Anda di halaman 1dari 14

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER


TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI
DENGAN GENERAL ANESTESI
DI RS ………………….

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Terapan Keperawatan

Oleh :

ARSINDA PRASTIWI
P07120213007

PRODI D-IV KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan preoperatif merupakan sebuah tahapan awal dari

keperawatan perioperatif. Preoperatif dimulai ketika keputusan untuk melakukan

intervensi pembedahan dibuat. Pada pembedahan biasanya diberikan anestesi

untuk pengelolaan nyeri, tanda-tanda vital, juga dalam pengelolaan perioperative

untuk mendukung keberhasilan pembedahan (Sjamsuhidayat dan Win De Jong,

2010). Hampir semua pembedahan menggunakan anestesi umum/general anestesi

(Lestari dan Nurcahyo, 2010).

General anestesi sendiri merupakan suatu tindakan meniadakan nyeri

secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversible. Cara kerja

anestesi umum selain menghilangkan rasa nyeri, menghilangkan kesadaran, dan

membuat amnesia, juga merelaksasi seluruh otot. Oleh karena itu tindakan

pembedahan dengan general anestesi merupakan stresor yang dapat

membangkitkan reaksi stres berupa kecemasan (Potter & Perry, 2006).

Operasi atau tindakan pembedahan merupakan stressor bagi pasien yang

dapat membangkitkan reaksi baik stress secara fisiologis maupun psikologis.

Respon psikologis pasien yang akan menjalani operasi dapat berupa kecemasan.

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh

individu) perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disebabkan oleh

antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang

memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk

bertindak menghadapi ancaman (Herdman, 2010). Kecemasan adalah salah satu

respon adaptif yang normal terhadap stress karena akan dilakukannya

pembedahan. Kecemasan biasanya akan mulai timbul pada tahap preoperatif

ketika pasien mengantisipasi pembedahannya, perubahan pada citra tubuh dan

fungsi tubuh, menggantungkan diri pada orang lain, kehilangan kendali, perubahan

pada pola hidup, dan masalah finansial (Baradero, Dayrit & Siswadi, 2009).

Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak

diketahui, samar-samar atau konfliktual. Kondisi seseorang yang pre operasi

menunjukkan suatu kejadian yang dirasakan penuh ketidakpastian sehingga

menimbulkan perasaan cemas, bahkan ada yang berlanjut sampai panik, karena

pembedahan dapat menimbulkan reaksi psikologis pada pasien (Stuart dan

Sundeen, 2007). Ketakutan dan kecemasan yang mungkin dialami pasien dapat

dilihat dari tanda dan gejala seperti meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan,

gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab,

gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, dan sering

berkemih (Carpenito, 2000). Kecemasan timbul menjelang tindakan anestesi akan

mengganggu jalannya proses operasi.


Menurut Lesmana (2000) dalam Masdin, Pengaruh pemberian terapi

musik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre anestesi (2010) kecemasan

dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung yang dapat berpengaruh pada

tekanan darah dan pernafasan pasien. Kecemasan dapat pula mempengaruhi dosis

obat anestesi, kenaikan laju basal metabolisme pra anestesi dan meningkatkan

kepekaan terhadap rasa sakit.

Pengurangan kecemasan dapat dilakukan dengan pemberian aromaterapi.

Aromaterapi yang digunakan pada individu yang mengalami kecemasan yaitu

berupa aromaterapi lavender.Minyak lavender mempunyai banyak potensi karena

memiliki beberapa kandungan seperti monoterpenehidrokarbon, camphene,

limonene, geraniol lavandulol, nerol dan sebagian besar mengandung linalool dan

linalool asetat dengan jumlah sekitar 30-60% dari total berat minyak, dimana

linalool adalah kandungan aktif utama sebagai rileksasi untuk mengurangi

kecemasan (Nuraini, 2014).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit ………………

diperoleh informasi bahwa jumlah operasi selama … bulan terakhir dengan

tindakan anestesi adalah …… kasus dimana untuk anestesi umum berjumlah

……… kasus sedangkan regional anestesi …… kasus. Gambaran perbulannya

ASA I dan ASA II anestesi umum…… kasus sedangkan regional anestesi ……

kasus. Rata-rata pasien yang menjalani operasi mengalami kecemasan.

Melihat fenomena diatas pasien yang mengalami kecemasan perlu

penanganan efektif. Informasi terkait permasalahan tersebut diperlukan sebagai


acuan dalam memberikan pelayanan. Penelitian terkait manajemen untuk

menanggulangi kecemasan pre operasi perlu dilakukan untuk memperlancar

jalannya operasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

menganai pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan

kecemasan pasien pre operasi. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi angka

kejadian kecemasan pre operasi di Rumah Sakit ……… terhitung mulai tanggal

……….. ditinjau dari jenis operasi dan penggunaan anestesi umum.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah yaitu

“Bagaimana pengaruh pemberian aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap

kecemasan pada pasien pre operasi dengan General Anestesi di ruang rawat inap

RS………..?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap

kecemasan pada pasien preoperasi dengan General Anestesi di ruang rawat

inap RS………..

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat kecemasan pasien preoperasi dengan General

Anestesi sebelum pemberian aromaterapi lavender di Ruang Rawat Inap

RS ……
b. Diketahuinya tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan General

Anestesi setelah pemberian aromaterapi lavender di Ruang Rawat Inap RS

……

D. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di …………….

2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan …………

3. Ruang Lingkup Materi

Materi yang diteliti berkaitan dengan aromaterapi inhalasi sebagai faktor untuk

menurunkan kecemasan preoperasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu bagi peneliti selanjutnya

sebagai penguat atau pendukung penelitian tentang pengaruh pemberian

aromaterapi lavender terhadap kecemasan pasien preoperasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Profesi Keperawatan

Sebagai bahan masukan dalam bidang keperawatan terutama mengenai

pemberian aromaterapi lavender saat pre operasi, yang diharapkan dapat

meningkatkan kenyamanan serta ketenangan pasien dan menjadi acuan bagi

penelitian selanjutnya.
b. Bagi peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat memperdalam pengetahuan tentang pengaruh pemberian

aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan pada pasien preoperasi.

Bisa mencari modifikasi intervensi yang lain dalam menurunkan tingkat

kecemasan pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi, sehingga

dapat menjadi acuan bagi perawat dalam menangani kecemasan preoperasi.

F. Keaslian Penelitian

1. Arwani (2013) Pengaruh Pemberian

Aromaterapi Terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Sebelum Operasi Dengan Anestesi

Spinal di RS Tugu Semarang. Jenis penelitian

quasy-experiement dengan rancangan one group

without control group design dilakukan pada 40

responden yang akan dilakukan operasi dengan

spinal anestesi menggunakan Hamilton Rating

Scale (HRS-A) untuk menggali kecemasan.

Data penelitian dianalisis dengan uji statistic

Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbanyak

responden sebelum pemberian aromaterapi

lavender mengalami cemas berat (40.0%), dan


setelah pemberian aromaterapi terbanyak

mengalami cemas sedang (42.5%). Hasil uji

statistic dengan Wilcoxon diperoleh nilai p

sebesar 0.00 (<0.05). Disimpulkan terdapat

pengaruh pemberian aromaterapi terhadap

tingkat kecemasan pasien sebelum operasi

dengan anestesi spinal di RS Tugu Semarang.

Persamaan : persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama berbentuk

penelitian kuantitatif, dengan menggunakan jenis penelitian quasi experiment.

Instrument penelitian sama-sama menggunakan Hamilton Rating Scale (HRS-

A) untuk menggali kecemasan. Variabel bebas yang digunakan sama yaitu

aromaterapi lavender.

Perbedaan : rancangan penelitian Arwani menggunakan one group without

control group design sedangkan peneliti menggunakan nonequivalent control

group design. Responden pada penelitian Arwani adalah pre operasi dengan

spinal anestesi sedangkan responden peneliti adalah pre operasi dengan

general anestesi.

2. Rujito (2014). Pengaruh Citrus Aromaterapi terhadap Ansietas Pasien

Preoperasi Bedah Mayor di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Desain

penelitian ini menggunakan pre-experiment, dengan rancangan one – group

pretest dan posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien

preoperasi bedah mayor. Instrumen penelitian menggunakan APAIS


(Amsterdam Preopertif  Anxiety  Information  Scale). Penelitian ini dilakukan

di ruang bedah dan kebidanan dengan jumlah sampel 42 responden. Uji yang

digunakan adalah dependent t-test. Skor ansietas rata-rata sebelum intervensi

13,24 (1,189)  dan sesudah 8,28 (1,904) pemberian citrus aromaterapi. Hasil:

Hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan

penggunaan citrus aromaterapi terhadap ansietas pasien preoperasi bedah

mayor di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2014 dengan p

value 0,001 pada tingkat signifikasi 95%.

Persamaan : persamaan dengan penelitian Rujito adalah sama-sama

berbentuk penelitian kuantitatif dengan variabel terikatnya yaitu kecemasan.

Perbedaan : pada penelitian Rujito merupakan penelitian pre-experiment

dengan rancangan one-group pretest dan post test design peneliti

menggunakan dan rancangan nonequivalent control group design. Sampel

dalam penelitian ini adalah pasien preoperasi bedah mayor sedangkan pada

penelitian ini sampelnya adalah pembedahan yang menggunakan general

anestesi. Instrumen penelitian menggunakan APAIS (Amsterdam Preopertif

Anxiety Information Scale). Uji yang digunakan adalah dependent t-test

sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan HARS.

3. Prastika Fatmawati, Dian (2016) Pengaruh Relaksasi Progresif dan

Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pre

Operasi dengan Spinal Anestesi. Penelitian ini merupakan penelitian


kuantitatif dengan quasi eksperimen dan rancangan nonequivalent control

group with pre-post test design. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah

Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta. Sampel penelitian terdiri dari 15

pasien untuk kelompok kontrol dan 15 pasien untuk kelompok eksperimen

yang diberi relaksasi progresif dan aromaterapi lavender dipilih menggunakan

teknik accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner

HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Analisis data dilakukan dengan

menggunakan analisis paired sample t-test dan independent sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji paired sample t-test tidak

terdapat perbedaan rata-rata kecemasan pre test dan post test pada kelompok

kontrol (p-value = 0,698), dan terdapat perbedaan rata-rata kecemasan pre test

dan post test pada kelompok eksperimen (p-value = 0,001). Hasil uji

independen sample t-test diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan rata-

rata kecemasan pre test antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol (p-value = 0,959) dan terdapat perbedaan rata-rata kecemasan post

test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p-value = 0,019).

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh relaksasi progresif dan

aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi

dengan spinal anastesi.

Persamaan : persamaan pada penelitian Dian adalah sama-sama berbentuk

penelitian kuantitatif dengan quasi eksperimen. Variabel bebasnya sama-sama


menggunakan aromaterapi lavender dan variable terikatnya sama-sama

kecemasan.

Perbedaan: Responden pada penelitian Dian adalah pre operasi dengan spinal

anestesi sedangkan responden pada penelitian ini adalah pre operasi dengan

general anestesi. Rancangan penelitian Dian menggunakan nonequivalent

control group with pre-post test design sedangkan peneliti menggunakan dan

rancangan nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di

Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta sedangkan pada

penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di RS……………….


DAFTAR PUSTAKA

Aitkenhead A. R, Moppet,I & Thomson, J. (2013). Texbook of Anaesthesia, 6th


Edition. London : Churchill Livingstone.

Baradero, Mary., Dayrit wilfrid Mary., siswadi Yakobus. (2008). Keperawatan


Perioperatif: Prinsip Dan Praktik. Jakarta: EGC

Brunner & sudarth, B.A.R. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, Edisi ke
12. Jakarta :EGC

Carpenito. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC

Dewi, I P.2011. Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Jurnal Bagian


Farmasi Universitas Kedokteran Udayana
Gusti, Jamutu (2012). Pengaruh Distraksi Audio Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Spinal Anestesi di Rumah Sakit Dr. Tajudin Chalid, Makasar. Jurnal
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Hawari D, 2013. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Cetakan Keempat, Ed.
Kedua, Jakarta: FKUI.

Keliat, Budi Anna et all.2016.Buku Keperawatan Jiwa Stuard.Jakarta:EGC

Lestari, Ayu Puji. Nurcahyo, Widya Isnanto. (2010). Perbedaan Pemberian Propofol
dan Tiopental terhadap Respon Hemodinamik pada Induksi Anestesi Umum.
Artikel Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro.

Majid, Abdul, Muhammad Juda & Umi Istianah.(2011). Keperawatan Perioperatif.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Mangku, Gede & Senephati, Tjokorda GA.(2010). Buku Ajar Ilmu Anestesia
Reanimasi. Jakarta : indeks.
Masdin, Iwan.2010.Pengaruh Terapi Musik terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Anestesi di Ruang IBS RSUD Wates.Jurnal Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Morgan, E.,Mikhail, M. S, Murray, M. J.2007.Clinical Anestesiology (3th ed), USA:


McGraw-hill Companies.

Nileshwar, Anitha.(2014). Instant Access Anestesiologi. Tanggerang Selatan: Bina


Rupa Aksara.

Nuraini, D. (2014). Aneka Manfaat Bunga Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gaya


Media
Nuraini, D. (2014). Aneka Manfaat Bunga Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gaya
Media

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A & Perry, A, G.(2006).Buku ajar fundamental keperawata. Vol.2 Edisi 4.


Jakarta : EGC

Pramono, Ardi. (2015). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: EGC.

Prastika Fatmawati, Dian (2016). Pengaruh Relaksasi Progresif dan Aromaterapi


Lavender Terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi dengan
Spinal Anestesi.Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rujito. (2014). Pengaruh Citrus Aromaterapi Terhadap Ansietas Pasien Preoperasi


Bedah Mayor di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Jurnal
Keperawatan Sriwijaya. volume 1 - nomor 1.

Sjamsuhidajat, R. dan Wim de Jong, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3.Jakarta:
EGC.

Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC

Stuart, GW & Sundeen. (2007). Keperawatan Jiwa. Edisi 3, Jakarta :EGC.

Varcarolis, Elizabeth M. 2010. Manual of Psychiatric Nursing Care Planing:


Assesment Guides, Diagnoses, and Psychopharmocoogy. Missouri: Saunders
Elsevier. St. Luois
Waluyo, Agung et al.2006. Teori dan Praktik Keperawatan : Pendekatan Integral pada
Asuhan Pasien.Jakarta:EGC
Yuswana. 2010. Teknik Anesthesia, Bandung: Fakutas Kedokterran Universitas
Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai