.
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
a. Pengertian Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Tanda dan gejala Anemia
d. Akibat Anemia
e. Pencegahan Anemia
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. Leafleat
b. LCD ( Licour Cristal Display)
c. Laptop
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahul - Memberi Salam - Menjawab 5 menit
uan - Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20menit
anemia, Penyebab Anemia,
Tanda dan gejala Anemia,
Akibat Anemia dan
Pencegahan Anemia
- Memberikan kesempatan - Menanyakan
kepada peserta untuk hal-hal yang
bertanya hal-hal yang tidak tidak di
di mengerti. mengerti

3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit


- Memberikan pertanyaan - Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang di
sampaikandan rein-
forcement kepada peserta
yang dapat menjawab.
- Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan kepada
peserta. - Memperhatikan
- Mengucapkan salam - Menjawab
penutup salam
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian Anemia
2) Peserta mengetahui Penyebab Anemia
3) Peserta mengetahui Tanda dan gejala Anemia
4) Peserta mengetahuiAkibat Anemia
5) Peserta mengetahui pencegahan Anemia
MATERI PENYULUHAN
ANEMIA

A. Definisi Anemia
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda
pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin kurang dari 12 gram/100 ml (Proverawati, 2011).
Anemia merupakan gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah hemoglobin (Hb) yang levelnya kurang dari 11,5 gr/dl
(Wikipedia, 2013).
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar
sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung
hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat
menyebabkan berbagai komplikasi termasuk kelelahan dan stres pada organ
tubuh (Proverawati, 2011)

B. Penyebab Anemia
Penyebab Umum dari Anemia:

1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti : Perdarahan Akut


(mendadak), Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh
darah,perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan menstruasi yang sangat
banyak.
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti: kekurangan zat besi,
vitamin B12, asam folat,dan penyakit kronis
3. Gangguan produksi sel darah merah seperti: ketidaksanggupan sumsum
tulang belakang membentuk sel- sel darah

C. Tanda – tanda Anemia


Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), tanda-tanda Anemia meliputi:
a. Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai (5L)
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan
menjadi pucat.

D. Akibat Anemia
Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), dampak anemia pada remaja putri ialah:
1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
2. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
3. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
4. Mengakibatkan muka pucat.

E. Pencegahan Anemia
Menurut Tarwoto, dkk (2010), upaya-upaya untuk mencegah anemia, antara lain
sebagai berikut:

1. Makan makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, dan tempe).
2. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
3. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
4. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke
dokter untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.
2. SENAM KEBUGARAN JASMANI DAN SENAM AEROBIK
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Olahraga
Sub Pokok Bahasan : Senam Kebugaran Jasmani dan Senam Aerobik
Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 26 Februari 2017
Waktu : 07.30 WITA- Selesai
Tempat : Di Desa Telagawaru
Penyuluh : Prasintya Rossa Anjani Avrianti

1) Analisis situasi
Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
Jumlah peserta : (Terlampir)
Lokasi : Di Desa Telagawaru
2) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya
olahraga bagi masyarakat.
3) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Mengetahui cara melakukan senam kebugaran jasmani
2. Mengetahui cara melakukan senam aerobik
4) Metode pelaksanaan
Praktik Senam Kebugaran Jasmani dan Senam Aerobik
5) Media
Laptop, Sound Sistem
6) Materi
Terlampir
MATERI
A. Senam Kebbugaran Jasmani
Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) ini termasuk ke dalam kelompok senam
umum. Senam Kebugaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ
adalah senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam
ini biasanya diiringi oleh lagu berirama dari berbagai propinsi yang
diaransemen ulang dan biasanya dilakukan oleh sekelompok peserta
besar. SKJ biasa dilakukan di tempat-tempat umum di Indonesia di hari-
hari tertentu dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi. Senam ini beserta
musik yang mengiringinya menjadi sangat popular di tahun 80-an dan 90-
an saat masa pemerintah Orde Baru (www.Wikipedia.com).
Petunjuk Umum Pelaksanaan Senam Kebugaran Jasmani :
1. Peserta haruslah orang-orang yang sehat.
2. Satu seri terdiri dari 8 macam latihan :
a) Satu nomor latihan terdiri 2 X 8 hitungan, kecuali :
(1) Latihan I lari di tempat dengan 5 X 8 hitungan.
(2) Lathan VIII pernafasan dengan 4 X 8 hitungan.
b) Peralihan nomor latihan yang satu ke nomor yang berikutnya tanpa
selang waktu dan dari seri latihan yang satu ke seri latihan yang
berikutnya dengan 8 ketukan.
c) Semua latihan dimulai dari kiri.
3. Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani haruslah secara bertahap :
a) Khusus bagi orang-orang yang kurang aktif berolahraga supaya
menanyakan dahulu kepada dokter atau pelatih.
b) Latihan harus secara teratur, terukur dan terarah.
4. Latihan yang diberikan harus aman dan memenuhi target yang
diinginkan, paling baik tentunya melalui pentahapan :
a) Pengukuran kemampuan tubuh.
b) Penilaian kardiografik.
c) Penilaian keluhan subyektif.
5. Apabila dalam melakukan latihan timbul :
a) Rasa lelah yang berlebihan.
b) Rasa pusing atau penglihatan berkunang-kunang.
c) Rasa sesak nafas yang berlebihan.
d) Rasa nyeri di dada sebelah kiri.
Maka latihan segera dihentikan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter
atau menanyakan kepada pelatih.
6. Peserta harus memakai pakaian olahraga yang pantas untuk Senam
Kesegaran Jasmani.
7. Senam Kesegaran Jasmani terutama ditujukan untuk mengisi jam krida
yang telah ditentukan atau dapat dilakukan setiap saat pada
kesempatan pertama terjadinya waktu luang pada hari itu bagi
masyarakat luas.
8. Bagi mereka yang masih ingin melanjutkan latihan untuk meningkatkan
kesegaran jasmaninya dapat melakukan standar jumlah set latihan.

Manfaat Senam Kesegaran Jasmani 2008


(http://fajarnashrullah.blogspot.com):
1. Dalam pemanasan SKJ 2008 menyiapkan kondisi secara fisiologis
maupun psikologis, agar dapat melaksanakan latihan gerakan SKJ 2008
dengan baik dan benar.
2. Menaikan / meningkatkan suhu tubuh secara bertahap.
3. Meningkatkan koordinasi otot dan persendian.
4. Menguatkan otot tungkai atas, bawah, dan kaki.
5. Melatih kelincahan tungkai atas, bawah, kaki
6. Melancarkan peredaran darah
7. Dalam pendinginan mengatur nafas menjadi lebih teratur dan santai
8. Melemaskan dan mengembalikan sendi bahu yang sebelumnya terus
digerakkan.
9. Meningkatkan fungsi jantung. Dengan menaikkan detak jantung Anda
selama minimal 20 menit, Anda meningkatkan daya tahan dan kekuatan.
10. Menjaga jantung dan paru-paru bekerja dengan baik adalah hal yang
terpenting untuk dapat menguasai latihan berat tertentu. Setelah daya
tahan Anda dibangun, akan lebih mudah untuk menyelesaikan latihan
Anda dalam jumlah yang relatif singkat.
11.SKJ 2008 meningkatkan koordinasi Anda. Terutama saat kita usia
muda, koordinasi penting untuk gaya hidup sehat. Kegiatan SKJ 2008
adalah cara yang bagus untuk membuat pikiran, koneksi tubuh roh.
B. Senam Aerobik
Senam Aerobik adalah serangkain gerak yang dipilih secara sengaja
dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan
ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu (Marta Dinata, 2007 : 12 ).
Senam Aerobik merupakan salah satu jenis olahraga aerobik. Senam
aerobik merupakan jenis dari senam umum (general gymnastics). Senam
aerobik menurut Lynne Brick (2001:9), adalah sebuah cara yang terbaik
untuk berlatih sebab aerobik dapat dilakukan secara spontan, atau dengan
persiapan. Aman, efektif, menyenangkan, dan menawarkan berbagai
macam bentuk tanpa menghiraukan tingkat pengalaman anda. Senam
aerobik adalah aktivitas fisik dengan gerakan yang sistematik yang
menggunakan iringan musik. Senam aerobik bermanfaat untuk menjaga
kesehatan jantung dan kesegaran jasmani. Senam aerobik menurut Berty
Tilarso (2000: 4), ada bermacam-macam seperti: step aerobic, aqua
aerobic, chacha aerobic, funky aerobic, aeroflek, marathon aerobic, fit
aerobic, body language, body conditioning, salsa aerobic, dan dangdut
aerobic. Sedangkan bentuk senam aerobik yaitu low impact aerobic, mix
impact aerobic, high impact aerobic.

1. Prinsip-prinsip latihan senam aerobik yang harus diperhatikan:


a. Jenis, macam latihan harus diseleksi dan diteliti (setelah melalui
analisis yang cermat tentang pengaruhnya terhadap tubuh). Latihan
yang tidak berguna dihilangkan.
b. Pelaksanaan gerak harus tepat (jadi harus ada koreksi dan remidi)
c. Dilaksanakan dengan sikap permulaan dan akhir yang benar.
d. Suatu latihan mempunyai dosis yang sesuai dengan tujuannya.
2. Tahap pelaksanaan latihan sesuai dengan tingkat kesukaran menguasai
gerakan diurutkan sebagai berikut :
a. Setelah menguasai latihan yang lama kemudian meningkat ke latihan
yang baru
b. Latihan dimulai dari latihan yang mudah ke yang sukar
c. Latihan dimulai dari latihan yang sederhana ke yang komplek
d. Latihan dimulai dari latihan yang ringan ke yang berat atau yang tak
intensif ke yang intensif
3. Sistematika program senam aerobik, yang berarti pengulangan gerak
secara sistematis dan teratur dengan tujuan meningkatkan kemampuan
fisik seseorang.
3. SENAM LANSIA
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Olahraga
Sub Pokok Bahasan : Senam Lansia
Sasaran : Lansia di Desa Telagawaru
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 28 Februari 2017
Waktu : 08.00 WITA- Selesai
Tempat : Di Desa Telagawaru
Penyuluh : Eli

1. Analisis situasi
Sasaran : Lansia di Desa Telagawaru
Jumlah peserta : (Terlampir)
Lokasi : Di Desa Telagawaru
2. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya
olahraga bagi lansia.
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
b. Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
c. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa
melihat catatan/leafleat.
d. Mendemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar
tanpa melihat catatan/ leaflet

4. Metode pelaksanaan
Praktik Senam Lansia
5. Media
Laptop, Sound Sistem
6. Materi
Terlampir
MATERI
1. Pengertian
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan
baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu
kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan
intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran
termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari
program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI,
2003:6)

2. Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani
Tujuan lain adalah :
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
b. Membangun kekuatan dan daya tahan.
c. Menurunkan lemak.
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi.(Depkes RI, 1997:2)
3. Manfaat senam lansia
a. Sebagai pencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
b. Sebagai pengobatan(kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia
adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung,
kelainan insufisiensi,koroner, kelainan pembuluh darah tepi,
thromboplebitis dan osteoporosis.
c. Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:
1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia
2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan
3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan (sakit).
4. Prinsip-prinsip olahraga dalam lansia
a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:
1) Ketahanan kardio – pulmonal.
2) Kelenturan (fleksibilitas)
3) Kekuatan otot
4) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)
b. Selalu mempertahankan keselamatan.
c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat
d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.
e. Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang.
f. Hindari kompetisi – kompetisi.
g. Perhatikan kontra indikasi latihan:
1) Adanya penyakit infeksi
2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg
3) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.
5. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:
a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak
b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.
c. Member kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsangan
d. Mencegah cedera
Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan
pada:
a. Perbaikan kekuatan atot.
b. Perbaikan stamina (aerobic capacity).
c. Perbaikan fleksibilitas.
d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan
mempertahankan portus yang baik.
Langkah-Langkah
a. Latihan kepala dan leher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada. Putar kepala
dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri. Miringkan kepala ke
bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
b. Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan
Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus
dengan bahu.
Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian
angkat lengan keatas kepala
Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah
punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan
dan kiri
Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
c. Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak
tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.
Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian
setelah menyentuh tiap jari.
Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.
d. Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi
yang lain.
Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu kekiri dan kekanan.
Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke
belakang.
e. Latihan paha
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan
tahan beberapa waktu.
Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada
tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik
telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali
Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.
Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga
permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.
Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi.
Angkat tumit tinggi- tinggi kemudian putarkan.
f. Latihan pernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan
kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka
terasa dada mengambang.
Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan
akan menutup kembali.
g. Latihan muka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas
Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar
Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian isap kedalam
Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
4. Bantuan Hidup Dasar
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan :Bantuan Hidup Dasar
Sub Pokok Bahasan: Resusitasi Jantung Paru
Sasaran :Remaja
Tempat : Di Kantor Desa Telagawaru
Pelaksana : Mahasiswa Perawat

1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Remaja Karang Taruna Desa Telagawaru
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Kantor Desa Telagawaru
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi diharapkan remajaKarang
Taruna mengetahui tentang Resusitasi Jantung Paru dan mampu
mengaplikasikan.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai resusitasi
jantung paru, diharapkan remaja karang taruna mampu :
a. Menjelaskan pengertian Resusitasi Jantung Paru
b. Menjelaskan tujuan Resusitasi Jantung Paru
c. Menjelaskan langkah-langkah melakukan Resusitasi Jantung Paru.
d. Menjelaskan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam teknik Resusitasi
Jantung Paru.

4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)


a. Pengertian Resusitasi Jantung Paru
b. Tujuan Resusitasi Jantung Paru
c. langkah-langkah melakukan Resusitasi Jantung Paru.
d. hal – hal yang perlu diperhatikan dalam teknik Resusitasi Jantung Paru
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah, diskusi, demonstrasi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. LCD ( Licour Cristal Display)
b. Laptop
c. Pantom dada
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahul - Memberi Salam - Menjawab 5 menit
uan - Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20menit
RJP, tujuan RJP,hal – hal
yang diperhatikan pada saat
RJP.
- Mendemonstrasikan - Memperhatikan
Langkah –langkah RJP. dan mengulang
- Memberikan kesempatan demonstrasinya
kepada peserta untuk - Menanyakan
bertanya hal-hal yang tidak hal-hal yang
di mengerti. tidak di
mengerti

3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit


- Memberikan pertanyaan - Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang di
sampaikandan rein-
forcement kepada peserta
yang dapat menjawab.
- Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan kepada
peserta. - Memperhatikan
- Mengucapkan salam - Menjawab
penutup salam

8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
d. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Rumah Kepala Dusun Telagawaru.
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
e. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
4) Peserta turut serta pada saat Re Demonstrasi langkah – langkah RJP
f. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian RJP
2) Peserta mengetahui Tujuan RJP
3) Peserta mengetahui Langkah – langkah RJP
4) Peserta mengetahuiHal – hal yang perlu diperhatikan pada saat RJP
MATERI PENYULUHAN
RESUSITASI JANTUNG PARU

A. Definisi Resusitasi Jantung Paru


Resusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkan kembali,
dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu
episode henti jantung berlanjut menjadi kematian biologis. Resusitasi jantung
paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan sirkulasi dan
pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah kematian
biologis. Resusitasi jantung paru (RJP) atau juga dikenal dengan cardio
pulmonier resusitation (CPR) merupakan gabungan antara pijat jantung dan
pernafasan buatan.
Komplikasi dari teknik ini adalah pendarahan hebat. Jika korban mengalami
pendarahan hebat, maka pelaksanaan RJP akan memperbanyak darah yang
keluar sehingga kemungkinan korban meninggal dunia lebih besar. Namun, jika
korban tidak segera diberi RJP, korban juga akan meninggal dunia. RJP harus
segera dilakukan dalam 4-6 menit setelah ditemukan telah terjadi henti nafas
dan henti jantung untuk mencegah kerusakan sel-sel otak dan lain-lain. Jika
penderita ditemukan bernafas namun tidak sadar maka posisikan dalam
keadaan mantap agar jalan nafas tetap bebas dan sekret dapat keluar dengan
sendirinya.

B. Tujuan Resusitasi Jantung Paru


a. Mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas
(respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana
fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup
normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.
b. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas)
c. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan
ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami henti
jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation(CPR) atau
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
C. Langkah – Langkah Melakukan Resusitasi Jantung Paru
a. Mengecek kesadaran
1) Tepuk bahu dan panggil dengan keras
“Pak, apakah anda baik-baik saja ?!!”

Jika Tidak ada respon : maka pasien tidak sadar

b. Cek Pernafasan
1) Buka baju korban
2) Lihat dengan cepat : apakah ada pergerakan dada naik turun
3) Jika : korban tidak bernafas atau bernafas gasping (tersengal-sengal,
satu-satu)
4) Segera panggil bantuan : telepon pelayanan kesehatan dan ambil AED
(jika ada)
5) Lanjutkan ke langkah 3
c. Cek nadi
1) Tidak lebih dari 10 detik
2) Nadi karotis pada dewasa dan anak-anak

3) Nadi brakhialis pada bayi


4) Jika tidak ada nadi: “segera mulai RJP”
d. Lakukan RJP
Posisi tangan
1) Tangan di tengah dada, sedikit lebih rendah dari tulang dada
2) Tangan non dominan diatas tangan dominan.

Terdiri dari :
• Kompresi
• Nafas buatan
• 1 siklus = 30 kompresi : 2 nafas buatan
• Kompresi dulu buka dan bersihkan jalan nafas berikan nafas
buatan (C-A-B)

RJP berkualitas tinggi


Cara RJP :
1) Cepat : minimal 100 x/menit
2) Kuat : kedalaman minimal 5 cm atau lebih pada dewasa

3) Memberikan kesempatan dada mengembang sebelum di tekan


4) Minimal 5 siklus ( 1 siklus = 30 kompresi: 2 nafas)
5) Diantara nafas : jeda 5-6 dtk
6) Cek nadi setiap akhir 5 siklus atau setiap 2 menit
7) Buka jalan nafas
a) Bebaskan jalan nafas : bersihkan jika ada darah, kotoran, dsb
b) Berikan nafas buatan : tarik nafas, pencet hidung pasien,
hembuskan lihat gerakan dada
c) Jika tdk mau : lanjutkan
d) kompresi dada

Dewasa
(Umur >8) Anak-anak (Umur 1-8) Bayi (Umur <1)

Airway (Jalan nafas)


a) Buka jalan nafas
b) Bebaskan jalan nafas : bersihkan jika ada darah, kotoran,
dsb
c) Berikan nafas buatan : tarik nafas, pencet hidung pasien,
hembuskan lihat gerakan dada
d) Jika tdk mau : lanjutkan
e) kompresi dada
e. Waktu berhenti dilakukan BHD
a) Nadi sudah kembali
b) Penolong kelelahan
c) Petugas kesehatan ahli mengambil alih
Kalau nadi sudah kembali
a) Cek nafas
b) Jika belum ada berikan nafas buatan
c) Jika ada ( min 12x/mnt): berikan posisi pemulihan
D. Hal – Hal yang diperhatikan saat Resusitasi Jantung Paru
1. RJP jangan berhenti lebih dari 5 detik dengan alasan apapun.
2. Tidak perlu memindahkan penderita ke tempat yang lebih baik, kecuali bila ia
sudah stabil.
3. Jangan menekan prosesus xifoideus pada ujung tulang dada, karena dapat
berakibat robeknya hati
4. Diantara tiap kompresi, tangan harus melepas tekanan tetapi melekat pada
sternum, jari-jari jangan menekan iga korban.
5. Hindarkan gerakan yang menyentak. Kompresi harus lembut, teratur dan
tidak terputus
6. Perhatikan komplikasi yang mungkin karena RJPseperti :
7. Patah tulang dada dan tulang iga
8. Bocornya paru-paru (pneumotoraks)
9. Perdarahan dalam paru-paru / rongga dada (hemotoraks)
10. Luka dan memar pada paru-paru
11. Robekan pada hati
5. KESEHATAN KULIT
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan :Kesehatan Kulit
Sub Pokok Bahasan: Skabies (Korengan)
Sasaran :Santriwan dan santriwati
Tempat : DiPondok pesantren al-istiqomah
Pelaksana : Mahasiswa Perawat

1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Santriwan dan santriwati
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Pondok pesantren al-istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan
santriwan di Pondok Pesantren Al - Istiqomah tentang kesehatan kulit.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan kulit, diharapkan
santriwan dan santriwati mengerti :
a. Menjelaskan pengertian Skabies
b. Menjelaskan Tanda Gejala Skabies
c. Menjelaskan pencegahan Skabies
d. Menjelaskan Pengobatan Skabies

4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)


a. Pengertian Skabies
b. Tanda dan gejala Skabies
c. Cara Pencegahan Skabies
d. Cara Pengobatan Skabies
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah, diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. LCD ( Licour Cristal Display)
b. Laptop
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahul - Memberi Salam - Menjawab 5 menit
uan - Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20menit
Skabies
- Menjelaskan Tanda Gejala - Memperhatikan
Skabies
- Menjelaskan Pencegahan - Memperhatikan
Skabies
- Menjelaskan Pengobatan - Menanyakan
Skabies hal-hal yang
tidak di
mengerti

3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit


- Memberikan pertanyaan - Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang di
sampaikandan rein-
forcement kepada peserta
yang dapat menjawab.
- Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan kepada
peserta. - Memperhatikan
- Mengucapkan salam - Menjawab
penutup salam

8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
g. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Ponpes Al-Istiqomah.
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
h. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
i. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian Skabies
2) Peserta mengetahui Tanda Gejala Skabies
3) Peserta mengetahui Cara Pencegahan Skabies
4) Peserta mengetahuiCara Pengobatan Skabies
MATERI PENYULUHAN
RESUSITASI JANTUNG PARU

1. Pengertian

Scabies Merupakan Penyakit Kulit Menular Yang Disebabkan Oleh Seekor


Tungau (Kutu/Mite) Yang Bernama Sarcoptes Scabel, Filum Arthopoda, Kelas
Arachida,Ordo Ackarina, Superfamili Sarcopte. Pada Manusia Oleh S. Scabiei
Var Homonis.

Penyakit Scabies Ini Merupakan Penyakit Menular Oleh Kutu Tuma


Gatal, Sarcoptes Scabei, Kutu Tersebut Memasuki Kulit Strtum Korneum,
Membentuk Kanalikuli Atau Terowongan Lurus Atau Berkelok Sepanjang 0,6
Sampai 1,2 Centimeter.

Kecil Ukurannya, Hanya Bisa Dilihat Dibawah Lensa Mikroskop, Yang


Hidup Didalam Jaringan Kulit Penderita, Hidup Membuat Terowongan Yang
Bentuknya Memanjang Dimalam Hari, Sehingga Membuat Orang Sulit Tidur.
Dibandingkan Penyakit Kulit Gatal Lainnya, Scabies Merupakan Penyakit
Kulit Dengan Rasa Gatal Yang Lebih Dibandingkan Dengan Penyakit Kulit
Lain.

Sinonim Dari Penyakit Ini Adalah Kudis, The Itch Gudig, Budukan, Dan
Gatal Agogo. Akibatnya, Penyakit Ini Menimbulkan Rasa Gatal Yang Panas
Dan Edema Yang Disebabkan Oleh Garukan.Hal Yang Paling Disukai Kutu
Betina Adalah Bagian Kulit Yang Tipis Dan Lembab, Yaitu Daerah Sekitar
Sela Jari Longlegs Dan Tangan, Siku, Pergelangan Tangan, Bahu, Dan
Daerah Kemaluan. Pada Bayi Yang Memiliki Kulit Serba Tipis, Telapak
Tangan, Kaki, Muka, Dan Kulit Kepala Sering Diserang Kutu Tersebut.

Faktor Penunjang Penyakit Ini Antara Lain Social Ekonomi Rendah,


Hygiene Buruk, Sering Berganti Pasangan Seksual, Kesalahan Diagnosis
Dan Perkembangan Demografis Serta Ekologik. Penularan Penyakit Scabies
Ini Dapat Terjadi Secara Langsung Maupun Tidak Langsung, Karenanya Tak
Heran Jika Penyakit Gudik (Scabies) Dapat Dijumpai:

 Disebuah Keluarga
 Dikelas Sekollah
 Di Asrama
 Dipesantren.
2. Tanda Gejala Skabies
a. Gatal Di Sela-Sela Jari Dan Pergelangan Tangan.
b. Gatal Pada Permukaan Luar Siku Dan Di Ketiak.
c. Gatal Di Sekitar Perut Dan Pusar.
d. Gatal Pada Bagian Bokong Dan Selangkangan
e. Gatal Di Sekitar Puting Susu, Garis Bra, Dan Sisi Payudara (Pada
Wanita).
f. Gatal Pada Alat Kelamin (Pada Pria).
g. Kulit Yang Memerah
h. Nampak Gelembung Pada Kulit
i. Gelembung Yang Berisikan Air

3. Pencegahan Skabies

a. Lakukan Penyuluhan Kepada Masyarakat Dan Komunitas Kesehatan


Tentang Cara Penularan, Diagnosis Dini Dan Cara Pengobatan
Penderita Scabies Dan Orang-Orang Yang Kontak.
b. Mencuci Bersih, Bahkan Sebagian Ahli Menganjurkan Dengan Cara
Direbus, Handuk, Seprai Maupun Baju Penderita Skabies, Kemudian
Menjemurnya Hingga Kering.
c. Menghindari Pemakaian Baju, Handuk, Seprai Secara Bersama-Sama.
d. Mengobati Seluruh Anggota Keluarga, Atau Masyarakat Yang Terinfeksi
Untuk Memutuskan Rantai Penularan.
e. Mandi Dengan Air Hangat Dan Sabun Untuk Menghilangkan Sisa-Sisa
Kulit Yang Mengelupas Dan Kemudian Kulit Dibiarkan Kering.
f. Gunakan Pakaian Dan Sprei Yang Bersih, Semua Perangkat Tidur,
Handuk Dan Pakaian Yang Habis Dipakai Harus Dicuci Dengan Air
Yang Sangat Panas Kalau Perlu Direbus Dan Dikeringkan Dengan Alat
Pengering Panas.
g. Menjaga Lingkungan Agar Tetap Bersih Dan Sehat,
h. Ruangan Jangan Terlalu Lembab Dan Harus Terkena Sinar Matahari
i. Serta Menjaga Kebersihan Diri Anggota Keluarga Dengan Baik Mandi
3xsehari Menggunakan Sabun 1 Orang 1 Sabun Dann Keramas
Minimal 2x Seminggu.

4. Pengobatan Skabies

Jenis Obat Topical :

a. Belerang Endap (Sulfur Presipitatum) 4-20 % Dalam Bentuk Salep


Atau Krim. Pada Bayi Dan Orang Dewasa Sulfur Presipitatum 5%
Dalam Minyak Sangat Aman Efektif. Kekurangannya Ialah Pemakaian
Tidak Boleh Kurang Dari Tiga Hari Karena Tidak Efektif Terhadap
Stadium Telur, Berbau, Mengotori Pakaian, Dan Dapat Menimbulkan
Iritasi.
b. Emulsi Benzil-Benzoat 20-25 % Efektif Terhadap Semua Stadium,
Diberikan Setiap Malam Selama 3 Hari. Obat Ini Sulit Diperoleh, Sering
Memberi Iritasi, Dan Kadang-Kadang Semakin Gatal Setelah Dipakai.
c. Ama Benzena Heksaklorida (Gameksan=Gammexane) 1 % Dalam
Bentuk Krim Atau Losio Tidak Berbau Dan Tidak Berwarna, Termasuk
Obat Pilihan Karena Efektif Terhadap Semua Stdium, Mudah
Digunakan, Dan Jarang Memberi Iritasi. Pemberiannya Hanya Cukupt
Sekali Setiap 8 Jam. Jika Masih Ada Gejala Ulangi Seminggu
Kemudian. Pengguanaan Yang Berlebihan Dapat Menimbulkan Efek
Pada Sistem Saraf Pusat. Pada Bayi Dan Anak-Anak Jika Digunakan
Berlebihan , Dapat Menimbulkan Neurotoksisitas. Obat Ini Tidak Aman
Digunaka Untuk Ibu Menyusui Dan Wanita Hamil.
d. Benzilbenzoat (Krotamiton) Tersedia 10 % Dan 25% Dalam Krim
Atau Losio Mempunyai Dua Efek Sebagai Antiskabies Dan Antigatal.
Harus Dijauhkan Dari Mata, Mulut, Dan Uretra. Krim (Eurax) Hanya
Efektif Pada 50-60 % Pasien. Digunakan Selama 2 Malam Beruturut-
Turut Dan Dibersihkan Setelah 24 Jam Pemakaian Terakhir, Kemudian
Digunakan Lagi 1 Minggu Kemudian. Obat Ini Disapukan Ke Badan
Dari Leher Ke Bawah. Penggunaan Berlebihan Dapat Menyebabkan
Iritasi. Bila Digunakan Untuk Bayi Dan Anak-Anak Harus Di
Tambahkan Air 2-3 Bagian.
e. Permethrin. Dalam Bentuk Krim 5 % Sebagai Dosis Tunggal.
Pengguanaanya Selama 8-12 Jam Dan Kemudian Dicuci Bersih-
Bersih. Merupakan Obat Yang Paling Efektif Dan Aman Karena Sangat
Mematikan Untuk Parasit S. Scabiei Dan Memiliki Toksisitas Rendah
Pada Manusia. Pengobatan Pada Skabies Krustosa Sama Dengan
Skabies Klasik, Hanya Perlu Ditambahkan Salep Keratolitik. Skabies
Subungual Susah Diobati. Bila Didapatkan Infeksi Sekunder Perlu
Diberikan Antibiotik Sistemik.
Obat Tradisional :

a. Campuran Kunyit Dan Minyak Zaitun


Sedari Dulu Kunyit Terkenal Sebagai Obat Tradisional Yang Sangat
Ampuh Melawan Berbagai Penyakit Kulit Seperti Kudis, Panu,
Pembengkakan, Pelepuhan, Bekas Luka Bakar, Dan Bahkan Anti
Penuaan Dikarenakan Kandungan Zat Anti Bakterinya. Khususnya
Dalam Pengobatan Scabies, Campurkan Minyak Zaitun Dengan Bubuk
Kunyit Secukupnya Dan Oleskan Pada Kulit Yang Terjangkit Scabies.
Jika Tidak Ada Minyak Zaitun Bisa Diganti Dengan Minyak
Kelapa.Lebih Menyarankan Menggunakan Kunyit Mentahnya Saja
Terus Ditumbuk Lalu Dicampur Dengan Minyak Zaitun/Kelapa. Tapi
Karena Bubuk Kunyit Lebih Praktis Jadi Tidak Ada Masalah.Karena
Kunyit Bisa Menyebabkan Kulit Menjadi Kuning Sebaiknya Dicampur
Dengan Tepung Beras Dengan Perbandingan 3:1 Atau Secukupnya
Saja.
b. Lendir Lidah BuayaSaya Pernah Mencoba Lendir Buaya Mengobati
Scabies. Hasilnya Sangat Bagus Terutama Ketika Kulit Menjadi Kering
Karena Efek Samping Scabimite. Kulit Menjadi Lembab Dan Segar
Kembali. Selain Itu, Membantu Pemulihan Kulit Yang Berubah Menjadi
Hitam Akibat Bekas Scabies. Di Luar Sana Sudah Ada Penelitian Yang
Membandingkan Hasil Pengobatan Lidah Buaya Dan Pengobatan
Kimia Terhadap Scabies. Hasilnya Sama-Sama Mujarab Mengobati
Scabies. Perbandingan Hasil Pengobatannya Sama-Sama Di Atas
95%. Coba Cari Di
c. Bawang Merah Dan Bawang Putih
Caranya Tumbuk Bawang Merah Dicampur Garam Sampai Halus.
Setelah Itu, Campur Lagi Dengan Minyak Kelapa Atau Minyak Zaitun
Secukupnya Agar Bisa Menempel Di Kulit Pada Pagi Hari. Sorenya,
Ganti Bawang Merah Dengan Bawang Putih. Waktu Mengoleskan
Bawang Putih, Harus Ditahan Ya Gatalnya. Jangan Digaruk! Jangan
Lupa Makan Bawang Putih Mentah Setiap Hari Agar
SystemKekebalanTubuh Bertambah.
d. Daun Sirih
Daun Sirih Berfungsi Sebagai Anti Septik Alami Pembunuh Kutu
Scabies. Caranya Rebus Daun Sirih Atau Batang Sirih Dicampur
Garam Lalu Larutkan Dengan Air Bak Mandi Ketika Mau Mandi
Tentunya. Lebih Bagus Lagi, Setelah Itu Tumbuk Daun Sirih
LaluOleskan Di Kulit Yang Terjangkit Scabies.
e. Garam
Garam Merupakan Obat Penyakit Kulit Terkenal Sedari Dulu. Teman-
Teman Bisa Berendam Di Pantai Yang Bersih Atau Mandi Air Hangat
Dengan Campuran Garam. Bisa Menggunakan Garam Dapur Atau
Kalau Perlu Silahkan Menggunakan Garam Dari Laut Mati.
f. Belerang
Belerang Bisa Membunuh Kutu Scabies Tapi Sayangnya Tidak
Telurnya. Jadi Teman-Teman Baiknya Berendam Di Permandian Air
Panas Yang Mengandung Belerang Secara Teratur. Kalau Tidak Bisa
Ke Permandian Air Panas, Beli Saja Bubuk Belerang Di Apotik
Terdekat. .
g. Cuka
Aduh! Hampir Lupa Sama Cairan Kecut Ini. Cuka Termasuk Cairan
Asam Pembasmi Kutu Dan Bakteri.Oleskan Cairan Ini Di Bagian Kulit
Dengan Kapas. Ingat, Rasanya Betul-Betul Pedih!
h. JerukNipisSama Dengan Cuka, Jeruk Nipis Mengandung Asam Alami
PembasmiKutu Scabies. Oleskan Saja Perasan Jeruk Nipis Di Kulit
Yang Terjangkit Scabies.
i. MinyakKayuPutihMinyak Kayu Putih Juga Termasuk Obat Scabies
Yang Paling Ampuh. Tapi Minyak Kayu Putih Yang Saya Gunakan
Bukan Sembarang Kayu Putih Tapi Kayu Putih Jenis Tea Tree Oil.
6. ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)

A. SATUAN ACARA PENYULUHAN PELAKSANAAN KKN


Pokok Bahasan : ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Sub Pokok Bahasan : ISPA pada bayi dan balita
Sasaran : Siswa kelas 5 SDN 1 Telaga Waru
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Maret 2017
Waktu : 08.00 WITA s/d selesai
Tempat : Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
Pelaksana : Mahasiswa Keperawatan

1. Analisis /situasi
a. Sasaran : ibu bayi dan balita masyarakat wilayah kerja puskesmas
Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Rumah Kadus Telaga Waru
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu bayi dan balita serta para
kader diharapkan mampu memahami cara pencegahan sekaligus
penanganan ISPA pada bayi dan Balita.
3. Tujuan khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit, ibu bayi dan
balita serta kader mampu:
a. Memahami pengertian ISPA
b. Mengetahui tanda dan gejala ISPA
c. Mengetahui penyebab ISPA
d. Memahami cara penularan ISPA
e. Mengetahui komplikasi ISPA
f. Mengetahui cara pencegahan ISPA
g. Memberikan penanganan pada ISPA
h. Mengetahui cara penanganan ISPA yang disertai demam tinggi
i. Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk ISPA
j. Mendemonstrasikan cara mengukur suhu dan melakukan kompres
4. Materi penyuluhan (terlampir)
a. Pengertian ISPA
b. Tanda dan gejala ISPA
c. Penyebab ISPA
d. Cara penularan ISPA
e. Komplikasi ISPA
f. Cara pencegahan ISPA
g. Cara Penanganan ISPA
h. Cara penanganan ISPA disertai demam tinggi
5. Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
6. Media penyuluhan
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
d. Sarana demonstrasi
1) Washlap
2) Baskom
3) Air biasa dan air hangat
4) Kecap
5) Jeruk nipis
6) Madu
7) Lemon
8) Gula pasir
7. Proses penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pendahulua 3 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam


n menit mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Apersepsi 3. Menjawab
4. Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
Isi / 10 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan
Penyajian menit ISPA memperhatikan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

2. Menjelaskan tanda dan materi yang


gejala ISPA disampaikan.
3. Menjelaskan penyebab 2. Mendengarkan dan
ISPA memperhatikan
4. Menjelaskan cara materi yang
penularan ISPA disampaikan.
5. Menjelaskan komplikasi 3. Mendengarkan dan
ISPA memperhatikan
6. Menjelaskan cara materi yang
pencegahan ISPA disampaikan.
7. Menjelaskan cara 4. Mendengarkan dan
Penanganan ISPA memperhatikan
8. Menjelaskan cara materii yang
penanganan ISPA yang disampaikan.
disertai demam tinggi 5. Mendengarkan dan
9. Menjelaskan cara memperhatikan
mengukur suhu dan materii yang
melakukan kompres disampaikan.
10. Mendemonstrasikan cara 6. Mendengarkan dan
mengukur suhu dan memperhatikan
melakukan kompres materii yang
11. Mendemonstrasikan cara disampaikan.
pembuatan obat tradisional 7. Memperhatikan dan
ISPA mampu
12. Memberikan kesempatan mempraktikan materi
audiens untuk bertanya yang disampaikan.
13. Memberikan kesempatan 8. Mendengarkan dan
kepada audiens untuk memperhatikan
mendemonstrasikan cara jawaban yang
mengukur suhu diberikan
14. Memberikan kesempatan 9. Mendengarkan dan
kepada audiens untuk memperhatikan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

mendemonstrasikan cara jawaban yang


melakukan kompres diberikan
10. Mendengarkan dan
memperhatikan
jawaban yang
diberikan
11. Peserta mengajukan
pertanyaan mengenai
materi yang kurang
dipahami atau
menjawab pertanyaan
yang diajukan.
12. Peserta mencoba
mengukur suhu
13. Peserta mencoba
melakukan kompres
Penutup 2 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab pertanyaan
menit peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
reinforcement positif
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan. 2. Mendengarkan dan
2. Memberikan kesimpulan menyimak dengan
dari penyuluhan baik dan benar
3. Menyampaikan harapan 3. Menyatakan
agar dapat bergunanya kesediaan untuk
pengetahuan yang didapat menjalani pola hidup
peserta dari penyuluhan ini. sehat dan mau
menyebarkan
4. Mengucapkan terimakasih pengetahuannya
atas peran serta peserta tentang hipertensi
dan mengucapkan salam 4. Menjawab salam
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

penutup

8. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang telah ditetapkan. Kriteria evaluasinya yaitu:
j. Evaluasi struktur
4) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
5) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
6) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
k. Evaluasi proses
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
5) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
6) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
l. Evaluasi Hasil
1) Peserta memahami pengertian ISPA
2) Peserta mengetahui tanda dan gejala ISPA
3) Pesertamengetahui penyebab ISPA
4) Pesertamemahami cara penularan ISPA
5) Pesertamengetahui komplikasi ISPA
6) Pesertamengetahui cara pencegahan ISPA
7) Pesertamemberikan penanganan pada ISPA
8) Pesertamengetahui cara penanganan ISPA yang disertai demam
tinggi
9) Pesertamendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk
ISPA
10) Peserta mampu mendemonstrasikan cara mengukur suhu dan
melakukan kompres
9. Kepustakaan
Anonim. 2015. Infeksi Saluran Pernafasan Akut. http://www.alodokter.com
diakses pada hari Selasa, 15 Maret 2015.
Smith, Tony and Davidson Sue. 2009. Dokter Di Rumah Anda. Jakarta :
Dian Rakyat
Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC
Werner, David, dkk. 2010. Apa yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter
Edisi I.Yogyakarta : ANDI; Yayasan Essentia Medica
Werner, David, dkk. 1993. Where there is no doctor. London and Oxford :
Macmillan Education LTD
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi pada bagian saluran pernafasann
mulai dari hidung sampai paru-paru dan berlangsung sampai dengan 14 hari.
2. Tanda dan Gejala
a. Bukan Pneumonia
1) Batuk pilek biasa
2) Banyak bersin atau hidung tersumbat
3) Tidak ada nafas cepat
b. Pneumonia
1) Batuk pilek
2) Nafas cepat
c. Tanda-tanda Bahaya
1) Tidak bias minum atau menyusu
2) Memuntahkan makanan
3) Tampak lemah
4) Terus batuk
5) Sesak
6) Lubang hidung melebar waktu bernafas
7) Nafas cepat
8) Bibir atau lidah membiru
9) Demam tinggi
10) Tidak bisa bicara atau bersuara
3. Penyebab
ISPA disebabkan oleh lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan riketsia.
Beberapa diantaranya Rhinovirus, Adenovirus, dan Pneumokokus.
4. Penularan
a. Cairan ingus mengandung virus atau bakteri yang dapat menempel pada
permukaan benda seperti gagang pintu, remote tv, dan juga tangan.
b. ISPA ditularkan melalui udara saat penderita batuk dan bersin
5. Komplikasi
Jika ISPA pada bayi tidak segera ditangani dapat menjadi:
a. Pneumonia atau paru-paru basah yaitu paru-paru meradang, bengkak,
dan penuh cairan.
b. Otitis Media Akut atau radang telinga tengah yaitu infeksi pada ruang
dibelakang gendang telinga
c. Mastoiditis yaitu infeksi tulang mastoid yang berada tepat dibelakang
telinga
6. Pencegahan
a. Pada bayi tetap berikan ASI
b. Istirahat cukup dan makan-makanan bergizi serta yang mengandung
vitamin c
c. Jaga kebersihan udara
d. Hindarkan bayi dan balita dengan orang yang sakit
e. Agar tidak menimbulkan sakit telinga. Jangan terlalu memaksakan ingus
untuk keluar dan cukup dibersihkan dengan diusap saja.
f. Tisu yang digunakan dibuang ditempat sampah
g. Rajin-rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
7. Penanganan
a. Bukan Pneumonia
1) Istirahat yang cukup
2) Berikan minum yang banyak atau pada bayi tetap berikan ASI
3) Berikan makan-makanan yang bergizi dan mengandung vitamin C
seperti jeruk atau lemon.
4) Beri larutan kecap dan jeruk nipis atau madu dan lemon dengan
perbandingan 1:1 (missal 1 sendok lemon 1 sendok madu). Pada bayi
dibawah usia 1 tahun, madu dapat diganti dengan gula pasir.
5) Tanpa pengobatan medis, flu biasanya akan sembuh dalam 10-14 hari.
b. Pneumonia
1) Jika anak demam lepaskan pakaian atau gunakan pakaian yang tipis,
serta jangan diselimuti dengan selimut yang tebal
2) Kompres dengan air biasa (bukan dengan es) pada bagian dahi, leher,
dan kedua ketiak.
8. ISPA disertai demam tinggi
a. Lepaskan pakaian atau berikan pakaian yang longgar dan tipis. Jangan
diselimuti dengan selimut yang tebal
b. Kompres dengan air biasa atau air hangat lebih baik
Kompres pada bagian dahi, leher, dan kedua ketiak.
7. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PELAKSANAAN KKN

Pokok Bahasan : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Sub Pokok Bahasan : cara mencuci tangan dengan benar
Sasaran : Siswa kelas 5 SDN 1 Telaga Waru
Hari/Tanggal : 25 Februari 2017
Waktu : 09.00 WITA s/d selesai
Tempat : SDN 1 Telaga Waru Di Wilayah Kerja Puskesmas
Labuapi
Pelaksana : Mahasiswa Keperawatan

1. Analisis /situasi
a. Sasaran : Siswa kelas 5 SDN 1 Telaga Waru Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : SDN 1 Telaga Waru
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa kelas 5 SDN 1 Telaga
Waru Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi mampu mengetahui cara
mencuci tangan dengan benar.
3. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit siswa kelas 5 SDN 1
Telaga Waru Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian mencuci tangan
b. Mengetahui tentang tujuan dan manfaat mencuci tangan
c. Mengetahui tentang waktu pelaksanaan mencuci tangan
d. Mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
e. Mengetahui tentang Langkah – Langkah Mencuci Tangan
4. Materi penyuluhan (terlampir)
a. Pengertian mencuci tangan
b. Tujuan dan manfaat mencuci tangan
c. Waktu pelaksanaan mencuci tangan
d. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
e. Langkah – langkah mencuci tangan
5. Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
6. Media penyuluhan
a. Leafleat
b. Kran dan gentong air
c. Sabun tangan
d. Lap/handuk kecil
7. Proses penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 5 Menit
- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan - Memperhatikan 55 menit
pengertian mencuci
tangan, tujuan dan
manfaat mencuci - Menanyakan hal-
tangan, waktu hal yang tidak di
pelaksanaan mencuci mengerti
tangan, penyakit yang
dapat dicegah dengan
mencuci tangan, dan
langkah – langkah
mencuci tangan.
- Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.
- Meminta peserta
mencoba cuci tangan
dengan benar
3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5
- Memberikan - Menjawab menit
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikandan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di - Memperhatikan
sampaikan kepada - Menjawab salam
peserta.
- Mengucapkan salam
penutup

8. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang telah ditetapkan. Kriteria evaluasinya yaitu:
m. Evaluasi struktur
7) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
8) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
9) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
n. Evaluasi proses
7) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
8) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
9) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
o. Evaluasi Hasil
6) Peserta mengetahui pengertian mencuci tangan
7) Peserta mengetahui tujuan dan manfaat mencuci tangan
8) Peserta mengetahui waktu pelaksanaan mencuci tangan
9) Peserta mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
cuci tangan
10) Peserta mengetahui langkah – langkah mencuci tangan.
MATERI PENYULUHAN
1. Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang.
2. Tujuan dan Manfaat Mencuci tangan
Menurut Iswara (2007), mencuci tangan dalam upayapeningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:
a. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan
lingkungan.
b. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.
c. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
d. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.
Manfaat mencuci tangan adalah :
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Flu burung
dll
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik
3. Waktu pelaksanaan mencuci tangan
Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan
adalah
sebagai berikut :
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
c. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
d. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
e. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
f. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
g. Setelah menangani sampah.
h. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain
– lain).
i. Pulang bepergian dan setelah bermain.
j. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
4. Langkah – Langkah Mencuci Tangan
a. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
b. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
c. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
d. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
e. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
f. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

8. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja

Sub Pokok Bahasan : Generasi Berencana

Sasaran : Remaja Ponpes Al-Istiqomah

Tempat : Musholla Ponpes Al-Istiqomah

Pelaksana : Mahasiswa KKN X Poltekkes Mataram

1. ANALISIS /SITUASI
d. Sasaran : Remaja Ponpes Al-Istiqomah
e. Jumlah peserta : (Terlampir)
f. Lokasi : Musholla Ponpes Al-Istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan remajamampu mengetahui
tentang pentingnyakesehatan reproduksi remaja(generasi berencana).
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit remaja di Ponpes Al-
Istiqomah mampu :

f. Mengetahui tentang pengertian kespro remaja


g. Mengetahui organ reproduksi pria dan wanita
h. Memahami tentang pubertas pada pria dan wanita
i. Memahami bahaya yang mengancam remaja
j. Mengetahui pengertian generasi berencana
k. Mengetahui ciri-ciritegar remaja
l. Memahami tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP)
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
f. Pengertian kespro remaja
g. Organ reproduksi pria dan wanita
h. Pubertas pada pria dan wanita
i. Bahaya yang mengancam remaja
j. Pengertian generasi berencana
k. Ciri-ciritegar remaja
l. Tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP)
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
d. Powerpoint
e. LCD ( Licour Cristal Display)
f. Laptop
7. PROSES PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 6 Menit


- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan - Memperhatikan 20 menit
pengertian kespro
remaja, organ
reproduksi pria dan
wanita, pubertas pada
pria dan wanita,
bahaya yang
mengancam remaja,
pengertian generasi
berencana, ciri-ciritegar
remaja, pendewasaan
usia perkawinan (PUP)
- Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.

- Menanyakan
hal-hal yang
tidak di
mengerti

3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit


- Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikan dan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di
sampaikan kepada - Memperhatikan
peserta.
- Mengucapkan salam
penutup
- Menjawab
salam
LAMPIRAN PENYULUHAN
A. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman.

B. Organ Reproduksi
1. Organ Reproduksi Perempuan
a. Indung telur (ovarium)
Yaitu, sepasang indung telur yang terdiri akan mengahsilkan sel telur.
b. Umbai-umbai (fimbrae)
Yaitu, bagian dari organ reproduksi yang berfungsi untuk menangkap
ovum yang dikeluarkan indung telur.
c. Saluran telur (tuba fallopi)
Yaitu, saluran jalannya sel telur dari indung telur menuju rahim.
d. Rahim (uterus)
Yaitu, sebuah rongga terbuat dari otot-otot yang kuat untuk
membesarkan bayi selama 9 bulan.
e. Leher rahim (cerviks)
Yaitu, lubang kecil di bawah rahim. lubang ini membesar ketika bayi ke
luar dari rahim.
f. Liang kemaluan (vagina)
Yaitu, jalan antara rahim (di dalam tubuh perempuan) dengan organ
sex bagian luar.
g. Bibir kelamin (labia)
Berada di bagian luar vagina.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi interna (dalam)
dan eksterna (luar).Organ reproduksi interna adalah organ reproduksi yang
terletak di dalam rongga panggul. Organ-organ itu adalah:
a. Indung telur (ovarium), yaitu organ reproduksi yang ada dalam rongga
panggul, terletak di kiri dan di kanan rahim. Indung telur
berfungsimengeluarkan sel telur satu bulan sekali.
b. Umbai-umbai (fimbrae), yaitu umbai-umbai yang terletak di dekat ovarium
yang berfungsi menagkap sel telur yang telah dilepaskan oleh ovarium.
c. Saluran indung telur (tuba fallopi), yaitu saluran yang dilalui oleh sel telur
yang keluar dari ovarium menuju ke rahim.
d. Rahim (Uterus), yaitu tempat calon bayi tumbuh dan berkembang. Setiap
bulan rahim melapisi dinding rahim dengan lapisan khusus untuk
menerima bayi. Bila tidak terjadi kehamilan maka lapisan tersebut akan
runtuh dalam bentuk darah haid. Tetapi bila perempuan hamil, maka
lapisan khusus itu tidak diruntuhkan melainkan dipakai untuk menghidupi
janin. Selama hamil, perempuan tersebut tidak akan mengalami haid.
e. Leher Rahimmemisahkan rahim dengan vagina. Bagian ini bermanfaat
untuk menjaga agar kotoran dan kuman tidak masuk ke dalam rahim.
Bagian ini juga bermanfaat untuk menyangga bayi selama dalam
kandungan.
f. Vagina/liang kemaluanadalah sebuah lubang memanjang seperti tabung.
Dari lubang ini keluar darah haid setiap bulan, atau bayi yang dilahirkan.
Organ reproduksi eksterna adalah organ reproduksi yang terletak di
bagian luar rongga panggul. Organ ini dapat dilihat dengan mata. Organ-
organ itu adalah:
a. Selaput Dara, berada dalam liang kemaluan, tidak jauh dari mulut vagina.
Selaput dara terbuat dari lapisan yang tipis. Ada selaput dara yang sangat
tipis dan mudah robek dan ada selaput dara yang kaku dan tidak mudah
robek. Selaput dara yang tipis tidak hanya akan robek karena hubungan
seks, tetapi bisa robek karena hal lain seperti kecelakaan, jatuh, olah raga.
b. Bibir kelamin (labia),berada di bagian luar vagina. Ada yang disebut bibir
besar dan bibir kecil. Bibir besar adalah bagian yang paling luar yang
biasanya ditumbuhi bulu. Bibir kecil terletak di belakang bibir besar dan
banyak mengandung syaraf/pembuluh darah.

2. Organ Reproduksi Laki-laki


a. Batang zakar (penis)Yaitu, batang kemaluan yang tidak bertulang.
Penis mempunyai beberapa guna yaitu untuk melakukan sanggama,
untuk mengeluarkan air kencing dan sebagai alat reproduksi ketika
mengeluarkan sperma. Penis akan menegang dan membesar karena
terisi darah, bila terangsang. Ini yang disebut sebagai ereksi. Bagian
ujung penis yang mempunyai lubang untuk menyalurkan air kencing
dan sperma. Kepala Penis merupakan bagian yang sangat sensitif dan
bagian yang paling mudah terangsang karena mengandung banyak
pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi ujung kepala penis
adalah bagian yang biasanya disunat. Sunat adalah salah satu cara
untuk menjaga kebersihan penis.
b. Saluran kencing (uretra)yaitu, saluran yang menyalurkan cairan
kencing dan juga saluran air mani yang mengandung sperma.
Keluarnya kencing dan air mani diatur oleh sebuah katub sehingga
tidak bisa keluar secara bersamaan.
c. Kantong pelir (scrotum)Yaitu, tempat bergelantungnya dua bola kecil
yang disebut pelir atau testis, berwarna gelap & berlipat-lipat
d. Pelir (testis) Yaitu, dua bola kecil berfungsi untuk memproduksi
sperma setiap hari dengan bantuan hormon testosteron.
e. EpididimisYaitu, saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok.
Sperma yang dihasilkan oleh testis akan masuk saluran epididimis
untuk dimatangkan. Setelah matang, sperma akan masuk dalam
saluran sperma.
f. Sperma
g. Kelenjar prostat Yaitu, kelenjar yang menghasilkan cairan
mani/sperma yang ikut mempengaruhi kesuburan sperma.
h. Saluran sperma / Vas Deferens Yaitu, saluran yang menyalurkan
sperma dari testis menuju ke prostat..
i. Vesikula Seminalis. Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.
j. Kandung Kencing yaitu, tempat penampungan sementara air yang
berasal dari ginjal (air seni).
C. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi
Perubahan fisik selama pubertas harus dikuti dengan perawatan,
kebersihan dan kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa
haid remaja perempuan disarankan untuk memakan makanan yang
mengandung banyak zat besi (bayam, hati, buah-buahan, dll) karena selama
masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau kekurangan zat besi
dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat memelihara
kebersihan.
Tips merawat kesehatan organ reproduksi :
1. Perempuan
a. Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah
haid. Pembalut dapat dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain bersih.
b. Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa
haid.
c. Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang
bersih atau pengganti air (tissue).
d. Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke
belakang, bukan sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat
kelamin.
e. Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk
mencuci alat kelamin, khususnya vagina, karena akan mematikan
mikro-organisma yang secara alami dapat melindungi vagina
f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g. Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.

2. Laki-laki
a. Mandi secara teratur dua kali sehari.
b. Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam
yang menyerap keringat.
c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air
besar maupun kecil.
d. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di
penis
e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f. Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat
mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar.
D. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Remaja
Pada masa pubertas atau akil-balik, perubahan fisik remaja seolah-olah
terjadi dengan sangat pesat. Menghadapi perubahan-perubahan ini saja
seringkali sudah merupakan masalah tersendiri bagi remaja, terlebih lagi bila
mereka tidak pernah cukup mengenal tubuh dan berbagai perubahan yang
akan terjadi pada dirinya. Kesalahan dan masalah bisa dikurangi bila remaja
mengenal tubuhnya dengan baik dan perubahan-perubahan yang akan terjadi
pada tubuhnya maupun pada perasaan, pikiran dan pergaulannya. Kesiapan
remaja secara fisik dan mental menjalani masa remaja dengan segala
perubahannya akan membantunya untuk menjalani masa remaja dengan
relatif lebih stabil, dan menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.

1. Perubahan pada anak perempuan


a. Buah dada mulai tumbuh, sedikit bengkak, dan kadang-kadang sedikit
sakit. Buah dada kiri dan kanan bisa saja tidak tumbuh secara
bersamaan atau sama besarnya. Hal ini merupakan hal yang normal.
b. Pinggul mulai melebar.
c. Tinggi dan berat badan bertambah secara cukup cepat.
d. Lebih banyak berkeringat dan keringat mulai mengeluarkan bau.
e. Suara menjadi lengking.
f. Mulai terjadi haid/menstruasi, dan ada cairan keluar dari vagina.

2. Perubahan pada anak Laki-laki


a. Bahu dan Dada melebar,
b. Badan bertambah berat dan tinggi
c. Lebih banyak berkeringat dan keringat mulai mengeluarkan bau
d. Suara pecah, dan menjadi agak berat
e. Alat-alat kelamin seperti penis dan buah zakar membesar. Kadang-
kadang terjadi penegangan pada penis (ereksi) dan kadang-kadang
keluar cairan ketika remaja laki-laki tidur (mimpi basah.
f. Perempuan bisa lebih cepat tinggi dibandingkan laki-laki seusia. Tetapi
di akhir masa remaja, biasanya laki-laki lebih tinggi dibandingkan
perempuan seusianya. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
g. Untuk mengurangi bau, mandilah dengan bersih dua kali sehari.
h. Suara laki-laki bisa tiba-tiba meninggi lalu merendah atau sebaliknya.
Kejadian ini bisa membuatnya malu. Tapi jangan khawatir karena suatu
hari hal ini akan berhenti dengan sendirinya.
i. Cairan putih bening yang keluar dari vagina tidak perlu dikhawatirkan
karena merupakan tanda normal bagi remaja perempuan.

Antara usia 10 – 15 tahun tubuh anak-anak mulai berubah : badan


tambah tinggi, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin, muncul
jerawat, wajah berminyak. Pada perempuan : payudara membesar,
kadang ada rasa nyeri. Pada laki-laki : suara membesar. Selain fisik,
perubahan juga terjadi pada perasaan, hubungan pertemanan,
tanggungjawab. Usia ini disebut pubertas, artinya menjadi dewasa (tapi
belum dewasa lho). lamanya bisa beberapa tahun. proses ini berguna
supaya anak-anak remaja terbiasa dengan tubuh yang berubah.
Pubertas terjadi karena ada hormon-hormon tertentu yang
berkembang dalam tubuh dan mendorong anak dan remaja tumbuh
menjadi orang dewasa.
Begitu tubuh menghasilkan hormon sex - pada waktu pubertas – maka laki-
laki bisa menghasilkan sperma dan perempuan bisa menghasilkan sel telur.
Bila sperma dan sel telur bertemu di dalam tubuh perempuan, maka
perempuan bisa hamil dan melahirkan bayi.
Dalam masa pubertas ketika perempuan sudah mulai haid, maka
secara fisik perempuan sudah siap untuk hamil. Demikian juga laki-laki yang
sudah menghasilkan sperma bisa menjadi seorang ayah. Bila ada sesuatu
yang tidak dimengerti atau mengganggu pikiran kamu, sebaiknya selalu
bertanya kepada orang dewasa yang kamu percaya. Semua perasaan atau
emosi baru yang muncul adalah sesuatu yang normal. Khawatir terhadap
masa depan atau sesuatu yang akan terjadi juga merupakan hal yang wajar.
Mempunyai perasaan-perasaan seksual seperti rasa tertarik, rasa
sayang, rasa cinta, ingin dekat pada orang lain, dll. adalah sesuatu yang tidak
perlu dianggap salah. Setiap manusia pada dasarnya adalah mahluk seksual.
Berbicara dengan orang dewasa yang bisa dipercaya bisa sangat membantu
atau mengurangi remaja mengatasi segala kekhawatiran dan ketakutan
selama masa pubertas.
Banyak remaja berhasil melewati masa-masa pubertas yang seringkali
dianggap masa“bermasalah” ini dengan baik, tetapi juga banyak remaja yang
tidak bisa melewatinyadengan baik. Mempersiapkan remaja mengenal
perubahan tubuh dan berbagai perubahanlain yang akan terjadi pada dirinya
akan membantu mereka untuk menghadapi perubahandan masalah mereka
dengan lebih baik dan benar.

Perubahan Akibat Kematangan Seksual


Secara biologis juga membawa dampak psikologis pada remaja. Risiko
psikologis berupa ketakutan, kekhawatiran, rasa bersalah, dll. bisa muncul
bila mereka tidak pernah disiapkan untuk menghadapi kejadian haid dan
mimpi basah. Membekali remaja dengan pengetahuan yang benar mengenai
dua kejadian khusus pada masa pubertas ini bisa membantu
remajamengurangi gangguan psikologis yang mungkin dihadapinya.
1. Proses menstruasi
Menstruasi atau haid adalah proses keluarnya cairan bercampur darah
dari vagina perempuan. Cairan ini berasal dari dinding rahim perempuan
yang luruh.
Kata menstruasi berasal dari kata mensis yang artinya bulan. Jarak
antara hari pertama menstruasi ke menstruasi berikutnya biasanya satu
bulan. Karena itu menstruasi sering disebut datang bulan.
Menstruasi kadang-kadang disertai rasa sakit / mules, bau badan, emosi,
dll.
Pada waktu haid, pakailah pembalut (softex, stay-free, dll) yang harus
sering diganti (sekitar 4 jam sekali) & cuci vagina dengan bersih.
Ketika seorang perempuan mulai mengalami haid/menstruasi, maka
secara fisik ia sudah bisa hamil.Seorang perempuan sebetulnya bisa saja
hamil sebelum mengalami haid bila ia sudah “subur” dan bisa
menghasilkan sel telur.
Haid berulang menurut siklus tertentu (antara 21 sampai 28 hari sekali
selama kurang lebih 3 – 7 hari) kecuali selama masa hamil.Pada masa
haid, remaja perempuan harus makan makanan yang sehat, bergizi dan
mengandung banyak zat besi agar terhindar dari anemia atau kekurangan
zat besi dalam darah.
Haid tidak akan keluar secara tiba-tiba dalam jumlah yang banyak,
melainkan akan keluar pelan-pelan.Siklus haid mulai waktu seorang
perempuan mengalami pubertas dan berakhir waktu
menopause.Mengalami siklus haid berarti seorang perempuan menjadi
dewasa.Semua itu normal, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Bila
ada masalah, janganlah sungkan untuk berbicara dengan orang dewasa
yang kamu percaya.
2. Mimpi basah
Testis yang terletak dalam buah pelir / zakar laki-laki menghasilkan
sperma.Sperma berenang melalui saluran sperma yang mengeluarkan
cairan khusus semacam lendir. Campuran sperma dan lendir ini disebut
air mani.
Pada masa pubertas, produksi air mani bisa sangat cepat sehingga
dalam 2 hari saja sudah terkumpul air mani yang banyak.Air mani yang
sudah banyak ini kadang-kadang keluar secara spontan (tanpa disadari)
pada saat tidur. keluarnya air mani disebut ejakulasi.Karena sering terjadi
pada waktu tidur inilah, maka keluarnya air mani disebut sebagai mimpi
basah.Remaja laki-laki tidak bisa mencegah bila ia akan mengalami
ejakulasi (keluarnya sperma dari penis) atau mimpi basah.Ereksi,
ejakulasi dan mimpi basah adalah sesuatu yang normal, dan berarti anak
laki-laki akan menjadi dewasa.Tidak selalu ereksi harus diikuti oleh
ejakulasi atau mimpi basah. Ketika terjadi ejakulasi maka, penis
mengeluarkan air mani (mani bercampur sperma).Ejakulasi berarti laki-
laki sudah bisa membuat perempuan hamil.
E. Proses Pembuahan Dan Kehamilan
Ada 3 hal yang harus terjadi dalam proses pembuahan atau kehamilan:
1. ada sel telur di salah satu saluran indung telur dalam tubuh perempuan;
2. ada sperma dari tubuh laki-laki yang masuk dan bergabung dengan sel
telur;
3. sel telur yang sudah dibuahi sperma kemudian menempel pada dinding
rahim perempuan.
Pertemuan antara sel telur dengan sperma disebut juga pembuahan.
Pembuahan mengakibatkan kehamilan pada perempuan. Kehamilan
berlangsung sembilan bulan lamanya. Kehamilan sebaiknya hanya terjadi
pada orang yang sudah dewasa karena sudah siap secara fisik maupun
emosional untuk melahirkan dan mengurus bayinya.
1. Proses pembuahan pada manusia.
Telur yang telah dibuahi ini kemudian berpindah menuju rahim. Ia akan
tinggal disini sampai berubah menjadi bayi. Kalian semua tercipta dengan
cara seperti ini. Sebuah sperma dari ayah kalian bersatu dengan sebuah
telur dari ibu. Kalian mulai tumbuh ketika kalian berada dalam rahim ibu.
Ketika telur meninggalkan indung telur ibu, berarti telur itu sudah siap
untuk dibuahi. Sperma ayah akan berenang menuju ke telur itu. Banyak
sperma yang bisa bertemu dengan telur tersebut, tapi hanya sebuah
sperma saja yang masuk ke dalamnya dan membuahinya.
2. Perjalanan sel telur dan sperma dalam proses pembuahan
Pada waktu puber, hormon yang dihasilkan otak memberi tahu
organ sex laki / perempuan untuk menghasilkan hormon sex.Hormon yang
diproduksi indung telur / perempuan disebut hormon estrogen dan
progesteron. Hormon yang diproduksi oleh testis lakilaki disebut
testosteron .
Perjalanan sel telur. Saat puber (usia 11 – 12), otak mengirim
beritapada indung telur untuk memproduksi hormon sex indung telur
memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Estrogen memberitahu
sel telur untuk berkembang/matang. Biasanya matang satu per satu.
sekitar satu bulan satu kali indung telur melepas satu sel telur yang
‘matang” (disebut ovulasi). Ovum (telur) berjalan ke saluran falopi dan
terus sampai ke rahim. Di saluran indung telur / falopi ini sel telur bisa
bertemu dan bersatu dengan sperma yang masuk melalui vagina.
Persatuan itulah yang menjadi cikal bakal bayi dalam rahim. Telur yang
sudah dibuahi sperma pelan-pelan akan melekat pada dinding rahim dan
tumbuh menjadi bayi selama 9 bulan. Bila sel telur tidak bersatu dengan
sperma - setelah meninggalkan indung telurnya, maka tidak akan
terbentuk bayi. Telur akan pecah dan bersama sebagian dinding rahim
luruh / keluar melalui vagina dalam bentuk darah yang disebut menstruasi
atau haid.
Perjalanan sperma. Ketika puber, otak mengirim berita pada testis
untuk memproduksi hormon testosteron yang menyebabkan tubuh
berubah. salah satu yang diproduksi testis adalah sperma (100 – 300 juta
sperma per hari). Sperma berenang melalui saluran sperma yang
mengeluarkan cairan khusus campuran sperma dan cairan ini disebut air
mani. cairan ini terkumpul sangat cepat. Bila penuh bisa keluar (ejakulasi)
melalui penis yang tegang (ereksi) secara spontan dalam mimpi disebut
mimpi basah. Laki-laki juga dapat mengalami ereksi bila terangsang
(misalnya karena penis diraba-raba disebut onani atau masturbasi).
Ketika laki-laki sudah bisa menghasilkan sperma, maka hanya dengan
satu saja sperma yang bertemu / bersatu dengan sel telur perempuan
pada saat subur, maka perempuan bisa hamil dan sel telur nya bisa
berkembang menjadi bayi.

F. Hubungan Seksual Dan Konsekuensinya


Sudah saatnya orang dewasa lebih membuka mata terhadap
kenyataan bahwa di satu sisi remaja kini jauh lebih cepat memasuki masa
pubertas dan kematangan seksual dengan segala risikonya; dan di sisi lain,
semakin besar peluang mereka terpapar pada informasi dan kehidupan
seksual yang tak terkendali. Keterlambatan kita untuk memberikan informasi
yang baik dan benar mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi bisa
berakibat remaja memperoleh informasi yang menyesatkan terlebih dahulu.
Keterlambatan ini juga bisa berakibat fatal bila remaja kemudian terjerumus
dalam informasi dan perilaku seksual yang berisiko. Perilaku seksual berisiko
dapat mengakibatkan remaja mengalami kehamilan tak diharapkan, aborsi,
penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan juga mengalami akibat sosial dan
ekonomi. Risiko-risiko tersebut bisa menghancurkan masa remaja dan masa
depan remaja tersebut. Membicarakan SEX sebagai pengetahuan sudah
perlu dilakukan pada usia dini, agar remaja dilengkapi dengan pengetahuan
yang benar.
Sex adalah jenis kelamin, yaitu keadaan biologis manusia yang
membedakan laki (cowok) dan perempuan (cewek). Jender adalah
pembedaan jenis kelamin berdasarkan nilai dan pandangan
masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar).
Sex juga berarti reproduksi sexual : membuat bayi. bagian-bagian
tubuh tertentu pada laki (cowok) maupun perempuan (cewek) bisa
menghasilkan bayi. Bagian tubuh itu disebut alat kelamin atau organ
reproduksi. Semua organ manusia sama antara laki-laki dan perempuan
kecuali organ reproduksinya yang juga disebut organ sex. Organ reproduksi
laki-laki dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda. Organ
sex atau organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian
luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina dan
rahim;sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis.
Sex juga berarti rangsangan atau gairah seksual untuk berdekatan
dengan orang lain. Rangsangan seksual disebabkan kamu tertarik sekali
(seperti magnit) pada seseorang sehingga ada getaran “aneh” muncul dalam
tubuh.
Sex juga punya arti : hubungan sex. hubungan sex antara laki-laki dan
perempuan. pertemuan ini biasanya dilakukan orang yang sudah menikah
seperti orang tua kamu.
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia
sebagai mahluk seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap berkaitan
dengan perilaku seksual.
Banyak remaja hamil karena tidak memikirkan lebih jauh akibat-akibat
dari perilaku seksualnya. Memang remaja secara fisik bisa melakukan
hubungan seksual seperti yang dilakukan orang tua mereka, tetapi secara
emosional remaja belum siap. Kehamilan dan akibat-akibat lain dari perilaku
seksual pada masa remaja seringkali menganggu kegiatan-kegiatan wajib
remaja, dan akibatnya juga bisa menganggu masa depan mereka. Akibat lain
dari hubungan seksual yang tidak aman pada masa remaja adalah tertular
Infeksi atau Penyakit Menular Seksual. HIV/AIDS yang belum ada obatnya
adalah salah satu penyakit akibat hubungan seks yang tidak aman. Alat
untuk melindungi diri dari risiko terkena penyakit menular seksual seperti
HIV/AIDS maupun risiko kehamilan tak diharapkan disebut KONDOM.

G. Perilaku Sex Dan Konsekuensinya


Hubungan sex satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan yang tak
diharapkan dan/atau penyakit.
Kehamilan bisa terjadi karena organ reproduksi sudah matang, tetapi
tidak berarti remaja siap secara fisik, mental dan sosial untuk mengandung,
melahirkan, dan mengasuh bayi. Akan banyak persoalan muncul.
Aborsi. Banyak remaja kemudian melakukan aborsi atau pengguguran
kandungan. Tetapi melakukan aborsi dengan cara tidak aman, sangat
berbahaya bagi fisik dan akan menganggu perasaan dan pikiran. Aborsi yang
aman hanya bila dilakukan oleh dokter ahli.
Penyakit menular seksual dan HIV. hubungan sex satu kali saja juga
bisa menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang sudah tertular
salah satu penyakit. Ada banyak sekali jenis penyakit menular seksual dari
yang paling ringan sampai yang paling berbahaya sehingga perlu
penanganan oleh dokter. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui
hubungan seksual adalah HIV/AIDS.
HIV = Human Immunodefficiency Virus, virus yang merusak kekebalan
tubuh.
AIDS = Acquired Immune Defficiency Syndrome,

Yaitu, kumpulan gejala penyakit karena infeksi yang memperlemah sistem


kekebalan tubuh. Karena sistem kekebalan tubuh rusak maka tubuh tidak
dapat menolak berbagai penyakit yang datang dan akhirnya tubuh diserang
berbagai penyakit yang biasanya bisa dilawan tubuh (diare, tbc, dll). HIV
ditularkan hanya melalui cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi : cairan
dari vagina/sperma dan cairan darah (transfusi, jarum suntik), HIV tidak
ditularkan melalui cara lain (ciuman, wc bersama, alat makan yang sama,
nyamuk, berpelukan, dll). Tapi ada virus lain yaitu virus hepatitis C dan B
yang lebih menular. Penderita HIV/AIDS belum tentu orang yang “bersalah“,
dan yang bersangkutan tidak mudah menularkan AIDS, karena itu tidak perlu
dijauhi. Virus HIV hanya bisa diketahui melalui test darah . Penularannya
cukup lama yaitu 5 - 10 tahun. Selama itu penderita tidak terlihat sakit, tapi
setelah itu bisa sakit parah dan meninggal.
Kehamilan dapat dicegah dengan cara menunda perkawinan, tidak
melakukan hubungan seks (abstinensi), atau dengan menggunakan metode
kontrasepsi seperti menggunakan kondom, IUD dan hormon (suntik, pil
ataupun susuk KB). Selain untuk mencegah kehamilan abstinensi dan
menggunakan kondom juga bisa mencegah berbagai penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual seperti gonore, sifilis, kutil kelamin dan
HIV/AIDS. Untuk mencegah HIV/AIDS, juga dengan tidak menggunakan
jarum suntik bersama. Bagi remaja, bila saling tertarik dan mulai
“berpacaran“, ingatlah untuk saling menjaga dan menyayangi. Cinta tidak
ditunjukkan dengan hubungan seks sebelum menikah. Justru bila benar-
benar saling menjaga dan saling menyayangi tidak akan membuat
pasangannya hamil dan menderita karena putus sekolah, tetapi menunggu
hingga benar-benar siap.

H. Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual tidak sering terjadi sehingga anak dan remaja juga
tidak harus takut secara berlebihan. Tetapi remaja perempuan maupun laki-
laki harus selalu waspada mengenai kemungkinan menghadapi kekerasan
atau pemaksaaan oleh orang lain.
Kekerasaan dan pemaksaan bisa terjadi secara seksual yaitu ketika
orang lain menyentuh/mencium/memeluk/memegang bagian-bagian tubuh
seperti daerah dada dan organ-organ reproduksi (kemaluan). Pelukan dan
ciuman antara orang tua dan anak karena cinta kasih bukanlah kekerasan
seksual.
Pelaku kekerasan bisa orang yang tidak kita kenal, tetapi seringkali
juga orang yang dikenal bahkan saudara atau anggota keluarga sendiri
(paman, kakek, dsb). Pelaku bisa orang dewasa maupun remaja.
Walaupun kekerasan seksual atau perlakuan orang lain terhadap tubuh
kita tidak selalu sakit, perlakuan tersebut adalah salah. Kekerasan seksual
bisa juga berupa kata-kata, misalnya mengatakan hal-hal yang “jorok “
atau menyebut bagian-bagian tubuh kamu . Remaja harus selalu ingat
bahwa KEKERASAN SEKSUAL BUKAN SALAH KORBAN, melainkan
salah pelaku. Karena itu janganlah merasa bersalah dan menyimpan
rahasia tentang kejadian tersebut. Sampaikan kejadian tersebut segera
kepada orang yang dipercaya (orang tua, guru, dokter, dll).
Melindungi Diri Terhadap Kekerasan Seksual
a. Jangan mudah percaya pada orang lain.
b. Jangan menerima tawaran atau ajakan apapaun dari orang yang tidak
dikenal
c. Jangan pernah pergi dengan orang yang tidak dikenal atau baru
dikenal, baik laki-laki maupun perempuan, baik dewasa maupun
remaja.
d. Hindari untuk pergi hanya berdua dengan seseorang walaupun ia
teman. Usahakan pergi dalam kelompok dengan teman yang sudah
dikenal
e. Selalu laporkan apa yang terjadi pada dirimu kepada orang tua atau
orang yang kamu percaya.
f. Sampaikan keingintahuan atau masalah yang kamu alami dengan
orang lain kepada orang yang kamu percaya dan jangan pendam
sendiri persoalan.
g. Bila mendapat bujukan, rayuan, atau ancaman dari seseorang yang
ingin menyentuh tubuhmu atau melakukan sesuatu pada tubuhmu :
tolak ajakannya dengan tegas, segeralah tinggalkan orang tersebut,
dan laporkan kepada orang tua atau orang yang kamu percaya.
h. Bila terjadi kekerasan seksual, yakinlah bahwa itu BUKAN SALAH
KAMU dan jangan menyimpannnya sebagai rahasia. Segeralah lapor
kepada orang tua atau orang yang kamu percaya.

Menolak Ajakan
Meskipun kita harus bergaul dengan sesama teman tanpa memilih-
milih, namun kita harus agar pergaulan tidak merugikan dan
membahayakan diri kita. Sedekat apapun hubungan pertemanan kita, kita
harus selalu berani menolak ajakan yang
a. Tidak bermanfaat (misalnya jalan-jalan atau nonkrong sampai malam),
b. Jelas merugikan atau melanggar kesopanan (misalnya permintaan
untuk meraba-raba bagian tubuh kita)
c. Menakutkan atau mencurigakan (misalnya mengajak masuk kamar
berdua waktu tidak ada orang tua).
Menolak ajakan teman tidak perlu dilakukan dengan kasar atau
marah, tetapi dapat dilakukan dengan halus dan sopan tetapi harus tegas,
dan dengan alasan yang masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi
tegas, teman yang mengajak dapat mengerti dan berhenti merayu atau
memaksa kita. Carilah alasan yang tepat untuk menolak seperti : “ terima
kasih, tapi saya tidak mau karena saya tidak suka nongkrong “, “ terima
kasih, tapi saya tidak mau karena saya harus selalu meminta ijin orang tua
“, “saya tidak mau karena saya harus mengerjakan hal penting di rumah “.

Tips Untuk Menolak Ajakan


a. Untuk dihargai orang, tidak harus selalu mengikuti kemauan orang lain.
Orang yang berpendirian kuat biasanya lebih dihargai dan disukai
teman-temannya. Katakan saja : “maaf, saya tidak mau mencobanya “.
b. Menolak ajakan harus disampaikan dengan jelas dan tegas. Katakan :
“tidak, terima kasih!“; atau “maaf, saya tidak bisa ikut “ .
c. Bila perlu atau merasa tidak nyaman, segeralah tinggalkan tempat
tersebut tanpa ragu. Katakan : “saya harus pergi, saya harus bertemu
dengan seorang teman“; atau “ada hal lain yang harus saya kerjakan!
“.
9. HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Tanda Bahaya dalam Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Hipertensi dalam Kehamilan

Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru

Tempat : Rumah Kadus Telagawaru

Pelaksana : Mahasiswa KKN X Poltekkes Mataram

1. ANALISIS SITUASI
a. Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Rumah Kadus Telagawaru
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan
(hipertensi dalam kehamilan) terutama yang banyak terjadi di daerah tersebut.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu :

a. Mengetahui tentang pengertian hipertensi


b. Mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
c. Mengetahui pengertian preeklampsi ringan, berat dan eklampsi
d. Mengetahui faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
e. Mengetahui manifestasi klinik hipertensi dalam kehamilan
f. Mengetahui pencegahan hipertensi dalam kehamilan
g. Mengetahui diit preeklamsi
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
a. Pengertian hipertensi
b. Pengertian hipertensi dalam kehamilan
c. Pengertian preeklampsi ringan, berat dan eklampsi
d. Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
e. Manifestasi klinik hipertensi dalam kehamilan
f. Pencegahan hipertensi dalam kehamilan
g. Diit preeklamsi
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. Buku KIA
b. Leaflet
c. LCD ( Licour Cristal Display)
d. Laptop
7. PROSES PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 7 Menit


- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi
- Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20 menit
hipertensi, pengertian
hipertensi dalam
kehamilan, pengertian
preeklampsi ringan,
berat dan eklampsi,
faktor resiko hipertensi
dalam kehamilan,
manifestasi klinik
hipertensi dalam
kehamilan, pencegahan
hipertensi dalam
kehamilan dan diit
preeklamsi
- Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.

- Menanyakan
hal-hal yang
tidak di
mengerti

3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit


- Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikan dan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di
- Memperhatikan
sampaikan kepada
peserta.
- Mengucapkan salam
penutup
- Menjawab
salam

8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui tentang pengertian hipertensi
2) Peserta mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
3) Peserta mengetahui pengertian preeklampsi ringan, berat dan eklampsi
4) Peserta mengetahui faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
5) Peserta mengetahui manifestasi klinik hipertensi dalam kehamilan
6) Peserta mengetahui pencegahan hipertensi dalam kehamilan
7) Peserta mengetahui diit preeklamsi

MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN HIPERTENSI
Tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan
darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan
darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolic ≥ 15mmHg
sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi.

2. HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


a. Pengertian
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas
ibu bersalin. hipertensi merupakan tanda terpenting guna menegakkan
diagnosis hipertensi dalam kehamilan.tekanan diastolic menggambarkan
resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran curah
jantung.

b. Klasifikasi
1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali di diagnosis
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai
12 minggu pasca persalinan
2) Preeklamsia-eklamsia
a) Preeklampsia (penyakit dengan gejala peningkatan tekanan
darah disertai dengan dijumpainya protein dalam urin dalam
kadar berlebih, dan pembengkakan tubuh akibat penimbunan
cairan setelah kahamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan), terbagi dua, yaitu bentuk ringan dan bentuk berat.
b) Eklampsi merupakan kasus akut pada penderita preeklampsi,
yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Sama
halnya dengan preeklampsia, eklampsia dapat timbul pada
ante, intra dan postpartum. Eklampsi postpartum umumnya
hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
Pada penderita preeklampsia yang akan kejang,umumnya
memberi gejala-gejala atau tanda-tanda yang khas, yang
dapat dianggap sebagai tanda prodoma akan terjadinya
kejang. Preeklamsi yang disertai dengan tanda-tanda
prodoma ini disebut sebagai implending eklamsia atau
imminent eklamsi.
3) Hipertensi kronik superimposed preeklamsia
Hipertensi kronik dalam kehamilan ialah hipertensi yang
didapatkan sebelum timbulnya kehamilan. Apabila tidak diketehui
adanya hipertensi sebelum kehamilan maka hipertensi kronik
didefinisikan bila didapatkan tekanan darah sistolik 140mmHg atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg sebelum umur kehamilan 20
minggu.

4) Hipertensi gestasional
Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria
dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa proteinurin.

c. Faktor Risiko
Terdapat banyak factor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan
yang dapat dikelompokkan dalam factor resiko sebagai berikut :

a) Primigravida, primipaternitas
b) Hiperplasentosis misalnya mola hidatidosa, kehamilan multiple,
diabetes mellitus, bayi besar
c) Umur yang ekstrim
d) Riwayat keluarga pernah prreeklamsi/eklamsi
e) Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f) Obesitas
d. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui
dengan jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi
dalam kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap
mutlak benar.

Teori-teori yang sekarang banyak di anut adalah :

a) Teori kelainan vaskularisasi plasenta


b) Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
c) Teori intoleransi imunologik antara ibu dan bayi
d) Teori adaptasi kardiovaskularisasi genetic
e) Teori defisiensi gizi
f) Teori inflamasi
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian
sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah.
Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka
tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan
perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan
berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya,
mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
(Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).

e. Manifestasi klinik
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan
darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah :

a) Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari


penimbunan cairan dalam tubuh
b) Nyeri ulu hati
c) Sakit kepala yang berat
d) Perubahan pada refleks
e) Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama
sekali
f) Ada darah pada air kencing
g) Pusing
h) Mual dan muntah yang berlebihan
f. Pencegahan Preeklamsi
Yang dimaksud pencegahan ialah upaya untuk mencegah terjadinya
preeklampsi pada perempuan hamil yang mempunyai resiko terjadinya
preeclampsia. Pencegahan dapat dilakukan dengan non medical dan medical

a) Pencegahan dengan nonmedical


Pencegahan nonmedical ialah pencegahan dengan tidak
memberikan obat

Cara yang paling sederhana ialah melakukan tirah


baring. Diindonesia tirah baring masih diperlukan pada mereka
yang mempunyai resiko tinggi terjadinya preeclampsia
meskipun tirah baring tidak terbukti mencegah terjadinya
preeclampsia dan mencegah persalinan preterm.restriksi garam
tidak terbukti dapat mencegah terjadinya preeclampsia

Hendaknya diet ditambah suplemen yang mengandung :

 minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh


 antioksidan : vitamin c,vitamin e
 elemen logam berat: zinc, magnesium,kalsium.
b) Pencegahan dengan medical
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan pemberian
obat-obatan,pemberian kalsium dapat dipakai sebagai
suplemen pada resiko tinggi terjadinya preeclampsia. Selain itu
dapat diberikan zinc .

3. PRE EKLAMPSIA RINGAN


1. Definisi
Preeklampsia ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan
menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh
darah dan aktivasi endotel
2. Diagnosis
Diagnosispreeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan 20 minggu.
a) Hipertensi: sistolik/diastolik ≥ 140/90 mmHg.keneikan sistolik ≥ 30
mmHg dan kenaikan diastolik ≥15 mmHg tidak dipakai lagi sebagai
kriteria preeklampsia
b) Proteinuria : ≥300 mg/24 jam atau ≥1 + dipstik.
c) Edema: edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia
,kecuali edema pada lengan , muka dan perut, edema generalisata
3. Penanganan Pre-Eklamsia Ringan
a) Istirahat di tempat tidur dangan berbaring pada sisi tubuh yang
menyebabkan pengaliran darah ke placenta meningkat, aliran darah ke
ginjal lebih banyak, tekanan vena pada extremitas bawah turun dan
rearbsorbsi cairan di daerah tersebut meningkat. Cara ini biasanya
berguna untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi edema.
b) Pemberian phenobarbital 3 x 30 mg sehari akan menenangkan
penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah
c) Dianjurkan untuk mengurangi garam dalam diet penderita
d) Pada umumnya pemberian obat diuretika dan antihipertensiva tidak
dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak dapat menghentikan proses
penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu
pemakaian obat tersebut dapat menutupi gejala pre-eclamsi berat.
4. Rawat Jalan
Ibu hamil dengan preeklampsia ringan dapat dirawat secara rawat
jalan . Dianjurkan ibu hamil banyak istirahat, tetapi tidak harus mutlak selalu
tirah baring. Pada umur kehamilan di atas 20 minggu tirah baring posisi miring
menghilangkan tekanan rahim pada vena kava inferior,sehingga
meningkatkan aliran darah balik dan akan menambah curah jantung, hal ini
berarti pula meningkatkan aliran darah ke organ-organ vital.
Diit diberikan cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, garam
secukupnya dan roboransia pranatal. Tidak diberikan obat-obat
diuretik,antihipertensi,dan sedatif, dilakukan pemeriksaan laboratorium Hb,
hematokrit,fungsi hati,urin lengkap, dan fungsi ginjal.
5. Rawat Inap
Pada keadaan tertentu ibu hamil dengan preeklampsia ringan perlu
dirawat dirumah sakit. Kriteria preeklampsia ringan dirawat di rumah
sakit,ialah (a) bila tidak ada perbaikan tekanan darah,kadar proteinuria
selama 2 minggu.
4. PREEKLAMPSIA BERAT
1. Definisi
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik
≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria
lebih dari 5 g/24 jam
2. Diagnosis
Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila ditemukan satu
atau lebih gejala sebagai berikut :
a) Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring
b) Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.
c) Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam.
d) Kenaikan kadar kreatinin plasma.
e) Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran,nyeri kepala,
skotoma dan pandangan kabur.
f) Nyeri epigastrium
g) Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular)
h) Pertumbuhan janin yang intrauterin yang terhambat
3. Pembagian Preeklampsi Berat
Preeklampsi berat dibagi menjadi (a) preeklampsi berat tanpa impending
eklampsia dan (b) preeklampsia berat dengan impending eklampsi. Disebut
impending eklampsi bila preeklampsi berat disertai gejala-gejala subjektif
berupa nyeri kepala hebat, gangguan vesus, muntah-muntah nyeri
epigastrium dan kenaikan progresif tekanan darah.

4. Perawatan dan Pengobatan Preeklampsia Berat


Pengelolaan preeklampsia dan eklampsia mencakup pencegahan
kejang ,pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan suportif
terhadap penyulit organ yang terlibat dan saat yang tepat untuk persalinan.
5. Penanganan Pre-Eklamsia Berat
Pada penderita yang masuk rumah sakit sudah dengan tanda-tanda
dan gejala-gejala pre-eclamsi berat segera harus diberi sedativa yang kuat
untuk mencegah terjadinya kejang-kejang. Obat-obatan yang dapat
digunakan untuk mencegah kejang-kejang yaitu:

a) Larutan magnesium sulfat 40% sebanyak 10 ml disuntikan intramuskular


sebagai dosis pertama dan dapat diulang dengan 2 ml tiap 4 jam
menurut keadaan. Tambahan hanya diberikan bila diuresis baik, refleksi
patella (+), dan kecepatan nafas 16/menit. Selain untuk menenangkan,
obat ini bisa juga untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
diuresis. o Lytic cocktail, yaitu larutan glukosa 5% sebanyak 500 ml
yang berisi pethidin 100 mg, chlorpromazine 50 mg dan promethazine
50 mg sebagai infus intravena
b) Obat antihipertensi, untuk pasien preeklamsia berat, obat yang
dianjurkan adalah hidralazin yang diberikan secara intravena, tetapi obat
ini tidak terdapat di Indonesia dan penurunan tekanan darah yang
terjadi sangat tinggi sehingga dapat membahayakan pasien. Oleh
karena itu dipakai nifedipin oral yang dapat menurunkan tekanan darah
secara cepat dan cukup aman digunakan. Dosis yang dipakai adalah 3 x
10 mg perhari
c) Antioksidan (Vit C,E, NAC) diberikan untuk menetralisir radikal bebas
yang timbul akibat disfungsi endotel
d) Diuretik, tidak diberikan kecuali terdapat edema paru.
e) Apabila terdapat oligouria maka pasien sebaiknya diberikan glukosa
20% intravena, Kemudian setelah bahaya akut tertangani,
dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan, persalinan dapat dilakukan
dengan cunam atau ekstraktor vakum dengan memberikan narcosis
umum untuk menghindarkan rangsangan pada susunan SSP.Dalam
melakukan penatalaksanaan perlu diperhatikan timbulnya gejala
komplikasi, terutama edema pulmonary dan oligouri. Keluhan seperti
nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium harus
sering ditanyakan. Pada pasien juga dilakukan pemeriksaan fundus
mata.
6. Pengaturan Diet pada Preeklamsi
Ciri khas diet preeklamsi adalah memperhatikan asupan garam dan
protein.
Tujuan dari pengaturan diet pada preeklamsi adalah :
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal.
b) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.
c) Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air.
d) Menjaga keseimbangan nitrogen
e) Menjaga agar pertambahan berat badan tidak melebihi normal.
f) Mengurangi atau mencegah timbulnya resiko lain atau penyulit baru
pada saat kehamilan atau persalinan.
-
Syarat dari pemberian diet preeklamsi adalah :
a) Energi dan semua zat gizi cukup, dalam keadaan berat makanan
diberikan secara berangsur sesuai dengan kemampuan pasien
menerima makanan . Penambahan energi tidak melebihi 300 kkal dari
makanan atau diet sebelum hamil.
b) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat/ringannya retensi garam
atau air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg / bulan
atau dibawah 1 kg / minggu.
c) Protein tinggi ( 1 ½ - 2 Kg BB )
d) Lemak sedang berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda.
e) Vitamin cukup, Vit C dan B6 diberikan sedikit lebih banyak.
f) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
g) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
h) Cairan diberikan 2500 ml sehari pada saat ologuria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cairan yang dibutuhkan tubuh.
Jenis diet Preeklamsi:
1. Diet Preeklamsi I.
a. Diet preeklamsi diberikan kepada pasien dengan preeklamsi berat .
b. Makanan ini diberikan dalam bentuk cair yang terdiri dari susu dan sari
buah.
c. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari peroral dan
kekurangannya diberikan parenteral.
d. Makanan ini kurang energi dan zat gizi karenanya hanya diberikan
selama 1-2 hari.
2. Diet Preeklamsi II.
a. Diet preeklamsi II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet
preeklamsi I atau kepada pasien preeklamsi yang keadaan penyakitnya
tidak begitu berat.
b. Makanan berbentuk saring atau lemak diberikan sebagai diet rendah
garam I.
c. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lain.
3. Diet Preeklamsi III.
a. Diet preeklamsi III diberikan sebagai perpindahan dari diet preeklamsi
II dan I kepada pasien dengan preeklamsi ringan.
b. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah.
c. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
d. Makanan ini cukup semua zat gizi, jumlah energi harus disesuaikan
dengan kenaikan BB yang boleh lebih dari 1 Kg / BB.
5. EKLAMPSIA
1. Gambaran Klinik
Eklampsi merupakan kasus akut pada penderita preeklampsi, yang
disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Eklampsi postpartum
umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
Preeklamsi yang disertai dengan tanda-tanda prodoma ini disebut sebagai
implending eklamsia atau imminent eklampsi.
2. Perawatan Eklampsia
Perawatan dasar eklampsi yang utama ialah terapi suportif untuk
stabilisasi fungsi vital, mengatasi dan mencegah kejang,mencegah trauma
pada pasien pada waktu kejang, mengendalikan tekanan darah, khususnya
pada waktu kritis hipertensi, melahirkan janin pada waktu yang tepat dan
dengan cara yang tepat.

3. Pengobatan Medikamentosa
a) obat anti kejang
b) magnesium sulfat
c) perawatan pada waktu kejang
d) pengobatan obstetrik
sikap terhadap kehamilan ialah semua kehamilan dengan eklampsi
harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin.
Persalinan diakhiri bila sudah mencapai
stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.

6. Penatalaksanaan pasien hipertensi


Ketika pasien mengetahui bahwa tekanan darahnya tinggi sebaiknya pasien
segera memeriksakan ke tenaga kesehatan ataupun langsung ke rumah sakit
guna pengobatan lebih cepat untuk itu perlu kesadaran pasien.

Sumber:

Friedman, Acher, Sachk; 1998; Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan


Obstetri edisi kedua; Binarupa Aksara; Jakarta

Kethlyn; 1998; Infant Maternity Nursing Health Care Planning,

Lab. UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, 1994; Pedoman Diagnosis dan
Penatalksanaan; RSUD Dr. Soetmo; Surabaya

Lynda Juall Carpenitto; 1998; Dokumentasi Askep ; EGC, Jakarta

NK Alit, Esty. Y; 2000, Askep pada Kien Dengan Preeklamsia-Eklamsia; PSIK FK


Unair; Surabaya
Prof. H. Moh. Dikman Angsar, SPOG; 1999; Hipertensi Dalam Kehamilan, FK Unair;
Surabaya.

Anonim; 1999; Diklat Kuliah Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan: FK Unair;
Surabaya
10. 1000 Hari Pertama Kehidupan
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : 1000 Hari Pertma Kehidupan
Sub Pokok Bahasan:
Sasaran : Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Labuapi
Tempat : Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
Pelaksana : Mahasiswa KKN

1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu mengetahui tentang pentingnya 1000 Hari Petama
Kehidupan .
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. Mengetahui tentang dampak jika bayi tidak medapatkan cukup gizi pada saat
periode 1000 HPK
c. Mengetahui cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000 HPK dapat terpenuhi
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
a. pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada periode 1000 HPK
c. bagaimana cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000 HPK dapat
terpenuhi dengan sempurna
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. Leafleat
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 8 Menit
- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi Menjelaskan Pengertian - Memperhatikan 20 menit
mencuci tangan, Waktu
pelaksanaan mencuci
tangan, Manfaat Mencuci - Menanyakan
tangan, Langkah – hal-hal yang
Langkah Mencuci Tangan. tidak di
- Memberikan mengerti
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.
3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit
- Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikandan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di - Memperhatikan
sampaikan kepada - Menjawab
peserta. salam
- Mengucapkan salam
penutup
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian 1000 HPK
2) Peserta mengetahui dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada
periode 1000 HPK
3) Peserta mengtahui bagaimana cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000
HPK dapat terpenuhi dengan sempurna
MATERI PENYULUHAN
1000 Hari Pertama Kehidupan

A. Pengertian
1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa sejak anak dalam
kandungan hingga seorang anak berusia dua tahun.

1000 Hari Pertama Kehidupan juga disebut PERIODE EMAS, karena


pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat , yang
mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna.
Kurang gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan – yaitu masa sejak
anak dalam kandungan sampai seorang anak berusia 2 tahun, tidak
dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya.

B. Dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada periode 1000
HPK

1. Pertumbuhan otak terhambat, anak tidak cerdas.


2. Pertumbuhan jasmani dan poerkembangan kemampuan anak
terhambat, dan anak menjadi pendek (stunting).
3. Anak menjadi lemah dan kudah sakit
4. Anak sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah nantinya.
5. Setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan atau melakukan
pekerjaan dengan penghasilan yang baik seperti yang
diinginkannya.

C. Bagaimana caranya agar kebutuhan gizi bayi pada 1000 Hari


Pertama Kehidupan (Periode Emas) dapat dipenuhi dengan
sempurna?

1. Makan lebih banyak (dua porsi) dan beraneka ragam lauk pauk, sayur
dan buah, agar kebutuhan gizi janin terpenuhi dengan cukup sejak
awal dan selama masa kehamilan, dan minum tablet tambah darah
1 butir sehari, berarti total minimal 90 butir selama masa kehamilan.

2. Jangan merokok, jangan minum minuman bersoda, beralkohol, jangan


makan mie instan sebagai makanan pokok, hindari makanan
berpengawet, dan jangan minum obat tanpa resep dokter.

3. Ikuti kelas ibu hamil, dan lakukan perawatan payudara untuk menjamin
keberhasilan pemberian ASI, tanyakan Bidan bagaimana cara
perawatannya, ( tanpa melakukan hal ini keberhasilan pemberian ASI
dapat terhambat).
4. Lakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan ke Bidan, minimal 4 kali
selama masa kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin.

5. Rencanakan di mana tempat persalinan dan siapa Bidan yang akan


menolong persalinan.

6. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) langsung setelah bayi lahir, agar
bayi mendapatkan kolostrum dalam kehangatan dekapan ibu, dan
inisiasi ini sangat mendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.

7. Berikan ASI secara EKSKLUSIF mulai bayi usia 0 – 6 bulan. Hanya


ASI saja, tanpa tambahan apapun, air juga tidak. Ingat lambung
bayi baru lahir sangat kecil, dan semua kebutuhan gizinya sampai
dengan usia 0-6 bulan sudah terpenuhi dengan sempurna hanya dengan
ASI saja.

8. Setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, teruskan pemberian ASI


dengan makanan tambahan pendamping ASI (MP ASI). (Lihat Buku
KIA).

9. Menimbang bayi tiap bulan di Posyandu untuk dipantau tumbuh


kembangnya.

10. Berikan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap sesuai jadwal.

11. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberi ASI,
sebelum menyiapkan dan memberi MP ASI, sesudah membersihkan tinja
anak, sebelum makan dan sesudah BAB. Semua

Pesan Kunci:
## 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah Periode Emas pertumbuhan Bayi
dimulai sejak dalam kandungan sampai bayi berusia 2 tahun
## Pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan bayi harus mendapatkan
seluruh kebutuhan gizinya untuk dapat bertumbuh secara sempurna

Sumber
Anonim. 2015. diakses pada URL :
http://hendriyani7995.blogspot.co.id/2015/02/1000-hari-pertama-kehidupan-bayi.html
pada tanggal 27 Februari 2017

Anonim. 2016. Diakses pada URL :


https://plus.google.com/104547160172103301716/posts/BtpfL7a39Cy pada tanggal
27 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai