Waktu : 60 menit
A. LATAR BELAKANG
ASI menjamin status gizi yang baik bagi bayi, adanya faktor protektif dan
nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan
kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa
ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infksi, misalnya diare, otitis media dan
infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah. Kolostrum menganduung zat
kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang
terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan
menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan
penyakit alergi. (Info Datin Depkes RI)
Menurut WHO (2009) terdapat 35,6% ibu gagal menyusui bayinya dan 20%
diantaranya adalah ibu ibu di Negara berkembang, sementara itu berdasarkan data
dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu
yang gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya
pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering menderita
puting lecet dan retak. Maka dari itu kami akan memberikan penyuluhan tentang
Teknik Menyusui yang Benar agar Ibu dapat memberikan ASInya secara maksimal
sesuai anjuran pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintahan Indonesia.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
C. MATERI PENYULUHAN
Terlampir 1
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
4. Kuis
E. ALAT PEMEBELAJARAN
1. Leaflet
2. LCD
3. Panthom
F. SETTING TEMPAT
A,B,C Ket :
A = Moderator
B = Pemateri
C = Notulen
Audience Audience
G. WAKTU PELAKSANAAN
I. EVALUASI
- Soal
1) Jelaskan pengertian cara menyusui yang benar ?
2) Sebutkan bagaimana posisi posisi menyusui ?
3) Jelaskan tanda bayi cukup yang asi ?
4) Bagaimana cara dan upaya untuk memperbanyak ASI ?
J. DAFTAR PUSTAKA
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi
ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI
setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar
kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur
antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam
sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)
2. Posisi Menyusui
Menurut Djamaludin, dkk (2010) mengatakan bahwa satu hal yang penting
diingat, Sebaiknya, ibu mencuci tangan dulu hingga bersih sebelum mulai
menyusui. Berikut ini, beberapa cara menyusui:
Para ibu yang melahirkan dengan metode Caesar, akan lebih nyaman bila
mengambil posisi berbaring miring saat pertama kali menyusui. Caranya :
1) Ibu berbaring miring menghadap bayi yang posisi tidurnya juga dimiringkan
menghadap ibu. Sejajarkan dan tempelkan mulutnya dengan puting ibu.
Lekatkan tubuhnya pada tubuh ibu. 14 Kemudian, tahan bagian punggung
dan bokongnya dengan tangan ibu;. Ketika ia mulai mengisap, lakukan
komunikasi dan sentuhan-sentuhan lembut padanya.
2) Seiring bertambah usia bayi dan perkembangan gerakan-gerakan tubuhnya,
bias any bayi akan mengekplorasi variada-variasi menyusui yang dirasakan
nyaman bagi dirinya.
15) Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting
susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
1) Untuk Bayi
a) Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antra 10-15
menit disetiap payudara
b) Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah
c) Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan mendengarkan
suara menelan yang aktif.
d) Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui.
2) Untuk Ibu