Anda di halaman 1dari 5

SPO PEMASANGAN BUBLE CPAP

Halaman :
No. Dokumen: Revisi :

1/1
RS AMANAH MAHMUDAH

Ditetapkan :
Direktur
RS Amanah Mahmudah
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR

OPERASIONAL
dr. H. Ahmad Ridlo, M. Kes, Sp. OG

DS01.02.16

Adalah bentuk unik dari alat kesehatan CPAP bayi pada


gelembung CPAP telah dilaporkan memiliki dinding dada getaran
Pengertian mirip dengan Frekuensi Ventilasi Tinggi (HFV) dengan efek
gabungan dari kelembaban optimal dan osilasi tekanan alami.

Untuk menyediakan metode perlindungan, aman dan efektif


Tujuan
dukungan pernapasan secara spontan pada pernapasan neonatus.

Surat Keputusan Direktur RS Amanah Mahmudah Nomor / /2017


Kebijakan tentang

Pengoperasian Bubble CPAP

1. Hidupkan compressor dengan menekan tombol on pada


belakang mesin
2. Masukan oksigen atur regulator sampai blender tidak bunyi
3. Atur FiO2 control dengan memutar tombol pada alat
Blender 40% - 60% Blender atau sesuai denga ketentuan
dari dokter.
Prosedur 4. Atur FiO2 Flow pada cpap generator :

a. 6 – 8 LPM untuk bayi yang berat badan kurang.


b. 8 – 10 LPM untuk bayi normal

5. Atur Alat kelembaban / Humidifier dengan mengatur suhu


anatar36 – 37 ⁰C.
6. Atur tuas botol dengan memutar tuas 5 – 7 cm air ,untuk
menghasilkan tekanan positif, indicator terlihat dari
gelembung air.
7. TEST , setelah seting dilakukan dan semua sirkit terpasang
, tutup prong kedua lubangnya perhatikan pada botol cpap
yang berisi air stelir gelembung yang keluar, apabila test
dirasakan cukup maka lakukan persiapan pemasanga pada
bayi.

Pemasangan Bonet dan Nasal Prong

1. Pastikan kepala kepala bayi lebih tinggi ± 30⁰ , letakan


gulungan kecil di bawah leher / bahu bayi untuk menjaga
jalan napas tetap terbuka.
2. Hisap lender dari mulut , hidung dan faring .
3. Lembabkan prong dengan air streril atau teteskan NaCl
0,9% sebelum memasukan ke lubang hidung bayi.

Pastikan :

a. Lubang tidak tertutup prong


b. Kulit hidung tidak tertarik
c. Selang kerut tidak menyentuk kulit bayi

4. Gunakan ukuran topi yang sesui dan lipat ujung nya 2 – 3


cm. Pasang topi di kepala bayi hingga ujungnya tepat
diatas telinga. Atur selang berkerut / currugadet tubing di
sebelah kepala, gunakan perekat yang sudah di siapkan
atau dapat juga dengan menggunakan penetii, agar selang
tidak bergerak
5. Ubah posisi bayi setiap 4 – 6 jam

Menghentikan Pemakaian CPAP

1. Pemakayai CPAP pada bayi di hentikan tentunya


berdasarkan analisa dari Dokter , sebagai gambaran
sirkulasi nafas pasien normal terlihat bayi bernapas dengan
mudah dan terlihat penurunan frekuensi napas dan retraksi.
2. Gunakan pulse oxymeter untuk mengetahu persentase
saturasi oxygen dalam darah / SPO2
3. Turunkan FiO2 secara bertahap 2 – 5 % sampai menjadi 25
% atau udara ruangan.

Hal yang perlu di perhatikan

1. Kebersihan Prong dan selang sirkuit.


2. Suplay oxygen pada tabung maupun central oxygen
3. Alat pencampur oksigen dan udara bertekanan telah diatur
dan menghasilkan FiO2 yang sesuai dengan yang di
harapkan.
4. Alat pengatur kelembaban berisi jumblah air yang benar,
sesuai batas max air.
5. Pengaturan Flow meter
6. Selang sirkuit tidak terisi air
7. Pengaturan CPAP pada botol berisi air , gelembung udara
harus terlihat.
Unit Terkait
Perinatal
SPO CONTINOUS SUCTION PUMP

Halaman :
No. Dokumen: Revisi :
RS AMANAH MAHMUDAH

1/1

Ditetapkan :
Direktur
RS Amanah Mahmudah
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR

OPERASIONAL
dr. H. Ahmad Ridlo, M. Kes, Sp. OG

DS01.02.16

Adalah alat untuk menghisap cairan yang tidak diperlukan


didalam tubuh pasien. Seperti lendir, darah, ludah, nanah, dan
Pengertian
lainnya.

1. Untuk mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas


Tujuan 2. Untuk melancarkan jalan nafas

Surat Keputusan Direktur RS Amanah Mahmudah Nomor / /2017


Kebijakan tentang

Cara Pengoperasian :

1. Sambungkan kabel power pada sumber listrik PLN


2. Tekan tombol ON/OFF
3. Pasang semua aksesoris ( SELANG, CONNECTOR,

Prosedur CATETER )
4. Pilih mode continous atau intermittent
a. Jika mode continous
- Pemilihan kekuatan vacm 90 atau 120 MmHg
- Dalam mode ini, alat bekerja terus menerus tanpa
adanya jeda
b. Jika mode intermittent
- Pemilihan kekuatan vacum 90 atau 120
5. Dalam mode ini, alat bekerja dalam jeda waktu (detik)
dengan dua indikator pemilihan yaitu nyala atau
6. Botol yang terdapat pada alat dapat digunakan secara
bergantian dengan memindahkan connector selang
7. Setelah pemakaian, matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF
8. Buang dan bersihkan tabung dari cairan sisa pemakaian
9. Cabut kabel power dari sumber listrik PLN
10. Simpan alat pada tempat yang layak

Unit Terkait
Perinatal

Anda mungkin juga menyukai