1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Remaja Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan remajaDi Pondok Pesantren Al-
Istiqomah mampu mengetahui tentang Anemia pada remaja.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai anemia, diharapkan remaja
Di Pondok Pesantren Al-Istiqomah mampu :
a. Menyebutkan pengertian anemia pada remaja.
b. Menyebutkan 2 dari 3 penyebab anemia pada remaja.
c. Menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala anemia pada remaja.
d. Menyebutkan 3 dari 5 akibat dari anemia pada remaja.
e. Menyebutkan 3 dari 4 pencegahan anemia pada remaja.
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
a. Pengertian Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Tanda dan gejala Anemia
d. Akibat Anemia
e. Pencegahan Anemia
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. Leafleat
b. LCD ( Licour Cristal Display)
c. Laptop
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahul - Memberi Salam - Menjawab 5 menit
uan - Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 20menit
anemia, Penyebab Anemia,
Tanda dan gejala Anemia,
Akibat Anemia dan
Pencegahan Anemia
- Memberikan kesempatan - Menanyakan
kepada peserta untuk hal-hal yang
bertanya hal-hal yang tidak tidak di
di mengerti. mengerti
A. Definisi Anemia
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda
pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin kurang dari 12 gram/100 ml (Proverawati, 2011).
Anemia merupakan gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah hemoglobin (Hb) yang levelnya kurang dari 11,5 gr/dl
(Wikipedia, 2013).
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar
sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung
hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat
menyebabkan berbagai komplikasi termasuk kelelahan dan stres pada organ
tubuh (Proverawati, 2011)
B. Penyebab Anemia
Penyebab Umum dari Anemia:
D. Akibat Anemia
Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), dampak anemia pada remaja putri ialah:
1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
2. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
3. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
4. Mengakibatkan muka pucat.
E. Pencegahan Anemia
Menurut Tarwoto, dkk (2010), upaya-upaya untuk mencegah anemia, antara lain
sebagai berikut:
1. Makan makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, dan tempe).
2. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
3. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
4. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke
dokter untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.
2. SENAM KEBUGARAN JASMANI DAN SENAM AEROBIK
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Olahraga
Sub Pokok Bahasan : Senam Kebugaran Jasmani dan Senam Aerobik
Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 26 Februari 2017
Waktu : 07.30 WITA- Selesai
Tempat : Di Desa Telagawaru
Penyuluh : Prasintya Rossa Anjani Avrianti
1) Analisis situasi
Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
Jumlah peserta : (Terlampir)
Lokasi : Di Desa Telagawaru
2) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya
olahraga bagi masyarakat.
3) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Mengetahui cara melakukan senam kebugaran jasmani
2. Mengetahui cara melakukan senam aerobik
4) Metode pelaksanaan
Praktik Senam Kebugaran Jasmani dan Senam Aerobik
5) Media
Laptop, Sound Sistem
6) Materi
Terlampir
MATERI
A. Senam Kebbugaran Jasmani
Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) ini termasuk ke dalam kelompok senam
umum. Senam Kebugaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ
adalah senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam
ini biasanya diiringi oleh lagu berirama dari berbagai propinsi yang
diaransemen ulang dan biasanya dilakukan oleh sekelompok peserta
besar. SKJ biasa dilakukan di tempat-tempat umum di Indonesia di hari-
hari tertentu dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi. Senam ini beserta
musik yang mengiringinya menjadi sangat popular di tahun 80-an dan 90-
an saat masa pemerintah Orde Baru (www.Wikipedia.com).
Petunjuk Umum Pelaksanaan Senam Kebugaran Jasmani :
1. Peserta haruslah orang-orang yang sehat.
2. Satu seri terdiri dari 8 macam latihan :
a) Satu nomor latihan terdiri 2 X 8 hitungan, kecuali :
(1) Latihan I lari di tempat dengan 5 X 8 hitungan.
(2) Lathan VIII pernafasan dengan 4 X 8 hitungan.
b) Peralihan nomor latihan yang satu ke nomor yang berikutnya tanpa
selang waktu dan dari seri latihan yang satu ke seri latihan yang
berikutnya dengan 8 ketukan.
c) Semua latihan dimulai dari kiri.
3. Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani haruslah secara bertahap :
a) Khusus bagi orang-orang yang kurang aktif berolahraga supaya
menanyakan dahulu kepada dokter atau pelatih.
b) Latihan harus secara teratur, terukur dan terarah.
4. Latihan yang diberikan harus aman dan memenuhi target yang
diinginkan, paling baik tentunya melalui pentahapan :
a) Pengukuran kemampuan tubuh.
b) Penilaian kardiografik.
c) Penilaian keluhan subyektif.
5. Apabila dalam melakukan latihan timbul :
a) Rasa lelah yang berlebihan.
b) Rasa pusing atau penglihatan berkunang-kunang.
c) Rasa sesak nafas yang berlebihan.
d) Rasa nyeri di dada sebelah kiri.
Maka latihan segera dihentikan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter
atau menanyakan kepada pelatih.
6. Peserta harus memakai pakaian olahraga yang pantas untuk Senam
Kesegaran Jasmani.
7. Senam Kesegaran Jasmani terutama ditujukan untuk mengisi jam krida
yang telah ditentukan atau dapat dilakukan setiap saat pada
kesempatan pertama terjadinya waktu luang pada hari itu bagi
masyarakat luas.
8. Bagi mereka yang masih ingin melanjutkan latihan untuk meningkatkan
kesegaran jasmaninya dapat melakukan standar jumlah set latihan.
1. Analisis situasi
Sasaran : Lansia di Desa Telagawaru
Jumlah peserta : (Terlampir)
Lokasi : Di Desa Telagawaru
2. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya
olahraga bagi lansia.
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
b. Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
c. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa
melihat catatan/leafleat.
d. Mendemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar
tanpa melihat catatan/ leaflet
4. Metode pelaksanaan
Praktik Senam Lansia
5. Media
Laptop, Sound Sistem
6. Materi
Terlampir
MATERI
1. Pengertian
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan
baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu
kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan
intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran
termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari
program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI,
2003:6)
2. Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani
Tujuan lain adalah :
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
b. Membangun kekuatan dan daya tahan.
c. Menurunkan lemak.
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi.(Depkes RI, 1997:2)
3. Manfaat senam lansia
a. Sebagai pencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
b. Sebagai pengobatan(kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia
adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung,
kelainan insufisiensi,koroner, kelainan pembuluh darah tepi,
thromboplebitis dan osteoporosis.
c. Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:
1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia
2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan
3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan (sakit).
4. Prinsip-prinsip olahraga dalam lansia
a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:
1) Ketahanan kardio – pulmonal.
2) Kelenturan (fleksibilitas)
3) Kekuatan otot
4) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)
b. Selalu mempertahankan keselamatan.
c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat
d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.
e. Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang.
f. Hindari kompetisi – kompetisi.
g. Perhatikan kontra indikasi latihan:
1) Adanya penyakit infeksi
2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg
3) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.
5. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:
a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak
b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.
c. Member kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsangan
d. Mencegah cedera
Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan
pada:
a. Perbaikan kekuatan atot.
b. Perbaikan stamina (aerobic capacity).
c. Perbaikan fleksibilitas.
d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan
mempertahankan portus yang baik.
Langkah-Langkah
a. Latihan kepala dan leher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada. Putar kepala
dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri. Miringkan kepala ke
bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
b. Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan
Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus
dengan bahu.
Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian
angkat lengan keatas kepala
Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah
punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan
dan kiri
Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
c. Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak
tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.
Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian
setelah menyentuh tiap jari.
Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.
d. Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi
yang lain.
Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu kekiri dan kekanan.
Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke
belakang.
e. Latihan paha
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan
tahan beberapa waktu.
Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada
tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik
telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali
Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.
Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga
permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.
Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi.
Angkat tumit tinggi- tinggi kemudian putarkan.
f. Latihan pernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan
kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka
terasa dada mengambang.
Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan
akan menutup kembali.
g. Latihan muka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas
Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar
Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian isap kedalam
Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
4. Bantuan Hidup Dasar
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan :Bantuan Hidup Dasar
Sub Pokok Bahasan: Resusitasi Jantung Paru
Sasaran :Remaja
Tempat : Di Kantor Desa Telagawaru
Pelaksana : Mahasiswa Perawat
1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Remaja Karang Taruna Desa Telagawaru
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Kantor Desa Telagawaru
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi diharapkan remajaKarang
Taruna mengetahui tentang Resusitasi Jantung Paru dan mampu
mengaplikasikan.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai resusitasi
jantung paru, diharapkan remaja karang taruna mampu :
a. Menjelaskan pengertian Resusitasi Jantung Paru
b. Menjelaskan tujuan Resusitasi Jantung Paru
c. Menjelaskan langkah-langkah melakukan Resusitasi Jantung Paru.
d. Menjelaskan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam teknik Resusitasi
Jantung Paru.
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
d. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Rumah Kepala Dusun Telagawaru.
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
e. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
4) Peserta turut serta pada saat Re Demonstrasi langkah – langkah RJP
f. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian RJP
2) Peserta mengetahui Tujuan RJP
3) Peserta mengetahui Langkah – langkah RJP
4) Peserta mengetahuiHal – hal yang perlu diperhatikan pada saat RJP
MATERI PENYULUHAN
RESUSITASI JANTUNG PARU
b. Cek Pernafasan
1) Buka baju korban
2) Lihat dengan cepat : apakah ada pergerakan dada naik turun
3) Jika : korban tidak bernafas atau bernafas gasping (tersengal-sengal,
satu-satu)
4) Segera panggil bantuan : telepon pelayanan kesehatan dan ambil AED
(jika ada)
5) Lanjutkan ke langkah 3
c. Cek nadi
1) Tidak lebih dari 10 detik
2) Nadi karotis pada dewasa dan anak-anak
Terdiri dari :
• Kompresi
• Nafas buatan
• 1 siklus = 30 kompresi : 2 nafas buatan
• Kompresi dulu buka dan bersihkan jalan nafas berikan nafas
buatan (C-A-B)
Dewasa
(Umur >8) Anak-anak (Umur 1-8) Bayi (Umur <1)
1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Santriwan dan santriwati
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Pondok pesantren al-istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan
santriwan di Pondok Pesantren Al - Istiqomah tentang kesehatan kulit.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan kulit, diharapkan
santriwan dan santriwati mengerti :
a. Menjelaskan pengertian Skabies
b. Menjelaskan Tanda Gejala Skabies
c. Menjelaskan pencegahan Skabies
d. Menjelaskan Pengobatan Skabies
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
g. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Ponpes Al-Istiqomah.
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
h. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
i. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian Skabies
2) Peserta mengetahui Tanda Gejala Skabies
3) Peserta mengetahui Cara Pencegahan Skabies
4) Peserta mengetahuiCara Pengobatan Skabies
MATERI PENYULUHAN
RESUSITASI JANTUNG PARU
1. Pengertian
Sinonim Dari Penyakit Ini Adalah Kudis, The Itch Gudig, Budukan, Dan
Gatal Agogo. Akibatnya, Penyakit Ini Menimbulkan Rasa Gatal Yang Panas
Dan Edema Yang Disebabkan Oleh Garukan.Hal Yang Paling Disukai Kutu
Betina Adalah Bagian Kulit Yang Tipis Dan Lembab, Yaitu Daerah Sekitar
Sela Jari Longlegs Dan Tangan, Siku, Pergelangan Tangan, Bahu, Dan
Daerah Kemaluan. Pada Bayi Yang Memiliki Kulit Serba Tipis, Telapak
Tangan, Kaki, Muka, Dan Kulit Kepala Sering Diserang Kutu Tersebut.
Disebuah Keluarga
Dikelas Sekollah
Di Asrama
Dipesantren.
2. Tanda Gejala Skabies
a. Gatal Di Sela-Sela Jari Dan Pergelangan Tangan.
b. Gatal Pada Permukaan Luar Siku Dan Di Ketiak.
c. Gatal Di Sekitar Perut Dan Pusar.
d. Gatal Pada Bagian Bokong Dan Selangkangan
e. Gatal Di Sekitar Puting Susu, Garis Bra, Dan Sisi Payudara (Pada
Wanita).
f. Gatal Pada Alat Kelamin (Pada Pria).
g. Kulit Yang Memerah
h. Nampak Gelembung Pada Kulit
i. Gelembung Yang Berisikan Air
3. Pencegahan Skabies
4. Pengobatan Skabies
1. Analisis /situasi
a. Sasaran : ibu bayi dan balita masyarakat wilayah kerja puskesmas
Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Rumah Kadus Telaga Waru
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu bayi dan balita serta para
kader diharapkan mampu memahami cara pencegahan sekaligus
penanganan ISPA pada bayi dan Balita.
3. Tujuan khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit, ibu bayi dan
balita serta kader mampu:
a. Memahami pengertian ISPA
b. Mengetahui tanda dan gejala ISPA
c. Mengetahui penyebab ISPA
d. Memahami cara penularan ISPA
e. Mengetahui komplikasi ISPA
f. Mengetahui cara pencegahan ISPA
g. Memberikan penanganan pada ISPA
h. Mengetahui cara penanganan ISPA yang disertai demam tinggi
i. Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk ISPA
j. Mendemonstrasikan cara mengukur suhu dan melakukan kompres
4. Materi penyuluhan (terlampir)
a. Pengertian ISPA
b. Tanda dan gejala ISPA
c. Penyebab ISPA
d. Cara penularan ISPA
e. Komplikasi ISPA
f. Cara pencegahan ISPA
g. Cara Penanganan ISPA
h. Cara penanganan ISPA disertai demam tinggi
5. Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
6. Media penyuluhan
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
d. Sarana demonstrasi
1) Washlap
2) Baskom
3) Air biasa dan air hangat
4) Kecap
5) Jeruk nipis
6) Madu
7) Lemon
8) Gula pasir
7. Proses penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
penutup
8. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang telah ditetapkan. Kriteria evaluasinya yaitu:
j. Evaluasi struktur
4) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
5) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
6) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
k. Evaluasi proses
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
5) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
6) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
l. Evaluasi Hasil
1) Peserta memahami pengertian ISPA
2) Peserta mengetahui tanda dan gejala ISPA
3) Pesertamengetahui penyebab ISPA
4) Pesertamemahami cara penularan ISPA
5) Pesertamengetahui komplikasi ISPA
6) Pesertamengetahui cara pencegahan ISPA
7) Pesertamemberikan penanganan pada ISPA
8) Pesertamengetahui cara penanganan ISPA yang disertai demam
tinggi
9) Pesertamendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk
ISPA
10) Peserta mampu mendemonstrasikan cara mengukur suhu dan
melakukan kompres
9. Kepustakaan
Anonim. 2015. Infeksi Saluran Pernafasan Akut. http://www.alodokter.com
diakses pada hari Selasa, 15 Maret 2015.
Smith, Tony and Davidson Sue. 2009. Dokter Di Rumah Anda. Jakarta :
Dian Rakyat
Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC
Werner, David, dkk. 2010. Apa yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter
Edisi I.Yogyakarta : ANDI; Yayasan Essentia Medica
Werner, David, dkk. 1993. Where there is no doctor. London and Oxford :
Macmillan Education LTD
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi pada bagian saluran pernafasann
mulai dari hidung sampai paru-paru dan berlangsung sampai dengan 14 hari.
2. Tanda dan Gejala
a. Bukan Pneumonia
1) Batuk pilek biasa
2) Banyak bersin atau hidung tersumbat
3) Tidak ada nafas cepat
b. Pneumonia
1) Batuk pilek
2) Nafas cepat
c. Tanda-tanda Bahaya
1) Tidak bias minum atau menyusu
2) Memuntahkan makanan
3) Tampak lemah
4) Terus batuk
5) Sesak
6) Lubang hidung melebar waktu bernafas
7) Nafas cepat
8) Bibir atau lidah membiru
9) Demam tinggi
10) Tidak bisa bicara atau bersuara
3. Penyebab
ISPA disebabkan oleh lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan riketsia.
Beberapa diantaranya Rhinovirus, Adenovirus, dan Pneumokokus.
4. Penularan
a. Cairan ingus mengandung virus atau bakteri yang dapat menempel pada
permukaan benda seperti gagang pintu, remote tv, dan juga tangan.
b. ISPA ditularkan melalui udara saat penderita batuk dan bersin
5. Komplikasi
Jika ISPA pada bayi tidak segera ditangani dapat menjadi:
a. Pneumonia atau paru-paru basah yaitu paru-paru meradang, bengkak,
dan penuh cairan.
b. Otitis Media Akut atau radang telinga tengah yaitu infeksi pada ruang
dibelakang gendang telinga
c. Mastoiditis yaitu infeksi tulang mastoid yang berada tepat dibelakang
telinga
6. Pencegahan
a. Pada bayi tetap berikan ASI
b. Istirahat cukup dan makan-makanan bergizi serta yang mengandung
vitamin c
c. Jaga kebersihan udara
d. Hindarkan bayi dan balita dengan orang yang sakit
e. Agar tidak menimbulkan sakit telinga. Jangan terlalu memaksakan ingus
untuk keluar dan cukup dibersihkan dengan diusap saja.
f. Tisu yang digunakan dibuang ditempat sampah
g. Rajin-rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
7. Penanganan
a. Bukan Pneumonia
1) Istirahat yang cukup
2) Berikan minum yang banyak atau pada bayi tetap berikan ASI
3) Berikan makan-makanan yang bergizi dan mengandung vitamin C
seperti jeruk atau lemon.
4) Beri larutan kecap dan jeruk nipis atau madu dan lemon dengan
perbandingan 1:1 (missal 1 sendok lemon 1 sendok madu). Pada bayi
dibawah usia 1 tahun, madu dapat diganti dengan gula pasir.
5) Tanpa pengobatan medis, flu biasanya akan sembuh dalam 10-14 hari.
b. Pneumonia
1) Jika anak demam lepaskan pakaian atau gunakan pakaian yang tipis,
serta jangan diselimuti dengan selimut yang tebal
2) Kompres dengan air biasa (bukan dengan es) pada bagian dahi, leher,
dan kedua ketiak.
8. ISPA disertai demam tinggi
a. Lepaskan pakaian atau berikan pakaian yang longgar dan tipis. Jangan
diselimuti dengan selimut yang tebal
b. Kompres dengan air biasa atau air hangat lebih baik
Kompres pada bagian dahi, leher, dan kedua ketiak.
7. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PELAKSANAAN KKN
1. Analisis /situasi
a. Sasaran : Siswa kelas 5 SDN 1 Telaga Waru Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : SDN 1 Telaga Waru
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa kelas 5 SDN 1 Telaga
Waru Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi mampu mengetahui cara
mencuci tangan dengan benar.
3. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit siswa kelas 5 SDN 1
Telaga Waru Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian mencuci tangan
b. Mengetahui tentang tujuan dan manfaat mencuci tangan
c. Mengetahui tentang waktu pelaksanaan mencuci tangan
d. Mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
e. Mengetahui tentang Langkah – Langkah Mencuci Tangan
4. Materi penyuluhan (terlampir)
a. Pengertian mencuci tangan
b. Tujuan dan manfaat mencuci tangan
c. Waktu pelaksanaan mencuci tangan
d. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
e. Langkah – langkah mencuci tangan
5. Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
6. Media penyuluhan
a. Leafleat
b. Kran dan gentong air
c. Sabun tangan
d. Lap/handuk kecil
7. Proses penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 5 Menit
- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi - Menjelaskan - Memperhatikan 55 menit
pengertian mencuci
tangan, tujuan dan
manfaat mencuci - Menanyakan hal-
tangan, waktu hal yang tidak di
pelaksanaan mencuci mengerti
tangan, penyakit yang
dapat dicegah dengan
mencuci tangan, dan
langkah – langkah
mencuci tangan.
- Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.
- Meminta peserta
mencoba cuci tangan
dengan benar
3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5
- Memberikan - Menjawab menit
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikandan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di - Memperhatikan
sampaikan kepada - Menjawab salam
peserta.
- Mengucapkan salam
penutup
8. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang telah ditetapkan. Kriteria evaluasinya yaitu:
m. Evaluasi struktur
7) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
8) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
9) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
n. Evaluasi proses
7) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
8) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
9) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
o. Evaluasi Hasil
6) Peserta mengetahui pengertian mencuci tangan
7) Peserta mengetahui tujuan dan manfaat mencuci tangan
8) Peserta mengetahui waktu pelaksanaan mencuci tangan
9) Peserta mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
cuci tangan
10) Peserta mengetahui langkah – langkah mencuci tangan.
MATERI PENYULUHAN
1. Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang.
2. Tujuan dan Manfaat Mencuci tangan
Menurut Iswara (2007), mencuci tangan dalam upayapeningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:
a. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan
lingkungan.
b. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.
c. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
d. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.
Manfaat mencuci tangan adalah :
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Flu burung
dll
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik
3. Waktu pelaksanaan mencuci tangan
Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan
adalah
sebagai berikut :
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
c. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
d. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
e. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
f. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
g. Setelah menangani sampah.
h. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain
– lain).
i. Pulang bepergian dan setelah bermain.
j. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
4. Langkah – Langkah Mencuci Tangan
a. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
b. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
c. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
d. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
e. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
f. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
1. ANALISIS /SITUASI
d. Sasaran : Remaja Ponpes Al-Istiqomah
e. Jumlah peserta : (Terlampir)
f. Lokasi : Musholla Ponpes Al-Istiqomah
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan remajamampu mengetahui
tentang pentingnyakesehatan reproduksi remaja(generasi berencana).
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit remaja di Ponpes Al-
Istiqomah mampu :
- Menanyakan
hal-hal yang
tidak di
mengerti
B. Organ Reproduksi
1. Organ Reproduksi Perempuan
a. Indung telur (ovarium)
Yaitu, sepasang indung telur yang terdiri akan mengahsilkan sel telur.
b. Umbai-umbai (fimbrae)
Yaitu, bagian dari organ reproduksi yang berfungsi untuk menangkap
ovum yang dikeluarkan indung telur.
c. Saluran telur (tuba fallopi)
Yaitu, saluran jalannya sel telur dari indung telur menuju rahim.
d. Rahim (uterus)
Yaitu, sebuah rongga terbuat dari otot-otot yang kuat untuk
membesarkan bayi selama 9 bulan.
e. Leher rahim (cerviks)
Yaitu, lubang kecil di bawah rahim. lubang ini membesar ketika bayi ke
luar dari rahim.
f. Liang kemaluan (vagina)
Yaitu, jalan antara rahim (di dalam tubuh perempuan) dengan organ
sex bagian luar.
g. Bibir kelamin (labia)
Berada di bagian luar vagina.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi interna (dalam)
dan eksterna (luar).Organ reproduksi interna adalah organ reproduksi yang
terletak di dalam rongga panggul. Organ-organ itu adalah:
a. Indung telur (ovarium), yaitu organ reproduksi yang ada dalam rongga
panggul, terletak di kiri dan di kanan rahim. Indung telur
berfungsimengeluarkan sel telur satu bulan sekali.
b. Umbai-umbai (fimbrae), yaitu umbai-umbai yang terletak di dekat ovarium
yang berfungsi menagkap sel telur yang telah dilepaskan oleh ovarium.
c. Saluran indung telur (tuba fallopi), yaitu saluran yang dilalui oleh sel telur
yang keluar dari ovarium menuju ke rahim.
d. Rahim (Uterus), yaitu tempat calon bayi tumbuh dan berkembang. Setiap
bulan rahim melapisi dinding rahim dengan lapisan khusus untuk
menerima bayi. Bila tidak terjadi kehamilan maka lapisan tersebut akan
runtuh dalam bentuk darah haid. Tetapi bila perempuan hamil, maka
lapisan khusus itu tidak diruntuhkan melainkan dipakai untuk menghidupi
janin. Selama hamil, perempuan tersebut tidak akan mengalami haid.
e. Leher Rahimmemisahkan rahim dengan vagina. Bagian ini bermanfaat
untuk menjaga agar kotoran dan kuman tidak masuk ke dalam rahim.
Bagian ini juga bermanfaat untuk menyangga bayi selama dalam
kandungan.
f. Vagina/liang kemaluanadalah sebuah lubang memanjang seperti tabung.
Dari lubang ini keluar darah haid setiap bulan, atau bayi yang dilahirkan.
Organ reproduksi eksterna adalah organ reproduksi yang terletak di
bagian luar rongga panggul. Organ ini dapat dilihat dengan mata. Organ-
organ itu adalah:
a. Selaput Dara, berada dalam liang kemaluan, tidak jauh dari mulut vagina.
Selaput dara terbuat dari lapisan yang tipis. Ada selaput dara yang sangat
tipis dan mudah robek dan ada selaput dara yang kaku dan tidak mudah
robek. Selaput dara yang tipis tidak hanya akan robek karena hubungan
seks, tetapi bisa robek karena hal lain seperti kecelakaan, jatuh, olah raga.
b. Bibir kelamin (labia),berada di bagian luar vagina. Ada yang disebut bibir
besar dan bibir kecil. Bibir besar adalah bagian yang paling luar yang
biasanya ditumbuhi bulu. Bibir kecil terletak di belakang bibir besar dan
banyak mengandung syaraf/pembuluh darah.
2. Laki-laki
a. Mandi secara teratur dua kali sehari.
b. Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam
yang menyerap keringat.
c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air
besar maupun kecil.
d. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di
penis
e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f. Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat
mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar.
D. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Remaja
Pada masa pubertas atau akil-balik, perubahan fisik remaja seolah-olah
terjadi dengan sangat pesat. Menghadapi perubahan-perubahan ini saja
seringkali sudah merupakan masalah tersendiri bagi remaja, terlebih lagi bila
mereka tidak pernah cukup mengenal tubuh dan berbagai perubahan yang
akan terjadi pada dirinya. Kesalahan dan masalah bisa dikurangi bila remaja
mengenal tubuhnya dengan baik dan perubahan-perubahan yang akan terjadi
pada tubuhnya maupun pada perasaan, pikiran dan pergaulannya. Kesiapan
remaja secara fisik dan mental menjalani masa remaja dengan segala
perubahannya akan membantunya untuk menjalani masa remaja dengan
relatif lebih stabil, dan menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.
H. Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual tidak sering terjadi sehingga anak dan remaja juga
tidak harus takut secara berlebihan. Tetapi remaja perempuan maupun laki-
laki harus selalu waspada mengenai kemungkinan menghadapi kekerasan
atau pemaksaaan oleh orang lain.
Kekerasaan dan pemaksaan bisa terjadi secara seksual yaitu ketika
orang lain menyentuh/mencium/memeluk/memegang bagian-bagian tubuh
seperti daerah dada dan organ-organ reproduksi (kemaluan). Pelukan dan
ciuman antara orang tua dan anak karena cinta kasih bukanlah kekerasan
seksual.
Pelaku kekerasan bisa orang yang tidak kita kenal, tetapi seringkali
juga orang yang dikenal bahkan saudara atau anggota keluarga sendiri
(paman, kakek, dsb). Pelaku bisa orang dewasa maupun remaja.
Walaupun kekerasan seksual atau perlakuan orang lain terhadap tubuh
kita tidak selalu sakit, perlakuan tersebut adalah salah. Kekerasan seksual
bisa juga berupa kata-kata, misalnya mengatakan hal-hal yang “jorok “
atau menyebut bagian-bagian tubuh kamu . Remaja harus selalu ingat
bahwa KEKERASAN SEKSUAL BUKAN SALAH KORBAN, melainkan
salah pelaku. Karena itu janganlah merasa bersalah dan menyimpan
rahasia tentang kejadian tersebut. Sampaikan kejadian tersebut segera
kepada orang yang dipercaya (orang tua, guru, dokter, dll).
Melindungi Diri Terhadap Kekerasan Seksual
a. Jangan mudah percaya pada orang lain.
b. Jangan menerima tawaran atau ajakan apapaun dari orang yang tidak
dikenal
c. Jangan pernah pergi dengan orang yang tidak dikenal atau baru
dikenal, baik laki-laki maupun perempuan, baik dewasa maupun
remaja.
d. Hindari untuk pergi hanya berdua dengan seseorang walaupun ia
teman. Usahakan pergi dalam kelompok dengan teman yang sudah
dikenal
e. Selalu laporkan apa yang terjadi pada dirimu kepada orang tua atau
orang yang kamu percaya.
f. Sampaikan keingintahuan atau masalah yang kamu alami dengan
orang lain kepada orang yang kamu percaya dan jangan pendam
sendiri persoalan.
g. Bila mendapat bujukan, rayuan, atau ancaman dari seseorang yang
ingin menyentuh tubuhmu atau melakukan sesuatu pada tubuhmu :
tolak ajakannya dengan tegas, segeralah tinggalkan orang tersebut,
dan laporkan kepada orang tua atau orang yang kamu percaya.
h. Bila terjadi kekerasan seksual, yakinlah bahwa itu BUKAN SALAH
KAMU dan jangan menyimpannnya sebagai rahasia. Segeralah lapor
kepada orang tua atau orang yang kamu percaya.
Menolak Ajakan
Meskipun kita harus bergaul dengan sesama teman tanpa memilih-
milih, namun kita harus agar pergaulan tidak merugikan dan
membahayakan diri kita. Sedekat apapun hubungan pertemanan kita, kita
harus selalu berani menolak ajakan yang
a. Tidak bermanfaat (misalnya jalan-jalan atau nonkrong sampai malam),
b. Jelas merugikan atau melanggar kesopanan (misalnya permintaan
untuk meraba-raba bagian tubuh kita)
c. Menakutkan atau mencurigakan (misalnya mengajak masuk kamar
berdua waktu tidak ada orang tua).
Menolak ajakan teman tidak perlu dilakukan dengan kasar atau
marah, tetapi dapat dilakukan dengan halus dan sopan tetapi harus tegas,
dan dengan alasan yang masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi
tegas, teman yang mengajak dapat mengerti dan berhenti merayu atau
memaksa kita. Carilah alasan yang tepat untuk menolak seperti : “ terima
kasih, tapi saya tidak mau karena saya tidak suka nongkrong “, “ terima
kasih, tapi saya tidak mau karena saya harus selalu meminta ijin orang tua
“, “saya tidak mau karena saya harus mengerjakan hal penting di rumah “.
1. ANALISIS SITUASI
a. Sasaran : Masyarakat di Desa Telagawaru
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Rumah Kadus Telagawaru
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan
(hipertensi dalam kehamilan) terutama yang banyak terjadi di daerah tersebut.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu :
- Menanyakan
hal-hal yang
tidak di
mengerti
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui tentang pengertian hipertensi
2) Peserta mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
3) Peserta mengetahui pengertian preeklampsi ringan, berat dan eklampsi
4) Peserta mengetahui faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
5) Peserta mengetahui manifestasi klinik hipertensi dalam kehamilan
6) Peserta mengetahui pencegahan hipertensi dalam kehamilan
7) Peserta mengetahui diit preeklamsi
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN HIPERTENSI
Tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan
darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan
darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolic ≥ 15mmHg
sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi.
b. Klasifikasi
1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali di diagnosis
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai
12 minggu pasca persalinan
2) Preeklamsia-eklamsia
a) Preeklampsia (penyakit dengan gejala peningkatan tekanan
darah disertai dengan dijumpainya protein dalam urin dalam
kadar berlebih, dan pembengkakan tubuh akibat penimbunan
cairan setelah kahamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan), terbagi dua, yaitu bentuk ringan dan bentuk berat.
b) Eklampsi merupakan kasus akut pada penderita preeklampsi,
yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Sama
halnya dengan preeklampsia, eklampsia dapat timbul pada
ante, intra dan postpartum. Eklampsi postpartum umumnya
hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
Pada penderita preeklampsia yang akan kejang,umumnya
memberi gejala-gejala atau tanda-tanda yang khas, yang
dapat dianggap sebagai tanda prodoma akan terjadinya
kejang. Preeklamsi yang disertai dengan tanda-tanda
prodoma ini disebut sebagai implending eklamsia atau
imminent eklamsi.
3) Hipertensi kronik superimposed preeklamsia
Hipertensi kronik dalam kehamilan ialah hipertensi yang
didapatkan sebelum timbulnya kehamilan. Apabila tidak diketehui
adanya hipertensi sebelum kehamilan maka hipertensi kronik
didefinisikan bila didapatkan tekanan darah sistolik 140mmHg atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg sebelum umur kehamilan 20
minggu.
4) Hipertensi gestasional
Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria
dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa proteinurin.
c. Faktor Risiko
Terdapat banyak factor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan
yang dapat dikelompokkan dalam factor resiko sebagai berikut :
a) Primigravida, primipaternitas
b) Hiperplasentosis misalnya mola hidatidosa, kehamilan multiple,
diabetes mellitus, bayi besar
c) Umur yang ekstrim
d) Riwayat keluarga pernah prreeklamsi/eklamsi
e) Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f) Obesitas
d. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui
dengan jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi
dalam kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap
mutlak benar.
e. Manifestasi klinik
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan
darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah :
3. Pengobatan Medikamentosa
a) obat anti kejang
b) magnesium sulfat
c) perawatan pada waktu kejang
d) pengobatan obstetrik
sikap terhadap kehamilan ialah semua kehamilan dengan eklampsi
harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin.
Persalinan diakhiri bila sudah mencapai
stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.
Sumber:
Lab. UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, 1994; Pedoman Diagnosis dan
Penatalksanaan; RSUD Dr. Soetmo; Surabaya
Anonim; 1999; Diklat Kuliah Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan: FK Unair;
Surabaya
10. 1000 Hari Pertama Kehidupan
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : 1000 Hari Pertma Kehidupan
Sub Pokok Bahasan:
Sasaran : Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Labuapi
Tempat : Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
Pelaksana : Mahasiswa KKN
1. ANALISIS /SITUASI
a. Sasaran : Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
b. Jumlah peserta : (Terlampir)
c. Lokasi : Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
2. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu mengetahui tentang pentingnya 1000 Hari Petama
Kehidupan .
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuapi mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. Mengetahui tentang dampak jika bayi tidak medapatkan cukup gizi pada saat
periode 1000 HPK
c. Mengetahui cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000 HPK dapat terpenuhi
4. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)
a. pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada periode 1000 HPK
c. bagaimana cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000 HPK dapat
terpenuhi dengan sempurna
5. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
6. MEDIA PENYULUHAN
a. Leafleat
7. PROSES PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahuluan - Memberi Salam - Menjawab 8 Menit
- Perkenalan - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
penyuluhan
- Apersepsi - Menjawab
pertanyaan
2. Isi Menjelaskan Pengertian - Memperhatikan 20 menit
mencuci tangan, Waktu
pelaksanaan mencuci
tangan, Manfaat Mencuci - Menanyakan
tangan, Langkah – hal-hal yang
Langkah Mencuci Tangan. tidak di
- Memberikan mengerti
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
hal-hal yang tidak di
mengerti.
3. Penutup - Menjawab pertanyaan - Memperhatikan 5 menit
- Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta tentang materi
yang di sampaikandan
rein-forcement kepada
peserta yang dapat
menjawab.
- Menyimpulkan materi
yang telah di - Memperhatikan
sampaikan kepada - Menjawab
peserta. salam
- Mengucapkan salam
penutup
8. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi
3) Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui Pengertian 1000 HPK
2) Peserta mengetahui dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada
periode 1000 HPK
3) Peserta mengtahui bagaimana cara agar kebutuhan gizi bayi pada 1000
HPK dapat terpenuhi dengan sempurna
MATERI PENYULUHAN
1000 Hari Pertama Kehidupan
A. Pengertian
1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa sejak anak dalam
kandungan hingga seorang anak berusia dua tahun.
B. Dampak jika bayi tidak mendapat cukup gizi pada periode 1000
HPK
1. Makan lebih banyak (dua porsi) dan beraneka ragam lauk pauk, sayur
dan buah, agar kebutuhan gizi janin terpenuhi dengan cukup sejak
awal dan selama masa kehamilan, dan minum tablet tambah darah
1 butir sehari, berarti total minimal 90 butir selama masa kehamilan.
3. Ikuti kelas ibu hamil, dan lakukan perawatan payudara untuk menjamin
keberhasilan pemberian ASI, tanyakan Bidan bagaimana cara
perawatannya, ( tanpa melakukan hal ini keberhasilan pemberian ASI
dapat terhambat).
4. Lakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan ke Bidan, minimal 4 kali
selama masa kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin.
6. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) langsung setelah bayi lahir, agar
bayi mendapatkan kolostrum dalam kehangatan dekapan ibu, dan
inisiasi ini sangat mendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.
11. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberi ASI,
sebelum menyiapkan dan memberi MP ASI, sesudah membersihkan tinja
anak, sebelum makan dan sesudah BAB. Semua
Pesan Kunci:
## 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah Periode Emas pertumbuhan Bayi
dimulai sejak dalam kandungan sampai bayi berusia 2 tahun
## Pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan bayi harus mendapatkan
seluruh kebutuhan gizinya untuk dapat bertumbuh secara sempurna
Sumber
Anonim. 2015. diakses pada URL :
http://hendriyani7995.blogspot.co.id/2015/02/1000-hari-pertama-kehidupan-bayi.html
pada tanggal 27 Februari 2017