Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat : Di Ruang
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. METODE
1. Ceramah
D. SUMBER
Arum, D., dan Sujiyatini., 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini., Nuha
Medika, Jogjakarta.
Glasier, A. & Gebbie, A., 2005, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
Jakarta : EGC.
E. MATERI
Terlampir
F. SETTING ACARA/ KEGIATAN
A. Pengertian Vasektomi
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga jalur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi (Arum &
Sujiyatni. 2009)
1. Indikasi
melahirkan kembali
2. Kontaindikasi
a. Penderita hernia
seumur hidup.
menjalankan vasektomi
f. Klien perlu istirahat total selama 1 hari dan tidak bekerja keras selama 1
minggu.
b. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam bingkai dalam
pangkal paha kiri kanan dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang
asam pikrat 2%. Bila ada bulu perlu dicukur terlebih dahulu, sebaiknya
c. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang
d. Tepat di linea mediana diatas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi
(Prokain atau Lidokain atau Novokain atau Xilokain 1-2%) 0,5 ml, lalu jarum
e. Kulit skrotum diiris longitudinal 1 sampai 2 cm, tepat diatas vas deferens yang
cermat. Sebaiknya ditambah lagi obat anastesi kedalam fasia vas deferens
dan baru kemudian fasia disayat longitudinal sepanjang 0,5 cm. Usahakan
tepi sayatan rata (dapat dicapai jika pisau cukup tajam) hingga memudahkan
penjahitan kembali. Setelah fasia vas deferens dibuka terlihat vas deferens
yang berwarna putih mengkilat seperti mutiara. Selanjutnya vas deferens dan
g. Jepitkan vas deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2 cm
dan ikat dengan benang kedua ujungnya. Setelah diikat jangan dipotong dulu.
Tariklah benang yang mengkilat kedua ujung vas deferen tersebut untuk
melihat kalau ada perdarahan yang tersembunyi. Jepitan hanya pada titik
lain seperti arteri testikularis atau defernsialis yang berakibat kematian testis
itu sendiri.
sutra no 00,0 atau 1 untuk mengikat vas deferens tersebut. Ikatan tidak boleh
terlalu longgar tetapi juga jangan terlalu keras karena dapat memotong vas
deferens.
melakukan interposisi vas deferens, yakni menjahit kembali fasia yang terluka
j. Lakukanlah tindakan di atas (langkah 6-9) untuk vas deferens kanan dan kiri,
dan setelah selesai, tutuplah kulit dengan 1-2 jahitan plain catgut no. 00,0
kemudian rawat luka operasi sebagaimana mestinya, tutup dengan kasa steril
d. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis, dan bagian dalam pangkal paha kiri
e. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang
f. Tepat di linea mediana di atas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi
lokal (Prokain atau Lidokain atau Novokain atau Xilokain 1-2%) 0,5 ml, lalu
deponir lagi masing-masing 3-4 ml, prosedur ini dilakukan sebelah kanan dan
kiri.
lingkaran klem fiksasi pada garis tengah skrotum. Kemudian klem direbahkan
sebelah distal lingkaran klem dengan sebelah ujung klem diseksi dengan
ujung klem dan dalam keadaan tertutup ujung klem dimasukkan kembali
kulit sampai dinding vas deferens akan dapat dipisahkan dalam satu gerakan.
Setelah itu dinding vas deferens yang telah telanjang dapat terlihat.
j. Dengan ujung klem diseksi menghadap ke bawah, tusukkan salah satu ujung
klem ke dinding vas deferens dan ujung klem diputar menurut arah jarum
dirapatkan dan pegang dinding anterior vas deferens. Lepaskan klem fiksasi
dari kulit dan pindahkan untuk memegang vasdefrens yang telah terbuka.
Pegang dan fiksasi vas deferens yang sudah telanjang dengan klem fiksasi
pelan-pelan kebawah dengan klem diseksi. Kalau lubang telah cukup luas,
ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas deferens yang diangkat.
secara lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligasi dengan benang
sutra.
l. Diantara dua ligasi kira-kira 1-1,5 cm vas deferens dipotong dan diangkat.
m. Tarik pelan-pelan benang pada putung yang distal. Pegang secara halus
fasia vas deferens dengan klem diseksi dan tutup lubang fasia dengan
putung distal ada di luar fasia. Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan
vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan
n. Lakukan tindakan di atas (langkah 7-13) untuk vas deferens sebelah yang
lain, melalui luka di garis tengah yang sama, kalau tidak ada perdarahan, luka
kulit tidak perlu di jahit hanya diproksimalkan dengan band aid atau tensoplas