Proposal
Disusun oleh :
SABARINA
NIM 202204185
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan 60% atau sekitar 598.000
dari jumlah tersebut sebanyak 10% ibu meninggal dunia ketika masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama. Pada tahun 2010 ibu nifas sebanyak 80% atau sekitar
860.000 dan yang meninggal dunia sekitar 20%. Sementara pada tahun 2014
jumlah ibu nifas mengalami peningkatan 5% dari tahun sebelumnya atau sekitar
928.000 dengan angka kematian ibu nifas sebanyak 398.000. Karena itu ibu nifas
yang meliputi seluruh masyarakat bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu,
(SDKI) 2012-2014, AKI di Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Hal ini
berarti bahwa lebih dari 18.000 ibu meninggal setiap tahun atau 2 ibu meninggal
setiap jam, oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas
1
2
ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini
Sebagai seorang bidan yang profesional, bidan perlu mengembangkan ilmu dan
2012).
Asuhan masa nifas diperlukan dalam masa ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu termasuk
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian ibu pada masa nifas
terjadi dalam 24 jam. Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab bidan untuk
memberikan asuhan kebidanan ibu nifas sangat diperlukan (Sunarsih dkk, 2011).
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti kaeadaan semula. Masa ini berlangsung selama kira-
kira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami
besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan maka tidak
2012).
3
Masa ini merupakan masa-masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
fisiologis. Pada masa ini sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik,
tetapi sebagian lainnya ada juga yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan akan
atau suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam
beberapa tingkatan dimana penyebabnya tidak pasti / tidak ada objek yang nyata
(Kusumawati, 2010).
Banyak faktor yang berperan pada masa ibu nifas dalam proses adaptasi
psikologis, salah satunya yang penting adalah dukungan keluarga dan suami.
Dalam menjalani peran sebagai seorang ibu yang baru perlu adaptasi yang baik,
dukungan yang positif bagi ibu dalam menjalani peran baru setelah melahirkan.
Dengan respon positif dari keluarga, akan mempercepat proses adaptasi peran
sehingga akan memudahkan ibu dalam menjalani peran barunya menjadi seorang
ibu, dan akan mengurangi rasa kecemasan apalagi pada ibu yang baru pertama
sepenuhnya berada pada kondisi yang stabil, baik fisik maupun psikologisnya
(Sulistyawati, 2012).
4
Menurut para ahli gangguan ini merupakan afeksi yang paling sering
dijumpai pada masa post partum (Gorrie, 2012). Walaupun insidensinya sulit
untuk diketahui secara pasti, namun diyakini 10-15% ibu yang melahirkan
mengalami gangguan ini, maka dari itu sangat diperlukan suatu dukungan dari
Kecemasan Ibu pada Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pidie
Tahun 2021”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pidie Tahun 2021.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
4. Bagi Responden
E. Keaslian Penelitian
menjadi cemas sedang 86,7% (n=13). Hasil analisa uji Wilcoxon diperoleh p =