Anda di halaman 1dari 2

RSIA

RESTI MULYA
TATALAKSANA PASCA RESUSITASI NEONATES
No. Dokumen No. Revisi Halaman
041/KEB/RSIARM/VI/2022 02 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSIA Resti Mulya
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR 27 Juni 2022
OPERASIONAL
dr. Fauzan Rahman, MARS
Program untuk membantu penyelenggara kesehatandalam mengingat
PENGERTIAN informasi, menstandarisasi danmengorganisir tindakan terhadap
neonatus saat pre-transport/masa stabilisasi post-resusitasi.
1. Mengorganisasi informasi menggunakan singkatanuntuk
membantu mengingat aktifitas stabilisasi yangpenting pada
pasien dengan pre-transport/postresusitasi
2. Meningkatkan keamanan neonatus dengan
TUJUAN a. Menstandarisasi intervensi
b. Meningkatkan kerjasama tim
c. Mengidentifikasi area sering terjadI medical erors
d. Mengurangi dan menghilangkan efek samping yang dapat
terjadi

Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya


KEBIJAKAN 165/DIR.RSIARM/SK/I/2021 Tentang Pedoman Pelayanan Rumah
Sakit.
PROSEDUR 1. Lakukan pengecekan gula darah dengan accutrensetiap 30-60
menit dengan target > 50 mg/dL dalam2 kali pemeriksaan
berturut-turut. Jika rendahsegera lakukan pemeriksaan gula darah
serum. Jikaterjadi hipoglikemia (gula darah serum < 50
mg/dL),pasang infus D10% dengan kecepatan 60-80ml/kg/hari,
berikan bolus D10% 2 ml/kgbb selamabeberapa menit, lakukan
pemeriksaan gula darah
2. Menjamin suhu neonatus dalam keadaan normal. Suhu normal
bayi baru lahir adalah dalam rentang 36,5-37,50C yang diukur di
aksila selama 3 sampai 5 menitatau sampai termometer berbunyi
jika menggunakan termometer digital.
3. Menjaga patensiairway (jalan napas) yang baik dengan
menggunakanContinuous Positive Airway Pressure (CPAP)
untuk bayi yang retraksi atau merintih sejak di kamar bersalin.
Oksigen tambahan diberikan dengan mencampur oksigen dan
udara (blended oxygen) dan mengatur konsentrasi oksigen
berdasarkan panduan oksimetri dengan target saturasi oksigen
88-92%.
4. Penilaian sirkulasi bayi baru lahir yang baik dilihat dari beberapa
parameter yaitu 1) heart rate antara 120-160 x/menit, 2) pulsasi
arteri radialis kuat dan teratur, 3) akral hangat, dan 4)capillary
refill time < 3 detik.
5. Bila bayi tidak dapat minum, dapat dipasang akses melalui vena
perifer atau dalam keadaan darurat dapat menggunakan tali
pusat.
6. Identifikasi bayi yang potensial mengalami hipoglikemia,
sepertibayi kurang bulan (usia gestasi <37 minggu), kecil masa
kehamilan (KMK), besar masa kehamilan (BMK), bayi dari ibu
penderita diabetes melitus, bayi sakit, dan bayi dari ibu yang
mengonsumsi obatobatan tertentu (beta-simpatomimetik,
penghambat beta, klorpropamid, benzotiazid, dan anti-depresan
trisiklik) selama kehamilan. Apabila pada pemeriksaan
ditemukan kadar gula darah < 47 mg/dL dapat diberikan bolus
dextrosa 10% 2 mL/kgbb atau segera diberi minum jika tidak ada
kontraindikasi pemberian minum.
7. Bayi harus dirujuk dalam keadaan stabil dan kondisi tersebut
dapat dicapai dengan menerapkan program STABLE. Program
STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tata laksana bayi
baru lahir yang sakit, mulai dari pasca-resusitasi/pra-transportasi.
Program ini berisi standar tahapan stabilisasi pasca-resusitasi
untuk memerbaiki kestabilan, keamanan, dan luaran bayi.
STABLE tersebut merupakan singkatan dari S: Sugar and safe
care (kadar gula darah dan keselamatan bayi), T: Temperature
(suhu), A: Airway (jalan napas), B: Blood pressure (tekanan
darah), L: Lab work (pemeriksaan laboratorium), E: Emotional
support (dukungan emosional). Program STABLE
mengupayakan kondisi bayi menjadi warm, pink, and sweet
secepatnya dalam kurun waktu 1 jam.
8. Padakondisi lingkungan (cuaca dingin, angin kencang, dataran
tinggi, jarak jauh) dan fasilitas kurang memadai, upaya
mengendalikan suhu neonatus selama proses transportasidapat
dilakukan dengan perawatan metode kanguru.

UNIT TERKAIT Perina

Anda mungkin juga menyukai