0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan2 halaman
Standar prosedur penanganan bayi baru lahir dengan hipoglikemia (kadar gula darah ≤45 mg/dl) dengan memberikan infus cairan glukosa 10% secara intravena dan mengawasi kadar glukosa darah secara berkala hingga pulih.
Standar prosedur penanganan bayi baru lahir dengan hipoglikemia (kadar gula darah ≤45 mg/dl) dengan memberikan infus cairan glukosa 10% secara intravena dan mengawasi kadar glukosa darah secara berkala hingga pulih.
Standar prosedur penanganan bayi baru lahir dengan hipoglikemia (kadar gula darah ≤45 mg/dl) dengan memberikan infus cairan glukosa 10% secara intravena dan mengawasi kadar glukosa darah secara berkala hingga pulih.
Jl. Imam Bonjol No. 9b Cikarang Barat No. Dokumen: Revisi: Halaman: 35/03/22 0 1/1 Ditetapkan: Standar prosedur Tanggal terbit: Direktur Operasional 31 Agustus 2017 Dr. Yonita SS Nainggolan,MARS Pengertian Memberikan penanganan bayi baru lahir dengan kadar gula darah ≤ 45 mg/dl agar bayi dalam kondisi yang optimal. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah hipoglikemia pada bayi baru lahir. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati komplikasi yang ada. Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Karya Medika I nomor 035/SK-DIR/RSKM I/V/16 tentang Kebijakan Pelayanan PONEK Prosedur Glukosa darah kurang 45 mg/dl atau terdapat tanda kadar glukosa rendah (hipoglikemi) a) Pasang jalur i.v dengan cairan D10% sesuai kebutuhan menurut umur dan berat badan. b) Berikan injeksi D10% 1-2 ml/kg secara i.v bolus pelan dalam lima menit. Jika jalur i.v tidak dapat dipasang dengan cepat, berikan dengan dosis yang sama larutan glukosa melalui pipa lambung c) Periksa kadar glukosa 1-2 jam kemudian: d) Jika kadar glukosa darah <45 mg/dl, ulangi pemeberian bolus glukosa seperti tersebut di atas e) Jika kadar glukosa darah normal, teruskan infus D10% sampai 24 jam berikutnya f) Ikuti petunjuk Spesialis Anak tentang frekuensi pemeriksaan kadar glukosa darah selanjutnya. g) Anjurkan ibu menyusui, bila bayi tidak dapat menyusu berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. h) Bila kemampuan minum bayi meningkat turunkan pemberian cairan infus setiap hari secara bertahap. Jangan menghentikan infus glukosa dengan tiba-tiba. Unit Terkait 1. Ruang Perina 2. Instalasi Laboratorium 3. Instalasi Gawat Darurat OBSERVASI DETAK JANTUNG JANIN (DJJ)