Anda di halaman 1dari 71

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN BERSALIN

MENGURANGI RASA NYERI PERSALINAN


KALA I DENGAN MUSIK TERAPI

RANNY SYAHFIRA

P032115401030

DOSEN PENGAJAR
SEPTI INDAH PERMATA SARI, S.ST,M.Keb

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


PRODI DIII KEBIDANAN
TINGKAT 2A
RINGKASAN

Proses persalinan dan kelahiran adalah pengalaman yang berharga bagi seorang ibu maupun
keluarga, namun tidak semua ibu dapat menikmati perannya. Proses persalinan tidak terlepas dari
rasa nyeri disebabkan oleh distensi segmen uterus bagian bawah dan dilatasi serviks. Proses
persalinan dapat menyebabkan ibu merasa cemas karena nyeri dan hal tersebut berikatan satu
sama lain. Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan yang terampil dapat memberikan rasa
nyaman dan tenang (Xavier & Viswanath (2016).

Tenaga kesehatan perlu memberikan informasi tentang kemajuan persalinan, kelengkapan dan
sterilisasi alat pertolongan, dengan penjelasan yang diberikan maka dapat mengurangi stres ibu
dalam menjalani proses persalinan, walaupun ibu mengalami nyeri. Nyeri dalam persalinan
digambarkan dengan intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu saat proses persalinan
berlangsung.Keparahan nyeri itu mempengaruhi intensitas nyeri dan ini dapat ditanyakan ke ibu
dengan memakai skala nyeri, yaitu skala 0 sampai 10 (skala numerik), skala yang
menggambarkan intensitas dari mulai tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan.Visual
Analog Scale (VAS) menurut Maryunani (2010) menggambarkan intensitas nyeri dalam
persalinan kala 1 aktif menggambarkan menggunakan enam wajah kartun yang diurutkan mulai
dari tersenyum (tidak ada rasa sakit), wajah kurang bahagia, wajah sedih, wajah penuh air mata
(rasa sakit yang paling buruk).

Nyeri dirasakan seorang ibu yang akan melahirkan dapat meningkatkan katekolamin dan
menyebabkan kontraksi uterus berkurang, oksigenasi terhadapa janin tidak adekuat sehingga
dapat menyebabkan gawat janin dan dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. Hal ini seperti
lingkaran yang wajib diputus untuk mengurangi atau menghilangkan dampak dari nyeri
persalinan namun bila nyeri berlebihan kontraksi uterus berkurang dapat menyebabkan partus
lama Moekroni & Analia (2016).

Intensitas nyeri dirasakan berbeda oleh ibu primapara dan ibu multipara. Hal ini karena ibu
multipara mengalami penipisan serviks bersamaan dilatasi serviks, sedangkan pada primipara
penipisan serviks terjadi lebih dulu dari dilatasi serviks, oleh sebab itu primipara lebih berat
merasakan nyeri dari multipara terutama pada kala I persalinan. Pada kala itu terjadi dilatasi
serviks dan segmen bawah uterus serta distensi korpus uterus sehingga adanya dorongan atau
tekanan tinggi yang menyebabkan nyeri hebat. Nyeri yang hebat dapat menyebabkan terjadi
perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan tidak teratur, merasa mual dan muntah serta
keringat berlebihan (Maslakah, Rodiyah & Kurniati, 2017).

Pengalaman nyeri pada ibu yang melahirkan merupakan pengalaman yang bersejarah dalam
kehidupan seorang ibu. Pengalaman dalam melahirkan memgambarkan proses kehidupan dan
kematian. Afritayeni (2017) menjelaskan para ibu cendrung untuk memilih menghilangkan rasa
nyeri dengan berbagai upaya untuk mengurangi rasa nyeri baik secara farmakologis dan non
farmakologis.

Metode penanganan nyeri dalam persalinan salah satunya terapi musik. Terapi musik dalam
persalinan berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi nyeri. Ibu yang mendengarkan musik
dapat membimbing ibu selama persalinan agar rileks, melakukan stimulasi dini dengan janin dan
dapat menjalin hubungan emosional ibu dan janinnya. Terapi musik klasik dapat membawa
seorang ibu dalam proses persalinan merasa tenang dan nyaman (Septianingrum, Juwono &
Triharini, 2016). Penelitian Indrayani & Arselina (2016) dan Tobing (2017) menjelaskan ada
pengaruh terapi musik terhadap penurunan nyeri kala I aktif persalinan normal ibu primipara.

Fasilitas rumah sakit pada umumnya sudah memiliki audio sentral yang berfungsi untuk
memberikan informasi dan audio sentral juga digunakan untuk mendengarkan lagu-lagu RS dan
tidak ada musik sebagai terapi untuk pasien yang dirawat. Wawancara tidak terstruktur dari ibu
dalam mengatasi nyeri persalinan hanya menggunakan teknik nafas dalam dan belum terasa
dalam menurunkan skala nyeri. Pernyataan ibu melahirkan didukung oleh tenaga kesehatan yang
mengatakan hanya mengajarkan teknik nafas dalam dan belum pernah mencoba terapi musik.
Hasil pengambilan data dari rekam medik di ruang bersalin RS X Bekasi dari bulan November
2019 – Januari 2020 terdapat 100 ibu yang melahirkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait tentang cara mengatasi nyeri persalinan dengan teknik non
farmakologis dengan menggunakan terapi musik dengan judul penelitian tentang “Perbedaan
Nyeri Persalinan Pada Ibu Yang Mendapatkan Terapi Murottal Qur’an Dan Musik Klasik Di
Klinik Bersalin Kota Palembang”.
Machine Translated by Google

THE EFFECT OF MUROTTAL THERAPY ON DECREASE


PAIN OF DELIVERY IN PRIMIGRAVIDA

Debby Yolanda1) Yunita Widyanti2)

1) Lecturer of the Diploma III Midwifery Study Program STIKes Yarsi, West Sumatra, Bukittinggi
2) Student of Midwifery Diploma III Study Program STIKes Yarsi, West Sumatra, Bukittinggi
Jl. Tan Malaka Behind Beam Po. Box. 93 Bukittinggi 26136, Indonesia
1)debbydiko@gmail.com

Abstract
Abstract : Having pain during childbirth is a physiological condition. However, if it is unchecked pain can affect maternal
conditions such as fatigue, fear, worried, and cause stress which will add to pain and may influence the delivery process. One
is a pain-reducing murottal therapy. So this study aims to know the effect of the therapy to decrease murrotal pain to labor in
primigravida. The form of is research is analytic with pre-experimental by using design of one group pretest-posttest design.
The population in this study maternity primigravida in midwifery house practice Hj. Netti Rustam, Amd.keb in Padang Panjang.
Samples numbered 34 people by using sampling technique that concecutive sampling. By using a pain scale first interview
sheet (pretest) and the questionnaires measuring pain scale (posttest) after being given music therapy for 15 minutes. Data are
analyzed by using Wilcoxon test. Most of respondents have severe pain scale of 31 respondents (91.1%) before being given
murrotal therapy and after being given murrotal therapy have severe pain scale of 29 respondents (85.2%). Results will show
that there is an influence on the decrease in primigravida labor pain before and after murrotal therapy (P = 0.001). This research
is expected to be developed and implemented in order to decrease the administration of pharmacological therapy on mother
giving birth.

Keywords : Pain Labor In Primigravida, Murrotal Therapy

1. Introduction

Labor is a physiological process that allows a series of Psychology is one thing that plays an important role. One
major changes in the mother to be able to give birth to her of the factors that affect the mother's psychological state is
fetus through the birth canal. It is defined as progressive discomfort.
cervical dilatation, dilatation or both, resulting from regular The discomfort obtained is influenced by the pain felt by
uterine contractions. Labor that is not handled properly can the mother. However, there are many ways that can be
cause the delivery process to not run smoothly so that the done to help mothers cope with the intensity of the pain
duration of labor is longer than normal or there is a they feel
prolonged labor. Prolonged labor is labor that lasts more
than 24 hours for primigravida and/or 18 hours for There are 2 ways to reduce pain, namely pharmacological
and non-pharmacological. 2 Pharmacology is a way of
reducing pain by administering painkillers such as
1
multigravida.
pethidine, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Based on the Ministry of Health of the Republic of Indonesia Stimulation), or ILA (Intrathecal Labor Analgisia), while non-
in 2010, prolonged labor is the direct cause of maternal pharmacological methods are cold compresses, hot
death in Indonesia, namely 5% due to prolonged labor. compresses, hydrotherapy, skin massage, 3
According to the West Sumatra Health Office in 2010, the relaxation techniques and distraction techniques.

incidence of prolonged labor was 6.9%. Based on data


obtained at RSI Ibnu Sina Bukittinggi in 2014, out of 535 One of the distraction techniques is auditory distraction,
normal deliveries, there were 28 incidents of prolonged which is a technique to reduce pain by giving or listening
labor. to music. 3Music is an art that affects physical centers and
neural networks. Music also affects the sympathetic
Factors that cause prolonged labor include fetal position nervous system or the automatic nervous system, either
abnormalities, pelvic abnormalities, histopathological directly or indirectly.4 Some types of music used are jazz,
abnormalities, wrong delivery leadership, large fetus, rock, classical and murottal.
primitua, hanging abdomen and premature rupture of
membranes as well as maternal psychology.
Machine Translated by Google

Murottal is one of the music that has a positive influence on the murottal, this has been proven by various experts such as Ahmad
listener. The provision of music therapy is carried out during the Al Khadi, the main director of the Islamic Medicine Institute for
first stage of the active phase, because the length and strength Education and Research in Florida, United States. In the XVII
of contractions in the active phase gradually increase.5 By giving annual conference of the American Medical Association, with the
this music therapy, sound can reduce stress hormones, activate results of research that listening to the holy Quran has a
natural endorphins, increase feelings of relaxation, and distract significant effect in reducing reflective nerve tension and these
attention. from fear, anxiety and tension, improve the body's results were recorded and measured quantitatively and
chemical system so that it lowers blood pressure and slows qualitatively by computer-based tools.
breathing, heart rate, pulse, and brain wave activity. This deeper
or slower breathing rate is very good for calming, emotional
control, deeper thinking and a better metabolism.
Based on an initial survey conducted by researchers at BPS
Netti Rustam, Amd.Keb Padang Panjang, there were 10
primigravida mothers, 7 of whom complained of moderate to
severe pain and 3 of them complained of mild pain. There is no
therapy given to overcome the problem of maternal pain.
The results of previous research conducted by Rohmi Handayani,
et al in December 2014 at the RSUD. Prof. Dr. Margono
Soekardjo Purwokerto, said that based on the results of the
analysis of the pair t test , the p value = 0.000, this value is Based on the above phenomenon, the authors are interested in
smaller than the p value = 0.05, meaning that there is a difference researching "The Effect of Murrotal Therapy on Reduction of
in the average pain intensity in the first stage of the active phase Labor Pain in Primigravida at BPS Netti Rustam, Amd.Keb
which decreased after therapy. Padang Panjang in 2015".

2. Research Methodology
This study uses a pre-experimental research method with the Long in March to April
One Group Pretest Posttest design. This design is a design that year2015.
does not have a comparison group (control), but first only
observations (pretest), after that it allows for changes that occur The sample is part or representative of the population studied .
after the experiment (program). The samples in this study were first-time mothers
(primigravida) at BPS Netti Rustam, Amd.Keb Padang Panjang.
6

This study was to determine the effect of murrotal therapy on The data obtained will be processed and then analyzed by
labor pain in the active phase of the first stage in primigravida. bivariate data to see the relationship between the independent
variable and the dependent variable and bivariate analysis to
determine the effect of murrotal therapy on reducing labor pain
7
Population is the subject of research. in primigravida.
The population in this study were all mothers giving birth at BPS
Netti Rustam, Amd.Keb Padang

3. Results and Discussion

Univariate analysis aims to explain or describe the characteristics No Category Frequency %


of research variables. In general, this analysis only produces a 1 Moderate pain 2.9
percentage of each variable. This study describes the effect of 2 Severe pain 1 91.1
murrotal therapy on reducing labor pain in primigravida by 3 Very severe pain 31 2 5.8
conducting pretest and posttest.
TOTAL 34 100

From table 1. it is known that from 34 respondents in primigravida,


Table 1 Childbirth Pain Scale in Active Phase I
the pain scale felt in the first stage
Before Giving Murrotal Therapy
Machine Translated by Google

the active phase before being given murrotal therapy was more severe pain experienced a decrease in the pain scale after
than most, namely 91.1% had a severe pain scale. being given Balinese music. With the characteristics of the
respondents being primipara, the average age of the respondents is 15-
This study is almost comparable to the research conducted by 35 years old.

Rohmi Handayani (2014) in RSUD.


Prof. dr. Margono Soekardjo Purwokerto, it can be seen that Age can also affect a person's perception of pain. Perception
the intensity of pain before murrotal therapy has an interval with of pain increases with age, for example, as a person ages, the
a pain scale of 8 (4 - understanding of pain increases
10). It means that the pain felt by the respondent is moderate
to very strong pain.

Labor pain is an unpleasant feeling due to stimulation of special This age factor is one of the reasons why there were 5 (14.7%)
nerve endings caused by uterine contractions and dilatation respondents who did not experience a decrease in the pain
scale. Because in this study the characteristics of the
cervical pain.2 The intensity of pain that is felt is very subjective respondents are aged 17-32 years. This may also be influenced
and individual and the possibility of pain of the same intensity by the age factor where respondents who experience severe
being felt very differently by two different people. It is influenced pain are under 20 years old, so that the respondents'
by certain factors. understanding of pain is still low. In addition, pain can also be
influenced by several factors including fatigue, anxiety, problem-
solving mechanisms, culture, placebo effect, attention, family
Factors that influence pain perception are as follows: Age, and social support resulting
or past experiences
in a slight maternal
(Potter &pain
Perry,
scale.
2006),
gender, culture, knowledge of pain and its causes, meaning of
pain, client attention, anxiety level, stress level, energy level,
previous experience, coping patterns, and family and social
support.

This research is also almost comparable to the research


In this study at the time before murottal therapy was carried out conducted by Rohmi Handayani (2014) in RSUD. Prof. dr.
more than most of the respondents with severe pain. According Margono Soekardjo Purwokerto that the intensity of pain after
to the assumption of the researcher with the large number of murrotal therapy has an interval with a pain scale of 6 (2 -
respondents with a severe pain scale, because the respondents
in this study were primiparas. As stated by Perry & Potter 8), smaller than the interval before murrotal therapy.
(2007) that pain affects the experience and the way a person
adapts to pain. The recitation of the Qur'an contained in this murrotal therapy
can reduce stress hormones, activate natural endorphins,
The experience of feeling pain for the first time will be different increase feelings of relaxation, and divert attention from fear,
from the pain that will be felt when someone has experienced anxiety and tension, improve the body's chemical system so
such pain before. that it lowers blood pressure and slows breathing. , heart rate,
pulse, and brain wave activity.

Table 2. Childbirth Pain Scale in Active Phase I After


Murrotal Therapy is Given
No Category Frequency % According to the researcher's assumptions, the feeling of
5 14.7 relaxation felt by the mother will make the mother's breathing
1 Moderate pain
rate become deeper or slower which causes calmness,
2 Severe pain 29 85.2 emotional control, better thinking so that the pain felt by the
0 0 mother can be controlled properly.
3 Very severe pain

TOTAL 34 100
Table 3. Effect of Murrotal Therapy on Reduction of Labor
Pain in Phase I Active Phase Category N
From table 2. it is known that from 34 respondents in No Median P
primigravida, the pain scale felt in the first stage of the active (Min-max)
phase after being given murrotal therapy was more than most 1 34 0.001
Pain before 9 (6-10)
of them, namely 85.2% had severe pain scale. music therapy
2 Pain after 34 8 (4-9)
The results of this study are almost the same as the results of music therapy

research conducted by NK Somoyani (2013), entitled the


influence of Balinese music on reducing the intensity of labor Based on table 3. it can be seen from 34 respondents that
there is an average difference between before and after giving
pain in primigravida. The results of the research show that
murrotal therapy. On research
respondents with

Scientific journals Page 10


Machine Translated by Google

The above shows that the range of pain experienced before 4. Conclusion
murrotal therapy was 9 (6-10). Meanwhile, after giving
murrotal therapy, the range of pain felt was 8 (4-9). Based on the research results, it is known that there are
Effect of Murrotal Therapy on Reduction of Labor Pain in
Primigravida.
After the Wilcoxon test with a computerized system was
carried out on the Effect of Murrotal Therapy on Reduction It is hoped that health workers will further improve health
of Labor Pain in Primigravida at BPS Hj Netti Rustam, promotion which has a direct effect on increasing public
Amd.Keb Padang Panjang in 2015, the results obtained P knowledge in the health sector, especially for pregnant
value 0.001, from these results it is known that the P value women. These results become input for some of the data
0.05 which indicates that there is an influence Murrotal for further research and can be applied.
Therapy on Reduction of Labor Pain in Primigravida at BPS
Hj Netti Rustam, Amd.Keb Padang Panjang in 2015.
Bibliography

This study is the same as the research conducted by Rohmi


Handayani (2014) in RSUD. Prof. dr. 1. Mochtar, Rustam. Synopsis of Obstetrics. Jakarta: EGC;
Margono Soekardjo Purwokerto, that the results of this 1998.
study indicate that there is a difference in the average 2. Spiritual. Midwifery Care During Childbirth. Jakarta:
decrease in the intensity of labor pain in the active phase I Salemba Medika; 2011.
before and after murrotal therapy with p value <ÿ 3. Tamsuri. Concept and Management of Pain.
(0.000<0.05). Jakarta: EGC; 2006.
4. Bassano, Mary. Music and Color Therapy.
In this study, respondents experienced a decrease in the Yogyakart: Clumps; 2009.
pain scale, which was still in the category of severe pain 5. Myles. Midwife Textbook. Jakarta: EGC; 2002.
scale with the average difference in the decrease in the 6. Notoatmodjo, Soekidjo. Health Research Methodology.
respondent's pain scale was 1, before being given murottal Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
therapy the respondent with severe pain scale was 9, after 7. Arikunto, Suharsimi. Research procedure.
being given murottal therapy the mother's pain scale was 8. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
8. Tamsuri. Concept and Management of Pain.
According to the researcher's assumptions, the difference Jakarta: EGC; 2006.
in the average pain produced depends on the mother's
coping pattern, namely how the mother controls pain. In
this study, the highest pain scale was on the severe pain
scale (10). However, this study also has the lowest pain
scale, namely on a moderate pain scale (4), this is
influenced by the support and attention of the family who
can provide comfort to the mother during the labor process.
Many factors affect pain. Among them are age, previous
experience, culture, meaning of pain, attention, anxiety,
fatigue, coping style, previous experience and family and
social support. But in this study, each individual learns from
the experience of pain. Previous experience of pain will
affect a person's perception of receiving pain more easily
in the future

This is evidenced by the research of Nuraswati Wulandari


(2013) about the effect of hot compresses on labor pain in
primiparous stage I active phase.
The result is that most of the respondents on a pain scale of 7
(severe pain scale) experienced a decrease in the pain scale of 1.
With the characteristics of primigravida respondents. This
hot compress is one of the non-pharmacological forms of
pain management in addition to murottal therapy.

Scientific journals Page 10


Kolintang Music Therapy on Labor in Manado City
Elisabeth MF Lalita*, Amelia Donsu*

*MidwiferyProgram, Health Ministry Polytechnic of Manado


Corresponding Author : First Author, Midwifery Program, Health Ministry Polytechnic of Manado
Email: lisalalita08@gmail.com

ABSTRACT

The research was planned to determine of effects of Kolintang music therapy on labor pain intensity. This study as a
experimentals research one group pretest postest. There subjects total of 17 pregnants, Inclucion criterias of choosen pregnants;
primipara and multipara, gestasionel age (37 until 42 weeks), Inpartu fisrt stage active phase (cervical dilatation 4-8 cm). In this
study, all respondents receiving music kolintang used a headphone to listen to the music during 15 minutes. The study has been
carried out at the Public Health Centre in Ranotana Weru of Manado. Data was collected is descriptive characteristics of the
pregnants, data subjective includes 4 questions including pregnancy planning, antenatal care, about psychology , and a
information on the methods of dealing with pain, known methods. Data on assesment of labor pain intensity including assesments
of duration and the contraction frequency. The results in this study showed that kolintang music therapy significantly to effects to
decrease in labor pain intensity, statistical test results using the Paired Simple T-Test obtained p value of 0.001. Conclusions to
give education and to listen music Kolintang during the labor to be the positive effectives at labor. Listening to music during
labor has a positive impact on labor pain and anxiety.

Key Word : Music Therapy, Labor pain

INTRODUCTION

Pain is a form of unpleasant sensory and emotional experience associated with tissue damage (1). Pain in
stage I is caused by contraction of the muscles of the uterus, stretching of the cervix when opened, uterine ischemia
(switching blood flow so that local oxygen increases the deficit) due to contraction of the myometrial arteries.
Discomfort from cervical changes and uterine ischemia is visceral pain located under the abdomen spreading to the
lumbar region of the back and ascending to the thighs. Can relax only during relaxation and disappear during
relaxation. Local pain such as cramps, heat sensation caused by distention and laceration of the cervix, vagina and
perineal tissue. Labor pain for psychological responses and physical reflexes. Labor pain provides a sensation that
can be done as in the sympathetic nervous system that can occur due to changes in blood pressure, pulse, respiration,
and skin color. Expression of attitude also changes considerations, groans, crying, hand movements (which indicate
pain) and overcomes the very muscles throughout the body (2). According to Hermawati, (2009) that the handling
and supervision of labor pain is for the most part, I am very important, because this will determine which pregnant
women can be approved for labor normally or by several measures because of the many complications caused by
very rich health (3).
Music therapy that attracts comfort and cause a positive effect for the listener. Thus, the goal of music
therapy in labor besides giving the mother the need to relax can also reduce the difficulty level of the active phase.
Stage 1. Music or sound therapy must be listened to at least 15 minutes to provide a therapeutic effect (4) based on
the research Effects of Music Therapy on Pain and Anxiety Birth in Mothers First Time Taiwan suggests getting the
effects of music therapy on labor pain and anxiety in mothers primipara in Taiwan to measure by means of pre-test
and post-test or before and after 30 minutes of playing music (5).
Every note, melody, rhythm, harmony, timbre, form and style of music will make a difference in our minds
and bodies. In Indonesia many have traditional musical instruments, one of which is Kolintang music. Kolintang is
known as a percussion instrument made of wood originating from the Minahasa area of North Sulawesi. Kolintang
music usually accompanies Minahasa regional songs such as Oh Minahasa, Opo Wanantas, and et al.
According to Marthin (2014) a therapy known as music therapy, which has gained worldwide popularity
over the last few decades in helping orangutan hospitals including maternity mothers, as well as research with the
title Using Music During Childbirth that applies music in Pain management Has become popular in the last two
conclusions. In the study, Browning (2000) to determine the effect of music when obtained, from all samples of
maternity mothers satisfied with the method of using music during labor to help them with attention and comfort (7).
The therapeutic effect of music is well received in the literature which is beneficial for a variety of
documented health problems. His research review summarizes the benefits of reducing stress, restoring, curing
childbirth and depression in women giving birth (6). Pain during labor is cervical dilatation and lower uterine
sagment with advanced distension, stretching, and trauma to muscle fibers and ligaments. Factors causing labor pain
are: a) reduced supply of oxygen to the uterine muscle (labor pain becomes greater if the interval between

72
contractions is short, so that the supply of oxygen to the uterine muscle has not fully recovered), b) stretching of the
cervix (effacement and widening), c) jaw and vagina, d) regulation and stretching of the supporting tissues of the
uterus and hip joints during baby's contractions and descent, e) Pressure on the urinary tract, bladder and anus, f)
Stretching of the pelvic floor muscles and vaginal tissue, g) challenges and challenges that can be issued by
releasing large amounts of stress hormones (epinephrine, norepinephrine, etc.) that cause the onset of labor pain that
is prolonged and heavier (8).

MATERIALS AND METHODS

Purpose this study is planned to determine the effect of Kolintang music therapy on pain intensity labor. This study
was an experimental one group pretest posttest study. Study sample: who met the inclusion research criteria and who
came when the study was conducted. Subjects had a total of 17 pregnancies, inclusion criteria of selected
pregnancies; primiparous and multiparous, gestational age (37 to 42 weeks), active phase of labor (cervical
dilatation 4-8 cm). Research has been conducted at the Community Health Center in Ranotana Weru, Manado. In
this study, all subjects who received Kolintang music used headphones to listen to music for 15 minutes. Measuring
instruments used to determine the subject's pain level are using the Numerical Number Scale (NRS) and the Wong
Baker Facial Pain Rating Scale. The assessment of pain level is determined twice. First, the intensity of labor pain
was assessed for 15 minutes, in addition to observing the duration and frequency of contractions and then Kolintang
music therapy was given for 15 minutes, while music was listened to, also the intensity of the second labor pain was
assessed. The analysis technique in the study used Paired Simple T-Test.

RESULTS

Table 1. Characteristics of Response


Characteristics N %
Age of mother <20 6 35.3
20 - 35 11 64.7
> 35 - -
Age of Married Not Married 4 23.5
≤18 3 17.6
> 19 10 58.8 Middle
Education School 3 17.6
SMA 10 58.8
Bachelor 4 23.5
Work IRT 11 64.7
Civil Servants 2 11.8
Private 4 23.5
Parity Primi 15 88.2
Multi 2 11.8

Individual characteristics in table 1 study average aged 20-35 years ie 11 respondents (64.7%), while for the
age of marriage most> 19 years received 58.8%. The level of repondent education is high school at 58.8%, and the
occupation of pregnant women working as household regulators 64.7%, and the number of respondents' parity is
primigravida at 88.2%.

Table 2. Interpretation Data Based on Subjective Data SubjectiveData


Interpretation N %
Does the mother receive a Yes 10 58.8
pregnancy No 7 41.2
pregnancy check (ANC) Yes 16 94.1
No 1 5.9
Psychic mothers in childbirth Fear oflabor pain 9 52.9
relationschildbirth Fear if labor is 3 17.6
unsuccessful
Fear if there is a 5 29.4
problem with the health
of the baby
Do mothers have information about Yes - -
methods of dealing with labor pain No 17 100
73
Based on Table 2, the majority of pregnancy successes 10 respondents (58.8%), while those who did not
plan for pregnancy were 7 respondents (41.2%). Pregnant women who did the examination most of them were 16
respondents (94.1%). In this study, also research that discusses the psychology of mothers in dealing with childbirth,
the results obtained by most respondents fear of labor is 9 respondents (52.9%), and researchers also look for
respondents who want to know how to seek treatment in labor, the results all respondents or 100% did not know
how to handle pain in labor.

Table 3. Interpretation Data Based on Intensity of Labor Pain


PRE POST
Mean Std.Deviation Mean Std.deviation
Pain intensity 6.94 1.34 5.06 1.09
Duration 49.76 9.16 55.29 9.77
Frequency 2.41 0.93 3.23 1.25

Table 3 shows the results of research that Kolintang music therapy in reducing the intensity of pain during
childbirth significantly changes in pain, which was previously a mean value of 6.94 with SD 1.34 decreasing at post-
test to 5.05 with SD 1.09. In this study, in addition to pain intensity observations of the duration and frequency of
contractions, the results obtained increased duration from 49.7 seconds to 55.29 seconds and the results of the study
show the frequency of contractions increased 2.4 times to 3.2 times in 15 minutes. Meaning that the duration of
contraction is longer felt along with cervical opening, as well as the frequency of contractions, the more cervical
opening occurs at mothers give birth then the frequency of contractions increases.

Table 4. The intensity of labor pain before and after therapy


n The average t p
of
17 1.88 8.37 0.001

Based on table 4 of the statistical test results, obtained intensity p-value 0.001 shows the benefits of kolintang
music therapy to cure labor.

DISCUSSION

In this study, the average age of women giving birth at the age of 20-35 years, namely 11 respondents
(64.7%) thus the body's ability to maintain a sense of childbirth, evidenced by using research funds to produce 6.9
(rounding 7) on a scale This is very complicated but can still be controlled by the client. Mothers who give birth for
the first time at an old age will multiply labor longer and prefer mothers who are still young, so that it can be
requested in primipara with old age will experience a higher intensity increase and longer labor than primipara
young (9). Productive age 20 - 35 years, where at this age the reproductive organs are mature and optimal, but age
<20 years also affects childbirth, because the mother's psychological process in dealing with childbirth (10), where
in this study found 6 maternal mothers (35), 3%) in the <20 years group.
The age of marriage that changes with the psychic of pregnant women in labor and readiness to be a mother
to primigravidas Psychological factors, social factors, culture affect pain during labor (11). In this study, the
majority of support in the> 19 years group won 58.8%.
Table 1 also illustrates the level of education of most respondents in high school education. The level of
education is influential and produces many changes, special knowledge in the field of health. The higher a person's
education the easier it is to receive information and ultimately the more knowledge he has.
In this study also discussed about parity, namely primigravida at 88.2%. When a woman faces the birth
process that is first present, always receiving anxiety and anxiety, because of the difficulty of feeling the birthing
process, making the perception of anxiety arise. Although it is a very complex and unpleasant experience, most
excessive anxiety occurs in primiparous mothers (2).
The process of pregnancy that supports well will have a positive impact on the condition of the fetus and the
physical and psychological adaptation of pregnant women, childbirth and breastfeeding for the better. In this study
(Table 2) 58.8% of renewal were discussed, this shows better readiness of mothers in labor. Likewise, during
pregnancy, respondents had performed several pregnancy examinations, amounting to 94.1%, this is an important
thing that needs to be considered during pregnancy and in achieving labor. In this study, 77% of clients reported
disagreeing about birth (11).
In this study there were 52.9% of women afraid of labor pain in labor. Questions about pain and negative
problems that will be experienced during childbirth In connection with the respondents not having enough
information about methods of overcoming childbirth, managed to gather all respondents (100%) did not know. Fear,
74
worry and tighten the hormone prostaglandin so stress arises. Stressful conditions that can affect the body's ability to
hold taste (11)
Table 3 agrees on the intensity of labor pain, the duration and frequency of contractions of joint contributions
during the first 15 minutes, and then is given Kolintang music therapy for 15 minutes, during which music is heard
during the second increase in labor frequency, duration and frequency of contractions. Obtained from the expected
results 5.0.1 with SD 1.34 decreased to 5.05 with SD 1.09. The duration increases from 49.7 seconds to 55.29
seconds, which means that the longer duration is received in accordance with the cervical opening, as well as the
opening, the more cervical opening increases, the more research results increase 2.4 times the frequency increases to
3.2 times every 15 minutes. The frequency of contractions in normal labor increases in advanced labor to 2-4
contractions every minute at the end of labor. The duration of contractions also increases from about 20 seconds at
the beginning of labor to 40-90 seconds at the end of the first and first time (12). This proves that by doing
Kolintang music therapy, maternity mothers are comfortable or able to reduce the sense of delay and the frequency
of contractions increases according to cervical opening.
Evaluation of pain intensity obtained on these results occurred a significant decrease in pain intensity, the
results of statistical tests using the Paired Simple T-Test obtained p value of 0.001 which resulted in a significant
kolintang music therapy to decrease the intensity of childbirth care. During labor, music can reduce relaxation,
increase positive responses, and as a stimulus for relaxation. The study with a random sample was conducted by
Phumdoung and Bagus, the mother of the mother who listened to music for three hours starting from the active
phase of childbirth, then got pleasure when labor was obtained by a group that played music. Data obtained from
investigations on music and the brain are published about the biological effects of music as well. The duration of
scientific studies shows its positive effect on effective hormones in the development of psychological disorders such
as serotonin, norepinephrine, dopamine, melatonin, cortisol, adrenaline and testesterone, and physiological events
such as blood pressure, respiratory rhythm, respiration and pulsation quality (14)
Music therapy is Application that is inexpensive and natural without side effects and has an efficient role in
physical, psychological, social, emotional and spiritual well-being. Lichten discusses music in two groups as active
and passive, and states music increases attention, increases interest and provides relaxation by influencing
motivation. People who listen to music feel less pain, and let go of what they feel less (15).
Based on the results of research that can be given to Kolintang music which has an effect on pain intensity.
Music is very effective to divert attention from pain. Music stimulation entertains effective clients and provides
cognitive strategies for requesting pain responses and pain control (16). Music therapy is believed to have a positive
effect on labor pain, music reduces the sensation and pressure of labor pain and delay pain pressure.

CONCLUSION

In conclusion, Therapy music during labour have been shown to positively affect the labour process, to increase
control and cooperation in the mother, to reduce anxiety, labour pain and sensitivity (17). This result has been
supported by the literature.
Music affects some people deeply. People who listen to music feel less pain and have reduced anxiety. During music
therapy, the stimulates the areas in the brain concerning happiness and safety, may contribute to removal of fear and
discomfort. Use of music as a tool for therapy provides focusing on a direction other than pain, as in the method of
redirecting attention. Thus, the patient protects herself from the perception of pain and increases the strength against
pain (11).
In an experimental study investigating the effect of music therapy and relaxing on reducing the stress of the
patients. Relaxation may be provided easily with the help of music. Listening to Kolintang Music can make
everyone relaxed and comfortable.

CONFLICT OF INTEREST

Music therapy has been shown as an effective method in reducing stress. Kolintang Music is traditional music is
also used effectively for physical and mental relaxation.

FUNDING SOURCES

The source of research funding comes from DIPA Health Ministry Polytechnic of Manado

ETHICAL CLEARENCE

The ethical certificate issued from Health Research Ethics Committee Manado Health Politechnic Ministry Of
Health.
75
REFERENCES
1. Rospond RM. Penilaian Nyeri. 2009;133–63. Available from:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CCsQFjAC
&url=http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/pemeriksan-dan-penilaian-
nyeri.pdf&ei=AI6XVM6YPMa3uQShkIJI&usg=AFQjCNE9P_7JeGmOmuxItY6-5-
mO6MUf5A&sig2=SePY7CvQej_-
2. R. B. KENDALL. THE USE OF PHYSIOTHERAPY IN OBSTETRICS [Internet]. Vol. 9, T HE
AUSTRALIAN JOURNAL OF PHYSIOTHERAPY. Sidney; 1963. Available from:
https://doi.org/10.1016/S0004-9514(14)60788-1
3. Hermawati. Hubungan antara kecemasan pada kehamilan akhir triwulan tiga dengan lama persalinan pada ibu
melahirkan anak pertama. 2009; Available from: http://repository.ubaya.co.id
4. Potter PA. Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik. 4th ed. EGC; 2005.
5. Yu-Hsiang Liu, Mei-Yueh Chang CC-H. Effects Of Music Therapy On Labour Pain And Anxiety In
Taiwanese First-Time Mothers. J Clin Nursing. 2010;
6. Marthin C. A narrative literature review of the therapeutic effects of music upon childbearing women and
neonates. Complementary Therapies in Clinical Practice. Complement Ther Clin Prat. 2014;20(4).
7. Browning C. Using music during childbirth. Birth [Internet]. 2000;27(4). Available from:
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1046/j.1523-536x.2000.00272.x
8. Simkin P. Pain, Suffering, and Trauma in Labor and Prevention of Subsequent Posttraumatic Stress Disorder. J
Perinat Educ. 2011;20(3):166–76.
9. Hidayat A. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Salemba Medika; 2007.
10. Safitri SM. Pengaruh terapi musik terhadap penurunan rasa nyeri kala I fase aktif pada ibu bersalin. 2013;00.
11. Kaya DCE, Kömürcü PDN. Effect of Education and Musical Therapy Given During Labor on the Process of
Birth in Induced Primipara Pregnant Women. Int J Med Sci Clin Invent. 2017;4(3):2797–807.
12. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.; 2006.
13. Barber, V., Linsell, L., Locock, L., Powell, L., Shakeshaft, C., Lean, K., ... Brocklehurst P. Electronic fetal
monitoring during labour and anxiety levels in women taking part in a RCT. Br J Midwifery [Internet].
2013;21(6). Available from: https://doi.org/10.12968/bjom.2013.21.6.394
14. Brunges M. Music therapy for reducing surgical anxiety. AORN J [Internet]. 2003;78(5):816+. Available from:
https://go.galegroup.com/ps/anonymous?id=GALE%7CA111011829&sid=googleScholar&v=2.1&it=r&linkac
cess=abs&issn=00012092&p=AONE&sw=w
15. Good M AG. Relaxation and music reduce pain after gynecologic surgery. PAIN Manag Nurs. 2002;3(2):61–
70.
16. Imseytoglu D YS. Music therapy in neonatal improves pain management and more. Holistic Nursing intensive
care unit. IUFN Hemsire Dergisi Pract. 2012;20(2).
17. Agwu KK OI. The effect of music on the anxiety level histerosalfingografy. Soc Coll Radiogr. 2006;20.

76
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

THE EFFECTIVENESS OF MUSIC THERAPY IN REDUCING ANXIETY


IN THIRD TRIMESTER OF PREGNANCY

Eti Salafas1) , Puji Lestari2) ,Moneca Diah Listiyaningsih3)


Email: ethicalalafas.unw@gmail.com
1,2,3 Midwifery D3 Study Program, Faculty of Health Sciences, Ngudi Waluyo
University Jl. Diponegoro 186 Semarang Regency

Article Information
Abstract

Received: The average anxiety experienced by third-trimester pregnant women is


higher than the first and second trimester. Anxiety increases as the
September 14, 2019
gestational age get older. If this condition had not to handle, it could
impact on pregnancy and during labour. Efforts to overcome anxiety
Revised: can be made with music therapy. This therapy is therapy without drugs
by playing music to pregnant women. Song rhythm, harmony, and beat
December 20, 2019
60 beats per minute can make the mother calm. The purpose of this
study was to determine the level of anxiety of pregnant women before
Accepted: and after the intervention, then analyze the effectiveness of music
therapy in reducing anxiety levels. The method used is a quasi-
January 19, 2020
experiment.
The population in this study was third-trimester pregnant women in the
Available online: Ambarawa Puskesmas area with samples taken by purposive sampling
of 30 respondents. The data collection was carried out in August 2019.
January 23, 2020
The data was not normally distributed, so the analysis was carried out
using the Wilcoxon test with the results that there were different levels
of anxiety before and after treatment with music therapy (p = 0.001).
The average anxiety score after being given music therapy dropped to
4.47 from 9.53, although it was still in the mild anxiety category. It can
be concluded that music therapy is effective in reducing the anxiety
level of pregnant women in the third trimester. Music therapy
recommended being applied in the management of anxiety on pregnant
women in the third trimester.

Keywords: Anxiety Level, Music Therapy, Third-trimester,


Pregnant Women

1. Introduction Physiological discomforts that appear


Pregnancy is a process of conception, during pregnancy, such as frequent
nidation and implantation, where the urination, low back pain, nausea,
pregnancy lasts for 280 days. Since the vomiting and others. [1]
meeting of sperm and ovum, the Adaptations in the form of
mother's body adapts to physiological psychological changes that occur early
and psychological changes. Physiological in pregnancy. In the early trimester, the
changes that occur in the form of mother feels less sure of the pregnancy,
cardiovascular, endocrine, digestive, and they tend to look for signs and
urinary, and reproductive changes. This symptoms that make sure the existence
change creates discomfort for these of pregnancy. Enlargement of the uterus
pregnant women. Despite the emergence makes the body shape change; most
of this discomfort, the appearance can mothers feel strange with their body.
vary between pregnant women. Pregnant women can be more sensitive,

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 39


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

need more attention, need more support anxiety is a type of relaxing music with a
because of increased anxiety regarding tempo of 60 beats/minute. [7, 8] Music that
the discomfort experienced. Moreover, the played can make someone calm. The mind
increasing age of pregnancy before is allowed to flow to the beat, remembering
delivery. Some anxiety experienced by the happy things, dreaming of a dream, or
mother increases due to several factors, even describing the problem[7] .Music
namely knowledge and understanding of enters through the ear and stimulates the
the physiological changes in pregnancy, hypothalamus to produce dopamine and
previous pregnancy experiences, age of reduces the hormone cortisol. So that the
the mother, environment and others that mother feels calm and happy, this condition,
are sometimes not realized by the mother if maintained, will improve physical,
[2] psychological, social and spiritual health[6] .
what is the cause. The existence of music as therapy needs
One hundred seven thousand or to be investigated to determine the
about 28.7% of pregnant women in effectiveness of music therapy in reducing
Indonesia experience anxiety regarding anxiety levels in third-trimester pregnant
childbirth[3] . It usually occurs in the third women.
trimester or other words, the first and the
second trimester have lower anxiety than
the third trimester. If the anxiety level was 2. Method
categorized, there were 47.2% pregnant This study used a quasi-experiment on
women with moderate and severe samples of pregnant women in the third
anxiety[4] .All events that occur during the trimester at Ambarawa Public Health
pregnancy period significantly affect the Center with a total of 30 people who did
continuity of pregnancy and childbirth. not have hearing loss. The first step was
Anxiety in pregnant women must be to measure anxiety before treatment; the
overcome; if left unchecked, it will give an second provided relaxation music therapy
adverse impact on pregnancy and childbirth with a beat of 60 bit/minute for 15 minutes,
later. Childbirth can be more painful then anxiety was measured after treatment,
because the mother is anxious, so the the third analyzes the effectiveness of
natural oxytocin hormone, which plays an music therapy.
essential role in labor is hampered and Data collection used HARS
makes the labor phase long. (Hamilton Rating Scale for Anxiety). The
anxiety before and after treatment was
A study that has been done to find analyzed with descriptive analysis. The
out the effectiveness of Hypno-EFT and effectiveness of music therapy was
yoga breathing shows that Hypno-EFT and analyzed by the Wilcoxon test because
yoga breathing were very effective in the data were not normally distributed.
reducing the anxiety of pregnant women[5] .
Treatment other than Hypno EFT and 3. Results and Discussion
breathing yoga is to use music therapy. Table 1 Anxiety Level of Pregnant women
This therapy is cheap and easy to use. before being given Music Therapy
Almost everyone likes music, and the body Anxiety
Anxiety f% mean
is very responsive to the music it hears. Score Category
Score
Music is an auditory stimulus, organized
0 without 2 6.66
consisting of a composition of tones,
Anxiety
rhythms, a fusion of tones, timbre, form 1-13 Mild 24 80
and style. [6] 9.53
Anxiety
The choice of the type of music 14-26 Moderate 4 13.33
used for therapy needs to be considered Anxiety
because the body will respond according Total 30 100
to the music it hears. The type of music
that can help relaxation and control

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 40


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

The category of convincing Anxiety


Anxiety F% mean
mothers before being given music Score Category
therapy was the most widely agreed to Score
by mild anxiety of 24 respondents (80%), 0 Without 8 26.7
while the respondents without anxiety Anxiety
1-13 Mild Anxiety 20 66.6 4.47
were two respondents. The average
14-26 Moderate Anxiety2 6.7
anxiety score obtained is 9.53, which
classified as a mild anxiety category. Total 30 100
Anxiety in pregnant women is a
response to physiological changes that Most pregnant women in the third
occur due to the process of pregnancy. trimester after being given music therapy
The anxiety occurs because of the were had mild anxiety, 20 respondents
alleged existence of a threat and dangers (66.6%), while the least were had
to the pregnancy. Each pregnant woman moderate anxiety. The average anxiety
has a different level of anxiety, depending score after being given music therapy
on how she understands and interprets dropped to 4.47 from 9.53, although it
the pregnancy. Several factors related was still in the mild anxiety category.
to maternal anxiety are husband support, Like previous studies, the results
maternal readiness, prior pregnancy of this study also found that pregnant
knowledge and experience. [9] women in the third trimester had anxiety.
Most anxieties in pregnant women The anxiety that appears can affect the
found on the first pregnancy (primigravida).
physical mother due to stress, as well
In this study, as the fetus will interfere with blood
primigravida mothers amounted to five circulation to the fetus. So that anxiety
respondents who all experienced mild is not sustainable, then given the
anxiety before being given music therapy. intervention in the form of distraction
For primigravida, change in self is the and focus on something other stimuli
first experience that can increase anxiety. such as providing stimulus in the form of
Anxiety increases with gestational music, a therapy without drugs.
age, especially near childbirth time. The Anxiety experienced by
final months of pregnancy are a period experienced a decrease after getting
of waiting and being alert. The birth of a music therapy. Therapy was given to
baby from pregnancy is highly anticipated. respondents in the form of passive music
The older the pregnancy, the anxiety therapy (listening to music). Music was
arises if at any time give birth. listened to pregnant women and entered
Mothers are more aware of the signs through the ears, spreads throughout
and symptoms of labour. Mothers begin the brain and provides stimulation to the
to worry about the physical hazards that hypothalamus so that the hormone
may occur during childbirth [1]. Fear of cortisol decreases, which makes the
congenital malformation, pain during mother calmer. Thus music could make
labour, complications such as bleeding, mothers happier, more comfortable, less
to fear of death of the baby or herself. pain and reduce anxiety before labour[2] .
Anxiety, if not appropriately In primigravida, this
addressed, it could affect the increase therapy can reduce anxiety. [3] In a
in labor pain, tense muscles and can study, anxiety in pregnant women could
cause prolonged latent or active phase. [6] be reduced by giving classical music
therapy; this was indicated a decrease
in anxiety in the moderate category from
Table2 Anxiety Level of Pregnant women 55% of respondents to 15% (decreased
After being given Music Therapy by 40%). There was a significant
difference between before and after
given classical music therapy (p = 0.005). (4) There was

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 41


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

a decrease in the average level of anxiety stimulation captured by the five senses
in primigravida. In group 1, from 31.92 will be transmitted to the brain, which will
(pretest) decrease to 24.69 (posttest), affect the autonomic nervous system
and in the group 2 from 34.54 (pretest) reducing the work of the sympathetic
decrease to 25 (posttest) with a p-value < nerves and increasing the work of the
0.05. There was an increase in average parasympathetic system. So music can
endorphin levels in the group 1 from 53.63 make people feel more relaxed and
(pretest) to 63.24 (posttest), and group 2 comfortable. Also, music stimulation in
from 48.55 (pretest) to 64.9 (posttest) with the brain affects the work of the anterior
p-value < 0.0. [5] pituitary to suppress the production of
Music can reduce muscle tension, catecholamines or stress hormones. (7)
blood pressure and heart rate so that the Likewise, with instrumental music therapy,
body becomes stable and the fetus it was found that the effect of music on
becomes comfortable in the womb[3] . reducing the anxiety of pregnant women.
Indirectly, it influences the bonding of (11) Although the research of Mo Oh, Kim
mother and child. Another positive impact YJ. et al. stated that there were no
of music therapy is also able to improve significant differences in music interventions
sleep quality, ie 80% of pregnant women on systolic blood pressure and heart rate
have better quality sleep. [13] between the two groups, but music therapy
was effective in reducing anxiety and
stress in pregnancy.[4]
Table 3 The Effectiveness of Music Therapy on Anxiety in pregnant women
Anxiety of Pregnant Women in the stimulates the release of stress hormones
Third Trimester
such as ACTH (Adreno CorticoTropin
N Mea Sum Z Asym adrenals), cortisol, catecholamines. These
n of p. Sig. hormones make the blood vessels
Ran Ran (2-
k ks undergo systemic vasoconstriction,
tailed)
Inter 22a 15.5 343.
including contraction of blood vessels in
nega
venti tif 9 0 the uterus and placenta. This condition
on - Rank disrupts the supply of oxygen to the fetus
Anxi s
- so that the fetus could be distressed. Lack
ety positive 6b 10.5 63.0
ive
3.19 0.001 of oxygen supply to the uterine muscles
Rank
3b makes uterine contractions weak and
s make labor long. (14) This condition is
Ties 2 c very unfavorable for the mother. Music
Total 30
played to the mother can overcome this
problem. Music vibrations with 60 beats/
Based on table 3, it is known that minute are the same as brain nerve
the Wilcoxon test results showed that
vibrations, so they can stimulate the brain
there were differences in anxiety on nerves to swing. These tones can enhance
pregnant women in the third trimester and stimulate the release of -Endorphins.
before and after being given music therapy -Endorphin is a compound produced by
with a p-value of 0.001 < 0.05. the pituitary gland consisting of 31 amino
There was a decrease in anxiety score acids, the result of the division of
from 9.53 to 4.47, which is a mild anxiety ProopioMelanoCortin (POMC). ÿ
category. Yu-Hsiang Liu in his research Endorphins can produce analgesics that
"Effects Of Music Listening On Stress, prevent nerve cells from releasing pain
Anxiety, and Sleep Quality for Sleep signals. The more -Endorphin is released,
Disturbed Pregnant Women" stated that the mother becomes calmer and happier.
listening to music for two weeks could Stress hormones decrease influence
reduce stress, anxiety, and produce better decreasing of anxiety level.
sleep quality for pregnant women who are Music can provide energy and commands
having a sleep disorder. Music through the rhythm so that music with the

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 42


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

right tempo can help women regulate breathing [5] Salafas E, Anisa R, Rusita VI.
so that in addition to reducing anxiety can also The effectiveness of Hypno-
reduce the pain felt by patients. [15] EFT and yoga breathing to reduce
maternal anxiety
miles at BPM Mrs. Sri
4. Conclusion Kustinah, Prada Midwife: Journal of Prada
Anxious scores on pregnant women in the third Midwife: Scientific Journal of Midwifery.
trimester before being given music was 9.53. 2016. Vol. 7 No. 2 December 2016 issue,
Whereas after being given music, therapy p. 84-94
dropped to 4.47. There is a difference in the level [6] Hawari, D. Stress Management of Anxiety
of anxiety before and after therapy (p-value 0.001 and Depression. Jakarta: FKUI Publishing
< 0.05). Center. 2011.
Music therapy is effective for reducing anxiety on [7] Liu, Yu-Hsiang, et.al. Effect of music listening
pregnant women in the third trimester. AUthors on stress, anxiety and sleep quality for
recommend using music therapy in the care for sleep disturbed preganant women. 2014.
anxiety in the third trimester of pregnancy. https://doi.org/10.1080/03630242.

5. Acknowledgment 2015.1088116
All authors were grateful to the Directorate of [8] Campbell, D. The Mozart Effect.
Research and Community Service (DP2M) of Translation: Hermaya. Jakarta: PT.
Higher Education, Institute of Research and GramediaMain Library. 2006.
Community Service (LPPM) of Ngudi Waluyo [9] Safari, Triantoro and Saputra, Nofrans Eka.
University. Emotion Management.
Jakarta: Earth Literacy. 2012.
[10] Dayyana. S, et al. Effectiveness Of Music
6. References Therapy On Anxiety And -Endorphin
[1] Tyastuti, Siti, Wahyuningsih, Puji.Pregnancy Levels In Primigravida During
Stage Of
The Third
Care. Pregnancy. 2017.
Ministry of Health. 2016.

[2] Analia & Moekroni R. The Effect of Classical [11] Meihartati, T, et al. The Effect of
Music Therapy in Reducing Anxiety Levels Instrumental Music
on Reducing
RelaxationAnxiety
Techniques
Levels
for Pregnant Women Before Childbirth. for Third Trimester Pregnant Women.
Darul Azhar Journal.
Majority. 2016.
Volume 5.Number 1.February. 2018. Vol 6, No.1 August 2018 –
[3] Anggit, Ratnawati E. The difference between January 2019, Page : 76 – 84.
classical Mozart music and modern [12] High-Risk Pregnant Women Anxiety at
instrumental Kitaro on the anxiety level of Puskesmas Magelang Selatan.University
primigravida pregnant women in the third Research Colloquium. ISSN 2407
2017.
9189.
trimester in facing childbirth.

Sticks Bhamada [internet]. 2014. [13] Rahayu, Ingrid. The Effect of Classical
http://www. Music Therapy on Sleep Quality in Third
stikesbhamada.ac.id/ojs/index.php/ Trimester Pregnant Women
jitk/article/viewFile/27/28. In Margahayu Village, Leuwigoong Health
[4] Asmara, Shella, Maya
ofet al. The Effectiveness
Hypnotherapy and Center Work Area, Garut Regency in
Classical Music Therapy on Anxiety in 2015.
High-Risk Pregnant Women at the South 2015.
Magelang Health Center. 2017. [14] Pieter, Herry Zan, Lumongga Lubis.
Introduction to Psychology for Midwifery.
Jakarta: Kencana.
2010.

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 43


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

CYCLE: Journal of Research Midwifery Tegal Polytechnic p-ISSN: 2089-6778


Volume 09, Issue 01, January 2020 e-ISSN: 2549-5054

[15] S Wahida, Nooryanto M, Andarini


S. Murotal therapy Al arrahman
Surat increasesand reducesqur'an
-endorphin pain
levels
intensity in active phase I birth
mothers.

Brawijaya University.
2015. IKESMA Journal. http://
www.ub.ac.id.http://www.ju
rnal.unej.ac.id/index.php/IKESM
A/article/download/1098/871.

Salafas et al. / The Effectiveness Of Music Therapy In Reducing Anxiety.... 44


DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google

EFFECTIVENESS OF USING BALI INSTRUMENTAL MUSIC


ON LABOR PAIN REDUCTION
WHEN I PHASE ACTIVE

Kadek Ayu Suarmini, Esti Nugraheny


Sticks for the Nation; Ummi Khasanah Midwifery Academy
Email :kadekayusuarmini@yahoo.co.id/ nugraheny.esti@gmail.com

Abstract: The Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music on Reducing Labor Pain

Stage I Active Phase. Labor pain is a physiological process experienced by every woman in her life

childbirth process. However, it is known that most women cannot manage the pain process

well. Music is known as an alternative to reduce labor pain. The purpose of this research

The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of Balinese instrumental music on reducing labor pain during the second stage of labor

I active phase. This research is a quasi-experimental research with a pre-post-experimental design

control group with a prospective approach. The population in this study were mothers who gave birth in July-

August 2018 at the Independent Midwife Practice in the Buleleng Regency, Bali, as many as 60 women gave birth. Technique

Sampling using the accidental sampling technique with a sample of 60 respondents who

divided into two groups, namely the intervention group and the control group. Data collection technique

This is done by providing an intervention of Balinese instrumental music for 30 minutes and the level of pain is observed

by using the Numerical Rating Score (NRS). Data analysis using paired t-test (paired test )

t-test). The results showed that there was a reduction in the intensity of labor pain in the group

intervention given Balinese instrumental music compared to the control group, with a decrease in the level of

pain 0.47 points. Based on bivariate analysis, it is known that Balinese instrumental music is statistically significant

reduce labor pain in active phase I birth mothers (CI=95%; p value: 0.017). It was concluded that,

Balinese instrumental music can be used as an alternative to reducing pain in first-stage labor mothers

non-pharmacologically active phase.

Keywords: Balinese instrumentalia, labor pain, stage I.

Abstract: The Effectiveness of the Use of Balinese Instrumental Music on Labor Pain Reduction in the

First Active Phase. Labor pain is a physiological process experienced by every woman in labor. But it is known

that most women cannot manage the pain process properly. Music is known as an alternative to reduce labor

pain. This study aims to determine the effectiveness of the use of Balinese instrumental music on reducing labor

pain during the first active phase. This research is a quasi experiment with a pre post experiment design with

control group design with a prospective approach. The population in this study was mothers who gave birth in

July-August 2018 in the Independent Practice of Midwives in the Buleleng Regency in Bali as many as 60

mothers giving birth. The sampling technique uses an accidental sampling technique with a sample of 60

106
Machine Translated by Google

Kadek Ayu Suarmini et al, Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...107

respondents divided into two groups, namely the intervention group and the control group. data collection
techniques were carried out by providing Balinese instrumental music interventions for 30 minutes and the level
of pain was observed using the Numerical Rating Score (NRS). Data analysis used paired t-test (paired t-test).
The results showed that there was a reduction in the intensity of labor pain in the intervention group given
Balinese instrumental music compared to the control group, with a decrease in pain level of 0.47 points. Based
on the analysis of bivariate, it was found that Balinese instrumental music was statistically significant in
reducing labor pain in the maternal period during the first active phase (CI = 95%; p value: 0.017). It is
concluded that Balinese instrumental music can be used as an alternative for reducing pain in the first phase of
labor in the non-pharmacological phase.

Keywords: Balinese instrumental, labor pain, time I.

Childbirth is the most important part caesarean section. High sectio surgery
in a woman's life cycle. Labor caesaria is caused by mothers who
also become the most moment want to give birth prefer surgery that
stressful for the mother-to-be when ending relatively will not experience pain due to
during her pregnancy (Sulistyawati and uterine contractions. Pain that occurs can
Nugraheny, 2010). Mostly women affect the mother's condition in the form of fatigue,
experiencing pain during childbirth. Flavor fear, worry and stress. Stress
pain felt during labor can cause weakened contractions
will be different from one another (Yanti, uterus and result in prolonged labor
2009). Several factors influence perception (Hosseini, Bagheri and Honaparvan. 2013).
pain in a woman is like fear, Management for pain management
anxiety, previous birth history, condition The outline is divided into two, namely:
fetus, delivery culture, position at delivery, pharmacology that emphasizes the administration of

presence or absence of family support, the level of beta- drugs capable of relieving the sensation of pain,
endorphins, uterine contractions and pain threshold while non-pharmacological includes actions
natural (Marmi, 2012 Andarmojo, 2013; Tansuri for remove painful with
2007). using pain management, for example
Based on previous research with stimulation and massage techniques ,
It is known that 70%-80% of women who aromatherapy, ice and heat therapy, nerve stimulation
give birth to expect labor transcutaneous electrical discharge (TENS), distraction, relaxation,

lasts without pain. Various ways hypnosis, and music therapy (Djohan, 2006;
done so that mothers give birth not always Campbell 2001; Nugraheny and Sundari, 2018).
feel pain and will feel comfortable. Giving music is one of many
Currently in developing countries 20%-50% many ways to give relaxation to mothers
delivery in the hospital is carried out by especially during childbirth. Music produces
Machine Translated by Google

108 Journal of Midwifery, Volume 5, Number 2, pp.


Kadek Ayu106-114
Suarmini et al, Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...108

rhythmic stimuli that are picked up by the organs so the duration of labor is shorter
hearing and processed in the nervous system (Hosseini, Bagheri & Honaparvaran, 2013).
the body so that it affects the body's metabolism Based on the results of preliminary studies
man. A good metabolism is able to build a better Data were obtained from 148 mothers who gave
immunity and birth normally, 38 people were referred to the hospital,
immune system becomes more resilient but 26 people who were referred were not because of

so that the body will become relaxed so that it medical reasons but with social indications or at
affects the muscles of labor which can facilitate their own request because they can't stand it
the process of childbirth feel the pain experienced at stage 1
(Mucci, 2002; Djohan, 2006). Music can also active. In addition, it is known that based on the results of the study,

affect the psychological relaxation of the mother, where preliminaries conducted in March
relaxation in maternity mothers is obtained by means of by researchers, four primigravida mothers who
giving suggestions and giving peace is in the process of giving birth opinion
thereby stimulating the release of endorphins from need drugs to reduce
whole body. Type of music that is usually used pain during the active phase they are in
is classical music, Haydn, Mozart and live even one of the respondents
instrumental (Wijayanti & Wahyuni, 2014). planning for a cesarean section
Bali is one of the provinces in Indonesia secaria, because of the pain that is felt in the
Indonesia which has a variety of cultures. the situation was great and unbearable.
Flute music is Balinese music, when Based on the above, the researchers
this in Bali there is a very distinctive music aims to conduct research for
with a soothing melody knowing effectiveness use
using the flute and arranged by Balinese instrumental for pain reduction
Balinese musician named Gus Teja. Gus Flute active phase 1 labor in the district
Teja is able to make music lovers Buleleng Bali.
more relaxed when listening to the strains
the music. Gus Teja flute usually METHOD

heard in places to eat and places This research is a quasi- research


shopping for Balinese souvenirs. Based on experiment with pre post experiment design
Previous research has known the use of design with control group with approach
music therapy in maternity can make prospective. This research was conducted by Practicing

self hypnosis (self hypnosis) so that Independent Midwife (PMB) in Buleleng Regency
reduce patient anxiety (Jovita, Santoso Bali. This research was conducted in July-
and Wardani, 2016). Besides music too August 2018.
known to speed up the labor process The population in this study is
all mothers give birth in July-August
Machine Translated by Google

Kadek Ayu Suarmini et al, The Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...109

2018 in two PMB places by using at their respective research sites, before
samples totaled 30 in each the midwife has been trained, by doing
intervention group and control group. demonstrations and shared perceptions regarding
The reason for taking a minimum of 30 samples research procedure. The process of observing the

in each group refers to intensity of pain was carried out before treatment, then

Arikunto (2010) who said that if given intervention. The intervention was given during

the total population is > 100 then the formula is 30 minutes using MP3 tools to listen to Balinese
used to calculate the number of samples, but if instrumental music.
the total population is < 100 After being given the treatment, then it is studied
then the minimum number of samples can be used return to pain intensity in these patients.
ie 30 samples. Sampling technique that While in the control group,
used is accidental sampling with Observation of pain intensity twice, namely:
Inclusion criteria are: able to communicate when the patient comes in the active phase is measured

verbally, primigravida, normal pregnancy the pain threshold and then with the distance
while the exclusion criteria are: mothers giving birth 30 minute observation is measured again threshold
in an emergency, not willing, the pain. Balinese instrumental music
not fully participate in research activities. used in the experimental group, namely
Instruments used for flute music arranged by musician
observing the respondent's pain using Bali named Gus Teja. Data analysis process
Numerical Rating Scale (NRS) with using t test . This research has
using a scale of 1-10 adapted from Obtain research permission from the ethics committee

Potter Perry (2010). Collection technique Poltekkes Ministry of Health Yogyakarta.

data with observations made by midwives


Machine Translated by Google

Kadek
110 Journal of Midwifery, Volume 5, Number Ayu106-114
2, pp. Suarmini et al, Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...110

RESULTS AND DISCUSSION


RESULTS

Based on the results of a simple descriptive analysis, it is known that the respondent's characteristic data

as follows:
Table 1 Distribution of Respondents Characteristics
Characteristics Control Group Instrumental Group

Age F % F %

At risk (<20- >35) 11 36.7 8 26.7

No Risk (20-35) 19 63.3 22 73.3

Family support
28 93.3 27 90
Accompanied

2 6.7 3 10
Not Accompanied

Cervical opening

4-6 cm 22 73.3 25 83.3

7-9 cm 8 26.7 5 16.7

Based on these data, it is known that most of the respondents are 20-35 years old;
with family assistance and in conditions of 4-6 cm opening both in the treatment group
as well as the control group.

Paired t-test
Table 2. Statistical results of the comparison of labor pain in the first stage of the active pre-post phase in

Each Group
Difference
mean n Std. Deviation Sig
mean

Pair 1 pre_Instrumentalia 7.37 30 1,732 0.47 .006

post_instrumentalia 6.90 30 1.845

Pair 2 pre_control 8.03 30 1.217 0 1,000

post_control 8.03 30 1,299

Based on the results of the analysis, it is known that the reduction in pain pre and post intervention in

Balinese instrumental group was shown to significantly affect the reduction of labor pain
with p value 0.006 < 0.05.
Machine Translated by Google

Kadek Ayu Suarmini et al, Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...111

Test Independent t-test


Table 3. Differences in the Use of Balinese Instrumental Music compared to the Control Group
Against Childbirth Pain Reduction in Active Phase I.
Intensity_pain N mean Std. Deviation Sig
Instrumental 30 6.90 1,845 017

Control 30 8.03 1,299

Based on table 3, it is known that there is a significant difference with respect to


reduction of labor pain in the Balinese instrumental group compared to the control group
with a p value of 0.017 < 0.05.

DISCUSSION famous for its customs and culture. Naturally


1. The effectiveness of Balinese instrumental musicculturally have a strong emotional connection

on reducing labor pain closely with Balinese instrumentals thus


pre and post intervention. Balinese ethnic instrumental music will be more effective

Based on the average level of pain in to reduce labor pain during phase I
Balinese instrumental group pre test scores active. This situation indicates that music

known to be 7.37, dropped to 6.90 Bali is able to reduce pain intensity and
with a mean difference score of 0.47, the p nilai value can prevent the increase in labor pain
value=0.006 <0.05. This means that there are along with the addition of opening and
pain reduction before and after administration increase in his mother.
Balinese instrumental music. Known by In line with research that
literature that instrumental music accompaniment conducted by Wijayanti and Wahyuni, (2014)
such as ethnic music from the region or music about the effect of music therapy on
culture such as the screeching of the flute, drop intensity painful labor
angklung, kulintang can give a feeling obtained the results that there was a decrease in pain

calm, shady and calming (Djohan, 2009). labor in the first stage of the active phase. This too
Bali is an area that has many in line with the results of research conducted
culture. One of the cultures that still by Tabbaro and Lucciane, (2010) who researched
preserved is the traditional music of the flute about the influence of music on the process
shrill, it's almost like a tool labor and newborns showing
Javanese ethnic music, namely the flute, so that there is an effect of giving music therapy to
with instrumental music a blend of reduction in labor pain intensity. So that
modern and traditional from the flute can some of the results of previous studies and the results

give peace to the listener. study this in line but with


In this study, the subjects given using different music.
intervention of most Balinese people who
Machine Translated by Google

Kadek
Music...112 112 Journal of Midwifery, Volume Ayu Suarmini
5, Number 2, pp. et al, The Effectiveness of Using Balinese Instrumental
106-114

Physiologically labor pain begins blues can reduce anxiety, sensation


arise in the first stage of labor, the latent phase and the phase pain, and some very severe effects
active, in the latent phase there is an opening until affect psychology.
four cm, the active phase occurs from the opening Measurement of labor pain in the process
of 4-10 cm. It is known that pain research is observed by researchers with
caused by uterine contractions and dilation feel contractions or labor with
cervix, the longer the pain felt, the stronger the pain measurement instrument using NRS
pain, and the peak of pain occurred in the active (Numerical Rating Scale). The contractions
phase. Pain intensity during labor experienced by the mother indicate a high level of pain
affect the psychological condition of the mother, the process of experienced is increasing and is expected
delivery, and fetal well-being (Potter and can increase the opening of the cervix.
Perry, 2006). The pain caused if not immediately
handled, it will interfere psychologically for
2. Differences in labor pain reduction mother, thereby preventing cervical dilatation.
stage I active phase in group Through the provision of instrumental music therapy
Balinese instrumental and control. Bali which has a smooth allegro tempo (120
Based on the results statistics on MM), using 3ÿ4 measures, able
Balinese instrumental groups and groups stimulates the relaxation hormone endorphins to become
control was found that the average after increased thereby reducing anxiety and
given music therapy to the group pain in childbirth (Somayani, Armini, and
Balinese instrumental is lower at 6.90 Erawati, 2013).
compared to the control group i.e
8.03 with p value = 0.017 < 0.05 this is CONCLUSION

means that there is a significant difference There is a decrease in labor pain scores
pain reduction in the instrumental group stage I active phase in the group that
Bali compared to the control group. using Balinese instrumental music. Music
It is known that the Balinese instrumental Balinese instrumental non-pharmacologically can
have a soft tempo by focusing used as an alternative
on a flute that is able to give taste reduction of pain in the first stage of labor
relax in the labor process so you can active phase. Further research is needed to
reduce the pain experienced by mothers when knowing the effectiveness of Balinese instrumental music

delivery process (Somoyani, Armini and to other respondents outside the Bali area.
Erawati, 2013). This is in line with research Continuing education is needed for
performed by Permatasari, Misrawati and health workers, especially midwives in the region
Hasanah, (2015) where by using Bali district regarding implementation
mozart music therapy in post partum patients the use of Balinese instrumental music for
Machine Translated by Google

Kadek Ayu Suarmini et al, Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...113

reduce labor pain in maternity Inhaled Aromatherapy in Maternity.


when 1 active phase. Journal of Midwifery Science. Volume 5, No. 1
December 2018. Pages 1-11.

REFERENCES Mucci, RM 2002. The Healing Sound Of

Andarmoyo, S. 2013. Nursing Process music: Benefits of Music For

Painful. Yogyakarta: Ar–Russ Media Recovery, Health and

Arikunto. 2010. Research Procedures A your happiness. Jakarta: Gramedia


Practical Approach. Jakarta: Rineka General Library.

Create. Perry, PA 2006. Fundamental Textbooks

Campbell, D. 2001. The Mozart Effect: harnessing Nursing: Concepts, Processes and

The Power of Music To Sharpen Practice, Volume 2. Jakarta: EGC.

Mind, Increase Creativity, and Permatasari, ID, Misrawati, & Hasanah, O.

Healthy Body. Jakarta: PT 2015. The Effectiveness of Classical Music Therapy

Main Library Gramedia. Mozart Against Decreased Post Symptoms

Djohan. 2006. Music therapy: theory and application. Partum Blues. Come on , 2(2), 1160–1168.

Yogyakarta: Galangpress. Potter, P. 2010. Textbook of Fundamentals

Djohan. 2009. Psychology of Music. Jakarta: Best Nursing.ed.7 Book 3. Jakarta:


Publisher. Salemba Medika.

Hosseini, SE, Bagheri, M., & Honarparvaran, Somoyani, N., Armini, N., & Erawati, NS

N. 2013. Investigating the effect of 2013. Classical Music Therapy and Music

music on labor pain and progress in the Bali Lowers Pain Intensity

active stage of first labor. European Active Phase I Labor. Journal

Review forMedical and Pharmacological Husada Scale, 11(1), 18–23.

Sciences, 17(11), 1479–1487. Sulistyawati and Nugraheny. 2010. Textbooks


Jovita, AW, Santoso, O., & Wardani, ND Childbirth Midwifery Care. Jakarta:

2016. The Effect of Classical Music Intervention EGC

Mozart versus Instrumental Music Tabarro, CS, & Luciane Botinhon de Campos,

Pop Against Anxiety Levels. VN 2010. Effect Of The Music In

Journal of Medicine Diponerogo, 5(4), Labor and Newborn. original artigo,


558–564. 445-452.

Marmi. 2012. Intranatal Care; Care Tamsuri, A. 2007. Concept and Management

Midwifery in Childbirth. Yogyakarta: Painful. Jakarta: EGC.

Learning Library. Wijayanti I., & Wahyuni S, ET 2014.

Nugraheny and Sundari. 2018. Effectiveness Differences In Labor Pain Intensity After

Reduction of First Stage of Labor Pain The Provision Of Music Therapy To

Active Phase by Using Prigmigravida Mother In Partu Kala.


Machine Translated by Google

114 Journal of Midwifery Science, Volume 5, Kadek


NumberAyu Suarmini
2, pp. et al, The Effectiveness of Using Balinese Instrumental Music...114
106-114

International Conference on Applied


Science and Health, 240-245.
Yanti. 2009. Textbook of Midwifery Care
Labor. Yogyakarta: References

Rihama.
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

The Effect Of Mozart's Music Therapy On Maternal Anxiety During The


First Stage Of The Active Phase
Anggita Septyani Permatasari1); Sehmawati 2)

ABSTRACT

Background: Childbirth is a physiological event which in the process causes severe


pain, even some women experience excruciating pain. Emotional tension from anxiety to fear
can exacerbate the perception of pain during labor. The results of the preliminary study
conducted by the author at the Kebandaran Health Center in the Pemalang Regency area in
July 2018, out of 5 maternity mothers, 3 of them experienced moderate anxiety and 1
experienced mild anxiety. Mozart's music therapy is a classical music distraction technique
that has a soft tone. These tones stimulate alpha waves which give the effect of calm, comfort,
tranquility and provide energy to cover, distract and release tension and pain. Objective: To
determine the effect of Mozart's music therapy on maternal anxiety during the first stage of the
active phase. Methods: The method used in writing the case study is a library study and
Holistic Midwifery Care. The instruments used were development notes using Subjective,
Objective, Data Analysis, and Management (SOAP)
and the HRS-A questionnaire to assess the level of anxiety. Results: Mozart's music therapy
intervention was given to Mrs. R G2P1A0 during Phase 1 of Active Phase with moderate
anxiety (score 23) after being given an intervention, the level of anxiety became mild (score
19). Conclusion: Mozart's music therapy intervention has been shown to have an effect on
reducing anxiety levels.

Keywords: Mozart Music Therapy, Anxiety, Mother Giving Birth During Active Phase 1

Background: Childbirth is a physiological event which in the process causes severe


pain, even some women experience excruciating pain.
Emotional tension from anxiety to fear can exacerbate the perception of pain during labor. The
results of the preliminary study conducted by the author at the Kebandaran Health Center in
the Pemalang Regency area in July 2018, out of 5 maternity mothers, 3 of them experienced
moderate anxiety and 1 experienced mild anxiety. Mozart's music therapy is a classical music
distraction technique that has a soft tone. These tones stimulate alpha waves which give the
effect of calm, comfort, tranquility and provide energy to cover, distract and release tension
and pain. Objective: To determine the effect of Mozart's music therapy on maternal anxiety
during the first stage of the active phase. Methods: The method used in writing the case study
is a library study and Holistic Midwifery Care. The instruments used were development notes
using Subjective, Objective, Data Analysis, and Management (SOAP) and the HRS A
questionnaire to assess the level of anxiety. Result: Mozart's music therapy intervention given

to Mrs. R G2P1A0 inpartu 1 Active Phase with moderate anxiety (score 23) after being given
an intervention the level of anxiety becomes mild (score 19) Conclusion:

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 34


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

Mozart's music therapy intervention has been shown to have an effect on reducing anxiety levels.

Keywords: Mozart music therapy, Anxiety, Mother giving birth during active phase 1
Authors Correspondence
University An Nuur, Email Anggitas866@gmail.com 1)
University An Nuur and Watisehma@yahoo.com 2)
Published Online: December 20, 2021

PRELIMINARY heavy, and panicked (Sulistyawati, Ari,


Childbirth is an event Nugraheny, Esti, 2010).
physiology in the process In Indonesia Maternal Mortality Rate
cause severe pain, even (AKI) in 2012 increased
some women experience severe pain to 359 per 100,000 births
extraordinary. Pain arises as a result life. This figure still occupies the value of
physical reflexes and maternal psychic responses. which is quite high compared to
Emotional tension due to anxiety ASEAN countries
until the fear can get worse (Ministry Health Republic
perception of pain during labour. Painful Indonesia, 2013). Maternal Mortality Rate
childbirth can be stressful (AKI) in Central Java in 2015
will increase the activity of the nervous system of 111.16 per 100,000 births
sympathetic (Oktavia, NS, Gandamiharja, life and death happen at the same time
S., and Akbar, I. B, 2013). postpartum 60.90%, during pregnancy
Anxiety can be defined as 26.33%, at the time of delivery 12.76%
emotional response without a specific object (Central Java Provincial Health Office,
which is subjectively experienced and 2015).
communicated interpersonally. Anxiety must be overcome so that
Anxiety that is felt in general there is no excessive pain when
revolves around the fear of bleeding, fear labor so that complications

the baby is disabled, afraid of getting sick when childbirth is minimal.


giving birth, afraid to be sewn, afraid Anxiety management can
complications occur even fear later performed with pharmacological therapy and
can't care for and raise nonpharmacologic. Pharmacological therapy

child well. Anxiety shared namely by using drugs


into 4 levels, namely mild, moderate, such as anesthetics or analgesics, however
There are several analgesic drugs that

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 35


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

have a bad effect on the fetus optimal. Classical music often


(Wildan M, Jamhariyah, Purwaningrum become a reference because the rhythm is calm

Y, 2013). and float softly. Music selection


Whereas with method classic is more based on belief
non-pharmacology for resolve many experts that rhythm and tempo
anxiety is a technique most classical music follows
distraction. The distraction technique is The human heart rate is
shifting the focus of attention to the stimulus about 60 beats/minute (Campbell, Don,
others, like listening to music 2010).
(therapy music). Music could The results of the study obtained therapy

enhance and stimulate classical music can lower the level


Endorphins. In the peripheral nervous system mother's anxiety before giving birth

Endorphins produce analgesics (Sulistyawati, Ari, Nugraheny, Esti,


by binding to opioid receptors 2010). Matching classical music vibes
especially in type. The bond with brain nerve vibrations, so it can
cause inhibitory interactions stimulates the nerves of the brain to oscillate

release tachykinins specifically (swinging, shaking) (Somoyani NK,


substance peptide, a key protein that Armini NW, Erawati, 2015). Music
involved in pain transmission. ÿ classics become one of the most important stimuli

Endorphins also bind to receptors right because of the basics of classical music

opioid-ÿ resulting in interactions with generally comes from the rhythm of the beat

presynaptic nerve terminals and also human pulse, so that it can play a role
hinder substance peptides, great in brain development,
produces analgesic effect with formation of the human body and soul.
inhibits the release of Gamma Butryic One of the classic music
AC ID (GABA), inhibitory medical meaning, namely music
neurotransmitters (Moekroni, R., Analia, Mozart. Mozart's music is
2016). classical music that has a soft tone.
Basically all kinds of music Tones the stimulate

can actually be used in business alpha waves that give effect


reduce anxiety levels. However serenity, comfort, tranquility
often recommended to choose music and give energy to cover,
with a tempo of about 60 beats / minute, distract and let go
so that a state of rest is obtained tension and feeling sick.

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 36


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

Actually it's not just music Mozart in reducing anxiety

Mozart alone has an amazing effect in maternity stage 1 active phase (3)
but all the rhythmic music Analyzing the provision of music therapy
soft and calming mozart reduces mother's anxiety

atmosphere is also identified as having an effect childbirth during the active phase.

Mozart (Moekroni, R., Analia, 2016). Benefits for the case study area
The results of the preliminary study that is expected to strengthen the theory
done by the author at the health center midwifery that music therapy
airport region Regency is a method of distraction
Pemalang in July 2018, in reducing anxiety in particular
out of 5 mothers giving birth 3 of them at childbirth.
experiencing moderate anxiety and 1
experience mild anxiety. By METHOD

Therefore the author is interested in The method used in


conduct a case study on the effect of case study writing is a study
murotal therapy against level library and midwifery
Anxiety in normal maternity mothers Holistic. In library studies,
stage I. Mini research will be conducted in the author searches, collects, and
District Airport Health Center study relevant references
Pemalang, which is a facility with the case discussed, namely therapy
health level I in the region music from journals scientific

Bodeh District, besides that, not yet reputable. Whereas Care

there are actions to deal with Holistic Midwifery uses


anxiety both pharmacologically implementation of midwifery SOAP management

and non-pharmacological. with therapeutic intervention


The general purpose of the case study is mozart music to reduce
To find out what therapy anxiety in maternity stage 1 phase
Mozart's music reduces anxiety active. Mother's anxiety level was assessed
mothers give birth during the active phase. Destination using the HRS-A questionnaire.
specific (1) Identifying gifts
mozart music therapy in reducing RESULTS AND DISCUSSION

Anxiety in childbirth during active phase 1 Data collection (subjective data)


which includes the treatment group (2) identity / biodata Mrs. R is 24 years old
Identifying music therapy Elementary education, Homework

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 37


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

Stairs, address Village S, District J Physical examination

Pemalang Regency. Husband's Name Mr. J Objective data General condition


31 years old, elementary school education, Composmentist Awareness Signs
Labor Work. Vital Blood Pressure 120/70 mmHg,
temperature 37°C, pulse 80 beats/minute, RR
History 20X/min. Height and Weight Measurement
11 July 2018 at 11.00 Body: Weight 155 cm, Height
WIB, the main reason for entering the delivery room body 62 kg, Lila 23 cm. Inspection
Mothers are anxious about giving birth. Physical inspection of Head posture:
Mother's level of anxiety is moderate with Black hair, long and straight,
score 23. Mom says feel no loss, no scalp
loud and out dandruff, clean, no lumps.
mucus mixed with blood since hitting The face has cloasma gravidarum
07.00. History of pregnancy, childbirth and not oedema, symmetrical eyes,

and last breath, mother said this conjunctiva not anemic, sclera not
is the second pregnancy, child icteric, symmetrical nose, no polyps,
first born spontaneously at the midwife's house teeth no caries, no neck
helped by the midwife in 2012, it was heavy enlargement of the thyroid gland. Breast
born 3000 grams and body length 50 symmetrical shape, nipple state
cm the condition of the child is now good aged 6 stand out, areola mamae available
year. hyperpigmentation. Colostrum is there and
Current pregnancy history already out.

first period last 2 November 2017 Appropriate abdominal enlargement


and Estimated Delivery August 9, 2018, UK, linea nigra, no scars
ANC 5 times, 2 times at the puskesmas and 3 times surgery, no varicose veins. Expenditure
times in PKD. First trimester complaints vaginal discharge mixed with mucus
nausea, vomiting, second trimester dizziness, blood. Right symmetrical hands and feet
The third trimester is often low back pain, and left. Fundus Uterine High Abdomen
frequent urination, and starting to feel anxious 31 cm, Leopold I buttocks, Leopold II,
in the face of future childbirth. The right side of the mother's abdomen, the back of the fetus

Preparation for childbirth is and the left abdomen of the mother's extremities

mother and baby equipment. fetus, Leopold III head position, leopold
IV divergent. Estimated Fetal Weight 3100
gram, HIS is 1x10 minutes (long 10-

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 38


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

15 seconds), Fetal Heart Rate (DJJ) is available psychological to the mother in the face of
140x/minute regularly. Patellar reflex percussion childbirth, Provide music therapy

right and left (+). mozart to mother with a purpose


Check-in at 11.00 reduce the level of maternal anxiety in

WIB normal vaginal wall, portio facing childbirth. Result : Mom


soft, 7 cm dilatation, intact membranes, receive advice from health workers,

presentation janan head position position Mozart 's comfortable music therapy mother
back of head, lower part given and want to eat rice as well

lowest H1. Supporting investigation drink mineral water.

Hemoglobin (Hb) 10.8 gr%. 13.00 WIB Observation TTV

Results blood pressure 110/70 mmHg pulse


Analysis 82x/minute temperature 36.7°C RR 20x/minute,

G2P1A0 Mrs. R 24 years pregnant 38 Observation of fetal heart rate results


weeks with in partu when 1 Active Phase 144x/minute , 9 cm amniotic opening

intrauterine single live fetus (+) HIS 2x10 minutes (25-30 . long)
head, right back time). Mozart's music therapy

carry on. Result: mother began to calm down and


Management : comfortable in the face of childbirth

11 July 2018 11.00 and want to drink tea to add

WIB TTV Observation, Result :Pressure power.

blood 120/70 mmHg pulse 80 beats/minute At 14.30 WIB Mother said


temperature 37°C RR 20x/min, observation want to push. Vulvar examination

Fetal Heart Rate result: 140x/minute, open, anus opens, perineum


opening 7 cm, amniotic (+). stand out. TTV Observation Pressure result

Teach mom relaxation techniques blood 120/80 mmHg pulse 84 beats/minute temperature

Correct. Give informed consent 36.7°C RR 21x/min, pulse observation

to the mother to be given therapeutic care fetal heart result 140x/minute,


mozart music. Result: Mom is right in opening 10 cm (complete), amniotic sac (-)
relaxation techniques, Mother is willing to give clear volume 100cc odorless, HIS
music therapy 2x10 minutes (length 35-40 times).

12.00 WIB, 120/80 mmHg Teaches mom the proper pushing technique
pulse 82x/minute, temperature 37°C RR 21 Correct. Result: Mom is right in technique

X/min, Fetal Heart Rate observation straining in labor


136x/minute. Give support

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 39


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

14:40 WIB Help the birth Worry in maternity

baby with 58 steps APN helped explained by Simalvi (2014), that


by the midwife. Result: Baby born spontaneously during the first stage of labor, a woman
strong cry, active muscle tone, will have a psychological disorder
red skin type sex namely anxiety. Maternity mothers must
female BB 3000 gram PB 48 cm, LK get action and service
32 cm, LD 30 cm. which makes mothers feel comfortable and
14:45 WIB Seeing Seeing ready to give birth. From
signs of placental separation. Results: The journal says that music therapy
bleeding, the umbilical cord is getting longer. Mozart has an effect on lowering
Help deliver the placenta Results: anxiety in maternity stage 1, pain
Placenta born spontaneously, cotyledons postpartum, increase satisfaction
complete, the length of the umbilical cord is 50 cm, there are 2 vaginal delivery and reduce
artery 1 vein postpartum depression rate.
15.00 WIB Do Interventions made to
IV stage monitoring. Observation Results Mrs. R starts from opening 7,
Blood pressure 110/80 mmHg, pulse 80 prior to intervention level
x/minute, temperature 36.5°C, RR 20x/minute, maternal anxiety was assessed using
Central TFU, good uterine contractions, HRS-A questionnaire with results level
bleeding is 50 cc, bladder anxiety before intervention

empty. is moderate with a score of 23. Mom


first taught the technique
Discussion relaxation, so mom is calmer
Assessment of maternity in the face of childbirth. On
G2P1A0 Mrs. R 24 years with in partu at 12.00 WIB the mother's opening is 7 cm,
stage 1 with complaints of internal anxiety mother was given mozart agar music therapy

face her birth. Mother decreased maternal anxiety. Before

said this pregnancy was planned Mother's music therapy has agreed
and accepted, but the mother has trauma, and signed the informed consent.
because in the mother's first delivery Starting from the opening 7 cm to
suffered a torn birth canal so that 4th time giving birth mozart music therapy always

make mom anxious and afraid to walk heard from the mother. after
birth will be torn again. music therapy is given to the mother,
Mother's anxiety level is reassessed

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 40


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

using the HRS-A questionnaire with BIBLIOGRAPHY

results of mild anxiety level (score 19). Campbell, Don. (2010). Mozart's Effect
for Children, Improving Children's
Thinking, Health, and Creativity
CONCLUSION Through Music (Alex Tri Kantjono
Widodo, translator). Jakarta: PT
Maternity care carried out
Gramedia Pustaka Utama.
to Mrs. R 24 years with inpartu kala
1 is to provide mozart music therapy
Central Java Provincial Health Office .
to reduce anxiety levels (2015). Health Profile of Central
Java Province. Semarang. Central
mother. Interventions provided
Java Provincial Health Office.
prove that there is an effect
Handayani, R., Fajarsari, D., Asih, DR,
means of moderate anxiety
Rohman, DN (2016). The Effect of
become lighter with therapy Murottal Al-Qur'an
ReducingTherapy
the of
Intensity
Labor
on
mozart's music Pain and Anxiety in Primigravida
against decline
Childbirth in Active Phase I at RSUD
mother's level of anxiety during childbirth Prof.
active phase at PONED Puskesmas
DR. Margono Soekardjo Year 2014,
Airport, Pemalang Regency. 7 (1): 119-29.
During the intervention, the mother felt
Ministry of Health of the Republic of Indonesia.
calm, comfortable, and not anxious in (2013).
Indonesia Demographic
Survey and
2012.
Health
facing childbirth. Jakarta:
Indonesian Ministry of Health.

SUGGESTION
Liu, Y,. Petrini, M. A. (2015). Effects of
Expected to be wrong music therapy on pain, anxiety, and
vital signs in patients after thoracic
one library material, improve
surgery. Elsevier, 1-5
maternal and child health status
Moekroni, R., Analia. (2016). The Effect
can act cooperatively or
of Giving Classical Music Therapy
can work with officers in Reducing Anxiety Levels of
Pregnant Women Before Childbirth,
health. For writers it is hoped
5 (1): 6-11
can then be developed as
one of the latest innovations in care Oktavia, NS, Gandamiharja, S., and
Akbar, IB (2013). Comparison of
holistic midwifery with no the Effects of Mozart's Classical
Music and Traditional Javanese
abandon the rules of midwifery care
Gamelan Music on Reduction of
comprehensive. Childbirth Pain in Active Phase I in
Nulliparas. MKB, 45(4): 218-25

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 41


This online publication has been corrected
Machine Translated by Google

Indonesian Midwife Profession Journal (JPBI) Volume_2 Number_1 Year 2021


eSSN: 2798-8856

Sari, DK, Pantiawati, I. (2013). Sulistyawati, Ari, Nugraheny, Esti.


Comparison of Massage and Therapy (2010). Maternal midwifery care. Jalarta:
Techniques on Reducing Anxiety in Salemba Medika.
Primiparous Maternity Mothers in Brebes
District in 2013. Wildan M, Jamhariyah, Purwaningrum Y.
Scientific Journal (2013). The effect of relaxation techniques
of Midwifery, 4 (1): 2-15 on the adaptation of labor pain during
the first stage of the active phase in the
Simalvi, S,. et all. (2014). Effects Of Music bps area of the Patrang Public Health
Therapy During Vaginal Delivery On Center, Jember Regency in 2012. Journal
Postpartum Pain Relief And Mental of IKESMA, 9 (1): 65-73
Health. Journal Of Affective Disorders,
194–99 Yulinda, LD (2015). Differences in the
Effectiveness of Classical Music Therapy
Somoyani NK, Armini NW, Erawati. and Deep Breathing Relaxation Against
(2015). Classical music therapy and Reducing Anxiety Levels of Patients in
Balinese music reduce the intensity of the HCU Room of RSUD Prof.
labor pain in the first stage of the active DR. Margono Soekardjo.
phase. 1(11): 18-23.

Sugiarto. (2009). Physiological Effects Of


Music During Exercise Secretion Of
Hormones Cortisol And Endorphins.
Folia Medica Indonesiaa, 45 (2): 121-2

https:// pbijournal.org/ index.php/ pbi Pageÿ 42


This online publication has been corrected
Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

TERAPI MUSIK SEBAGAI


PENATALAKSANAAN CEMAS
PADA PERSALINAN

Siti Nurjanah
Prodi D3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

sitinurjanah040109@gmail.com

Abstrak

Rasa sakit pada persalinan dapat terjadi secara intens, disertai dengan ketegangan, kecemasan dan
ketakutan merupakan hal yang buruk. Banyak wanita ingin bersalin tanpa menggunakan obat-obatan seperti
penenang atau epidural, dan ingin beralih ke terapi komplementer (non farmakologi) untuk membantu mereka
mengelola rasa sakit pada persalinan. Tujuan studi ini untuk mengevaluasi penelitian terbaru tentang terapi
musik sebagai penatalaksanaan cemas pada persalinan. Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (Literature
Review) yang mencoba menggali lebih banyak informasi mengenai hal-hal tentang dampak dukungan sebaya
terhadap depresi postpartum. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis
database (Cochrane Central Register of Controlled Trials, CINAHL dan Google Cendekia). Salah satu studi
dengan literatur utama dengan partisipan sebanyak 50 ibu yang melahirkan di sebuah rumah sakit pemerintah.
Perempuan di grup musik memiliki skor yang lebih rendah baik pada VAS (t = 7,317, p <0,05) dan BRS (t
= 8,128, p <0,05) dibandingkan dengan kelompok non-musik. Simpulan studi ini yaitu bahwa terapi musik
menurunkan cemas pada persalinan.
Kata Kunci: cemas pada persalinan, terapi musik

16 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017


Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

Abstract

The pain of labor can occur intensely, accompanied by tension, anxiety and fear is a bad thing. Many women
want to give birth without using drugs such as tranquilizers or epidurals, and want to move on to complementary
(nonpharmacologic) therapies to help them manage the pain of labor. The purpose of this study was to evaluate
the latest research on music therapy as anxiety management in labor. This study is a literature review (Literature
Review) that seeks to explore more information about the effects of peer support on postpartum depression. Sources
for conducting this literature review include a systematic search database (Cochrane Central Register of Controlled
Trials, CINAHL and Google scholarly) studies. One study with the main literature with participants as many as 50
mothers who gave birth in a government hospital. Women in the music group had lower scores on both VAS (t = 7,317,
p <0.05) and BRS (t = 8.128, p <0.05) compared with the non-musical group. The conclusion of this study is that
music therapy decreases anxiety in labor.
Keywords: anxiety in pregnancy, music therapy

PENDAHULUAN untuk membantu mereka mengelola rasa sakit pada


persalinan. Banyak terapi komplementer dicoba
Persalinan menghadirkan tantangan seperti pijat, refleksologi, latihan bola dan terapi
fisiologis dan psikologis untuk perempuan. Ketika penyembuhan manual lainnya yang efektif.1
persalinan lebih dekat, ini bisa menjadi waktu Ketika seorang wanita menghadapi proses
konflik emosi, ketakutan dan kekhawatiran yang persalinan yang pertama kalinya, selalu merasa
dapat digabungkan dengan perasaan kegembiraan cemas dan gelisah, karena menghadapi rasa
dan kebahagiaan. Nyeri yang berhubungan dengan nyeri dari proses bersalin tersebut (secara garis
persalinan telah digambarkan sebagai salah satu besar) menghasilkan persepsi timbulnya rasa
bentuk rasa sakit paling sering yang dapat dialami, cemas. Meskipun mekanisme nyeri yang sangat
meskipun beberapa wanita tidak mengalami rasa kompleks dan merupakan pengalaman yang tidak
sakit selama persalinan.1 menyenangkan, kebanyakan rasa cemas yang
Nyeri yang dialami perempuan dalam berlebihan terjadi pada ibu primipara. Oleh karena
persalinan disebabkan oleh kontraksi uterus, itu, merupakan tantangan bagi bidan atau tenaga
dilatasi serviks dan pada akhir tahap pertama dan kesehatan yang lain untuk memberikan asuhan
tahap kedua, dengan peregangan vagina dan dasar dalam menanggulangi rasa nyeri dan kecemasan
panggul untuk menampung bayi. Ketegangan, yang timbul dan membuat persalinan sebagai
kecemasan dan ketakutan adalah faktor yang pengalaman yang positif.2
berkontribusi terhadap persepsi perempuan Tujuan dari studi ini untuk mengetahui
terhadap nyeri dan juga dapat mempengaruhi penatalaksanaan cemas pada persalinan.
persalinan mereka dan pengalaman kelahiran.1
Rasa sakit pada persalinan dapat terjadi secara METODE
intens, disertai dengan ketegangan, kecemasan
dan ketakutan itu adalah hal yang buruk. Banyak Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur
wanita ingin bersalin tanpa menggunakan obat- (Literature Review) yang mencoba menggali
obatan seperti penenang atau epidural, dan ingin lebih banyak informasi mengenai hal-hal tentang
beralih ke terapi komplementer (non farmakologi) penatalaksanaan cemas pada persalinan. Sumber

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017 17


Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi telah melahirkan lebih dari 1 kali (56% pada
pencarian sistematis database terkomputerisasi grup non-musik dan 52% dalam musik group).
(Cochrane Central Register of Controlled Trials, Sebagian besar dari responden menerima layanan
CINAHL dan Google cendekia). Mencari artikel pre-natal saat hamil (96% pada grup non-musik
yang relevan pada Cochrane Central Register of dan grup musik). Bila dibandingkan, tidak ada
Controlled Trials dengan kata kunci “anxious” perbedaan signifikan yang ditemukan pada data
atau “anxious treatment” dan “labour”. demografi dari grup non-musik dan musik dalam
hal usia, status perkawinan, pendapatan bulanan
HASIL DAN PEMBAHASAN keluarga, paritas, dan kunjungan prenatal. Tidak
ada perbedaan signifikan yang ditemukan untuk
Studi kuasi eksperimental dengan judul skor pre-test antara non-musik dan grup musik
Effect of Shooting Music on Labor Pain Among dengan memanfaatkan skala visual yang analog
Filipino Mothers tahun 201312 Secara khusus, (VAS) (t = 1.3844, p = 0,1728). Namun terdapat
penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan, secara statistik yang signifikan dimana
perbedaan dasar dari skor pre-test kelompok diidentifikasi ketika skala rating perilaku (BRS) (t
yang diberikan musik dan kelompok non-musik = 4,9027, p <0,05) dipergunakan. 7,8
menggunakan dua skala nyeri. Membandingkan Pada kelompok musik, perbandingan skor
perbedaan pada skor post-test dari kelompok yang pre-test dan post-test menunjukkan perbedaan
diberikan musik dan non-musik setelah intervensi yang signifikan pada skor VAS (t = 9,915) dan skor
musik. Peserta : 50 ibu yang melahirkan di sebuah BRS (t = 7,562). Pada grup non-musik, tidak ada
rumah sakit pemerintah di Samar, Filipina disaring perbedaan signifikan yang ditemukan antara pre-
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Tingkat test dan skor post test pada VAS (t = 1,848), namun,
respon adalah 100%. Kriteria inklusi adalah sebagai perbedaan yang signifikan diidentifikasi pada skor
berikut : (a) kehamilan 37 - 40 minggu, (b) antara BRS (t = 4,706).
usia 18-38 tahun, (c) dalam fase laten, (d) tanpa Untuk memastikan apakah intervensi musik
komplikasi kehamilan, seperti Diabetes Gestational, efektif dalam menurunkan nyeri persalinan, analisis
Kehamilan dicurigai Hipertensi, (e) tanpa masalah t-test independent dilakukan untuk membandingkan
pendengaran, dan (f) setuju dan menandatangani apakah grup musik memang memiliki persepsi
persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian nyeri yang lebih rendah dibandingkan dengan grup
ini. Setiap responden yang memenuhi syarat dipilih non-musik lakukan setelah intervensi. Perempuan
secara acak, untuk dua grup baik dalam grup di grup musik memiliki skor yang lebih rendah
musik atau kelompok non - musik. Instrumen : baik pada VAS (t = 7,317, p <0,05) dan BRS (t =
untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam 8,128, p <0,05) dibandingkan dengan kelompok
penelitian, para peneliti menggunakan instrumen non-musik itu.
berikut, satu bentuk demografi dan dua ukuran Berdasarkan Journal of Clinical Nursing
nyeri : Skala Visual Analog untuk nyeri (VAS) dengan judul Effects of music therapy on labour pain
dan Skala Rating Perilaku (BRS). Analisis data : and anxiety in Taiwanese first-time mothers tahun
dengan menggunakan chi-square dan exact fisher. 2010, banyak cara dalam penatalaksanakan rasa
Hasil: 50 subjek disaring untuk berpartisipasi cemas pada saat bersalin, saat mengkhawatirkan
dalam penelitian. Usia rata-rata adalah 25-28 keadaan janin yang akan lahir, menahan rasa sakit
tahun dengan standar deviasi dari 4.20. Lebih dari atau nyeri yang dirasakan (kurang lebih rasa nyeri
setengah dari subjek pada ke-2 kelompok sudah yang dirasakan menimbulkan kecemasan pada ibu
menikah (52% pada grup non-musik dan 56% pada bersalin), dan keadaan atau perjalanan dari proses
grup musik). Seperti paritas, lebih dari setengah bersalin itu sendiri. Asuhan yang dapat dilakukan

18 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017


Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

dalam menatalaksanakan kecemasan pada ibu musik dalam mengurangi rasa cemas pada saat
bersalin antara lain:2 mendengarkan bunyi-bunyian persalinan, atara lain; Penelitian oleh Browning
atau musik mampu mengurangi rasa nyeri atau (2000) untuk mengetahui pengaruh musik pada saat
sakit dan kecemasan selama persalinan. melahirkan, dari semua sampel ibu bersalin merasa
Hasil dari penelitian sebelumnya memiliki puas dengan metode penggunaan musik selama
teori mekanisme untuk meningkatkan kenyamanan persalinan untuk membantu mereka mengalihkan
seorang pasien dengan mendengarkan musik yaitu perhatian dan rasa nyeri.
impuls atau rangsangan dari musik itu sendiri dapat Penelitian dengan sampel acak dilakukan
mengesampingkan signal rasa nyeri yang dibawa oleh Phumdoung dan Good (2003), ibu inpartu yang
oleh serabut saraf yang lebih kecil.3 Selain itu mendengarkan musik selama tiga jam dimulai dari
musik yang diperdengarkan oleh otak kanan dapat awal fase aktif persalinan, lalu diukur sensasi rasa
merangsang hipofisis untuk melepaskan hormon nyeri pada saat persalinan didapatkan kelompok
endorfin untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu yang diperdengarkan musik memiliki rasa nyeri
musik dapat mengubah rasa sakit dengan persepsi yang rendah dibandingkan kelompok yang tidak
melalui efek afektif (yaitu dengan meningkatkan diperdengarkan musik. 9,10
mood, meningkatkan relaksasi dan mengurangi Berdasarkan jurnal Effects of music therapy
kecemasan), dan efek kognitif (meningkatkan on labour pain and anxiety in Taiwanese first-time
kontrol dari rasa nyeri tersebut). 3,4,5,6 Musik yang mothers bertujuan untuk mengevaluasi efek dari
dapat digunakan (untuk mengurangi kecemasan) terapi musik pada rasa nyeri persalinan dan rasa
yaitu tempo yang lambat, nada tidak terlalu tinggi/ cemas pada ibu primipara di Taiwan.2 Dilakukan
terlalu rendah, volume yang rendah dan berirama, dalam dua kelompok yang sama-sama dilakukan
musik dengan arrangement yang sederhana, dan intervensi sesuai dengan standar prosedur,
melodi yang stabil. Selama persalinan ibu yang hanya dibedakan kelompok pertama (kelompok
menghadapi rasa nyeri dan kecemasan yang melanda intervensi) yang diberikan musik pada selama
dirinya bercampur aduk, hal ini menimbulkan 30 menit pertama diperdengarkan musik pada
respon pada sistem saraf simpatik. Respon tersebut awal fase laten dan pada awal fase aktif kala I.
dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan Memperhatikan berbagai variasi kebiasaan dalam
darah, dan mengurangi sirkulasi darah perifer. mendengarkan musik, peserta diperbolehkan untuk
Jenis musik yang menenangkan dapat mengurangi memilih mendengarkan musik dengan headphone
kadar catecholamine, sehingga dapat menurunkan atau tidak. Alat ukur ( skala rasa nyeri dan skala
denyut jantung dan tekanan darah. Bersantai kecemasan) yang digunakan untuk menilai, diukur
dengan mendengarkan musik dapat mengurangi dengan cara pre-test dan post-test atau sebelum dan
kecemasan, rasa nyeri dan meningkatkan persepsi setelah 30 menit memperdengarkan musik yaitu
awal terhadap rasa nyeri tersebut (sehingga dapat dengan VASP, PBI, VASA dan FT).
menangani rasa nyeri yang terjadi). Seseorang Setelah 24 jam pasca melahirkan, ibu dalam
sudah merasakan relaksasi dengan musik secara kelompok pertama (intervensi) diminta untuk
umum terjadi penurunan aktivitas pada sistem saraf menyelesaikan pertanyaan kuesioner (kuesioner
simpatik dengan tanda dan gejala seperti penurunan terbuka) untuk menunjukkan persepsi mereka
denyut jantung, tekanan darah, dan peningkatan tentang efektifitasan dari terapi musik yang
suhu perifer (dengan vasodilatasi). 11 didapatkan untuk mengurangi rasa nyeri dan
Selama persalinan, musik dapat berfungsi kecemasan pada saat persalinan.
mengurangi gangguan, meningkatkan respon Hasil dari penelitian ini tidak terdapat
positif, dan sebagai stimulus untuk relaksasi. perbedaan signifikan berdasarkan karakteristik
Beberapa penelitian pendahuluan tentang efek demografi dari kedua kelompok tersebut

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017 19


Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

(berdasarkan agama, sosial ekonomi, pendidikan dapat mengalihkan rasa kecemasan saya”;
prenatal, usia ibu, usia kehamilan berat badan lahir • “musik dapat mendinginkan pikiran cemas
bayi, durasi kala II. Jenis musik yang menjadi saya”;
pilihan terbayak yaitu popular music 30%, dan • “saya merasakan rasa aman, jika saya
20% classical music. mengikuti musik-musik rohani (dalam
Hasil pre-test dengan VASP, PBI, VASA penelitian ini adalah agama Budha”;
dan FT di dua fase (kala I fase laten dan fase aktif • “mendengarkan musik membuat saya
dan perbandingannya tidak terlalu signifikan. merasa bahwa saya memiliki sesuatu yang
Hasil Ancova selama fase laten kelompok menyenangkan untuk dilakukan”;
intervensi (eksperimen) memiliki skor yang lebih • “saya merasa nyaman dan tenang ketika saya
rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil ini mendengarkan musik religius (untuk agama
menunjukkan bahwa ibu pada kelompok intervensi lain)”.
mengalami nyeri, dan kecemasan yang lebih
rendah. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian subjektif dari
kelompok intervensi, efek musik dapat Terapi musik selama persalinan sebagai
dikategorikan sebagai : metode efektif untuk mengurangi persepsi nyeri
1) Pereda rasa sakit : antara perempuan selama fase laten persalinan.
• “Musik membantu saya dalam mengatur Sebagai intervensi non farmakologi, intervensi
pernapasan” musik ini mudah untuk dikelola, biaya yang efektif,
• “manjur dalam menghilangkan rasa sakit”; tidak berbahaya, tidak memerlukan pelatihan
• “musik dapat mengalihkan perhatian saya dari tambahan. Intervensi musik dapat digunakan oleh
rasa sakit”; dan praktisi kesehatan (staf medis dan keperawatan
• “nyeri tidak begitu parah ketika saya rasakan.” serta mahasiswa) sebagai bagian dari rutinitas
mereka ketika memberikan perawatan dengan
2) Menghilangkan kecemasan : wanita selama proses persalinan.
• “Musik slow yang sudah familiar didengarkan

20 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017


Terapi Musik Sebagai Penatalaksanaan Cemas Pada Persalinan

DAFTAR PUSTAKA 7. Williams VS, Morlock RJ, Feltner D.


Psychometric evaluation of a visual analog
1. Smith CA, Levett KM, Collins CT, L J. Massage, scale for the assessment of anxiety. Health
reflexology and other manual methods for pain Qual Life Outcomes. 2010;8:57.
management in labour (Review). 2012(2):45. 8. Mykletun A, Stordal E, Dahl AA. Hospital
2. Yu-Hsiang Liu, Mei-Yueh Chang, Chen C-H. Anxiety and Depression (HAD) scale: factor
Effects of music therapy on labour pain and structure, item analyses and internal consistency
anxiety in Taiwanese first-time mothers. J Of in a large population. Br J Psychiatry. 2001
Clinical Nursing. 2010(19):1065–72. Dec;179:540-4.
3. Torche F. The effect of maternal stress on birth 9. Barber V, Linsell L, Locock L, Powell L,
outcomes: exploiting a natural experiment. Shakeshaft C, Lean K, et al. Electronic fetal
Demography. 2011 Nov;48(4):1473-91. monitoring during labour and anxiety levels in
4. Tsigos C, Chrousos GP. Hypothalamic- women taking part in a RCT. British Journal of
pituitary-adrenal axis, neuroendocrine Midwifery 2013;21(No 6).
factors and stress. J Psychosom Res. 2002 10. Marc I, Toureche N, Ernst E, Hodnett ED,
Oct;53(4):865-71. Blanchet C, Dodin S, et al. Mind-body
5. Barrios YV, Sanchez SE, Qiu C, Gelaye B, interventions during pregnancy for preventing
Williams MA. Risk of spontaneous preterm or treating women’s anxiety. Cochrane
birth in relation to maternal experience of Database Syst Rev. 2011(7):CD007559.
serious life events during pregnancy. Int J 11. Fisher C, Hauck Y, Bayes S, Byrne J.
Womens Health. 2014;6:249-57. Participant experiences of mindfulness-based
6. de Paz NC, Sanchez SE, Huaman LE, Chang childbirth education: a qualitative study. BMC
GD, Pacora PN, Garcia PJ, et al. Risk of Pregnancy Childbirth. 2012;12:126.
placental abruption in relation to maternal 12. Leodoro J. Labrague, Rheajane A. Rosales,
depressive, anxiety and stress symptoms. J Gilbey L. Rosales, Fiel GB. Effects of soothing
Affect Disord. 2011 Apr;130(1-2):280-4. music on labor pain among Filipino mothers.
2013;1:35-42.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.II, NO.3, 2017 21


Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan
Jawa terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada
Nulipara
Nike Sari Oktavia,1 Supriadi Gandamiharja,2 Ieva B. Akbar3
1
Program Magister Kebidanan Politeknik Kesehatan Padang, 2Bagian Onkologi, 3Departemen Faal
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Abstrak
Rasa nyeri persalinan yang kadang luar biasa pada sebagian wanita muncul akibat refleks fisik dan respons psikis
ibu. Musik terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi kecemasan, dan mengalihkan perhatian rasa
nyeri yang dialami pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah musik klasik Mozart dan tradisional
gamelan jawa dapat mengurangi nyeri persalinan, dan apakah musik klasik Mozart lebih baik daripada tradisional
gamelan jawa terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif pada nulipara. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen semu dengan total 30 orang nulipara yang berada dalam kala I fase aktif persalinan. Penelitian
dilakukan di RSIA Arvita Bunda Kabupaten Sleman Yogyakarta selama Desember 2010–Maret 2011. Subjek
penelitian berada dalam 3 kelompok: Mozart (n=10), gamelan jawa (n=10), dan kontrol (n=10). Penilaian nyeri
dilakukan dua kali pada masing-masing kelompok dengan numerical rating scale (NRS), yaitu saat ibu berada
di awal fase aktif dan di akhir kala I persalinan. Uji analisis statistik menggunakan Wilcoxon Signed Ranks (Z)
dan Uji Mann Whitney. Hasil yang didapatkan antara lain, pada kelompok Mozart terdapat nilai median 7,5 (7–
10) menjadi 6 (5–9), pada kelompok gamelan jawa median 7 (5–9) menjadi 7,5 (5–10), sementara pada kontrol
median 7 (4–9) menjadi 9,5 (6–10). Terdapat perbedaan nyeri antara kelompok Mozart dan kontrol (p=0,001),
terdapat perbedaan nyeri antara kelompok gamelan jawa dan kontrol (p=0,022), dan perbandingan antara musik
klasik Mozart dan musik tradisional gamelan jawa (p=0,124). Kesimpulan penelitian ini, musik klasik Mozart dan
tradisional gamelan jawa mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif pada nulipara, serta tidak ada perbedaan
antara keduanya. [MKB. 2013;45(4):218–25]

Kata kunci: Musik klasik Mozart, musik tradisional gamelan jawa, nyeri persalinan

Comparison of Classical Music Mozart Efect and Javanese Gamelan Music


Efect to Relief Labor Pain in Stage I Active Phase for Nullipara

Abstract
Labor pain that may sometimes extreme in some pregnant women arises because of the physical reflection and
psychological response of the mother. Music is proven to increase concentration, create comfort, and distract
the feeling of pain in patients. The aim of this study was to explore wether Mozart classical music and Javanese
gamelan music can decrease the level of pain in the process of labor and whether Mozart is better than gamelan in
reducing pain in nulipara during stage 1 active phase of labor. This study was conducted by using quasy experiment
method with a total of 30 nullipara patients in stage 1 active phase in RSIA Arvita Bunda, Sleman Yogyakarta
during the period of December 2010 to March 2011. The subjects were divided into three groups: Mozart (n=10),
Javanese gamelan (n=10), and control (n=10). Pain assesment were conducted twice for each group using the
numerical rating scale (NRS), which was performed during the beginning of stage I active phase of labor and
the end of stage 1 active phase of labor. The data were analyzed using Wilcoxon Signed Ranks (Z) and Mann
Whitney statistical tests. The results of this study showed a change in the median value from 7.5 with a range of
7–10 to median 6 (5–9) in Mozar group, from the median value of 7 (5–9) to 7.5 (5–10) in gamelan group and
from median 7 (4–9) to 9.5 (6–10) in control group. There was a significant difference between Mozart and control
groups (p=0.001), and between Javanese gamelan group and control group (p=0.022), and the comparison between
Mozart classical music and Javanese gamelan music (p=0.124). It is concluded that Mozart classical music and
Javanese gamelan relief pain in stage 1 active phase of nullipara and no differences are found between the two.
[MKB. 2013;45(4):218–25]

Key words: Javanese gamelan music, labor pain, Mozart classical music

Korespondensi: Nike Sari Oktavia, Jl Gajah Mada Komplek Kesehatan Gunung Pangilun, mobile 081363492515, email
ikesay@gmail.com

218 MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

Pendahuluan musik klasik Mozart, mengetahui apakah terdapat


pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase
Persalinan merupakan peristiwa fisiologis yang aktif pada nulipara yang mendengarkan musik
dalam prosesnya menimbulkan rasa nyeri hebat, tradisional gamelan jawa, dan mengetahui apakah
bahkan sebagian wanita mengalami nyeri yang mendengarkan musik klasik Mozart lebih baik
luar biasa. Rasa nyeri muncul akibat refleks fisik dibandingkan dengan musik tradisional gamelan
dan respons psikis ibu. Ketegangan emosi akibat jawa dalam mengurangi nyeri persalinan kala I
rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat fase aktif pada nulipara.
persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri yang
dialami ibu ketika menghadapi proses persalinan
dapat merangsang ketakutan, sehingga timbul Metode
kecemasan yang berakhir dengan kepanikan. Hal
ini dapat menimbulkan respons fisiologis yang Penelitian ini untuk melihat efek musik terhadap
berpotensi mengurangi kemampuan rahim untuk pengurangan nyeri persalinan secara langsung,
berkontraksi, dengan akibat akan memperpanjang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
waktu persalinan.1-3 Nyeri pada kala I merupakan Tomatis. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
nyeri yang berat dengan waktu yang lebih lama, menggunakan sampel ibu yang akan bersalin.
untuk itu perlu diperhatikan penanganan untuk Metode yang dipergunakan adalah eksperimental
mengatasi nyeri pada kala I persalinan.4 semu (quasi experimental research) dengan
Dalam sebuah studi di Vesoul Hospital Perancis, mengambil sampel secara consecutive sampling.
para peneliti melaporkan bahwa ibu hamil yang Subjek penelitian berjumlah 30 orang dengan
ikut serta dalam “pelatihan Tomatis” (pelatihan rincian 10 orang per kelompok yang datang
mendengarkan musik yang diambil dari nama bersalin ke RSIA Arvita Bunda Kabupaten
seorang dokter yang juga seorang terapis musik) Sleman, Yogyakarta dari Desember 2010 sampai
selama empat minggu ketika usia kehamilan dengan Maret 2011 dengan kriteria inklusi:
delapan bulan akan makin pendek waktu rawat nulipara dalam kala I fase aktif dengan pembukaan
inap di RS (rumah sakit) dan semakin berkurang serviks 4–9 cm, hamil normal, dapat membaca dan
kejadian komplikasinya. Kelompok pertama yang menulis, serta dapat berkomunikasi dengan baik.
dipersiapkan secara konvensional membutuhkan Semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi
waktu persalinan rata-rata selama 3 jam 30 menit, dan bersedia menjadi responden dikelompokkan
kelompok kedua tanpa persiapan membutuhkan sesuai dengan isi amplop yang diterimanya yang
4 jam, dan kelompok Tomatis itu hanya 2 jam terdiri atas tiga kelompok. Kelompok pertama
30 menit. Pembedahan Caesar hanya diperlukan mendapatkan perlakuan diperdengarkan musik
pada 4% kelompok Tomatis, 13% pada kelompok klasik Mozart, kelompok kedua adalah kelompok
yang dipersiapkan, dan 15% pada kelompok yang diberi perlakuan musik tradisional gamelan
yang tidak dipersiapkan. Sebanyak 60% pasien jawa, dan kelompok ketiga sebagai kontrol tidak
Tomatis tidak membutuhkan obat penghilang mendapat perlakuan. Tiap kelompok mendapat
nyeri dibandingkan dengan 46% kelompok yang dua kali pengukuran nyeri dengan menggunakan
dipersiapkan secara konvensional dan 50% dari numerical rating scale (NRS). Penilaian pertama
kelompok ibu yang tidak mendapat persiapan. (I) dilakukan pada saat ibu sudah berada pada
Para ibu yang menggunakan metode Tomatis fase aktif, yaitu sebelum diberi perlakuan, dan
juga mengungkapkan berkurangnya kecemasan penilaian II pada akhir kala I persalinan setelah
tentang melahirkan.5 Penelitian Tomatis melihat mendapat perlakuan mendengarkan musik. Musik
efek musik secara tidak langsung karena musik yang diperdengarkan adalah CD relaksasi ibu dan
didengarkan saat ibu hamil delapan bulan. Musik bayi karya Mozart dan CD relaksasi gamelan jawa
adalah bentuk seni yang paling halus, namun melalui tape portable player karena earphone
berpengaruh besar pada pusat fisik dan jaringan dapat menambah ketidaknyamanan ibu yang
saraf. Musik juga memengaruhi sistem saraf sedang nyeri. Penelitian ini sudah mendapatkan
parasimpatis atau sistem saraf automatis, baik persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
secara langsung maupun tidak langsung.6 Musik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
klasik Mozart telah teruji sebagai terapi yang pada tanggal 12 November 2010.
aman dan efektif, demikian juga dengan musik
tradisional gamelan jawa yang memiliki irama
teratur dan menenangkan dengan ketukan 60–90 Hasil
per menit mirip dengan musik klasik Mozart.5,7–9
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pada Tabel 1 terlihat bahwa mayoritas ibu berusia
apakah terdapat pengurangan rasa nyeri persalinan 20–29 tahun yang berarti ibu berada pada usia
kala I fase aktif pada nulipara yang mendengarkan reproduksi sehat. Pekerjaan ibu hampir seimbang

MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013 219


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian


Kelompok
Karakteristik Kelompok Musik Musik Gamelan Kelompok Kontrol Nilai p
Subjek Penelitian Mozart Jawa
Usia ibu (th) 9 9 10 0,585
20–29 1 1 0
≥30 25 (4) 25 (4) 25 (3)
Rata-rata (SD) 0,036
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 8 1 5
Swasta 2 8 4
PNS 0 1 1
Pendidikan terakhir 0,670
≤SLTA 4 5 6
>SLTA 6 5 4
Suku asli 0,722
Jawa 9 9 8
Campuran Jawa 1 1 8
Luar Jawa 0 0 1
Kehamilan ke- 0,329
1 10 8 9
2 0 2 1
Usia kehamilan (minggu) 0,322
Rata-rata (SD) 39,4 (1,2) 39,9 (0,7) 38,8 (1)
Pembukaan serviks (Ø) 0,006
datang (cm)
Median (rentang) 2 (1–7) 2 (1–8) 2,5 (1–8)

Tabel 2 Karakteristik Nyeri Persalinan Kala I fase Aktif pada Dua Kali Penilaian pada Semua
Kelompok
Nyeri Persalinan Kelompok
Kelompok Musik Mozart Kelompok Kontrol
Kala I Fase Aktif Musik Gamelan Jawa
Penilaian I 0 0 0
Nyeri ringan (1–3) 0 3 5
Nyeri sedang (4–6) 9 7 5
Nyeri berat (7–9) 1 0 0
Nyeri hebat (10) 7,5 (7–10) 7 (5–9) 7 (4–9)
Median (rentang)
Penilaian II
Nyeri ringan (1–3) 0 0 0
Nyeri sedang (4–6) 6 3 1
Nyeri berat (7–9) 4 6 4
Nyeri hebat (10) 0 1 5
Median (rentang) 6 (5–9) 7,5 (5–10) 9,5 (6–10)
SD = Standar Deviasi

220 MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

Tabel 3 Hasil Statistik Perbandingan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Kelompok
Mozart, Gamelan Jawa, dan Kontrol
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ZW Nilai p
Kelompok Mozart 2,401 0,016
Kelompok gamelan jawa 0,567 0,571
Kelompok kontrol 2,831 0,005

antara ibu rumah tangga dan swasta, hanya dua Mozart, musik tradisional gamelan jawa, dan
orang yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. kontrol maka dilakukan analisis statistik dengan
Pendidikan ibu juga seimbang antara ≤SLTA Uji Wilcoxon Signed Ranks (Z).
dan >SLTA, sedangkan berdasarkan suku asli Berdasarkan analisis statistik ketiga kelompok
didapatkan mayoritas kehamilan pertama, hanya dengan derajat kepercayaan 95%, didapatkan
3 (tiga) orang dengan kehamilan kedua, namun perbedaan yang bermakna antara nyeri sebelum
keseluruhannya ibu mengalami persalinan yang dan sesudah mendengarkan musik klasik Mozart
pertama dengan usia kehamilan aterm. Ibu (p=0,016; Tabel 3). Kesimpulan kedua adalah
datang pada pembukaan serviks dengan median terdapat perbedaan yang bermakna antara nyeri
2 dan 3 pada masing-masing kelompok, yaitu sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol
pada kala I fase laten. (p=0,005).
Terlihat pada tabel di atas perubahan nyeri Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah perlakuan mendengarkan bermakna antara musik klasik Mozart dan musik
musik. Frekuensi nyeri sebelum perlakuan tradisional gamelan jawa pada pengurangan nyeri
pada kelompok Mozart memiliki median 7,5 persalinan kala I fase aktif pada nulipara. Perbedaan
dengan rentang 7–10 menurun menjadi 6 (5–9). nyeri persalinan antara kelompok Mozart dan
Berbeda dengan kelompok gamelan jawa yang kelompok kontrol dengan Uji Mann Whitney
sedikit mengalami peningkatan, dari median untuk uji komparatif sampel berpasangan pada
7 (5–9) menjadi median 7,5 (5–10). Namun, kedua kelompok tersebut bermakna (p=0,001;
peningkatan frekuensi nyeri pada kontrol jauh Tabel 4). Hal ini menyimpulkan bahwa terdapat
meningkat, yaitu dengan nilai median 7 (4–9) perbedaan nyeri persalinan pada penilaian kedua
menjadi 9,5 (6–10). Untuk lebih jelas, nilai antara kelompok Mozart dan kelompok kontrol.
median pada penilaian I dan II pada ketiga Hasil uji komparatif perbedaan nyeri persalinan
kelompok diperlihatkan pada diagram yang ada antara kelompok gamelan jawa dan kelompok
pada Gambar di bawah ini. kontrol, didapatkan p=0,022 yang berarti terdapat
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perbedaan nyeri persalinan sesudah perlakuan
yang bermakna pada penggunaan musik klasik antara kelompok gamelan jawa dan kontrol.

10
Pembahasan
9

8 Karakteristik ibu-ibu yang menjadi subjek pada


penelitian ini dari segi usia didapatkan mayoritas
7
20–29 tahun. Usia termuda 20 tahun dan usia
6 tertua 34 tahun. Berdasarkan usia tersebut, dapat
5
disimpulkan bahwa semua ibu yang menjadi
Penilaian I subjek penelitian berada pada usia reproduksi
4
Penilaian II
sehat, yaitu usia 20–35 tahun. Penelitian yang
3 dilakukan Phumdoung dan Good10 di Thailand
2
menggunakan musik untuk mengurangi sensasi
dan tekanan nyeri persalinan dengan membatasi
1
sampel nulipara berusia 20–30 tahun. Penelitian
0 oleh Phumdoung dkk.11 yang juga di Thailand
Mozart Gamelan Jawa Kontrol menggunakan kombinasi musik dan analgesik
pada nyeri persalinan memiliki sampel primipara
berusia 18–35 tahun.
Gambar Nilai Median pada Penilaian I dan Karakteristik berdasarkan pekerjaan bervariasi
Penilaian II pada Semua Kelompok pada masing-masing kelompok. Pada kelompok

MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013 221


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

Tabel 4 Hasil Statistik Perbedaan Nyeri Kala I Fase Aktif pada Semua Kelompok
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ZM-W Nilai p
Kelompok Mozart dan gamelan jawa 1,540 0,124
Kelompok Mozart dan kontrol 3,195 0,001
Kelompok gamelan jawa dan kontrol 2,286 0,022

Mozart mayoritas bekerja sebagai ibu tumah penurunan menjadi median 6 (5–9). Kelompok
tangga (80%), pada kelompok gamelan jawa gamelan jawa sedikit mengalami peningkatan
mayoritas swasta (80%), sedangkan kelompok nyeri, yaitu dari median 7 (5–9) menjadi rata-rata
kontrol menunjukkan hampir seimbang antara 7,5 (5–10). Sebagian ibu mengalami penurunan
ibu rumah tangga (50%) dan swasta (40%). nyeri dan sebagian lain mengalami peningkatan,
Pendidikan yang dikelompokkan ≤SLTA dan tetapi peningkatan pada kelompok ini tidak begitu
>SLTA, pada tiap kelompok memiliki pembagian besar dibandingkan dengan frekuensi nyeri pada
yang hampir merata. Penelitian Kimber dkk.12 di kelompok kontrol jauh mengalami peningkatan
London menggunakan sampel nulipara dengan dengan nilai median 7 (4–9) menjadi 9,5 (6–10).
tingkat pendidikan sarjana dan di atas sarjana Kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan
seimbang dengan ≤level A (SLTA) pada masing- diperdengarkan musik, baik musik klasik Mozart
masing kelompok penelitiannya, sedangkan pada maupun musik tradisional gamelan jawa. Hal
penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, sehingga ini menandakan bahwa pada persalinan normal
dapat diperkirakan sebelumnya mayoritas subjek secara fisiologis ibu akan mengalami nyeri yang
penelitian adalah suku Jawa. semakin lama semakin kuat seiring dengan
Subjek penelitian ini adalah nulipara yang penambahan pembukaan serviks. Tidak jarang
berada pada kala I fase aktif, yaitu wanita yang ibu yang di akhir kala I persalinan akan berada
belum pernah melahirkan sebelumnya dan yang pada skala nyeri berat atau hebat.
sedang menghadapi proses persalinan untuk Menurut Sherwen dkk. dikutip oleh Yuliatun4
pertama kalinya. Dari data yang diperoleh hanya dinyatakan bahwa primipara akan mengalami
3 orang yang merupakan kehamilan kedua yang intensitas nyeri persalinan lebih berat daripada
mengalami abortus pada kehamilan pertamanya, multipara, terutama pada kala I persalinan karena
tetapi tidak mengalami gangguan dan kelainan effacement biasanya terjadi lebih dulu daripada
pada kehamilan sekarang. Ibu datang untuk dilatasi serviks. Di samping itu pada primipara,
bersalin memiliki usia kehamilan aterm 38–42 proses persalinan yang dihadapinya adalah yang
minggu. Usia kehamilan aterm (38–42 minggu) pertama kali sehingga belum ada pengalaman
merupakan usia kehamilan yang terbaik untuk sebelumnya yang dapat menyebabkan ketegangan
melahirkan. Diharapkan ibu beserta bayi yang emosi, cemas, dan juga takut yang tentunya dapat
akan dilahirkan berada pada kondisi fisiologis. memperberat persepsi nyeri tersebut. Menurut
Pembukaan serviks ibu ketika pertama kali datang Gatson-Johansson dkk. yang dikutip Bachman,3
ke RSIA Arvita Bunda, didapatkan nilai median 2 proses persalinan pada primipara lebih lama
dengan rentang 1–7 pada kelompok Mozart, pada daripada multipara sehingga menimbulkan lelah
kelompok gamelan jawa didapatkan median 2 yang berpengaruh pada peningkatan persepsi
(1–8), dan 2,5 (1–8) pada kelompok kontrol. nyeri. Keadaan ini terlihat pada kelompok kontrol
Setelah proses persalinan pada semua subjek dengan intensitas nyeri yang meningkat pada
penelitian, didapatkan bayi dengan berat badan akhir fase aktif persalinan.
lahir (BBL) normal (2.500–4.000 g). Semua bayi Untuk membandingkan keadaan nyeri yang
lahir normal tanpa mengalami asfiksia, baik pada dialami oleh ibu pada ketiga kelompok dilakukan
menit 1 maupun pada menit 5, yaitu dengan skor analisis uji komparatif dengan Uji Wilcoxon
APGAR 7–10. Hal ini juga menandakan bahwa Signed Ranks (Z) dan derajat kepercayaan 95%.
bayi yang dilahirkan sehat. Didukung oleh kriteria Didapatkan hasil p=0,016 pada kelompok Mozart
penelitian yang memiliki pembatasan kehamilan yang berarti bahwa terdapat perbedaan bermakna
normal, outcome persalinan juga normal. antara nyeri sebelum dan sesudah mendengarkan
Nyeri persalinan subjek penelitian sebelum musik klasik Mozart. Keadaan ini terjadi oleh
dan juga sesudah perlakuan mendengarkan musik karena intensitas nyeri pada kelompok Mozart
mengalami penurunan. Frekuensi nyeri sebelum mengalami penurunan, sedangkan pada kelompok
perlakuan pada kelompok Mozart memiliki nilai gamelan jawa (p=0,571), berarti tidak terdapat
median 7,5 dengan rentang 7–10 mengalami perbedaan yang bermakna antara nyeri sebelum

222 MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

dan sesudah mendengarkan musik tradisional emosional dapat memengaruhi suasana kejiwaan
gamelan jawa. Kesimpulan ini didapatkan karena manusia menjadi lebih baik dan lebih lanjut dapat
intensitas nyeri pada kelompok gamelan jawa ada membuat tubuh bergerak. Bervariasinya musik
yang mengalami penurunan, tetapi ada juga yang secara kejiwaan memungkinkan dipergunakan
mengalami peningkatan. Pada kelompok kontrol untuk menciptakan perasaan yang menenangkan.
didapatkan p=0,005, hal ini menjelaskan bahwa Efek musik seperti yang telah dijelaskan di atas
terdapat perbedaan yang bermakna antara nyeri membuat ibu yang sedang dalam kala I fase aktif
sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol. Hal persalinan dapat menikmati musiknya jika musik
ini terjadi karena pada kelompok kontrol terjadi tersebut tepat. Pada nyeri kronik dan akut, suasana
peningkatan intensitas nyeri pada semua subjek kejiwaan dan emosional penderita memberikan
penelitian. pengaruh yang kuat pada persepsi nyeri yang
Untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri dihasilkan dan kemampuan untuk mengatasinya.
antara kelompok Mozart, gamelan jawa, dan Musik Mozart yang dipergunakan adalah musik
kontrol, dilakukan uji komparatif dengan analisis ciptaan oleh Wolfgang Amadeus Mozart dalam
statistik Kruskal Wallis menurut Sugiyono.13 bentuk compact disc (CD) edisi khusus relaksasi
Berdasarkan Uji Mann Whitney antara kelompok untuk ibu dan bayi. Mendengarkan musik yang
Mozart dan kontrol didapatkan hasil p=0,001; menenangkan dengan rangsangan irama yang
berarti terdapat perbedaan nyeri persalinan setelah tepat memungkinkan tubuh untuk menghasilkan
mendengarkan musik klasik Mozart dibandingkan endorphine yang terbentuk secara alami dalam
dengan kelompok kontrol. Kesimpulan tersebut mengurangi nyeri.14,15
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Uji komparatif perbedaan nyeri persalinan
Phumdoung dan Good10 dengan menggunakan dengan perlakuan kelompok musik tradisional
musik selama tiga jam, didapatkan skor nyeri satu gamelan jawa dan kontrol didapatkan p=0,022;
jam pertama menurun menjadi 95%, 89% pada yang berarti terdapat perbedaan bermakna nyeri
jam kedua, dan 73% pada jam ketiga. persalinan antara kelompok yang mendengarkan
Penelitian yang dilakukan Phumdoung serta musik tradisional gamelan jawa dan kelompok
Good10 menggunakan musik yang dipilih ibu dari kontrol. Musik yang dihasilkan oleh 40–60 jenis
beberapa tipe musik relaksasi yang sebelumnya alat musik ini dinyatakan sebagai musik yang
telah diperdengarkan selama 30 menit. Musik dihasilkan oleh kreativitas budaya yang tinggi
yang disediakan adalah musik yang di dalamnya karena keanekaragaman alat, irama, dan nada
mengandung alunan harpa, piano, orkestra, dan yang dihasilkan.16 Menurut Lee dalam artikelnya
jazz, dengan ketukan 60–80 per menit. Pilihan Loth,8 ternyata kolaborasi berbagai instrumen
musik yang dipergunakan untuk mengurangi yang berbeda pada gamelan jawa memberikan
nyeri persalinan sama dari segi ketukan yang struktur tersendiri yang baik untuk improvisasi
lambat, instrumental yang ada, perbedaannya dalam musik terapi.
tidak difokuskan pada musik yang sama.14 Pada Kivy yang dikutip oleh Salim9 menyatakan,
dasarnya musik tersebut memiliki karakteristik ekpsresi musik sangat terkait dengan “emosi
yang serupa musik klasik Mozart. Phumdoung budaya” seperti gerak, cara bicara, dan sikap
dan Good10 mempergunakan earphone pada tubuh. Karena “emosi budaya” berbeda, maka
penelitiannya. Pada penelitian ini, musik yang hubungan antara berbagai rangsangan elemen
diperdengarkan melalui portable tape player musik tertentu yang dihasilkan juga berbeda. Suku
seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Jawa merupakan suku yang ada di Indonesia yang
Tabarro dkk.15 di Brazil. Dalam penelitiannya terkenal dengan pembawaan masyarakatnya yang
Tabarro dkk.15 juga menggunakan musik yang tenang dan sikap santun yang tinggi. Karawitan
mengalun lembut yang direkomendasikan oleh jawa menonjolkan kestabilan mental pemain
ibu yang menjadi sampel. Musik yang digunakan musik beserta pendengarnya, keindahan terletak
antara lain musik barok (Bach, Vivaldi), klasik pada suara musik yang tidak hingar bingar tetapi
(Mozart), musik romantis, dan kontemporer. enak didengar serta keteraturan irama.9,16
Otak berperan mengubah kondisi fisik tubuh Seorang musisi yang juga seorang psikolog
dalam responsnya terhadap musik. Pada musik bernama Salim, telah melakukan penelitian di
relaksasi, ritme musik dapat memandu tubuh Yogyakarta mengenai pengaruh elemen tempo
menjadi bernapas lebih lambat dan mendalam, dan juga timbre gamelan jawa terhadap respons
sehingga dapat memberikan efek menenangkan. emosi musikal pendengarnya. Penelitian tersebut
Detak jantung dan tekanan darah juga dapat menunjukkan hasil yang signifikan, baik pada
merespon musik yang didengarkan. Efek mental kelompok musisi maupun nonmusisi. Penelitian
juga bergantung pada tipe serta jenis musik, ini juga dilaksanakan di Kota Yogyakarta yang
musik dapat mengasah ketajaman mental atau tentunya mayoritas masyarakat adalah suku Jawa.
membantu dalam relaksasi. Efek musik terhadap Dari data yang didapatkan, subjek penelitian ini

MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013 223


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

pada kelompok gamelan jawa 90% adalah suku seseorang jika orang tersebut menginginkannya.
Jawa dan 10% suku campuran Jawa. Terdapat Ibu yang dalam proses persalinan dapat terbantu
hubungan ekspresi musik dengan emosi budaya untuk mengatasi nyeri yang dialaminya apabila
sesuai dengan pernyataan Kivy di atas, didukung ibu tersebut memang menginginkannya. Keadaan
oleh hasil yang didapatkan pada penelitian ini. ini terbukti pada ibu yang telah mendengarkan
Ibu yang bersuku Jawa dengan kebiasaan tradisi musik Mozart maupun gamelan jawa mengalami
jawa yang sudah mengental dalam kehidupannya peningkatan intensitas nyeri sama seperti ibu
seperti ekspresi gerak, cara bicara, dan sikap dalam kelompok kontrol.
tubuh tentunya merasa tersambung dengan musik Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang
gamelan yang sudah biasa didengarkan. Tubuh bermakna antara musik klasik Mozart dan musik
ibu langsung menyatu dengan musik gamelan tradisional gamelan jawa terhadap pengurangan
jawa seiring dengan alunannya yang didengarkan nyeri persalinan kala I fase aktif pada nulipara
selama fase aktif persalinan.9 (p=0,124). Hal ini berarti bahwa musik tradisional
Saleh16 seorang dokter spesialis saraf menulis gamelan jawa dapat dipergunakan sebagai musik
buku yang berisikan kehidupan manusia Jawa alternatif untuk mengurangi nyeri persalinan
dilihat dari perspektif ilmu kedokteran modern. ibu pada kala I fase aktif. Karena penelitian ini
Dia menjelaskan bagaimana kebudayaan jawa subjeknya adalah suku mayoritas Jawa, tentunya
mampu menyumbangkan suatu hal penting bagi secara budaya memiliki hubungan emosi yang
dunia kesehatan. Menurut Saleh,16 orang Jawa erat dengan musik gamelan jawa dengan demikan
yang kebetulan menderita strok yang biasanya musik gamelan jawa akan lebih efektif untuk
dilatarbelakangi hipertensi bila mendengarkan mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif ibu
gamelan jawa dan tarian jawa dalam durasi lama suku Jawa.
akan terpengaruh secara psikis menjadi tenang, Teori gate control menjelaskan bagaimana
tidak ada gejolak mental yang mendadak. Saleh musik dapat menurunkan nyeri dalam persalinan.
juga telah menyatakan bahwa pendekatan emosi Perjalanan impuls nyeri dan juga mendengarkan
budaya dapat sangat berpengaruh pada pasien. musik berada pada spinal tertutup dengan musik
Suhartini17 telah menggunakan terapi musik terapi. Antara impuls nyeri dan mendengarkan
gamelan jawa pada pasien penyakit jantung di musik yang disalurkan ke otak akan mengalami
RS Karyadi Semarang. Dari penelitian tersebut kompetisi selama perjalanan menuju otak dan
disimpulkan bahwa, musik gamelan jawa dapat impuls mendengarkan musik akan dipersepsikan
dijadikan sebagai musik terapi untuk mengurangi terlebih dahulu oleh otak daripada impuls nyeri.
kecemasan, sensasi nyeri, dan beberapa efek yang Dalam hal ini terapi mendengarkan musik dapat
sangat memengaruhi psikologis. Dinyatakan juga menyebabkan tubuh mengalami kekacauan untuk
bahwa musik gamelan jawa dapat dipergunakan mempersepsikannya. Ketika musik didengarkan
sebagai musik terapi. Musik gamelan dapat untuk mengatasi nyeri, maka akan berkurang
dijadikan sebagai musik terapi pada pasien yang kecemasan dan ketenangan pada ibu, tubuh akan
mengalami nyeri akibat proses persalinan, terbukti mengalami kekacauan dalam mempersepsikan
dengan p=0,22 pada hasil perbedaan nyeri antara yang akhirnya berfokus pada penurunan nyeri
kelompok gamelan jawa dan kelompok kontrol. akibat kontraksi. Penggunaan musik tidak dapat
Artinya ada perbedaan nyeri persalinan setelah menghilangkan nyeri secara keseluruhan, tetapi
mendengarkan musik tradisional gamelan jawa musik dapat mengatasi ketidaknyamanan selama
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang persalinan.4
tidak mendengarkan musik. Simpulan, musik klasik Mozart dan musik
Linton18 dalam artikelnya menyatakan musik tradisional gamelan jawa dapat mengurangi nyeri
dapat melakukan apapun. Sebuah lagu dapat persalinan kala I fase aktif pada nulipara, dan
berkoordinasi dengan tubuh saat proses persalinan. tidak ada perbedaan antara musik klasik Mozart
Musik yang didengarkan secara intensif dapat dan musik tradisional gamelan jawa dalam
memberikan kekuatan penuh, dalam arti untuk mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif
merefleksikan emosi diri, penerangan jiwa, dan pada nulipara. Musik tradisional gamelan jawa
ekspresi. Satu hal yang terpenting bahwa musik lebih efektif digunakan pada nulipara suku Jawa
tidak dapat membuat segalanya menjadi lebih dalam mengurangi nyeri persalinan kala I fase
baik. Lebih lanjut Linton menyatakan, faktanya aktif yang dialaminya.
musik dengan cepat menarik pendengarnya dan Disarankan musik klasik Mozart dan musik
pendengar memilih musik karena dia menemukan tradisional gamelan jawa dipergunakan sebagai
resonansi musik tersebut dengan dirinya sesuai media untuk mengurangi nyeri yang dirasakan ibu
dengan kondisi emosi, tetapi musik itu sendiri waktu proses persalinan di Indonesia. Sebaiknya
tidak pernah menyebabkan pendengarnya untuk ada penelitian lanjutan mengenai jenis musik lain
bertindak. Intinya bahwa musik dapat membantu yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri

224 MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013


Nike Sari: Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri

persalinan, terutama musik tradisional Indonesia Voices. 2006;6(1) [diunduh 6 Agustus 2010].
yang memiliki kemiripan irama dengan musik Tersedia dari: http://www.voices.no
tradisional gamelan jawa. 9. Salim D. Respons emosi musikal dalam
gamelan jawa. Psikologia. 2005;1(2):63–73.
10. Phumdoung S, Good M. Music reduce
Daftar Pustaka sensation and distress of labor pain. Pain
Management Nursing. 2003;4(2):54–61.
1. Tournare M, Theau A. Complementary and 11. Phumdoung S, Bhitakburapab A, Chanaudom
alternative approaches to pain relief during B, Ajasareyasing T, Petcharat T. Effects of
labor. J Obgyn. 2007;4(4):409–17. the combination of small dose analgesic
2. Lowdermilk DL. Faktor esensial dan proses and music on labor pain. Songkla Med J.
persalinan. Dalam: Bobak IM, Lowdermik 2007;25(2):99–105.
DL, Jensen MD, Perry SE, penyunting. 12. Kimber L, McNabb M, Mc Court C, Haines
Keperawatan maternitas. Edisi ke-4. Jakarta: A, Brocklehurst P. Massage or music for pain
EGC; 2005. hlm. 234–48. relief in labour: a pilot randomized placebo
3. Bachman JA. Penatalaksanaan rasa tidak controlled trial. Eur J Pain. 2008;12:961–9.
nyaman. Dalam: Bobak IM, Lowdermik 13. Sugiyono. Statistika untuk penelitian.
DL, Jensen MD, Perry SE, penyunting. Bandung: Alfabeta; 2009.
Keperawatan maternitas. Edisi ke-4. Jakarta: 14. Gale Encyclopedia of Medicine. Music
EGC; 2005. hlm. 252–72. therapy [article online]. American Music
4. Yuliatun L. Penanganan nyeri persalinan Therapy Association; 2011 [diunduh 3
dengan metode nonfarmakologi. Malang: Mei 2011]. Tersedia dari: http://www.gale.
Bayumedia Publishing; 2008. cengage.com
5. Campbell D. Efek Mozart memanfaatkan 15. Tabarro CS, Campos LB, Galli NO, Novo
kekuatan musik untuk mempertajam pikiran, NF. Effect of the music in labor and newborn.
meningkatkan kreativitas, dan menyehatkan Rev Esc Enferm USP. 2010;44(2):441–8.
tubuh. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 16. Saleh AY. Rahasia otak manusia Jawa.
2002. Yogyakarta: Pinus; 2010.
6. Bassano M. Terapi musik dan warna. 17. Suhartini. Music and music intervention for
Yogyakarta: Rumpun; 2009. therapeutic purpose in patients with ventilator
7. Mucci K, Mucci R. The healing sound of support: gamelan music perspective. Nurse
music (manfaat musik untuk kesembuhan, Med J Nursing. 2011;1(1):129–46.
kesehatan, dan kebahagiaan anda). Jakarta: 18. Linton M. The Mozart effect. Univ Forum
Gramedia Pustaka Utama; 2002. [article oline]. 1999 [diunduh 14 April 2011].
8. Loth H. How gamelan music has influenced Tersedia dari: http://www.univforum.org
me as a music therapist-a personal account.

MKB, Volume 45 No. 4, Desember 2013 225


(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA IBU YANG MENDAPATKAN TERAPI


MUROTTAL QUR’AN DAN MUSIK KLASIK DI KLINIK BERSALIN
KOTA PALEMBANG

THE DIFFERRENCE OF LABOR PAIN ON MOTHERS GET MURROTAL QUR’AN


AND CLASICCAL MUSIC AT MATERNITY CLINIC IN PALEMBANG

Sari Wahyuni, Nurul Komariah, Nesi Novita


Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
(email penulis korespondensi: sariwahyuniplg@gmail.com)

Info Artikel: Diterima: 22 September 2019 Revisi: 20 Oktober 2019 Diterima: 4 November 2019

ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu manajemen nyeri dan kecemasan pada saat ibu mengalami nyeri
persalinan dengan memberikan terapi distraksi.Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan nyeri
persalinan dalam persalinan antara yang mendapat terapi murottal Qur’an dan musik klasik di klinik
bersalin Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian intervensi dengan desain penelitian randomized matched
two group design. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan comparative
pain scale. Analisis data dengan anilisis univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat nyeri
persalinan (pv = 0,001) pada sebelum dan setelah diberikan terapi murrotal Qur’an (pv = 0,001).
Pada kelompok terapi musik klasik menunjukkan ada perbedaan tingkat nyeri persalinan (pv = 0,002)
sebelum dan setelah diberikan terapi musik klasik.
Kesimpulan: Terapi murotal dan terapi musik klasik dapat menurunkan nyeri persalinan, tidak
terdapat perbedaan pemberian terapi murotal Qur’an dan terapi musik klasik dalam menurunkan nyeri
persalinan pada ibu bersalin di klinik bersalin Palembang.
Kata Kunci: Nyeri Persalinan, Murottal Qur’an, Musik Klasik

ABSTRACT

Background: One of the management of pain and anxiety is by giving distraction therapy. The
purpose of this study was to analyze the differences in labor pain in labor between those who received
Qur'an murottal therapy and classical music at maternity clinic Palembang.
Methods: This study was an intervention research with randomized matched two group design. Data
collected using interview by questionnaire and comparative pain scale. Data analysis was by
univariate and bivariate by Wilcoxon test.
Results: The results of Wilcoxon test showed that there were significant differences in the level of
labor pain (pv = 0.001) before and after being given murrotal Qur’an therapy (pv= 0.001). Likewise
with the classical music therapy group, there were significant differences both in the level of labor
pain (pv = 0.002) before and after classical music therapy.
Conclusion: Therefore, it can be concluded that both murrotal qur’qn and classical music therapy
significantly reduce labor pain, but there is no significant difference between murrotal Qur’an
therapy and classical music therapy in reducing labor pain in maternity at BPM Teti Herawati
Palembang.
Keywords: Labor Pain, Murottal Qur’an, Classical Music

| 107
(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

PENDAHULUAN
Persalinan adalah suatu kondisi yang lahir. 3 Persalinan terdiri dari kala I, II, III dan
sangat spektakuler dalam kehidupan seorang IV. Persalinan kala I dimulai dengan adanya
wanita. Banyak penelitian antropologi kontraksi uterus dan berakhir bila servik sudah
menunjukkan bahwa proses hamil dan bersalin membuka dengan lengkap Persalinan kala I
adalah sesuatu yang sangat penting dalam siklus dibagi menjadi dua yaitu fase laten dan fase aktif,
kehidupan manusia khususnya kaum perempuan. dan pada fase aktif kontraksi uterus menjadi lebih
“Childbirth is an intimate and complex sering dan kuat. 4
transaction whose topic is physiological and Walaupun persalinan merupakan proses
whose language is cultural.”1 alamiah, seringkali nyeri yang dialami saat
Persalinan dan kelahiran normal adalah persalinan menjadikan wanita menjadi takut,
proses pengeluaran janin yang terjadi pada cemas dan khawatir, sehingga mempengaruhi
kehamilan, lahir spontan dengan presentasi proses persalinan itu sendiri yang berakibat
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam timbulnya prolonged labour dan neonatal
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada asphyxia3. Rasa nyeri peralinan bersifat personal,
janin. 2 Persalinan normal merupakan suatu setiap orang mempersepsikan rasa nyeri yang
proses pengeluaran fetus yang viable, plasenta berbeda terhadap stimulus yang sama tergantung
dan selaput membran ke dunia luar melalui jalan pada ambang nyeri yang dimilikinya.5
Intensitas nyeri persalinan pada primi memperlambat persalinan jika diberikan kontrol
sering kali lebih berat daripada nyeri persalinan nyeri yang adekuat, dan tidak mempunyai efek
pada multipara. Hal ini karena multipara alergi maupun efek negatif lain. Terapi
mengalami penipisan servik (effacement) farmakologis seperti pemberian obat-obatan
bersamaan denga dilatasi serviks, sedangkan analgetik sedangkan terapi non farmakologis
pada primipara proses effacement biasanya antara lain dengan kompres hangat, kompres
terjadi lebih dahulu daripada dilatasi serviks. dingin, distraksi. 8
Proses ini menyebabkan intensitas kontraksi yang Teknik distraksi salah satunya teknik
dirasakan primipara lebih berat daripada distraksi pendengaran yang merupakan salah satu
multipara, terutama pada kala I persalinan. 5 teknik untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara
Hasil studi sebelumnya dilaporkan pada 78 memberikan atau mendengarkan musik. Musik
primipara, 28% mengalami nyeri sedang selama adalah seni yang mempengaruhi pusat fisik dan
persalinan, 37% mengalami nyeri berat dan 35% jaringan saraf. Musik juga mempengaruhi sistem
intoleran terhadap nyeri, sedangkan multipara saraf simpatis atau sistem saraf automatis, baik
15% mengalami nyeri ringan atau tidak nyeri, secara langsung maupun tidak langsung.
35% nyeri sedang, 39% nyeri hebat dan 20% Beberapa jenis musik yang digunakan adalah
mengalami nyeri sangat hebat. 6 Nyeri persalinan jazz, rock, klasik dan murottal. Murottal
yang tidak ditangani secara adekuat merupakan salah satu musik yang memiliki
menyebabkan ketidaknyamanan ibu dan akan pengaruh positif bagi pendengarnya. Pemberian
mempengaruhi proses persalinan, karena terapi musik ini dilakukan pada kala I fase aktif,
menyebabkan ibu mengejan tanpa dapat karena lama dan kekuatan kontraksi pada fase
dikontrol. Ketidak nyamanan akan lebih aktif secara bertahap meningkat. Dengan
dirasakan pada primipara (wanita yang baru pemberian terapi musik ini, suara dapat
pertama kali melahirkan) karena pada primipara menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan
nyeri tersebut merupakan suatu kesengsaraan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan
yang lebih, dan pengalaman pertama ibu rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,
sehingga belum tabu bagaimana cara cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia
menanggulangi nyeri dengan tepat. 7 tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
Manajemen nyeri persalinan ada dua cara memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut
yang digunakan, yaitu secara farmakologis dan nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju
non farmakologis. Tindakan farmakologis masih pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat
menimbulkan pertentangan karena pemberian tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
obat selama persalinan dapat menembus sawar kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan
placenta dan berefek pada fetus selain juga metabolisme yang lebih baik.8
berefek pada ibu. Metoda non farmakologis tidak Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD.
membahayakan bagi ibu maupun fetus, tidak Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

| 108
(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

melaporkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata memiliki pengaruh yang signifikan dalam
intensitas nyeri pada kala I fase aktif yang menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan
mengalami penurunan setelah dilakukan terapi hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif
murottal, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai dan kualitatif oleh alat berbasis komputer. 8
ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad Al Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini
Khadi direktur utama Islamic Medicine Institute adalah untuk menganalisis perbedaan nyeri
for Education and Research di Florida, Amerika persalinan pada ibu bersalin antara yang
Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII mendapat terapi murottal qur’an dan musik klasik
Ikatan Dokter Amerika, dengan hasil penelitian di klinik bersalin Palembang.
bahwa mendengarkan ayat suci Al-Quran

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian Comparative Pain Scale dengan


intervensi dengan rancangan randomized pengelompokkan nyeri ringan (Skala 1-3), nyeri
matched two groups design. Sampel penelitian sedang (skala 4-6), nyeri berat (skala 7-10).
yaitu ibu bersalin di BPM Teti Herawati yang Analisis data menggunakan perangkat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok lunak komputer untuk menlakukan uji Wilcoxon.
dengan perlakuan terapi murotal Qur’an dan Pengukuran tingkat nyeri persalinan pada
kelompok dengan perlakuan terapi musik klasik masing-masing kelompok sebelum dan setelah
dimana masing-masing kelompok berjumlah 16 diberikan terapi dianalis menggunakan uji
orang. Teknik pengumpulan data dengan cara komparatif 2 kelompok berpasangan skala ukur
wawancara menggunakan kuesioner dan kategorik yaitu uji Wilcoxon.

HASIL
Tabel 1. Perbedaan Nyeri Sebelum dan Sesudah Pada Terapi Murottal

Perbedaan Nyeri Sesudah


n pvalue
ringan sedang
Sebelum
Sedang 5 (62,5%) 3 (37,5%) 8 (100%) 0,001
Berat 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100%)

Berdasarkan Tabel 1 diatas diketahui p value = 0,001 berarti terdapat perbedaan tingkat
bahwa terdapat 13 responden nyeri setelah nyeri antara sebelum dan sesudah terapi
murottal kurang dari sebelum murottal dengan murottal.

Tabel 2. Perbedaan Nyeri Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Klasik

Perbedaan Nyeri Setelah


n pvalue
ringan sedang Berat
Sebelum
Ringan 1 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (100%)
Sedang 3 (42,9%) 4 (57,1%) 0 (0%) 7 (100%) 0,002
Berat 0 (0%) 7 (87,5%) 1 (1,25% 8 (100 %)

Berdasarkan tabel 2 di atas terdapat 10 dibandingkan sebelum mendapat terapi musik


orang yang nyeri setelah diberikan musik terapi < klasik.

| 109
(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

Tabel 3. Perbedaan Tingkat Nyeri Antara Kelompok Murottal


dan Kelompok Musik Klasik

Tingkat nyeri Kelompok Terapi


n pvalue
Murottal Musik Klasik
Sebelum terapi
Ringan 0 1 (100%) 1 (100%)
Sedang 8 (53,3%) 7 (46,7%) 15 (100%) 0,587
Berat 8 (50%) 8 (50%) 16 (100%)

Setelah terapi
Ringan 8 (66,7%) 4 (33,3%) 12 (100%)
Sedang 8 (42,1%) 11 (57,9%) 19 (100%) 0,246
Berat 0 1 (100%) 1 (100%)

Berdasarkan tabel 3 diatas dari nilai p murottal tidak ada yang mengalami nyeri berat
value sebelum dan sesudah mendapatkan terapi setelah mendapat terapi sedangkan pada musik
tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri antara klasik masih terdapat kecemasan berat setelah
kelompok murottal dan kelompok musik klasik. mendapatkan terapi yaitu 1 orang.
Berdasarkan tabel terlihat bahwa pada kelompok

PEMBAHASAN
Berdasarkan analis uji Wilcoxon meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang,
signifikan pada tingkat nyeri ibu bersalin sebelum memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
dan setelah diberikan terapi murotal Qur’an, menurunkan tekanan darah serta memperlambat
sehingga pemberian terapi murotal Qur’an efektif pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
menurunkan nyeri persalinan pasien. Setelah aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
pemberian murotal Qur’an pada ibu bersalin lebih dalamatau lebih lambat tersebut sangat baik
didapatkan tingkat nyeri persalinan lebih rendah menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
dibanding sebelum diberikan murotal Qur’an. pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme
Hasil penelitian ini dengan penelitian yang yang lebih baik. 10
dilakukan dengan mendengarkan bacaan ayat- Tingkat nyeri selama persalinan meningkat
ayat Al-Qur’an, seorang muslim baik yang jika wanita tersebut gelisah dan takut serta
berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan pengetahuan tentang proses persalinan sedikit.
perubahan fisiologis yang sangat besar seperti Salah satu alasan pelatihan melahirkan adalah
penurunan depresi dan kesedihan serta untuk mengurangi rasa takut dan memperbaiki
memperoleh ketenangan jiwa. 9 Hal tersebut pemahaman ibu tentang melahirkan. Ambang
membuktikan bahwa Alqur’an memiliki nyeri dalam persalinan dapat diturunkan oleh rasa
pengaruh yang kuat terhadap kesehatan, terutama takut, kurangnya pengertian dan berbagai
dalam menimbulkan perasaan rileks dan memberi permasalahan jasmani seperti demam, kelelahan,
kenyamanan. Jika perasaan seseorang dalam dehidrasi, ketegangan. Ambang nyeri dapat
keadaan rileks dan nyaman, diharapkan intensitas diatasi oleh penggunaan obat-obatan, kesehatan
nyeri dapat berkurang. fisik serta psilogik, relaksasi dan pengalihan
Selain itu intensitas nyeri sesudah perhatian.
dilakukan terapi murottal mempunyai interval Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
dengan skala nyeri 2 - 8, lebih kecil dari interval teori menyatakan bahwa intensitas suara yang
sebelum terapi murottal. Lantunan Al-Qur’an rendah merupakan intensitas suara kurang dari 60
dapat menurunkan hormon-hormon stress, desibel sehingga menimbulkan kenyamanan dan
mengaktifkan hormon endorfin alami, tidak nyeri. 11
Dalam penelitian menunjukkan bahwa penurunan intensitas nyeri persalinan sebelum
tingkat nyeri persalinan antara sebelum dan dan sesudah dilakukan terapi musik klasik.
setelah diberikan terapi musik klasik terjadi

| 110
(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

Hasil penelitian ini sejalan dengan responden yang mengalami nyeri berat setelah
penelitian yang dilakukan oleh Wardati Humaira mendapatkan terapi yaitu 1 orang.
dan Hanna Sriyanti Saragih tahun 2016 yang Dari penelitian ini tampak bahwa
menyatakan bahwa adapengaruh terapi musik mendengarkan murotal Al Qur’an merupakan hal
klasik terhadap penurunan intensitas nyeri pada yang praktis dan mudah diterima karena murotal
ibu inpartu fase aktif kala I persalinan pada terdapat alunan suara manusia dengan irama
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di sedang dan tajwid yang tepat dalam membaca Al-
Rumah Bersalin Dina Jalan Bromo Kecamatan Qur’an sehingga responden lebih khusuk dalam
Medan Area. 12 mendengarkannya. Ketika mendengarkan
Rasa nyeri persalinan adalah manifestasi murrotal Al qur’an seorang muslim
dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. berkonsentrasi dan merasa seolah-olah
Kontraksi ini menimbulkan rasa sakit pada menghadap Allah secara langsung, merasa berada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah ditempat yang menyenangkan dan merasa dekat
paha.13 Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan Allah, dan semakin mencintai Allah.
dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh Hal ini menyebabkan ibu bersalin yang
ibu saat proses persalinan. Intensitas rasa nyeri mengalami nyeri persalinan setelah
persalinan bisa ditentukan dengan cara mendengarkan bacaan Alqur’an akan
menanyakan tingkatan intensitas atau merujuk mendapatkan efek rilek, merasa lebih tenang dan
pada skala nyeri. 14 optimis dalam menghadapi persalinan hingga
Musik adalah seni yang mempengaruhi proses persalinan berjalan, karena hal tersebut
pusat fisik dan pusat jaringan syaraf. Musik juga sebagai bukti berserah diri kepada Penciptanya
mempengaruhi system syaraf parasimpatis atau sehingga bebas dari cemas yang begitu berat dan
system syaraf automatis, baik secara langsung nyeri hebat. Mendengarkan ayat-ayat suci Al
maupun tidak langsung. Ibu inpartu kala I qur’an lebih utama dan baik karena di dalamnya
mengalami nyeri kronik dan akut, suasana terkandung hal-hal yang paling suci dan benar.
kejiwaan dan emosional, efek musik pada ibu Dengan demikian, dapat mempengaruhi jiwa atau
bersalin kala I fase aktif memberi pengaruh kuat hatinya menjadi selalu ingat kepada Allah dan
terhadap persepsi nyeri yang dihasilkan dan fitrah dalam kehidupanya yang secara otomatis
kemampuan untuk mengatasinya.15,16 akan memperbaiki seluruh aspek kehidupan yang
Hasil penelitian ini juga memperkuat dijalaninya, baik terhadap diri sendiri maupun
teori bahwa terapi musik dapat mengurangi lingkungan sekitarnya. Terdapat beberapa faktor
kecemasan dan sensasi nyeri. Relaksasi adalah yang mempengaruhi respon terhadap persepsi
salah satu efek psikologis dari terapi musik yang nyeri adalah budaya, kecemasan, pengalaman
dapat menurunkan denyut jantung, laju persalinan, dukungan keluarga (support System)
pernapasan dan metabolisme. 17 Berdasarkan dan persiapan persalinan. 19
penelitian Martini tentang pengaruh musik klasik Peneliti menilai bahwa rasa nyeri yang
terhadap respon nyeri ibu bersalin kala I di RS dialami oleh ibu bersalin berasal dari mekanisme
Muhammadiyah, diketahui terapi musik fisiologis persalinan yang diiringi rasa cemas,
berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri sehingga dengan adanya rasa cemas dan nyeri
ibu bersalin kala I fase aktif, namun pada yang dirasakan oleh ibu bersalin menjadi semakin
kelompok kontrol tidak ada perubahan signifikan meningkat. Upaya menghindari rasa takut, nyeri,
pada ibu bersalin kala I fase aktif. 18 cemas dan stress selama proses persalinan salah
Musik klasik sebagai salah satu alternatif satunya dilakukan penenangan jiwa ibu bersalin
terapi non farmakologi maka tingkat intensitas agar lebih rileks dalam menghadapi rasa nyeri
nyeri responden dapat dikurangi sehingga timbul selama proses persalinan berlangsung.
perasaan tenang dan rileks, dan dapat mengurangi Penenangan jiwa ibu bersalin dapat dilakukan
rasa nyeri. dengan cara mendengarkan bacaan Al-Qur’an
Namun berdasarkan jumlah responden secara murottal karena bacaan Al-Qur’an secara
yang masih mengalami nyeri berat terdapat murottal mempunyai irama yang konstan, teratur
perbedaan yakni pada kelompok murottal tidak dan tidak ada perubahan irama yang mendadak
ditemukan responden yang mengalami nyeri sehingga mempunyai efek relaksasi dan dapat
berat setelah mendapat terapi murotal Qur’an menurunkan kecemasan.
sedangkan pada musik klasik masih terdapat

| 111
(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427

KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam penelitian ini didapatkan hasil qur’an dan terapi musik klasik di BPM Teti
terdapat perbedaan yang bermakna nyeri Herawati Palembang.
persalinan sebelum dan setelah diberikan terapi Penelitian selanjutnya dibutuhkan untuk
murottal qur’an di BPM Teti Herawati menganalis hubungan variabel-variabel yang
Palembang begitupun dengan terapi musik mempengaruhi respon terhadap persepsi nyeri
klasik. Selain itu dalam penelitian ini tidak dan variabel-variabel yang dapat memicu
terdapat perbedaan yang bermakna nyeri terjadinya kecemasan pada ibu bersalin sehingga
persalinan antara yang mendapat terapi murottal dapat diketahui apakah variabel-variabel tersebut
menjadi variabel perancu atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dodwell M, Newburn M. 2010. Normal birth 12. Wardati Humaira dan Hanna Sriyanti
as a measure of the quality of care. NCT. Saragih. 2016. Pengaruh terapi musik klasik
2. Saifuddin. 2006. Buku Acuan Nasional terhadap intensitas nyeri pada ibu inpartu
pelayanan kesehatan maternal neonatal. fase aktif kala i persalinan di rumah bersalin
Jakata: YBP-SP dina jalan bromo kecamatan medan area.
3. Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku ajar Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9
keperawatan maternitas. Jakarta: EGC. No. 2 Nopember 2016, 178-190
4. Lucianawaty. 2008. Persiapan Menjelang 13. Saleh M. 2018. Labor Pain Management
Kelahiran Anak (online), Option What is the best? Consultant
available:htp://www.bibilung,wordpres,com. anesthetist Arab Medical center
diakses 9 Maret 2018 www.jsaic.org/congress/Third%20days/
5. Yuliatun, 2008, Penanganan Nyeri Persalinan mohamad/LaborAnalgesia AnUpdate2.ppt.
dengan Metode Non Farmakologi: Malang: diakses tanggal 18 Mei 2018
Bayumedia 14. Smith CA, Collins CT, Cyna AM, et al. 2006.
6. Prawirohardjo S. 2010. Ilmu Kebidanan. Complementary and alternative therapies for
Jakarta: PT Bina Pustaka pain management in labour. Cochrane
7. Cohen. 2005. Pedoman Tindakan Praktis Database Syst Rev. 2006 Oct
Medik dan Bedah. Alih Bahasa Media Radja 18;(4):CD003521. [abstract]
Siregar Jakarta : EGC 15. Basano, M.2009. Terapi Musik dan Warna.
8. Yolanda D, Widyanti Y. 2015. Pengaruh Yogyakarta. Rumpun
terapi murottal terhadap penurunan nyeri 16. Nike. 2010. Perbedaaan antara Musik Klasik
persalinan pada primigravida Bukit Tinggi; Mozart dan Musik Tradisional Gamela Jawa
Stikes Yarsi; 2015 dalam Mengurangi Nyeri Kala I Fase Aktif
9. Kartika IR. 2016. Pengaruh mendengar pada Nullipara. Tesis. Universitas Padjajaran,
murottal Al-Qur’an terhadap penurunan Bandung
intensitas nyeri pasien pasca operasi 17. Taghinejad, H., Delpisheh, A., 2010.
apendisitis. http://repository.unri.ac.id. Comparison between Massage and Music
Diakses tanggal 16 April 2018. Therapies to Relieve the Severity of Labor
10. Siswantinah. 2011. Pengaruh terapi murottal Pain, Iran: Ilam University Medical Science
terhadap kecemasan pasien gagal ginjal Journal, 6 (3) : 81-377
kronik yang dilakukan tindakan hemodialisa 18. Safitri, S., M., Machmudah, Sobirun, 2012,
di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan
Semarang: Skripsi, Universitas Rasa Nyeri Kala I Fase Aktif Pada Ibu
Muhamadiyah Semarang. Bersalin di RSUD Tugurejo Semarang.
11. Upoyo AS, Ropi H & Siteru R. 2012. STIKES. Ilmu Keperawatan
Stimulasi murottal Al-Qur’an terhadap nilai 19. Judha, dkk. 2012. Teori pengukuran nyeri &
GCS pada pasien iskemik. Diperoleh pada nyeri persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika
tanggal 20 mei 2018 dari
elibrary.unisba.ac.id

| 112
LEMBAR METODOLOGI
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I
MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL
Nova Arikhman1*
1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ceria Buana Lubuk Basung, Sumatera Barat 26123, Indonesia

*Email: arikhmannova@yahoo.com

Abstrak
Intensitas nyeri selama persalinan yang berlebihan dapat merugikan ibu dan janin. Terapi musik instrumental sebagai teknik
nonfarmakologi, berguna menimbulkan efek distraksi dan relaksasi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi musik
instrumental terhadap intensitas nyeri saat persalinan. Penelitian metode kuasi-eksperimen dengan pre post-test desain ini
dilakukan pada 18 ibu multipara yang mengalami persalinan kala I di ruang bersalin kebidanan rumah sakit X. Pengambilan
sampel melalui metode consecutive sampling. Data dianalisa melalui uji Paired t-test dan Wilcoxon sign rank test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terapi musik instrumental berpengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas
nyeri (p= 0.017, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar terapi musik instrumental sebagai salah satu terapi
nonfarmakologis digunakan dalam menurunkan persepsi intensitas nyeri pada ibu multipara yang mengalami persalinan
fisiologis kala I.
Kata kunci: multipara, nyeri persalinan, terapi musik instrumental
Absract
Severity of labor pain may damage mother and infant. Therefore, instrumental music therapy as non-pharmacology
technique can be used for distraction and relaxation. This research aims to study about the effect of instrumental music
therapy to severity of labor pain. Method of this research is quasi-experiment with pre post-test design, involving 18
multiparous mothers who experienced stage I labor in labor room of X hospital. Samples are selected through consecutive
sampling. Data was analyzed by paired t-test and Wilcoxon sign rank test.The research shown that instrumental music
therapy significantly relieved the severity of pain labor (p= 0.017, α= 0,05). The research recommended that instrumental
music therapy can be used as non- pharmacological therapy to relieve the severity of labor pain for multiparous mothers
who experience stage I labor.
Key words: instrumental music therapy, labor pain, multiparous

Pendahuluan Terapi ini merupakan aplikasi gate kontrol theory


dan teori endofrin-enkefalin, the rhythmic auditory
Nyeri pada persalinan belum mendapatkan
stimulation dengan musik yang sedang didengarkan
perhatian khusus, padahal menurunkan nyeri sesuai
merangsang tubuh untuk melepaskan opiat endogen
kebutuhan merupakan bagian dari tujuan perawatan
seperti endorphin dan dinorfin, yang merupakan suatu
intrapartum, disamping menyediakan lingkungan
pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh melalui
yang nyaman. Upaya yang dilakukan untuk
alur saraf desenden (Brunner & Suddarth, 2002).
menurunkan rasa nyeri masih terfokus pada terapi
farmakologi, sedangkan untuk nonfarmakologi masih
Disamping itu, musik juga mempengaruhi hipofisis
terbatas pada tindakan nafas dalam dan usapan pada
di otak untuk melepaskan endorphin. Endorphin
punggung bagian bawah, perlakuan ini masih kurang
mengurangi rasa nyeri, menurunkan kadar
membantu untuk mengurangi nyeri persalinan (Alit,
katekolamin dalam darah sehingga denyut jantung
et al., 2006).
menurun (Aemilia, 2006; Potter& Perry, 2006).
Terapi musik instrumental (new age) merupakan
salah satu teknik distraksi yang efektif dan dipercaya Terapi musik juga memenuhi syarat penting sebagai
dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan salah satu teknik, yaitu mudah, aman, dan tidak
kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang mengganggu homoestatis janin. Musik yang
dari nyeri, namun teknik ini masih jarang bahkan digunakan sebagai terapi hendaklah sederhana,
belum dipakai dalam praktek keperawatan menenangkan, tempo yang teratur dan mempunyai
maternitas (Potter & Perry, 2006). alunan yang lembut (Potter & Perry, 2006).
Penurunan intensitas nyeri persalinan fase aktif kala I melalui terapi musik instrumental (Nova Arikhman) 33

Musik instrumental sebagai musik lembut dengan Untuk melihat tingkat kemaknaan pengaruh
alunan teratur ini juga dapat menurunkan tekanan perlakuan sebelum dan setelah pemberian terapi
darah, merangsang peningkatan hormon endorphin musik instrumental terhadap intensitas nyeri antara
(natural pain relieves) dan S-IgA kelompok eksperimen dengan kontrol digunakan uji
(immunoglobulin kelenjer ludah tipe A). Kedua statistik paired t test untuk data yang terdistribusi
zat ini merupakan zat kekebalan tubuh untuk secara normal dan wilcoxon sign rank test untuk
mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan data yang tidak terdistribusi secara normal dengan
denyut nadi. tingkat kemaknaan 95% (α= 0,05).

Kajian lapangan terhadap 30 orang ibu yang telah


mengalami persalinan fisiologis, 10% mengemukakan
Hasil
bahwa mereka membutuhkan obat penurun nyeri Tabel 1. Perbedaan Intensitas Nyeri pada Kelompok
(analgesik) pada saat fase aktif kala I ini. Bahkan Perlakuan dan Kelompok Kontrol
karena nyeri yang tak tertahankan salah seorang
meminta untuk dilakukan operasi caesaria. Disisi lain, Kelom pok perlakuan
Variabel
penggunaan analgesik (terapi farmakologi) dalam n % n %
fase ini tidak dianjurkan. Disinilah terlihat peran Intensitas nyeri
mandiri perawat dalam mengurangi nyeri sangat sebelum perlakuan
a. Nyeri sedang 3 33,33 4 44,44
dibutuhkan, sekaligus merupakan tanggung jawab
b. Nyeri hebat 6 66,67 5 55,56
seorang perawat professional.
Intensitas nyeri
Metode setelah perlakuan
a. Nyeri sedang 5 55,56 2 22,22
Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment b. Nyeri hebat 4 44,44 7 77,78
dengan pre-post test design with control group. Sumber: Data primer, 2007
Kelompok eksperimen diberi perlakuan terapi musik
instrumental pada fase aktif kala I selama 15 menit, Rerata persepsi intensitas nyeri ibu dengan
volume musik ditingkatkan ketika kontraksi menggunakan Numeric Rating Scales (NRS)
meningkat dan diturunkan ketika kontraksi berakhir. sebelum perlakuan pada kelompok kontrol 8,11
(SD= 1,453) dan pada kelompok perlakuan 8,11
Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Masing- (SD= 1,269), setelah perlakuan pada kelompok
masing kelompok diukur dua kali dengan kontrol 8,89 (SD= 1,167) dan pada kelompok
menggunakan Numeric Rating Scales (NRS) skala perlakuan 7,22 (SD= 1,481).
0-10, yaitu sebelum dan setelah perlakuan pada
kelompok eksperimen, dan pada waktu yang Analisis statistik deskriptif ini menunjukkan sebaran
berbeda pada kelompok kontrol. data normal, dengan nilai rerata yang sama dan
perbedaan standar deviasi sebesar 0,184 pada
Populasi berjumlah sekitar 30 orang per bulan, yaitu masing-masing kelompok sebelum perlakuan,
seluruh ibu multipara dengan persalinan fisiologis fase menunjukkan terdapatnya keseimbangan intensitas
aktif kala I di ruang bersalin kebidanan rumah sakit nyeri antara kedua kelompok sebelum perlakuan
X. Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Juli - 6 Agustus (lihat tabel1).
2007 terhadap 18 sampel yang memenuhi kriteria
inklusi dan bersedia diteliti setelah diberi penjelasan Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ibu
dan menandatangani lembar persetujuan. mengalami nyeri hebat fase aktif kala I, baik pada
kelompok perlakuan (66,67%) maupun kelompok
Adapun sampel penelitian ini terdiri dari masing- kontrol (55,56%) saat sebelum perlakuan. Setelah
masing sembilan orang pada kelompok eksperimen perlakuan terjadi perubahan, yaitu pada kelompok
dan pada kelompok kontrol. Sampel diambil melalui perlakuan ibu dengan nyeri hebat menurun (44,44%),
metode non random sampling yaitu consecutive sementara kelompok kontrol intensitas nyeri hebat
sampling. meningkat tajam (77,78%) (lihat tabel 2.).
34 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 32 - 36

Intensitas nyeri pada kelompok perlakuan setelah Pembahasan


diberi perlakuan menunjukkan enam ibu mengalami
penurunan (66,67%), dua ibu merasakan intensitas Terapi musik instrumental sebagai salah satu teknik
nyerinya meningkat (22,22%) dan satu ibu (11,11%) distraksi yang efektif merupakan bentuk pelayanan
tidak merasakan perubahan intensitas nyeri. kesehatan yang menggunakan musik instrumental
Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan secara terapeutik. Terapi ini dipercaya memberikan
empat ibu mengalami peningkatan (44,44%) efek yang bermanfaat untuk kesehatan dengan
intensitas nyeri, tiga ibu merasakan intensitas mempengaruhi kerja organ tubuh dan hormonal,
nyerinya tidak ada perubahan (33,33%) dan dua antara lain diduga dapat menurunkan intensitas nyeri.
ibu (22,22%) merasakan penurunan intensitas nyeri. Musik mempengaruhi hipofisis di otak untuk
melepaskan endorphin dinorphin (opiat endogen)
Nilai perubahan intensitas nyeri menunjukan setelah yang dilepas di alur saraf desenden (Potter & Perry,
perlakuan pada kelompok perlakuan terjadi 2006). Terapi musik bekerja dengan menstimulasi
penurunan nyeri hebat dan peningkatan nyeri sedang, sistem kontrol desenden untuk merangsang pelepasan
namun pada kelompok kontrol terjadi peningkatan opiat endogen, mengakibatkan lebih sedikit stimulus
nyeri hebat dan penurunan nyeri sedang. Prosentase nyeri yang ditransmisikan ke otak (Brunner &
perubahan intensitas nyeri pada kedua kelompok Suddarth, 2002).
tersebut sebesar 22,22%.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu
Hasil uji statistik pada kelompok perlakuan dan pada kelompok perlakuan dan kontrol saat sebelum
kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan, perlakuan berada pada kategori nyeri hebat, hal ini
didapatkan α mendekati 1. Hal ini menunjukkan disebabkan persalinan telah berada pada fase aktif,
tidak ada perbedaan intensitas nyeri antara dimana pembukaan serviks lebih atau sama 4 cm.
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum Nyeri yang dirasakan ibu bertambah akibat bagian
diberi perlakuan. Hasil uji statistik pada kelompok terendah janin menekan vesica urinaria dan rectum
perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberi (Cohen, 1991 dalam Alit, et al., 2006). Perbedaan
perlakuan, ada perbedaan penurunan intensitas nyeri persepsi nyeri yang dirasakan ibu saat persalinan
yang signifikan antara kelompok perlakuan dan dapat terjadi, antara lain disebabkan perbedaan ibu
kelompok kontrol setelah diberi perlakuan (p= dalam respon mempersepsikan nyeri yang
0,017, α= 0,05). dipengaruhi oleh banyak faktor.

Tabel 2. Perubahan Intensitas Nyeri Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Nilai sebelum perlakuan Nilai setelah perlakuan Nilai perubahan


Subjek Penelitian Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol
Ibu A 7 9 6 9 -1 0
Ibu B 8 10 7 10 -1 0
Ibu C 9 7 7 7 -2 0
Ibu D 9 7 6 9 -3 2
Ibu E 6 10 5 9 -1 -1
Ibu F 8 7 8 10 0 3
Ibu G 10 8 8 10 -2 2
Ibu H 9 6 10 9 1 3
Ibu I 7 9 8 7 1 -2
Intensitas
a. Nyeri sedang 2 (22,22%) -2 (22,22%)
b. Nyeri hebat -2 (22,22%) 2 (22,22%)
mean±SD 8,11±1,269 8,11±1,453 7,22±1,481 8,89±1,167
paired t-test p= 1 p= 0,017
Sumber: Data primer, 2007
Penurunan intensitas nyeri persalinan fase aktif kala I melalui terapi musik instrumental (Nova Arikhman) 35

Faktor tersebut seperti takut dan cemas dalam perlakuan. Hal ini dimungkinkan, terapi musik
menghadapi persalinan, perhatian yang hanya instrumental kurang berfungsi dalam mempengaruhi
terfokus pada nyeri, kepribadian dan kelelahan hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin atau
(Bevis, 1996, dalam Bennett & Brown, 1999). Hasil menstimulasi opiat endogen secara optimal.
analisis setelah perlakuan menunjukan terjadi
perubahan, yaitu pada kelompok perlakuan ibu yang Stimulasi opiate endogen ini mengakibatkan reseptor
mengalami nyeri hebat menurun. opiat yang dijumpai diberbagai titik di dalam sistem
syaraf pusat, tidak mampu memberikan efek analgesi
Mekanisme penurunan nyeri dengan menggunakan alamiah (natural pain relieves) secara optimal. Hal
musik instrumental dapat dijelaskan melalui gate ini didukung oleh Brunner dan Sudart (2002), bahwa
control theory dan teori endorphin-enkefalin. tidak semua pasien mencapai peredaan melalui
Terapi musik bekerja mempengaruhi hipofisis di otak distraksi, terutama dalam kategori nyeri hebat.
untuk melepaskan endorphin dinorphin (opiat
endogen). Hormon ini dilepas di alur saraf desenden Hasil penelit ian berdasarkan uji statistik,
dengan menstimulasi sistem kontrol desenden untuk menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
merangsang pelepasan opiat endogen, terapi musik instrumental terhadap penurunan nyeri
mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang ibu. Terapi selama 15 menit memberikan efek
ditransmisikan ke otak. distraksi dan relaksasi terhadap ibu yang mengalami
nyeri dengan menurunkan persepsi nyeri yang
Sementara pada kelompok kontrol intensitas nyeri dirasakan.
hebat meningkat tajam. Hal ini dapat dijelaskan
sesuai gate control theory dan teori endorphin- Temuan ini didukung oleh penelitian Fulton (2005)
enkefalin bahwa opiat endogen yang ada pada dan Locsin (1981) dalam Mander (2004) yang
system saraf pusat tidak terstimulasi dengan baik. menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan terapi
Hal ini mengakibatkan persepsi intensitas nyeri tidak musik instrumental terhadap penurunan nyeri ibu.
dapat dimodifikasi di korteks somato sensorik primer Namun, pernyataan ini bertolak belakang dengan
girus pasca sentralis yang kemudian dipersepsikan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mander
sebagai nyeri. (2004), yang menunjukan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan terapi musik instrumental terhadap
Ibu dengan intensitas nyeri menetap bahkan penurunan nyeri ibu.
meningkat masih terjadi pada kelompok perlakuan
setelah diberi perlakuan. Hal ini dikarenakan pada Penurunan persepsi nyeri pada kondisi ini dengan
saat dilakukan intervensi, ibu tidak lagi terfokus pada menstimulasi sistem kontrol desenden untuk
musik instrumental yang sedang diputar, sehingga merangsang pelepasan opiat endogen. Hal ini
persepsi nyeri yang dirasakan meningkat dan mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang
menurunkan toleransi terhadap nyeri. ditransmisikan ke otak (Brunner & Suddarth, 2002).
Disisi lain juga memodifikasi persepsi nyeri di korteks
Sifat kontraksi yang semakin progresif ini yang dapat somato sensorik primer girus pasca sentralis dan di
menimbulkan ketegangan, sehingga konsentrasi ibu PAG (substansia grisea periakuo ducktus). Kerja
hanya terfokus pada nyeri yang sedang dirasakan. musik dalam membantu ibu menghadapi nyeri
Hal ini menyebabkan impuls nyeri yang persalinan terletak pada distraksi dan kemampuannya
ditransmisikan ke otak di korteks somato sensorik untuk membuat ibu tersebut kehilangan alur waktu
primer girus pasca sentralis yang dirasakan sebagai (Livingston, 1985 dalam Mander, 2004).
nyeri tidak dapat dimodifikasi. Akibatnya, ibu
mempersepsikan tidak adanya perubahan intensitas Kesimpulan
nyeri atau merasakan nyerinya semakin hebat.
Perlakuan terapi musik instrumental (new age) yang
Ibu dengan penurunan intensitas nyeri yang tidak merupakan bagian dari tindakan nonfarmakologi,
signifikan, masih ditemukan pada kategori nyeri efektif menurunkan persepsi intensitas nyeri saat
hebat pada kelompok perlakuan setelah diberi persalinan fase aktif kala I pada ibu multipara.
36 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 32 - 36

Sebagai salah satu dari tindakan nonfarmakologi Brunner & Suddarth (2002). Buku ajar
dengan teknik distraksi yang efektif, terapi musik keperawatan medikal bedah (Edisi 8), (pp.
233-237). Jakarta: EGC.
instrumental cocok diberikan pada kondisi ibu berada
dalam kategori nyeri sedang maupun hebat. Hal ini Budiarto, E. (2002). Biostatistik untuk kedokteran
dikarenakan efek distraksi dapat timbul pada kondisi dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC.
ini. Umumnya ibu multipara dalam kategori nyeri Fulton, K. (2005). Music therapy for labor. USA:
sedang dan hebat pada fase aktif kala I ini, masih Florida State University.
mampu fokus untuk mendengarkan musik
Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan dan teknik
instrumental, sebagai terapi untuk menghasilkan efek penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
distraksi (AT, YR, TN).
Mander, R. (2004). Nyeri persalinan (pp. 176-179).
Jakarta: EGC.
Referensi
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
Aemilia, S. P. (2006). Efek musik pada tubuh metodologi penelitian keperawatan:
manusia. Diperoleh dari http://gema.sabda.org/ Pedoman skripsi, tesis dan instrument
efek_musik_pada_tubuh_manusia. penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba
Alit, N. K., Sulistiono, A., Hermansah, A., & Dewi, Medika.
Y. S. (2006). Efek stimulasi kulit abdomen dengan Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku ajar
teknik effeurage dalam mengurangi nyeri pada fundamental keperawatan (pp. 1507, 1529-
persalinan fisiologis fase I. Jurnal Universitas 1532). Jakarta: EGC.
Airlangga, 1 (1), 23-25.
Sanford, D. G. (2006). Komplikasi selama
Bennett, V. R., & Brown, L. K. (1999). Myles text kehamilan (pp. 105-107). Jakarta: Prestasi
book for midwifes (13th Edition), (pp. 430- Pustaka.
433). Philadelphia: Churchill Livingstone.

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya;


hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu,
tetapi dibalas dengan buah.
- Abu Bakar Sibli -

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia,
tetapi hanya kamu sendiri yang menangis;
dan pada kematianmu semua orang menangis sedih,
tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
- Mahatma Gandhi -

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar,
melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.
- Cicero -
Journal of Telenursing (JOTING)
Volume 2, Nomor 1, Juni 2020
e-ISSN: 2684-8988
p-ISSN: 2684-8996
DOI: https://doi.org/10.31539/joting.v2i1.1092

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1


FASE AKTIF DENGAN TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN

Sri Mulyani Nurhayati1, Siti Ulfah Nurjanah2


Akademi Keperawatan Pelni Jakarta1,2
sri.aniek@yahoo.co.id1

ABSTRAK

Tujuan penelitian dilakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana analisis


intervensi pemberian terapi murottal untuk penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1
fase aktif di Ruang Kenari Rumah Sakit Pelni Jakarta. Jenis penelitian deskriptif yang
dipilih untuk penelitian yang akan dilaksanakan yaitu studi kasus. Hasil penelitian
Sebelum dilakukan pemberian terapi murottal didapatkan bahwa subjek I mengalami
perubahan, skala nyeri 7 (nyeri berat), tampak cemas, tegang, nyeri hilang timbul,
ekspresi wajah meringis.Sedangkan pada subjek II yang awalnya mengalami skala nyeri
6 (nyeri sedang), tampak cemas, ekpresi wajah tampka meringis. Setelah dilakukan
intervensi pemberian terapi murottal didapatkan bahwa subjek I mengalami perubahan,
skala nyeri 6 (nyeri sedang). Simpulan, perlakuan terapi Murottal AlQur’an
berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri.

Kata Kunci: Murottal Al-Qur’an, Nyeri, Persalinan

ABSTRACT

The purpose of this study was to study how to analyze the intervention of giving marital
therapy to decrease the intensity of labor in the first stage of the active phase in the
Walnut Room of Pelni Hospital in Jakarta. The type of descriptive research chosen for
the investigation to be carried out is a case study. The results of the survey before the
administration of marital therapy found that subject I had a chance, pain scale 7
(severe pain), looked anxious, tense, pain disappeared, facial expressions grimaced.
While in subject II who initially experienced a pain scale of 6 (moderate pain), looked
worried, facial expressions appeared to wince. After the intervention of marital therapy,
it was found that subject I had a chance, pain scale 6 (moderate pain). Conclusion,
treatment of Murottal AlQuran therapy affects decreasing pain intensity.

Keywords: Murottal Al-Qur'an, Pain, Childbirth

PENDAHULUAN
Nyeri persalinan juga merupakan fenomena yang sangat individual dengan
komponen sensorik dan emosional, rasa nyeri yang terjadi pada awal persalinan sampai
dengan pembukaan lengkap lebih kurang 12- 18 jam. Rasa nyeri kala 1 fase aktif
disebabkan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometriumdisertai regangan segmen
bawah rahim, yang menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan, yaitu
kecemasan, kelelahan dan kekhawatiran sehingga dapat memperberat nyeri fisik. Salah
satu penyebab nyeri pada proses persalinan kala 1 fase aktif disebabkan oleh munculnya

21
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

kontraksi otot-otot uterus, hipoksia,dari otot yang mengalami kontraksi, peregangan


servik pada waktu membuka, iskemian pada korpus uteri, dan peregangan segmen
bawah rahin. Apabila keadaan ini tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa
khawatir, tegang, takut dan stress yang sudah ada. Sehingga dapat mengganggu proses
persalinan dan mengakibatkan lamanya proses persalinan (Padila, 2015).
Pada paritas ibu yang primipara intensitas kontraksi uterus lebih kuat
dibandingkan pada ibu yang multipara dan ibu multipara memiliki pengalaman
persalinan sebelumnya akan lebih mudah beradaptasi dengan nyeri dibandingkan
dengan ibu yang belum pernah memiliki pengalaman dalam hal ini ibu primipara
(Umboh, 2015). Faktor lain yang dapat mempengaruhi intensitas nyeri persalinan adalah
faktor umur dan paritas. Umur ibu yang lebih muda memiliki sensori nyeri yang lebih
intens dibanding dengan ibu yang memiliki umur yang lebih tua. Umur muda cenderung
dikaitkan dengan kondisi psikologis yang masih labil yang memicu terjadinya
kecemasan sehingga nyeri yang dirasakan semakin lebih kuat. Umur juga dipakai
sebagai salah satu faktor dalam menentukan toleransi terhadap nyeri. Pada paritas ibu
yang primipara intensitas kontraksi uterus lebih kuat dibandingkan pada ibu yang
multipara dan ibu multipara memiliki pengalaman persalinan sebelumnya akan lebih
mudah beradaptasi dengan nyeri dibandingkan dengan ibu yang belum pernah memiliki
pengalaman dalam hal ini ibu primipara (Umboh, 2015).
Sejalan dengan penelitian Wahida (2015) menunjukkan ada penurunan signifikan
intensitas nyeri sebelum (6,80±1,52) dibandingkan sesudah (3,37±1,79) pemberian
terapi murotal AlQur,an surat Ar-rahman selama 25 menit (p=0,000). Terapi murotal
Al-Qur'an juga menunjukkan peningkatan signifikan (p=0,000) kadar β-Endorphin
sebelum perlakuan (1053,6±606,32ng/L) dan setelahperlakuan (1813,6±546,78ng/L).
Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi murotal Al-Qur'an dapat menurunkan
intensitas nyeri dan meningkatkan kadar β- Endorphin.
Hasil penelitian Nurhayati et al., (2016) dengan menggunakan desain penelitian
menggunakan pre-experimental design dengan pendekatan one group pre test – post test
design. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (55%) ibu bersalin mengalami
nyeri sedang sebelum diberikan terapi murotal Al-Qur’an, dan sebagian besar (60%) ibu
bersalin mengalami nyeri sedang sesudah diberikan terapi murrotal Al Qur’an. Dari uji
wilcoxon didapatkan p = 0,001 dengan α ≤ 0,05 sehingga kesimpulan dari penelitian ini
adalah ada pengaruh pemberian terapi murrotal AlQur’an terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Ibu yang mengalami nyeri saat bersalin memiliki berbagai hambatan fisik dan
psikologis padaibu saat persalinan akan menambah rasa nyeri yang terjadi. Kondisi
nyeri yang hebat pada proses persalinan memungkinkan para ibu cenderung memilih
cara yang paling gampang dan cepat untuk menghilangkan rasa nyeri, maka berbagai
upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi
maupun non farmakologi (Umboh, 2015). Salah satu teknik manajemen nyeri non
farmakologis yang dapat mengurangi nyeri ibu saat persalinan adalah distraksi
pendengaran dengan terapi murottal Al-Qur’an.
Terapi farmakologis seperti pemberian obat-obatan analgetik sedangkan terapi
non farmakologis antara lain dengan kompres hangat, kompres dingin, distraksi. Teknik
distraksi salah satunya teknik distraksi pendengaran yang merupakan salah satu teknik
untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara memberikan atau mendengarkan musik.
Musik adalah seni yang mempengaruhi pusat fisik dan jaringan saraf. Musik juga
mempengaruhi sistem saraf simpatis atau sistem saraf automatis, baik secara langsung

22
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

maupun tidak langsung. Beberapa jenis musik yang digunakan adalah jazz, rock, klasik
dan murottal. Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh positif bagi
pendengarnya. Pemberian terapi musik ini dilakukan pada kala I fase aktif, karena lama
dan kekuatan kontraksi pada fase aktif secara bertahap meningkat. Dengan pemberian
terapi musik ini, suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon
endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas
gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat
baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan
metabolisme yang lebih baik (Yolanda, 2015).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardati
Humaira Saragih tahun 2016 yang menyatakan bahwa adapengaruh terapi musik klasik
terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu fase aktif kala I persalinan pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Rumah Bersalin Dina Jalan Bromo
Kecamatan Medan Area (Humaira & Saragih, 2016). Rasa nyeri persalinan adalah
manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi ini menimbulkan
rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha (Saleh, 2018).
Murottal merupakan rekaman suara Al-Qur’an yang di lagukan oleh seorang Qori
atau pembaca Al-Qur’an (fikriya,2016). Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung
unsur suara manusia, suara manusia merupakan intrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah di jangkau. Suara dapat meurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin almai, meningkatkan perasaan rileks, dan
mengalihkan perhatian darirasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam
atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Handayani, 2016).
Murottal merupakan rekaman suara Al-Qur’an yang di lagukan oleh seorang Qori
atau pembaca Al-Qur’an (Fikriya, 2016). Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung
unsur suara manusia, suara manusia merupakan intrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah di jangkau. Suara dapat meurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin almai, meningkatkan perasaan rileks, dan
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam
atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Handayani, 2016).

METODE PENELITIAN
Rancangan desain penelitian dengan menggunakan penelitian deskriptif yang
dipilih untuk penelitian yang sudah dilaksanakan yaitu Studi Kasus. Penelitian ini
melibatkan 2 individu yang mengalami nyeri persalinan kala I fase aktif Penelitian ini
melibatkan 2 individu yaitu dua pasien yang mengalami nyeri persalinan yang di pilih
secara acak. Pada peneliti ini peneliti melakukan intervensi pemberian terapi murottal
Al-Qur’an dalam upaya mengurangi nyeri terhadap dua pasien yang mengalami nyeri
persalinan normal dengan karakteristik yang sama yaitu kedua pasien sama-sama

23
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

diberikan intervensi terapi murottal Al-Qur’an, dengan waktu masing-masing selama 15


menit.
Subyek penelitian ditentukan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
antara lain. Kegiatan memberikan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an. Pertama–tama
salam terapeutik pada subyek penelitian “Selamat pagi ibu, bagaimana kabarnya hari
ini? Perkenalkan bu, saya Siti Ulfah Nurjanah, mahasiswi Akper Pelni,” lalu
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada subyek penelitian “Saat ini saya akan
melakukan penelitian tentang pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif untuk mengurangi nyeri saat persalinan
normal.
Sebelum kegiatan di mulai, dilakukan observasi, wawancara pada ibu dan
melakukan pemeriksaan skala nyeri agar kita mengetahui apakah ada perubahan
sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal. Selanjutnya peneliti dan subyek peneliti
melakukan kegiatan terapi murottal selama kurang 15 menit.Setelah 15 menit kegiatan
terapi murottal berakhir, kemudian di cek kembali nilai skala nyeri subyek peneliti
mengunakan alat ukur skala nyeri (Numeric Rating Scale), “Ibu, kegiatan terapi
murottal sudah selesai, ibu silahkan mempersiapkan untuk lahiran atau kala berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Tabel. 1
Gambaran Nyeri pada Persalinan Kala I Fase Aktif Setelah Dilakukan Intervensi
Terapi Murottal Al-Qur’an

Subyek Sebelum Sesudah


Nyeri menyerbar dari fundus uteri Nyeri menyerbar dari fundus uteri
I menjalar korpus uteri, ekspresi wajah menjalar korpus uteri dan mengatakan
tampak meringis dan terlihat kesakitan nyeri sudah berkurang, ekspresi wajah
dengan sedikit rintihan, skala nyeri 7 tidak ada kecemasan, dengan skala
(nyeri berat) nyeri 6 (nyeri sedang)
Nyeri menyerbar dari fundus uteri Nyeri menyerbar dari fundus uteri
II menjalar korpus uteri, ekspresi wajah menjalar korpus uteri dan ekspresi
tampak meringis dan terlihat kesakitan , wajah terlihat rileks, dengan skala
dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang) nyeri 5 (nyeri sedang)

Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil pada subjek I berusia 24 tahun sebelum


dilakukan intervensi terlihat ekspresi wajah tampak meringis, terlihat kesakitan dengan
sedikit rintihan dan nyeri menyebar dari fundus uteri ke korpus uteri, dengan skala nyeri
7 (nyeri berat). Sedangkan pada subjek II berusia 27 tahun hasil pengukuran menurut
skala Ekspresi Wajah mengalami nyeri menyerbar dari fundus uteri menjalar korpus
uteri, ekspresi wajah tampak meringis dan terlihat kesakitan, dengan skala nyeri 6
(nyeri sedang). setelah dilakukan intervensi terapi Murottal Alqur’an subjek I
mengalami penurunan skala nyeri menjadi 6 (nyeri sedang). Sedangkan pada subjek II
masih dalam kategori nyeri sedang tetapi hanya menurun angkanya saja yaitu 5.

PEMBAHASAN
Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh
guna mengeluarkan bayi. Kejadian itu terjadi ketika otototot rahim berkontraksi untuk
mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Kontraksi pada
awal persalinan biasanya berlangsung singkat dan lemah . Biasanya berlangsung dari

24
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

kontraksi ringan dengan lamanya 15 sampai 30 detik, dan berkembang menjadi nyeri
sedang dengan lama kontraksi 30 sampai 40 detik dan frekuensi setiap 5 sampai 7
menit.
Subjek I mengalami keluhan utama mules yang tidak tertahan, keluar darah,
keluar air-air, nyeri menyebar dari kemudian menjalar keseluruh korpus uteri, skala
nyeri 7 (nyeri berat), nyeri hilang timbul 3 menit sekali durasi 5 detik, ekspresi wajah
meringis, subjek tampak cemas, tegang, dan lemah. Subjek II dengan keluhan utama
mules-mules, keluar air-air, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan menetap, skala nyeri 5
(nyeri sedang), nyeri hilang timbul 10 menit sekali durasi 5 detik, ekspresi wajah
nampak sedikit meringis.
Sebelum dilakukan pemberian terapi murottal di dapatkan bahwa subjek I skala
nyeri 7 (nyeri berat), subjek I tampak cemas, tengang, lemah, ekspresi wajah tampak
meringis, waktu nyeri 3 menit sekali durasi 5 detik. Dan subjek II dilakukan pengukuran
skala nyeri dengan hasil 6 (nyeri sedang), subjek II Tampak cemas, ekspresi wajah
sedikit meringis, waktu nyeri 10 menit sekali durasi 3 detik.
Sesuai dengan hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini yaitu dapat dilihat
penurunan sebagian besar skala nyeri klien bersalin setelah diberi terapi Murottal
Alqur’an. Dimana responden I sebelum diberi terapi murottal Al-Qur’an skala nyeri 7
(nyeri berat) dan setelah diberikan murotal skala nyeri 6 (nyeri sedang), tidak berbeda
jauh responden II sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an skala nyeri 6 (nyeri
sedang) kemudian setelah diberikan terapi Murottal Alqur’an skala nyeri 5(nyeri
sedang). Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh terhadap penurunan intensitas skala
nyeri ibu bersalin kala I fase aktif di ruang bersalin RS Pelni tahun 2019. Dari kedua
penelitian tersebut tidak ada ibu yang merasakan nyeri ringan, akan tetapi ibu
merasakan nyeri sedang sampai nyeri berat.
Rasa nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot
uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan serviks pada
waktu membuka, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Selama
kala I, kontraksi uterus yang menimbulkan dilatasi serviks dan iskemia uteri. Impuls
nyeri selama kala I ditranmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoris thorasic bawah
simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari
perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi di bawah
abdomen. Kontraksi teratur biasanya dimulai pada fase aktif dan maju dari pembukaan
4-10 cm. Kontraksi cenderung teratur, nyerinya berat, dan kontraksi biasanya terjadi
sekali tiap 2-5 menit, dan berlangsung 45 detik sampai 60 detik. Ketika persalinan
menjadi semakin kuat, serviks akan terus membuka dan kontraksi akan semakin kuat
dan semakin nyeri.
Nyeri persalinan merupakan masalah kompleks yang dialami setiap ibu bersalin
baik yang primi maupun yang multi. Faktor utama penyebab nyeri persalinan adalah
terjadinya kontraksi rahim yang menyebabkan dilatasi servik dan iskhemi rahim
sehingga hanya sedikit oksigen yang mengalir ke daerah Rahim (Padila, 2015). Faktor
lain yang mempengaruhi nyeri persalinan diantaranya adalah Kecemasan dan stres
dimana jika ibu bersalin tidak mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya maka
nyeri yang dirasakannya juga akan bertambah. Lingkungan dan Individu pendukung
meru pakan salah satu faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan karena saat ibu
bersalin mengalami nyeri akan membutuhkan seseorang yang dapat membuat nyaman
dirinya sehingga saat kenyamanan itu didapatkan maka rasa nyeri yang dirasakan juga
akan berkurang (Turlina & Nurhayati, 2017).

25
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

Penelitian Chunaeni et al., (2016) menunjukkan bahwa hasil uji statistik


didapatkan median intensitas nyeri sebelum diberikan terapi murottal Al Qur’an adalah
5,22 dengan standar deviasi 1,624.Sedangkan intensitas nyeri setelah diberikan terapi
murattal diperoleh hasil median sebesar 2,45 dengan standar deviasi 1,100. Berdasarkan
uji statistic di peroleh p value 0,001 (p<α), hasil ini berarti menunjukan adanya
perbedaan yang signifikan antara median intensitas nyeri sebelum dan sesudah
pemberian terapi murattal. Pada ibu bersalin kala I fase aktif dapat diberikan terapi
murattal Al Qu’ran (qori’ Muhammad Taha Al-Junayd) yang diberikan selama 60 menit
pada ibu bersalin dengan pembukaan ≥ 4 cm dan ≤ 8 cm untuk mengurangi nyeri yang
dirasakan oleh ibu bersalin tersebut.
Sejalan dengan penelitian Turlina & Nurhayati (2017) yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan intensitas
nyeri kala I dimana ibu bersalin setelah mendapatkan terapi murottal Al-Qur’an skala
nyerinya lebih rendah daripada ibu bersalin sebelum mendapatkan terapi murotal Al
Qur’an.
Penelitian yang dilakukan Faridah et al., (2017) ditemukan rerata skala nyeri
sebelum diberi terapi 8,307 dan rerata setelah diberi terapi 6,615, penurunan skala nyeri
dari sebelum dengan sesudah pemberian terapi Murottal adalah 1,693. Dari uji statistik
didapat P value = 0,001 menunjukkan ada pengaruh pemberian terapi Murottal Al-
Qur’an terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan. Bacaan Al Quran yang
dilantunkan dengan penuh penghayatan, didengarkan dengan kepasrahan, membawa
responden yang ibu-ibu bersalin kala I fase aktif, kepada suatu kesadaran akan
keagungan dan kebesaran Allah SWT, sehingga timbul suatu totalitas kesadaran
penyerahan diri kepada kekuasaan Allah SWT, yang akhirnya membuat responden lebih
tenang dan rileks serta religius dalam menghadapi nyeri dan proses persalinan tersebut.
Kondisi responden yang dalam keadaan cemas, khawatir dan takut dalam
menghadapi persalinan, membuat mereka menginkan suasana yang lebih tenang dan
rileks, dengan memberi terapi Murottal Al-Qur’an membantu menciptakan suasana
tersebut, karena suami dan keluarga yang mendampingi ikut khidmat dan tenang, karena
mereka menyadari lantunan ayat suci yang sedang didengar responden memang butuh
suasana khidmat dan tenang. Kemudian diantara responden ada yang tidak berpengaruh
pemberian terapi Murottal AlQur’an terhadap intensitas nyerinya, ini mungkin terjadi
karena responden kurang rileks dan tenang, sehingga pengalihan pikirannya dari rasa
nyeri yang dirasakan tidak terjadi, maka pintu gerbang nyeri tidak atau kurang tertutup,
sehingga intensitas nyeri tetap sama antara sebelum dan sesudah diberi terapi Murottal
Al-Qur’an (Faridah et al., 2017).
Hasil penelitian Nurhayati et al., (2016) dengan menggunakan desain penelitian
menggunakan pre-experimental design dengan pendekatan one group pre test – post test
design. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (55%) ibu bersalin mengalami
nyeri sedang sebelum diberikan terapi murotal Al-Qur’an, dan sebagian besar (60%) ibu
bersalin mengalami nyeri sedang sesudah diberikan terapi murrotal Al Qur’an. Dari uji
wilcoxon didapatkan p = 0,001 dengan α ≤ 0,05 sehingga kesimpulan dari penelitian ini
adalah ada pengaruh pemberian terapi murrotal AlQur’an terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rusfita (2017) ada perbedaan yang
bermakna antara nyeri sebelum pre-test dan sesudah post-test pemberian terapi murottal
pada ibu bersalin normal di Puskesmas wilayah Banjarnegara. Terapi murottal
mempengaruhi penurunan nyeri persalinan 74% dan 26% dipengaruhi oleh faktor

26
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

lainnya. Usia, paritas, dan kecemasan tidak berpengaruh signifikan terhadap nyeri
setelah intervensi. Hasil penelitian kualitatif teridentifikasi tujuh tema yang saling
berhubungan dengan tujuan, yaitu keadaan fisik dan perasaan, harapan,
kebiasaan/kepribadian, minat/ motivasi, dan proses belajar peran dan latar belakang
keluarga, pengetahuan dan informasi yang diperoleh.
Penelitian Alyensi & Arifin (2018) rata-rata (mean) menunjukkan bahwa
intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan terapi murottal qur’an adalah 6,75 dan
setelah diberikan terapi murottal qur’an adalah 4,80. Ada perbedaan intensitas nyeri
persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Qur’an di
BPM Ernita (p value=0,000). Memberikan terapi murottal quran selama kala I
persalinan akan memberikan kenyamanan dan menurunkan kecemasan ibu dalam
menghadapi persalinan, karena telah terbukti dalam berbagai penelitian bahwa efek
suara al-quran tidak hanya membantu meringankan nyeri persalinan, namun juga
memberikan efek yang positif terhadap tanda-tanda vital ibu serta janin sehingga
persalinan dapat berjalan dengan lancar.
Penelitian Trianingsih (2019) menunjukkan bahwa hasil penelitian diperoleh
sebelum intensitas nyeri rerata sebesar 7,5 dan sesudah intensitas nyeri berkurang
menjadi 5,9, ada pengaruh kombinasi Murotal Al Qur’an Surat Ar Rahman dan dzikir
terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal di PMB Lia Maria Sukerame Bandar
Lampung Tahun 2018 dengan p value 0,000 (p< 0,05).
Berdasarkan fakta telah terbukti bahwa dengan mendengarkan murottal AlQur’an
maka rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin akan berkurang karena dengan
murottal Al-Qur’an akan terjadi perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan
sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Saat peneliti
melakukan observasi ditemukan bahwa sebelum ibu mendapatkan terapi murottal Al-
Qur’an saat his datang sikap ibu sangatlah agresif seperti membentak orang
disekitarnya, tidak dapat merespon anjuran bidan untuk melakukan relaksasi dengan
nafas panjang dan tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak berteriak. Namun,
setelah mendapatkan terapi murotal Al Qur’an tindakan agresif ibu sedikit berkurang
seperti sudah jarang berteriak dan bersedia melakukan anjuran bidan untuk melakukan
relaksasi dengan nafas panjang (Turlina & Nurhayati, 2017).
Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan
urat syaraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan
penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak
jantung. Terapi murottal Al-Qur’an ini bekerja pada otak, dimana ketika murottal Al-
Qur’an dibaca atau didengarkan, maka otak akan memproduksi zat neuropeptid. Zat ini
akan menyangkut pada reseptor-reseptor mereka yang ada didalam tubuh dan akan
memberikan umpan balik berupa rasa nikmat dan rasa nyaman. Metode penyembuhan
dengan AlQur’an melalui dua cara yaitu membaca atau mendengarkan dan
mengamalkan ajaran-ajarannya. Kedua metode tersebut dapat mengurangi dan
menyembuhkan berbagai penyakit dan memberikan pahala yang besar bagi orang yang
mengamalkannya (Turlina & Nurhayati, 2017).
Sejalan dengan penelitian Wahyuni et al., (2019) yang menunjukkan bahwa terapi
murotal dan terapi musik klasik dapat menurunkan nyeri persalinan, tidak terdapat
perbedaan pemberian terapi murotal Qur’an dan terapi musik klasik dalam menurunkan
nyeri persalinan pada ibu bersalin di klinik bersalin Palembang. rasa nyeri yang dialami
oleh ibu bersalin berasal dari mekanisme fisiologis persalinan yang diiringi rasa cemas,
sehingga dengan adanya rasa cemas dan nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin menjadi

27
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

semakin meningkat. Upaya menghindari rasa takut, nyeri, cemas dan stress selama
proses persalinan salah satunya dilakukan penenangan jiwa ibu bersalin agar lebih rileks
dalam menghadapi rasa nyeri selama proses persalinan berlangsung. Penenangan jiwa
ibu bersalin dapat dilakukan dengan cara mendengarkan bacaan Al-Qur’an secara
murottal karena bacaan Al Qur’an secara murottal mempunyai irama yang konstan,
teratur dan tidak ada perubahan irama yang mendadak sehingga mempunyai efek
relaksasi dan dapat menurunkan kecemasan.
Menurut pendapat peneliti bacaan Al-Quran yang dilantunkan dengan penuh
penghayatan, didengarkan dengan kepasrahan, membawa responden yang ibu-ibu
bersalin kala I fase aktif, kepada suatu kesadaran akan keagungan dan kebesaran Allah
SWT, sehingga timbul suatu totalitas kesadaran penyerahan diri kepada kekuasaan
Allah SWT, yang akhirnya membuat responden lebih tenang dan rileks serta religius
dalam menghadapi nyeri dan proses persalinan tersebut. Terapi Murottal Al-Qur’an
dengan keteraturan bacaannya yang benar juga merupakan sebuah musik Al-Qur’an
yang mampu mendatangkan ketenangan bagi orang yang mendengarnya.
Intensitas nyeri setelah diberi terapi mengalami penurunan, namun asumsi
menurut peneliti kurang efektif ini terjadi karena pemberian terapi dengan
mempergunakan sistem pendengaran memiliki kendala kondisi peralatan yang
mempergunakan headset, yang bisa sewaktu-waktu longgar, karena responden yang
gelisah menahan nyeri kontraksi rahim. Mungkin bila pemberian terapi digabung atau
dipasangkan dengan metode non farmakologi lain seperti pijat dan kompres, bisa
diperoleh hasil yang lebih baik.

SIMPULAN
Hasil Sebelum dilakukan pemberian terapi murottal Al-Qur’an didapatkan bahwa
subjek I mengalami nyeri dengan skala nyeri 7 (nyeri berat), tampak cemas, tegang,
nyeri hilang timbul, ekspresi wajah meringis. Sedangkan pada subjek II yang awalnya
mengalami nyeri dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang), tampak cemas, ekpresi wajah
tampak meringis.
Setelah dilakukan intervensi pemberian terapi murottal Al-Qur’an didapatkan
bahwa subjek I mengalami nenuruan rasa nyeri dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang),
sedangkan subjek II tidak mengalami penurunan hanya angkanya saja yang menurun,
skala nyeri 5 (nyeri sedang). Nyeri sedikit hilang, ekspresi wajah tampak meringis rileks
dan tenang. Bahwa intervensi pemberian terapi murottal Al-Qur’an efektif terhadap
penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

SARAN
Diharapkan penelitian pemberian terapi murottal al-Qur’an dapat dijadikan salah
satu intervensi pelayanan pasien inpartu yang beragama islam di ruang bersalin Rumah
Sakit Pelni, karena ini merupakan salah satu cara mengurangi nyeri yang aman dan
paling mudah diterapkan, di samping intervensi non medis.
Diharapkan untuk menambah buku-buku penelitian tentang pengaruh murotal
terhadap intervensi nyeri di perpustakaan untuk mendukung peneliti-peneliti berikutnya.
Dan disarankan juga institusi dapat menerapkan terapi ini agar semua orang yang ada
dilingkungan institusi dapat menjadi lebih rileks dan tidak terlalu stress, dan tidak hanya
menggunakan obat saja untuk mengatasi nyeri saat pasien akan melakukan persalinan.

28
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

Harapan peneliti agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk
penelitian lebih lanjut dalam menerapkan metode menghilangkan rasa nyeri yang lain
seperti hipnobrthing, kompres dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Alyensi, F., & Arifin, H. (2018). Pengaruh Terapi Murottal Qur’an terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ernita Kota
Pekanbaru Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 8(1), 1-9
Chunaeni, S., Lusiana, A., & Handayani, E. (2016). Efektifitas Terapi Murottal terhadap
Penurunan Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Rakernas AIPKEMA
Faridah, B. D., Yefrida, Y., & Masmura, S. (2017). Pengaruh Terapi Murottal Al-
Qur’an terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif di
Ruang Bersalin RSU Solok Selatan. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK), 1(1), 63-69
Fikriya, K, (2016). Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Nyeri Persalinan Kala
1 Fase Aktif. Jurnal Kebidanan
Handayani, R., Fajarsari, D., Asih, D. R.T., & Rohmah, D. N. (2016) Pengaruh Terapi
Murottal Al-Qur’an untuk Penurunan Nyeri Persalinan dan Kecemasan pada Ibu
Bersalinan Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1), 119-129
Humaira, W., & Saragih, H. S. (2016). Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap
Intensitas Nyeri pada Ibu Inpartu Fase Aktif Kala I Persalinan di Rumah Bersalin
Dina Jalan Bromo Kecamatan Medan Area. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes,
9(2), 178-190
Nurhayati, H. S., Turlina, L., & Eko, D. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Murrotal
Al-Qur’an, terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di
BPM Yumamik, Amd. Keb Desa Waru Kulon Kecamatan Pucuk Kabupaten
Lamongan. Karya Tulis Ilmiah. STIKES Muhammadiyah Lamongan
Padila, P. (2015). Asuhan Keperawatan Maternitas 1. Yogyakarta: Nuha Medika
Rusfita, R. (2017). Pengaruh Terapi Murotal AlQur’an terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan di Puskesmas Wilayah Banjar Negara. Universitas Aisyiyah
Yogyakarta
Saleh, M. (2018). Labor Pain Management Option What is the Best? Consultant
Anestheitist Arab Medical Center.
www.jsaic.org/congress/Third%20days/%20mohamad/LaborAnalgesia%20AnUp
date2.ppt
Trianingsih, I. (2019). Pengaruh Murotal Al Qur’an dan Dzikir terhadap Intensitas
Nyeri Kala I Persalinan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 15(1), 26-30
Turlina, L., & Nurhayati, H. S. (2017). Pengaruh Terapi Murrota; Al Qur’an terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif. Jurnal Riset Kebidanan
Indonesia, 1(1), 1-8
Umboh, J. M. L., & Adam, J. (2015). Hubungan antara Umur, Parietas dan
Pendampingan Suami dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD Prof . Dr . H . Aloei Saboe Kota Gorontalo.
JIKMU, 5(2a), 406-413
Wahida, S. (2015). Terapi Murotal AlQur’an Surat Ar Rahman Meningkatkan Kadar
Endorphin dan Menurunkan Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif
di RS Abunawas Kendari dan Laboratorium FK UNHAS. Malang: Tesis
Universitas Brawijaya Malang

29
2020. Journal of Telenursing (JOTING) 2 (1) 21-30

Wahyuni, S., Komariah, N., & Novita, N. (2019). Perbedaan Nyeri Persalinan pada Ibu
yang Mendapatkan Terapi Murrotal Al Qur’an dan Musik Klasik di Klinik
Bersalin Kota Palembang. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 14(2),
107-112
Yolanda, D., & Widyanti, Y. (2015). Pengaruh Terapi Murrotal terhadap Penurunan
Nyeri Persalinan pada Primigravida Bukittinggi. STIKES Yarsi

30

Anda mungkin juga menyukai