Anda di halaman 1dari 3

100

PEMASANGAN KATETER UMBILIKAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


055/SPO/PERINA/X/2019 0 1 / 3

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Oktober 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Kateterisasi umbilikal dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:


a. Kateterisasi arteri umbilical (UAC)
Arteri umbilikalis merupakan cabang dari iliaka interna dengan
diameter 2-3 mm. Pada bayi cukup bulan, masing masing arteri
mempunyai panjang ± 7 cm
b. Kateterisasi vena umbilical (UVC)
PENGERTIAN
Vena umbilikalis merupakan satu-satunya vena di umbilikius,
relative besar dengan diameter 4-5 mm, panjang 2-3 cm dan
berdinding tipis. Dari umbilicus, vena berjalan ke arah kepala,
sedikit kekanan dan memasuki cabang sinistra vena portal setelah
memberikan beberapa cabang kecil di dalam hepar

1. Kateterisasi arteri umbilical (UAC)


a) BBL sakit berat yang memburtuhkan pengambilan darah berulang,
atau perlu monitoring gas darah dan saturasi O2 invasif, seperti
pada keadaan gagal nafas, syok, PPHN serta extreme prematury
b) Pengukuran tekanan darah arterial secara langsung
c) Angiografi Sekunder
d) Transfusi tukar
TUJUAN e) Infuse cairan glukosa-elektrolit maintenance atau pemberian
obat-obatan jika tidak ada tempat lain
2. Kateterisasi vena umbilical (UVC)
a) Transfusi tukar
b) Monitoring tekanan vena sentral (Central Venous Pressure/CVP)
Pemberian cairan intravena, akses cepat pada keadaan darurat
(saat resusitasi), pemberian produk darah atau obat-obatan

Dilakukan oleh dokter dan perawat sesuai dengan prosedur yang telah
KEBIJAKAN ditentukan

INSTALASI KEBIDANAN
UNIT PERINA
INSTALASI TERKAIT

Merawat Dengan Kasih Sayang


101

PEMASANGAN KATETER UMBILIKAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


055/SPO/PERINA/X/2019 0 2/ 3

A. Peralatan
1. Handuk steril untuk mengeringkan tangan dan lengan bawah
2. Gaun operasi dan sarung tangan
3. Duk lubang di tengah (sebaiknya transparan, sehingga bisa
terlihat kalau ada komplikasi, seperti pucat pada daerah panggul
dan ekstrimitas)
4. Kateter umbilikal single lumen, radio opak, diameter kecil (Fr 3,5
untuk berat badan <1200gr dan Fr 5 untuk berat badan >1200gr)
untuk meminimalkan jumlah darah yang harus dikeluarkan saat
membersihkan kateter sebelum pengambilan sampel. Ujung
kateter harus lembut dan membulat, dan bahan yang tidak
trombogenik
5. Three way stop cock dengan luer lock
6. Spuit
7. Cairan NaCl 0,9% - heparin 1 Ui/cc (0,5 N saline)
8. Kom untuk antiseptic (betadin)
9. Set pemasangan arteri umbilikal yang terdiri dari : 1 buah duk
klem, 2 buah pinset anatomis dengan ujung runcing (pinset iris), 1
PROSEDUR buah gunting benang, 2 buah klem arteri bengkok, 1 buah needle
holder dan 1 buah scalpel no 11 dengan gagang
10. Tali katun dan Benang silk no 2/0 at 3/0 dengan jarum round
body
11. Plester
12. Kassa

B. Teknik pemasangan
1. Pilih posisi pemasangan
a. Letak rendah (low position) setinggi lumbal 3-4. Ujung kateter
di bawah a. renalis dan a. mesentrika, sehingga ujung kateter
terletak di bifurkatio aorta atau di bagian atas lumbal 4
b. Letak tinggi (high position) setinggi torakal 6-9. Ujung kateter
di tempatkan di atas aksis celiac. Letak tinggi lebih di sukai
karena tidak akan menyebabkan oklusi renalis dan
mesentrika, disamping itu insiden pucat (blanching) dan
sianosis pada ekstrimitas bawah lebih rendah, tetapi pada
posisi ini hipertensi renovaskuler lebih sering di temukan

Merawat Dengan Kasih Sayang


102

PEMASANGAN KATETER UMBILIKAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


055/SPO/PERINA/X/2019 0 3 / 3

b. Ukur panjang kateter yang akan di masukan. Terdapat


beberapa cara pengukuran panjang kateter arteri umbilikal,
antara lain :
1) Mengukur jarak antara bahu bayi ke umbilicus,dan
ditambahkan dengan panjang sisa umbilikal
2) Untuk UAC letak tinggi, panjang kateter bisa di ukur
PROSEDUR
dengan menggunakan rumus : (berat badan x 3) + 9cm
3) Untuk UAC letak rendah, perkiraan panjang kateter di
dasarkan pada berat badan bayi :
a) 1000 gram : 7 cm
b) 1500 gram : 8 cm

Merawat Dengan Kasih Sayang

Anda mungkin juga menyukai