Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Ronaldo 21120055
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui adalah proses yang alami dan bayi menghisap secara alamiah,
akan tetapi bisa timbul kesulitan pada awalnya karena itu diperlukan cara
menyusui yang baik dan benar yaitu suatu cara atau metode yang
diterapkan dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan
baik dan benar. Dengan menyusui sendiri bayi anda telah menjalin
hubungan yang sangat penting antar ibu dan bayi (Syafrudin, 2011 : 05).
Menyusui adalah proses alamiah yang merupakan suatu seni yang harus
dipelajari kembali. Keberhasilan dalam menyusui membutuhkan dukungan
baik dari orang yang telah mengelaminya atau dari seseorang yang
professional (Romainah, 2007 : 57).
Ketidakmampuan cara menyusui yang baik dan benar itu terjadi bukan
hanya karena ibu masih mempunyai anak pertama atau lebih dikenal
dengan ibu primipara. Tetapi ternyata ibu multipara yang sudah
mempunyai anak lebih dari satu dan sudah mempunyai pengalaman juga
masih banyak yang belum mengetahui tentang cara menyusui yang baik
dan benar dan mereka sering salah dalam memposisikan bayi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan ibu dapat memahami teknik menyusui yang baik dan
benar.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian menyusui
b. Menyebutkan tujuan menyusui
c. Menyebutkan manfaat menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan macam-macam posisi menyusui
f. Menjelaskan tanda bayi cukup ASI
C. Manfaat
Dengan adanya proposal ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
berarti kepada :
1. Bagi Instusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bacaan dan sumber informasi bagi mahasiswa
dan pendidikan dalam melaksanakan program pendidikan.
2. Bagi Masyarakat/Orangtua Bayi
Setelah diberikan asuhan komprehensif diharapkan ibu menyusui dapat
mengaplikasikan cara menyusui dengan benar.
3. Bagi Mahasiswa
Sudi khusus ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
mahasiswa tentang cara memberikan pendidikan kesehatan mengenai
teknik menyusui yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyusui
Menyusui merupakan suatu upaya sederhana dan alamiah seorang ibu
kepada bayinya dalam proses pemberian makanan yang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta berpengaruh
terhadap biologis dan kejiwaan ibu dan anak (Marliandini dan Nyna,
2015).
Menyusui merupakan proses alamiah dan bukan hal baru yang akan dilalui
oleh seorang perempuan setelah melahirkan meliputi pemberian dalam
bentuk ASI atau makanan bayi, dimana proses menyusui dimulai saat ASI
diproduksi hingga saat bayi menghisap dan menelan ASI (Prawirohardjo,
2009).
ASI merupakan nutrisi alamiah dan makanan utama yang sempurna untuk
bayi. ASI mengandung hampir semua zat gizi dengan komposisi yang
sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang (Pollard,
2016).
B. Tujuan Menyusui
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif
yang bisa didapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi bayi antara
lain sebagai berikut :
1. Untuk bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat ASI yaitu bayi
dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik, mengandung
antibodi, ASI mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian
karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan
adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, ASI
meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi
pada payudara ibu.
2. Untuk ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara
lain bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu,
membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologi yang
akan memberikan dampak positif kepada ibu yang menyusui.
C. Manfaat Menyusui
Manfaat menyusui menurut Natia (2013), sebagai berikut :
1. Manfaat menyusui bagi ibu
Manfaat bagi ibu menyusui yaitu seperti bayi yang menghisap puting
dapat membuat rahim ibu mengecil dan mendekatkan kondisi ibu
kembali pada fase pra kehamilan, serta menurunkan ibu terjadi
perdarahan, resiko kanker payudara dan kanker rahim lebih rendah.
Menyusui bayi dapat menyingkat waktu, dan ASI tidak akan basi
sebab diproduksi secara alami di dalam payudara (Dwi, 2012).
2. Manfaat menyusui bagi bayi
Bayi yang disusui oleh ibunya akan merasakan rasa nyaman, aman dan
terlindungi, sebagai penghilang dahaga dan mengeyangkan. Dengan
suhu yang cocok dalam kehangatan ibunya, memberikan kekebalan
bagi bayi sebagai perlindungan dari berbagai penyakit, mengurangi
risiko terkenanya kanker payudara pada bayi perempuan, dan
meningkatkan kecerdasan otak (Kristiyansari, 2011).
3. Manfaat menyusui bagi keluarga
Manfaat memberikan ASI dari segi ekonomi, yaitu untuk mengurangi
pengeluaran keluarga. Sedangkan dari pandangan psikologi mampu
meningkatkan keharmonisan keluarga sehingga mental ibu baik dan
mampu mempererat ikatan batin bayi dengan keluarga sekaligus
memberikan kemudahan untuk menyusui lebih mudah karena bisa
diberikan setiap waktu (Rizki, 2013).
D. Waktu dan Cara Menyusui
Waktu untuk menyusui yang baik bertujuan untuk membantu ibu dalam
mengosongkan payudara dan mencegah terjadinya bendungan ASI atau
payudara membengkak. Menurut Kemenkes RI (2015) waktu dan cara
menyusui yang baik, adalah :
1. Menyusui sesuai kebutuhan bayi kapanpun bayi meminta (on demand).
2. Ibu menyusui bayi dari kedua payudara secara bergantian masing-
masing 5-15 menit hingga air susu berhenti keluar dan bayi berhenti
menyusu dengan melepas hisapannya secara spontan.
3. Ibu menyusui bayinya minimal 8 kali sehari.
4. Ketika bayi tidur lebih dari 3 jam maka bangunkan, dan susui.
5. Ibu menyusui bayinya sampai payudara terasa kosong.
6. Ketika bayi sudah kenyang tetapi payudara masih terasa penuh ibu bisa
mengeluarkan ASInya dengan cara diperah dan disimpan.
E. Teknik-Teknik Menyusui
1. Posisi dan Perletakan ASI
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
J. Produksi ASI
Novak & broom, 1999 (dalam ramayanti, 2004) produksi ASI merupakan
hasil perangsangan payudara oleh hormon prolaktin. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar hipofise anterior yang berada didasar otak. Bila bayi
menghisap ASI maka ASI akan dikeluarkan dan gudang ASI yang disebut
sinus laktiferus. Proses pengisapan akan merangsang ujung saraf disekitar
payudara untuk membawa pesan kekelenjar hipofise anterior untuk
memproduksi hormon prolaktin. Prolaktin kemudian akan dialirkan ke
kelenjar payudara untuk merangsang pembuatan ASI. Hal ini disebut
dengan refleks pembentukan ASI atau refleks prolaktin.
Produksi ASI/Prolaktin, dalarn laktasi prolaktin merupakan suatu hormon
yang disekresikan oleh glandula pituitari. Hormon ini memilki peranan
penting untuk memproduksi ASI, kadar hormon ini meninngkat selama
kehamilan (Saleha, 2009).
Makanan lain (termasuk air) dapat membuat bayi sakit dan menurunkan
persediaan ASI ibunya karena produksi ASI ibu tergantung pada
seberapa banyak ASI yang dihisap oleh bayinya (Sulistyawati, 2009).
Saatnya menenangkan bayi dengan sentuhan skin to skin ibu atau ayah
dengan bayi, menimangnya, mengajak bicara, dan mengusap. Hal ini
mampu membuat bayi lebih tenang, kemudian mulai menyusui lagi lalu
gunakan posisi bayi dengan baik dan benar sehingga proses menyusui bisa
lebih baik dan efektif.
BAB III
SUSUNAN ACARA
A. Nama Kegiatan
Pendidikan kesehatan (PENDKES) mengenai teknik menyusui yang baik
dan benar pada ibu post partum.
B. Peserta
Ibu post partum
F. Setting Tempat
PA P1
P2
K
F1 F2
OBS D
K
Keterangan : PA
Pembawa Acara Klien
Penyaji 1 P2 Penyaji 2
P1
Fasilitator 1 F2 Fasilitator 2
F1
Observer Dokumentasi
OBS D
G. Uraian Kerja
1. Pembawa acara : Ayu Putri Ani
2. Penyaji 1 : Shafira Amalia
3. Penyaji 2 : Rivani Agusmawati
4. Fasilitator 1 : Saskia Putri Maharani
5. Fasilitator 2 : Avendea Esa Candra
6. Observer : Destria Ramadhanty
7. Dokumentasi : Ronaldo
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Teknik menyusui yang benar adalah cara pemberian ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-langkah
menyusui yang benar yaitu mencuci tangan yang bersih menggunakan
sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting, duduk dan
berbaring dengan santai.
B. Saran
Hendaknya kita dapat menngetahui dan mengenali teknik menyusui yang
benar pada ibu menyusui, sehingga apabila kita sebagai tenaga kesehatan
dapat mengoptimalkan tugas kita dalam memberikan pendidikan
kesehatan yang lebih baik, dan ibu menyusui mampu memberikan ASI
hingga waktu yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth j. 2001. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. Kementrian
Kesehatan.
Latief, Abdul dkk. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nanny, Via Lia Dewi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Yogyakarta. Salimba Medika.
Sudarti, Afroh Fauziah. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta : Nuha Medika.
Syarif I, Widiasteti. 2009. Distrofi Muscular Duchenne. Majalah Kedokteran
Andalas. Diakses dari
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/62/59 (20
Januari 2021).
Bobak, Lowdermik, & Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas,
Edisi 4. Jakarta : EGC.
Farrere, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Johnson. 2016. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Wulandari & Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.