Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS

NYERI PADA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA KALA I FASE AKTIF

The Effecto of Lavender Aroma Therapy on Reducing Pain Intensity in Primigravida Labor
in the First Stage of Active Phase

Siti Nurhayati Hukuba, Feva Tridiyawati


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Abstrak
Pendahuluan: Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, serta
kontraksi uterus, dan janin turun kedalam jalan lahir sehingga menyebabkan nyeri pada
Riwayat artikel persalinan. Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh kontraksi
Diajukan: 10 Juni 2022 yang menyebabkan adanya pembukaan serviks. Nyeri dapat dihilangkan secara
Diterima: 23 Juli 2022 farmakologis dan nonfarmakolohis. Cara non farmakologis dengan pemberian
Aromaterapi Lavender. Tujuan: mengetahui adanya pengaruh aromaterapi lavender
terhadap penurunan intensitas nyeri pada persalinan primigravida kala I fase aktif di RSIA
Penulis Korespondensi: bekasi tahun 2021-2022. Metode: Quasi Experiment dengan non equivalent control
- Siti Nurhayati group pretest posttest dan dilaksanakan mulai Desember 2021-2022. Jenis data yang
digunakan menggunakan data primer dan sekunder. Sampel dalam penelitian sebanyak
Hukuba
20 responden, dengan menggunakan teknik total sampling. Metode analisis data
- Sekolah Tinggi Ilmu menggunakan teknik analisis statistik non parametrik Wilcoxon dan MannWhitney.
Kesehatan Abdi Hasil: Intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebagian besar mengalami nyeri berat
Nusantara terkontrol dan sesudah diberikan intervensi mengalami nyeri berat terkontrol. Kelompok
e-mail: kontrol sebagian besar mengalami nyeri sedang dan sesudah periode intervensi menjadi
nyeri berat tidak terkontrol. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan
sitihukuba@gmail.com
yang bermakna pada tingkat intensitas nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol p
valume (0,000) < 𝛼 (0,05) sehingga Ho ditolak. Kesimpulan Dan Saran: bagi pelayanan
Kata Kunci: kesehatan agar dapat menjadi fasilitator dalam ibu bersalin yang mengalami nyeri
Labor, Pain, Lavender sehingga ibu bersalin dapat menjalankan proses persalinan menjadi nyaman.
Aromatherapy
Abstract
Background: Labor is the process of opening and thinning of the cervix, as well as
uterine contractions, and the fetus descends into the birth canal causing pain in labor.
Labor pain is a physiological process caused by a contraction that causes a cervical
opening. Pain can be prevented by pharmacological and non pharmacological. Non
pharmacological use distractive method by giving the Aromatherapy Lavender.
Objective:Tto know the Effect of Aromatherapy Lavender Towars Decreasing Intensity
of Pain on Primary Labor in The Active First Stage of Labor at Tanjung Maternity RSIA
Becasi. 2021-2022. Methods: Quasi Experiment with non equivalent control group
pretest posttest and was conducted from December 2021-2022. The type of data used in
this research use primary and secondary data. The sample analyzed by using the
statistical nonparametric Wilcoxon and Mann-Whitney test. Result: the intensity of pain
in the intervention group mostly experienced severe pain controlled and after being given
intervention experienced severe controlled pain. The control group mostly experienced
moderate pain and after the intervention period became uncontrollable severe pain.
Mann-Whitney test results showed that there was a significant difference in the level of
pain intensity between the intervention group and the control p value (0.000) < 𝛼 (0.05)
so that Ho was rejected. Suggestions: Researcher suggestions for health services in order
to be a facilitator in maternity who experience pain so that maternity mothers can run the
process of childbirth to be comfortable..
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah


Nyeri persalinan merupakan hal fisiologis satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya
dialami selama ibu bersalin. Kontraksi kesehatan ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) di
menyebabkan stres, pelepasan hormon seperti Indonesia secara umum terjadi penurunan
katekolamin dan steroid, hormon ini menyebabkan kematian ibu selama periode 1991- 2015 dari 390
ketegangan otot polos danvasokontraksi pembuluh menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di
darah, jika terjadi mengakibatkan penurunan Indonesia pada tahun 2020 sebesar 230 per
kontraksi uterus, penurunan sirkulasi 100.000 kelahiran hidup, tetapi walaupun terjadi
uteroplasenta, kurangnya aliran darah, oksigen ke kecenderungan penurunan angka kematian ibu,
uterus, menimbulkan iskemia membuat impuls namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang
nyeri bertambah jika nyeri persalinan tidak diatasi harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000
dapat menyebabkan partus lama. 90% persalinan kelahiran hidup pada tahun 2015 (Kemenker RI,
normal disertai nyeri, salah satu penanganan nyeri 2020).
menggunakan aromaterapi. Berdasarkan Persalinan merupakan suatu proses fisiologis
penelitian yang dilakukan oleh (RaSuharti, 2018) dimana uterus mengeluarkan hasil konsepsi (janin
juga ada pengaruh pemberian aromaterapilavender dan plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar
terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I melalui vagina baik dengan bantuan maupun tanpa
fase aktif. Penggunaan aromaterapi merupakan bantuan. Proses ini memungkinkan serangkaian
alternatif yang populer didalam dunia kesehatan perubahan besar bagi ibu baik dari segi fisik
dan juga diakui karena banyak manfaatnya pada maupun psikologis. Secara fisiologis, persalinan
wanita selama hamil dan saat persalinan, faktanya pada manusia dapat terancam oleh beberapa
banyak wanita yang menghindari obat-obatan penyulit sehingga tidak jarang beberapa ibu
sehingga mencari metode alternatif untuk mengalami hambatan dalam persalinan
menghilangkan rasa nyeri saat bersalin. Rasa sakit (Wiknjosastro, 2017).
datang saat kontraksi dan dapat dikurangi dengan Nyeri persalinan normal bisa menimbulkan
cara penggunaan aromaterapi yang berasal dari stres dan bisa menyebabkan pelepasan hormon
minyak esensial saat persalinan, ini juga yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid,
membantu wanita mengatasi rasa takut dan cemas hormon ini dapat menimbulkan otot polos dan
karena memiliki efek penenang pada sistem saraf vasokonstriksi pembuluh darah, dan dapat
(sagita dan martina 2019). mengakibatkan penurunan kontraksi, serta timbul
Persalinan adalah proses membuka dan iskemia uterus yang membuat impuls uteri nyeri
menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan bertambah banyak saat persalinan (Sagita dan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan Martina, 2019). Rasa nyeri kontraksi uterus yang
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. bisa mengakibatkan peningkatan sistem saraf
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jatung,
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan pernapasan dengan warna kulit dan apabila tidak
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan segera diatasi akan meningkatkan rasa khawatir,
presentasi belakang kepala yang berlangsung tegang, rasa takut dan stres (Astuti et al., 2017).
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu Nyeri persalinan yang berat dapat meningkatkan
maupun janin. (Prawirohardjo, 2018). tekanan emosional pada ibu bersalin, dan dapat
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau menyebabkan kelelahan dan dapat berdampak
World Health Organization (WHO), kematian ibu pada abnormal fungsi otot uterus selama
didefinisikan sebagai kematian yang terjadi saat persalinan yang berujung pada komplikasi
masa kehamilan atau dalam kurun waktu 42 hari persalinan. Pada nyeri persalinan dapat membuat
setelah persalinan. World Health Organization wanita takut untuk melahirkan secara pervaginam,
(WHO) tahun 2020, menyebutkan sebanyak hal ini menjadi salah satu alasan terjadinya
295.000 wanita di seluruh dunia kehilangan nyawa peningkatan kejadian operasi caesar (Novfrida dan
mereka selama dan setelah kehamilan dan Saharah, 2018).
melahirkan. Afrika, sub-Sahara dan Asia Selatan World Health Organization (WHO) tahun
menyumbang sekitar 86% dari seluruh kematian 2017 berdasarkan penelitian di Amerika Serikat
ibu di seluruh dunia. Jika laju kemajuan cukup sekitar 70%-80% wanita melahirkan bisa
cepat untuk mencapai target SDG (mengurangi mengharapkan persalinan normal yang
MMR global menjadi kurang dari 70 per 100.000 berlangsung tanpa rasa nyeri. Sehingga di Rumah
kelahiran hidup), itu akan menyelamatkan nyawa Sakit swasta banyak yang melakukan persalinan
setidaknya satu juta wanita (WHO, 2020). secara seksio sesarea sebanyak 20%-50%, ini

72 (Hukuba, et al, 2022)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

dikarenakan kebanyakan ibu bersalin tidak mau METODE PENELITIAN


merasakan nyeri saat persalinan normal (Yunarsih Penelitian ini menggunakan quasi experiment
dan Rahayu, 2018). Studi yang dilakukan di (eksperimen semu) dengan non equivalent control
Yordania melaporkan bahwa 92% partus group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan
mengalami pengalaman buruk terhadap mulai Desember 2021-2022 Jenis data yang
persalinannya di antaranya rasa takut 66% dan digunakan dalam penelitian ini menggunakan data
nyeri persalinan normal 78% (Waslia, 2018). primer dan sekunder. Sampel dalam penelitian ini
Nyeri persalinan bersifat unik dan berbeda sebanyak 20 responden, dengan menggunakan
setiap individu, nyeri juga memiliki karakteristik teknik total sampling.Metode analisis data
yang sama atau bersifat umum. Beberapa menggunakan teknik analisis statistik non
penelitian menunjukkan masyarakat primitif parametrik Wilcoxon dan MannWhitney.
mengalami persalinan normal yang lebih lama dan
rasa nyeri, sedangkan masyarakat yang sudah HASIL PENELITIAN
maju 7-14% bersalin tanpa ada rasa nyeri dan 1. Analisa Univariat
sebagian besar 90% persalinan normal yang Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
disertai nyeri (Rahmita et al., 2018). Responden menurut Pengaruh aroma
Nyeri persalinan dapat ditangani dengan terapi lavender terhadap penurunan
menggunakan terapi komplementer bisa dengan intensitas nyeri pada persalinan
teknik relaksasi dan pernapasan, effleurage dan primigravida kala I fase aktif di RSIA
tekanan sakrum, jet hidroterapi, Transcutaneous Quratuain Bekasi tahun 2021-2022
Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan teknik No Krakteristik F %
lain seperti hipnoterapi, massage, acupressure, 1 ringan 6 16,7%
aromaterapi, yoga dan sentuhan terapeutik 2 sedang 4 11,0%
(Rahmita et al., 2018). Salah satu nyeri persalinan 3 Berat 10 73,3%
dapat ditangani dengan aromaterapi karena jumlah 20 100%
dipercaya sebagai terapi komplementer untuk
menurunkan intensitas nyeri, yaitu dengan minyak Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
esensial yang berasal dari bau harum tumbuhan 3 bahwa dari 20 responden sebagian besar
untuk mengurangi masalah kesehatan, bau yang mengalami burnout ringan sebanyak 6 orang
berpengaruh terhadap otak yang menenangkan (16,7%), sedang sebanyak 4 orang 11,0% berat
pada saat persalinan (Turlina dan Nurul Fadhilah, sebanyak 10 orang (73,3%).
2017).
Keunggulan aromaterapi ini dapat membantu 2. Analsis Bivariat
meringankan stress, antidepresan, meningkatkan Tabel 2 Pengaruh Responden terhadap
memori, meningkatkan jumlah energi, pengurangan kecemasan ibu
menghilangkan rasa sakit, aromaterapi ini bersalin pada proses persalinan di
memiliki efek positif karena aroma yang segar, RSIA Quratuain Bekasi 2021-2022
bisa merangsang reseptor sensori dan Kecemasan P-
Total
mempengaruhi organ yang lainnya hingga value
mengontrol emosi. Aromaterapi dapat digunakan Ringan Sedang n %
n % n %
dengan cara dihirup atau dioleskan pada kulit 0,038
Kurang 4 67 1 33 3 100
untuk dipijat dan dikombinasikan dengan inner oil.
Baik 16 64 9 36 25 100
Aromaterapi lavender dapat mempengaruhi sistem
limbik di otak yang merupakan sentralnya emosi,
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan sebagian
dan mampu menghasilkan hormon endorfin dan
besar ibu dengan primigravida memiliki
enkefalin yang mempunyai sifat penghilang rasa
kecemasan ringan sebanyak 4 orang (67%), dan
nyeri dan serotonin yang mempunyai efek
kurang dengan kecemasan sedang sebanyak 1
menghilangkan rasa cemas dan tegang. Karena
orang (33%). Sedangkan baik yang memiliki
aromaterapi lavender mempunyai sifat-sifat
kecemasan ringan sebanyak 16 orang (64%),
antikonvulsan, antidepresan, anxiolytic, dan dan
kecemasan sedang sebanyak 9 orang
bersifat menenangkan pada saat persalinan
(36%).Berdasarkan hasil uji chi-square
(Azizah et al., 2020).
didapatkan p-value=0,038 yang menunjukan
bahwa nilai tersebut <0,005 sehingga dinyatakan
terdapat hubungan signifikan tingkat kecemasan

73 (Hukuba, et al, 2022)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

ibu hamil primigravida dalam menghadapi Me


me P-
persalinan di RSIA Aisya bekasi. Kelom Me an va
dia SD Min Max
pok an ran lu
n
Tabel 3 Uji Wilcoxon Intensitas Nyeri Sebelum k e
dan Sesudah Periode Intervensi pada kontrol 7,6 7,0 1,3 21,
5 10 0,
0 0 52 7
Kelompok Kontrol di RSIA Quratuain 00
Inter 5,6 6,0 0,9 7
bekasi Tahun 2021-2022 4 7 0
vensi 7 0 00
P-
Kelompok Mean SD Min Max
value
Sebelum Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui
5,47 1,922 3 8 bahwa terdapat perbedaan perubahan intensitas
Intervensi
0,001 nyeri sesudah intervensi pada kelompok intervensi
Sesudah
7,60 1,352 5 10 dan kelompok kontrol dengan beda rerata 1,93
Intervensi
point. Mean rank intensitas nyeri pada kelompok
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui intervensi 9,63 lebih kecil dibandingkan mean
rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol rank intensitas nyeri pada kelompok kontrol 21,37.
sebelum periode intervensi adalah 5,47, sedangkan Hasil uji Mann Whitney diperoleh nilai P = 0,000
sesudah periode intervensi diperoleh rata-rata (α < 0,05). Sehingga, disimpulkan bahwa terjadi
intensitas nyeri adalah 7,60, sehingga terjadi perbedaan perubahan nyeri pada kelompok kontrol
peningkatan intensitas nyeri sebanyak 2,13 point. dan kelompok intervensi sesudah diberikan
Uji wilcoxon menghasilkan nilai p = 0,001 (α < aromaterapi lavender.
0,05) menyimpulkan bahwa secara statistik
terdapat perbedaan intensitas nyeri yang bermaksa PEMBAHASAN
antara sebelum periode intervensi dengan sesudah Dalam penelitian ini melibatkan 20 orang ibu
periode intervensi pada kelompol kontrol. Dapat primigravida yang diukur intensitas nyeri
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan intensitas persalinannya sebelum dan sesudah perlakuan.
nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok Dua puluh responden yang ditemukan dalam
yang tidak diberi aromaterapi lavender. penelitian ini memiliki usia 20-28 tahun. Rentang
usia ini sesuai dengan kriteria inklusi peneliti yaitu
Tabel 4 Perbedaan Perubahan Intensitas Nyeri pada rentang 20-35tahun. Kriteria inklusi ini
Sebelum Intervensi Pada Kelompok dipilih oleh peneliti karena usia merupakan salah
Intervensi dan Kelompok Kontrol di satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang
RSIA Quratuain tahun 2021-2022 dalam merespon rasa nyeri. Hal ini sesuai dengan
ma dan Susilarini (2017) yang menyatakan bahwa usia
P- wanita yang terlalu muda dan terlalu tua dapat
Kelo Me Med M M en
SD val mengeluhkan tingkat nyeri persalinan yang
mpok an ian in ax ra
ue
nk berbeda dan meningkatnya usia maka toleransi
5,4 6,00 1,9 12, nyeri semakin meningkat pula. Selain itu,
kontrol 3 8
7 22 50 0,0 Susilarini (2017) menyatakan bahwa usia
interve 6,8 7,00 0,7 18, 54 berhubungan secara tidak langsung dengan nyeri
5 8
nsi 0 75 50 persalinan karena mempengaruhi emosi seseorang
dan berpengaruh pada harapan selama perawatan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persalinan. Rentang usia 20-35 tahun ini juga
bahwa nilai P = 0,054 (α > 0,05). Mean rank dipilih dalam penelitian karena merupakan rentang
intensitas nyeri pada kelompok kontrol 12,50 lebih usia reproduksi sehat. Hal ini sesuai dengan ibu
kecil dibandingkan mean rank intensitas nyeri yang berusia 20-35 tahun secara fisik dan
pada kelompok intervensi 18,50. Sehingga, psikologis sudah siap dalam menghadapi
disimpulkan tidak ada perbedaan nyeri pada kehamilan dan persalinan.Selain itu menurut hasil
kelompok kontrol dan kelompok intervensi penelitian Susilarini (2017).
sebelum diberikan aromaterapi lavender. Susilarini (2017) Menyatakan wanita hamil
yang tergolong resiko tinggi adalah umur < 20
Tabel 5 Perbedaan Intensitas Nyeri Sesudah tahun dan >35 tahun, berisiko 2.88 kali untuk
Intervensi pada Kelompok Intervensi terjadinya komplikasi terutama partus lama
dan Kelompok Kontrol dibandingkan wanita hamil yang berada pada
reproduksi usia 20-35 tahun.Berdasarkan hasil uji

74 (Hukuba, et al, 2022)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

statistik pada tabel 5.5 dan 5.6 diperoleh hasil 5.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Pendidikan.
usia dengan intensitas nyeri persalinan kala I fase Gambar 5.3 menunjukkan distribusi frekuensi
aktif Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh pendidikan responden yaitu berdasarkan
Davenport dan Nettlebladt menemukan hasil yang pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA
berbeda yaitu tidak menemukan korelasi antara sebanyak 14 responden (70,0%), yang
intensitas nyeri persalinan dengan usia dan adanya berpendidikan tinggi sebanyak 5 responden
kecenderungan wanita muda berkomunikasi (16,7%), dan yang berpendidikan dasar 4
secara verbal sedangkan wanita yang lebih tua responden (14,3%).
cenderung untuk berkomunikasi nonverbal. A.1 Analisis Univariat Tabel 4.1 Distribusi
Beberapa studi menunjukkan bahwa usia muda Frekuensi Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah
merasakan nyeri lebih intens. Sheiner et all (1998) Pemberian Aromaterapi Lavender di RSIA
dalam Susilarini (2017) melaporkan dari 447 Quratuain Bekasi.
wanita ditemukan bahwa rasa sakit selama awal Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
persalinan menurun secara signifikan seiring bahwa pada kelompok intervensi, sebelum
peningkatan usia. Selain itu, penelitian oleh diberikan aromaterapi lavender didapatkan
Shrestha et all menyatakan bahwa perempuan mayoritas intensitas nyeri berat terkontrol yaitu 10
remaja lebih cenderung nyeri persalinan intensitas orang (73,3%), dan setelah diberikan aromaterapi
lebih tinggi. Diantaraparturients dalam kelompok lavender didapatkan mayoritas kategori intensitas
usia ≤19 tahun hampir setengah dari mereka nyeri sedang yaitu 10 orang (80%). Sedangkan
(45,7%) dijelaskan nyeri persalinan lebih parah pada kelompok kontrol, sebelum periode
dibandingkan dengan wanita yang berusia antara intervensi didapatkan mayoritas intensitas nyeri
20-34 tahun (30,4%) dan ≥35 tahun (20%). sedang yaitu 10 orang (40%), dan setelah periode
Parturientsremaja menggambarkan nyeri intervensi didapatkan mayoritas kategori
persalinan menjadi lebih parah dibandingkan intensitas nyeri berat terkontrol yaitu 10 orang
dengan yang di atas 20 tahun. Oleh karena itu, jika (80%).
di analisis, hasil uji satistik antara usia dengan Karakteristik Pembukaan Serviks Responden
nyeri pretest dan posttest yang tidak signifikan menurut Susilarini (2017) bahwa intensitas nyeri
dalam penelitian ini dikarenakan peneliti telah persalinan dimulai dari ringan semakin lama
menentukan rentang usia 20-35 tahun.Rentang semakin meningkat, dengan kata lain semakin
usia ini merupakan dalam tahap perkembangan besar pembukaan serviks maka semakin tinggi
yang sama yaitu dewasa dengan kategori usia intensitas nyeri yang dirasakan ibu bersalin. Oleh
reproduksi yang sehat sehingga diharapkan dapat karena itu, untuk membandingkan perbedaan
meminimalkan bias karena faktor usia. Hal ini intensitas nyeri antar responden akan lebih efektif
sesuai dengan pernyataan bahwa umur jika melihat intensitas nyeri pada pembukaan
mempengaruhi persepsi nyeri karena otak serviks yang sama, sehingga peneliti mengukur
mengalami degenerasi seiring dengan intensitas nyeri pada seluruh responden dalam
pertambahan usia seseorang sehingga orang yang penelitian ini disamaratakan yaitu saat pembukaan
lebih tua mempunyai ambang nyeri lebih rendah 6 cm untuk mengurangi bias karena faktor
dan lebih banyak mengalami masalah dengan pembukaan serviks. Pemilihan pembukaan 6 ini
penurunan sensasi nyeri Susilarini (2017). dikarenakan mulai puncak nyeri persalinan yaitu
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan sebagian pembukaan 5cm sehingga akan lebih efektif untuk
besar ibu dengan primigravida memiliki menilai intensitas nyeri setelah pembukan 5cm dan
kecemasan ringan sebanyak 4 orang (67%), dan memungkinkan peneliti untuk melakukan
kurang dengan kecemasan sedang sebanyak 1 observasi setelah melakukan intervensi.
orang (33%). Sedangkan baik yang memiliki
kecemasan ringan sebanyak 16 orang (64%), 6.2 Implikasi untuk Asuhan Kebidanan
kecemasan sedang sebanyak 9 orang Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa
(36%).Berdasarkan hasil uji chi-square aromaterapi lavender secara inhalasi sebagai salah
didapatkan p-value=0,038 yang menunjukan satu metode nonfarmakologis dapat menurunkan
bahwa nilai tersebut <0,005 sehingga dinyatakan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif maka
terdapat hubungan signifikan tingkat kecemasan aromaterapi lavender dapat digunakan dalam
ibu hamil primigravida dalam menghadapi asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I untuk
persalinan di RSIA Aisya Quratuain Bekasi. mengurangi rasa nyeri persalinan sehingga
memberikan rasa nyaman dan tenang kepada ibu.

75 (Hukuba, et al, 2022)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

Harapannya, penelitian ini dapat memotivasi para the active phase of labour. Jural Bina
bidan dan pemberi asuhan kebidanan kepada ibu Cendikia, Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan
bersalin untuk meningkatkan pemberian asuhan Aman Saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta:
dalam menangani nyeri persalinan secara Gagas Media Buckle J. 2015
nonfarmakologis menggunakan aromaterapi
lavender. Suharti. (2018). Pengaruh Pemberian Aroma
Terapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri
KESIMPULAN Pada Persalinan Kala I Fase
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Susilarini, Winarsih, S., & Idhayanti, R. I. (2017).
Pengaruh Aromaterapi Terhadap Penurunan Pengaruh pemberian aromaterapi lavender
Intensitas Nyeri pada Persalinan Primigravida terhadap pengendalian nyeri persalinan kala I
Kala I Fase Aktif di RSIA Quratuain dapat diambil pada ibu bersalin. Jurnal Kebidanan,.
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis diperoleh nilai intensitas Sari, P. N., & Sanjaya, R. (2020). Pengaruh
nyeri ibu pada kelompok intervensi sebagian Aromaterapi Lavender terhadap nyeri
besar nilai nyeri sesudah intervensi persalinan. Majalah Kesehatan Indonesia
mengalami intensitas berat terkontrol,
sedangkan sesudah intervensi dengan Utami, I., & Fitriahadi, E. (2019). Buku Ajar
kategori nyeri berat terkontrol. Asuhan Persalinan & Managemen Nyeri
2. Dari hasil analisis diperoleh nilai intensitas Persalinan [Internet]. Unisa: Universitas
nyeri ibu pada kelompok kontrol sebagian 'Aisyiyah Yogyakarta.
besar nilai nyeri sesudah intervensi
mengalami intensitas berat tidak terkontrol, Wiknjosastro H. 2017. Ilmu kebidanan. Edisi ke-
sedangkan sebelum intervensi dengan 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustakia Sarwono
kategori sedang. Prawirohardjo.
3. Ada pengaruh Aromaterapi Lavender
terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu Obstetri Williams . Jakarta. Penerbit Buku
bersalin kala I fase aktif di RSIA Quratuain Kedokteran EGC Dewi, IGA. 2017
Tahun 2021-2022 Aromaterapi Lavender Sebagai Media
Saran Relaksasi. Farmasi Fakultas Kedokteran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan Universitas Udayana
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Disarankan kepada prodi SI Kebidanan Juniartati, E., & Widyawati, M. N. (2018).
Medan untuk menambahkan sumber-sumber Literature Review: Penerapan Counter
pustaka khususnya buku Aromaterapi dan Pressure Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan
kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan Kala I. Jurnal Kebidanan, Yunarsih, &
penelitian yang lebih mendalam dengan Rahayu, D. (2018).
variabel yang berbeda dan lebih banyak lagi.
2. Disarankan kepada pelayanan kesehatan agar Alam, H. S. (2020). Upaya Mengurangi Nyeri
dapat mengaplikasikan metode Aromaterapi Persalinan dengan Metode Akupresur. Media
Lavender sebagai metode asuhan untuk ibu Sains Indonesia
bersalin yang mengalami nyeri sehingga ibu
bersalin dapat menjalankan proses persalinan Biswan, M., Novita, H., & Masita. (2017). Efek
menjadi nyaman Metode Non Farmakologik terhadap
Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala I. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan,
Appleton, Jeremy. 2012. Lavender Oil for Anxiety
and Depression. Natural Medicine Journal. Kemenkes RI, 2020. Profil kesehatan indonesia
4(2): 2157-6769 Aprilia. 2016 Sumber: tahun 2019. Kemenkes RI
((Makvandi et al., 2018), (Karo et al., 2017),
(Susilarini, 2017), Maryunani A. 2017. Manajemen Kebidanan
Terlengkap. Jakarta : Trans Info Media
Novfrida, Y., & Saharah, P. (2018). The effect of
lavender aromatherapy on the labour pain in Prawirohardjo, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan.

76 (Hukuba, et al, 2022)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Edisi Khusus, Vol 8, No. 3, Tahun 2022

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Yogyakarta: Nuha Medika Karlina,


Prawirohardjo. 2(1): 21-53 Reksohusodo, Widayati. 2017

Eniyati dan Melisa. 2017 Asuhan Kebidanan pada A Review of Randomized Clinical Trials on The
Ibu Bersalin, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Effect of Aromatherapy with Lavender on
Gustyar, Indah, dan Eka Nouyriana 2017. Labor Pain Relief. MedCrave. 1(3): 14-19
Maryunani, Anik. 2017 Nyeri Dalam
Penerapan Teknik Pelvic Rocking dengan Birth Persalinan. Jakarta: TIM
Ball pada Ibu Bersalin Terhadap Kemajuan
Persalinan di BPM Syafrida Kabupaten Kumalasari, Eri Puji. 2016 Studi Tentang Manfaat
Kebumen. Tahun 2017 Aromaterapi (Aroma Lavender ) Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Pada Persalinan
Makvandi, S., PhD, Khadigeh Mirzaiinajmabadi Kala I Fase Aktif di Bidan Praktek Swasta
PhD, Masoumeh Mirteimoori MD, R. S., & Wilayah Kerja Puskesmas Ngletih
MD. (2018). Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Laporan
penelitian. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Setyorini, R. H. 2017. Proses Pembelajaran Surya Mitra Husada.
Manajemen Aktif Kala III Mahasiswa
Diploma III Kebidanan. Jurnal Ilmiah Bidan, Marmi, 2016. Asuhan Kebidanan pada Persalinan.
2(2), 45–50 Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES Maryunani A. 2017. Manajemen Kebidanan
Muhammadiyah Gombong. Handayani, dkk. Terlengkap. Jakarta : Trans Info
2016

Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Untuk


Penurunan Nyeri Persalinan Dan Kecemasan
Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal
Ilmiah Kebidanan. 5(2): 1-15 Jaelani. 2015

Nurul Aromaterapi Lavender (Lavendula


Augustfolia) dalam Nyeri Persalinan kala 1
Fase Aktif. Jurnal MIDPRO,

Rosalinna. (2018). Pengaruh Pemberian


Aromaterapi Lavender Terhadap
Pengurangan Rasa Nyeri Pada Persalinan
Kala I Di Wilayah Puskesmas Klego I
Boyolali. Jurnal Publikasi Kebidanan

Sagita, Y. D., & Martina. (2019). pemberian


Aroma Terapi Lavender untuk Menurunkan
Intensitas Nyeri Pemberian Aroma Terapi
Lavender untuk Menurunkan Intensitas Nyeri
Persalinan

Aroma Terapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor


Jaringan Nasional Pelatihan Klinik. 2017

Pain Management for Women in Labour: an


Overview of Systematic Reviews. Journal of
Evidence-Based Medicine. : 101-102 Judha,
Mohamad, dkk. 2015.

\Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.

77 (Hukuba, et al, 2022)

Anda mungkin juga menyukai