Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN (LITERATURE REVIEW)

MANAJEMEN NYERI

Disusun Oleh :

Intan Febryani Ramadhanti

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang bersifat


individual dan seringkali berdampak pada aktivitas sehari-hari. Menurut
International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif
dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan. Apabila rasa nyeri dibiarkan dan tidak ditangani secara adekuat maka
hal tersebut akan mengakibatkan ketidaknyamanan pasien dan keluarga. Pasien dan
keluarga akan merasakan ketidaknyamanan yang meningkatkan respon stress
sehingga mempengaruhi kondisi psikologi, emosi, dan kualitas hidup (Ignatavicus
& Workman, 2006).
Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan di bidang
kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Perawat memberi
asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan yang memberikan
intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Kenyamanan merupakan kebutuhan
dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan (Purwandari,
2014). Terdapat beberapa cara manajemen nyeri baik secara farmakologi maupun
non-farmakologi. Black dan Hawks (2005) berpendapat bahwa penatalaksanaan
nyeri akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan terapi nonfarmakologi.
Salah satu terapi nonfarmakologi yang telah banyak digunakan yaitu
aromaterapi. Aromaterapi merupakan penggunaan ekstrak minyak esensial
tumbuhan yang digunakan untuk memperbaiki mood dan kesehatan (Primadiati,
2002). Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi
seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi yang dapat digunakan
untuk mengatasi nyeri dan cemas (Wong, 2010). Salah satu jenis aromaterapi yaitu
aromaterapi lemon dan lavender. Aromaterapi lemon dan lavender merupakan jenis
aroma terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang
terkandung dalam lemon dan lavender salah satunya adalah linalool yang berguna
untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi
siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010 ; Widyastuti, 2013).
BAB II

ANALISIS JURNAL

Keterangan Jurnal I
Efektifitas Terapi Aroma Lemon Terhadap Penurunan Skala
Judul
Nyeri Pada Pasien Post Laparatomi
1. Fadhla Purwandari
Peneliti 2. Siti Rahmalia
3. Febriana Sabrian
Tahun 2014
Untuk mengetahui keefektivan aromaterapi lemon untuk
Tujuan
mengurangi skala nyeri pada pasien post laparotomi.
Quasy eksperiment, dengan rancangan penelitian pre test and
Jenis Penelitian
post test designs with control group.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post laparotomi di
Populasi, Rumah Sakit Awal Bros dan Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Sampel & Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Teknik purposive sampling. Pada penelitian ini terdapat 30
Sampling responden, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang
kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol.
Intervensi yang diberikan pada kelompok perlakukan yaitu
Intervensi
responden menghirup uap aroma lemon selama 10 menit.
Instrumen Lembar observasi untuk mengukur skala nyeri.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri
setelah mengirup aroma lemon lebih rendah dibandingkan
sebelum menghirup aroma lemon (p=0,000). Hasil penelitian
ini juga menunjukkan adanya penurunan skala nyeri yang
signifikan pada kelompok eksperimen setelah menghirup
aroma lemon dengan hasil uji statistik yaitu p=0,000,
sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan
skala nyeri. Jadi dapat disimpulkan bahwa menghirup aroma
lemon efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien post
laparotomi.
Simpulan Terapi aroma lemon merupakan salah satu cara yang efektif
dalam menurunkan nyeri pada pasien post laparotomi.
Kata Kunci Lemon aromatherapy, Pain, Post-laparotomy
Keterangan Jurnal II
On The Investigation Of The Effect Of Aromatherapy On Pain
Judul
After Orthopedic Surgery: Clinical Trial
1. Mahboubeh Nazari
2. Farhad Kamrani
Peneliti
3. Mohammad Sahebalzamani
4. Gholam Rezaamin
Tahun 2016
Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi pada nyeri post
Tujuan
operasi ortopedi.
Uji klinis acak dan terkontrol (randomized and controlled
Jenis Penelitian
clinical trial)
Melibatkan 82 pasien yang menjalani operasi ortopedi fraktur
Populasi, pergelangan tangan di rumah sakit Ayatollah Taleghani,
Sampel & Imam Hussein (AS), dan Akhtar yang dipilih secara acak di
Teknik Teheran, Iran pada tahun 2015. Responden terbagi menjadi 2
Sampling kelompok yaitu 41 orang kelompok perlakuan dan 41 orang
kelompok kontrol
Intervensi yang diberikan pada kelompok perlakuan yaitu
Intervensi responden menghirup 3 tetes minyak esensial lemon selama
20 menit pada 8 dan 16 jam setelah operasi.
Instrumen Pegukuran skala nyeri diukur setengah jam setelah intervensi
menggunkan visual analogue scale (VAS).
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif aromaterapi dengan minyak esensial lemon pada
pengurangan nyeri, 8 dan 16 jam setelah operasi ortopedi
(p=0,049).
Simpulan Minyak esensial lemon efektif dalam mengurangi nyeri pada
pasien post operasi ortopedi. Selain itu, minyak esensial
lemon dapat digunakan sebagai metode perawatan non-
farmakologi, murah, non-invasif tanpa komplikasi pada
pasien post operasi ortopedi.
Kata Kunci Pain, Aromatherapy, Orthopedic surgery.
Keterangan Jurnal III
Efektivitas Aromaterapi Lavender Dalam Menurunkan Nyeri
Judul Dan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di
Rs Ortopedi Prof. Dr.R Soeharso Surakarta
Peneliti Yuli Widyastuti
Tahun 2013
Untuk mengetahui efektivitas aromaterapi lavender dalam
mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada pasien dengan
Tujuan
fraktur femur pra operasi di RS.Prof.DR.R.Soeharso
Surakarta
Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test dan post-test
Jenis Penelitian
pada grup kontrol.
Populasi, Populasi pada penelitian ini yaitu pasien pre operasi fraktur
Sampel & femur di Rs Ortopedi Prof. Dr.R Soeharso Surakarta.
Teknik Pengambilan sampel dengan accidental sampling. Penelitian
Sampling dilaksanakan pada bulan November – desember 2012.
Intervensi Intervensi yang diberikan yaitu inhalasi (uap)
Instrumen Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner nyeri.
Hasil 1. Hasil uji t berpasangan variabel kecemasan dengan nilai
significancy 0,000 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan
tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian aromaterapi lavender.
2. Hasil uji analisis t tidak berpasangan variabel nyeri. Angka
significancy adalah 0,000 dengan perbedaan rerata (mean
difference)sebesar -6,871. Nilai IK 95% adalah antara -1,008
sampai 0,3662. Karena nilai p < 0,05 dapat diambil
kesimpulan terdapat perbedaan rerata tingkat nyeri yang
bermakna antara kelompok responden yang diberikan
aromaterapi lavender dengan yang tidak diberi aromaterapi
lavender.
3. Hasil uji analisis bivariat t tidak berpasangan (independent
t-test) variabel kecemasan. Angka significancy adalah 0.025
dengan perbedaan rerata (mean difference)sebesar -0,437.
Nilai IK 95% adalah antara -0,8030 sampai -0,0713. Karena
nilai p < 0,05 dapat diambil kesimpulan terdapat perbedaan
rerata nilai kecemasan yang bermakna antara kelompok
responden yang diberi aromaterapi lavender dengan yang
tidak mendapatkan perlakuan.
Simpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan tingkat nyeri antara kelompok sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender.
3. Terdapat perbedaan rerata tingkat nyeri yang bermakna
antara kelompok intervensi pemberian aromaterapi lavender
dengan kelompok kontrol.
4.Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan
antara kelompok intervensi pemberian aromaterapi lavender
dengan kelompok kontrol.
Kata Kunci Lavender Aromatherapy, pain, Anxiety, femoral fracture
BAB III

PEMBAHASAN

Terdapat beberapa penelitian mengenai manajemen nyeri menggunakan


aromaterapi lemon. Yang peratama, penelitian oleh Purwandari, Rahmalia, dan
Sabrian (2014) yang menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri setelah mengirup
aroma lemon lebih rendah dibandingkan sebelum menghirup aroma lemon. Hal ini
menunjukkan bahwa terapi aroma lemon merupakan salah satu cara yang efektif
dalam menurunkan nyeri pada pasien post laparotomi.
Didukung oleh penelitian Nazari, Kamrani, Sahebalzami dan Amin (2016)
yang menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif aromaterapi dengan minyak
esensial lemon pada pengurangan nyeri, 8 dan 16 jam setelah operasi ortopedi. Oleh
karena itu, minyak esensial lemon dapat digunakan sebagai metode perawatan non-
farmakologi, murah, non-invasif tanpa komplikasi pada pasien post operasi
ortopedi.
Kemudian terdapat penelitian lain terkait menajemen nyeri dan kecemasan
Penelitian lain oleh Widyastuti (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan tingkat nyeri antara kelompok sebelum perlakuan dan sesudah
perlakuan, terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah diberikan aromaterapi lavender, terdapat perbedaan rerata tingkat nyeri
yang bermakna antara kelompok intervensi pemberian aromaterapi lavender
dengan kelompok kontrol, serta terdapat perbedaan yang signifikan tingkat
kecemasan antara kelompok intervensi pemberian aromaterapi lavender dengan
kelompok kontrol.
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dari ketiga artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa aromaterapi lemon


merupakan salah satu cara yang efektif dalam menurunkan skala nyeri khususnya
pada pasien post-operasi laparotomi dan ortopedi. Kemudian, aroma terapi lavender
efektif dalam menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien pre-operasi fraktur
femur.

4.2 Saran

Pelayanan keshatan khususnya Ruang Kemuning IV, Rumah Sakit Hasan


Sadikin disarankan untuk menggunakan aromaterapi lemon dan lavender sebagai
intervensi alternatif untuk menurunkan nyeri..
DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M., & Hawks. (2005). Medical surgical nursing:Critical management for
positive outcome. Missouri: Elsevier Saunders.

Ignatavicus, D. D., & Workman, M. L. (2006). Medical surgical nursing: critical


thinking for collaborative care. Missouri: Elsevier Saunders.

Nazari,M., Kamrani,F., Sahebalzami,M., & Amin, G.R. (2016). On The


Investigation Of The Effect Of Aromatherapy On Pain After Orthopedic
Surgery: Clinical Trial. Iran: Acta Medica Mediterranea, 1513-1519.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Purwandari, F., Rahmalia,S., & Sabrian, F. (2014). Efektifitas Terapi Aroma


Lemon Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Laparatomi.
Universitas Riau: JOMPSIK, 1-6.

Rahmawati,I., Setyowati,H., & Rohmayanti,M. (2015). Efektivitas Aromaterapi


Lavender dan Aromaterapi Lemon Terhadap Intensitas Nyeri Post Sectio
Caesarea (Sc) di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota Magelang. Journal of
Holistic Nursing Science.

Widyastuti,Y. (2013). Efektivitas Aromaterapi Lavender Dalam Menurunkan Nyeri


Dan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di Rs Ortopedi Prof.
Dr.R Soeharso Surakarta. Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah,
92-94.

Wong. (2010) . Easing anxiety with aromatherapy. about.com alternative medicine.

Anda mungkin juga menyukai