Firman Faradisi
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Prodi DIII Keperawatan,
Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Indonesia
Telepon +6285742320556 Email: firman_pkj@yahoo.co.id
Frekuensi
6
80 % 73,30% Sebelum
4 3
66,70% Sesudah
70 %
2 2
60 %
2 1
0 0
50 %
Frekuensi
0
Tidak Cemas Ringan Sedang Berat
40 %
33,30%
30 %
26,70%
Musik Tingkat Kecemasan dengan Terapi Musik
Murotal
20 %
10 %
0%
Laki-laki Perempuan Gambar 2. Tingkat Kecemasan
Jenis Kelamin
Pasien Sebelum dan sesudah
Mendapatkan Terapi Musik
Gambar 1. Distribusi Pasien
Berdasarkan Jenis Kelamin 2. Tingkat Kecemasan Pasien
Analisis Univariate Sebelum dan Sesudah
mendapatkan Terapi Murotal
1. Tingkat Kecemasan Pasien Hasil distribusi mengenai tingkat
Sebelum dan Sesudah kecemasan pasien Rumah Sakit
mendapatkan Terapi Musik Islam Muhammadiyah
Berdasarkan hasil distribusi Pekajangan sebelum
tingkat kecemasan pasien sebelum mendapatkan terapi murotal
dan sesudah mendapatkan terapi sebagian besar termasuk kategori
musik diperoleh hasil bahwa sedang. Sedangkan hasil
sebelum mendapatkan terapi distribusi mengenai tingkat
musik diketahui Sebagian besar kecemasan pasien Rumah Sakit
termasuk kategori sedang. Muhammadiyah Pekajangan
Sedangkan hasil distribusi sesudah mendapatkan terapi
mengenai tingkat kecemasan murotal sebagian besar tidak
pasien Rumah Sakit Islam merasakan adanya kecemasan
Muhammadiyah Pekajangan seperti tampak pada gambar
sesudah mendapatkan terapi musik (gambar 3).
diketahui sebagian besar termasuk
10
10
9
8
8
7
7
6
Frekuensi
5
4
4
Sebelum
3
Sesudah
2
1
1
0 0 0
0
Tidak Cemas Ringan Sedang Berat
dapat dilihat pada gambar gambar 2,946 (p = 0,000 < 0,05) sehingga H0
(gambar 5). ditolak, artinya tingkat kecemasan
antara sesudah mendapatkan terapi
musik dan murotal terdapat
perbedaan yang signifikan, sehingga
pemberian terapi murotal lebih efektif
menurunkan tingkat kecemasan
pasien dibandingkan dengan terapi
musik.
Ketika diperdengarkan musik
klasik, maka harmonisasi dalam
musik klasik yang indah akan masuk
Gambar 5. Grafik
telinga dalam bentuk suara(audio),
Perbandingan Tingkat
menggetarkan genderang telinga,
Kecemasan Sebelum dan
mengguncangkan cairan diteling
Sesudah Terapi Murotal
dalam serta menggetarkan sel-sel
rambut di dalam koklea untuk
Selanjutnya berikut ini akan
selanjutnya melalui saraf koklearis
dibahas tentang perbedaan tingkat menuju otak dan menciptakan
kecemasan pasien sesudah imajinasi keindahan di otak kanan
mendapatkan terapi musik dan dan otak kiri. Yang akan memberikan
murotal. dampak berupa kenyamanan dan
perubahan perasaan. Perubahan
Tabel 3.Hasil Uji Beda Tingkat perasaan ini diakibatkan karena
Kecemasan dengan Terapi musik klasik dapat menjangkau
Musik dan Murotal wilayah kiri kortek cerebri (Mindlin,
mempunyai dua sistem saraf, yaitu lain sebagainya. Adapun pada terapi
saraf simpatis dan para simpatis. murotal maka kecemasan baik yang
Kedua saraf ini dapat mempengaruhi berupa gejala fisiologis ataupun
kontraksi dan relaksasi organ-organ. psikologis mengalami penurunan
Relaksasi dapat merangsang pusat yang signifikan. Bahkan terdapat 3
rasa ganjaran sehingga timbul orang pasien setelah diberikan terapi
ketenangan (Ganong, 2005). murotal mengatakan bahwa mereka
Namun dari data yang didapat merasa lebih tenang dan siap untuk
ternyata lebih efektif menggunakan melakukan operasi.
murotal dibandingkan terapi musik Terapi murotal memberikan
klasik, karena Terapi murotal dampak psikologis kearah positif, hal
memiliki aspek yang sangat ini dikarenakan ketika murotal
diperlukan dalam mengatasi diperdengarkan dan sampai ke otak,
kecemasan, yakni kemampuanya maka murotal ini akan diterjemahkan
dalam membentuk koping baru untuk oleh otak. Persepsi kita ditentukan
mengatasi kecemasan sebelum oleh semua yang telah terakumulasi,
operasi. Sehingga secara garis besar keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra
dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi anggapan (Oriordan, 2002).
murotal mempunyai dua poin Keinginan dan harapan terbesar
penting, memiliki irama yang indah pasien yang akan menjalani operasi
dan juga secara psikologis dapat adalah agar operasi dapat berjalan
memotivasi dan memberikan lancar dan pasien dapat pulih seperti
dorongan semangat dalam semula. Maka kebutuhan terbesar
menghadapi problem yang sedang adalah kekuatan penyokong, yaitu
dihadapi. Sedangkan dalam terapi realitas kesadaran terhadap adanya
musik, hanya memiliki satu poin saja, Tuhan Yang Maha Esa (Krishna,
yaitu memiliki nada yang indah. 2001). Dengan terapi murotal maka
Terapi musik memang dapat kualitas kesadaran seseorang terhadap
menurunkan tingkat kecemasan yang Tuhan akan meningkat, baik orang
dapat terlihat dari menurunya tersebut tahu arti AlQuran atau tidak.
ketegangan, pernafasan, tekanan Kesadaran ini akan menyebabkan
darah, nadi (respon fisiologis). Akan totalitas kepasrahan kepada Allah
tetapi setelah terapi musik selesai SWT, dalam keadaan ini otak berada
dilaksanakan, pasien kembali pada gelombang alpha, merupakan
dihadapkan pada kenyataan akan gelombang otak pada frekuensi 7-
operasi yang akan dihadapinya, 14HZ. Ini merupakan keadaan energi
sehingga rasa cemas kembali otak yang optimal dan dapat
meningkat. Terbukti ketika malam menyingkirkan stres dan menurunkan
hari pasien kembali merasakan kecemasan(MacGregor, 2001).
kecemasan, hal ini dapat diketahui Dalam keadaan tenang otak dapat
ketika peneliti mengkaji post test berpikir dengan jernih dan dapat
pada sebagian item yang harus dikaji melakukan perenungan tentang
di pagi hari maka pasien mengeluh adanya Tuhan, akan terbentuk
tidur tidak pulas, sering kencing dan