100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
152 tayangan2 halaman
Lembar checklist OSCE ini digunakan untuk menilai kompetensi mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil. Terdiri dari 37 butir pemeriksaan yang meliputi sikap, teknik, dan konten pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari keadaan umum, kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas. Pemeriksaan fokus meliputi pengukuran fundus uteri, auskultasi detak jantung janin, dan
Lembar checklist OSCE ini digunakan untuk menilai kompetensi mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil. Terdiri dari 37 butir pemeriksaan yang meliputi sikap, teknik, dan konten pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari keadaan umum, kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas. Pemeriksaan fokus meliputi pengukuran fundus uteri, auskultasi detak jantung janin, dan
Lembar checklist OSCE ini digunakan untuk menilai kompetensi mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil. Terdiri dari 37 butir pemeriksaan yang meliputi sikap, teknik, dan konten pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari keadaan umum, kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas. Pemeriksaan fokus meliputi pengukuran fundus uteri, auskultasi detak jantung janin, dan
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Revisi : 09 Oktober 2020 PRODI DIII KEBIDANA, SARJANA TERAPAN Tanggal terbit : 22 April 2019 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN Halaman :1 POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA Nama Mahasiswi :................................................................................................................ NPM : ............................................................................................................... Kompetensi : Asuhan Kebidanan I Ante Natal Care (ANC) Unit Kompetensi : Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil (Data Objektif) Lahan Praktek : ........................................ Tanggal : ..................................................... A. LEMBAR CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL (DATA OBJEKTIF) NILAI NO. BUTIR YANG DINILAI 2 1 0 A. SIKAP DAN PERILAKU 1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Teruji bersikap sopan dan menjaga privacy pasien 3. Teruji memposisikan pasien dengan tepat 4. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien 5. Teruji sabar dan teliti SCORE : 10 B. CONTENTASI Langkah-langkah 1. Menyiapkan ruangan bersih, hangat dan terang 2. Menyiapkan alat-alat, pastikan alat-alat sudah tersedia dengan lengkap 3. Mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dan bilas di air mengalir, keringkan dengan handuk kering 4. Memeriksa keadaan umum Mengukur tinggi badan, berat badan dan TTV (mengukur tekanan darah, nadi dan suhu dengan posisi ibu duduk) 5. Memeriksa bagian wajah dan kepala (memeriksa adanya pembengkakan pada kepala, memeriksa adanya edema pada wajah; pemeriksaan mata konjungtiva dan sklera; memeriksa hidung apakah ada cuping hidung, polip ; memeriksa mulut apakah ada tonsil dan memeriksa gigi apakah sakit, bersih, berdarah, caries. Lidah tidak merah muda ; memeriksa telinga apakah terdapat pengeluaran cairan / serumen) 6. Memeriksa bagian leher (memeriksa adanya pembesaran kelenjar thiroid (kepala pasien ditengadahkan sambil pasien diminta untuk menelan ludah, kemudian pemeriksa melakukan palpasi pada kelenjar tersebut, amati gerakan kelenjar thiroid pada insissura jugularis sterni, normalnya tidak terlihat, kecuali pada orang yang kurus) 7. Memeriksa bagian dada Memeriksa bagian paru-paru (Inspeksi : kesimetrisan bentuk dan gerak pernafasan, retraksi dinding dada. Palpasi : gerakan dinding dada, cek adanya pembengkakan. Perkusi : ketuk bagian dinding dada kemudian dengarkan, Hipersonor (isi dominan udara), sonor (isi dominan jaringan paru), redup (isi dominan cairan), pekak (isi dominan darah, padat). Auskultasi : apakah terdapat suara abnormal seperti wheezing dan ronkhi 8. Memeriksa bagian jantung : menilai bunyi jantung normal atau tidak, reguler atau ireguler 9. Memeriksa bagian payudara : memposisikan tangan pasien untuk menengadah keatas, menilai inspeksi adanya pembesaran, kesimetrisan, menilai kebersihan dan kondisi puting payudara menonjol atau masuk kedalam. 10. Lakukan palpasi secara sistematis dengan ujung jari-jari tangan pada payudara sebelah kiri kemudian payudara kanan secara bergantian, dimulai dari arah payudara menuju axila, nilai apakah terdapat massa : kanker dan apakah adanya pembesaran kelenjar getah bening. Adanya pengeluaran ASI/kolostrum. 11. Memeriksa Bagian Ekstremitas Atas, memeriksa tangan dan jari untuk melihat adanya oedema, pucat pada telapak tangan dan ujung jari. 12. Memeriksa bagian abdomen, menilai adanya bekas luka operasi, ukuran dan bentuk, lakukan palpasi dan menanyakan adanya nyeri pada abdomen *13. Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan tangan (jika usia > 12 minggu) atau menggunakan pita pengukur pengukur dari shympisis ke fundus (jika usia kehamilan > 22 minggu) (dari usia 12-22 minggu disebut balottement) *14. Pemeriksaan leopold I, meminta ibu untuk menekukkan kedua kaki sehingga sedikit fleksi, pemeriksa berada disebelah kanan ibu (penolong menghadap wajah ibu), melakukan palpasi secara pasti dan perlahan-lahan, sehingga dapat menentukan bagian janin pada fundus *15. Pemeriksaan leopold II, letakan tangan kanan penolong pada perut kiri ibu dan telapak tangan kiri penolong berada di perut kanan ibu, tangan kanan penolong menahan perut kiri ibu dan tangan kiri penolong meraba perut kanan ibu (tentukan bagian apa yang berada pada bagian kanan perut ibu), lakukan sebaliknya tangan kiri penolong menahan perut kanan ibu dan tangan kanan penolong meraba perut kiri ibu (tentukan bagian apa yang berada pada bagian kiri perut ibu). (Pada saat palpasi lakukan gerakan simultan, perlahan dan hati-hati sehingga dapat menentukan bagian punggung dan bagian ektremitas janin, atau bagian kepala da bokong) *16. Pemeriksaan leopold III, dengan poisi penolong menghadap kaki ibu, letakan kedua telapak tangan penolong pada dinding bawah perut (diatas symphisis), raba bagian bawah uterus apabila teraba keras / kepala tangan kanan penolong coba menggoyangkan sedikit apakah bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul atau tidak (pada saat menggoyangkan posisi penolong menghadap wajah ibu) *17. Pemeriksaan leopold IV, meminta ibu untuk meluruskan kakinya dengan posisi penolong menghadap kaki ibu, tentukan apakah kepala sudah masuk pintu atas panggul/PAP dengan cara penjarian, yaitu kedua tangan penolong meraba bagian terandah janin/di atas shympisis pubis *18. Mengukur penurunan kepala sejauhmana bagian terendah janin masuk pintu atas panggul (PAP) dengan perlimaan *19. Memeriksa denyut jantung janin/DJJ menggunakan linek, memposisikan kaki ibu tetap lurus dan letakan linek pada kuadran yang telah ditentukan pada saat palpasi leopold II (Menempatkan linek pada kuadran diantara posisi punggung dan kepala janin) 20. Memegang nadi pada tangan ibu untuk membandingkan denyut nadi ibu dan DJJ pada saat mendengarkan DJJ dengan linek (apabila pada saat mendengarkan DJJ, DJJ lebih cepat dari pada denyut nadi ibu, maka denyut itu benar DJJ dan apabilan DJJ lebih lambat dari denyut nadi ibu maka dicurigai peristaltik usus dan sebaiknya linek direposisi untuk mencari puntum maksimum) 21. Melakukan pemeriksaan anogenital, memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan daerah kemaluan, meminta ibu untuk melepas celana dalam 22. Memakai celemek dan cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun di air mengalir 23. Mempersiapkan alat vulva hygiene 24. Memasang alas bokong pada bagian sekitar panggul ibu dan memasang sarung tangan bersih dikedua tangan 25. Melakukan Vulva Hygiene (mengambil kapas DTT secukupnya kemudian bersihkan vulva secara sistematis dari mulai labia mayor kanan, labia mayor kiri, labia minor kanan, labia minor kiri, mons pubis sampai anus) 26. Memeriksa bagian vulva (apakah tampak bersih / kotor, ada pembengkakan kelenjar bartolini dan kelenjar skene, adanya varices), vagina (adanya pengeluaran keputihan, perdarahan, adanya bekas luka jahitan), dan anus (adanya haemoroid) 27. Mencelupkan dan mencuci sarung tangan menggunakan air klorin 0,5 % kemudian keringkan dengan tisue 28. Membereskan alat habis pakai dan membuang kapas bekas pakai ke tempat sampah infeksius 29. Membantu ibu menggunakan celananya kembali, mengambil alas bokong 30. Mencelupkan dan melepas sarung tangan kedalam air klorin 0,5 % secara terbalik 31. Mencuci tangan 6 langkah menggunakan sabun di air mengalir kemudian keringkan dengan handuk, Buka celemek 32. Melakukan pemeriksaan ekstremitas bawah, apakah terdapat edema pada kaki, adakah pucat pada kuku jari kaki 33. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises (pada belakang betis kaki) 34. LILA, Meminta ibu untuk duduk rileks di tempat tidur kemudian mengukur lingkar lengan atas 35. Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi gerakan hypo atau hyper reksi (jika hypo artinya ibu kekurangan natrium, dan jika hyper artinya salah satu tanda preeklamsia) 36. Melakukan pemeriksaan punggung, inspeksi kesimetrisan bentuk dan gerak, warna kulit dan mengkaji apakah terdapat luka serta lakukan perkusi secara sistematis 37. Memberitahu seluruh hasil pemeriksaan dari data fokus didapat dan melakukan konseling SCORE : 74 C. TEKNIK 1. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 2. Teruji melakukan secara sistematis 3. Teruji memberikan perhatian terhadap setiap jawaban 4. Teruji melakukan pencegahan infeksi dengan baik 5. Teruji mendokumentasikan seluruh pemeriksaan SCORE : 10 TOTAL SCORE : 94 *) critical point / prasyarat wajib. Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %. NILAI : (X / 94) X 100 Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) + C ( ) x 100 = ................. 94 Global rating penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji). Beritanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan kandidat! 1. Tidak lulus 2. Borderline (lulus dengan catatan) 3. Lulus 4. Superior