Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN INTRANATAL BERDASARKAN EVIDANCE BASED MEKANISME

DAN PENGELOLAAN NYERI SELAMA


PROSES PERSALINAN

Disusun oleh:
Fitria Puspita Sari
Maide Indra Maya
Rosmala
Ema Erlina

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAMBI
JURUSAN KEBIDANAN
BAB I
LATAR BELAKANG
Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis
yang secara umum dialami oleh hampir semua
ibu bersalin. 96,5% determinan nonmedis yang Bidan dalam prakteknya memberikan asuhan
paling dominan mendorong ibu bersalin meminta persalinan diharapkan dapat memberikan
persalinan secara seksio sesarea disebabkan oleh kenyamanan selama persalinan, untuk itu perlu
rasa sakit pada persalinan. dilakukan upaya pengendalian nyeri saat
persalinan dengan teknik non farmakologis,
Nyeri persalinan dapat berdampak pada salah satu diantaranya yaitu aromaterapi.
meningkatkannya katekolamin sebesar 20-40%. Aromaterapi merupakan metode yang
Peningkatan respons simpatik akhirnya dapat menggunakan minyak atsiri untukmeningkatkan
meningkatkan resistensi perifer, peningkatan kesehatan fisik dan juga memengaruhi
curah jantung dan meningkatkan tekanan darah kesehatan emosi. Aroma minyak atsiri yang
serta menaikkan konsumsi oksigen ibu pada saat tepat dan menenangkan dapat mengurangi rasa
persalinan. Hal tersebut pada akhirnya akan sakit persalinan.
menyebabkan aktivitas uterus menjadi tidak
terkoordinasi yang berdampak pada persalinan
lama
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi rahim, kontraksi sebenarnya telah
terjadi pada minggu ke-30 kehamilan yang disebut kontraksi braxton hicks akibat
perubahan-perubahan dari hormon estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak
teratur, tidak nyeri dan kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan
kontraksi braxton hicks ini akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya
Rasa nyeri saat persalinan merupakan hal yang normal terjadi.Penyebabnya
teratur.
meliputi faktor fisiologis dan psikis (Hartanti, 2015:42).
Faktor Yang mempengaruhi Nyeri

• Arti nyeri
• Persepsi nyeri
• Toleransi nyeri
• Reaksi terhadap nyeri

Mekanisme (Fisiologi dan Patofisiologi)

• Respon Fisiologis Terhadap Nyeri Dalam Persalinan


• Lama nyeri persalinan
• Penyebaran nyeri persalinan

Penanganan Nyeri Farmakologis

• Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin Sulfate Fentanyln).


• Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)
• ILA (Intra Thecal Labor Analgesia)

Penanganan nyeri non farmakologis

• Teknik relaksasi
• Teknik pergerakan dan perubahan posisi
• Teknik umpan balik biologis
• Teknik Effleurage
• Teknik hidroterapi
• Teknik homeopati
• Teknik endorphin
• Terapi counter pressure
• Terapi musik
• Akupresur
• Akupunktur
• Aromaterapi.
Penatalaksanaan Kala II

Kontraksi
• Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira-kira 2-3 menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek timbul rasa
mengedan.
Pemeriksaan Dalam
• Pembukaan lengkap
• Kepala bayi terlihat pada introitus vagina
• Air ketuban

Pematauan Penilaian kemajuan persalinan (Partograf)


• Pembukaan serviks
• Penurunan bagian terbawah janin
• Garis waspada dan garis bertindak
• Jam dan Waktu
• Kontraksi Uterus
• Obat-obatan dan cairan yang diberikan
Pemantauan ibu dan janin

Pemantauan Ibu Pemantauan Janin


• Tanda-tanda vital: tekanan • Denyut jantung janin (DJJ)
darah (setiap 30 menit), suhu, • Denyut normal 120-160
nadi (setiap 30 menit), kali/menit.
pernapasan. • Perubahan DJJ, pantau setiap
• Kandung kemih. 15 menit.
• Urin: protein dan keton. • Variasi DJJ dari DJJ dasar.
• Hidrasi: cairan, mual, muntah. • Pemeriksaan auskultasi DJJ
• Kondisi umum: kelemahan dan setiap 30 menit.
keletihan fisik, tingkah laku • Adanya air ketuban dan
dan respon terhadap persalinan, karakteristiknya (jernih, keruh,
serta nyeri dan kemampuan kehijauan/ tercampur
koping. mekonium).
• Upaya ibu meneran. • Penyusupan kepala janin
• Kontraksi setiap 30 menit.
Amniotomi dan episiotomy

Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput ketuban atau amnion dengan cara membuat robekan kecil
yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan dalam rongga
amnion.Tindakan dilakukan saat pembukaan lengkap atau hampir lengkap agar penyelesaian proses persalinan
berlangsung sebagaimana mestinya.

Episiotomi adalah insisi dari perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perineum totalis.
Indikasi episiotomi mempercepat persalinan jika terdapat hal berikut
1. Gawat janin dan janin akan segera dilahirkan dengan tindakan.
2. Penyulit kelahiran pervaginam misalnya karena bayi sungsang, distosia bahu,
ekstraksi vakum, atau forsep
3. Jaringan pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan.
Penatalaksanaan Persalinan Pervaginam

Mulai mengejan jika sudah didapatkan tanda pasti kala II

Memantau selama melaksanakan kala II persalinan

Posisi ibu saat mengejan

Melahirkan kepala

Memeriksa tali pusat

Melahirkan bahu

Melahirkan sisa tubuh bayi dan memotong tali pusat


Posisi ibu saat mengejan yang dapat dipilih saat
persalinan
PENATALAKSANAAN NYERI PERSALINAN BERDASARKAN
EVIDANCE BASED
Judul Jurnal Abstrak
Pengaruh Massage Rasa nyeri saat bersalin merupakan keadaan yang kurang nyaman
Counterpresure yang dialami oleh ibu. Semua ibu bersalin akan merasakan nyeri.
Terhadap Aktivitas nyeri berlebihan akan menghambat proses kemajuan
Pengurangan Rasa persalinan karena psikis ibu terganggu. Nyeri semakin meningkat
Nyeri Pada Ibu pada kala I fase aktif deselerasi diikuti oleh his yang adekuat.
Bersalin Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh massage
counterpresure terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di
Klinik Dina Medan Tahun 2022. Metode penelitian dengan Quasi
Experimen dengan one group pretest dan post test without control
design. Sampel penelitian sebanyak 14 responden ibu bersalin kala 1
fase aktif. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat
dengan uji Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan dari 14
responden, rata- rata mengalami rasa nyeri sedang hingga kuat
sebelum diberi massage counterpresure adalah 2,70. Rasa nyeri
berkurang dari berat menuju sedang sesudah diberi masase
punggung adalah 1,30. Berdasarkan hasil uji statistik paired T-Test
didapatkan nilai p-value 0,000
Judul Jurnal Abstrak
Pengaruh Terapi Kontraksi kuat pada rahim yang menyebabkan rasa nyeri
Musik Terhadap merupakan tanda dari persalinan. Perasaan nyeri sifatnya
Penurunan Nyeri subjektif yang timbul karena rasa ketidaknyamanan pada
Persalinan: seseorang. Solusi untuk menurunkan rasa nyeri pada ibu
Evidence Based
Case Report
bersalin akan bermanfaat untuk ibu dan janinya. Terapi musik
merupakan salah satu solusi yang efektif untuk ibu yang
mengalami rasa sakit saat proses persalinan karena musik
akan mempengaruhi rasa nyeri dengan mendistraksi,
relaksasi dan menciptakan rasa nyaman. Tujuan laporan
kasus ini untuk mengaplikasikan terapi musik dalam
mengurangi nyeri pada ibu bersalin kala 1. Metode: Metode
yang digunakan adalah cara penelusuran bukti melalui basis
data dari PubMed dan Cochrane yang diterbitkan pada tahun
2018-2023. Hasil laporan kasus menunjukkan bahwa terapi
musik dapat mengurangi nyeri persalinan pada ibu
melahirkan. Terapi musik mengurangi nyeri persalinan pada
ibu melahirkan.
Judul Jurnal Abstrak
Pengaruh Rose Nyeri persalinan yang tidak bisa diatasi oleh ibu bersalin dapat menimbulkan
Effleurage masalah dan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, frustasi, putus asa
Terhadap Intensitas dan menimbulkan stress. Survey pendahuluan di BPM Ernita Pekanbaru
menunjukkan bahwa terdapat (60%) ibu bersalin mengalami nyeri sedang
Nyeri Persalinan
dan (40%) ibu bersalin mengalami nyeri berat. Intensitas nyeri persalinan
Kala I Fase Aktif dapat berkurang dengan pemberian rose effleurage yang dapat menghasilkan
Primigravida Di hormon endorphin sehingga menimbulkan rasa relaks dan intensitas nyeri
Bpm Ernita pun berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Pekanbaru pemberian rose effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase
aktif pada persalinan normal primigravida di BPM Ernita Kota Pekanbaru
yang dilakukan pada bulan Maret s/d Juni 2018. Jenis penelitian ini adalah
penelitian preeksperimen dengan desain penelitian one group pre test - post
test design. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di BPM
Ernita, sampel pada penelitian ini adalah ibu bersalin kala I primigravida
yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil
penelitian didapat bahwa ratarata intensitas nyeri pada Ibu bersalin sebelum
dilakukan rose effleurage adalah sebesar 6,00 dan setelah dilakukan rose
effleurage adalah 4,60. Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon pada derajat
kepercayaan 95% didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian rose effleurage
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada persalinan normal
primigravida (p value = 0,000). Saran dalam penelitian ini adalah agar rose
effleurage dapat diterapkan sebagai metode alternatif yang bertujuan untuk
mengurangi intensitas nyeri persalinan pada kala I fase aktif
Judul jurnal abstrak
Pengaruh posisi mengedan Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh posisi
terhadap lama kala II mengedan terhadap lama kala II persalinan. Jenis
persalinan di Rumah Sakit Penelitian ini menggunakan survey observasional
X tahun 2018 analitik dengan menggunakan cross sectional study.
Responden yang menjadi sampel penelitian adalah ibu
bersalin normal. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi partograf. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu bersalin
dengan posisi mengedan setengah duduk dengan lama
kala II persalinan kategori normal sebanyak 4 orang
(13%) dan kategori lebih lama persalinannya sebanyak
26 orang (87%). Hasil uji statistik menggunakan Chi
Square menunjukkan bahwa ada pengaruh posisi
mengedan dengan lama kala II persalinan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai P value 0,000 < α = 0,05.
Judul Jurnal Abstrak
Pengaruh Ibu bersalin mengalami nyeri yang dapat menghambat proses persalinan.
Hypnobirthing Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengatasi nyeri. Salah satu teknik non
Terhadap Intensitas farmakologi yang dapat menurunkan nyeri dengan menggunakan teknik
hypnotherapy. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hypnobirthing
Nyeri Pada Ibu
terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin normal di RSUD Labuang Baji
Bersalin Normal Di Makassar. Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Rsud Labuang Baji penelitian eksperimental : Quasi Experimen. yaitu rancangan eksperimen
Makassar dengan cara sampel diberikan kuesioner (pengukuran intensitas nyeri)
sebelum dan setelah dilakukan treatment (perlakuan) yang terdiri atas dua
kelompok yakni kelompok experimen dan kelompok kontrol. Pengambilan
sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel
masing-masing sebanyak 20 orang. Metode analisis data menggunakan
analisis statistik dengan menggunakan Program komputer. Hasil penelitian
ini didapatkan Intensitas nyeri pada ibu bersalin normal sebelum diberikan
hypnobirthing rata-rata 6,50±0,76 dan setelah diberikan hypnobirthing rata-
rata 4,50±1,50. Ada pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada
ibu bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar (p=0,000). Kesimpulan
dari penelitian menunjukkan bahwa hypnobirthing dapat menurunkan
intensitas nyeri pada ibu bersalin normal. Sehingga disarankan kepada bidan
untuk membantuk ibu bersalin dalam mengurangi intensitas nyeri dengan
mengajarkan teknik hipnobirthing.
Judul jurnal ABSTRAK

Effects of birth ball to examine the effectiveness of a birth ball exercise programme during childbirth by
exercise on pain and measuring childbirth self-efficacy and childbirth pain. In addition, it tested the mediating
self-efficacy during effects of childbirth selfefficacy on the relationship between the birth ball exercise
childbirth : A programme and childbirth pain. Design: randomised controlled trial. Participants and
randomised controlled setting: the study was conducted from December 2008 to November 2009, at two birth
trial in Taiwan units, one at a regional hospital and one at a medical centre, with 600 and 1022 annual
births, respectively. One hundred and eighty-eight expectant mothers were recruited
(recruitment rate: 47%) and were allocated by block randomisation into the two arms of the
study, but only 48 intervention and 39 control group participants completing the trial.
Interventions: the birth ball exercise programme consisted of a 26-page booklet and a 19-
minute videotape, with periodic follow-ups during prenatal checks. All members of the
experimental group were asked to practise the exercises and positions at home for at least
20 minutes three times a week for a period of 6–8 weeks. Each woman in the experimental
group was given a birth ball for use during labour and encouraged every hour to choose the
most comfortable positions, movements, and exercises. Both the experimental and control
groups received standard nursing and midwifery care from hospital staff nurses in all
aspects of pregnancy and childbirth. Measurement and findings: when cervical dilations
were four centimetres and eight centimetres, the women completed demographic and
obstetrics information, the Childbirth Self-efficacy Inventory (CBSEI), and the short form
of the McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ). Our study revealed that birth ball exercises
provided statistically significant improvements in childbirth self-efficacy and pain.
Specifically, self-efficacy had a 30–40% mediating effect on relationships between birth
ball exercises and childbirth pain. Mothers in the experimental group had shorter first-stage
labour duration, less epidural analgesia, and fewer caesarean deliveries than the control
group. Conclusions and implications for practice: clinical implementation of the birth ball
exercise programme could be an effective adjunctive tool to improve childbirth self-
efficacy and reduce pain among women in labour. On the basis of our mediating model, the
results further suggest that confidence is greater after prenatal preparation powerfully

Anda mungkin juga menyukai