PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebelum kehamilan yang berlangsung 6-8 minggu (Sukma dkk, 2017). Masa
nifas juga merupakan masa kritis ibu dan anak terutama pada 24 jam
partum) dan 50% kematian ibu nifas ialah pada 24 jam pertama, dari data
sampai batas waktu 42 hari (post partum), tetapi bukan karena kecelakaan
….. kasus di tahun 2019, …. kasus di tahun 2020, menjadi ….. kasus di
tahun 2021 (Kemenkes RI, 2022). AKI di Provinsi Jawa Barat pada tahun
1
2
2020 sebesar 745 kasus atau 85,77 per 100.000 KH, meningkat 61 kasus
pada tahun 2020 sebanyak 21 kematian ibu dari 19.060 jumlah kelahiran
ibu maternal yang terjadi pada masa nifas dan Puskesmas Conggeang tahun
diberikan pada ibu selama periode 6 jam sampai 42 hari setelah melahirkan
Cakupan pelayanan ibu nifas (KF3) di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
95,1%.
perempuan belum berada pada masa suci. Berdasarkan hadis dari Ummu
adaptasi diantaranya fisiologi, psikologi dan sosial. Namun tidak semua ibu
nifas dapat melewati hal tersebut dengan baik, dan dapat berdampak pada
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu nifas yaitu rasa nyeri yang
jahitan episiotomi dapat menimbulkan rasa tidak nyamanan pada ibu. Cara
Selain Ketidaknyamanan fisik faktor lain yang sering terjadi pada ibu
18,37% pada satu bulan pertama setelah melahirkan dan 15,19% pada dua
Ibu post partum apabila bisa memahami dan menyesuaikan diri pada
Sebaliknya ketika ibu merasakan takut, khawatir, dan cemas pada perubahan
satunya adalah postpartum blues (Jannah, 2011). Post partum blues pada
Husada Malang. Postpartum blues beresiko 3,5 kali terjadi pada usia 35
tahun dibandingkan usia 20-34 tahun, dan 3,6 kali berisiko terjadi pada
bayi dan ibu karena minat dan ketertarikan ibu terhadap bayinya berkurang,
Ibu yang mendapati gejala depresi tidak dapat merawat bayinya secara
optimal sebab perasaan tidak mampu dan tidak berdaya dan dapat
2016). Ibu post partum yang mengalami cemas hingga terjadi postpartum
ibu pada masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar,
umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi baru lahir, pemberian asi,
keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman (Osman, et all, 2010).
6
dilakukan sebanyak empat kali untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru
2016).
involusi terjadi secara normal, tidak terdapat komplikasi dan ibu tampak
kasus dan kontrol, dimana ibu post partum yang mendapat pendampingan
Hasil wawancara yang dilakukan pada 10 orang ibu nifas terdapat 6 ibu
nifas merasa nyeri yang hebat dengan luka bekas jahitannya, 4 ibu nifas
anak, 3 orang ibu nifas mengeluhkan detak jantung yang berdebar-debar dan
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Bidan
E. Sistematika Penulisan
terdiri atas lima bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Dalam bab ini berisikan tentang pengembangan metodologi yang terdiri dari
kerangka pemikiran, sumber data dan jenis data serta metode analisis data.
TINJAUN PUSTAKA
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
Puerperium adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan
tidak hamil.
nifas yang paling singkat tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam
maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas adalah masa setelah keluarnya
plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
2014).
bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu nifas. Tujuan
11
12
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik secara fisik maupun psikologis
dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting,
penunjang
menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
d. Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya,
a. Immediate puerperium, yaitu waktu 0-24 jam setelah melahirkan. ibu telah
waktu yang diperlukan oleh ibu untuk pulih dan sehat sempurna. Waktu
Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologi ibu dalam masa post partum
peningkatan nutrisi.
8) Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu pada fase ini adalah
sebagai berikut:
1) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya. Setelah ibu
keluarga.
b. Lokhea Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea
berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap
involusi.
1) Lokhea rubra Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4
masa post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi
berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post
partum.
4) Lokhea alba Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel,
selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini
tertinggalnya sisa atau selaput plasenta. Lokhea alba atau serosa yang
dengan nyeri pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan
statis”.
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam
keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan
karena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada
biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama.
Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher
17
dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat diatasi
sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini
i. Perubahan Tanda-tanda Vital Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang
1) Suhu badan Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik
badan akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik
lagi karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila suhu tidak turun,
2) Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut
nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang
tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada
suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga
nafas. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat,
haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut
c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung Sakit Kepala yang terus
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan Deman muntah, rasa sakit sewaktu
buang air seni, atau merasa tidak enak badan Payudara yang memerah panas
dan/atau sakit.
19
f. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi.
2018).
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua pera dangan alat-alat
genitalia dalam masa nifas. Infeksi setelah persa linan disebabkan oleh bakteri
atau kuman. Infeksi masa nifas ini menjadi penyebab tertinggi angka kematian
Oleh karena itu, demam menjadi gejala yang penting untuk diwaspadai
apabila terjadi pada ibu postpartum. Demam pada masa nifas sering
Morbiditas nifas ini ditandai dengan suhu 38'C atau lebih yang terjadi
1) Infeksi Lokal
2) Infeksi Umum
20
dahulu.
manual).
7) Trauma jaringan yang luas atau luka terbuka seperti laseri yang tidak
diperbaiki.
8) Hematoma.
pulang. Jarang sekali suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ketiga
menilai status ibu dan status bayi baru lahir juga mencegah, mendeteksi, dan
dilakukan sebanyak empat (4) kali untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru
Tabel 2.1
Program Kunjungan Nifas
keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman. Bidan mampu mengkaji
kecukupan sumber yang ada di rumah, demikian pula keamanan di rumah dan
di lingkungan sekitar.
tertentu
cukup yakin bahwa asuhan yang diberikan cukup efektif, jika hasil akhir
cara menyusui
bayinya
d. Ibu berinteraksi positif terhadap satu sama lain (bayi dan anggota
1. Pengertian
yang berurutan yang terjadi secara terus menerus. Nyeri ini lebih umum
terjadi pada paritas tinggi dan pada wanita menyusui. Alasan nyeri yang
lebih berat pada wanita dengan paritas tinggi adalah penurunan tonus otot
pada wanita primipara yang tonus ototnya masih kuat dan uterus tetap
25
oksitosin tidak hanya memicu refleks let down (pengeluaran ASI) pada
melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik saat
b. Keringat berlebih
c. Pembesaran payudara
akumulasi dan stasis air susu serta peningkatan vaskularitas dan kongesti.
dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar
hari ketiga postpartum baik pada ibu menyusui maupun tidak menyusui
d. Nyeri perineum
26
e. Konstipasi
Rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita takut bahwa hal
tersebut dapat merobek jahitan atau akibat nyeri yang disebabkan oleh
f. Hemoroid
efektif bagi sebagian besar wanita yang kontraksinya sangat nyeri, seperti
tylenol, ibuprofen.
b. Keringat berlebih
menjaga kulit tetap bersih, kering dan menjaga hidrasi yaitu minum
c. Pembesaran payudara
menyusui atau tidak. Bagi ibu yang tidak menyusui, tindakan ini
laktasi.
d) Penggunaan analgesik
sementara
a) Kompres hangat
28
d. Nyeri perineum
atau empat, dan jika ada edema perineum. Manfaat optimal dicapai
duduk dingin termasuk penurunan respon pada ujung saraf dan juga
kecil, peras kassa hingga air tidak menetes, tetapi tetap basah, lipat
nyeri yang dialami wanita ketika duduk atau hendak berbaring dan
mengakibatkan nyeri.
e. Konstipasi
wanita yang mengalami laserasi derajat tiga atau empat dapat membantu
f. Hemoroid
1) Kantong es
2) Rendam duduk es
partum yaitu :
a. Ansietas
ibu post partum dapat disebakan oleh trauma selama persalinan. Trauma
merasa nyeri. Dari luka perineum yang dialami oleh ibu akan membuat
Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang terjadi pada kualitas dan
kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor eksternal. Pada ibu post
D. Kecemasan
1. Pengertian
perasaan individu dan pengalaman subjektif yang tidak dapat diamati secara
langsung dan perasaan tanpa objek yang spesifik dipacu oleh ketidaktahuan
yang sulit (ketakutan) dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon
terhadap ancaman atau stressor yang dapat timbul dari dalam individu sendiri
2. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan ringan
tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati serta
b. Kecemasan sedang
yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Orang
mengarahkan perhatian.
4) Dapat gagal untuk mengenali sesuatu apa yang terjadi pada situasi,
menganalisa.
7) Tremor, gemetar.
c. Kecemasan berat
memikirkan pada hal-hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang
melakukannya.
3) Memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu, hampir tidak
d. Panik
kontrol, tidak dapat berpikir secara sistematis dan tidak dapat melakukan
dengan kehidupan, dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama,
3) Tidak mampu untuk mengikuti, dapat berfokus hanya pada hal saat
mengingat.
3. Etilogi Kecemasan
yaitu:
a. Teori psikoanalitik
35
keinginan yang agresif atau dorongan seksual yang tidak disadari dengan
eksternal.
b. Teori perilaku
tersebut.
c. Teori eksistensial
tidak ada stimulus yang dapat diidentifikasi untuk perasaan cemas yang
bersifat kronik. Konsep inti dari teori ini adalah bahwa orang mengalami
takipneu).
2) Neurotransmiter
yaitu:
a) Norepinefrin
b) Serotonin
37
inteligensi tinggi.
perfeksionis.
38
4. Etilogi Kecemasan
a. Diare
b. Dizziness, light-headedness
c. Hiperhidrosis
d. Hiperefleksia
e. Hipertensi
f. Palpitasi
g. Midriasis pupil
i. Sinkop
j. Takikardi
k. Kesemutan di ekstremitas
l. Tremor
m. Gastric upset
mengenai adanya perasaan gugup atau takut. Perasaan malu mungkin juga
ini didesain untuk mencatat adanya kecemasan dan menilai kuantitas tingkat
kecemasan.
yang timbul: Tidak pernah sama sekali dengan nilai (1), Kadang-kadang saja
panik).
sebagai alat skrining kecemasan. Kuesioner ini juga sering digunakan untuk
E. Kerangka Teori
Masa nifas, disebut juga masa post partum atau puerperium, adalah masa
Perubahan yang terjadi pada masa nifas yaitu terjadi perubahan pada sistem
psikologi dan sosial. Namun tidak semua ibu nifas dapat melewati hal tersebut
dengan baik, dan dapat berdampak pada gangguan fisiologis dan psikologis. Salah
ialah kecemasan.
Ketidaknyamanan fisik yang terjadi pada masa nifas adalah Nyeri setelah
Selain Ketidaknyamanan fisik faktor lain yang sering terjadi pada ibu nifas
dialami oleh ibu primipara yang muncul akibat ketidakmampuan dan belum
(Paul, 2013). Kecemasan postpartum dan depresi dapat berefek pada keseluruhan
periode postnatal disebabkan karena adanya proses transisi wanita dan pria dalam
proses menjadi orang tua, terjadi penyesuaian diri yang besar diantara hubungan
Selama masa nifas, akan terjadi banyak perubahan pada tubuh, baik secara
emosional ataupun fisik. Pada masa ini, Anda akan memulai beberapa kebiasaan
lain menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik secara fisik maupun psikologis,
Berdasarkan teori tersebut diatas maka dapat dibuat kerangak teori tersebut
sebagai berikut :
42
Gambar 2.2
Kerangka Teori
Masa Nifas
penelitian (Supardi & Rustika, 2013). Berdasarkan teori dari kajian pustaka, dapat
disusun sebuah kerangka konsep dari penelitian ini dalam bentuk bagan sebagai
berikut :
Ketidaknyamanan Fisik
43
Efektifitas
Kunjungan Nifas
Kecemasan
Gambar 2.1
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
hubungan kausal secara deskriptif dan analitik, dan metode yang digunakan
adalah metode survey. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah studi
potong lintang (cross sectional study) yaitu mencari hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat yang diukur dalam satu waktu secara bersamaan
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2015).
nifas.
44
45
2. Definisi Operasional
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2015).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur
Ukur
Variabel bebas (V. independent)
1. Ketidaknyama Suatu perasaan yang Kuesioner Ordinal 1. Ketidaknya
na fisik mengganggu manan
kenyamanan ibu nifas ringan, jika
akibat kondisi setelah skor 1-3
melahirkan 2. Ketidaknya
manan
sedang, jika
skor 3-7
3. Ketidaknya
manan
tinggi, jika
skor 7-9
4. Ketidaknya
manan
sangat
tinggi, jika
skor 10
2. Kecemasan Reaksi emosional yang Zung Self- Ordinal 1. Kecemasan
timbul oleh penyebab Rating ringan, jika
yang tidak spesifik Anxiety skor 20-44
yang dapat Scale 2. Kecemasan
menimbulkan perasaan sedang, jika
tidak nyaman pada ibu skor 45-59
nifas, yang diukur 3. kecemasan
menggunakan Zung berat, jika
Self-rating Anxiety skor 60-74
Scale (ZSAS). 4. Kecemasan
Ada empat tingkatan panik, jika
yaitu tidak cemas, skor 75-80
kecemasan ringan, :
sedang, panik
3. Efektiftas Tindakan ibu pasca Kuesioner Ordinal 1. Patuh: bila
46
1. Populasi
juga merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang
Conggeang periode bulan Januari sampai Agustus 2022 sebanyak 368 ibu
nifas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu nifas yang ada di wilayah
rumus.
N
n=
1+ N ( d)2
Dimana :
47
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,10%).
Besar sampel dalam penelitian ini adalah :
368
n= 2
1+368 (0,1)
368
n=
1+368 (0,01)
368
n=
1+3,68
368
n= = ≈ 78,6
4,68
n = 79 responden
79 responden.
a. Tahap pertama, ibu nifas yang ada di 9 Desa yang ada di wilayah
masing-masing Desa.
Ni
ni= xn
N
Keterangan :
48
Tabel 3.2
Proporsi Sampel Per Desa
kriteria inklusi dan ekslusi dari sampel, adapun kriterinya sebagai berikut :
Puskesmas Conggeang.
metoda, yaitu :
1. Wawancara
langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.
(semistructure interview).
2. Observasi
dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga
objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar
tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dalam penelitian
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Seperti laporan bulanan Program KIA, Profil Puskesmas. Data ini dapat
berikut :
51
1. Editing
diperoleh atau dikumpulkan. Dalam penelitian ini pada tahap editing data
yang telah diperoleh semuanya sudah lengkap dan tidak ada yang kosong.
2. Coding
yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
3. Data entry
4. Cleaning
yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Pada penelitian ini, saat
5. Tabulating
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
1. Analisis Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Jumlah pernyataan
n = Jumlah sampel
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang
Analisa bivariat dilakukan dengan uji chi square dengan derajat kepercayaan
(B-1) (K-1) = 1
( O − E )2
X 2 =∑
E
X2 : Statistik Chi-Square
df = (b-1) (k-1)
keterangan :
a. Jika nilai “p” ≤ 0,05 maka H(0) ditolak yang berarti secara statistik
b. Jika nilai “p” > 0,05 maka H(0) gagal ditolak sehingga secara statistik
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
akan diteliti
54
2. Tahap Pelaksanaan
tangan, menjaga jarak dan sudah diukur suhu dengan hasil normal.
Conggeang.
koesioner bila mana responden ada yang tidak mengerti bisa langsung
i. Untuk lembar kuesioner diambil saat itu juga apabila responden sudah
Sumedang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
November 2022.
H. Etika Penelitian
Universitah ‘Aisyah dan ijin penelitian dari Dinas Kesehatan Kab. Sumedang
human subjects in research (Polit & Beck dalam Kurniawan, 2015) lima hak
tersebut adalah :
Responden memiliki hak untuk dihargai tentang apa yag mereka lakukan dan
apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan
bagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan orang lain. Peneliti hanya
santai, tenang dan kondusif serta tidak diketahui oleh orang lain, kecuali
biodata, arsip kuesioner dalam tempat khusus yang hanya dapat diakses oleh
peneliti. Semua bentuk data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis
4. Justice
masa nifas.
wawancara terlebih dulu dan memulainya lagi ketika kondisi sudah stabil dan