Anda di halaman 1dari 15

37

Efektivitas Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruang Flamboyan 1 RSUD
Salatiga

Novadhila Purwaningtyas1, Masruroh, S.SiT.,M.Kes2


1,2
D-IV Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
e-mail : novadhila49@gmail.com
vinamasruroh@yahoo.co.id

ABSTRAK

Nyeri merupakan masalah yang paling mendominasi pada pasca pembedahan


section caesarea.Terapi musik klasik merupakan salah satu metode non
farmakologi dengan teknik relaksasi. Di RSUD Salatiga penatalaksanaan nyeri
menggunakan teknik farmakologi yaitu pemberian analgesik dan teknik non
farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik nafas dalam
dan belum pernah menggunakan terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien
post operasi Caesar. Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik
terhadap intensitas nyeri pada pasien post section caesarea Penelitian ini
menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan pre test and post test design.
Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu post section caesarea . Uji analisis
menggunakan uji statistik paired sample T test. Hasil peneltian diperoleh rata-rata
umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-rata nyeri
sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi
sebesar 5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah
diberikan terapi musik klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi
music klasik dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post section caesarea
(P value 0,000 ).

Kata Kunci : Terapi musik klasik, Intensitas Nyeri, Post Sectio caesarea

ABSTRACT

The Effectiveness of Giving Music Therapy to Decreasing Pain Intensity in


Post-Caesarean Sectio Patients in Flamboyan Room 1 Salatiga Hospital
Pain is the most dominant problem in post perative section caesarea. Classical
music therapy is one of the non-pharmacological methods with relaxation
techniques. In Salatiga regional hospital accident management uses
pharmacological techniques, namely analgesic administration and non-
pharmacological techniques used to reduce pain are deep breathing techniques
and have never used music therapy to reduce treatment in post cesarean patients.
To find out the effectivity of classical music therapy toward decreasing pain
intensity to post sectio caesarea patient . This research used pre-experimental
with a pre-test and post-test design. The sampling technique in this research used

Journal of Holistics and Health Sciences


Vol. 2, No. 2 September 2020
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

a purposive sampling with a total sample of 15 mothers post section caesarea .


Test analysis used a statistical paired sample T test. The results of the study
obtained an average age of 29 years of respondents with the education of most
junior high schools, the average pain before intervention was 7.60 and after
intervention was 5.73. There was a significant difference of pain intensity before
and after being given classical music therapy (P value 0,000). Statistically the
provision of classical music therapy can reduce pain intensity in post section
caesarean patients (P value 0,000).

Keywords : Classical Music Therapy, Pain Intensity, Post Section Casarea

PENDAHULUAN dapat dihindari. Berdasarkan hasil


Setiap ibu berharap penelitian rasa nyeri yang timbul
persalinannya berjalan normal, tetapi setelah operasi dinding abdomen
tidak jarang proses persalinan adalah nyeri ringan 25% dari 14
mengalami keadaan gawat darurat pasien, nyeri sedang 48,2% sebanyak
dan masalah medis yang 27 pasien, dan nyeri berat 26,8%
mengharuskan ibu menjalani dengan 15 pasien (Fitri, Trisyani &
tindakan operasi caesar. Sectio Maryati, 2012).Nyeri dapat
Caesarea (SC) merupakan tindakan mengakibatkan berbagai masalah
pembedahan untuk melahirkan janin pada ibu mapun bayi. Dampak nyeri
melalui insisi di dinding abdomen terhadap ibu yaitu Activity Daily
dan dinding uterus (Leveno, et al, Living (ADL) atau aktivitas sehari-
2009). Persalinan secara section hari dan mobilisasi ibu menjadi
caesarea sering mengalami rasa terbatas sehingga dari kurangnya
nyeri akibat insisi abdomen. Nyeri perwatan bayi oleh ibu ( Purwandari
merupakan masalah yang paling 2009 dalam Kristiani & Latifah
mendominasi pada pasca 2013).
pembedahan SC (Bobak et al,2004). Menurut WHO (World Health
Menurut International Associaion for Organization, 2015), angka kejadian
the Study of Pain dalam NANDA Sectio Cesarea (SC) meningkat di
NIC-NOC 2015 nyeri adalah negara-negara berkembang. WHO
pengalaman sensori dan emosional menetapkan indikator persalinan SC
yang tidak menyenangkan yang 5-15% untuk setiap negara, jika tidak
muncul akibat kerusakan jaringan sesuai indikasi operasi SC dapat
yang actual atau potensial atau meningkatkan resiko morbiditas dan
digambarkan dalam hal kerusakan mortalitas pada ibu dan bayi. Angka
sedemikian rupa. kelahiran SC di Indonesia selalu
Persalinan secara section mengalami peningkatan setiap
caesarea sering mengalami rasa nyeri tahunnya. Hasil Riskesdas tahun
akibat insisi abdomen. Nyeri 2013 menunjukan kelahiran dengan
merupakan masalah yang paling metode operasi SC sebesar 9,8% dari
mendominasi pada pasca total 49.603 kelahiran sepanjang
pembedahan SC (Bobak et al,2004). tahun 2010 sampai dengan 2013,
Nyeri pasca bedah merupakan satu dengan proporsi tertinggi di DKI
dari masalah keluhan pasien Jakarta (19,9%) dan terendah di
tersering di rumah sakit sebagai Sulawesi Tenggara (3,3%). Jawa
konsekuensi pembedahan yang tidak Tengah memiliki angka proporsi

38
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

bedah Caesar di atas rata-rata presepsi psikologis rasa sakit akan


proporsi nasional yaitu 9,9%. Secara diubah dan dihilangkan.
umum pola persalinan melalui Terapi musik telah diakui
operasi Caesar menurut karakteristik sebagai salah satu bentuk terapi
menunjukkan proporsi tertinggi pada pelengkap (Complementary
kuantil indeks kepemilikan teratas Therapy) disamping akupuntur dan
(18,9%), tinggal di perkotaan massage therapy, selain memiliki
(13,8%), pekerjaan sebagai pegawai aspek estetika, juga mempunyai efek
(20,9%) dan pendidikan tinggi terapeutik sehingga musik banyak
(25,1%). digunakan untuk membantu
Metode penatalaksanaan nyeri penyembuhan, menenangkan dan
mencakup pendekatan farmakologis memperbaiki kondisi fisiologis
dan non farmakologis. Metode (Halim 2005 dalam Nanik
pereda nyeri non farmakologis Handayani 2011).
biasanya dipilih karena memiliki Mendengarkan musik dapat
resiko yang sangat rendah. Salah satu memproduksi zat endorphins
distraksi yang sangat efektif adalah (substansi sejenis morfin yang dapat
distraksi audio yaitu menggunakan mengurangi rasa sakit/nyeri)
musik, yang dapat menurunkan nyeri berperan dalam menghambat
fisiologis, stress, dan kecemasan transmisi impuls nyeri disistem saraf
dengan mengalihkan perhatian pusat, sehingga sensasi nyeri dapat
seseorang dari nyeri ( Kevin A.P, berkurang. Musik juga bekerja pada
dkk ,2016). Terapi musik telah system limbik yang akan dihantarkan
diakui sebagai salah satu bentuk kepada system syaraf untuk
terapi pelengkap (Complementary mengatur kontraksi otot-otot tubuh,
Therapy) disamping akupuntur dan sehingga dapat mengurangi kontraksi
massage therapy, selain memiliki otot (Potter & Perry, 2009). Pada
aspek estetika, juga mempunyai efek keadaan rileks tubuh akan
terapeutik sehingga musik banyak distimulasi untuk memproduksi
digunakan untuk membantu endorphin yang bereaksi
penyembuhan, menenangkan dan menghilangkan rasa sakit,
memperbaiki kondisi fisiologis menimbulkan rasa tenang dan pada
(Halim 2005 dalam Nanik akhirnya akan merangsang organ-
Handayani 2011). organ tubuh untuk mereproduksi sel-
Menurut Journal of the America sel yang rusak akibat pembedahan
Association for Music Therapist (Smeltzer et al, 2008).
yang dikutip dalam Hendro dkk, Penelitian yang dilakukan oleh
(2015), menyatakan bahwa musik Astuti dan Merdekawati (2016)
dan nyeri memiliki persamaan terapi musik klasik diberikan pada
penting yaitu bahwa keduanya bisa responden selama 15 menit pada ibu
digolongkan sebagai input dan post section caesarea < 24 jam dalam
output sensor. Sensori input berarti keadaan sadar, 7 jam setelah
bahwa ketika musik terdengar, sinyal pemberian analgetik. Pengukuran
dikirim ke otak ketika rasa sakit skala nyeri menggunakan lembar
dirasakan. Jika getaran musik dapat instrument Numerical Rating Scale
dibawa ke dalam resonansi dekat (NRS) dengan hasil penelitian
dengan getaran rasa sakit, maka diketahui bahwa adanya selisih nilai
mean skala nyeri 1,72 dan standar

39
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

deviasi 0,419. Hasil uji statistik Data dari hasil wawancara


didapatkan nilai P-value 0,002, maka dengan 5 pasien post section
dapat disimpulkan ada pengaruh caesarea kelas III di RSUD Salatiga
terapi musik klasik terhadap diketahui bahwa pasien post section
penurunan tingkat skala nyeri. caesarea yang telah mendapatkan
Penelitian dengan judul terapi anagesik, sebagian besar masih
pengaruh terapi musik terhadap nyeri merasakan rasa sakit yang tidak
post operasi open reduction and tertahankan. Reaksi nyeri akibat
internal fixation (Orif) di RSUD pembedahan ginekologi ini diakui
DR.H.Abdul Moeloek provinsi salah satu pasien post section
lampung didapatkan hasil ada caesarea sangat mengganggu
pengaruh yang signifikan terapi kenyamanan bahkan tidak jarang
musik dengan penurunan tingkat pasien sampai menangis akibat nyeri
nyeri post operasi ORIF dengan (p yang dirasakannya. Data dari hasil
value = 0,00 dan ɑ = 0,05) (Novita, wawancara dengan kepala bangsal
2012). Dalam sebuah penelitian yang ruang nifas mengatakan teknik non
dilakukan oleh Jona, Widodo dan farmakologi yang digunakan untuk
Shobirun (2010) intensitas nyeri mengurangi nyeri adalah teknik
sebelum di berikan terapi musik nafas dalam dan belum pernah
klasik adalah nyeri sedang dengan menggunakan terapi musik untuk
skala 4-6 (100%), setelah diberikan mengurangi nyeri pada pasien post
terapi musik klasik intensitas nyeri operasi Caesar.
adalah 59,1% nyeri sedang dan
40,9% nyeri ringan dengan hasil man METODE PENELITIAN
whitney menunjukan nilai p=0,213 Jenis penelitian ini adalah pre
(p>0,05), hal ini dikarenakan terapi eksperimental dengan pendekatan
musik klasik dapat merangsang pre test and post test design.
tubuh mengeluarkan opoid endogen Penelitian dilakukan di RSUD
yaitu endorphin dan enkefalin yang Salatiga jalan Osamaliki No. 19 Kota
memiliki sifat seperti morfin yaitu Salatiga mulai dari tanggal 13 Juni
untuk mengurangi nyeri (Huges,1975 2019 sampai dengan 03 Juli 2019.
dalam Ernawati dkk ,2010). Populasi dalam penelitian adalah ibu
Menurut data rekam medis RSU bersalin dengan Sectio Caesarea di
Kota Salatiga (2018), jumlah bedah RSUD jumlah sampel 15 responden
Caesar di RSUD Salatiga pada tahun dengan teknik purposive sampling.
2016 sebanyak 562 kasus dari 1275 Analisis data yang digunakan yaitu
persalinan , tahun 2017 sebanyak analisis univariate dengan tendensi
578 kasus dari 1543 persalinan dan central dan analisis bivariate
tahun 2018 sebanyak 568 dari 1505 menggunakan uji statistic T-Test
persalinan dimana pada bulan 2 dependent karena data setelah
terakhir sebesar 48 kasus caesar, dilakukan uji normalitas dengan hasil
dengan proporsi usia terbesar adalah data berdistribusi normal dengan
usia antara 25-44 tahun dengan 35 masing-masing p-value 0,052 dan
kasus (73%). Indikasi SC terbesar di 0,073 > 0,05
RSUD Salatiga adalah prolonger
pregnancy, dan Ketuban Pecah Dini HASIL DAN PEMBAHASAN
(KPD). PENELITIAN
HASIL PENELITIAN

40
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

A. Analisis Univariat

1. Skala Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum diberikan Terapi Musik


Klasik
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Skala Nyeri Sebelum
Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien Post Sectio
Caesarea di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga (n=15)
Variabel N Mean SD Median Min Max
Skala Nyeri 15 7,60 0,828 8,00 6 9
Berdasarkan tabel 4.5 responden rata-rata nilai
dapat diketahui bahwa skala nyerinya sebesar 7,60
sebelum diberikan terapi dimana nilai terendah
musik klasik , dari 15 sebesar 6 dan tertinggi 9.

2. Skala Nyeri Post Sectio Caesarea Sesudah diberikan Terapi Musik Klasik
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Skala Nyeri Sesudah
Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien Post Sectio
Caesarea di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga (n=15)
Variabel N Mean SD Median Min Max
Skala Nyeri 15 5,73 0,884 6,00 4 7

Berdasarkan tabel 4.6 B. Analisis Bivariat


dapat diketahui bahwa 1. Efektivitas Pemberian
sesudah diberikan terapi Terapi Musik Klasik
musik klasik , dari 15 Terhadap Penurunan
responden rata-rata nilai Intensitas Nyeri Pada Pasien
skala nyerinya sebesar 5,73 Post Sectio Caesarea
dimana nilai terendah
sebesar 4 dan tertinggi 7.
Tabel 4.8 Perbedaan Intensitas Nyeri Pasien Post Section
Caesarea Sebelum Dan Sesudah diberikan Terapi
Musik Klasik Di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga
Variable Perlakuan N Mean SD T p-value
Skala Nyeri Pretest 15 7,60 0,828 20,546 0,000
Posttest 15 5,73 0,884
(0,05), maka dapat
Berdasarkan tabel 4.8 disimpulkan bahwa ada
dapat diketahui bahwa perbedaan secara signifikan
sebelum diberikan terapi skala nyeri pasien post
musik klasik, rata-rata nilai section caesarea sebelum
skala nyeri sebesar 7,60 , dan sesduah diberikan terapi
kemudian sesudah diberikan musik klasik
terapi musik klasik menurun
menjadi 5,73. Berdasarkan PEMBAHASAN
uji t dependen, didapatkan A. Gambaran Intensitas Nyeri
nilai t hitung sebesar 20,546 Sebelum diberikan Terapi
dengan p-value 0,000. Oleh Musik Klasik Pada Pasien Post
karena p-value 0,000 < ɑ

41
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

Sectio Caesarea di Ruang sebelum diberikan terapi musik


Flamboyan 1 RSUD Salatiga juga disebabkan karena usia <
Hasil penelitian ini 20 tahun sebanyak 1 responden
menunjukkan bahwa rata-rata dengan skala nyeri 9 yang
intensitas nyeri responden termasuk dalam kategori nyeri
sebelum diberikan terapi musik berat. Hal ini disebabkan karena
klasik adalah 7,60, dengan skala pada usia <20 tahun secara
nyeri terendah 6 dan skala nyeri psikologis merupakan usia yang
tertinggi 9. Skala nyeri sebelum belum matang dan belum siap
diberikan terapi musik klasik menerima keadaannya,
didapatkan hasil mayoritas nyeri Nyeri yang dirasakan ibu post
berat (skala 7-10) sebanyak 14 partum dengan section caesarea
responden (93,3%) dan nyeri berasal dari robekan lapisan
sedang (skala 4-6) sebanyak 1 kulit dan jaringan dibawahnya
responden (6,67%). Hal ini di akibat pembedahan
sebabkan karena nyeri pada post (Vascopoulos & Lerna, 2010).
section caesarea diakibatkan Kerusakan sel akibat
dari robeknya lapisan kulit dan pembedahan section caesarea
jaringan dibawahnya akibat mengakibatkan pelepasan
pembedahan. Ketika suatu neurotransmitter eksitatori
jaringan mengalami cedera, atau seperti prostaglandin,
kerusakan mengakibatkan bradykinin, kalium, histamine,
dilepasnya bahan-bahan yang dan substansi P yang
dapat menstimulus reseptor mengakibatkan sensasi nyeri (
nyeri seperti serotonin, Kyranou & Puntillo, 2012).
histamine, ion kalium, Nyeri biasanya terjadi pada 6
bradykinin, prostaglandin, dan jam pertama sampai 36 jam
substansi P yang akan setelah pembedahan dan
mengakibatka respon nyeri menurun pada hari ketiga post
(Kozier dkk, 2010). section caesarea ( Kozier, 2010
Selain nyeri karena proses dalam Fitri Andarni, 2012).
pembedahan nyeri pada pasien Untuk mengurangi rasa nyeri
juga disebabkan oleh kecemasan tersebut, dapat diberikan terapi
pasien terhadap dirinya sendiri farmakologis dan terapi non
yang dapat meningkatkan farmakologis dalam membantu
presepsi nyeri. Hal yang sama pasien mengelola nyeri.
juga dikemukakan oleh LeMone Hasil penelitian ini
dan Burke (2008) bahwa menunjukkan bahwa intensitas
kecemasan dapat meningkatkan nyeri pasca operasi sebelum
presepsi nyeri, dan nyeri diberikan terapi musik juga
sebaliknya dapat menyebabkan disebabkan karena usia < 20
kecemasan. Jika seseorang tahun sebanyak 1 responden
mengalami cemas berat, maka dengan skala nyeri 9 yang
nyeri yang dirasakan lebih hebat termasuk dalam kategori nyeri
(Matassarin-Jacobs dalam berat. Hal ini disebabkan karena
Harsono 2009). Hasil penelitian pada usia <20 tahun secara
ini menunjukkan bahwa psikologis merupakan usia yang
intensitas nyeri pasca operasi belum matang dan belum siap

42
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

menerima keadaannya, Dilihat dari teori bahwa


penelitian ini didukung teori dari tingkat pendidikan merupakan
Yezierski (2012) usia salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap sensitifitas menentukkan terhadap tejadinya
nyeri yang disebabkan karena perubahan perilaku, dimana
faktor fisiologi, perubahan semakin tinggi tingkat
biokimia dan perubahan pendidikan pada seseorang,
mekanisme homeostatik dalam maka berarti telah mengalami
jalur somato sensorik yang proses belajar yang lebih sering,
berpengaruh terhadap dengan kata lain tingkat
pengolahan dan persepsi nyeri pendidikan mencerminkan
individu. Penelitian ini juga intensitas terjadinya proses
didukung oleh Rezki Ramadhani belajar (Notoatmodjo 2002
(2014) bahwa usia < 20 tahun dalam Harsono 2009). Pada
tidak ada yang berada pada penelitian ini peneliti hanya
kategori nyeri ringan, melainkan melihat dari tingkat pendidikan
berada pada kategori nyeri berat, responden, tanpa melihat apakah
sehingga ada pengaruh antara responden pernah atau tidak
usia dengan nyeri post section mengalami proses belajar
caesarea. tentang pengelolaan nyeri,
Hasil penelitian ini juga karena kurangnya pemahaman
menunjukkan bahwa intensitas terhadap sumber, hasil dan arti
nyeri pasca operasi pada nyeri dapat berkontribusi secara
responden dengan tingkat negative terhadap pengalaman
pendidikan akhir SD sebanyak 2 nyeri.
responden dengan skala nyeri 7
dan 8 yang termasuk dalam B. Gambaran Intensitas Nyeri
nyeri berat , SMP sebanyak 7 Sesudah diberikan Terapi
orang dengan kategori nyeri Musik Klasik Pada Pasien Post
berat sebanyak 6 orang (7-8) dan Sectio Caesarea di Ruang
nyeri sedang 1 orang (skala 6), Flamboyan 1 RSUD Salatiga
SMA dengan skala nyeri 7 Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 4 orang (26,7%) dan bahwa rata-rata intensitas nyeri
skala nyeri 8 sebanyak 2 orang responden sesudah diberikan
(13,3%) yang termasuk kategori terapi musik klasik adalah 5,73
nyeri berat. Sehingga secara dengan skala terendah 4 dan
statistik disimpulkan bahwa skala nyeri tertinggi 7. Rata-rata
hasil penelitian ini menunjukkan penurunan nyeri sebelum dan
tidak adanya kaitan antara sesudah diberikan terapi musik
respon nyeri dengan tingkat klasik adalah 1-2 interval. Hal
pendidikan. Hal ini sejalan ini karena pada saat pemberian
dengan hasil penelitian yang terapi musik klasik pasien
dilakukan Harsono (2009) pada merasa lebih rileks sehingga
85 pasien bedah seksio sesarea nyeri yang dirasakan berkurang.
yang menunjukkan bahwa tidak Penelitian ini juga didukung
ada hubungan yang signifikan dengan teori dari Schou (2008)
antara intensitas nyeri dan dalam Mahanani (2013) bahwa
tingkat pendidikan. efek terapi musik klasik pada

43
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

nyeri adalah distraksi terhadap otak saat rasa sakit mulai


pikiran tentang nyeri, dirasakan. Jika getaran musik
menurunkan kecemasan, dapat dibawa kedalam persepsi
menstimulus ritme nafas lebih di dalam psikologisya dari rasa
teratur, menurunkan ketegangan nyeri akan hilang (Harefa,
tubuh, memberikan gambaran Manurung, dan Nainggolan
positif pada visual imageri, 2010).
relaksasi, dan meningkatkan Hasil tersebut menunjukkan
mood yang positif. Terapi musik bahwa setelah pemberian terapi
dapat mendorong perilaku musik maka nyeri responden
kesehatan yang positif, mengalami penurunan. Hal ini
mendorong kemajuan pasien sesuai dengan penyataan dari
selama masa pengobatan dan Purwanto (2012) bahwa terapi
pemulihan. musik mempunyai tujuan
Hasil penelitian lain yang membantu mengekspresikan
dilakukan McCaffrey perasaan, membantu rehabilitasi
menemukan bahwa intensitas fisik, memberikan pengaruh
nyeri menurun sebanyak 33% positif terhadap kondisi suasana
setelah terapi musik dengan hati dan emosi, meningkatkan
menggunakan musik klasik memori serta menyediakan
Mozart terhadap pasien kesempatan yang unik untuk
osteoarthritis selama 20 menit berinteraksi dan membangun
dengan musik Mozart (Jerrard kedekatan emosional, dengan
2004 dalam Harefa, Manurung, demikian terapi music juga
dan Nainggolan 2010). diharapkan dapat membantu
Dr John Diamond dan Dr stress, mencegah penyakit dan
David Nobel telah melakukan meringankan rasa sakit.
riset mengenai efek dari musik Penurunan tingkat nyeri
terhadap tubuh manusia dimana sesudah diberikan terapi musik
merka menyimpulkan bahwa pada pasien post section
jenis musik yang kita dengar caesarea terjadi karena hormone
sesuai dan dapat diterima oleh endrofin yang telah distimulus
tubuh manusia, maka tubnuh setah post op section caesarea
akan bereaksi dengan yang memiliki efek mengurangi
mengeluarkan sejenis hormone nyeri. hal ini di dukng oleh
(serotonin) yang dapat Chiang (2012) dalam Novita
menimbulkan rasa nikmat dan (2013) bahwa musik yang
senang sehingga tubuh akan bersifat sedative terbukti efektif
menjadi lebih kuat (dengan dalam mengurangi nyeri.
meningkatnya sistem kekebalan mekanisme musik dalam
tubuh) dan membuat kita menurunkan nyeri sebagaimana
menjadi lebih sehat dijelaskan dalam teori Gate
Musik dan nyeri mempunyai Control, dimana impuls music
persamaan, keduanya bisa berkompetisi mencapai korteks
digolongkan sebagai input dan serebri bersama dengan impuls
output. Sensori input yaitu nyeri akan berefek pada distraksi
ketika musik mulai terdengar, kognitif dalam inhibasi persepsi
sinyal musik akan dikirim ke

44
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

nyeri (Dunn 2004; Guss 2007 ada perbedaan secara signifikan


dalam Novita 2013). skala nyeri pasien post section
Meskipun pada penelitian caesarea sebelum dan sesudah
ini nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik di
pemberian terapi musik klasik Ruang Flamboyan 1 RSUD
terjadi penurunan tetapi terdapat Salatiga. Hal ini disebabkan
responden yang mengalami karena pemberian terapi musik
penurunan nyeri yang masih dapat membuat seseorang
dalam kategori berat (skala nyeri menjadi rileks sehingga dapat
7), hal ini dapat dikaitkan menurunkan rasa sakit dan juga
dengan kondisi lingkungan menurunkan tingkat stress yang
karena peneliti melakukan dirasakan oleh pasien.
intervensi pemberian terapi Cara kerja musik dapat
musik klasik pada saat jam mempengaruhi kondisi tubuh,
kunjung yaitu jam 11.00-13.00 antara lain menurunkan hormon-
sehingga pemberian terapi musik hormon yang berhubungan
klasik kurang maksimal karena dengan stress, mengalihkan
pengunjung mengajak pasien perhatian seseorang dari rasa
bercerita tentang pengalaman takut, cemas, dan tegang,
melahirkannya. Hasil penelitian mengaktifkan hormone
ini didukung dengan teori dari endorphin (semacam protein
Potter & Perry (2006) yaitu yang dihasilkan didalam otak
faktor yang mempengaruhi nyeri dan berfungsi untuk
dibedakan menjadi dua yaitu menghilangkan rasa sakit dan
faktor internal dan eksternal, menyediakan “liburan mental
salah satu dari faktor eksternal mini” yang bahkan dapat
yaitu lingkungan dimana nyeri membawa pikiran seseorang
dapat diperberat dengan adanya menjauh dari rasa sakit fisik
rangsangan dari lingkungan selama periode waktu tertentu,
seperti kebisingan atau cahaya secara fisiologis memperbaiki
yang sangat terang. sistem kimia tubuh, sehingga
mampu menurunkan tekanan
C. Pengaruh Terapi Musik darah serta memperlambat
Klasik Terhadap Nyeri Pasien pernafasan, detak jantung,
Post Sectio Caesarea di Ruang denyut nadi dan aktivitas
Flamboyan 1 RSUD Salatiga gelombang otak (Aizid, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan
bahwa rata-rata nilai skala nyeri dengan hasil penelitian
sebelum diberikan terapi musik Shintadewi, Ruth Berliana
klasik sebesar 7,60 , kemudian (2011) dengan hasil nilai rata-
sesudah diberikan terapi musik rata nyeri sebelum diberikan
klasik menurun menjadi 5,73. perlakuan 5,64 dengan standar
Berdasarkan uji paired t-test deviasi 1,09 dan nilai rata-rata
pada penelitian ini, didapatkan nyeri setelah diberikan
nilai t hitung sebesar 20,546 perlakuan 3,79 dengan standar
dengan p-value 0,000. Oleh deviasi 1,62 dan dapat
karena p-value 0,000 < ɑ (0,05), disimpulkan bahwa terapi musik
maka dapat disimpulkan bahwa berpengaruh signifikan terhadap

45
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

penurunan intensitas nyeri post distraksi pendengaran (audio)


section caesarea dengan nilai P (Andarmoyo, 2013).
value 0,003. Teori lain yang sejalan
Hasil penelitian ini juga dengan konsep diatas adalah
didukung penelitian dari Novita (Hartati dan Maryunani, 2015)
(2012) dengan judul pengaruh bahwa teknik penanganan nyeri
terapi musik terhadap nyeri post post section caesarea salah
operasi open reduction and satunya adalah teknik relaksasi.
internal fixation (Orif) di RSUD Teknik relaksasi yaitu teknik
DR.H.Abdul Moeloek provinsi dengan cara posisi tetap
lampung didapatkan hasil ada berbaring, tidak ada gerakan
pengaruh yang signifikan terapi fisik, mata terpejam dengan
musik dengan penurunan tingkat mengendurkan dan melemaskan
nyeri post operasi ORIF dengan seluruh tubuh sambal menarik
(p value = 0,00 dan ɑ = 0,05). nafas dalam dari hidung dan
Hasil penelitian ini juga mengeluarkannya pelan-pelan
didukung penelitian dari dari mulut selama 5-10 menit,
Purwanto (2012) dengan hasil mendengarkan musik, serta
bahwa efek music dapat mencium aroma-aroma yang
menurunkan intensitas nyeri dari menenangkan. Musik
nyeri berat ke nyeri ringan pada merupakan sebuah rangsangan
pasien post operasi di ruang yang terorganisasi yang terdiri
bedah RSUP Dr.Sardjito atas melodi, ritme, harmoni,
Yogyakarta. Hasil penelitian ini timbre, bentuk dan gaya (Aizid,
diperkuat penelitian dari 2011). Terapi musik adalah
Oktavia, Gandamiharja dan terapi yang bersifat non verbal.
Akbar (2013) dengan hasil Dengan bantuan musik dapat
bahwa didapatkan perbedaan mengatasi stress, meningkatkan
yang bermakna antara nyeri perasaan rileks, serta dapat
sebelum dan sesudah meningkatkan hormone
mendengarkan musik klasik. endorphin pada tubuh. Ketika
Menurut Potter dan Perry musik diapliksikan menjadi
(2006) salah satu upaya sebuah terapi, maka ia dapat
mengatasi rasa nyeri adalah meningkatkan, memulihkan,
dengan memberikan tindakan serta memelihara kesehatan
non farmakologi. Teknik non fisik, mental, emosional, sosial
farmakologi untuk mengurangi dan spiritual setiap individu
nyeri terdiri dari massage (Aizid, 2011).
effleurage, teknik relaksasi dan Hal tersebut juga sejalan
teknik distraksi. Distraksi adalah dengan teori (Young &
memfokuskan perhatian pasien Koopsen, 2007) bahwa musik
pada sesuatu hal atau melakukan digunakan untuk menjaga atau
pengalihan perhatian ke hal-hal meningkatkan tingkat keadaan
diluar nyeri. distraksi dapat fisik, mental, spiritual serta
dilakukan dengan cara distraksi fungsi sosial atau emosional
penglihatan (visual), distraksi klien. Dengan menggunakan
intelektual (pengalihan nyeri pendekatan yang terencana dan
dengan kegiatan-kegiatan) , dan sistematis terhadap penggunaan

46
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

musik dan aktifitas musik, Sehingga diharapkan terapi


penanganan dengan terapi musik musik klasik dapat
untuk jiwa, tubuh dan roh dipertimbangkan untuk
memungkinkan terjadinya diterapkan sebagai intervensi
seperti : pengurangan keperawatan dalam
kegelisahan dan stress, mengatasi respon nyeri
pengendalian rasa sakit dan pasien pasca operasi section
ketidaknyamanan dengan tanpa caesarea.
obat, perubahan positif dalam 2. Bagi Institusi Pendidikan
perasaan dan keadaan Hasil penelitian ini
emosional, partisipasi aktif klien diharapkan dapat menambah
dalam perawatan, wawasan dan pengetahuan
mengembangkan keterampilan mahasiswa yang lebih luas
menangani masalah dan tentang terapi komplementer
berelaksasi, memenuhi musik dalam penanganan
kebutuhan fisik dan spiritual respon nyeri.
yang kompleks dari mereka 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
yang butuh penanganan nyeri, Peneliti selanjutnya
relaksasi bagi seluruh keluarga, hendaknya menggunakan
meningkatkan makna waktu metode atau terapi yang lain
yang digunakan bersama secara dalam membantu
positif dan kreatif. menurunkan nyeri post
PENUTUP section caesarea misalnya
A. Kesimpulan dengan menggunakan teknik
distraksi audio visual, teknik
1. Intensitas nyeri sebelum relaksasi.
diberikan intervensi dari 15
responden rata-rata nilai DAFTAR PUSTAKA
skala nyerinya sebesar 7,60 American Music Therapy
dimana nilai terendah Association (2009).
sebesar 6 dan tertinggi 9. Definition and Quotes about
2. Intensitas nyeri sesudah Music Therapy
diberikan intervensi dari 15 http://www.musictherapy.org/
responden rata-rata nilai quotes. html (diakses tanggal
skala nyerinya sebesar 5,73 17 April 2019)
dimana nilai terendah
sebesar 4 dan tertinggi 7 Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan
3. Ada perbedaan yang Proses Keperawatan Nyeri.
signifikan intensitas nyeri Yogyakarta : Ar-Ruzz
sebelum dan sesudah
diberikan terapi musik Ani Astuti, Diah Merdekawati.
klasik. (2016). Pengaruh Terapi
B. Saran Musik Klasik
1. Bagi Rumah Sakit TerhadapPenurunan Tingkat
Terapi musik klasik terbukti Skala Nyeri Pasien Post
dapat menurunkan intensitas Operasi.Volume 10No.3.
nyeri pada pasien post http://dx.doi.org/xxxxx/JIT.2
operasi section caesarea.

47
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

008.350-526. diakses pada Music on Early pasca


tanggal 21 Januari 2019. operative Pain Anxiety and
Hemodinamic Profile in
Black L.M. & Hawk, J.H. (2014). Cesarean Section
Medical-surgical nursing Surgegy,Journal of
clinical management for Alternative and
positive outcomes. (7th Ed). Complementary
St.Louis, Missouri : Elsevier Medicine. Vol.14 No.7
Saunders
Eka, Erwin .(2009). Pusat Riset
Brunton, L., K.Parker, D. Terapi Musik dan Gelombang
Blumenthal, L. Buxton. Otak, Indonesia,
(2008). Goodman & http://www.terapimusik/2dese
Gilman’s Manual of mber2013.com
Pharmacology and
Therapeutic. NewYork : Ernawati, Hartati dan Hadi. (2010).
McGrawHill Terapi relaksasi terhadap
nyeri disminore pada
Bobak, IM, Lowdermilk, dl Jensen, mahasiswi Universitas
MD & Perry. (2004). Buku Muhammadiyah semarang.
Ajar Keperawatan Maternitas http://jurnal.Unimus.ac.id/ind
Edisi 4. EGC : ex.phppsn12012010/article/vi
Jakarta.Companies,Inc. ew/54 diperoleh tanggal 14
maret 2019.
Camphel, Neil A. (2009). Biologi
Jilid 2 Edisi 5.Erlangga : Fitri, Milla., Mira Trisyani., & Ida
Jakarta Maryati. (2012). Hubungan
Intensitas Nyeri Luka Sectio
Cunningham, dkk. (2012). Obstetri Caesarea dengan Kualitas
Williams volume 2 edisi 23. Tidur pada Pasien Post
Jakarta: EGC Partum Hari ke-2 di Ruang
Rawat Inap RSUD
Dewi Y., dkk. (2007). Operasi Sumedang. Bandung: FIK
Caesar, Pengantar dari A Universitas Padjajaran.
sampai Z. EDSA Mahkota.
Jakarta Good, M. et al., (2010).
Supplementing Relaxion and
Djohan. (2006). Terapi Musik Teori Music For Pain After
dan Aplikasi. Yogyakarta : Surgery. July/august 2010,
Galangpress Vol 59, No 4.

Dofi, Bellavia A. (2010). Psikologi Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2008).
Musik Terapi Kesehatan. Buku Ajar Fisiologi
Jakarta: Golden Terayon Kedokteran. Edisi 11. Jakarta
Press. : EGC

Ebneshahidi A ., Mohseni, M.(2008). Handayani, N. (2011). Pengaruh


The Effect of Patiens Selected Terapi Musik Terhadap

48
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

Tingkat Nyeri Pasien Pasca Volume : 1, Edisi : 7, EGC :


Operasi Seksio Sesarea Di Rs Jakarta
Islam Jl. A Yani Surabaya.
Surabaya : STIKes Yarsis Kevin A. P. Here , Sakti O. Batubara
, Angela Maryati
Harsono. (2009). Faktor-Faktor Gatum.(2017). Efektifitas
Yang Mempengaruhi Terapi Musik Klasik
Intensitas Nyeri Pasca Bedah Terhadap Penurunan
Abdomen Dalam Konteks Intensitas Nyeri Pada Ibu
Asuhan Keperawatan Di Primipara Post Operasi
Rumah Sakit Umum Daerah Sectio Caesarea Di Ruang
Ade Mohammad Djoen Flamboyan Rsud Prof. Dr. W.
Sintang. Depok : Fakultas Z. Johannes Kupang.Kupang
Ilmu Keperawatan : Fakultas Keperawatan
Universitas Indonesia STIKes CHMK Kupang.

Hartati, S & Maryunani, A.( 2015). Kozier, B., & Erb. (2004).
Asuhan Keperawatan Ibu Fundamentals of nursing,
Post Seksio Sesarea : concepts, process, and
Pendekatan Teori Model practice.New Jersey :
Selfcare dan Comfort. Pearson education Inc.
Cetakan Pertama. Jakarta:
Trans Info Media Kristiarini, D, dan Latifah, L. (2013).
Pengaruh Teknik Relaksasi
Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Autogenik Terhadap Skala
Keterampilan Dasar Praktik Nyeri pada Ibu Post Operasi
Klinik Kebidanan. Edisi 2. Sectio Caesarea (SC) di
Jakarta: Salemba Medika. RSUD Banyumas. Skripsi.
Indiarti, MT. (2009). Panduan Universitas Jendral
Lengkap Kehamilan, Soedirman.
Persalinan dan Perawatan
Bayi. Yogyakarta : Diglossia Lemone, P., & Burke, M.K. (2008).
Media. Medical-surgical nursing.
Critical thingking clien care.
Ira Suarilah, Erna Dwi Wahyuni, New Jersey : Pearson
Ryan Reza Falupi. (2014). education INC.
Guided Imagery And Music
(Gim) Menurunkan Intensitas Leveno, KJ, Cunningham, FG, Gant,
Nyeri Pasien Post Sectio NF, Alexander JM, Bloom,
Caesarea Berbasis SL, Casey BM, Dashe, JS,
Adaptasi Roy. Surabaya : Shffield, JS & Yost, NP.
Fakultas Keperawatan (2009). Panduan Ringkas
Universitas Airlangga. Obstetri Williams, Edisi 21.
Jakarta : EGC
Katz, A.W. (2005).Cyclooxigenase-
2-selective inhibitors in the Marmi, D. (2013). Intranatal Care
management of acute and Asuhan Kebidanan Pada
Konsep, Proses & Praktik,

49
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

Persalinan. Yogyakarta : Remaja Putri Di SMA Negeri


Pustaka Pelajar 5 Denpasar Tahun 2012. 84
http://ojs.unud.ac.id/index.ph
Novita, P. (2012). Pengaruh Terapi p/coping/article/download/61
Musik Terhadap Nyeri Post 29/4620. Diakses pada
Operasi Open Reduction And tanggal 23 Januari 2019
Internal Fixation (ORIF) Di
RSUD DR. H Abdul Moeloek Sari, P. A. R.(2014). Pengaruh
Propinsi Lampung. Tesis Terapi Musik Klasik
Universitas Indonesia, Depok Terhadap Penurunan Nyeri
Pada Pasien Post Operasi
Notoatmodjo, S. (2010.) Metodologi Sectio Caesarea di Bangsal
Penelitian Kesehatan, Ed. Kenanga RSUD
Rev. Jakarta: Rineka Cipto Karanganyar: Stikes Kusuma
Husada Surakarta
Nursalam. (2013). Metodologi
Penelitian Ilmu Sjamsuhidajat & de jong.(2010).
Keperawatan. Jakarta: Buku Ajar Ilmu
Salemba Medika Bedah.Jakarta: EGC

Oktavia, Gandamiharrja & Akbar ____________________. (2012).


(2013). Perbandingan Efek Buku Ajar Ilmu
Musik Klasik Mozart dan Bedah.Jakarta: EGC
Musik Tradisional Gamlen
Jawa terhadap Pengurangan Smeltzer dan Bare. (2008). Buku
Nyeri Persalinan Kala I fase Ajar Keperawatan Medikal
Aktif Pada Nulipara. Bedah. Jakarta : EGC
Universitas Padjadjaran,
Vol.45, No.4 Sofian, A. (2011). Rustam Muchtar
Potter,P.A.,& Perry, A.G. (2010). Sinopsis Obstetri. Jakarta :
Buku ajar fundamental Buku Kedokteran EGC
keperawatan. (Buku 3 edisi
7). Jakarta: EGC. Solehati, Tetti dan Cecep Eli
Kosasih., (2015). Konsep dan
Prawirohardjo, sarwono. (2009). Aplikasi Relaksasi dalam
Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Keperawatan Maternitas.
Bina Pustaka Bandung : PT. Refika
Aditama.
Rasjidi, Imam. (2009). Manual
Seksio Sesarea & Laparotomi Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
kelainan Adneksa. Jakarta: Kuantitatif Kualitatif dan
Sagung Seto R&D. Bandung: Alfabeta

Sari, P. dan Adilatri, S.A.(2012). Swandari, P. (2014). Perbedaan


Perbedaan Terapi Musik Tingkat Nyeri Sebelum dan
Klasik Mozart dengan Terapi Sesudah Pemebrian
Musik Kesukaan Terhadap Aromatherapi Lavender pada
Intensitas Nyeri Haid Pada Ibu Post Sectio Caaesarea di

50
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 2, No. 2 September 2020

RSUD
Ambarawa: STIKES Ngudi
Waluyo Ungaran

Tamsuri, A.(2007). Konsep dan


Penatalaksanaan nyeri.
Jakarta : EGC.

Zakiyah, Ana. (2015). Nyeri: Konsep


dan Penatalaksanaan dalam
Praktik Keperawatan
Berbasis Bukti. Jakarta:
Salemba Medika

51

Anda mungkin juga menyukai