Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM


SECTIO CAESAREA

Oleh :

Nama : Putu Suci Kristina Dewi


NIM : 18.321.2898
KLS : A12-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

JURNAL ILMIAH

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DENGAN


AROMA LAVENDER TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST SECTIO
CAESAREA DI RS. DETASEMEN KESEHATAN
TENTARA (DKT) BENGKULU
1 2 3 4
Haifa Wahyu , Henni Febriawati , Liza Fitri Lina , Fatsiwi Nunik Andari ,
5
dan RestuWulandari
1,3,4,5
Program Studi Ilmu Keperawatan
2
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhamamdiyah Bengkulu
1
e-mail : haifa_wahyu@umb.ac.id
2
restuwulandari4@gmail.com

ABSTRAK

Sectio saecarea (SC) merupakan metode melahirkan janin melalui insisi pada
dinding abdomen dan dinding uterus. Salah satu komplikasi SC adalah nyeri pada daerah
insisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat
dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS.
DKT Begkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian
pre-eksperiment, menggunakan rancangan one group pre test - post test design. Sampel
sebanyak 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis
univariat diperoleh intensitas nyeri pasien post SC sebelum dilakukan kompres hangat
dengan aroma lavender yaitu 15 orang (100%) responden mengalami nyeri sedang dengan
rentang skala 4-6. Sedangkan intensitas nyeri pasien post SC sesudah dilakukan kompres
hangat dengan aroma lavender yaitu 12 orang (80,0%) responden mengalami nyeri ringan
dengan rentang skala 1-3, dan 3 orang (20,0%) responden dengan intensitas nyeri sedang
dengan rentang skala 4-6. Hasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh terapi kompres
hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di
RS. DKT Bengkulu dengan nilai p-value 0,01<0,05. Disarankan kepada RS.DKT
Bengkulu untuk menerapkan terapi kompres hangat dengan aroma lavender dalam
penatalaksanaan nyeri pada pasien post SC.

Kata kunci : Sectio caesaria, nyeri, aroma lavender

ABSTRACT

Sectio saecarea (SC) is a method of giving birth to the fetus through an incision in
the abdominal wall and uterine wall. One of the complications of SC is pain in the incision
area. The non-pharmacological pain management strategy is to warm compress with the
scent of lavender. The purpose of this study was to determine the effect of warm compress

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............18


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

therapy with lavender aroma on decreasing pain intensity in post SC patients before and after
warm compresses with aroma lavender. This type of research is quantitative research, with a
pre-experimental research design method, using the design of one group pre test -
post test design. On the results of univariate analysis the pain intensity of post SC patients
was obtained before a warm compress with lavender aroma in the hospital. The FKT
Bengkulu in 2018 is 15 people (100%) Respondents experience moderate pain with a scale
of 4-6. While the pain intensity of post SC patients after being warm compressed with
lavender aroma is 12 people (80.0%) respondents experienced mild pain with a range of
1-3, and 3 people (20.0%) respondents with moderate pain intensity with a range of scales
4-
6. The results of bivariate analysis showed that there was an effect of warm compress
therapy with lavender aroma on the reduction in pain intensity in post SC patients in the
hospital. Bengkulu DKT with a p-value of 0.01 <0.05. It is recommended to RS.DKT
Bengkulu to apply warm compress therapy with lavender aroma in the management of
pain in post SC patients.

Keywords: Sectio caesaria, pain, aroma of lavender

PENDAHULUAN kira 11% sementara rumah sakit swasta


biasa lebih dari 30%. Sedangkan angka
Secara fisik tindakan sectio kejadian bedah sectio caesarea
caesarea (SC) menyebabkan nyeri pada berdasarkan data statistik Riskesdas
abdomen nyeri yang berasal dari luka (2013) menunjukan kelahiran bedah
operasi. Persalinan SC memiliki nyeri sectio caesarea di Indonesia sebesar
lebih tinggi sekitar 27,3% dibandingkan 9,8% dengan proporsi tertinggi di DKI
dengan persalinan normal yang hanya Jakarta (19,9%). Data statistik bedah SC
sekitar 9%, umumnya nyeri yang di Jawa Tengah sebesar (10,0%) yang
dirasakan selama beberapa hari rasa nyeri menduduki peringkat ke-10.
meningkat pada hari pertama post operasi Data yang diperoleh dari Dinas
SC. Secara psikologis tindakan SC Kesehatan Bengkulu, dari seluruh
berdampak terhadap rasa takut dan cemas kabupaten dan kota yang ada di provinsi
terhadap nyeri yang dirasakan setelah Bengkulu, jumlah pasien post operasi
analgetik hilang, selain itu juga sectio caesarea pada tahun 2015 yaitu
memberikan dampak negatif terhadap berjumlah 13.761 pasien (Dinkes
konsep diri ibu karena ibu kehilangan Provinsi Bengkulu, 2015).
pengalaman melahirkan secara normal
Angka kejadian SC yang semakin
serta kehilangan harga diri yang terkait
tinggi disebabkan karena beberapa faktor
dengan perubahan citra tubuh akibat
diantaranya berkaitan dengan perubahan
tindakan operasi (Utami, 2016).
teknologi, sosial dan faktor dari ibu dan
World Health organization janin yang mempunyai indikas untuk
(WHO, 2015) menetapkan standar rata- dilakukan SC ataupun permintaan dari
rata sectio caesarea di sebuah negara ibu. Indikasi dilakukan tindakan operasi
adalah sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran SC antara lain adalah presentasi bokong,
di dunia. Rumah sakit pemerintahan kira- tunggal, letak lintang, gawat janin,

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............19


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

kehamilan kembar, HIV, herpes genital penanganan farmakologi dan non


primer pada trimester ketiga, dan plasenta farmakologi. Salah satu terapi non
previa derajat 3 dan 4 (Mulyani, 2016). farmakologi yang dapat digunakan yaitu
Komplikasi post SC yang terjadi pada ibu aroma terapi (Anggorowati, 2009).
seperti nyeri pada daerah insisi, nyeri Aromaterapi digunakan sebagai salah
punggung, potensi terjadinya thrombosis, satu alternatif penanganan nyeri non
potensi terjadinya penurunan kemampuan farmakologi (Widayani, 2016).
fungsional, penurunan elastisitas otot Aroma lavender merupakan salah satu
perut dan otot dasar panggul, perdarahan, jenis aroma terapi. Aroma terapi
luka kandung kemih, infeksi, bengkak lavender menurut Tarsikah (2012)
pada ekstremitas bawah, dan gangguan merupakan salah satu minyak esensial
laktasi (Putri, 2015). analgesik yang mengandung 8% terpena
Nyeri yang dialami pasien post dan 6% keton. Monoterpena merupakan
operasi bersifat akut dan harus segera jenis senyawa terpena yang paling sering
ditangani, Strategi penatalaksanaan nyeri ditemukan dalam minyak atsiri tanaman.
mencakup baik pendekatan farmakologis Pada aplikasi medis monoterpena
dan non farmakologis. Semua intervensi digunakan sebagai sedatif. Minyak
akan sangat berhasil bila dilakukan lavender juga mengandung 30-50%
sebelum nyeri menjadi lebih parah dan linalil asetat. Linalil asetat merupakan
keberhasilan sering dicapai jika beberapa senyawa ester yang terbentuk melalui
intervensi diterapkan secara simultan penggabungan asam organik dan alkohol.
(Nurhayati, Andriani dan Malisa, 2015). Ester sangat berguna untuk menormalkan
Penatalaksanaan nyeri secara keadaan emosi serta keadaan tubuh yang
nonfarmakologis terdiri dari penanganan tidak seimbang, dan juga memiliki
nyeri berdasarkan stimulasi fisik dan khasiat sebagai penenang serta tonikum,
perilaku kognitif. Penanganan fisik khususnya pada sistem saraf.
meliputi stimulasi kulit, stimulasi elektrik Berbagai efek aroma lavender yaitu
saraf kulit transkutan (TENS, sebagai antiseptik, antimikroba,antivirus
Transcutaneous Electrical Nerve dan anti jamur, zat analgesik,anti radang,
Stimulation), akupuntur, dan termasuk anti toksin, zat balancing
teknik stimulasi kulit meliputi masase, immunostimulan, pembunuh danpengusir
kompres panas dan dingin.(Putri, 2015). serangga, mukolitik danm ekspektoran.
Kompres merupakan metode Kelebihan minyak lavender dibanding
pemeliharaan suhu tubuh dengan minyak essensiallain adalah kandungan
menggunakan cairan atau alat yang dapat racunnya yangrelatif sangat rendah,
menimbulkan hangat atau dingin pada jarangmenimbulkan alergi dan
bagian tubuh yang memerlukan dengan merupakansalah satu dari sedikit minyak
tujuan untuk memperlancar sirkulasi essensialyang dapat digunakan langsung
darah, dan mengurangi rasa sakit atau padakulit (Frayusi, 2012).
nyeri (Uliyah, Alimul Hidayat, 2016). Manfaat dari aroma terapi lavender
Selain Terapi dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri diperkuat
penanganan yang sering digunakan untuk dengan adanya penelitian yang dilakukan
menurunkan nyeri post SC berupa penelitian oleh Bangun dan Nur‟aeni

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............20


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

(2013) yang membuktikan pengaruh yaitu pre eksperimen, penelitian ini


aroma terapi lavender terhadap menggunakan rancangan one group pre
penurunan intensitas nyeri karena aroma test -post test design, yaitu
terapi bermanfaat mengurangi mengungkapkan hubungan sebab akibat
ketegangan otot yang akan mengurangi dengan cara melibatkan satu kelomok
tingkat nyeri, relaksasi, kecemasan, subjek. Penelitian dilakukan di RS. DKT
mood, dan terjadinya peningkatan Bengkulu.
gelombang alpha dan beta yang Waktu penelitian dilakukan pada
menunjukkan peningkatan relaksasi. bulan Juli sampai bulan Agustus 2018.
Aroma terapi bekerja sebagai Populasi sasaran dalam penelitian adalah
liniments dengan cara dikompreskan. semua pasien post operasi sectia
Minyak tersebut bekerja dengan caesarea, sedangkan populasi sumber
memanaskan kulit dan otot kemudian adalah semua pasien post operasi sectio
mengurangi nyeri. Otot yang dirangsang caesarea di RS. DKT Bengkulu yaitu
dengan kompres hangat dengan aroma berjumlah 110 orang pasien.
lavender akan melemaskan sehinggga Sampel dalam penelitian ini
stimulus menuju ujung saraf akan berjumlah 15 pasien post operasi Sectio
berkurang. Akibatnya, saraf akan sedikit Caesarea yang sesuai dengan kriteria
menghantarkan implus nyeri ke saraf yang ditentukan oleh peneliti sampel
pusat (Setyoadi, 2011). diambil dengan teknik purposive
Berdasarkan survei pendahuluan sampling. Teknik pengumpulan data
yang telah dilakukan peneliti di Rs menggunakan data primer dan sekunder
Djawatan Kesehatan Tentara (DKT) yang diperoleh dari RS. DKT Bengkulu,
Bengkulu. Jumlah pasien pada tahun meliputi jumlah pasien post operasi
2015 terdapat 1420 orang pasien, tahun sectio caesarea.
2016 terdapat 1554 orang pasien dan Teknik analisa data menggunakan
tahun 2017 sebanyak 1325 orang Pasien. analisis univariat dan uji normalitas data.
Berdasarkan uraian diatas peneliti Pemberian kompres hangat dengan
tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh aroma lavender di berikan 6 jam setelah
Kompres Hangat dengan Aroma pasien diberikan terapi analgesik,
Lavender terhadap Penurunan Intensitas kemudian dilakukan pre-test terlebih
Nyeri pada Pasien Post SC di RS.DKT dahulu, setelah itu baru dilakukan
Bengkulu”. pemberian kompres hangat dengan aroma
Penelitian ini bertujuan untuk lavender yang diaplikasikan pada
mengetahui apakah ada pengaruh punggung bawah pasien dilakukan
kompres hangat dengan aroma lavender selama 20 menit, dilakukan 1x sehari
terhadap penurunan intensitas nyeri pada selama 2 hari, kemudian dilakukan post -
pasien post sectio caesarea (SC) di RS. test pada hari ke dua.
DKT Bengkulu.

HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Analisis Univariat
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, metode penelitian

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............21


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

Tabel 1 didapatkan nilai signifikansi Sig. pada


Skala Nyeri Pasien Post SC Sebelum skala nyeri sebelum diberikan kompres
Dilakukan Kompres Hangat dengan hangat dengan aroma lavender sebesar
Aroma Lavender Di RS. DKT 0,00<0,05 dan signifikan Sig skala nyeri
Bengkulu setelah diberikan kompres hangat dengan
aroma lavender sebesar 0,01<0,05,
Skala Nyeri artinya kedua data variabel tersebut tidak
No Sebelum n % terdistribusi normal, maka dapat
Intervensi dilanjutkan dengan melakukan uji
1 Sedang 15 100.0
wilcoxon untuk mengetahui perbedaan
Total 15 100.0 tingkat nyeri sebelum dan sesudah
Sumber : Data Primer (2018) diberikan perlakuan.

Berdasar tabel di atas dapat


Tabel 4
diketahui bahwa Skala nyeri pasien post
Pengaruh Terapi Kompres Hangat
SC sebelum dilakukan kompres hangat
Dengan Aroma Lavender Terhadap
dengan aroma lavender di RS. Dkt
Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Bengkulu tahun 2018 yaitu 15 (100,0)
Pasien Post SC Di RS. DKT Bengkulu
responden mengalami nyeri sedang.
Tabel 2
Skala nyeri pre - skala
Skala Nyeri Pasien Post SC Sesudah Uji
nyeri post
Dilakukan Kompres Hangat dengan Z -3.464
Aroma Lavender Di RS. DKT Bengkulu Asymp. Sig.
0.001
(2-tailed)
Skala Nyeri
Sumber : Data primer (2018)
No Sesudah n %
intervensi
1 Ringan 12 80.0 Berdasarkan tabel di atas setelah
2 Sedang 3 20.0 dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks
Total 15 100.0 Test. didapatkan nilai p-value = 0,001.
Sumber : Data primer (2018) Dengan demikian nilai p-value 0,01<0,05
Analisa Bivariat sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,
maka dapat disimpulkan bahwa ada
Tabel 3 pengaruh antara skala nyeri sebelum dan
Uji Normalitas Data (Shapiro-Wilk) sesudah dilakukan kompres hangat
dengan aroma lavender.
Shapiro-
Variabel
Wilk
Skala Nyeri Sebelum 0.00 PEMBAHASAN
Skala Nyeri Sesudah 0.01
Hasil penelitian ini mejunjukan
Sumber : Data primer (2018)
bahwa Skala nyeri pasien post SC
Berdasar tabel di atas dapat
sebelum dilakukan kompres hangat
diketahui bahwa uji normalitas data
dengan aroma lavender di RS. Dkt
Bengkulu tahun 2018 yaitu 15 (100%)

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............22


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

Responden mengalami nyeri sedang. Hal pasien.


ini menunjukan bahwa sebagian besar Penelitian ini sejalan dengan
responden mengalami nyeri sedang. penelitian Putri (2015) tentang pengaruh
Sementara saat proses penutupan kompres panas terhadap penurunan skala
luka, 7 lapisan tersebut dijahit satu demi nyeri pada ibu primipara post Sectio
satu menggunakan beberapa macam caesarea dimana hasil penelitian
benang jahit. Rasa nyeri di daerah menunjukan skala nyeri ibu post SC
sayatan yang membuat sangat terganggu setelah diberikan kompres panas
dan pasien merasa tidak nyaman. diketahui bahwa dari 34 responden yang
Hasil penelitian ini juga sejalan diteliti, terdapat 27 orang (79,41%)
dengan penelitian yg dilakukan oleh responden mengalami nyeri sedang dan
Lukman (2013) tentang pengaruh teknik ada 7 orang (20,59%) responden
relaksasi nafas dalam terhadap intensitas mengalami nyeri ringan. Dari data yang
nyeri pada pasien post-operasi sectio telah diperoleh diketahui semua
caesarea Di RSUD. Prof. Dr.Hi.Aloei responden mengalami penurunan skala
Saboe Kota Gorantalo, menunjukkan nyeri kecuali 6 orang (17,6%) responden
bahwa skala nyeri pasien post-operasi pada nyeri sedang. Kompres hangat
sectio caesaria sebelum dilakukan selain menurunkan sensasi nyeri juga
intervensi, frekuensi terbanyak yakni dapat meningkatkan proses penyembuhan
pada skala nyeri 5 (nyeri hebat) dengan jaringan yang mengalami kerusakan.
frekuensi 29 responden atau presentase Penggunaan panas selain memberi efek
74,36% dan 10 responden lainnya mengatasi atau menghilangkan sensasi
menunjukkan pada skala nyeri 4 (sangat nyeri, teknik ini juga memberikan reaksi
nyeri) dengan presentase 25,64%. fisiologis antara lain meningkatkan
Sebelum dilakukan intervensi, skala nyeri respons inflamasi, meningkatkan aliran
yang dirasakan oleh pasien sangat nyeri, darah dalam jaringan dan meningkatkan
menurut peneliti bahwa setiap nyeri yang pembentukan edema.
dirasakan oleh individu masing-masing Menurut Nurhayati, dkk (2015)
sangatlah berbeda-beda, sesuai dengan keberhasilan penatalaksaan terhadap
persepsi individu dalam merasakan nyeri nyeri post operasi dapat meningkatkan
yang dialaminya, beradasarkan karena kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
faktor-faktor yang mempengaruhi diberikan oleh perawat (tenaga
intensitas nyeri itu sendiri. kesehatan) didapatkan kesimpulan bahwa
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya kesadaran dan perhatian
Skala nyeri pasien post Sc ssesudah terhadap nyeri yang dirasakan oleh pasien
dilakukan kompres hangat dengan aroma post operasi serta dilakukannya intervensi
lavender di RS. DKT Bengkulu tahun untuk mengurangi keluhan nyeri akan
2018 yaitu 12 (80,0%) Responden menigkatkan kepuasan pasien terhadap
mengalami skala nyeri ringan, da n 3 pelayanan kesehatan walaupun nyeri
(20,0%) responden dengan skala nyeri yang dialaminya dikategorikan nyeri
sedang. Hal ini berarti setelah diberikan sedang sampai berat dan harus
kompres hangat dengan aroma lavender beraktivitas saat mengalami sensai nyeri
terdapat penurunan skala nyeri pada tersebut.

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............23


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

Berdasarkan hasil uji Wilcoxon penelitian Andreinie (2016) tentang


didapatkan nilai p-value = 0,001. Dengan Analisis efektivitas kompres hangat
demikian nilai p-value 0,01<0,05 terhadap penurunan nyeri persalinan,
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dimana hasil penelitian menunjukan nlai p-
maka dapat disimpulkan bahwa ada value 0,04 < 0,05, maka terdapat pengaruh
pengaruh antara skala nyeri sebelum dan antara pemberian kompres air hangat
sesudah dilakukan kompres hangat terhadap rasa nyaman yang dialami ibu
dengan aroma lavender. inpartu. Kompres panas pada abdomen
Penelitian ini sejalan dengan bawah mengurangi nyeri karena panas
penelitian Widayani (2016) tentang meningkatkan sirkulasi darah sehingga
aroma terapi lavender dapat menurunkan menurunkan anoksia jaringan
intensitas nyeri perineum pada ibu post yang disebabkan kontraksi dan
partum. Berdasarkan hasil uji statistik ketegangan. Efektivitas kompres hangat
dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p- terhadap penurunan nyeri persalinan
value 0,01<0,05 sehingga dapat ditunjang oleh beberapa faktor,
diasumsikan bahwa pemberian diantaranya adalah media yang
aromaterapi lavender berpengaruh digunakan, yaitu dengan menggunakan
terhadap penurunan intensitas nyeri luka handuk sebagai media pengompresan;
perineum. Penurunan nyeri dengan suhu air, dimana suhu yang paling efektif
aromaterapi lavender mengacu pada untuk menurunkan nyeri dan aman
konsep gate control yang terletak pada adalah pada suhu kehangatan 38-40ºC.
fisiologi mekanisme penghantaran impuls dan terakhir adalah lamanya
nyeri yang terjadi saat sistem pertahanan pengompresan, waktu pengompresan
dibuka, dan sebaliknya penghantaran yang efektif adalah 20 menit.
impuls nyeri dapat dihambat saatn sistem Manfaat aroma terapi lavender
pertahanan ditutup. Aroma terapi untuk mengurangi nyeri diperkuat dengan
lavender merupakan salah satu upaya adanya penelitian yang dilakukan
untuk menutup sistem pertahanan penelitian oleh Bangun dan Nur‟aeni
tersebut. Selain itu, aroma terapi lavender (2013) tentang pengaruh aroma terapi
memengaruhi kelancaran sirkulasi darah, lavender terhadap intensitas nyeri pada
sehingga suplai nutrisi ke jaringan luka pasien pasca operasi di rumah sakit
tercukupi dan proses penyembuhan akan dustira Cimahi. Pada penelitian diperoleh
lebih cepat. Saat aroma terapi dihisap, zat bahwa adanya keefektifan dari aroma
aktif yang terdapat di dalamnya akan terapi lavender terhadap penurunan skala
merangsang hipotalamus (kelenjar nyeri karena berpengaruh secara langsung
hipofise) untuk mengeluarkan hormon terhadap otak seperti obat analgesik dan
endorpin. Endorpin diketahui sebagai zat mencium lavender maka akan
yang menimbulkan rasa tenang, relaks, meningkatkan gelombang alfa di dalam
dan bahagia. Di samping itu, zat aktif otak dan membantu untuk merasa rileks.
berupa linaool dan linalyl acetate yang
terdapat dalam lavender berefek sebagai
analgetik. KESIMPULAN
Penelitian ini juga sejalan dengan Hasil analisis univariat diperoleh

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............24


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019

intensitas nyeri pasien post SC sebelum Pada Pasien Pasca Operasi Di


dilakukan kompres hangat dengan aroma Rumah Sakit Dustira Cimahi‟, Vol.
lavender yaitu 15 orang (100%) 2,Edisi 3.
responden mengalami nyeri sedang Dinkes Provinsi Bengkulu. 2015, Propil
dengan rentang skala 4-6. Sedangkan Kesehatan Bengkulu Tahun 2015.
intensitas nyeri pasien post SC sesudah Frayusi, A. 2012.„Pengaruh pemberian
dilakukan kompres hangat dengan aroma terapi wewangian bunga lavender
lavender yaitu 12 orang (80,0%) secara oles terhadap skala nyeri pada
responden mengalami nyeri ringan klien infark miokardium di
dengan rentang skala 1-3, dan 3 orang CVCU RSUP Dr. M Djamil
(20,0%) responden dengan intensitas Padang tahun 2011‟, Skripsi.
nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Universitas Andalas.
Hasil analisis bivariat menunjukan ada Lukman, T.P. 2013.„ Pengaruh teknik
pengaruh terapi kompres hangat dengan relaksasi nafas dalam terhadap
aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post-
intensitas nyeri pada pasien post SC di operasi sectio caesarea Di RSUD.
RS. DKT Bengkulu dengan nilai p-value Prof. Dr.Hi.Aloei Saboe Kota
0,01<0,05. Disarankan kepada RS. DKT Gorantalo‟, Vol .1, Edisi 1.
Bengkulu untuk menerapkan terapi Mulyani, W. (2016).„ Pengaruh distraksi
kompres hangat dengan aroma lavender audio: murottal Al-Qur‟an
dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien terhadap penurunan nyeri pada
post SC. pasien post operasi sectio caesarea
di RS PKU Muhammadiyah
DAFTAR PUSTAKA Gombong. Skripsi. Sekolah Tinggi
Andreinie, R. 2016.„ Analisis efektivitas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
kompres hangat terhadap Gombong.
penurunan nyeri Nurhayati, N.A, Andriani, S. dan Malisa,
persalinan‟ ,Jurnal kebidanan,Vol. N, 2015.„Relaksasi autogenik
1, Edisi 1. terhadap penurunan skala nyeri
Anggorowati, 2009. „Efektifitas pada ibu post operasi Sectio
pemberian intervensi spiritual caesarea‟, Vol .1, Edisi 2.
“spirit ibu” terhadap nyeri post Putri, D. 2015. Pengaruh kompres panas
sectio caesarean (SC) pada rs terhadap penurunan skala nyeri
sultan agung dan RS pada ibu primipara post Sectio
Roemani Semarang‟, Journal caesarea dimana hasil penelitian
Media Ners,1. menunjukan skala nyeri ibu post
Badan Penelitian Dan Pengembangan SC. Vol. 6, Edisi 2.
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar Kesehatan, K., 2013. Riset Kesehatan
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas Dasar (Riskesdas). Kemenkes RI.
2013:1-384.doi:1 Desember 2013. Setyoadi, 2011. Terapi Modalitas
Bangun, A.V dan Nur‟aeni S. Keperawatan pada klien
2013.„Pengaruh Aromaterapi Psikogeriatri‟, Salemba Medika :
Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Jakarta.

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............25


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April
2019

Tarsikah, 2012.„Penurunan Nyeri


Persalinan Primigravida Kala I
Fase Aktif Pascapenghirupan
Aromaterapi Lavender. MKB‟,
Vol .44, No 1.
Uliyah, M. dan Alimul Hidayat, A., 2008.
Praktikum Ketrampilan Dasar
Praktik Klinik Aplikasi Dasar-
Dasar Kebidanan.
Utami, S. 2016. Efektivitas Aromaterapi
Bitter Orange Terhadap Nyeri Post
Partum Sectio Caesarea. Unnes
Journal of Public Health, Vol. 5,
No 4.
Widayani, W. 2016.„Aromaterapi
Lavender dapat Menurunkan
Intensitas Nyeri Perineum pada Ibu
Post Partum‟, Vol .4, Edisi 3.
World Health Organization. 2015,
Establishing Guideline
Devolopment Group for WHO
Recommendations on Non-Clinical
Interventions to Reduce
Unnecessary Caesarean Section.
http://www.who.int/reproductivehe
alth/publications/reduce-
unnecessary-caesarean -
sections/en/. Published 2015

Pengaruh Terapi Kompres. .( Haifa W, Henni F, Liza F, Fatsiwi N, Restu W)..............26


ANALISA DENGAN FORMAT PICOT

1. Populasi dan Sample


Populasi
Populasi sumber adalah semua pasien post operasi sectio caesarea di RS.
Detasemen Kesehatan Tentara (Dkt) Bengkulu
Sample
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 pasien post operasi Sectio Caesarea yang
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti sampel diambil dengan teknik
purposive sampling.

2. Intervention
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, metode penelitian yaitu pre
eksperimen, penelitian ini menggunakan rancangan one group pre test -post test
design, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu
kelomok subjek. Penelitian dilakukan di RS. DKT Bengkulu. Pemberian kompres
hangat dengan aroma lavender di berikan 6 jam setelah pasien diberikan terapi
analgesik, kemudian dilakukan pre-test terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan
pemberian kompres hangat dengan aroma lavender yang diaplikasikan
pada punggung bawah pasien dilakukan selama 20 menit, dilakukan 1x sehari
selama 2 hari, kemudian dilakukan post - test pada hari ke dua.
3. Comparation

4. Outcome
Hasil analisis univariat diperoleh intensitas nyeri pasien post SC sebelum dilakukan
kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 15 orang (100%) responden
mengalami nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Sedangkan intensitas nyeri
pasien post SC sesudah dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 12
orang (80,0%) responden mengalami nyeri ringan dengan rentang skala 1-3, dan 3
orang (20,0%) responden dengan intensitas nyeri sedang dengan rentang skala 4-6.
Hasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh terapi kompres hangat dengan
aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS.
DKT Bengkulu dengan nilai p-value 0,01<0,05.
5. Time
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai