2/5
Jl. Melong No.170
Cimahi
4.Prosedur d. Untuk Neonatus digunakan Miller 0 atau 1
2. Ukuran ETT yang biasa digunakan
a. Pria dewasa : 7,5 – 8
b. Wanita dewasa : 7 – 7,5
c. Wanita hamil : 6 – 6,5
d. Anak-anak > 2 tahun : 4 + (umur dalam tahun /4)
e. Anak-anak < 2 tahun : 2,5 – 4
3. Pasien berbaring terlentang/suspine di meja operasi
4. Gunakan bantal kepala/donat
5. Lakukan pemasangan infus bila belum terpasang
6. Pasang monitor tekana darah (NIBP), irama janung (EKG) dan
saturasi oksigen (pulse oxymeter)
7. Lakukan pre-oksigenasi menggunakan masker dan O2 dengan flow
>= 7 liter/menit selama 3-5 menit.
8. Berikan obat-obatan premedikasi IV
a. Midazolam 0,5-1 mg/kg BB dan
b. Fentanyl 1-2 mg/kg BB atau
c. Pethidine 1-2 mg/kg BB
9. Jika akan menggunakan succinylcholine dapat diberikan pre-
kurarisasi dengan atracurium 0,05 mg/kg BB
10. Berikan obat-obatan induksi IV
a. Pentothal 4-6 mg/kg BB atau
RSU AVISENA
MELAKUKAN INTUBASI ENDOTRACHEAL
3/5
Jl. Melong No.170 Cimahi
4.Prosedur b. Propofol 2-2,5 mg/kg BB atau
c. Ketamine 1-2 mg/kg BB
11. Pastikan dapat dilakukan ventilasi dan oksigenasi
12. Berikan pelemas otot IV
a. Succinylcholine 1-1,5 mg/kg BB atau
b. Atracurium 0,4-0,6 mg/kg BB
c. Vecuronium 0,08-0,1 mg/kg BB
d. Pancuronium 0,08-0,1 mg/kg BB
13. Jika terjadi fasikulasi setelah pemberian succinylcholine
ventilasi dihentikan sementara, ventilasi secukupnya di
lanjutkan setelah fasikulasi berhenti.
14. Lakukan ekstensi kepala pada atlanto-occipital joint sambil
menekan kepala ke belakang (sniffing position)
15. Buka mulut dengan menggunakan 2 jari tangan kanan ( ibu
jari dan jari telunjuk yang disilangkan).
16. Pegang laryngoscope dengan tangan kiri dan masukkan
melalui sudut kanan mulut sambil mendorong lidah ke kiri.
17. Jaga agar bibir tidak terjepit diantara bilah laryngoscope dan
gigi.
18. Masukkan laryngoscope menyusur lidah sampai tampak
epiglotis dan tempatkan ujung laryngoscope pada pangkal
anterior epiglotis (valleculae). Pada bayi atau anak kecil
laryngoscope ditempatkan pada pangkal posterior epiglotis.
19. Angkat laryngoscope dengan bertumpu pada mandibula
sehingga pita suara berwarna putih terlihat jelas.
4/5
Jl. Melong No.170 Cimahi
4.Prosedur 20. Bila perlu lakukan penekanan pada kartilago tiroid (Sellick
manuever)
21. Masukkan ETT diantara pita suara sampai ujung proksimal
balon (cuff) tidak terlihat lagi dan berada di bawah pita
suara. Beberapa jenis ETT dilengkapi dengan garis hitam
yang melingkar ditepi proksimal balon (cuff) sebagai tanda
atau batas kedalam pemasukan ETT.
22. Hubungkan ETT dengan sirkuit anastesi dan lakukan
ventilasi kendali.
23. Kembangkan cuff dengan spoit 20 cc, berikan udara 5-10 cc
atau hingga tidak terdengar kebocoran udara saat dilakukan
ventilasi kendali.
24. Pastikan posisi ETT telah tepat dengan cara melihat
pengembangan dada yang simetris saat ventilasi.
25. Lakukan auskultasi di kedua lapang paru dan di atas
lambung.
26. Bila bunyi nafas hanya terdengar di satu sisi paru, ETT harus
ditarik sampai terdengar bunyi nafas yang simetris di kedua
paru.
27. Catat panjang ETT yang masuk dengan melihat tanda
ukuran pada posisi gigi/bibir.
5/5
Jl. Melong No.170 Cimahi
5.Unit Terkait 1. Ruang ICU
2. Ruang HCU
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Ruang Rawat Inap
5. Instalasi Bedah Sentral