PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indicator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat disuatu Negara. Berdasarkan data
world health statistics diperkirakan sekitar 830 wanita meninggal setiap
harinya karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Secara global
diseluruh dunia angka kematian ibu (AKI) adalah 216 per 100.000 kelahiran
hidup. Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah dengan deteksi dini
antenatal care dan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan intervensi medis
(WHO:2017).
Nyeri persalinan yang pertama kali makin kuat dirasakan ketika janin
mulai turun dan ketika mulut Rahim terbuka penuh. Nyeri ini timbul karena
tekanan bayi terhadap struktur punggung yang diikuti robekan jalan lahir
bagian bawah, peregangan dan penguntingan daerah perineum atau antara
vulva dan anus. Kala I fase aktif selesai apabila pembukaan telah lengkap.
Pada primigravida kala I berlangsung berpikiran 13 jam sendangkan
multigravida perkirakan 7 jam. Adapun faktor yang mempengaruhi nyeri
persalinan kala I fase aktif adalah pengalaman masa lalu, anxietas, budaya,
usia, dukungan keluarga dan sosial. (turlina dan ratnasari:2015)
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indicator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat disuatu Negara. Berdasarkan data
world health statistics diperkirakan sekitar 830 wanita meninggal setiap
harinya karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Secara global
diseluruh dunia angka kematian ibu (AKI) adalah 216 per 100.000 kelahiran
hidup. Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah dengan deteksi dini
antenatal care dan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan intervensi medis
(WHO:2017).
Berdasarkan hasil survey yang telah saya lakukan kepada ibu W dengan
usia kehamilan minggu hari, maka saya tertarik melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif mulai dari masa kehamilan, masa persalinan,
masa nifas, masa interval serta perawatan bayi baru lahir serta melakukan
pendokumentasian kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil, bersalin,
nifas neonatus di PMB S
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
c. Manfaat
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi, informasi
dan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada dilahan praktik untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam
melakukan asuhan kebidanan komprehensif untuk meningkatkan kualitas
kesehatan khususnya asuhan pada kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir dengan penerapan kompres dingin.
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
digunakan sebagai bahan referensi bagi Mahasisqa IKesT Muhammadiyah
Palembang prodi DIII Kebidanan dalam pembuatan laporan tugas akhir.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup proposal tugas akhir ini adalah melakukan dan memberikan
asuhan kebidanan kehanilan, nifas dan, bayi baru lahir. Yang dilakukan
secara komprehensif responden.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Menurut federasi obstetri ginekologi international, kehamilan
Didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dianjurkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender interbational. Kehamilan terbagi dalam 4 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (13 minggu hingga ke-27 minggu), dan trimester ketiga 13
minggu (28 minggu hingga ke-40).(prawirohardjo:2016)
2. Fisiologi kehamilan
Proses terjadinya pembukaan embrio terdapat 5 aspek sebagai
berikut :
a. Ovum
Adalah suatu sel terbesar dalam tubuh manusia.
Pertumbuhan ovum (oogenesis) dimulai dengan oogenia, oosit
primer ( sel sel yang menjalani pembelahan utama), oosit
skunder ( sel sel yang menjalani pembelahan kedua ). Saat
ovulasi pembelahan yang kedua dimulai namun ovum tidak
akan menyelesaikan pembelahan kedua jika terjadi fertilisasi
dan akan mengahasilkan badan polar yang kedua dan satu zigot
(persatuan ovum dan sperma) (Marmi:2014)
b. Spermatozoa
Pertumbuhan sperma (spermatogenesis) dimulai dengan
spermatogonium menjadi spermatosit primer (kromosom-
kromosom dalam jumlah diploid/2 pasang), menjadi spermatosit
sekunder (membelah 2), menjadi spermatid dan tumbuh menjadi
spermatozoa (sperma)(marmi:2014)
c. Fertilisasi
Adalah suatu pristiwa penyatuan antar sel sperma dan sel
telur di tuba falopi. Peristiwa konsepsi atau fertilisasi terjadi di
ampula tuba, pada hari ke-11-14 terjadi ovulasi dari siklus
menstruasi normal. Ovulasi yang disebut juga dengan masa
subur adalah pristiwa matangnya sel telur sehingga siap
dibuahi.(marmi:2014)
d. Implantasi
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Setelah implantasi terjadi, sel sel trofoblas yang
tertanam dalam endometrium terus berkembang membentuk
jaringan dengan system pembuluh darah maternal untuk
menjadi plasenta (marmi:2014).
3. Pembagian umur kehamilan
Pembagian umur kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu:
Trimester I : umur kehamilan 0-12 minggu.
Trimester II : umur kehamilan 12-28 minggu.
Trimester III : umur kehamilan 28-40 minggu.
(Marmi,2014).
4. Diagnosis kehamilan
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan
dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan, yaitu
a. Tanda mungkin hamil
1. Amenore ( terlambat datang bulan )
a. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.
b. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan
perhitungan rumus neegle dapat ditentukan
perkiraan persalinan.
2. Maul (nausea) dan muntah (emisis)
Umumnya terjadi pada wanita hamil umur 6-8 minggu.
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sicknes.
Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang
(marmi:2014)
3. Ngidam
Wanita hamil sering mengiginkan makanan
tertentu,keinginan yang demikian disebut ngidam.
Keadaan ini biasanya terjadi pada bulan bulan pertama
(marmi:2014)
4. Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesteron menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang, nyeri serta kencang. Ujung
syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama (marmi:2014)
5. Weight gain
Pertambah berat badan ibu tidak selalu berbanding
lurus dengan pertambahan berat janin. Umumnya
pertambahan berat badan normal selama kehamilan
adalah 7-15 kg (marmi:2014)
b. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Perut membesar
b. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan tes positif.
c. Tanda pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan melalui
(marmi:2014)
a. Gerakan janin dalam Rahim
b. Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian bagian
janin
c. Denyut jantung didengar dengan stetoskop leanec,alat
Doppler. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu
rotgen untuk kerangka janin,ultrasonografi.
5. Perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan
Menurut jannah 2012 perubahan anatomi dan fisiologi
pada ibu hamil adalah:
a)Sistem reproduksi
(1) uterus
(a) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus
adalah 30x 25x 20 cm dengan kapsitas lebih dari
4.000 cc. hal ini Rahim membesar akibat
hipertropi dan hiperplasi otot polos Rahim,
serabut kolagennya menjadi higgroskopik, dan
endometrium menjadi desidua
Table 2.1
(d) Vaskularasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam
diameter, panjang, dan anak anak cabangnya,
pembuluh darah vena mengembang dan
bertambah. (jannah,2012)
(e) Serviks uteri
Bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak,
kondisi ini yang disebut tanda goodell. Kelenjar
endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus. Oleh karena itu
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda
chadwick.(jannah,2012)
(f) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat kopus
luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta
yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen
dan progestron.
( jannah,2012)
(3) payudara
b) perubahan kardiovaskular
selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya
atau biasa disebut sebagai curah jantung cardiac output meningkat sampai
30-50%. Peningkatan ini dimulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu atau
pada awal trimester 1 yang kemudian meningkat pesat pada usia kehamilan
16-28 minggu dan kemudian melambat hingga menjelang minggu ke-32.
Oleh karena curah jantung meningkat,maka denyut jantung meningkat pada
saat istirahat juga meningkat. Hal ini memudahlan system kardiovaskular
pada ibu memenuhi kebutuhan janin. Perubahan ini disebabkan oleh
peningkatan kadar estrogen, progesterone, dan prostaglandin, dan perubahan
ini akan kembali normal setelah kehamilan berakhir (sulistywaty,2009)
pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi
hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan.
Ginjal mengalami pembesaran dan filtrasi glomerualar. Perubahan dalam
filtrasi glomerualar. Perubahan dalam filtrasi glomerulus adalah penyebab
peningkatan klirens kreatinin, urea, dan asam urat yang sangat direabsobsi,
sementara asam amino dan vitamin ditemukan dalam jumlah yang banyak di
dalam urin wanita hamil hanya protein yang tidak biasa ditemukan pada urin
wanita hamil (jannah,2012)
d) sistem metabolisme
2. Nutrisi
a) Kalori jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil adalah 2500 kkal
setiap harinya. Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan
obesitas dan ini merupakan faktor predisposisi atas terjadinya
preeklamsia
b) Protein jumlah protein yang diperlukan untuk ibu hamil adalah 85
gr/hari. Sumber protein : Kacang-kacangan, ikan, ayam, susu, keju.
Defenisi protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia dan
oedema.
c) Kalsium kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg/hari. Sumber
kasium : susu, keju, yoghurt dan kalsium karbonat
d) Zat besi diperlukan 30mg/hari asupan zat besi bagi ibu hamil.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi.
e) Asam folat jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400
mikro gr/hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik.
f) Air berfungsi untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, karna itu
dianjurkan untuk minum 6 8 gelas(1500-2000 ml).
3) Personal Hygiene
Keluhan yang terjadi pada ibu hamil adalah konstipasi dan sering
BAK. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan banyak
mengkonsumsi makanan tinggi serat serta banyak minum air putih, jika
merasa dorongan untuk BAK/BAB maka segeralah untuk BAK/BAB.
4) Pakaian
Perubahan anatomik pada perut, area genetalia/ lipat paha dan
payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan
mudah terinfeksi oleh mikroorganisme. Sebaiknya, mandi menggunakan
pancuran atau gayung. Selain itu, mengganti celana dalam secara rutin
minimal 2 kali sehari. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan
ketat dibagian perut. Bahkan pakaian harus dapat menyerap keringat,
pakailah bra yang menyokong payudara. Memakai sepatu dengan hak
rendah.
5) Perawatan Payudara
Perawatan payudara sangatlah penting karen merupakan persiapan
proses laktasi. Berikut yang perlu diperhatikan:
a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang kecil, gunakan bra dengan
bentuk yang menyangga payudara.
b) Hindari membersihkan payudara dengan sabun karena dapat
menyebabkan iritasi. Bersihkan dengan minyak kelapa atau baby oil
lalu bilas dengan air hangat.(Ari sulistyawati:2012).
6) Eliminasi
Sering buang air kecil merupakan keluhan umum yang dirasakan oleh
ibu hamil. Hal tersebut adalah perubahan secara fisiologis, karena
pembesaran uterus mendesak kandungkemih sehinggakapasitasnya
berkurang. (Ari sulistyawati:2012).
7) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
penyakit sebagai berikut :
a) Sering abortus dan kelahiran prematur
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus dilakukan dengan sangat hati-hati terutama minggu terakhir
kehamilan.Bila ketuban sudah pecah. Koitus dilarang karena dapat
menyebabkan infeksi pada janin intrauteri.
7. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan menurut Saifuddin (2014) adalah sebagai
berikut :
a) Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi
dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.
Perdarahan pada akhir kehamilan , perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak yang kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan
rasa nyeri, perdarahan seperti ini bisa berarti plasenta previa atau absurpsi
plasenta.
b) Sakit kepala hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan sering kali
melupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang
hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang kadang
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami
penglihatan yang kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari preeklamsia (Cunningham:2012).
c) Gangguan penglihatan
Karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajamanvisual ibu
dapat berubah perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang dan berbintik
bintik. Perubahan visual mendadak mungkin merupakan suatu tanda pre-
eklamsia.
d) Bengkak pada wajah dan tangan
Bengkak dapat menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada
permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat dan di ikuti
dengan keluhan fisik yang lain. hal ini bisa merupakan pertanda anemia,
gagal jantung atau preeklamsia (Saifuddin:2014).
e) Nyeri abdomen
Nyeri abdominal tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdominal yang mungkin menunjukan masalah yang
mengancam kesehatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bisa berarti apendistis. Kehamilan ektopik,
penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, absurpsi plasenta, ISK dan lain-lain
(Saifuddin:2010).
f) Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya sejak bulan kelima atau bulan
keenam, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit tiga kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika berbaring atau istirahat dan jika ibu makan minum
dengan baik.
8. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Selama Masa Kehamilan Trimester I,
II, dan III
a. Trimester I
Trimester pertama disebut sebagai masa penentuan dan masa
kekhawatiran. setelah tejadi perubahan, hormon progesteron dan
estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya
rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Seringkali pada awal kehamilannya ibu
berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama seringkali timbul kecemasan dan rasa
kebahagiaan bercampur keraguan dengan kehamilannya antara ya atau
tidak, terjadi fluktuasi emosi sehingga beresiko tinggi untuk terjadinya
pertengkaran atau rasa tidak nyaman, adanya perubahan hormonal, dan
morning sickness. Diperkirakan ada 80% ibu-ibu mengalami perubhan
psikologis, seperti rasa kecewa, sikap penolakan, cemas dan rasa
sedih.
Awal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin dengan
kehamilannya. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bervariasi
terhadap ketidakyakinan kehamilannya dan terus berusaha untuk
mencari kepastian bahwa dirinya hamil. Kondisi ini mendorong dia
semakin takut atas kehamilan yang terjadi, bahkan sebagian dari
mereka berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya
tidak hamil.
b. Trimester II
c. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti
kehadiran sang bayi. Ada perasaan cemas mengingat bayl dapat Iahir
kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia
memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Wanita akan kembali merasakan ketidak knyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,
jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan
konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga,
peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan
menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan.
Alternatif posisi dalam berhubungan seksual dan metodenya untuk
mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan
bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut dan
berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan.
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran
meningkat, yang menjadi perhatian yaitu rasa sakit, luka saat
melahirkan, kesehatan bayinya, kemampuan jadi ibu yang bertanggung
jawab dan bagaimana perubahan hubungan dengan suami, ada gangguan
tidur, harus dijelaskan tentang proses persalinan dan kelahiran agar
timbul kepercayaan diri Pada ibu bahwa ia dapat me|a|ui proses
persalinan dengan baik. (Dartiwen dan Nuhayati:2019
9. Asuhan Antenatal
1) Pengertian Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Marmi:2014).
2) Tujuan Asuhan Antenatal
Menurut (Marmi, 2014) tujuan dari asuhan antenatal care adalah
sebagai berikut :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, materal dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam dalam menerima
kelahiran bayi agar dapar tumbuh kembang secara normal.
4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu serta
bayinya dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses
kelahiran bayi.
5) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medik, bedah, atau
obstetric selama kehamilan.
6) Mengembangkaan persiapan persalinan serta persiapan menghadapi
komplikasi.
7) Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
3) Standar Asuhan Kehamilan
a. Leopold I.
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada
di fundus.
Gambar 2.1
Menentukan Bagian Janin dan TFU
(2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi
fundus uteri. Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda
bulat, melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah
digerakkan maka itu adalah bokong janin.
b. Leopold II.
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah
kanan atau kiri ibu.
Gambar 2.2
(1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut
ibu.
(3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang
rata, tidak teraba bagian kecil terasa ada tahanan, maka itu
adalah punggung janin, namun jika teraba bagian-bagian yang
kecil dan menonjol,maka itu adalah bagian kecil).
c.Leopold III.
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah
uterus dan sudah masuk PAP atau belum.
Gambar 2.3
Menentukan Bagian Terbawah Janin
(Sumber : Sulistyawati, 2012)
d. Leopold IV
Gambar 2.4
Belum pernah
mendapat
imunisasi TT
TT1 Padakunjungan 80
antenatal
pertama
TT2 4 minggu dari 3 tahun 95
TT1
TT3 6 bulan dari 10 tahun 99
TT2
TT4 1 tahun dari 25 tahun 99
TT3
TT5 3 tahun dari Seumur hidup
TT4
B. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan menggunakan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri atau spontan). Proses ini dimulai ada-Nya kontraksi
persalinan sejati yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif
sampai kelahiran plasenta (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010)
Melahirkan adalah proses penyampaian bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari rahim. Sebuah persalinan normal terjadi jika usia
kehamilan cukup cukup (setelah 37 minggu) dan tidak ada komplikasi bawah-
pergi. Proces kelahiran, yang identik dengan rasa sakit, dapat membuat
pengalaman menakutkan. nyeri persalinan terjadi karena kontrak otot-otot
rahim, karena kepala janin bergerak melalui jalan lahir menyebabkan tekanan
pada kandung kemih, rektum, tulang belakang dan tulang kemaluan
(Mardliyana:2017)
b. Penyebab Terjadinya Persalinan
Sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses persalinan
belum diketahui benar, namun ada teori-teori yang kompleks menurut
sulistyawati dan nugraheny 2013, yaitu :
a) Teori Penurunan Harmon
Saat 1-2 minggu sebelum proses melahirkan dimulai. terjadi penurunan kadar
estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot
polos rahim, jika kadar pmgcstcron turun akan menyebabkan tegangnya
pembuluh darah dan menimbulkan his.
b) Teori Plasenta Menjadi Tua
Seiring matangnya usia kehamilan, villichorialis dalam plasenta mengalami
beberapa perubahan, hal ini menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesteron yang mcngakibatkan tegangnya pembuluh darah sehingga akan
menimbulkan kontraksi uterus.
c) Teori Distensi Rahim
1. Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
2. Setelah melewati batas tersebut, akhirnya terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai.
3. Contohnya pada kehamilan gemeli, sering terjadi kontraksi karena uterus
teregang oleh ukuran janin ganda, sehingga kadang kehamilan gemeli
mengalami persalinan yang lebih dini
c. Tanda-tanda Persalinan
a. Tanda persalinan sudah dekat
1) Lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan kepala
bayi sudah masuk ke dalam panggul. Penyebab dari proses ini adalah
sebagai berikut :
a) Kontraksi BraxtonHicks.
b) Ketegangan dinding perut.
c) Ketegangan ligamentwnrotundum.
d) Gaya berat janin, kepala kearah bawah uterus, masuknya kepala janin ke
dalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
a) Terasa ringan di bagian atas dan rasa sesak berkurang
b) Di bagian bawah terasa penuh dan mengganjal.
c) Kesulitan saat berjalan.
d) Sering berkemih.
2) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
kekuatannya bertambah.
c. Pengeluaran Cairan
Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput
ketuban. jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat
berlangsung dalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka
persalinan akhirnya diakhiri dengan tindakan tertentu. misalnya ekstraksi
vakum, atau sectio caesaria (Sulistyawati dan Nugraheny:2013
d. Tahapan Persalinan
a. Kala l (Pembukaan)
Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I, jika sudah terjadi
pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10
menit selama 4O detik Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua
fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (7 jam) dimana serviks membuka dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan
sering terjadi selama fase aktif. Pada permulaan his, kala pembukaan
berlangsung tidak begitu kuat seh'mggaparturient (ibu yang sedang bersalin)
masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung
12 jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan
KurveFriedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm per jam dan
pembukaan multigravida 2 cm per jam. Dengan perhitungan tersebut maka
waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan. (Sulistyawati dan
Nugraheny:2013).
Gambar 2.5
Penurunan Kepala Perlimaan
Sumber: (Obstetric.2014: Medical Mini Notes)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada Kala IV
dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling sering terjadi
pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut
(Sulistyawati dan Nugraheny 2013) :
● 1) Tingkat kesadaran pasien.
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital
● 3) Kontraksi uterus.
● 4) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya
tidak melebihi 400-500 cc
3. Perineum
Merupakan daerah yang menutupi pintu bawah panggul, terdiri dari:
a) Regio analis, sebelah belakang. Spinter ani eksterna yaitu muskulus
yang mengelilingi anus.
b) Regio urogenitalisterdixi dari atas muskulus bulbus cavernosus,
ischiocavernosus dan trasversus perineisuperflcialis.
d. Psikologis
Psikologis ibu sangat berpengaruh terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan. Keadaan psikologis ibu yang baik akan
menghasilkan persalinan yang aman dan lancar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi proses persalinan adalah pendampng persalinan. Ibu bersalin
yang didampingi oleh orang terdekat, keluarga, penolong, cenderung
mengalami proses persalinan yang lebih lancar dibanding dengan ibu
bersalin tanpa pendamping. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan mental
berdampak positif bagi keadaan psikis ibu. Sebagian besar ibu hamil yang
memasuki masa persalinan akan merasa cemas, apalagi pada ibu
primigravida. Oleh Karena itu penolong persalinan harus dapat dipercaya
dan dapat memberikan bimbingan dan informasi mengenai keadaan ibu saat
bersalin.
e. Pysian/Penolong
Kompetensi yang dimilikj penolong sangat bermanfaat untuk
memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan
neonatal. Dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik diharapkan
kesalahan atau malpraktik dalam memben'kan asuhan tidak tteadi, tetapi
aspek konseling dan pemberian informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu
bersalin untuk megurangi tingkat kecemasan ibu dan keluarga. Bidan
mempunyai tanggungjawab yang besar dalam proses persalinan. Langkah
utama yang harus dikerjakan adalah mengkaji perkembangan persalinan
memben'tahu perkembangannya baik fisiologis maupun patologis pada ibu
dan keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kesalahan yang
dilakukan bidan dalam mendiagnosa persalinan dapat menimbulkan
kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan keluarga.
f. Mekanisme Persalinan
Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk
melewati panggul (seven movements of labor) yang terdiri dari:
1) Eggagement
Terjadi ketika diameter terbesar dari presentasi bagian janin (biasanya
kepala) telah memasuki rongga panggul. Engagement telah terjadi ketika
bagian terendah janin telah memasuki station nol atau lebih rendah. Pada
nulipara, engagement sering terjadi sebelum awal persalinan. Namun, pada
multipara dan beberapa nulipara, engagement tidak terjadi sampai setelah
persalinan dimulai (Cunningham, 2012)
2) Descent
Descent terjadi ketika bagian terbawah janin telah melewati panggul.
Descent atau penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan
amnion, tekanan langsung kontraksi fundus pada janin dan kontraksi
diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada saat persalinan, dengan sumbu
jalan lahir
a) Sinklitismus yaitu ketika sutura sagitalis sejajar dengan sumbu jalan lahir
b) Asinklistismus anterior yaitu kepala janin mendekat kea rah promontorium
sehingga os parietalis lebih rendah
c) Asinklistismus posterior yaitu kepala janin mendekat kearah simfisis dan
tertekan oleh simfisis pubis (Cunningham, 2012)
3) Fleksi (flexion)
Segera setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh serviks,
dinding panggul atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan
dagu didekatkan kea rah dada janin. Fleksi ini di sebabkan oleh:
a) Persendihan leher, dapat berputar ke segala arah termasuk mengarah ke
dada
b) Letak leher bukan di garis tengah, tetapi kearah tulang belakang sehingga
kekuatan his dapat menimbulkan fleksi kepala
c) Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus sehingga dagu
lebih menempel pada tulang dada janin.
d) Kepala janin mencapai dasar panggul akan menerima tahanan sehingga
memaksa kepala janin mengubah kedudukannya menjadi fleksi untuk
mencari lingkaran kecil yang akan melalui jalan lahir (Cunningham:2012).
4) Putaran paksi dalam (internal rotation)
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina ischiadika.
Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin di arahkan ke bawah lengkung pubis
dan kepala berputar saat mencapai otot panggul (Cunningham:2012).
5) Ekstensi (extension)
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah
simfisis pubis, kemudian kepala keluar mengikuti sumbu jalan lahir akibat
ekstensi.
2) Tujuan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan normal adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi,
dengan melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta
terintervensi minimal, sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan
dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Sulistyawati:2013).
3) Lingkungan
4) Mekanisme koping
Kala II
1) Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan nyeri
akibat kontraksi uterus yang semakin kuat dan semakin sering,berkeringat dan
mulas ini juga menyebabkan ketidaknyamanan.
2) Badan selalu kegerahan, karena saat ini metabolism ibu meningkat denyut
jantung meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu berkeringat lebih
banyak, akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan ketika bayi sudah di
lahirkan karena tenaga habis dipakai untuk meneran.
3) Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya
terganggu. Hal ini disebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul
dan timbul kontraksi-kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan dan ingin
segera mengeluarkan janinnya.
4) Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan
tujuannya sendiri serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh bahwa
bila mampu mengejan terasa lega. Tetapi ibu lain sangat berat karena
intensitas sensasi yang dirasakan. Efek yang dapat terjadi pada ibu karena
mengedan ,yaitu Exhaustion , ibu merasa lelah karena tekanan untuk
mengejan sangat kuat. Dua, Distress ibu merasa dirinya distress dengan
ketidaknyamanan panggul ibu karena terdesak oleh kepala janin. Tiga, panik
ibu akan panik jika janinnya tidak segera keluar dan takut persalinannya lama.
Kala III
1) Bahagia
Karena saat saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga
yaitu kelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadi
wanita yang sempurna (bisa melahirkan, memberikanan aku ntuk suami dan
memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia karena bisa melihat
anaknya.
1) Phase Honeymoon
6) Temprature Nyeri
Menurut (Asmadi, 2008) Temprature air untuk pengompresan di
klasifikasikan sebagai berikut :
C. Nifas
a. Pengertian Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa pemulihan kembali, dimulai sejak
1 jam setelah lahirnya plasenta sampai 42 jam dimana masa itu terjadi pemulihan
keadaan kandungan seperti pada sebelum terjadi kehamilan (Prawiroharjo, 2014).
3) Remote Puerpium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali
dalam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu
persalinan mengalami komplikasi(Nugroho,at al,:2014)
1) Uterus
2) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus.
Berdasarkan waktu dan warnanya pengeluaran lochia dibagi menjadi 4 jenis:
a) lokhea rubra, lochia ini muncul pada hari pertama sampai hariketiga
masa postpartum, warnanya merah karena berisi darah segar dari
jaringan sisa-sisa plasenta
c) lokhea serosa, lochia ini muncul pada hari ketujuh sampai hari
keempatbelas dan berwarna kuning kecoklatan
5) Perineum
b) Hormon Pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak
menyusui, prolaktin akan menurun dalam waktu 2 minggu.
c) Hypotalamik Pituitary Ovarium
Lamanya menstruasi wanita juga dipengaruhi oleh faktor
menyusui.
d) Kadar Progesteron
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogen. Sehingga
prolaktin meningkatkan dan mempengaruhi kelenjar mamae dalam
menghasilkan ASI.
5) Perubahan Tanda Vital
a) Tekanan darah
Tekanan darah <140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut bisa
meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari postpartum.
b) Denyut Nadi
Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 kali per menit, yakni
pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini
terjadi utamanya pada minggu pertama postpartum.
c) Suhu badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit,
antara 37,2ºC-37,5°C. Kemungkinan disebabkan karena ikutan dari
aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai 38°C pada hari kedua sampai
hari-hari berikutnya, harus diwaspadai infeksi atau sepsis nifas.
d) Pernafasan
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Keadaan
pernafasan berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
denyut nadi tidak normal maka pernafasan mengikutinya.
Tabel 2.7
Kunjungan Nifas
Tanda bahaya masa nifas menurut Rukiyah (2010) adalah sebagai berikut:
5) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak
badan
7) Merasa sangat sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
2) Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS
termasuk HIV/AIDS. Kontrasepsi ini efektif bila dipakai dengan benar (Saifudin,
2013)
3) Pil
Kontrasepsi ini dapat menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks
mengental, pergerakan tuba terganggu sehingga transport telur dengan sendirinya
akan terganggu pula. Kontrasepsi ini mengandung hormon estrogen dan
progesterone. Efektif dan reversible, harus diminum setuap hari. Efek samping
biasanya mual, perdarahan, bercak(Saifudin:2013)
4) Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik ada 2 jenis yaitu 3 bulan (Depo Medroksiprogesteron)
dan 1 bulan (Depo Noretisteron Asetat). Cara kerja kontrasepsi ini untuk
mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma, selaput lendir rahim tipis dan menghambat
transportasi gamet oleh tuba. Kontasepsi suntik ini sangat efektif, aman dan dapat
dipakai oleh semua wanita dalam usia reproduktif(Saifudin:2013)
5) Implant
Cara kerja kontrasepsi implant dapat mengentalkan lendir serviks,
mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi,
mengurangi transportassi sperma, dan menekan ovulasi. Implant sangat efektif
dengan jangka waktu 5 tahun, nyaman tetapi pemasangan dan pencabutan perlu
pelatihan, cocok untuk semua wanita dalam usia reproduktif, kesuburan akan
segara kembali setelah implant dicabut. Efek samping berupa perdarahan tidak
teratur (Saifudin:2013)
6) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Kontrasepsi ini sangat efektif, cara kerja dapat menghambat sperma untuk
masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum
uteri, mencegah sperma bertemu dengan ovum dan mencegah implantasi.
Kontrasepsi ini tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar dengan Infeksi
Menular Seksual(Saifudin:2013)
7) Tubektomi
َّ َ ْٱل ُمتَطَه ِِّرينَ َويُ ِحبُّ بِينَ ٱلتَّ ٰ َّو يُ ِحبُّ ٱهَّلل
○ ِن
Artinya:
والتابعين ومن بعدهم على أن النفساء تدع-صلى هللا عليه وسلم- وقد أجمع أهل العلم من أصحاب النبى
الصالة أربعين يوما إال أن ترى الطهر قبل ذلك فإنها تغتسل وتصلى
j. Pencegahan Stunting
1) Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada
anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan
Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang
mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun
suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani
proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter
atau bidan.
2) Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman,
menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak
berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk
tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3) Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa
memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan
makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di
sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan
tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4) Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka,
terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke
Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5) Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan
penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di
Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang
menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare
datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. (Kemenkes
RI :2019)
Artinya;
“(Dia) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunanya
dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Q.S.al-
Sajdah: 7-9).
1) Uterus
2) Lochea
a) lokhea rubra, lochia ini muncul pada hari pertama sampai hariketiga
masa postpartum, warnanya merah karena berisi darah segar dari
jaringan sisa-sisa plasenta
c) lokhea serosa, lochia ini muncul pada hari ketujuh sampai hari
keempatbelas dan berwarna kuning kecoklatan
b) Denyut Nadi
Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 kali per menit, yakni
pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini
terjadi utamanya pada minggu pertama postpartum.
c) Suhu badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit,
antara 37,2ºC-37,5°C. Kemungkinan disebabkan karena ikutan dari
aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai 38°C pada hari kedua sampai
hari-hari berikutnya, harus diwaspadai infeksi atau sepsis nifas.
d) Pernafasan
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Keadaan
pernafasan berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
denyut nadi tidak normal maka pernafasan mengikutinya.
1) Fase taking in
Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan , ibu masih pasif dan sangat bergantung
pada orang lain, focus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami, serta kebutuhan tidur dan
nafsu makan meningkat(Saleha:2013)
2) Fase taking hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir
akan ketidak mampuan dan sudah mulai ada rasa tanggung jawab dalam
perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal
yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang baik, dukungan, dan pemberian
penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya
(Saleha:2013)
3) Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase
ini berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan/ibu sudah kembali dirumah. Ibu
sudah mulai dapat menyusuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Terjadinya
peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa lebih percaya diri akan
peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri dari bayinya.
Terjadi penyesuaian dalam hubungan keluarga untuk mengobservasi bayi,
hubungan antar pasangan memerlukan penyesuaian dengan kehadiran anggota
baru (bayi). Dukungan suami dan keluarga dalam merawat bayi akan sangat
membantu ibu, sehingga kebutuhan akan istirahat tetap terpenuhi untuk menjaga
kondisi fisiknya (Saleha:2013).
Tabel 2.7
Kunjungan Nifas
Tanda bahaya masa nifas menurut Rukiyah (2010) adalah sebagai berikut:
5) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak
badan
7) Merasa sangat sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
َّ َ ْٱل ُمتَطَه ِِّرينَ َويُ ِحبُّ بِينَ ٱلتَّ ٰ َّو يُ ِحبُّ ٱهَّلل
○ ِن
Artinya:
والتابعين ومن بعدهم على أن النفساء تدع-صلى هللا عليه وسلم- وقد أجمع أهل العلم من أصحاب النبى
الصالة أربعين يوما إال أن ترى الطهر قبل ذلك فإنها تغتسل وتصلى
Ulama sepakat, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, para tabiin, maupun generasi setelahnya, bahwa wannita nifas, mereka
meninggalkan shalat selama 40 hari, kecuali jika dia melihat telah suci sebelum 40
hari, maka dia harus mandi dan shalat. (Sunan at-Turmudzi, 1/245).
j. Pencegahan Stunting
1) Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada
anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan
Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang
mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun
suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani
proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter
atau bidan.
2) Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman,
menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak
berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk
tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3) Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa
memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan
makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di
sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan
tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4) Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka,
terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke
Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5) Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan
penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di
Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang
menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare
datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. (Kemenkes
RI :2019)
E.Kajian Islam Tentang Kehamilan,Persalinan,Nifas Dan BBL
1.Kajian islam tentang kehamilan
kehamilan merupakan sebuah proses bertemunya sel telur yang sudah
matang dengan sperma, hingga pada akhirnya membentuk sel baru yang akan
tumbuh.Proses kehamilan sendiri bisa terjadi karena bertemunya sel sperma pria
dengan sel telur matang dari wanit.
Dalam agama Islam, kehamilan merupakan salah satu bentuk kebesaran
Allah dan bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hal ini tercermin
dalam firman Allah di surat Az Sajdah ayat 7-9:
ْ ُث َّم َس َّواهُ َو َن َف َخ فِي ِه مِن. ين
ٍ ُث َّم َج َع َل َنسْ لَ ُه مِنْ ُساَل لَ ٍة مِنْ َما ٍء َم ِه.ين
ٍ ِان مِنْ ط ِ الَّذِي أَحْ َس َن ُك َّل َشيْ ٍء َخلَ َق ُه َو َبدَأَ َخ ْلقَ اإْل ِ ْن َس
َ ار َواأْل َ ْفئِدَ َة َقلِياًل َما َت ْش ُكر
ُون َ صَ رُو ِح ِه َو َج َع َل لَ ُك ُم السَّمْ َع َواأْل َ ْب
Artinya;
“(Dia) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunanya
dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Q.S.al-
Sajdah: 7-9).
ٍ هَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َما تَحْ ِم ُل ُكلُّ أُ ْنثَى َو َما ت َِغيضُ األرْ َحا ُم َو َما ت َْزدَا ُد َو ُكلُّ َش ْي ٍء ِع ْن َدهُ بِ ِم ْقد
َار
Artinya:
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan
rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-
Nya ada ukurannya". (QS. Ar Ra’d: 8
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita
melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena penyebabnya
sudah pasti, yaitu karena adanya proses persalinan.Untuk batasan maksimalnya
para ulama berselisih pendapat. Ulama Syafi’iyah berpendapat darah nifas
maksimalnya adalah 60 hari. Ada juga yang berpendapat 40 hari. Mereka beralasan
dengan hadits Ummu Salamah, di mana ia berkata,
ً تَ ْق ُع ُد بَ ْع َ«د نِفَا ِسهَا أَرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما أَوْ أَرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة-صلى هللا عليه وسلم- ِ ت النُّفَ َسا ُء َعلَى َع ْه ِد َرسُو ِل هَّللا
ِ ََكان
Artinya:
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
Artinya:
"Dan Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tidak
tahu apa-apa, lalu Allah menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan
akal fikiran agar kamu bersyukur" (QS.16:78).
Hasil ini sejalan dengan penelitian Khusniyah tahun 2011 dengan hasil
bahwa terdapat pengaruh pemberian kompres dingin terhadap penurunan nyeri kala
I fase aktif persalinan fisiologis dengan nilai p 0,001.
Penelitian yang dilakukan oleh (Shirvani & Ganji, 2013) bahwa pemberian
kompres ice gel dapat menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.Kompres ice
gel merupakan suatu tindakan kompres dingin dengan menggunakan alat berbentuk
gel yang dikemas dalam kantung plastik yang sudah dinetralkan dan tidak beracun.
Ice gel dapat digunakan sebagai metode non-farmakologi dalam pengurangan nyeri
persalinan, (Skiveren, Kjaerby, & Larsen, 2008).
menurut Turlina dan Vilanti, 2013, bahwa dengan diberikan kompres dingin
meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, memperlambat aliran
implus nyeri, meredakan perdarahan dan meningkatkan ambang nyeri ketegangan
otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri, juga mengurangi
ketegangan nyeri sendi dan otot, mengurangi pembengkakan, dan menyejukan
kulit, kompres dingin akan membuat daerah yang terkena dengan memperlambat
transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik
1) Uterus
2) Lochea
a) lokhea rubra, lochia ini muncul pada hari pertama sampai hariketiga
masa postpartum, warnanya merah karena berisi darah segar dari
jaringan sisa-sisa plasenta
c) lokhea serosa, lochia ini muncul pada hari ketujuh sampai hari
keempatbelas dan berwarna kuning kecoklatan
5) Perineum
b) Denyut Nadi
Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 kali per menit, yakni
pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini
terjadi utamanya pada minggu pertama postpartum.
c) Suhu badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit,
antara 37,2ºC-37,5°C. Kemungkinan disebabkan karena ikutan dari
aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai 38°C pada hari kedua sampai
hari-hari berikutnya, harus diwaspadai infeksi atau sepsis nifas.
d) Pernafasan
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Keadaan
pernafasan berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
denyut nadi tidak normal maka pernafasan mengikutinya.
Tabel 2.7
Kunjungan Nifas
Tanda bahaya masa nifas menurut Rukiyah (2010) adalah sebagai berikut:
1) Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba (melebihi
haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari dua
pembalut saniter dalam waktu setengah jam
5) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak
badan
7) Merasa sangat sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
َّ َ ْٱل ُمتَطَه ِِّرينَ َويُ ِحبُّ بِينَ ٱلتَّ ٰ َّو يُ ِحبُّ ٱهَّلل
○ ِن
Artinya:
والت««ابعين ومن بع««دهم على أن النفس««اء ت««دع-ص««لى هللا علي««ه وس««لم- وقد أجمع أهل العلم من أص«حاب الن««بى
الصالة أربعين يوما إال أن ترى الطهر قبل ذلك فإنها تغتسل وتصلى
j. Pencegahan Stunting
1) Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada
anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan
Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang
mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun
suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani
proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter
atau bidan.
2) Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman,
menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak
berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk
tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3) Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa
memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan
makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di
sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan
tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4) Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka,
terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke
Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5) Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan
penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di
Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang
menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare
datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. (Kemenkes
RI :2019)
Artinya;
“(Dia) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunanya
dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Q.S.al-
Sajdah: 7-9).
ٍ هَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َما تَحْ ِم ُل ُكلُّ أُ ْنثَى َو َما ت َِغيضُ األرْ َحا ُم َو َما ت َْزدَا ُد َو ُكلُّ َش ْي ٍء ِع ْن َدهُ بِ ِم ْقد
َار
Artinya:
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan
rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-
Nya ada ukurannya". (QS. Ar Ra’d: 8
ً تَ ْق ُع ُد بَ ْع َ«د نِفَا ِسهَا أَرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما أَوْ أَرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة-صلى هللا عليه وسلم- ِ ت النُّفَ َسا ُء َعلَى َع ْه ِد َرسُو ِل هَّللا
ِ ََكان
Artinya:
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
(Saifuddin,2002)
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Donna, 2003).
النحل وهللا اخرجكم من بطون امهاتكم التعلمون شيأ وجعل لكم السمع واالبصار واالفئدة لعلكم تشكرون
ه78
Artinya:
"Dan Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tidak
tahu apa-apa, lalu Allah menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan
akal fikiran agar kamu bersyukur" (QS.16:78).
Penelitian yang dilakukan oleh (Shirvani & Ganji, 2013) bahwa pemberian
kompres ice gel dapat menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.Kompres ice
gel merupakan suatu tindakan kompres dingin dengan menggunakan alat berbentuk
gel yang dikemas dalam kantung plastik yang sudah dinetralkan dan tidak beracun.
Ice gel dapat digunakan sebagai metode non-farmakologi dalam pengurangan nyeri
persalinan, (Skiveren, Kjaerby, & Larsen, 2008).
menurut Turlina dan Vilanti, 2013, bahwa dengan diberikan kompres dingin
meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, memperlambat aliran
implus nyeri, meredakan perdarahan dan meningkatkan ambang nyeri ketegangan
otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri, juga mengurangi
ketegangan nyeri sendi dan otot, mengurangi pembengkakan, dan menyejukan
kulit, kompres dingin akan membuat daerah yang terkena dengan memperlambat
transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik.
ٍ هَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َما تَحْ ِم ُل ُكلُّ أُ ْنثَى َو َما ت َِغيضُ األرْ َحا ُم َو َما ت َْزدَا ُد َو ُكلُّ َش ْي ٍء ِع ْن َدهُ بِ ِم ْقد
َار
Artinya:
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan
rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-
Nya ada ukurannya". (QS. Ar Ra’d: 8
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita
melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena penyebabnya
sudah pasti, yaitu karena adanya proses persalinan.Untuk batasan maksimalnya
para ulama berselisih pendapat. Ulama Syafi’iyah berpendapat darah nifas
maksimalnya adalah 60 hari. Ada juga yang berpendapat 40 hari. Mereka beralasan
dengan hadits Ummu Salamah, di mana ia berkata,
ً تَ ْق ُع ُد بَ ْع َ«د نِفَا ِسهَا أَرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما أَوْ أَرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة-صلى هللا عليه وسلم- ِ ت النُّفَ َسا ُء َعلَى َع ْه ِد َرسُو ِل هَّللا
ِ ََكان
Artinya:
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2002).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Donna, 2003).
النحل وهللا اخرجكم من بطون امهاتكم التعلمون شيأ وجعل لكم السمع واالبصار واالفئدة لعلكم تشكرون
ه78
Artinya:
"Dan Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tidak
tahu apa-apa, lalu Allah menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan
akal fikiran agar kamu bersyukur" (QS.16:78).
Hasil ini sejalan dengan penelitian Khusniyah tahun 2011 dengan hasil
bahwa terdapat pengaruh pemberian kompres dingin terhadap penurunan nyeri kala
I fase aktif persalinan fisiologis dengan nilai p 0,001.
Penelitian yang dilakukan oleh (Shirvani & Ganji, 2013) bahwa pemberian
kompres ice gel dapat menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.Kompres ice
gel merupakan suatu tindakan kompres dingin dengan menggunakan alat berbentuk
gel yang dikemas dalam kantung plastik yang sudah dinetralkan dan tidak beracun.
Ice gel dapat digunakan sebagai metode non-farmakologi dalam pengurangan nyeri
persalinan, (Skiveren, Kjaerby, & Larsen, 2008).
menurut Turlina dan Vilanti, 2013, bahwa dengan diberikan kompres dingin
meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, memperlambat aliran
implus nyeri, meredakan perdarahan dan meningkatkan ambang nyeri ketegangan
otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri, juga mengurangi
ketegangan nyeri sendi dan otot, mengurangi pembengkakan, dan menyejukan
kulit, kompres dingin akan membuat daerah yang terkena dengan memperlambat
transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik.
BAB III
METODOLOGI
A.Desain Penelitian
Desain Laporan Tugas Akhir adalah susunan atau rancangan
penelitian yang akan dilaksanakan. Penulisan laporan ini menggunakan
metode studi kasus (case study). Studi kasus atau case study adalah suatu
metode penelitian dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu
kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit yang menjadi kasus tersebut
dianalisis secara mendalam baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan
kasus iparan tertentu, (Notoadmojo:2012).
B.Sasaran
Sasaran dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah Ny D umur 25 tahun,
hamil anak pertama yang telah bersedia menandatangani lembar informed
consent yang disediakan