Anda di halaman 1dari 7

Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.

2 (2017) 1-7 |1

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA


PERSALINAN KALA I FASE AKTIFDI BPM ISTRI UTAMI DAN TUTIK
PURWANI KABUPATEN SLEMAN
Zaiyidah Fathonya
Fakultas Kesehatan dan Ilmi
Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin E-mail :
zaiyidahfathony@gmail.com

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada
persalinan kala I fase aktif. Jenis penelitian ini eksperimen dengan rancangan Randomized Controlled
Trial (RCT). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan diri ke BPM Istri
Utami dan BPM Tutik Purwani Kabupaten Sleman dengan teknik pengambilan sampel secara random
dengan 22 sampel pada masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol. Analisis data menggunakan chi
square. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, rerata skor nyeri antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol terdapat perbedaan (p= 0,025). Hasil analisis multivariat model II didapatkan nilai OR
dari variabel hypnobirthing adalah 4,50 yang berarti ibu yang tidak diberikan hypnobirthing berpeluang
4,50 kali untuk mengalami nyeri persalinan berat dibandingkan ibu bersalin yang diberikan perlakuan
hypnobirthing. Hypnobirthing yang dilakukan sejak kehamilan trimester III (usia kehamilan 32 minggu)
yang diberikan sebanyak 3 kali dalam 3 minggu berpengaruh terhadap intensitas nyeri saat persalinan
kala I fase aktif.

Kata kunci : hypnobirthing, nyeri persalinan kala I

Abstract

The goal of this study is to determine the effect of the hypnobirthing on the pain intensity during
active phase I labor. This was research experiment with the design of Randomized Controlled Trial (RCT.
The population in this study were all pregnant women who went to the clinic of Istri Utami and clinic of
Tutik Purwani Sleman District by using a random sampling with 22 samples in each treatment group and
control group. Data analysis was using chi square. Based on the results obtained, the mean pain scores
between the treatment group and the control group there were differences (p = 0.025). Multivariate
analysis model II obtained from OR value hypnobirthing variable is 4.50, which means the mother was
not given hypnobirthing 4.50 times likely to experience severe labor pain than mothers who are given
treatment hypnobirthing. Hypnobirthing undertaken since the third trimester of pregnancy (gestational
age 32 weeks) were given 3 times in 3 weeks affect the intensity of pain during active phase I labor.

Keywords : Hypnobirthing, Phase I Labor Pain

I. PENDAHULUAN Nyeri saat persalinan merupakan kondisi


Persalinan merupakan proses fisiologis fisiologis yang secara umum dialami oleh
yang terjadi pada tiap kehamilan. Meskipun hampir semua ibu bersalin. Nyeri persalinan
hal tersebut merupakan proses fisiologis selalu merupakan sebuah pengalaman subyektif
dihubungkan dengan penderitaan. Nyeri pada disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan
persalinan bukanlah hal yang baru dikenal ligamen uteri, ovarium, tuba fallopii dan
sekarang tetapi sudah ada sejak jaman dahulu. distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul
Dari segi psikologis, persalinan merupakan dan perineum. Nyeri persalinan mulai timbul
suatu kejadian yang penuh dengan stress pada pada kala I fase laten dan fase aktif (Reeder et
sebagian besar ibu bersalin yang al., 2011).
meningkatkan rasa nyeri, takut dan cemas Pada penelitian yang dilakukan terhadap
(Simkin et al., 2008). 2700 pasien inpartu di 121 pusat obstetri dan
2 | Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-
ginekologi dari 36 negara menemukan bahwa
hanya 15% persalinan berlangsung tanpa nyeri uji coba terstruktur lewat berbagai uji
atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai penelitian, yang berhasil membuktikan bahwa
perubahan itu dapat direkomendasikan. Tidak
nyeri sedang, 30% persalinan nyeri hebat dan
jarang ketika kebijakan baru sudah ditetapkan
20% persalinan disertai nyeri yang sangat
dan dilaksanakan ternyata pada evaluasi
hebat (Bonica & Donald, 1999).
berikutnya hasilnya tidak menunjukkan
Nyeri pada persalinan merupakan masalah
konsistensi hasil keluaran yang bermakna
penting dalam asuhan kebidanan, karena efek
sehingga kebijakan yang baru itu perlu
yang ditimbulkan oleh nyeri berpotensi
dievaluasi ulang. Era sekarang meskipun
membahayakan ibu dan janinnya. Nyeri
sudah ada paradigma tentang evidence based
persalinan dapat mempengaruhi kontraksi
medicine , implementasi hal hal tersebut tak
uterus melalui sekresi kadar katekolamin dan
selalu mudah dapat dikerjakan.
kortisol yang menaikkan aktivitas sistem saraf
Penatalaksanaan dalam mengatasi nyeri
simpatis, perubahan tekanan darah, denyut
persalinan berdasarkan penelitian di sembilan
jantung, pernapasan dan akibatnya
rumah nyeri, di Amerika Serikat tahun 1996,
mempengaruhi lama persalinan ( Mander,
2004). Nyeri juga dapat menyebabkan sebanyak 4171 pasien, yang persalinannya
aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang ditolong oleh perawat-bidan menggunakan
akan mengakibatkan persalinan lama. Nyeri beberapa tipe penatalaksanaan nyeri untuk
persalinan yang berat dan lama dapat mengatasi nyeri. Ibu bersalin tersebut sekitar
mempengaruhi ventilasi, sirkulasi metabolisme, 90% diantaranya memilih managemen nyeri
dan aktivitas uterus. Nyeri yang menyertai dengan metode non farmakologis, metode
kontraksi uterus akan menyebabkan tersebut adalah pilihan yang disukai oleh ibu
hiperventilasi yang berakibat pada penurunan melahirkan (Nichols & Helmick, 2000).
kadar PaCO2. Salah satu bahaya kadar PaCO2 Bidan adalah praktisi yang memberi asuhan
ibu yang rendah adalah penurunan kadar kebidanan. Dalam menjalankan profesinya
PaCO2 janin yang akan menyebabkan bidan tidak boleh lepas dari standar
deselerasi lambat denyut jantung janin bahkan kompetensi yang sudah ditetapkan oleh
berujung pada kematian janin (Mander, 2004). pemerintah. Dalam komponen area
Penanganan dan pengawasan nyeri kompetensi 4 tentang asuhan selama
persalinan terutama pada kala I fase aktif persalinan dan kelahiran, salah satu
sangat penting, karena ini sebagai titik penentu pengetahuan dasar yang harus dimiliki bidan
apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani adalah tentang pemberian kenyamanan dalam
persalinan normal atau diakhiri dengan suatu persalinan seperti kehadiran keluarga
tindakan dikarenakan adanya penyulit yang pendamping, pengaturan posisi, hidrasi,
diakibatkan nyeri yang sangat hebat (Mander, dukungan moril dan pengurangan nyeri tanpa
2004). Beberapa metode sesuai hasil temuan obat (Depkes, 2008).
ilmiah sudah dikembangkan untuk manajemen Saat ini telah banyak metode penanganan
nyeri saat persalinan, baik secara farmakologis nyeri tanpa obat yang dikembangkan
maupun non farmakologis, namun belum ada berdasarkan hasil penelitian, salah satu metode
yang menjadi standar operasional prosedur untuk mengatasi nyeri persalinan tanpa obat
dalam pelayanan kebidanan. Menurut yang bisa dikembangkan oleh bidan adalah
keterangan beberapa dokter spesialis metode persalinan dengan hypnobirthing.
kebidanan dan kandungan untuk menetapkan Hypnobirthing merupakan tehnik melahirkan
suatu metode/ ilmu pengetahuan yang baru secara fisiologis, yang meliputi relaksasi
menjadi sebuah standar operasional prosedur mendalam, pola pernafasan secara lambat dan
pelayanan kebidanan harus melalui banyak petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam
penelitian serta perlu diperhitungkan apakah tubuh. Hypnobirthing berarti proses
nantinya metode tersebut bisa diterima oleh melahirkan dengan hipnosis, ibu sepenuhnya
masyarakat. Sebelum suatu kemajuan iptek sadar dan menikmati proses persalinan.
ditetapkan sebagai suatu kebijakan prosedur Metode ini berakar pada ilmu hipnosis dengan
tetap pelayanan maka masih diperlukan proses metode pendekatan kejiwaan yang memberi
kesempatan kepada wanita untuk
Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-7 |3

berkonsentrasi, fokus, dan rileks, sehingga kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat
hypnobirthing lebih mengacu kepada menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan nyeri
hypnotherapy, yakni latihan penanaman saat bersalin (Flamer & Alladin 2007). Pada
sugesti pada alam bawah sadar ibu, untuk kelompok yang melahirkan dengan metode
mendukung alam sadar yang mengendalikan hipnosis menunjukkan penurunan skor nyeri
tindakan ibu dalam menjalani persalinan sampai tingkat median, dan adanya penurunan
(Mongan, 2007). kebutuhan akan analgesia dibandingkan
Hypnobirthing memungkinkan calon ibu dengan kelompok kontrol. Ditemukan adanya
untuk menikmati proses kelahiran yang aman, penurunan nyeri yang ditandai dengan lebih
lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan. rendahnya penggunaan anestesi epidural
Selain itu berguna untuk mengurangi rasa dalam persalinan. Penggunaan anestesi
nyeri dan memperlancar proses persalinan. epidural pada kelompok ibu dengan hipnosis
Hypnobirthing memadukan self hypnosis dan diri pada kelas antenatal hanya sebesar 36%
proses persalinan alami, suatu proses dibandingkan dengan kelompok kontrol
penanaman sugesti positif ke alam bawah sebesar 53% (RR 0,68 [95% CI 0,47- 0,98])
sadar, saat gelombang otak relaks atau berada (Cyna et al., 2004).
pada gelombang alfa atau theta. Terapi ini Goldman (1992), hypnobirthing tidak
mengajarkan para ibu untuk memahami dan menimbulkan efek samping dibandingkan
melepaskan fear-tension-pain syndrome
dengan epidural, serta dari hasil penelitian
(sindrom takut-tegang-nyeri) yang seringkali
Penggunaan hipnosis untuk pengobatan
menjadi penyebab kenyerian dan
rasa nyeri dapat ditemukan dalam catatan-
ketidaknyamanan selama proses kelahiran
catatan kuno seperti literatur sejak tahun
(Mongan, 2007)
1840an (Jensen & Mark, 2011), namun
Hypnobirthing bisa dilakukan pada awal sebagian masyarakat masih memiliki stigma
kehamilan untuk membantu ibu mengurangi yang negatif tentang hipnosis. Pada dasarnya
keluhan-keluhan selama kehamilan. Pada tujuan hypnobirthing adalah untuk
beberapa penelitian rata-rata mulai diajarkan menyiapkan ibu hamil untuk mendapatkan
pada umur kehamilan > 30 minggu (Guthrie et kepercayaan diri yang lebih, dalam menjalani
al., 1984). Kelas hypnobirthing bisa dilakukan proses persalinan (Mongan, 2007).
sekali dalam seminggu sebanyak 3 kali
pertemuan atau lebih, setiap sesi pertemuan II. METODE PENELITIAN
memerlukan waktu sekitar 40 sampai 90 menit Penelitian ini merupakan penelitian
(Cyna et al., 2004; Marquet et al., 1999). eksperimen, dengan rancangan Randomized
Beberapa penelitian menyatakan bahwa Controlled Trial (RCT). Jumlah sampel 44
hypnobirthing dapat meminimalkan dan orang Subjek pada penelitian ini adalah Ibu
menghilangkan rasa takut, ketegangan, dengan usia kehamilan 32 minggu, usia 20
sindrom rasa nyeri dan kepanikan selama sampai 35 tahun, Taksiran berat janin 2500
proses persalinan dan periode setelahnya sampai 3500 gram, presentasi belakang kepala
sehingga tidak menjadi trauma, cara alami dan tidak mengalami gangguan pendengaran
mengurangi rasa nyeri dan keluhan saat hamil atau tuli. Kelompok terdiri dari kelompok
dan bersalin (Alexander, 2009; Cyna, 2004). kontrol yang mendapat asuhan persalinan
Pada penelitian lainnya hipnosis ditemukan normal dan kelompok intervensi yang
dapat mengurangi tingkat nyeri, mengurangi mendapat metode hypnobirthing.
penggunaan sedatif, analgesi dan anastesi Analisis yang digunakan adalah chi-square
regional selama persalinan, perempuan dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05). Analisis
hipnosis saat persalinan dilaporkan mengalami multivariat yang digunakan adalah Regresi
skala nyeri yang lebih rendah dibanding logistik.
perempuan yang tidak menggunakan hipnosis
yaitu 6,3 dibanding 9,2 (Vusse, 2007). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hypnobirthing mengajarkan level yang Data hasil Penelitian ini diambil dari 44
lebih dalam dari relaksasi untuk subjek yaitu ibu hamil trimester III yang sudah
mengeliminasi stres serta ketakutan dan dipilih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Sampel awal berjumlah 44 subjek yang diacak
4 | Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-
secara random kemudian dibagi menjadi 2
kelompok kontrol. Dimana 3 orang subjek
kelompok, 22 orang kelompok kontrol dan 22
tersebut dirujuk atas indikasi medis saat
orang kelompok perlakuan. Pada saat
persalinan seperti KPD dan partus tak maju.
penelitian berlangsung terdapat 3 orang
Untuk menyamakan jumlah sampel antar
subjek yang drop out, 1 orang responden dari
masing-masing kelompok maka jumlah
kelompok perlakuan dan 2 orang subjek dari
kelompok perlakuan digenapkan menjadi 20.
A. Karakteristik Subjek
Tabel 1.
Distribusi frekuensi karakteristik subjek
Variabel Hypnobirthing n (%) Tidak Hypnobirthing n (%)
Paritas
Primipara 11 (55,0) 13 (65,0)
Multipara 9 (45,0) 7 (35,0)
Nyeri
Sedang 15 (75,0) 8 (40,0)
Berat 5 (25,0) 12 60,0)

B. Analisis Bivariat
Tabel 2.
Hubungan antara hypnobirthing dengan nyeri persalinan
Variabel Nyeri PersalinanJlh RR p-value
Berat Sedang
n % n%
Hypnobirthing
Tidak 12 60,0 8 40,0 20 2,40 0,025
Ya 5 25,0 15 75,0 20 (1,03-5,55)

Tabel 3.
Hubungan antara paritas dengan nyeri persalinan
Variabel Nyeri persalinan Jlh RR p-value
Berat Sedang
n % n %
Paritas
Primipara 10 41,7 14 58,3 24 0,95 0,896
Multipara 7 43,8 9 56,3 16 (0,45-1,97)

Tabel 4.
Hubungan antara Paritas dengan Hypnobirthing
Variabel HypnobirthingJumlah RR p-value
TidakYa
n%n%
Paritas
Primipara 13 54,2 11 45,8 24 1,23 0,593
Multipara 7 43,8 9 56,3 16 0,63-2,41
C. Analisis Multivariat
Tabel 5.
Hubungan antara hypnobirthing dan paritas dengan nyeri persalinan
Variabel Model I Model II
OR OR
(95%CI) (95%CI)
Hypnobirthing 4,65 4,50
(1,18-18,2) (1,16-17,3)
Paritas 1,31
Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-7 |
(0,32-5,25)
N 40 40
R2 0,166 0,162

Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkungan yang aman, saraf vagus tidak
hypnobirthing berpengaruh dalam menurunkan bermielin bekerja aktif. Vagus tidak bermielin
intensitas nyeri pada persalinan kala I fase menghantarkan sinyal saraf lebih lambat
aktif dengan nilai OR dari variabel dibanding vagus bermielin, sehingga otak
hypnobirthing adalah 4,50 artinya ibu bersalin mempunyai kesempatan untuk melakukan
yang tidak diberikan hypnobirthing kompensasi terhadap nyeri. Saat saraf otonom
berpeluang 4,50 kali untuk mengalami nyeri mengaktivasi saraf tidak bermielin tubuh akan
persalinan berat dibandingkan ibu bersalin merespon dengan immobilisation without fear.
yang diberi perlakuan hypnobirthing. Dalam keadaan immobilisasi tubuh akan
Sesuai dengan penelitian Vusse (2007) meningkatkan ambang batas nyeri sehingga
hipnosis ditemukan dapat mengurangi tingkat akan mempengaruhi intensitas nyeri (Porges,
nyeri, mengurangi penggunaan sedatif, 2012).
analgesi dan anastesi regional selama Salah satu penyebab dari nyeri adalah
persalinan, perempuan dengan hipnosis saat iskemia otot uteri yaitu penurunan aliran darah
persalinan dilaporkan mengalami skala nyeri sehingga oksigen lokal mengalami defisit
yang lebih rendah dibanding perempuan yang akibat kontraksi arteri mometrium. Hipnosis
tidak menggunakan hipnosis yaitu 6,3 bekerja dengan baik dengan amigdala dan
dibanding 9,2. Cyna et al (2006) juga hipotalamus, untuk mengubah respon stres.
melaporkan hasil penelitiannya bahwa Hipnosis memungkinkan konsentrasi terfokus
penggunaan anestesi epidural pada kelompok dan relaksasi, sehingga terjadi peningkatan
ibu dengan hipnosis diri pada kelas antenatal oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Peningkatan
hanya sebesar 36% dibandingkan dengan oksigen memiliki pengaruh besar pada
kelompok kontrol sebesar 53% . Hal ini penurunan respon otonom pasien terhadap
sejalan dengan Abassi (2009), yang stres. Mengisi sel dengan oksigen melalui
melakukan penelitian dengan pendekatan hipnosis mengurangi rasa nyeri seperti
kualitatif didapatkan hipnosis bisa mengurangi peregangan sel otot meningkatkan aliran darah
rasa nyeri saat persalinan. Semple & Newburn (yaitu oksigen) dan mengurangi rasa nyeri
(2011), juga telah melakukan research (Jensen & Mark, 2011)
overview terhadap 5 studi dalam tinjauan Hypnobirthing ini tidak memiliki potensi
cochrane dan menjelaskan bahwa ibu hamil efek samping terhadap bayi, mampu
pada kelompok hipnosis sedikit yang menghadirkan rasa nyaman, rileks, dan aman
menggunakan anti nyeri dibanding ibu pada menjelang kelahiran, membuat ibu mampu
kelompok kontrol. mengontrol sensasi rasa nyeri pada saat
Bagian otak yang terlibat dalam sensasi kontraksi uterus, persiapan hypnobirthing
nyeri adalah talamus, hipotalamus, formasio bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk
retikularis, sistem limbik dan korteks serebri mereka yang karena memang mengalami suatu
(Mander, 2004). Cingulated gyrus anterior keadaan khusus, berada dalam kategori resiko
(depan) merupakan salah satu tempat-tempat tinggi jika persalinan mereka berlangsung
di dalam otak yang dimodulasi atau diatur tidak seperti yang diharapkan (Brown &
selama analgesia yang ditimbulkan oleh Hammond, 2007). Temuan-temuan yang
hipnosis. Penekanan aktivitas saraf, korteks signifikan dari percobaan klinis tentang
sensori dan sistem amygdalalimbig tampaknya pendekatan-pendekatan hipnotis untuk
menghambat penafsiran emosional tentang penanggulangan rasa nyeri, dan menyatakan
sensasi-sensasi seperti nyeri (Cyna et al., bahwa hipnosis lebih efektif daripada
2006). pengobatan placebo (Jensen & Patterson,2014).
Ketika persepsi nyeri sudah berubah
menjadi rasa nyaman maka individu akan
merasa aman. Apabila individu berada di
6 | Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-
IV. SIMPULAN DAN SARAN and childbirth: a pilot study. Anaesthia
A. Simpulan and Intensive Care 34(4): 464-9.
Terdapat perbedaan intensitas nyeri pada Cyna, A. M., McAuliffe, G. L., Andrew, M. I.
persalinan kala I fase aktif antara ibu bersalin (2004) Hypnosis for pain relief in labour
dengan metode hypnobirthing dan ibu bersalin and childbirth. Br.J Anaesth. ;93(4):505-
tanpa metode hypnobirthing. Ibu bersalin yang 11
tidak diberikan metode hypnobirthing
berpeluang 4,50 kali untuk mengalami nyeri Flammer, E., Alladin, A. (2007) The efficacy
berat dibandingkan ibu dengan metode of hypnotherapy in the treatment
hypnobirthing. of psychosomatic disorders. Int J Clin
Exp Hypn.;55(3):251-74
B. Saran
Hypnobirthing bisa digunakan sebagai Goldman, L. (1992) The use of hypnosis in
upaya mengurangi nyeri selama persalinan. obstetrics. Psychiatr Med.
Hypnobirthing bisa dilakukan sendiri setelah Jensen, M. P & Patterson, D. R. (2014)
sebelumnya mengikuti beberapa latihan di Hypnotic approaches for chronic pain
bawah bimbingan pakar. Penelitian ini tidak management. American psychologist vol.
meneliti faktor yang mempengaruhi nyeri 69.
persalinan (antenatal care, dilatasi serviks,
tingkat kecemasan, tingkat pengetahuan, Jensen., Mark P. (2011). Hypnosis for Chronic
budaya, posisi dan mobilisasi) untuk Pain Management. New York. Oxford
penelitian selanjutnya faktor-faktor tersebut University Press Lipton.
perlu dimasukkan dalam analisis variabel luar. Mander, R. (2004) Nyeri Persalinan. Jakarta.
EGC.
DAFTAR RUJUKAN
___ _, (2008) Kepmenkes RI Nomor: Marquet, P., Faymonville, M. E., Degueldre,
369/Menkes /SK/ III/ 2007 Standar C. (1999) Functional neuroanatomy of
Profesi Bidan Menteri Kesehatan hypnotic state. Biological Psychiatry.
Republik Indonesia Melzack´s., Wall. (2006) Textbook of Pain.
Abbasi, M., Ghazi, F., Harrison, A. B., Elsevier Churchill Livingstone. British
Sheikhvatan, M., Mohammadyari, F. Library, 51-52.
(2009) The effect of hypnosis on pain Mongan, M. (2007) Hypnobrithing: the
relief during labor and childbirth in Mongan Method. USA. Health
iranian pregnant women, Int. J. Of Clin Communications,Inc.
Exp. Hyp, 57:2, 174-183
Nichols., Helmick. (2000) Chilbirth education,
Alexander, B., Turnbull, D., Cyna, A. (2009) practice research and theory, edition 2.
The effect of pregnancy on Philadelphia London. WB Saunders.
hypnotizability. Americ. J. of Clin.Hyp,
52, 13–22. Porges, S. W. (2012) Windows of Affect
Tolerance Reflections on Childhood
Bonica, J.J., Mc Donald, J. S. (1999) Distress, Procedural Learned Tendencies,
Principles and Practise of Obstretic and the Therapeutic Dyad [based on
Analgesia and Anesthesia. Philadelphia. Ogden]
Williams and Wilkins.
Reeder, S. J., Martin, L. L., Koniak-Griffin,
Brown, D. C., Hammond, D. C. (2007) D. (2011) Keperawatan Maternitas
Evidence- based clinical hypnosis for Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga
obstetrics, labor and delivery, and preterm Volume 2 Ed 18. Jakarta. EGC
labor. Int J Clin Exp Hypn.;55(3):355-71
Semple, A., Newburn, M. (2011) Self
Cyna, A. M., Andrew, M .I.. McAuliffe, G. L. hypnosis for labour and birth. NCT’s
(2006) Antenatal self-hypnosis for labour journal on preparing parents for birth and
early parenthood.
Zaiyidah Fathony / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-7 |

Simkin, P., Whalley, J., Keppler, A. (2008) Vusse, L. V. (2007) Hypnosis for childbirth :
Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan A Retrospective comparative analysis of
dan Bayi. Jakarta. Arcan. outcomes in one obstetrician’s practice.
Americ. J. Of Clin Hyp. 50:2.

Anda mungkin juga menyukai