Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Teknik Menyusui Yang Benar

Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2017

Waktu : 60 menit

Pengajar : Mahasiswa Semester III Keperawatan

Tempat : Rumah Ketua RT 17

Sasaran : Ibu-ibu posyandu RT 17 Desa Kromengan

A. LATAR BELAKANG

Menyusui merupakan suatu proses ilmiah, namun sering ibu-ibu tidak


berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini dari semestinya (Depkes RI, 2003).
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan air susu kepada bayi dari buah dada
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI diproduksi dalam kelenjar-
kelenjar susu tersebut, kemudian ASI masuk ke dalam saluran penampungan ASI
dekat puting melalui saluran-saluran air susu (ductus), dan akan disimpan
sementara dalam penampungan sampai tiba saatnya bayi mengisapnya melalui
puting payudara (Nur Khasanah, 2011).

ASI menjamin status gizi yang baik bagi bayi, adanya faktor protektif dan
nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan
kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa
ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infksi, misalnya diare, otitis media dan
infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah. Kolostrum menganduung zat
kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang
terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan
menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan
penyakit alergi. (Info Datin Depkes RI)
Menurut WHO (2009) terdapat 35,6% ibu gagal menyusui bayinya dan 20%
diantaranya adalah ibu ibu di Negara berkembang, sementara itu berdasarkan data
dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu
yang gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya
pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering menderita
puting lecet dan retak. Maka dari itu kami akan memberikan penyuluhan tentang
Teknik Menyusui yang Benar agar Ibu dapat memberikan ASInya secara maksimal
sesuai anjuran pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintahan Indonesia.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Instruksional Umum

Selama mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mempraktikan cara


menyusui yang benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

1) Peserta dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang


2) Peserta dapat Menyebutkan posisi posisi menyusui
3) Peserta dapat menjelaskan tanda bayi cukup asi
4) Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
5) Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI

C. MATERI PENYULUHAN

Terlampir 1

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
4. Kuis
E. ALAT PEMEBELAJARAN

1. Leaflet
2. LCD
3. Panthom

F. SETTING TEMPAT

A,B,C Ket :

A = Moderator

B = Pemateri

C = Notulen
Audience Audience

G. WAKTU PELAKSANAAN

Penyuluhan kesehatan akan dilaksankan pada :

Tanggal : 16 November 2017

Waktu : 09.00 10.00 WIB

Tempat : Rumah Ketua RT 17

Sasaran : Ibu-ibu posyandu RT 17

H. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU


1. Pembukaan Mengucapkan Salam 10 menit
Perkenalan
Pendekatan peserta
2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian cara 30 menit
menyusui yang benar, macam-
macam posisi menyusui, fungsi
menyusuii, akibat tidak menyusui
dengan benar, mempraktikkan
langkah-langkah menyusui yang
benar.
Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
3. Penutup Mengadakan tanya jawab/ kuis 10 menit
Meminta peserta untuk
mempraktikkan cara menyusui yang
benar.
Membagikan leaflet
Ucapan Terima Kasih dan Salam
penutup

I. EVALUASI

Pertanyaan lisan/kuis tentang Teknik Menyusui yang Benar :

- Soal
1) Jelaskan pengertian cara menyusui yang benar ?
2) Sebutkan bagaimana posisi posisi menyusui ?
3) Jelaskan tanda bayi cukup yang asi ?
4) Bagaimana cara dan upaya untuk memperbanyak ASI ?

J. DAFTAR PUSTAKA

Dian Handayani.2013. Hubungan Tehnik Menyusui dengan Kelancaran


ASI Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Lampiran 1

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

1. Teknik Menyusui Yang Benar

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi
ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI
setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar
kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur
antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam
sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)

2. Posisi Menyusui

Menurut Djamaludin, dkk (2010) mengatakan bahwa satu hal yang penting
diingat, Sebaiknya, ibu mencuci tangan dulu hingga bersih sebelum mulai
menyusui. Berikut ini, beberapa cara menyusui:

a. Posisi sambil duduk.

1) Ambil posis duduk yang nyaman. Pangku bayi dengan menempelkan


perutnya pada perut ibu. Lalu, sanggah kepalanya 13 tepat pada siku lengan
bagian atas. Sementara, bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan
punggung dan bokongnya.
2) Agar lebih merangsang antusias bayi untuk menyusu, pijat bagian sekitar
aerola (daerah sekita puting) ibu hingga mengeluarkan sedikit ASI. Oleskan
ASI yang keluar itu pada puting ibu hingga jadi agak basah. Biasanya, bayi
akan langsung mengisap ketika mulut menyentuh tetesan ASI di sekitar
puting.
3) Tempelkan mulut bayi pada puting ibu. Saat bayi mulai mengisap tataplah
matanya dan sentuhlah ia sambil mengajaknya bicara. Hal ini merangsang
pencaindra dan organ-organ tubuhnya. Biarkan bayi ibu mengisap sepuas-
puasnya. Jangan dulu berganti ke sisi payudara yang sedang diisap benar-
benar terasa kosong.

b. Posisi Sambil Berbaring.

Para ibu yang melahirkan dengan metode Caesar, akan lebih nyaman bila
mengambil posisi berbaring miring saat pertama kali menyusui. Caranya :

1) Ibu berbaring miring menghadap bayi yang posisi tidurnya juga dimiringkan
menghadap ibu. Sejajarkan dan tempelkan mulutnya dengan puting ibu.
Lekatkan tubuhnya pada tubuh ibu. 14 Kemudian, tahan bagian punggung
dan bokongnya dengan tangan ibu;. Ketika ia mulai mengisap, lakukan
komunikasi dan sentuhan-sentuhan lembut padanya.
2) Seiring bertambah usia bayi dan perkembangan gerakan-gerakan tubuhnya,
bias any bayi akan mengekplorasi variada-variasi menyusui yang dirasakan
nyaman bagi dirinya.

c. Posisi sambil berdiri

Penjelasan tentang posisi menyusui sambil duduk, dapat diterapkan untuk


posisi berdiri. Namun, bagi para pemulam menyusui dengan posisi berdiri harus
dilakukan ekstra hati-hati. Jika tidak, akan membahayakan bagi bayi. Misalnya,
bayi lepas dari pengkuan.

Gambar 1.1, Teknik menyusui dengan posisi duduk,berbaring dan berdiri

3. Fungsi menyusui yang benar

1) Puting susu tidak lecet


2) Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3) Bayi menjadi tenang
4) Tidak terjadi gumoh

4. Akibat tidak menyusui dengan benar

1) Puting susu menjadi lecet


2) ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3) Bayi enggan menyusu
4) Bayi menjadi kembung

5. Tanda bayi menyusu dengan benar

1) Bayi tampak tenang


2) Badan bayi menempel pada perut ibu
3) Mulut bayi terbuka lebar
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5) Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih
banyak
6) Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7) Puting susu tidak terasa nyeri
8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9) Kepala bayi agak menengadah

6. Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup

1) Bayi akan terlihat puas setelah menyusu


2) Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu pertama (100-
200 gr setiap minggu)
3) Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
4) Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari
dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
5) Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi
dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap
harinya
7. Langkah-langkah menyusui yang benar

1) Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes


2) Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi).
4) Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting
dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
dan menjaga kelembaban puting susu).
6) Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7) Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan,
kepala bayi menghadap payudara
8) Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis
lurus
9) Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang
lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya.

10) Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut


bayi : Menyentuh pipi dengan puting susu atau
menyentuh sudut mulut bayi
11) Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk
mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian
memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi) .
12) Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau
menyangga payudara lagi
Gambar 1.3 Cara yang benar, cara yang salah.

13) Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi


selama menyusui

14) Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari


kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.

15) Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting
susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya

16) Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak


dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa
tunggu 10 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan.

8. Upaya memperbanyak ASI

1) Untuk Bayi

a) Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antra 10-15
menit disetiap payudara
b) Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah
c) Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan mendengarkan
suara menelan yang aktif.
d) Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui.

2) Untuk Ibu

a) Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum


b) Makan makanan yang bergizi
c) Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.
d) Susukan bayinya sesering mungkin (Anggraini, 2010; h. 22)

Anda mungkin juga menyukai