KASUS :
Seorang laki-laki berumur 25 tahun, dibawa oleh polisi ke IGD karena mengalami kecelakaan
lalu lintas. Menurut informasi dari polisi, pasien sedang naik motor dengan kecepatan tinggi
tanpa menggunakan helmet, dan terpelanting dari motor karena menghindari angkot yang
tiba-tiba berhenti. Kepala pasien membentur trotoar dan kaki kanannya tertindih motor yang
sedang parkir.
Hasil pemeriksaan : pasien tampak menggeliat saat diberi rangsang nyeri, tampak luka pada
dahi, tangan kiri dan kaki kanan. Terdengar suara gurgling, dan dilakukan suctioning oleh
perawat , lalu perawat memasang OPA tetapi pasien muntah, RR 35 x/menit, saturasi oksigen
90%. Dokter jaga menyarankan untuk dilakukan CT Scan, hasilnya tampak pendarahan di
epidural dan intra cerebral . Perawat segera menyiapkan pasien dan keluarga karena pasien
akan segera dikirim ke kamar bedah.
Selesai operasi craniotomy evakuasi pasien dirawat di NCCU , GCS : E2M4Vt (ETT) dengan
oksigen 6 L/menit. Tampak balutan luka operasi di kepala sebelah kiri, tidak terlihat rembesan
darah. Terpasang IV line di tangan kanan dengan cairan infus Ringer Laktat 25 tetes/menit.
Terpasang NGT, tampak keluar cairan lambung berwarna hijau kehitaman, terpasang foley
catheter dengan urine tertampung sebanyak 150 cc berwarna kuning jernih. Pada monitor
tampak BP 150/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 28 x/menit, O2 sat. 97 %. Auskultasi paru
terdengar ronchi di kedua lapang paru. Pasien mendapat terapi manitol 20% 4x100cc drip dlm
30 menit, Cefoktaksim 2x 1 gr IV, Dexametason 4 x 1 ampul IV, Ranitidin 3 x 1 ampul IV,
Paracetamol 3 x 1 gram IV.
Bahan diskusi :
1. Pada saat polisi menemukan korban di pinggir jalan, apa yang harus diperhatikan dan
dilakukan oleh polisi saat melakukan evakuasi dan transportasi korban ke RS ?
Jawaban :
2. Bagaimana perawat IGD melakukan initial assessment dan management nya ?
3. Apa saja yang harus disiapkan sebelum pasien di kirim ke kamar bedah untuk
dilakukan craniotomy evakuasi ?
4. Berdasarkan data-data yang didapatkan oleh perawat di NCCU, bagaimana NCP yang
harus dibuat untuk menyelesaikan masalah keperawatan pasien ? Apa rasional dari
setiap intervensi yang dibuat?
Jawaban :
1. Sumber : Peraturan Kepolisian Negara RI Nomor 15 tahun 2013
Mnurut Peraturan Kepolisian Negara RI Nomor 15 tahun 2013 tentang tatacara
penanganan kecelakaan lalu lintas pasal 19 mengenai tata cara menolong korban
denganprosedur P2DG (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) meliputi :
a. Imobilisasi jika terjadi patah tulang
b. Upayakan penghentian perdarahan jika ada anggota badan korban terhimpit
kendaraan dan perdarahan.
c. Sesegera mungkin dibawa ke RS dengan ambulans/kendaraan petugas polisi.
d. Jika tidak ada ambulans/kendaraan polri menggunakan kendaraan lain dengan
mencatat identitas pengemudi dan RS tujuan.