Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keperawatan .

Januari 2016

PENGARUH TERAPI GUIDED IMAGERY DAN TERAPI MUSIK


MOZART PADA PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN
KANKER PAYUDARA DI RSUP DR. M.DJAMIL
PADANG TAHUN 2015

EKA MARDHATILLAH

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan


Universitas Andalas Padang
E-mail : ekamardhatillah27@gmail.com

ABSTRACT: Pain that occurs in breast cancer is punctured pain - stabbing


puncture by sharp objects. One non pharmacological management of pain use
guided imagery and Mozart’s music. Guided Imagery and music Mozart is a non
pharmacological recommended therapy in managing cancer pain. The research
objective was to determine the effect of therapy and guided imagery Mozart
therapy to decrease pain scale in Surgery Room Women's Hospital Dr. M. Djamil
Padang. Using a quasi-experimental research design approach to one group
pretest-posttest design. The total sample of 15 respondents. Using a pain scale
measuring instrument Numeric Rating Scales. Univariate analysis pain before
intervention had average 4.44. Pain scale after the intervention had average 3.02.
Bivariate analysis using Paired T Test Results obtained decrease pain scale of
2.00 scale with p value = 0.000. There is an influence on the pain scale
kankepayudara decline. Suggestions for further research in order to use a control
group in the conduct of research in order to see any significant difference.
Keywords : Pain, Guided Imagination, Mozart’s Music

ABSTRAK: Keluhan nyeri pada kanker payudara merupakan nyeri tertusuk –


tusuk seperti ditusuk oleh benda tajam. Salah satu penatalaksanaan nyeri secara
non farmakologis adalah guided imagery dan menggunakan musik mozart.
Guided Imagery dan musik mozart merupakan terapi non farkamologis yang
dianjurkan dalam mengelola nyeri kanker. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi guided imagery dan terapi mozart terhadap
penurunan skala nyeri di Ruang Bedah Wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen pendekatan one group pretest–
posttest design. Jumlah sampel sebanyak 15 responden. Alat ukur skala nyeri
menggunakan Numeric Rating Scales. Skala nyeri sebelum dilakukan intervensi
memiliki rata – rata 4,44. Skala nyeri sesudah dilakukan intervensi memiliki rata –
rata 3,02. Analisa bivariat menggunakan uji Paired T Test. Hasil Penelitian
didapat penurunan skala nyeri sebesar 2,00 skala dengan p value = 0,000.
Terdapat pengaruh terhadap penurunan skala nyeri kanker payudara. Saran kepada
peneliti selanjutnya agar menggunakan kelompok kontrol dalam pelaksanaan
penelitian agar dapat melihat adanya perbedaan yang signifikan. Kata kunci :
Nyeri, Guided Imagery, Musik Mozart
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

PENDAHULUAN Kanker payudara menerima terapi farmakologis,


merupakan masalah global dan isu membantu dalam upaya memastikan
internasional yang penting, karena penanganan nyeri yang mungkin
merupakan penyakit degeneratif yang dilakukan. (Poteer & Perry,2006).
paling sering pada wanita. Insiden Intervensi non farmakologis
kanker payudara terus meningkat, saat merupakan terapi pelengkap dalam
ini lebih dari 170.000 kasus ditemukan mengurangi dan mengontrol nyeri
pertahun (Emir & Suyatno, 2010). (Smeltzer & Bare, 2002). Intervensi
Berdasarkan data Riset Kesehatan non farmakologis yang sesuai dapat
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, digunakan untuk mengurangi rasa
prevalensi tumor/kanker di Indonesia nyeri. Tindakan ini tidak dapat
adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau mengganti peran analgesik, melainkan
sekitar 330.000 orang. Kanker tertinggi meningkatkan efektivitas terapi
di Indonesia pada perempuan adalah farmakologis. Salah satu teknik
kanker payudara dan kanker leher relaksasi intervensi non farmakologis
rahim. Salah satu hal pasti yang yang dapat digunakan dalam
dirasakan oleh penderita kanker dalam manajemen nyeri adalah dengan cara
menjalani pengobatan adalah nyeri guided imagery. Guided imagery
yang dapat bersifat ringan, sedang menurut Patricia (dalam Kalsum, 2007)
sampai menjadi berat. Hal ini juga adalah suatu teknik yang menggunakan
menjadi gejala yang paling ditakuti imajinasi individu dengan imajinasi
pasien karena menjadi faktor utama terarah untuk mengurangi stres. Guided
dalam mengalami penurunan kualitas imagery dapat digunakan dalam
hidupnya. Sebagian besar kanker akan berbagai keadaan antara lain
mengalami gangguan perasaan nyeri mengurangi stres dan rasa nyeri,
dalam perjalanan hidupnya. kesulitan tidur, elergi atau asma,
( Suwiyoga, 2007). Nyeri merupakan pusing, migren, hipertensi, dan keadaan
fenomena individu yang sangat lain. Penelitian lain juga membahas
kompleks. Menurut International penggunaan Guided imagery terhadap
Assosiation for the Study of penangaan nyeri dipublikasikan oleh
Pain(1992), nyeri merupakan Kweekeboom. Menjelaskan bahwa The
pengalaman sensoris dan emosional Agency For Health Care Policy And
yang tidak menyenangkan yang dapat Research (AHCPR) merekomendasikan
disebabkan oleh kerusakan jaringan Guided imagery sebagai alternatif dari
baik potensial maupun aktual. penanganan nyeri kanker.
Manajemen nyeri merupakan salah satu Kweekeboom menggunakan 137
cara yang digunakan dibidang sampel. Hasil yang diperoleh Guided
kesehatan untuk mengatasi nyeri yang imagery dapat mengurangi nyeri
dialami oleh pasien. Secara garis besar dengan terdapat perbedaan dengan
ada dua manajemen untuk mengatasi kelompok yang tidak mendapat
nyeri yaitu manajemen farmakologi perlakuan. Banyak klien mengalami
dan manajemen non farmakologi. efek rileks dari guided imagery saat
Terapi farmakologis adalah terapi yang pertama kali mereka mencoba.
memerlukan resep dokter. Keputusan (Smeltzer,2002). Menurut Dileo
perawat dalam penggunaan obat – (2010), bahwa music dapat
obatan dan pelaksanaan klien yang memaksimalkan efek teknik guided
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

imagery dalam menstimulasi pelepasan dilakukan pada 5 orang pasien yang


endorphin di otak. Gutezza menderita kanker, 2 orang pasien yang
berpendapat music salah satu peredaan mengalami kanker payudara
nyeri nonfarmakologis yang terbukti mengatakan nyeri pada saat berisitrahat
menunjukkan efek yaitu mengalihkan dan bergerak. Pada saat dilakukan
perhatian seseorang dari nyeri dan pengukuran skala nyeri didapatkan
menurunkan nyeri fisiologis, skala nyeri pasien 6-7. Tindakan yang
menurunkan frekuensi denyut jantung, sudah dilakukan oleh pasien adalah
dan tekanan darah. Musik telah terbukti dengan minum obat dan tidur, tapi cara
berguna di dalam rumah sakit dimana tersebut hanya menguranggi nyeri
musik sering dipakai dalam terapi yang sekitar 3 – 4 jam setelah minum obat
berkaitan dengan relaksasi setelah itu nyeri akan timbul kembali.
(Bassano,2009). Jenis music juga Tiga orang pasien lainnya mengatakan
sangat mempengaruhi tujuan dari nyeri dirasakan hanya pada saat
terapi. Peneliti Tomatis (1960), beraktifitas. Pada saat dilakukan
mengatakan karya Mozart mempunyai pengukuran skala nyeri dengan
daya pembebeas dan penyembuh. menggunakan skala nyeri didapatkan
Karya Mozart mempunyai daya hasil ukur nyeri pasien yaitu 5. Pasien
pembebas dan penyembuh. Karya mengatakan tindakan yang sudah
Mozart memiliki nada-nada dengan dilakukan yaitu minum obat.
frekuensi tinggi, rentang nada luas, Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik
komposisi yang sederhana dan tempo untuk melakukan penelitian tentang
yang dinamis (Campbell,2002). pengaruh terapi napas dalam dan
Penelitian Mc.Donal (1990), pemberian teknik guided imagery terhadap
terapi Guided Imagery And Music penurunan nyeri pada pasien yang
Mozart terjadi penurunan yang mengalami kanker payudara.
signifikan pada tekanan sistolik dan
diastolic dengan klien hipertensi. METODE PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Provinsi Penelitian ini menggunakan desain
Dr.M.Djamil Padang merupakan rumah quasi eksperimen dengan pendekatan
sakit pemerintah dengan tipe B dan one group pretest–posttest design.
merupakan rumah sakit rujukan. Dari Pengambilan data dan penelitian
catatan Medikal Record RSUP ini dilakukan pada bulan November
Dr.M.Jamil Padang jumlah penderita sampai Desember. Tempat penelitian
kanker sebanyak 570 orang pada tahun dilakukan di Bangsal Bedah di RSUP
2013 dan mengalami peningkatan pada Dr.M.Djamil Padang.
tahun 2014 sebanyak 620 orang. Pada Populasi penelitian ini adalah
bulan terakhir (Juni, Juli dan Agustus seluruh penderita kanker payudara baik
2015) terdapat sebanyak 153 orang. yang sudah dan yang belum melakukan
Studi pendahuluan yang peneliti operasi.
lakukan di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Teknik pengambilan sampel yang
Padang pada tanggal 5 September digunakan adalah non probability
2015, Kanker payudara merupakan sampling yaitu purposive sampling.
kasus yang paling banyak dialami oleh Kriteria inklusi dalam penelitian ini
pasien wanita yang dirawat disana. adalah: Bersedia menjadi responden,
Berdasarkan wawancara yang responden kooperatif, tidak mengalami
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

gangguan pendengaran dan penglihatan, mampu, dan waktu dalam rentang 15


responden yang mengalami kanker menit, minta klien untuk membuka
payudara dengan pre dan post operasi mata. Sampaikan kepada klien bahwa
di skala nyeri ringan dan sedang, ia akan merasa telah beristirahat ketika
responden yang mendapat pengobatan mata dibuka, melakukan pengukuran
analgetik dengan kriteria eksklusi Pasien tingkat nyeri klien (post test)
yang mengalami nyeri hebat, pasien menggunakan skala NRS (Numeric
yang tidak sadar, pasien yang tidak bisa Rating Scales).
diajak berkomunikasi. Etika penelitian menurut
Pengukuran tingkat nyeri pada Notoadmojo (2012) yaitu
pasien kanker payudara dalam memperhitungkan manfaat & kerugian
penelitian ini menggunakan skala nyeri yang ditimbulkan, menghormati privasi
numeric (NRS) dan menggunakan dan kerahasiaan subjek penelitian,
earphone untuk alat bantu dalam justice / Keadilan & inklusivitas /
pelaksanaan terapi musik mozart. keterbukaan, menghormati harkat dan
Musik yang digunakan adalah musik martabat manusia.
mozart violin concerto no. 3. Teknik Pengelolahan Data dalam
Prosedur pelaksanaan terapi penelitian ini adalah editing ,
Guided Imagery dan Terapi Musik memasukan (Entry), pembersihan
Mozart yaitu mengatur posisi yang (Cleaning).
nyaman menurut pasien sesuai kondisi Analisa univariat menggambarkan
pasien (duduk/berbaring), menanyakan karakteristik responden berdasarkan
kepada klien hal – hal atau tempat yang umur, jenis kelamin, pendidikan, dan
disukai klien, mengukur tingkat nyeri pekerjaan. Gambaran dari skala nyeri
klien (pretest) menggunakan skala NRS dijabarkan dalam bentuk rata – rata,
(Numerical Rating Scales), standar deviasi, nilai terendah dan nilai
menghidupkan musik mozart (Violin tertinggi.
Concerto No. 3), menggambil nafas Sebelum dilakukan uji hipotesis
melalui hidung, tahan sebentar dan peneliti melakukan uji normalitas
keluarkan melalui mulut perlahan – dengan menggunakan uji shpiro-wilk
lahan. (3-4 kali), meminta klien untuk untuk menentukan jenis uji hipotesis
tutup mata, meminta klien yang digunakan. Dari hasil yang
membayangkan hal – hal yang didapatkan sebaran data mempunyai
menyenangkan atau keindahan, dan interpretasi kemaknaan (p) > 0.05 maka
pastikan klien mampu melakukannya, data berdistribusi normal dan uji
kalau perlu tanyakan kepada klien, bila hipotesis yang digunakan adalah uji
belum bisa atau gagal. Secara parametic yaitu uji Paired Sampels T-
terbimbing peneliti meminta klien test.
untuk melakukan imaginasi sesuai
dengan ilustrasi yang dicontohkan
peneliti.Contoh : Lingkungan yang
menyenangkan, pantai , gunung dan
lain – lain, membiarkan klien
menikmati imaginasinya sambil
memberikan keadaan tenang, setelah
terlihat adanya respon bahwa klien
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4 Penurunan Skala Nyeri


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sebelum Dan Sesudah Pemberian
Responden Berdasarkan Karakteriktik Teknik Guided Imagery dan Terapi
Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di musik mozart Di Ruang Bedah RSUP
Ruang Bedah RSUP Dr.M.Djamil Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015
Padang Tahun 2015
Skala nyeri 95 % CI P
Mea
Karakteristik Teknik Guided Sebelu sesuda SD Min Ma Valu
n
m h x e
Imagery dan Terapi
4,44 3,02 1,42 0,5 1,1 1,71 0,000
musik mozart 2 2
f %
Umur
17 – 25 tahun 2 13,3 Penelitian ini dilakukan di
26 – 45 tahun 10 66,7 IRNA Bedah Wanita Rumah Sakit Dr.
46 – 65 tahun 3 20,0 M.Djamil Padang tahun 2015 dengan
Pendidikan jumlah sampel 15 orang responden.
PendidikanRendah 9 60,0 Hasil penelitian terhadap 15 (lima
Pendidikan Tinggi 6 40,0 belas) pasien kanker payudara
menunjukkan nyeri sebelum diberikan
Pekerjaan
Tidak Bekerja 5 33,3 terapi guided imagery dan terapi musik
Bekerja 10 66,7 didapatkan dua belas orang mengalami
nyeri sedang dengan skala tertinggi 5,
Jumlah 15 100 dan tiga orang lainnya mengalami nyeri
ringan dengan skala 3. Rentang yang
Tabel 2. Gambaran Skala Nyeri Kanker didapatkan adalah 2,00 dengan standar
Payudara Sebelum Pemberian Teknik defiasi 0,77.
Guided Imagery dan Terapi musik Nyeri merupakan pengalaman
mozart Ruangan Bedah RSUP Dr. M. sensori dan emosional yang tidak
Djamil Padang Tahun 2015 menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial
Sebelum diberi intervensi (Brunner & Suddarth, 2001). Dalam
Nyeri
Mean SD Range Min Max SE penelitian yang dilakukan oleh Endah
Nyeri 4,44 0,77 2,00 3,33 5,33 0,19
(2011) didapatkan hasil sebelum
dilakukan intervensi terapi guided
Tabel 3. Gambaran Skala Nyeri Kanker
imagery dan terapi musik didapatkan
Payudara Sesudah Pemberian Teknik
nilai pada skala 6 jika dikategorikan
Guided Imagery dan Terapi musik
dalam nyeri sedang. Pada penelitian
mozart Ruangan Bedah RSUP Dr. M.
oleh Urip (2010) didapatkan hasil pada
Djamil Padang Tahun 2015
skala 5 jika dikategorikan dapat
Nyeri
Setelah diberi intervensi dikategorikan dalam kategori sedang.
Mean SD Range Min Max SE Hasil uji statistik dengan
Nyeri 3,02 0,60 2,00 1,67 4,00 0,15
menggunakan Uji Paired Samples T-
Test didapatkan rata – rata skala nyeri
sebelum diberikan intervensi pada
terapi guided imagery dan terapi musik
mozart sebesar 4,44 , sedangkan rata –
rata skala nyeri setelah diberikan
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

intervensi adalah 3,02, dengan pvalue = dan skala nyeri terendah 3. Dari
0,000 (p < 0,05), artinya terdapat delapan pasien kanker payudara yang
penurunan skala nyeri yang bermakna belum menjalani operasi didapatkan
setelah diberikan teknik guided satu pasien kanker payudara yang
imagery dan terapi musik mozart. Dari berusia 56 tahun mengalami
limabelas pasien kanker payudara penurunan skala nyeri rendah yaitu 1
sesudah diberikan intervensi terdapat skala. Hal ini disebabkan oleh faktor
duabelas pasien kanker payudara usia, karena semakin bertambah umur
mengalami penurunan skala nyeri dari seseorang maka rasa nyeri yang
sedang menjadi ringan, dengan skala dipersepsikan oleh individu semakin
tertinggi yaitu 4 skala, dan penurunan sedikit akibat menurun respon
nyeri yaitu 2 Skala. neurotransmitter (Smelzter,2002).
Guided Imagery merupakan Dalam penelitian ini juga
terapi non farmakologis dimana terdapat tujuh pasien kanker payudara
seorang pasien kanker payudara yang sudah menjalani operasi, terdapat
memfokuskan perhatiannya melalui tiga pasien kanker payudara yang
guided imagery dengan upaya memiliki penurunan skala nyeri sebesar
pengalihan yang dapat menurunkan 1 skala, disebabkan klien sulit
respon nyeri. Musik dapat memfokuskan diri dalam pelaksanaan
memaksimalkan teknik guided imagery teknik guided imagery dan terapi musik
dalam menstimulasi pelepasan mozart. Hal ini terlihat ketika
endorphin di otak. Semakin banyak pelaksanaan teknik guided imagery dan
opiate endogen berupa endorphin terapi musik mozart, dimana pasien
didalam tubuh individu, maka akan kanker payudara mengeluh sulit untuk
sedikit individu yang mempersepsikan berimajinasi akibat tingkat kebisingan
nyeri (Kozier,2010). rumah sakit dan lingkungan yang
Terbukti dari pemberian Guided kurang tenang. Peneliti telah
imagery dan terapi musik mozart menguranggi stimulus yang dapat
selama 15 – 20 menit, terjadi mengganggu dalam melaksanakan
penurunan rata – rata skala sebesar teknik guided imagery dan terapi musik
1,42 skala. Menurut Oz (2003), pasien mozart seperti mematikan TV yang ada
kanker payudara yang mempelajari dan diruangan, meminta agar kerabat dan
mempraktekkan kegiatan guided keluarga untuk diluar serta
imagery membutuhkan lebih sedikit berkolaborasi dengan perawat
pengobatan rasa sakit. Pasien yang diruangan untuk memastikan tindakan
menggunakan guided imagery dan keperawatan tidak dilakukan selama
terapi musik mozart dalam mengatasi proses terapi.
nyeri, dapat berhasil mengalami Kesulitan memfokuskan
beberapa perubahan fisiologis dan perhatian pasien kanker payudara
prilaku seperti adanya penurunan disebabkan ditempat penelitian terlihat
ketegangan otot, perasaan damai, penyekat antara klien satu dengan yang
sejahtera dan santai. lainnya tidak permanen. Menurut
Dalam penelitian ini peneliti Potter dan Perry (2009), ketenangan
juga mendapatkan pasien kanker lingkungkan membantu pasien kanker
payudara yang belum menjalani operasi payudara semakin berfokus seutuhnya
didapatkan skala nyeri tertinggi yaitu 5 pada gambaran yang dibayangkan.
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

Sedangkan dari peneliti, tidak ada menunjukan ada pengaruh sebelum dan
kesulitan dalam memberikan terapi ssesudah diberikan teknik guided
kepada klien. Peneliti telah berusaha imagery dan terapi musik mozart pada
memberikan terapi sesuai dengan pasien kanker payudara yang
prosedur pelaksanaan terapi dan mengalami nyeri.
peneliti berlatih sebelum dilakukan
penelitian kepada pasien kanker KESIMPULAN
payudara. Skala nyeri sebelum diberikan terapi
Berdasarkan penelitian yang guided imagery dan terapi musik
telah dilakukan lima belas pasien mozart pada pasien kanker payudara
kanker payudara, hampir seluruh adalah 4,44 skala dengan kategori skala
pasien kanker payudara mengatakan nyeri sedang dan Skala nyeri sesudah
nyaman dan lebih merasa santai ketika diberikan terapi guided imagery dan
diberikan musik mozart, musik terapi musik mozart pada pasien kanker
membantu pasien kanker payudara payudara adalah 3,02 dengan kategori
membawa kedalam perasaan damai dan skala nyeri ringan. Jadi dapat
kemudahan dalam berimajinasi. disimpulkan ada penggaruh signifikan
Menurut Bonny dan Bruscia ( 1996 antara skala nyeri kanker payudara
dikutip dari Djohan 2009), model terapi sebelum dan sesudah melakukan terapi
GIM (guided imagery and music) yaitu guided imagery dan terapi musik
berupa sebuah proses terapi yang mulai Mozart pada pasien kanker payudara di
dari mendengarkan musik, kemudian Ruang Bedah Wanita RSUP Dr. M.
mengakses kedalaman jiwa serta Djamil Padang Tahun 2015.
aktualisasi diri untuk memperoleh
suasana hati yang positif dan DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan emosi gembira. Balasubramaniam, S.M., Rotti, S.B., &
Peneliti yang terdahulu juga Vivekanandam, S. (2013). Risk
telah memberikan gambaran tentang factors of female breast carcinoma:
kegunaan dari teknik guided imagery A case control study at
dan terapi musik mozart. Penelitian Puducherry. Indian J Cancer.
Mc.Donal (1990) pemberian teknik 50(1):65-70.
guided imagery dan terapi musik Bassano, M. (200). Teknik Musik dan
mozart memberikan penurunan tekanan Warna. Yogyakarta : Rumpun.
sistolik dan diastolic yang signifikan Bruner & Suddarts. (2002).
pada klien hipertensi. Hasil penelitian Keperawatan medikal bedah.
Jacobi dan Einsenberg (2002), terdapat (Edisi 8). Jakarta:EGC
penurunan yang bermakna persepsi Campbell. (2002). Efek Mozart.
intensitas nyeri pasien post operasi Memanfaatkan Kekuatan Musik
kanker pada wanita yang diberikan untuk Mempertajam Pikiran,
teknik guided imagery dan terapi musik meningkatkan Kreatifitas dan
mozart. Menyehatkan Tubuh. Jakarta : PT
Menggabungkan dua teknik Gramedia Pustaka Umum.
dalam penatalakasanaan nyeri telah Djohan. (2009). Psikologi Musik.
menunjukkan bukti bahwa ada Yogyakarta : Best Publisher.
penurunan persepsi nyeri setelah
diberikan terapi. Hasil penelitian ini
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

Dofi, B.A. (2010). Psikologi Musik Kolcaba, K., & DiMarco, M.A. (2005).
Terapi Kesehatan . Jakarta : Comfort theory and its application
Golden Terayon Press. to pediatric nursing. Pediatrc
Dossey, BM. (2011). Holistic Nursing. Nursing, 31(3).
Canada : Mosby Elsevier. Kozier, Barbara. ( 2010). Buku Ajar
Ernawati, Dalami dkk. (2009). Buku Fundamental Keperawatan
saku komunikasi keperawatan Konsep, Proses, Praktik. Jakarta :
cetakan pertama. Jakarta:Trans EGC
Info Media. Kozier, B. & Erb, G (2009). Buku Ajar
Genders, N. (2006) Fundamental Praktik Keperawatan Klinis, EGC,
aspects of complementary Jakarta.
therapies for healthcare Mardiana, L. (2007). Kanker Pada
professionals. Chapter 7: CAM Wanita Pencegahan dan
therapies in practice: art therapy, Pengobatan dengan Tanaman
music therapy and relaxation and Obat. Cetakan IV. Jakarta:Penebar
imagery. Quay Books Mark Allen Swadaya.
Group: 85-98. Marriyam dan S.widodo
Guiton & Hall. (1997). Proses asosiasi (2012).Pengaruh guided imagery
imajinasi. Diperoleh Tanggal 25 terhadap tingkat nyerianak usia 7 -
Agustus 2015 dari 13 tahun saat dilakukan
http//www.indonesianursing.com/h pemasangan infus di rsud kota
tml. semarang. Seminar Hasil – Hasil
Guyton, Arthur c (2007) Buku Ajar Penelitian. Lppm Unimus
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Semarang
EGC Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Hart, J. (2008). Guided Imagery. Mary Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Ann Liebert, INC, 14(6), 295-299. Rineka Cipta
Hidayat, A. A. (2006). Pengantar Novarenta, A (2013), Guided imagery
kebutuhan manusia; Aplikasi untuk mengurangi rasa nyeri saat
Konsep dan Proses Keperawatan. menstruasi. Vol 01 Jurnal Fakultas
Jakarta: Selemba Medika Psikologi Universitas
Jacobson, A.F. (2006). Cognitive- Muhamadiyah Malang.
behavioral interventions for IV Nursalam (2008), Konsep dan
insertion pain. AORN JOURNAL, Penerapan Metodologi Penelitian
84(6), 1031-1045. Ilmu Keparawatan: Pedoman
Kalsum, Dr. U.dkk. (2007). Pengaruh Skripsi, Tesis, dan Instrument
teknik guided imagery terhadap Penelitian Keperawatan, edisi 2,
penurunan tingkat kecemasan pada Jakarta : Salemba Medika
klien wanita dengan gangguan Nursalam (2009), Konsep Dan
tidur (insomnia) usia 20- 25 tahun Penerapan Metode Penelitian Ilmu
di Kelurahan Ketawanggede Keperawatan Jakarta : Salemba
Kecamatan Lowokwaru Malang. Medika
Majalah Kesehatan FKUB. Oz, Mehmet. (2003). Terapi
Kolcaba, K. (2010). Comfort Theory. Komplementer. Jakarta : Prestasi
Diakses pada tanggal 24 Pustaka.
September 2015
Jurnal Keperawatan . Januari 2016

Patasik, Candra (2013) Efektifitas Sugiyono. (2010). Metode Penelitian


teknik relaksasi nafas dalam dan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
guided imagery terhadap Alfabeta. Bandung
penurunan nyeri pada pasien post Universitas Andalas. (2014). Pedoman
operasi section caesaria di BLU Penulisan Skripsi Fakultas
RSUP Prof Dr RD Kondou Keperawatan.
Manado. Widodo, sri , maryam 2012 Pengaruh
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2005). Guided Imagery Terhadap Nyeri
Fundamental keperawatan. (Edisi Anak Usia 7 – 13 Tahun Saat
4 buku 1). Jakarta: EGC Dilakukan Pemasangan Infus Di
. (2009). RSUD Kota Semaran
Fundamental keperawatan. (Edisi
7 buku 2). Jakarta: Salemba
Medika
. (2009).
Fundamental keperawatan. (Edisi
7 buku 3). Jakarta: Salemba
Medika
Prasetyo, S.N, (2010), Konsep dan
Proses Keperawatan Nyeri, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Price S. A & Lorraine M. W, 2006,
Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Edisi VI,
Volume I, EGC, Jakarta
Priharjo, R (2003), Perawatan nyeri,
Jakarta : EGC
Ridho, M. 2012. Asuhan Keperawatan
Pada Penderita kanker. Juni 2nd
2013.
Setyoadi, Kushariyadi. (2011). Terapi
Modalitas Keperawatan Pada
Klien Psikogeriatrik. Jakarta :
Salemba Medika.
Smeltzer, Suzanne c dan bare, Brenda,
2002, buku ajar keperawatan
medical bedah brunner dan
sudaarth (ed 8, vl,1,2) alih bahasa
oleh agung waluyo, dkk
Jakrta :ECG
Snyder, M., & Lindquist, R. (2002).
Complementary/alternaive
therapies innursing (4th ed). New
York: Springer publishing
company.

Anda mungkin juga menyukai