Laporan Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Disusun oleh
NPM : L0450462205128
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap
normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (inpartu)
bayi adalah kejadian sosial yang dinantikan oleh ibu dan keluarga. Ketika
proses persalinan tidak berjalan lancar sehingga lama persalinan lebih lama
bagi ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan
peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika
terjadi proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
merupakan saat yang paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai
merasakan sakit atau nyeri, dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit
yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi
semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering yang dapat menimbulkan
menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu
bahkan ada yang trauma untuk hamil lagi karena takut akan mengalami
nyeri yang sama. Bagi ibu yang pernah melahirkan, nyeri persalinan yang
paling menyakitkan apalagi bagi ibu-ibu yang baru pertama kali
diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress.
janin yang ada didalam kandungan akan terjadi hipoksia akibat asidosis,
detak jantung janin semakin cepat yang akan mengakibatkan kematian pada
diantara rasa nyeri yang lain, secara medis dikatagorikan bersifat tajam dan
panas atau somatic-sharp and burning. Sebuat studi pada wanita dalam
uterus sangat hebat, 30% nyeri sedang. Pada multipara 45% nyeri hebat ,
30% nyeri sedang, 25% nyeri ringan (Acute Pain Service, 2007 dalam
Maslikhanah, 2011).
ibu hamil saat menjelang proses persalinan. Tetapi apabila tidak diatasi
Sekitar 90% ibu bersalin selalu disertai rasa nyeri sedangkan rasa
nyeri pada persalinan merupakan hal yang lazim terjadi. Peristiwa fisiologis
pada saat persalinan terkadang dapat menimbulkan trauma pada ibu karena
nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil
dan melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Nyeri
psikologis, 87% post partum blues yang terjadi dari 2 minggu sampai 1
tahun , 10% depresi , dan 3% dengan psikosa (Rezeki dan Hartini, 2015 ).
Rasa nyeri yang ada pada saat persalinan adalah manifestasi dari
menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah
(Aprilia, 2014).
dengan intensitas yang semakin lama akan semakin meningkat. Perut akan
sering terjadi. Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada punggung bawah
ibu rasa nyaman ketika akan melakukan persalinan, karena hal tersebut
merupakan salah satu asuhan sayang ibu yang merupakan peran dan fungsi
relaksasi napas dalam, relaksasi otot, masase, musik dan aromaterapi (Tetti
proses persalinan dan dapat menimbulkan efek relaksasi (Judha et al, 2012).
Pijat effleurage mempunyai dampak positif untuk ibu dan bayi yaitu dapat
kontraksi.
penekanan secara stabil yang dapat dilakukan pada daerah sacral dengan
sebuah benda keras atau tinju atau tumit tangan (Indrayani & Moudy, 2016).
Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada ibu
nyeri pada ibu bersalin kala l fase aktif. Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan data diatas, sekitar 90% ibu bersalin selalu disertai rasa
nyeri sedangkan rasa nyeri pada persalinan merupakan hal yang lazim
bersalin mengeluh nyeri disaat kala 1 fase aktif, setelah saya terapkan
tidak dilakukan Untuk itu saya tertarik ngambil judul tentang “Pengaruh
Pijat Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Pada Kala I Fase
ini adalah apakah ada pengaruh Pijat Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Ibu
Bersalin Pada Kala I Fase Aktif di PMB Ai Lani Klari Tahun 2022’’?
C. Pertanyaan Penelitian
1. Berapa jumlah ibu bersalin kala 1 fase aktif yang mengalami nyeri
3. Apakah ada perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin pada kala 1 fase aktif
2022?
4. Apakah ada perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin pada kala 1 fase aktif
ibu bersalin pada kala 1 fase aktif di PMB Ai Lani Klari tahun 2022?
6. Apakah ada pengaruh kekuatan his terhadap nyeri ibu bersalin pada
2022?
8. Apakah ada pengaruh karakteristik paritas dengan tehnik effleurage
2022?
tahun 2022?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tehnik pijat effleurage terhadap penurunan nyeri ibu bersalin pada kala
2. Tujuan Khusus
c. Perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin pada kala 1 fase aktif antara
2022
d. Perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin pada kala 1 fase aktif antara
bersalin pada kala 1 fase aktif di PMB Ai Lani Klari tahun 2022
E. Manfaat penulisan
1. Bagi PMB
3. Bagi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
yang lebih baik atau dapat melanjutkan penelitian yang telah ada.
F. Ruang Lingkup
dengan teknik pijat effleurage pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Cara
observasi yang berisi skala nyeri sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang