2 (2022) : Juli
E-mail:*ekadewiretnosari@gmail.com
Abstrak
Persalinan bagi ibu primigravida umumnya akan menyebabkan nyeri. Nyeri berlebihan akan
menghasilan luaran persalinan yang buruk bagi ibu dan bayi. Latihan birthball dan massage endorphin pada
ibu bersalin akan membuat ibu lebih relaks sehingga nyeri persalinan dapat berkurang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Metode Birth Ball Dan Massage Endorphin Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Yuniarti Dan Piska Mariati Tahun 2021. Desain penelitian
ini menggunakan Quasy experiment dengan rancangan pre post test with control group. Subjek penelitian
adalah ibu bersalin normal. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ibu Bersalin dengan
kehamilan pertama, usia kehamilan aterm {37 – 42 minggu), kehamilan normal dengan kondisi ibu dan janin
sehat, janin tunggal, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia mengikuti prosedur penelitian, presentasi
kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Ibu dengan Riwayat
kehamilan komplikasi, memiliki masalah kesehatan kronis dan kehamilan tidak diinginkan. Jumlah Sampel
yaitu 90 orang terdiri dari 30 orang kelompok control, 30 orang kelompok endorphine dan 30 orang kelompok
birthball. Analisis data menggunakan uji anova. Hasil uji statistic ada perbedaan intensitas nyeri pada
kelompok control dengan kelompok birthball dan endorphine (p value= 0,000). Tidak ada perbedaan
intensitas nyeri pada kelompok birthball dan kelompok endorphine (p value 1,000).Disimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan birthball dan massage endorphine bagi ibu bersalin dapat mengurangi nyeri.
Abstract
Labor for primigravida mothers will generally cause pain. Excessive pain will result in poor labor
outcomes for both mother and baby. Birthball exercises and endorphin massage in maternity mothers will make
the mother more relaxed so that labor pain can be reduced. This study aims to determine the effect of the Birth
Ball and Endorphin Massage Method on the Intensity of Labor Pain in the Independent Practice of Midwives
(PMB) Yuniarti and Piska Mariati in 2021. The design of this study used a quasy experiment with a pre post
test design with a control group. The research subjects were mothers who gave birth normally. The inclusion
criteria in this study were as follows: Maternal with first pregnancy, gestational age at term {37 – 42 weeks),
normal pregnancy with healthy mother and fetus, single fetus, able to communicate well, willing to follow the
study procedure, head presentation with small crown pointer. The exclusion criteria in this study were mothers
with a history of complicated pregnancy, chronic health problems and unwanted pregnancies. The number of
samples is 90 people consisting of 30 people in the control group, 30 people in the endorphine group and 30
people in the birthball group. Data analysis using ANOVA test. The results of statistical tests showed that there
was a difference in pain intensity in the control group with the birthball and endorphine groups (p value =
0.000). There was no difference in pain intensity in the birthball group and the endorphine group (p value
1,000). The conclusion that birthball health education and endorphin massage for maternity mothers could
reduce pain.
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 524
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 525
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
yang tidak teratasi selama persalinan dapat yang mendapakan perlakuan menunjukkan
menyebabkan komplikasi baik bagi ibu maupun bahwa tingkat nyeri sebelum diberikan
bagi janin (8)(9). perlakuan mengalami nyeri yang mengganggu
Manajemen mengurangi rasa nyeri aktivitas dan sesudah perlakuan responden
yang dialami oleh ibu bersalin merupakan salah merasakan nyeri tetapi tidak mengganggu
satu bentuk asuhan kebidananan yang di aktivitas(1).
berikan oleh seorang bidan. Manajemen nyeri Selain itu penatalaksanaan
secara farmakologi lebih efektif dibandingkan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
dengan metode non farmakologi namun metode persalinan juga dapat dilakukan dengan
farmakologi lebih mahal dan menimbulkan massage endorphin. Massage endorphin
efek yang kurang baik dan tidak semua fasilitas merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan
kesehatan menyediakan layanan tersebut. Hal ringan di waktu menjelang persalinan hingga
ini menyebabkan banyak terapi non saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena
farmakologi yang muncul untuk mengurangi pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
nyeri pada persalinan dimana setiap lapisan senyawa endorphin yang merupakan pereda
masyarakat dapat melakukannya serta rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi, nyaman. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
bersifat murah, simple, efektif dan tanpa efek yang dilakukan oleh Wiwi Wardani (2019)
yang merugikan (4). bahwa responden yang diberikan massage
Terapi non farmakologi yang endorphin mengalami penurunan skala
memberikan perasaan relaksasi dengan nyeri(10).
merangsang sekresi endorphin yaitu Tujuan penelitian ini dalah mengetahui
penggunaan bola persalinan dan massage penggunaan birthing ball dan massage
endorphin. Birth ball adalah sebuah bola terapi endorphin dengan tujuan untuk mengetahui
fisik yang membantu kemajuan persalinan dan adakah Pengaruh Metode Birth Ball Dan
dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah Massage Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri
satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan Persalinan Di Praktik Mandiri Bidan (PMB)
bergoyang-goyang membuat rasa nyaman dan Yuniarti Dan Piska Mariati Tahun 2021.
membantu kemajuan persalinan dengan 2. METODE
menggunakan gravitasi sambil meningkatkan Dilatasi serviks yang bertambah akan
pelepasan endorfin karena elastisitas dan membuat kontrasksi semakin meningkat. Hal
lengkungan bola merangsang reseptor di ini akan berpangaruh terhadap rasa nyeri yang
panggul yang bertanggung jawab untuk semakin meningkat. Ibu membutuhkan
mensekresi endorphin. Hasil penelitian yang dukungan pada saat kontraksi yang dapat
dilakukan oleh Ayu Irawati ( 2019) didapatkan mengurangi nyeri. Hal ini bisa menggunakan
bahwa ada pengaruh penggunaan birthball massage endorphine dan birth ball. (11,12)
terhadap penurunan tingkat nyeri. Responden Bidan dapat melakukan asuhan latihan bola
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 526
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
persalinan dengan teknik pelvic rocking serta berkomunikasi dengan baik, bersedia
dapat melakukan massage endorphin namun mengikuti prosedur penelitian, presentasi
belum banyak penelitian yang melakukannya. kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Ibu
penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan dengan Riwayat kehamilan komplikasi,
desain Pretest-Posttest with Control Group. memiliki masalah kesehatan kronis dan
Subjek penelitian ini adalah ibu bersalin kehamilan tidak diinginkan. intervensi yang
normal di PMB (Praktik Mandiri Bidan) diberikan yaitu kelompok perlakuan dilakukan
Yuniarti dan Piska Mariati Muara Enim yang metode birth ball selama 30 menit pada saat
memenuhi kriteria inklusi serta bersedia inpartu. kelompok massage endhorphin 15
menjadi responden dengan menandatangani menit. Untuk kelompok control diajarkan
lembar persetujuan setelah diberikan informed metode relaksasi nafas dalam. Instrumen
concent.Teknik Sampling penelitian ini penelitian untuk mengukur nyeri menggunakan
menggunakan teknik consecutive numeric rating scale (NRS) dan kuisioner yang
sampling.Jumlah sampel yang diteliti minimal telah baku yang diadop dari Lowe 1993. Ibu
30 responden per kelompok total 90 responden, bersalin setelah menyetujui penelitian
masing-masing 30 subjek penelitian kelompok kemudian mengisi kuesioner penelitian untuk
intervensi dengan Metode Birth Ball dan 30 karakteristik. Ibu diminta untuk menyebutkan
responden kelompok intervensi dengan skor nyeri dari 1-10 pada saaat kontraksi
perlakuan Massage Endorphine serta 30 sebelum penelitian. Kemudian setelah
responden kelompok kontrol/tanpa intervensi. intervensi diberikan ibu juga diminta untuk
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Penelitian dilakukan di PMB Yuniarti dan Piska
sebagai berikut: Ibu Bersalin dengan kehamilan Mariati Muara Enim dilakukan pada bulan
pertama, usia kehamilan aterm {37 – 42 Agustus-Oktober 2021. Uji statistic
minggu), kehamilan normal dengan kondisi ibu menggunakan uji Anova.
dan janin sehat, janin tunggal, dapat
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 527
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
2 Penghasilan (juta)
Mean (SD) 4,4 (1,21) 4,2 (2,1) 4,8 (1,75) 0,186**
Median 4,0 3,5 5,0
Rentang 2-6 1,5 – 8,0 2,0 – 9,0
3 Pembukaan
Mean (SD) 5,7 (1,2) 6,0 (1,8) 5,7 (1,4) 0,827**
Median 6,0 6,0 5,5
Rentang 4 -8 4-9 4-8
4 Pekerjaan
Bekerja 24 (80,0%) 18 (62,1%) 18 (60,0%) 0,193***
Tidak Bekerja 6 (20,0%) 11 (37,9%) 12 (40,0%)
5 Pendidikan
SMP 7 (6,7%) 5 (16,7%) 1 (3,7%) 0,286***
SMA 24 ( 80,0%) 18 (60%) 19 (70,4%)
PT 4 (13,3%) 7 (23,3%) 7 (25,9%)
Keterangan Uji: *) one Way Anova, **) Kruskall Wallis, ***) Chi square
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa penelitian tidak ada perbedaan yang signifikan
karakteristik umur, penghasilan, pembukaan (p value = 0,000).
serviks, pekerjaan dan Pendidikan pada subjek
3.1.2. Pengaruh Metode Birth Ball Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Tabel 2 Pengaruh Metode Birth ball Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Sebelum Dan Setelah Intervensi
Nyeri persalinan Pre Test Post Test P value
N=30 N=30
Mean (SD) 6,5 (1,59) 4,1 (1,3) 0,000*
Median 7,0 4,50
Rentang 4-9 2-6
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 528
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
Berdasarkan tabel 3 didapatkan Value = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh
intensitas nyeri sebelum intervensi Massage Massage Endorphin terhadap intensitas nyeri
Endorphin adalah 6,5 (1,59), Setelah intervensi persalinan sebelum dan setelah intervensi.
didapatkan penurunan intensitas nyeri menjadi 3.1.4. Perbandingan Pengaruh Metode
4,1(1,3). Hasil uji statistic didapatkan bahwa p Birthball dan Massage Endorphine
Terhadap Nyeri Persalinan
2 Post Test
Mean (SD) 4,1 (1,3) 7,3 (1,9) 4,03 (1,5) 0,000
Median 4,50 8,0 3,0
Rentang 2-6 3 - 10 2,6
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 529
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
Tabel 5 Uji Post Hoc Test Pada Ketiga Kelompok Setelah Intervensi
Nilai p Uji Post Hoc Post Test
Rentang
Kepercayaan 95%
Rata-rata Batas Batas
(I) Kelompok (J) Kelompok perbedaan Nilai P bawah atas
F = 37,337 Birthball Kontrol -3,133 .000 -4,17 -2,09
0,000 Endorphine 0,100 1.000 -0,94 1,14
Kontrol Birthball 3,133 .000 2,09 4,17
Endorphine 3,233 .000 2,19 4,17
Endorphine Birthball -0,100 1.000 -1,14 4,27
Kontrol -3,233 .000 -4,12 0,94
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 530
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 531
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 532
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
ini menyebabkan impuls yang bergerak cepat bahwa kelompok kelompok birthball dan
dari reseptor saraf perifer mencapai pintu endorphine efektif menurunkan intensitas nyeri
gerbang terlebih dahulu dari impuls nyeri dibanding kelompok control. Namun demikian
berjalan lebih lambat sepanjang serat nyeri. kedua kelompok tidak memiliki perbedaan
Kemudian otak menerima dan dalam menurunkan skala nyeri.
menginterprestasikan secara umum sensasi Nyeri persalinan pada kala satu
pesan dan tidak menerima pesan nyeri. disebabkan adanya kontraksi uterus dan
Endorphin dapat meningkatkan pelepasan zat peregangan serviks. Hal ini menyebabkan
oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi terjadinya iskemia uterus karena penurunan
persalinan sehingga dapat mengurangi rasa kadar oksigen. Serabut saraf juga berfungsi
nyeri. Endorphine massage dapat mengatur untuk menghantarkan rasa nyeri pada ibu.
produksi hormon pertumbuhan dan seks, Semakin besar pembukaan, maka kontraksi
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang uterus semakin lama sehingga ibu merasakan
menetap, mengendalikan perasaan stres, serta nyeri yang lebih lama. Hal ini dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. berpengaruh terhadap respon terhadap rasa
3.2.3. Perbandingan Pengaruh Metode nyeri dan kecemasan pada ibu. Ibu bersalin
Birthball dan Massage Endorphine Terhadap yang tidak diberikan intervensi untuk
Nyeri Persalinan pengurangan rasa nyeri akan berdampak pada
Pada penelitian ini nyeri persalinan meningkatnya rasa nyeri pada persalinan (26).
sebelum intervensi pada kelompok birthball Penggunaan massage endorphine dan birth ball
adalah 6,5 (1,59), kelompok control adalah 5,7 dapat menurunkan nyeri persalinan. Hal ini
(2,4), dan kelompok endorphine adalah 6,4 dikarenakan massage massage endorphine dan
(1,5). Tidak ada perbedaan intensitas nyeri pada birth ball sama-sama dapat meningkatkan
ketiga kelompok (p value=0,469). Setelah kadar endorphine dalam darah sehingga nyeri
intervensi didapatkan bahwa intensitas nyeri persalinan lebih rendah.
pada kelompok birthball adalah 4,1(1,3), pada Sejalan dengan Sari et al., (2020)dengan
kelompok massage endorphine adalah 4,03 judul“Practices of Counter Pressure and Birth
(1,5), sedangkan skor tertinggi menunjukkan Ball Exercise Combination to Increase β-
pada kelompok kontrol adalah 7,3 (1,9). Hasil Endorphin Hormone Levels in Labor Pain”
uji statistic menunjukkan bahwa ada perbedaan Kadar hormone endorfin sebelum dan sesudah
bermakna pada ketiga kelompok (p value = kelompok intervensi terdapat perbedaan
0,000). Pada uji posthoctestada perbedaan bermakna. Dapat dikatakan bahwa penerapan
intensitas nyeri pada kelompok control dengan kombinasi counterpressure dan latihan birth
kelompok birthball dan endorphine (p value= ball lebih efektif dalam peningkatan kadar
0,000). Tidak ada perbedaan intensitas nyeri betaendorphin dibandingkan dengan penerapan
pada kelompok birthball dan kelompok back massage dilihat dari p-value 0,002
endorphine (p value 1,000). Hal ini berarti (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan kadar
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 533
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 534
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 535
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 536
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 537