Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
11 November 2019
dr. H. Budi Setiawan Soenjaya, MM
NIP 196301081989121001
Prosedur tindakan skrining pendengaran bayi baru lahir usia 2 hari atau
PENGERTIAN sebelum pulang dari rumah sakit menggunakan alat OAE
(OtoAcousticEmission).
Untuk mengetahui kelainan pada anak sedini mungkin dimana gejala klinis
belum muncul, memberikan intervensi sedini mungkin untuk mencegah
kecacatan atau kematian bayi yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan
potensi tumbuh kembang anak.1 Gangguan pendengaran pada bayi dan
anak sulit diketahui sejak awal.2 Adanya periode kritis perkembangan
pendengaran dan berbicara, yang dimulai dalam 6 bulan pertama
TUJUAN
Kehidupan dan terus berlanjut sampai usia 2 tahun.3 Bayi yang mempunyai
gangguan pendengaran bawaan atau didapat yang segera diintervensi
sebelum usia 6 bulan, pada usia 3 tahun akan mempunyai kemampuan
berbahasa normal dibandingkan bayi yang baru diintervensi setelah berusia
6 bulan.4
1. Persiapan Alat:
2. Persiapan penderita:
3. Tindakan:
4. Paska tindakan:
Keterangan :
1. Bila hasil OAE pass dan bayi tanpa faktor risiko, dilakukan
pemeriksaan AABR atau click 35db pada usia 1-3 bulan;
• Bila hasilnya pass, tidak perlu tindak lanjut
• Bila hasilnya refer, dilakukan pemeriksaan lanjutan (ABR click dan
tone B 500 Hz atau ASSR, timpanometri high frequency), dan bila
terdapat neuropati auditorik, dilakukan habilitasi usia 6 bulan.
2. Bila hasil OAE pass dan bayi mempunyai faktor risiko, atau bila hasil
OAE refer: Pada usia 3 bulan, dilakukan pemeriksaan otoskopi,
timpanometri, OAE, AABR.