Anda di halaman 1dari 14

Vol. 4, No.

2 (2022) : Juli

PENGARUH METODE BIRTHBALL DAN MASSAGE ENDORPHIN


TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN
PADA IBU BERSALIN
EFFECT OF THE BIRTHBALL METHOD AND MASSAGE ENDORPHIN
ON THE INTENSITY OF LABOR PAIN

Rika Hairunnisyah1, Ekadewi Retnosari2


1,2Program Studi Kebidanan,Poltekkes Kemenkes Palembang, Indonesia

E-mail:*ekadewiretnosari@gmail.com

Abstrak
Persalinan bagi ibu primigravida umumnya akan menyebabkan nyeri. Nyeri berlebihan akan
menghasilan luaran persalinan yang buruk bagi ibu dan bayi. Latihan birthball dan massage endorphin pada
ibu bersalin akan membuat ibu lebih relaks sehingga nyeri persalinan dapat berkurang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Metode Birth Ball Dan Massage Endorphin Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Yuniarti Dan Piska Mariati Tahun 2021. Desain penelitian
ini menggunakan Quasy experiment dengan rancangan pre post test with control group. Subjek penelitian
adalah ibu bersalin normal. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ibu Bersalin dengan
kehamilan pertama, usia kehamilan aterm {37 – 42 minggu), kehamilan normal dengan kondisi ibu dan janin
sehat, janin tunggal, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia mengikuti prosedur penelitian, presentasi
kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Ibu dengan Riwayat
kehamilan komplikasi, memiliki masalah kesehatan kronis dan kehamilan tidak diinginkan. Jumlah Sampel
yaitu 90 orang terdiri dari 30 orang kelompok control, 30 orang kelompok endorphine dan 30 orang kelompok
birthball. Analisis data menggunakan uji anova. Hasil uji statistic ada perbedaan intensitas nyeri pada
kelompok control dengan kelompok birthball dan endorphine (p value= 0,000). Tidak ada perbedaan
intensitas nyeri pada kelompok birthball dan kelompok endorphine (p value 1,000).Disimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan birthball dan massage endorphine bagi ibu bersalin dapat mengurangi nyeri.

Kata kunci: Birthball; Endorphine; Nyeri Persalinan

Abstract
Labor for primigravida mothers will generally cause pain. Excessive pain will result in poor labor
outcomes for both mother and baby. Birthball exercises and endorphin massage in maternity mothers will make
the mother more relaxed so that labor pain can be reduced. This study aims to determine the effect of the Birth
Ball and Endorphin Massage Method on the Intensity of Labor Pain in the Independent Practice of Midwives
(PMB) Yuniarti and Piska Mariati in 2021. The design of this study used a quasy experiment with a pre post
test design with a control group. The research subjects were mothers who gave birth normally. The inclusion
criteria in this study were as follows: Maternal with first pregnancy, gestational age at term {37 – 42 weeks),
normal pregnancy with healthy mother and fetus, single fetus, able to communicate well, willing to follow the
study procedure, head presentation with small crown pointer. The exclusion criteria in this study were mothers
with a history of complicated pregnancy, chronic health problems and unwanted pregnancies. The number of
samples is 90 people consisting of 30 people in the control group, 30 people in the endorphine group and 30
people in the birthball group. Data analysis using ANOVA test. The results of statistical tests showed that there
was a difference in pain intensity in the control group with the birthball and endorphine groups (p value =
0.000). There was no difference in pain intensity in the birthball group and the endorphine group (p value
1,000). The conclusion that birthball health education and endorphin massage for maternity mothers could
reduce pain.

Keywords: Birthball; Endorphins; Labor Pain

Received: December 15ͭʰ, 2021; 1st Revised December 27ͭʰ, 2021;


2ⁿᵈ Revised January 12ͭʰ, 2022; Accepted for
Publication : February 10th, 2022

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 524
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

© 2022 Rika Hairunnisyah,Ekadewi Retnosari


Under the license CC BY-SA 4.0

1. PENDAHULUAN mengerikan dari teman atau kerabat tentang


Kelahiran seorang anak merupakan suatu pengalaman saat melahirkan. Hal ini akan
proses yang alami yang dapat dikelola tanpa mempengaruhi mindset ibu mengenai proses
adanya intervensi terhadap proses tersebut. persalinan yang menakutkan (3)(4).
Persalinan normal untuk saat ini sangat Proses persalinan identik dengan rasa
dianjurkan pada setiap ibu hamil karena nyeri yang akan dijalani. Secara fisiologis nyeri
banyak kentungan yang diperoleh antara lain terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi
hemat biaya, jangka waktu untuk rawat inap sebagai upaya membuka servik dan mendorong
lebih cepat, penggunaan obat- obatan dapat di kepala bayi kearah panggul. Nyeri persalinan
hindari dan juga tingkat kejadian infeksi yang disebabkan karena kontraksi berlangsung
ataupun perdarahan dapat berkurang serta lebih secara regular dengan intensitas yang semakin
cepat tahap pemulihan untuk beraktifitas lama semakin kuat dan semakin sering (5,6).
Kembali (1). Ketidaknyamanan karena rasa nyeri
Melahirkan adalah proses unik, merupakan masalah bagi ibu bersalin.
alamiah yang merupakan suatu kejadian Hubungan antara nyeri dan cemas bersifat
penting meskipun hal ini juga dapat menjadi komplek dan saling mempengaruhi antara satu
pengalaman panjang bagi setiap wanita, Proses dan lainnya. Kecemasan dapat meningkatkan
persalinan akan memberikan emosi negatif rasa nyeri dan nyeri dapat meningkatkan
seperti ketakutan ataupun kecemasan. kecemasan. Ketika ibu bersalin merasa
Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai takut,cemas dan tidak dapat mentolerir rasa
rasa takut dapat memperberat terhadap persepsi nyeri yang ia rasakan maka secara spontan
rasa nyeri. Nyeri yang dialami ibu ketika tubuh akan meningkatkan pelepasan hormone
persalinan dapat merangsang ketakutan katekolamin yaitu epinefrin dan norefrinefrin.
sehingga menimbulkan rasa cemas yang Peningkatan hormone ini akan menyebabkan
berakhir dengan kepanikan. Pemberian asuhan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah
kebidanan pada masa persalinan berpontensi sehingga dapat meningkatkan tekanan darah
dapat memberikan pengaruh secara fisik ibu, menurunkan aliran darah ke uterus,
maupun secara psikologis. Pengelolaan masa menurunkan aliran uteroplasenta dan
persalinan yang tidak tepat akan menyebabkan menurunkan aktivitas uterus (7).
proses persalinan berlangsung lama bahkan Ibu bersalin yang sulit beradaptasi
dapat memberikan efek patologis (2). terhadap rasa nyeri persalinan akan
Pada ibu yang baru pertama kali menyebabkan tidak terkoordinasinya kontraksi
melahirkan, belum ada bayangan mengenai apa uterus yang dapat menyebabkan perpanjangan
yang akan terjadi saat bersalin dan juga rasa kala I persalinan dan kesejahteraan janin
takut karena sering mendengar cerita terganggu. Hal ini menunjukkaan bahwa nyeri

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 525
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

yang tidak teratasi selama persalinan dapat yang mendapakan perlakuan menunjukkan
menyebabkan komplikasi baik bagi ibu maupun bahwa tingkat nyeri sebelum diberikan
bagi janin (8)(9). perlakuan mengalami nyeri yang mengganggu
Manajemen mengurangi rasa nyeri aktivitas dan sesudah perlakuan responden
yang dialami oleh ibu bersalin merupakan salah merasakan nyeri tetapi tidak mengganggu
satu bentuk asuhan kebidananan yang di aktivitas(1).
berikan oleh seorang bidan. Manajemen nyeri Selain itu penatalaksanaan
secara farmakologi lebih efektif dibandingkan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
dengan metode non farmakologi namun metode persalinan juga dapat dilakukan dengan
farmakologi lebih mahal dan menimbulkan massage endorphin. Massage endorphin
efek yang kurang baik dan tidak semua fasilitas merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan
kesehatan menyediakan layanan tersebut. Hal ringan di waktu menjelang persalinan hingga
ini menyebabkan banyak terapi non saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena
farmakologi yang muncul untuk mengurangi pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
nyeri pada persalinan dimana setiap lapisan senyawa endorphin yang merupakan pereda
masyarakat dapat melakukannya serta rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi, nyaman. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
bersifat murah, simple, efektif dan tanpa efek yang dilakukan oleh Wiwi Wardani (2019)
yang merugikan (4). bahwa responden yang diberikan massage
Terapi non farmakologi yang endorphin mengalami penurunan skala
memberikan perasaan relaksasi dengan nyeri(10).
merangsang sekresi endorphin yaitu Tujuan penelitian ini dalah mengetahui
penggunaan bola persalinan dan massage penggunaan birthing ball dan massage
endorphin. Birth ball adalah sebuah bola terapi endorphin dengan tujuan untuk mengetahui
fisik yang membantu kemajuan persalinan dan adakah Pengaruh Metode Birth Ball Dan
dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah Massage Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri
satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan Persalinan Di Praktik Mandiri Bidan (PMB)
bergoyang-goyang membuat rasa nyaman dan Yuniarti Dan Piska Mariati Tahun 2021.
membantu kemajuan persalinan dengan 2. METODE
menggunakan gravitasi sambil meningkatkan Dilatasi serviks yang bertambah akan
pelepasan endorfin karena elastisitas dan membuat kontrasksi semakin meningkat. Hal
lengkungan bola merangsang reseptor di ini akan berpangaruh terhadap rasa nyeri yang
panggul yang bertanggung jawab untuk semakin meningkat. Ibu membutuhkan
mensekresi endorphin. Hasil penelitian yang dukungan pada saat kontraksi yang dapat
dilakukan oleh Ayu Irawati ( 2019) didapatkan mengurangi nyeri. Hal ini bisa menggunakan
bahwa ada pengaruh penggunaan birthball massage endorphine dan birth ball. (11,12)
terhadap penurunan tingkat nyeri. Responden Bidan dapat melakukan asuhan latihan bola

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 526
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

persalinan dengan teknik pelvic rocking serta berkomunikasi dengan baik, bersedia
dapat melakukan massage endorphin namun mengikuti prosedur penelitian, presentasi
belum banyak penelitian yang melakukannya. kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Ibu
penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan dengan Riwayat kehamilan komplikasi,
desain Pretest-Posttest with Control Group. memiliki masalah kesehatan kronis dan
Subjek penelitian ini adalah ibu bersalin kehamilan tidak diinginkan. intervensi yang
normal di PMB (Praktik Mandiri Bidan) diberikan yaitu kelompok perlakuan dilakukan
Yuniarti dan Piska Mariati Muara Enim yang metode birth ball selama 30 menit pada saat
memenuhi kriteria inklusi serta bersedia inpartu. kelompok massage endhorphin 15
menjadi responden dengan menandatangani menit. Untuk kelompok control diajarkan
lembar persetujuan setelah diberikan informed metode relaksasi nafas dalam. Instrumen
concent.Teknik Sampling penelitian ini penelitian untuk mengukur nyeri menggunakan
menggunakan teknik consecutive numeric rating scale (NRS) dan kuisioner yang
sampling.Jumlah sampel yang diteliti minimal telah baku yang diadop dari Lowe 1993. Ibu
30 responden per kelompok total 90 responden, bersalin setelah menyetujui penelitian
masing-masing 30 subjek penelitian kelompok kemudian mengisi kuesioner penelitian untuk
intervensi dengan Metode Birth Ball dan 30 karakteristik. Ibu diminta untuk menyebutkan
responden kelompok intervensi dengan skor nyeri dari 1-10 pada saaat kontraksi
perlakuan Massage Endorphine serta 30 sebelum penelitian. Kemudian setelah
responden kelompok kontrol/tanpa intervensi. intervensi diberikan ibu juga diminta untuk
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Penelitian dilakukan di PMB Yuniarti dan Piska
sebagai berikut: Ibu Bersalin dengan kehamilan Mariati Muara Enim dilakukan pada bulan
pertama, usia kehamilan aterm {37 – 42 Agustus-Oktober 2021. Uji statistic
minggu), kehamilan normal dengan kondisi ibu menggunakan uji Anova.
dan janin sehat, janin tunggal, dapat

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 527
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil
3.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
No Variabel Birthball Kontrol Endorphine P value
N=30 N=30 N=30
1 Umur (tahun)
Mean (SD) 24,3 (3,71) 23,5 (3,8) 25,9(4,3) 0,057*
Median 25,0 23,0 25,5
Rentang 16-33 16-30 19-36

2 Penghasilan (juta)
Mean (SD) 4,4 (1,21) 4,2 (2,1) 4,8 (1,75) 0,186**
Median 4,0 3,5 5,0
Rentang 2-6 1,5 – 8,0 2,0 – 9,0

3 Pembukaan
Mean (SD) 5,7 (1,2) 6,0 (1,8) 5,7 (1,4) 0,827**
Median 6,0 6,0 5,5
Rentang 4 -8 4-9 4-8

4 Pekerjaan
Bekerja 24 (80,0%) 18 (62,1%) 18 (60,0%) 0,193***
Tidak Bekerja 6 (20,0%) 11 (37,9%) 12 (40,0%)

5 Pendidikan
SMP 7 (6,7%) 5 (16,7%) 1 (3,7%) 0,286***
SMA 24 ( 80,0%) 18 (60%) 19 (70,4%)
PT 4 (13,3%) 7 (23,3%) 7 (25,9%)
Keterangan Uji: *) one Way Anova, **) Kruskall Wallis, ***) Chi square
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa penelitian tidak ada perbedaan yang signifikan
karakteristik umur, penghasilan, pembukaan (p value = 0,000).
serviks, pekerjaan dan Pendidikan pada subjek
3.1.2. Pengaruh Metode Birth Ball Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Tabel 2 Pengaruh Metode Birth ball Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Sebelum Dan Setelah Intervensi
Nyeri persalinan Pre Test Post Test P value
N=30 N=30
Mean (SD) 6,5 (1,59) 4,1 (1,3) 0,000*
Median 7,0 4,50
Rentang 4-9 2-6

Berdasarkan tabel 2 didapatkan value=0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh


intensitas nyeri sebelum intervensi metode metode Birth ball terhadap intensitas nyeri
birthball adalah 6,5 (1,59), Setelah intervensi persalinan sebelum dan setelah intervensi.
didapatkan penurunan intensitas nyeri menjadi
4,1(1,3). Hasil uji statistic didapatkan bahwa p

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 528
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

3.1.3. Pengaruh Massage Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan


Tabel 3Pengaruh Massage Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Sebelum dan Setelah Intervensi
Nyeri persalinan Pre Test Post Test P value
N=30 N=30
Mean (SD) 6,4 (1,5) 4,03 (1,5) 0,000
Median 6,0 3,0
Rentang 4-9 2,6

Berdasarkan tabel 3 didapatkan Value = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh
intensitas nyeri sebelum intervensi Massage Massage Endorphin terhadap intensitas nyeri
Endorphin adalah 6,5 (1,59), Setelah intervensi persalinan sebelum dan setelah intervensi.
didapatkan penurunan intensitas nyeri menjadi 3.1.4. Perbandingan Pengaruh Metode
4,1(1,3). Hasil uji statistic didapatkan bahwa p Birthball dan Massage Endorphine
Terhadap Nyeri Persalinan

Tabel 4 Perbandingan Pengaruh Metode Birthball


dan Massage Endorphine Terhadap Nyeri Persalinan
No Variabel Birthball Kontrol Endorphine P value
N=30 N=30 N=30
1 Pre Test
Mean (SD) 6,5 (1,59) 5,7 (2,4) 6,4 (1,5) 0,469
Median 7,0 6,0 6,0
Rentang 4-9 2 -9 4-9

2 Post Test
Mean (SD) 4,1 (1,3) 7,3 (1,9) 4,03 (1,5) 0,000
Median 4,50 8,0 3,0
Rentang 2-6 3 - 10 2,6

Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa statistic menunjukkan bahwa ada perbedaan


sebelum intervensi, tidak ada perbedaan bermakna pada ketiga kelompok (p value =
intensitas nyeri pada ketiga kelompok ( p 0,000). Untuk menentukan kelompok yang
value=0,469). Setelah intervensi didapatkan memiliki perbedaan signifikan maka analisis di
bahwa intensitas nyeri pada kelompok birthball lanjut dengan melakukan uji posthoc test
adalah 4,1 (1,3), pada kelompok massage menggunakan metode bonfferoni pada tabel
endorphine adalah 4,03 (1,5), sedangkan skor berikut:
tertinggi menunjukkan pada kelompok control
adalah 7,3 (1,9). Hasil uji

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 529
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

Tabel 5 Uji Post Hoc Test Pada Ketiga Kelompok Setelah Intervensi
Nilai p Uji Post Hoc Post Test
Rentang
Kepercayaan 95%
Rata-rata Batas Batas
(I) Kelompok (J) Kelompok perbedaan Nilai P bawah atas
F = 37,337 Birthball Kontrol -3,133 .000 -4,17 -2,09
0,000 Endorphine 0,100 1.000 -0,94 1,14
Kontrol Birthball 3,133 .000 2,09 4,17
Endorphine 3,233 .000 2,19 4,17
Endorphine Birthball -0,100 1.000 -1,14 4,27
Kontrol -3,233 .000 -4,12 0,94

yang dapat digunakan dalam berbagai posisi


Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa ada untuk meningkatkan rasa nyaman pada saat
perbedaan intensitas nyeri pada kelompok
control dengan kelompok birthball dan persalinan. Salah satu gerakannya yaitu dengan
endorphine (p value= 0,000). Tidak ada duduk di bola dan bergerak ke kiri-kanan akan
perbedaan intensitas nyeri pada kelompok memberikan rasa nyaman dan membantu
birthball dan kelompok endorphine (p value kemajuan persalinan dengan menggunakan
1,000). gravitasi bumi kemudian meningkatkan
3.2. Pembahasan pelepasan endorfin karena elastisitas dan
3.2.1. Pengaruh Metode Birth Ball Terhadap lengkungan bola merangsang reseptor di
Intensitas Nyeri Persalinan panggul yang bertanggungjawab untuk
Pada penelitian ini ada penurunan mensekresi endorphin (14).
intensitas nyeri sebelum intervensi dari 6,5 Kurniawati, (2016) menyatakan bahwa
(1,59) dan menjadi 4,1(1,3) setelah intervensi. birth ball bisa menjadi alat yang berguna untuk
Ada pengaruh MassageEndorphinterhadap ibu bersalin. Birth ball adalah bola terapi fisik
intensitas nyeri persalinan sebelum dan setelah yang dapat membantu ibu inpartu kala I dalam
intervensi (p value=0,000). kemajuan persalinannya. Sebuah bola terapi
Wanita dalam kondisi inpartu akan sering fisik yang dapat digunakan dalam berbagai
mengalami stress maka secara otomatis tubuh posisi. Menurut (16), dengan bola ditempatkan
akan merangsang hormon katekolamin dan di tempat tidur, ibu dapat berdiri dan bersandar
hormon adrenalin sehingga uterus semakin dengan nyaman di atas bola, mendorong dan
tegang, aliran darah dan oksigen ke dalam otot- mengayunkan panggul untuk mobilisasi.
otot terus berkurang karena arteri mengecil dan Dengan bola di lantai atau tempat tidur, ibu
menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang dapat berlutut dan membungkuk dengan berat
tak terelakkan (13). badan tertumpu di atas bola, bergerak
Birth ball membantu ibu inpartu Kala I ke mendorong panggul dan dapat membantu bayi
posisi yang membantu kemajuan persalinan berubah ke posisi yang benar (posisi belakang

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 530
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

kepala) sehingga memungkinkan kemajuan sehingga membantu ibu untuk mengurangi


persalinan menjadi lebih cepat. nyeri persalinan.
Sejalan dengan penelitian (1) metode yang 3.2.2. Pengaruh Massage Endorphin Terhadap
dapat diterapkan untuk mengatasi rasa nyeri Intensitas Nyeri Persalinan
saat persalinan salah satunya dengan Pada penelitian ini intensitas nyeri
menggunakan birthing ball. Terdapat sebelum intervensi Massage Endorphin adalah
Pengarauh Birthing Ball terhadap penguranga 6,5 (1,59), Setelah intervensi didapatkan
nyeri persalinan pada kala I fase aktif. Selain penurunan intensitas nyeri menjadi 4,1(1,3).
dapat menurunkan nyeri saat pembukaan pada Hasil uji statistic didapatkan bahwa p
kala I, birthing ball memiliki manfaat lain value=0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh
diantaranya dapat mengurangi angka kejadian Massage Endorphin terhadap intensitas nyeri
kala I memanjang, mempercepat pembukaan persalinan sebelum dan setelah intervensi.
serviks, merangsang kontraksi uterus, Nyeri persalinan sifatnya sangat subjektif
memperlebar diameter panggul serta tergantung dari setiap orang dalam
mempercepat penurunan kepala janin, dengan mengekspresikan nyeri. Pada Persalinan, nyeri
ini penggunaan birthing ball sangat disarankan padat meningkat sejak pembukaan dimulai
untuk ibu hamil, bersalin dan nifas. hingga lengkap. Nyeri persalinan yang tidak
Didukung oleh penelitian Sintya Dewi et diatasi dengan baik dapat meningkatkan
al., (2020) terdapat perbedaan data pre dan post kecemasan ibu dan mempengaruhi hasil
pada intensitas nyeri persalinan sebelum dan persalinan yang buruk (18).
sesudah diberikan birth ball exercise dengan Salah satu upaya untuk menurunkan rasa
memndapatkan p-value 0,007 sehingga p-value nyeri dapat pada ibu bersalin dapat
< 0,05. Artinya, ada pengaruh yang signifikan menggunakan pijat endorphin. Endorphin
birth ball exercise terhadap intensitas nyeri massage, merupakan pijatan dengan teknik
persalinan sebelum dan setelah diberikan sentuhan dan dengan tekanan pijat ringan
intervensi sehingga dapat membuat denyut jantung dan
Menurut pendapat peneliti, bahwa nyeri tekanan darah menjadi normal. Hal ini tentunya
pada merupakan nyeri fisiologis. Hal ini membuat ibu menjadi rileks. Adanya rileksasi
dikarenakan proses kontraksi dan dilatasi dan ini disebabkan oleh keluarnya hormone
kontraksi uterus. Salah satu metode yang dapat oksitosin dan endorphine memicu perasaan
digunakan adalah Birth ballexercise. Birth ball nyaman melalui permukaan kulit. Hormon ini
digunakan selama proses kehamilan dan yang memfasilitasi persalinan menjadi lebih
persalinan karena birth ball merupakan posisi mudah (19).\
yang baik untuk mengurangi rasa nyeri selama Penggunaan birth ball sebagai pereda nyeri
kontraksi uterus. Secara psikologi birth ball persalinan dengan sistem kognitif-evaluatif
dapat memperbaiki keseimbangan tubuh dilakukan dengan memberi ibu rasa memiliki
kemampuan untuk mengendalikan nyeri dan

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 531
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

menurunkan pikiran serta penilaian negatif memperngaruhi kesiapan ibu menghadapi


terhadap nyeri melalui teknik distraksi atau proses persalinan sehingga ibu senantiasa siap
pengalihan perhatian dan pergerakan fisik yang dalam menghadapi persalinan dan persalinan
berpola salah satu faktor yang dapat melahirkan dengan lancer, aman dan nyaman.
mempengaruhi nyeri adalah perhatian. Menurut penelitian (24) hal ini dapat
Meningkatnya perhatian berhubungan dengan terjadi karena hormon endorphine telah bekerja
meningkatnya nyeri, begitu pula sebaliknya. ketika diberikan perlakuan endorphin massage.
Adanya pengalihan perhatian atau distraksi Responden yang diberikan perlakuan
dihubungkan dengan berkurangnya respon endorphin massage akan mengalami relaksasi
seseorang terhadap nyeri. Dengan dikarenakan keluarnya hormon endorphin.
memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien Endorphin sendiri merupakan polipeptida yang
terhadap stimulus lain, maka kesadaran mereka terdiri dari 30 unit asam amino. Opioid-opioid
akan adanya nyeri menjadi menurun. Ketika ibu hormone penghilang stres, seperti kortikotrofin,
bersalin menerapkan penggunaan birth ball, kortisol, dan kotekolamin yang dihasilkan
perhatiannya terhadap nyeri akan teralihkan tubuh untuk mengurangi stres dan
oleh aktivitas fisik dengan melakukan gerakan- menghilangkan rasa nyeri.
gerakan berpola yang membuatnya merasa Endorphin memengaruhi transmisi impuls
nyaman dan rileks serta dapat membangun yang diinterprestasikan sebagai rasa
kepercayaan diri ibu bersalin untuk melakukan nyeri.Endorphin dapat berupa neurotransmitter
koping terhadap nyeri yang ia rasakan. Dengan yang dapat menghambat transmisi atau
begitu, maka nyeri yang dirasakan ibu dapat penggiriman pesan nyeri. Keberadaan
berkurang Endorphin pada sinaps sel saraf menyebabkan
Sejalan dengan penelitian Fitriana & Putri penurunan sensasi nyeri. Kadar Endorphin
(2017), yang menunjukkan ada pengaruh pijat berbeda antara satu orang dengan orang lain.
endorphin terhadap intensitas nyeri pada kala I Orang yang memiliki kadar Endorphin tinggi
persalinan normal. Pijat endorphine pada ibu lebih sedikit mengalami nyeri, dan sebaliknya
bersalin kala I memiliki pengaruh terhadap orang yang memiliki kadar Endorphin rendah
pengurangan intensitas nyeri yang dirasakan akan mengalami tingkat nyeri yang sangat
sehingga dapat memberikan rasa tenang dan tinggi. Beberapa tindakan pereda nyeri dapat
nyaman ketika proses persalinan tersebut bergantung pada Endorphin yang dapat
berlangsung (21,22). dilakukan dengan cara massage (pijatan) di
Didukung oleh penelitian Karuniawati, daerah tubuh yang dapat merangsang atau
(2020) yang menyatakan bahwa massage melepaskan hormon Endorphin untuk
endorphine dapat menurunkan nyeri persalinan mengurangi nyeri (25).
dari nyeri sangat berat menjadi nyeri sedang. Menurut pendapat peneliti, cara untuk
pemberian endorphin massage selain mengurangi nyeri pada ibu yang melahirkan
mengurangi intensi nyeri juga dapat dengan Endorphin massage. Rangsang massage

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 532
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

ini menyebabkan impuls yang bergerak cepat bahwa kelompok kelompok birthball dan
dari reseptor saraf perifer mencapai pintu endorphine efektif menurunkan intensitas nyeri
gerbang terlebih dahulu dari impuls nyeri dibanding kelompok control. Namun demikian
berjalan lebih lambat sepanjang serat nyeri. kedua kelompok tidak memiliki perbedaan
Kemudian otak menerima dan dalam menurunkan skala nyeri.
menginterprestasikan secara umum sensasi Nyeri persalinan pada kala satu
pesan dan tidak menerima pesan nyeri. disebabkan adanya kontraksi uterus dan
Endorphin dapat meningkatkan pelepasan zat peregangan serviks. Hal ini menyebabkan
oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi terjadinya iskemia uterus karena penurunan
persalinan sehingga dapat mengurangi rasa kadar oksigen. Serabut saraf juga berfungsi
nyeri. Endorphine massage dapat mengatur untuk menghantarkan rasa nyeri pada ibu.
produksi hormon pertumbuhan dan seks, Semakin besar pembukaan, maka kontraksi
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang uterus semakin lama sehingga ibu merasakan
menetap, mengendalikan perasaan stres, serta nyeri yang lebih lama. Hal ini dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. berpengaruh terhadap respon terhadap rasa
3.2.3. Perbandingan Pengaruh Metode nyeri dan kecemasan pada ibu. Ibu bersalin
Birthball dan Massage Endorphine Terhadap yang tidak diberikan intervensi untuk
Nyeri Persalinan pengurangan rasa nyeri akan berdampak pada
Pada penelitian ini nyeri persalinan meningkatnya rasa nyeri pada persalinan (26).
sebelum intervensi pada kelompok birthball Penggunaan massage endorphine dan birth ball
adalah 6,5 (1,59), kelompok control adalah 5,7 dapat menurunkan nyeri persalinan. Hal ini
(2,4), dan kelompok endorphine adalah 6,4 dikarenakan massage massage endorphine dan
(1,5). Tidak ada perbedaan intensitas nyeri pada birth ball sama-sama dapat meningkatkan
ketiga kelompok (p value=0,469). Setelah kadar endorphine dalam darah sehingga nyeri
intervensi didapatkan bahwa intensitas nyeri persalinan lebih rendah.
pada kelompok birthball adalah 4,1(1,3), pada Sejalan dengan Sari et al., (2020)dengan
kelompok massage endorphine adalah 4,03 judul“Practices of Counter Pressure and Birth
(1,5), sedangkan skor tertinggi menunjukkan Ball Exercise Combination to Increase β-
pada kelompok kontrol adalah 7,3 (1,9). Hasil Endorphin Hormone Levels in Labor Pain”
uji statistic menunjukkan bahwa ada perbedaan Kadar hormone endorfin sebelum dan sesudah
bermakna pada ketiga kelompok (p value = kelompok intervensi terdapat perbedaan
0,000). Pada uji posthoctestada perbedaan bermakna. Dapat dikatakan bahwa penerapan
intensitas nyeri pada kelompok control dengan kombinasi counterpressure dan latihan birth
kelompok birthball dan endorphine (p value= ball lebih efektif dalam peningkatan kadar
0,000). Tidak ada perbedaan intensitas nyeri betaendorphin dibandingkan dengan penerapan
pada kelompok birthball dan kelompok back massage dilihat dari p-value 0,002
endorphine (p value 1,000). Hal ini berarti (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan kadar

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 533
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

hormon -endorfin pada kelompok perlakuan Penggunaan kombinasi massage


dan kelompok kontrol. endorphine dan metode birth ball dinilai lebih
Sejalan dengan penelitian Dewie & efektif dibandingkan hanya menggunakan salah
Kaparang, (2020) yang menyatakan bahwa satu metode saja. Pada penelitian Marwiyah &
penggunaan endorphine massage dan deep Pusporini, (2017) menjelaskan bahwa ada
back massage mampu menurunkan intensitas pengaruh kombinasi massage endorphine dan
nyeri. Namun demikian tidak ada perbedaan metode birth ball terhadap penurunan rasa
keefektifan endorphine massage dan deep back nyeri dan lama waktu persalinan. Intervensi
massage terhadap penurunan nyeri persalinan. dapat dimodifikasi dengan melakukan pijat
Menurut penelitian (29) teknik endorfin. Hormon endorphin yang biasanya
endorphine massage mampu menurunkan rasa diproduksi ketika sedang stres atau sakit
nyeri pada ibu bersalin. Namun demikian membantu melepaskan rasa sakit dan
dibandingkan dengan Teknik counter pressure berkontribusi pada euforia ibu selama proses
didapatkan lebih efektif dibandingkan teknik persalinan. Pijat endorphin adalah teknik
endorphin massage. Massage bentuk langsung sentuhan lembut yang dapat digunakan untuk
seperti counter pressure sangat efektif unutk menghilangkan rasa tidak nyaman selama
mengatasi nyeri punggung selama persalinan. proses persalinan dan untuk meningkatkan
Counter pressure dapat mengatasi nyeri tajam relaksasi dengan cara merangsang rasa nyaman
dan memberikan sensasi menyenangkan yang melalui permukaan kulit.
melawan rasa tidak nyaman pada saat kontraksi Menurut pendapat peneliti, baik pada
ataupun di antara kontraksi. massage endorphine dan metode birth ball
Berbeda dengan penelitian Lestari et al., sama-sama dapat menurunkan nyeri pada ibu
(2020), tentang latihan goyang panggul gerakan bersalin dibandingkan pada kelompok control.
kanan-ke-kiri, mundur-maju, dan berputar Namun demikian kedua metode tidak memili
menggunakan birthball terhadap kadar beta- perbedaan efektivitasnya. Penelitian ini
endorphin. Penelitian ini menunjukkan tidak memiliki kelemahan bahwa tidak meneliti
ada perbedaan dalam latihan goyang panggul kombinasi massage endorphine dan metode
menggunakan birthball untuk tingkat birth ball dalam menurunkan rasa nyeri.
endorphin. Banyak faktor yang mempengaruhi 4. KESIMPULAN
kadar endorfin seperti stres, morbiditas, Bahwa metode endorphin dan birthball
kecemasan, dan ketakutan. Namun dalam tidak ada perbedaan secara signifikan dalam
penelitian ini, peneliti tidak membahas faktor- mengurangi nyeri.
faktor tersebut. Endorfin akan meningkat jika UCAPAN TERIMA KASIH
tubuh rileks dan tidak mengalami stres atau Penulis mengucapkan terima kasih
ketakutan. Endorphin berpengaruh terhadap kepada Poltekkes Kemenkes Palembang yang
penurunan rasa nyeri.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 534
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

telah memberi dukungan terutama pendukung 2020;4(1):40–5.


pendanaan dalam pelaksanaan penelitian ini. 7. Vitriani O, Lailiyana, Kasmenita.
DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap
1. Irawati A, Susanti S, Haryono I. Intensitas Nyeri Persalinan Pada Ibu
Mengurangi Nyeri Persalinan dengan Bersalin Kala I di Puskesmas
Teknik Birthing Ball. J Bidan Cerdas. Sedinginan Tahun 2017. J ibu dan Anak.
2019;2(3):129. 2017;5(November):96–101.
2. Nurmalasari AY. Asuhan Kebidanan 8. Maryani T, Estiwidani D. Terapi Birth
Terintegrasi Pada Ibu Hamil Yang Ball Berpengaruh Terhadap Lama Kala
Mengalami Braxton Hicks Dengan li Dan lntensitas Nyeri Persalinan Pada
Pemberian Teknik Relaksasi Pernafasan lbu Bersalin Primigravida Di Rb Kasih
Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Bayi Baru Lahir lbu Yogyakarta. Kesehat Ibu Dan Anak.
Dan Keluarga Berencana Di Puskesmas 2016;10(November):22–7.
Nagreg. Vol. 53, Journal of Chemical 9. Kadir S. Faktor Penyebab Anemia
Information and Modeling. 2019. 1689– Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil Di
1699 p. Wilayah Kerja Puskesmas Bongo Nol
3. Na’im J, Mutoharoh S. Latihan Birth Kabupaten Boalemo. Jambura J Heal
Ball Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sci Res [Internet]. 2019;1(2):54–63.
Pada Ibu Bersalin. Urecol. 2019;757– Available from:
63. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr
4. Sutriningish, Destri Y, Shaqinatunissa /issue/view/207
A. Pengaruh Birthball terhadap Nyeri 10. Tanjung WW, Antoni A. Efektifitas
Persalinan. Wellness Heal Mag. Endorphin Massage Terhadap Intensitas
2019;1(February):125–32. Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu
5. Indrayani T, Sumarni W. Efektivitas Bersalin. J Kesehat Ilm Indones ….
Afirmasi Tenaga Kesehatan Pada 2019;4(2):48–53.
Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin 11. Abdolahian S, Ghavi F, Abdollahifard
Multipara Di RSUD Bula Kabupaten S, Sheikhan F. Effect of dance labor on
Seram Bagian Timur Tahun 2018/2019. the management of active phase labor
J Ilmu dan Budaya. 2019;41(63):7489– pain & clients’ satisfaction: a
94. randomized controlled trial study. Glob
6. Purwati A, Rayani T. Pengaruh Teknik J Health Sci. 2014;6(3):219–26.
Bola Persalinan (Birthing Ball) 12. Baljon KJ, Baljon KJ, Romli MH,
Terhadap Penurunan Bagian Bawah Ismail AH, Khuan L, Chew BH.
Janin Pada Ibu Primigravida Inpartu Effectiveness of breathing exercises,
Kala I Fase Aktif Di Pmb Ike Sri Kec. foot reflexology and back massage
Bululawang Kab. Malang. J Islam Med. (BRM) on labour pain, anxiety,

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 535
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

duration, satisfaction, stress hormones Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri


and newborn outcomes among Punggung Pada Ibu Bersalin
primigravidae during the first stage of Primigravida Kala I Fase Aktif. J
labour in Saudi Arabia: A study protocol Keperawatan. 2017;8(1):31–4.
for a randomised controlled trial. BMJ 21. Isye F, Rahmi J, Ayu MP. Pengaruh
Open. 2020;10(6):1–13. pemberian metode birth ball terhadap
13. Yuhedi L, Kurniawati. Buku Ajar intensitas nyeri persalinan kala 1 fase
Kependudukan dan Pelayanan KB. aktif di BPM Siti Julaeha. Ibu Dan Anak
Jakarta: EGC; 2014. 52. 2017;5(November):102–9.
14. Gau M-L, Tian S-H. Effects of Bird Ball 22. Leung RWC, Li JFP, Leung MKM,
Exercise onPain and Self-Efficacy Fung BKY, Fung LCW, Tai SM, et al.
During Childbirth: A Randomised Efficacy of birth ball exercises on labour
Controlled Trial in Taiwan. Midwifery. pain management. Hong Kong Med J.
2011;293–300. 2013;19(5):393–9.
15. Kurniawati. Efektivitas Latihan Birth 23. Karuniawati B. Efektivitas Massage
Ball terhadap Penurunan Nyeri Endorphin dan Counter Massage
Persalinan Kala I Fase Aktif pada Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Primigravida. J Ners dan Kebidanan Kala I. J Ilmu Kesehat. 2020;4(1):27–
Indones. 2016;5(1):1–10. 33.
16. Aprillia, Ritchmond. Gentle Birth 24. Antik, Lusiana A, Handayani E.
“Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Pengaruh Endorphine Massage
Sakit.” Jakarta: Gramedia; 2011. Terhadap Skala Intensitas Nyeri Kala I
17. Dewi PIS, Aryawan KY, Ariana PA, Fase Aktif Persalinan. J Kebidanan.
Eka Nandarini NAP. Intensitas Nyeri 2017;6(17):1–15.
Persalinan Kala I Fase Laten pada Ibu 25. Tanjung WW, Aminasti D. Endorpin
Inpartu menggunakan Birth Ball Massage pada Ibu Bersalin Kala I. J
Exercise. J Keperawatan Silampari. Pengabdi Masy Aufa ( JPMA).
2020;3(2):456–65. 2020;2(3):14–7.
18. Mander R. Nyeri Persalinan. Jakarta: 26. King TL, Brucker MC, Osborne K,
EGC; 2012. Jevitt C. Varney’s Midwifery.
19. Kartikasari RI, Nuryanti A. Pengaruh Burilington: World Headquarters Jones
Endorphin Massage Terhadap & Bartlett Learning; 2019.
Penurunan Intensitas Nyeri Punggung 27. Sari N, Runjati, Fatmasari D, Pujiyanto
Ibu Hamil. Pros Semin Nas - Univ TI. Practices of Counter Pressure and
Muhammadiyah Semarang. Birth Ball Exercise Combination to
2016;(1):297–304. Increase β-Endorphin Hormone Levels
20. Fitriana, Putri NA. Pengaruh Pijat in Labor Pain. 2020;27(ICoSHEET

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 536
Vol. 4, No. 2 (2022) : Juli

2019):314–7. 30. Lestari E, Widyawati MN, Budiyono.


28. Dewie A, Kaparang MJ. Efektivitas The Effectiveness of Pelvic Rocking
Deep Back Massage dan Massage Exercise (PRE) Movement with
Endorphin terhadap Intensitas Nyeri Breathing Ball on Beta Endorphin
Kala I Fase Aktif di BPM Setia. Levels in III Trisemester Pregnant
Poltekita J Ilmu Kesehat. Women. Int J Nurs Heal Serv.
2020;14(1):43–9. 2020;3(2):326–32.
29. Ma’rifah AR, Surtiningsih. Efektifitas 31. Marwiyah N, Pusporini LS. Package of
Tehnik Counter Pressure Dan Birthing Ball, Pelvic Rocking, and
Endorphin Massageterhadap Nyeri Endorphin Massage (Bpe) Decrease the
Persalinan Kala 1 Pada Ibu Bersalin Di First Step Labor Pain. Indones Nurs J
Rsud Ajibarang. Pros Semin Nas. Educ Clin. 2017;2(1):65.
2014;2–9.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 537

Anda mungkin juga menyukai