Anda di halaman 1dari 19

SINDROM NEFRITIS

AKUT (SNA)
Disusun Oleh :
Kelompok II
Sindrom Nefritis Akut (SNA) ?
Merupakan kelainan ginjal yang
disebabkan oleh respon imun yang dipicu
oleh inflamasi dan proliferasi jaringan
glomerular.
Dintandai dengan hematuria,
proteinuria, silinderuria (terutama silinder
eritrosit), dengan atau tanpa disertai
hipertensi, edema, gejala-gejala dari
kongesti vaskuler atau gagal ginjal akut.
DAPAT DITEMUKAN PADA ?
1.Pasien yang sebelumnya mempunyai ginjal yang masih normal.
2. Merupakan komplikasi kelainan ginjal.
• Komplikasi sementara (transien) gagal ginjal kronik (GGK).
• Superimposed sindrom neftritik

De Wardener (1985)

Keterlambatan diagnosa medis dan pengelolaan adekuat akan


menyebabkan kematian.
ETIOLOGI SNA
1. Faktor Infeksi
• Nefritis yang timbul setelah infeksi (Streptococcus beta
hemolyticus).
• Nefritis yang berhubungan dengan infeksi sistemik lain.
2. Penyakit multisistemik.
• Lupus eritematosus sistemik
• Purpura Henoch schonlein (PHS)
3. Penyakit ginjal primer.
4. Nefritis Herediter (Sindrom Alport).
PATHWAY
Manifestasi Klinis
Gejala umum dari Gejala lainnya yang mungkin
sindrom nefritis : terjadi meliputi :
• Penglihatan kabur,
• Darah dalam urin. biasanya dari pembuluh
• Penurunan darah pecah di retina
produksi urine. • Batuk mata mengandung
• Pembengkakan lendir atau pink, bahan
wajah, rongga berbusa dari penumpukan
mata, kaki, cairan di paru-paru
lengan, tangan, • Napas tersengal, dari
kaki, perut, atau penumpukan cairan di
daerah lain paru-paru perasaan umum
tekanan darah
tinggi. sakit (malaise), mengantuk,
kebingungan, sakit dan
nyeri, sakit kepala
PENATALAKSANAAN YANG DAPAT DILAKUKAN ?
Farmakologi :
1) Pengobatan hipertensi dengan
diuretik kuat.
2) Terapi steroid intravena
3) Pengobatan infeksi streptokokus.
Tujuan utama dari pengobatan adalah
mengendalikan hipertensi dan edema.
Non-farmakologi :
• Terapi simtomatik
• Pemberian diet
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Urin
• Pemeriksaan Bakteriologi.
• Pemeriksaan Pencitraan/ Foto
Thorax
Seorang laki-laki, 14 tahun, Suku Bali. Masuk rumah sakit (MRS) tanggal 7
September 2004, dengan keluhan bengkak pada wajahnya terutama
sekitar mata. Bengkak dirasakan sejak 3 hari sebelum MRS, dirasakan tebal
dan tanpa nyeri. Bengkak pada muka,kaki dan daerah perut, bengkak jelas
saat pagi hari.
Penderita mengeluh sesak sejak 3 hari sebelum MRS, dirasakan beberapa
jam setelah timbul bengkak pada mata, tidak memberat dan tidak
membaik dengan perubahan posisi. Klien mengeluh kencing berwarna
kemerahan, klien tidak nyeri saat BAK dan demam. 2 minggu yang lalu
penderita mengeluh panas, batuk, pilek dan nyeri pada tenggorokannya.
Pada pemeriksaan, kesadaran compos mentis, Tensi 170/100 mmHg, nadi
80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, temperatur 370C, berat badan 47 kg,
dan tinggi badan 157 cm, status gizi cukup.
Diagnosa Keperawatan

• Intoleransi aktivitas b.d berdasarkan


proses penyakit
• Penurunan curah jantung b.d berdarkan
Frekuensi jantung
• Resiko tinggi Infeksi b.d Imunitas menurun
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Ketidakefektifan pola nafas Pembengkakan pada perlorbita
Klien mengeluh sesak sejak 3 hari ↓
sebelum MRS dirasakan beberapa Mata
jam setelah timbul bengkak pada ↓
mata, tidak memberat dan tidak Oedema
membaik dengan perubahan posisi ↓
Kelebihan volume cairan
DO : ↓
TTV Menekan diagfragma
TD 170/ 100 mmHg ↓
N 80x per menit Otot pernafasan tidak optimal
R 20x per menit ↓
S 370C Nafas tidak adekuat
Paru tidak ditemukan ↓
Ketidakefektifan pola nafas
DS : Penurunan curah jantung Penurunan volume intravaskuler
Pasien mengatakan bengkak ↓
pada bagian wajah dirasakan Hipovolemia

tebal tanpa nyeri, bengkak pada
Sekresi rennin
muka meluas hingga kaki dan

daerah perut terutama bengkak Mengubah angiotensin menjadi I
lebih jelas saat pagi hari &II

DO : Efek vasokonstriksi arterioral
TTV perifer
TD : 170/100 mmHg
N : 80x/ menit ↓
Peningkatan tekanan darah
R : 20x/ menit

Q : 37oC
Beban kerja jantung meningkat
EKG : irama sinus normal ↓↓
84x/menit Penurunan curah jantung
DS : - Intoleransi aktivitas penekanan pada tubuh terlalu
dalam
DO : ↓
Klien mengalami nutrisi & OZ menurun
bengkak pada daerah metabolism anaerob
mata yang meluas ke ↓
arah kaki dan daerah produksi asam laktat meningkat

perut terutama pagi menumpuk diotot
hari ↓
kelemahan, keletihan, mudah
capek
↓↓
intoleransi aktivitas
DX NOC NIC
Ketidakefektifan pola nafas b. Status Pernafasan c Kepatenan Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas
d gangguan fungsi pernafasan  Frekuensi pernafasan 3-4  Posisikan pasien untuk memasimalkan
 Irama pernafasan 3-4 ventilasi
Status Neurologi :  Monitor status pernafasan dan oksigenisasi
 TD sisrolik 2-4 sebagaimana mestinya
 TD diastolic 2-4 Monitor Pernafasan
 Denyut nadi radial 3-4  Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
kesulita bernafas
 Monitor sekresi pernafasan pasien
 Monitor keluhan sesak nafas pasien,
termasuk kegiatan yang meningkatkan atau
memperburuk sesak nafas tersebut
Penurunan curah jantung Status Jantung Paru Monitor TTV
b.d frekuensi jantung (  TD sistolik 3-4  Monitor TD, nadi, suhu, pernafasan dengan tepat
edema)  TD diastolic 3-4  Monitor TTV sebelum dan setelah beraktifitas dengan
 Tingkat pernafasan 3-4 tepat
Pengetahuan: Manajemen  Monitor irama dan laju pernafasan misalnya
Penyakit Jantung kedalaman dan kesimetrisan
 Tanda dan gejala awal Monitor Pernafasan
penyakt 3-4  Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan
 Strategi mengurangi bernafas
faktor resiko 3-4  Auskultasi suara nafas, catat area dimana terjadi
penurunan atau tidak adanya ventilasi dan keberadaan
suara nafas tambahan
Intoleransi aktifitas bd Statu Jantung Paru Monitor TTV
imobilitas karena proses  TD sistolik 2-4  Monitor TD, suhu, nadi dan pernafasan dengan tepat
penyakit  TD diastolic 2-4  Monitor keberadaan dan kualitas nadi
 Tingkat pernafasan 2-4  Auskultasi TD dikedua lengan dan bandingkan
 Irama jantung 3-4  Monitor irama dan laju pernafasan misalnya kedalaman dan
Kebugaran Fisik kesimetrisan
 Kinerja aktifitas fisik 3-4 Mananjemen Resiko Jantung
 TD 2-4  Instrusikan pasien dan keluarga mengenain tanda gejala penyakit
 Fungsi Pernafasan 2-4 jantung dini dan perburukan penyakit jantung sebagaimna
mestinya
 Prioritaskan hal-hal yang mengurangi resiko jantung dengan
kolaborasi bersama pasien dan keluarga
 Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor TD dan denyut
jantung secara rutin dengan berolahraga sebagaiman mestinya

Anda mungkin juga menyukai