Anda di halaman 1dari 12

Al-Asalmiya Nursing

Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)


https://jurnal.stikes-alinsyirah.ac.id/index.php/keperawatan/
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
p-ISSN: 2338-2112
e-ISSN: 2580-0485

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA
PADANG

Eliwarti

Prodi S1 Keperawatan STIKes YPAK Padang, Jl.Pemuda No.18 Olo Padang


Email : eliwarti14@yahoo.com

ABSTRAK
Pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk mendeteksi resiko ketidak normalan dalam
kehamilan. Dari 22 Puskesmas yang ada di kota Padang Puskesmas Lubuk Buaya memiliki
Kunjungan Terbanyak, berdasarkan data yang di peroleh pada tahun 2017 sebanyak 2.141
(95,6%) dan pada tahun 2018 sebanyak 2.102 (97,7%) sehingga dapat dilihat terjadi penurunan
kunjungan dengan selisih 2,1 % dan enam bulan terakhir penurunan kunjungan tersebut masih
terjadi di Puskesmas Lubuk Buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan kunjungan Antenatal care pada ibu hamil di puskesmas Lubuk Buaya
Padang.Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Dilakukan di
Puskesmas Lubuk Buaya dengan populasi 138 orang, sampel di ambil secara Accidental
Sampling sebanyak 58 orang dengan kuesioner dan lembar ceklis. Pengolahan data secara
komputerisasi, di analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi
square. Hasil penelitian di dapatkan 63,8% kunjungan Antenatal care pada ibu hamil tidak baik,
60,3% ibu hamil memiliki pengetahuan rendah, 55,2% ibu hamil memiliki sikap negatif dan
58,6% keluarga tidak mendukung, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan
(p=0,001), sikap ibu hamil (p=0,005) dan dukungan keluarga (p=0,001) terhadap kunjungan
Antenatal Care pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Padang.

Kata Kunci: Sikap, Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Kunjungan Antenatal Care

ABSTRACT
Pregnancy check was very important to detect the risk of abnormalities in pregnancy. From 22
puskesmas in Padang city, Puskesmas Lubuk Buaya the most visited, based on the data that was
researcer collected from some source in 2017 have 2.141 ( 95,6%) visiter and 2018 as much
2.102 (97,7%) so the conclusion from that data any decreasing visiter as mach 2,1 %. And also
in 6 month before that problem still happen till now in there. This study aims to determined the
factors associated with the visit Antenatal care in pregnant. The type of research was
descriptive analytic with cross sectional design. Conducted in Lubuk Buaya Health Center with
a population of 138 people, the sample was taken by Accidental Sampling as many as 58 people
with questionnaires and checklists. Computerized data processing, in univariate analysis with
frequency distribution and bivariate using uju chi square.The result of this research is 63,8%
visit Antenatal care to pregnant mother is not good, 60,3% pregnant women have low
knowledge, 55,2% pregnant women have negative attitude and 58,6% family does not support,
there is significant relation between Knowledge (p = 0,001), attitudes of pregnant women (p =
0,005) and family support (p = 0,001) to visit of Antenatal Care in pregnant woman at
Puskesmas Lubuk Buaya.

Keywords: Attitude, Family Support, Knowledge, Visits Antenatal Care

Page | 57
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

PENDAHULUAN karena semakin tingginya pengetahuan


Antenatal Care (ANC) adalah yang di milki ibu maka ibu akan
pengawasan sebelum persalinan terutama melakukan pemeriksaan kehamilan
ditujukan pada pertumbuhan dan dengan sedini mungkin secara teratur
perkembangan janin dalam rahim sedangkan pada ibu yang memiliki
(Manuaba, 2010). Tujuan utama asuhan pengetahuan kurang kemungkinan ibu
antenatal care ( ANC ) adalah untuk tidak melakukan pemeriksaan kehamilan
memfasilitasi hasil yang sehat dan dengan teratur (Nototmodjo, 2014).
positif bagi ibu maupun bayinya Sikap merupakan kesiapan atau
dengan cara memantau kemajuan kesediaan untuk bertindak dan bukan
kehamilan untuk memastikan kesehatan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
ibu dan tumbuh kembang bayi, Dalam kata lain fungsi sikap belum
meningkatkan dan mempertahan kan merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau
kesehatan fisik, mental, serta sosial ibu aktivitas,akan tetapi merupakan
dan bayi, mengenali secara dini adanya predisposisi perilaku (tindakan) atau
ketidak normalan atau komplikasi yang reaksi tertutup.Sikap ibu hamil dalam
mungkin terjadi selama kehamilan, serta melakukan pemeriksaan kehamilan
mempersiapkan persalinan cukup bulan, ketenaga kesehatan sedini mungkin
ibu dan bayi dapat melewati proses tergantung dari pengetahuan yang di
kelahiran dengan selamat dan miliki ibu hamil itu sendiri karena
mempersiapkan peran ibu dan keluarga pengetahuan sangat mendasari untuk
dalam menerima kelahiran bayi ( Dewi meningkatkan kesehatan ibu
dan Sunarsih, 2012). (Notatmodjo, 2014).
Kunjungan antenatal care adalah Dukungan keluarga adalah suatu
kontak ibu hamil dengan tenaga bentuk hubungan interpersonal yang
profesional untuk mendapatkan meliputi sikap, tindakan dan penerimaan
pelayanan antenatal care sesuai standar terhadap anggota keluarga, sehingga
yang di tetapkan. Dalam pemeriksaan anggota keluarga merasa ada yang
antenatal care selain kuantitas jumlah memperhatikan. Ibu hamil sangat
kunjungan, perlu di perhatikan pula membutuhkan dukungan keluarga untuk
kualitas pemeriksaanya. Kunjungan memperhatikan serta mendampinginya
Antenatal Care sebaiknya di lakukan saat melakukan pemeriksaan kehamilan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan karena dengan adanya dukungan dari
dengan ketentuan minimal 1 kali pada keluarga terutama suami, ibu akan merasa
trismester pertama, 1 kali pada trismester nyaman dan tidak mengalami stres saat
ke dua dan 2 kali pada trismester ke tiga ( pemeriksaan kehamilan maupun
Depkes RI, 2007 ). persalinan. Dukungan keluarga
Pengetahuan adalah hasil merupakan suatu hal yang paling penting
pengindraan seseorang terhadap objek bagi seorang wanita hamil semakin
melalui indra yang di milikinya. Sebagian banyak bukti menunjukan bahwa wanita
besar pengetahuan seorang di peroleh yang di perhatikan dan di kasihi oleh
melalui indara pendengaran (telinga), pasangan atau keluarga selama hamil
indra penglihatan (mata). Pengetahuan akan menunjukan lebih sedikit gejala
atau kognitif merupakan domain yang emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi
sangat penting untuk terbentuknya persalinan, dan lebih mudah melakukan
tindakan seseorang. Pengetahuan seorang penyesuaian selama masa nifas
ibu hamil sangat penting untuk (Friedman, 2010).
meningkatkan kesehatan ibu dan janin

Page | 58
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Menurut World Health Padang. Jumlah ibu hamil resiko tinggi


Organisation (WHO) tahun 2010 99 % dari tahun ketahun terjadi hanya sedikit
kematian ibu terjadi di negara-negara penurunan, pada tahun 2014 jumlah ibu
berkembang dan Indonesia merupakan hamil resiko tiggi sebanyak 448 orang,
salah satunya diperkirakan setiap pada tahun 2015 menurun sebanyak 430
tahunnya 536.000 ibu meninggal saat orang dan pada tahun 2016 turun
persalinan.Berdasarkan target MDGs sebanyak 428 orang serta jumlah
(Millenium Development Goals) 2015 kunjungan ibu hamil dalam kurun waktu
yakni menurunkan Angka Kematian Ibu dua tahun terakhir terjadi penurunan,
(AKI) 102 per 100.000 kelahiran hidup di pada tahun 2014 jumlah kunjungan K4
dunia dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 2.141 (95,6%) dari 2.240 orang
menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup ibu hamil, pada tahun 2015 jumlah
yang harus dicapai. kunjungan K4 terjadi peningkatan
Berdasarkan survei demografi penurunan menjadi 2.102 (97,7%) dari
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, 2.151 orang ibu hamil. Dapat dilihat
angka kematian Ibu di Indonesia masih bahwa masih ada ibu hamil yang tidak
tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran teratur melakukan pemeriksaan
hidup angka ini terjadi peningkatan jika kehamilan sehingga dapat menyebabkan
di bandingkan dengan SDKI tahun 2007 ibu hamil resiko tinggi dan jika ibu
yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran melakukan pemeriksaan kehamilan
hidup. Target global MDGS (Millenium dengan teratur kemungkinan resiko tinggi
Development Goals) ke-5 adalah pada ibu hamil dapat segera di tangani
menurunkan angka kematian Ibu (AKI) serta di rujuk ke RS (Dinkes Kota
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup Padang, 2017).
pada tahun 2015. Mengacu dari kondisi Data yang di peroleh dari
saat ini, potensi untuk mencapai target puskesmas Lubuk Buaya padang tahun
MDGS ke-5 untuk menurunkan AKI 2019 tentang ibu hamil yang melakukan
adalah off track, artinya di perlukan pemeriksaan kehamilan atau kunjungan
kerjakeras dan sungguh-sungguh untuk Antenatal Care, jumlah ibu hamil yang
mencapainya (Depkes RI, 2014). berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya
AKI di Sumatera Barat sebesar Padang pada bulan Mei – Oktober tahun
212 /100.000 Kelahiran Hidup. Tahun 2018 sebanyak 275 orang dengan jumlah
2012, AKI belum dapat ditentukan karena kunjungan K1 sebanyak 137 ( 49 % )
yang berwenang untuk mengeluarkan orang dan jumlah kunjungan K4
AKI adalah Badan Pusat Statistik. sebanyak 138 (50 %) orang. Sedangkan
Namun dilhat dari kejadian jumlah jumlah K4 di Puskesmas Lubuk Buaya
kematian ibu di Provisnsi Sumatera terjadi penurunan kunjungan pada ibu
Barat sudah mengalami penurunan dari hamil, jumlah ibu hamil yang berkunjung
129 orang pada tahun 2011 menjadi 99 pada bulan Mei sebanyak 33 (12 %)
orang pada tahun 2012 ( Profil orang, pada bulan Juni jumlah ibu hamil
kesehatan, 2012). yang berkunjung sebanyak 33 ( 12 %)
Berdasarkan laporan hasil yang di orang, pada bulan Juli jumlah ibu hamil
dapat dari Dinas Kesehatan Kota Padang yang berkunjung sebanyak 30 ( 11 %)
pada tiga tahun terakhir dari 22 orang, pada bulan Agustus jumlah ibu
Puskesmas yang ada di Kota Padang hamil yang berkunjung sebanyak 4 ( 1 %
Puskesmas Lubuk Buaya Padang di ) orang, pada bulan September jumlah ibu
temukan ibu hamil yang beresiko tinggi hamil yang berkunjung sebanyak 18 ( 7
terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya %) orang, pada bulan Oktober jumlah

Page | 59
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

ibu hamil yang berkunjung sebanyak 20 yang di lakukan ibu hamil di Puskesmas
(7 %) dari 275 orang jumlah ibu hamil . Lubuk Buaya Padang
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
jumlah kunjungan K4 dari bulan Mei – Pengetahuan
Oktober terjadi penurunan kunjungan Tabel 2. Distribusi Frekuensi
antenatal care pada ibu hamil setiap Pengetahuan Ibu Hamil dengan
bulanya (Puskesmas Lubuk Buaya Kunjungan Antenatal Care di
Padang, 2018). Puskesmas Lubuk BuayaPadang
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mengetahui faktor-faktor yang No Pengetahuan F %
berhubungan dengan kunjungan antenatal 1 Rendah 35 60,3
care pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk 2 Tinggi 23 39,7
Buaya Padang tahun 2019. Jumlah 58 100
Berdasarkan tabel dapat di lihat
METODE bahwa dari 58 orang responden lebih dari
Jenis Penelitian yang digunakan separuh (60,3%) responden
adalah Deskriptif Analitik dengan berpengetahuan rendah tentang
pendekatan Cross Sectional , penelitian kunjungan Antenatal Care di Puskesmas
ini sudah dilakukan di Puskesmas Lubuk Lubuk Buaya Padang.
Buaya Padang Oktober – Juli 2019,
Populasi dan Sampel, Populasi dalam Sikap
penelitian ini semua ibu hamil trimester Tabel 3.Distribusi Frekuensi Sikap
III yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Ibu Hamil dengan Kunjungan
Buaya Padang, Sampel dalam penelitian Antenatal Care di Puskesmas Lubuk
ini diambil dengan accidental sampling Buaya Padang
adalah sebanyak 58 responden. No Sikap F %
Pengumpulan data dilakukan dengan cara 1 Negatif 32 55,2
membagikan kuesioner dan 2 Positif 26 44,8
menggunakan lembar ceklis. Jumlah 58 100
Berdasarkan tabel dapat di lihat
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa dari 58 responden lebih dari
Hasil Penelitian separuh (55,2%) responden memiliki
Analisa Univariat sikap negatif terhadap kunjungan
Kunjungan Antenatal Care Antenatal Care di Puskesmas Lubuk
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Buaya Padang.
Kunjungan Antenatal Care pada Ibu
Hamildi Puskesmas Lubuk Buaya Dukungan Keluarga
Padang Tabel 4. Dukungan Keluarga dengan
Kunjungan f % Kunjungan Antenatal Care pada Ibu
No Antenatal Care Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya
1 Tidak Baik 37 63,8 Padang
2 Baik 21 36,2
Jumlah 58 100 No Dukungan f %
Berdasarkan tabel dapat di lihat keluarga
bahwa dari 58 orang responden lebih 1 Tidak 34 58,6
dari separuh (63,8%) responden memiliki Mendukung
kunjungan Antenatal Care tidak baik 2 Mendukung 24 41,4
Jumlah 58 100

Page | 60
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Berdasarkan table dapat di lihat Hubungan sikap ibu hamil dengan


bahwa dari 58 responden lebih deri kunjungan Antenatal Care
separuh (58,6%) responden keluarganya
tidak mendukung dalam melakukan Tabel 6. Hubungan Sikap Ibu Hamil
kunjungan Antenatal Care di Puskesmas dengan Kunjungan Antenatal Care di
Lubuk Buaya Padang. Puskesmas Lubuk Buaya Padang
Kunjungan
Analisa Bivariat Antenatal Care
Jumlah
Tidak
Hubungan pengetahuan ibu hamil No Sikap Baik
Baik
dengan kunjungan Antenatal Care n % n % N %
1 Negatif 26 81,3 6 18,8 32 100
Tabel 5. Hubungan Pengetahuan Ibu
2 Positif 11 42,3 15 57,7 26 100
Hamil dengan Kunjungan Antenatal
Jumlah 37 63,8 21 36,2 58 100
Care di Puskesmas Lubuk Buaya
Padang P=0,005
Kunjungan Antenatal Berdasarkan tabel dapat di lihat
Care Jumlah bahwa kunjungan Antenatal Care yang
Penge- Tidak Baik Baik tidak baik banyak terdapat pada ibu
No
tahuan hamil yang memiliki sikap negatif yaitu
n % N % N %
sebanyak 26 orang (81,3%) dibandingkan
1 Rendah 29 82,9 6 17,1 35 100
dengan kunjungan Antenatal Care yang
2 Tinggi 8 34,8 15 65,2 23 100
baik terdapat pada ibu hamil yang
Jumlah 37 63,8 21 36,2 58 100 memiliki sikap positif yaitu sebanyak 15
orang (57,7%) di Puskesmas Lubuk
Berdasarkan tabel dapat di lihat bahwa Buaya Padang.
kunjungan Antenatal Care yang tidak Hasil uji statistik dengan chi-
baik banyak terdapat pada pengetahuan square diperoleh p=0,005 (p<0,005)
ibu yang rendah yaitu 29 orang (82,9%) berarti terdapat hubungan bermakna
dibandingkan dengan kunjungan antara sikap ibu hamil dengan kunjungan
Antenatal Care yang baik terdapat pada Antenatal Care di Puskesmas Lubuk
pengetahuan ibu yang tinggi yaitu Buaya Padang.
sebanyak 15 orang (65,2%) di Puskesmas
Lubuk Buaya Padang. Hubungan dukungan keluarga dengan
Hasil uji statistik dengan chi- kunjungan Antenatal Care pada ibu
square diperoleh p=0,001 (p<0,005) hamil.
berarti terdapat hubungan bermakna Tabel 7. Hubungan Dukungan
antara pengetahuan dengan kunjungan Keluarga dengan Kunjungan
Antenatal Care pada ibu hamil di Antenatal Care pada Ibu Hamil di
Puskesmas Lubuk Buaya Padang . Puskesmas Lubuk Buaya Padang
Kunjungan
Antenatal Care
Dukungan Jumlah
Tidak
No Keluarga Baik
Baik
n % n % N %
1 Tidak 28 82,4 6 17,6 34 100
Mendukung
2 Mendukung 9 37,5 15 62,5 24 100
Jumlah 37 63,8 21 36,2 58 100
P= 0,001

Page | 61
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Berdasarkan tabel dapat di lihat peneliti yang langsung di lihat dari buku
bahwa kunjungan Antenatal Care yang KIA ibu hamil, dimana dari 58 orang
tidak baik banyak terdapat pada responden menunjukkan bahwa lebih dari
dukungan keluarga yang tidak separuh (63,8 %) ibu hamil melakukan
mendukung yaitu sebanyak 28 orang kunjungan pemeriksaan kehamilan tidak
(82,4%) dibandingkan dengan kunjungan teratur.hal ini akan berdampak terhadap
Antenatal Care yang baik terdapat pada kurangbaiknya pertumbuhan serta
dukungan keluarga yang mendukung perkembangan janin ibu.
yaitu sebanyak 15 orang (62,5%) di
Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Pengetahuan
Hasil uji statistik dengan chi- Berdasarkan tabel dapat di lihat
square diperoleh p=0,001 (p<0,005) bahwa dari 58 orang responden lebih dari
berarti terdapat hubungan bermakna separuh (60,3%) responden
antara dukungan keluarga dengan berpengetahuan rendah tentang
kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil kunjungan Antenatal Care di Puskesmas
di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Lubuk Buaya Padang.
Penelitian ini hampir sama dengan
Pembahasan penelitian yang di lakukan oleh Ridho
Univariat (2013) tentang faktor-faktor yang
Kunjungan Antenatal Care berhubungan dengan tindakan ibu dalam
Berdasarkan table dapat di lihat pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja
bahwa dari 58 orang responden lebih Puskesmas Pegambiran Padang, di
dari separuh (63,8 %) responden dapatkan hasil bahwa lebih dari separuh
memiliki kunjungan Antenatal Care tidak (56,5%) responden berpengetahuan
baik yang di lakukan ibu hamil di rendah tentang pemeriksaan kehamilan.
Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Menurut analisa peneliti sebagian
Hasil penelitian yang telah di besar ibu hamil masih memiliki
peroleh sama dengan hasil penelitian penegetahuan rendah di sebabkan karena
Risqi Dewi Aisyah (2014) tentang kurangnya pengetahuan ibu tentang
Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal pemeriksaan kehamilan.Hal ini dapat
Care) pada ibu hamil trismester III di dilihat dari jawaban responden pada
wilayah kerja Puskesmas paninggaran kuesioner yaitu tentang pemeriksaan
kabupaten pekalongan, dimana di kehamilan dan tujuan pemeriksaan
dapatkan hasil lebih dari separuh (53,7%) kehamilan di dapatkan hasil sebanyak
frekuensi kunjungan Antenatal Care ibu 58,6% ibu hamil tidak bisa menjawab
hamil trimester III kurang baik. pertanyaan tentang pemeriksaan
Menurut analisa peneliti bahwa kehamilan dan 53,5% responden tidak
tingginya persentase kunjungan Antenatal dapat menyebutkan tujuan pemeriksaan
Care pada ibu hamil yang tidak baik kehamilan dari 58 orang responden .
dalam melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan dengan rutin Sikap
dimana faktor yang menjadi penyebab Berdasarkan tabel dapat di lihat
utama kunjungan antenatal Care yg tidak bahwa dari 58 responden lebih dari
baik yaitu faktor pengetahuan ibu yang separuh (55,2%) responden memiliki
rendah tentang pentingnya pemeriksaan sikap negatif terhadap kunjungan
kehamilan dan faktor sikap negatif yang Antenatal Care di Puskesmas Lubuk
di miliki ibu tersebut. Hal ini dapat di Buaya Padang.
lihat dari lembar ceklis yang di isi oleh

Page | 62
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Penelitian ini hampir sama dengan ini di buktikan dengan hasil kuesioner
penelitian yang di lakukan Fitrayeni pernyataan nomor 1 dan 5 di dapat kan
(2013) tentang penyebab rendahnya hasil kurang dri separuh (34,5%) keluarga
kelengkapan kunjungan Antenatal Care kadang-kadang mendampingi ibu dalam
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas melakukan pemeriksaan kehamilan ke
Pegambiran dengan hasil penelitian pelayanan kesehatan dan lebih dari
yang di dapatkan adalah lebih dari separuh (63,8%) keluarga kadang-kadang
separuh responden (67,4%) memiliki ada menyediakan waktu dan fasilitas
sikap negatif tentang kunjungan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
Antenatal Care. ke pelayanan kesehatan.
Menurut analisa peneliti, bahwa
sikap negatif dapat terbentuk jika ibu Bivariat
mempunyai pengetahuan yang rendah Hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan kehamilan sehingga dengan kunjungan Antenatal Care
ibu dapat memberikan respon yang Berdasarkan tabel dapat di lihat
negatif dalam mengambil sikap tentang bahwa kunjungan Antenatal Care yang
pemeriksaan kehamilan. Hal ini dapat tidak baik banyak terdapat pada
dilihat dari hasil kuesioner siakap yaitu pengetahuan ibu yang rendah yaitu 29
ibu hamil tidak mau menanyakan kepada orang (82,9%) dibandingkan dengan
tenaga kesehatan jika ibu tidak mengerti kunjungan Antenatal Care yang baik
dengan kehamilanya di dapat kan hasil terdapat pada pengetahuan ibu yang
sebanyak (81,1%) dari 58 orang tinggi yaitu sebanyak 15 orang (65,2%)
responden. di Puskesmas Lubuk Buaya Padang
Tahun 2017. Dari analisa bivariat
Dukungan keluarga menunjukkan adanya hubungan yang
Berdasarkan tabel 4 dapat di lihat bermakna antara pengetahuan dengan
bahwa dari 58 responden lebih deri kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil
separuh (58,6%) responden keluarganya dengan p value= 0,001.
tidak mendukung dalam melakukan Penelitian ini hampir sama dengan
kunjungan Antenatal Care di Puskesmas penelitian yg dilakukan oleh Lian
Lubuk Buaya Padang. Laminullah (2015) yang melakukan
Penelitian ini hampir sama penelitian dengan judul Fator-Faktor
dengan penelitian yang dilakukan oleh yang Berhubungan dengan Kunjungan
fitrayeni (2013) tentang penyebab Pemeriksaan Antenatal Care K4 di
rendahnya kelengkapan kunjungan Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo,
Antenatal Care Ibu Hamil di Wilayah terdapat nilai P=0,000 yang berarti
Kerja Puskesmas Pegambiran dengan (p≤0,05) menunjukan adanya hubungan
hasil penelitian yang di dapatkan adalah yang bermakna antara pengetahuan
lebih dari separuh responden menyatakan terhadap kunjungan antenatal care k4.
keluarga tidak mendukung sebanyak Penelitian ini juga hampir sama
(58,7%) responden. dengan penelitian yang di lakukan oleh
Menurut analisa peneliti, sebagian Alas Sriwahyu (2013), tentang faktor
besar ibu hamil tidak mendapat dukungan yang berhubungan dengan pemanfaatan
dari keluarga di karenakan keluarga sibuk Antenatal Care di wilayah kerja
dengan pekerjaanya sehingga waktu Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur
untuk memberikan perhatian serata Kabupaten Aceh Tenggara, terdapat nilai
mendampingi ibu hamil ke pelayanan p= 0,001 yang berarti (p≤0,05)
kesehatan kadang-kadang tidak ada, hal menunjukkan adanya hubungan yang

Page | 63
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

bermakna antara pengetahuan ibu dengan Kusumastuti (2015) tentang Hubungan


pemanfaatan ANC. sikap ibu hamil dalam pemeriksaan
Menurut analisa peneliti, kehamilan dengan keteraturan kunjungan
pengetahuan merupakan salah satu faktor Antenatal Care di puskesmas sewon II
pemicu bagi ibu untuk melakukan bantul, terdapat nilai p=0,028 yang
kunjungan pemeriksaan kehamilan, berarti (p≤ 0,05) menunjukkan adanya
dimana dengan rendahnya pengetahuan hubungan yang bermakna antara sikap
yang di miliki ibu hamil maka kunjungan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan
pemeriksaan kehamilan akan tidak baik. dengan keteraturan kunjungan antenatal
Namun sebaliknya dengan tingginya care di Puskesmas Sewon II Bantul.
pengetahuan yang di miliki ibu hamil Menurut analisa peneliti,
maka kunjungan pemeriksaan kehamilan kunjungan pemeriksaan kehamilan yang
akan menjadi baik. Hal ini di buktikan tidak baik di pengarihi oleh sikap ibu
dengan kunjungan pemeriksaan yang salah dalam melakukan kunjungan
kehamilan yang tidak baik lebih banyak pemeriksaan kehamilan dan kurangnya
terdapat pada pengetahuan ibu yang motivasi serta keinginan yang di miliki
rendah di bandingkan dengan ibu hamil baik dalam diri maupun
pengetahuan ibu yang tinggi yaitu sekitar lingkungan. Hal ini di buktikan dengan
(58,6%). kunjungan pemeriksaan kehamilan yang
tidak baik lebih banyak terdapat pada
Hubungan sikap ibu hamil dengan sikap ibu yang negatif di bandingkan
kunjungan Antenatal Care dengan sikap ibu yang positir yaitu
Berdasarkan tabel dapat di lihat (81,3%).
bahwa kunjungan Antenatal Care yang
tidak baik banyak terdapat pada ibu Hubungan dukungan keluarga dengan
hamil yang memiliki sikap negatif yaitu kunjungan Antenatal Care pada ibu
sebanyak 26 orang (81,3%) dibandingkan hamil
dengan kunjungan Antenatal Care yang Berdasarkan tabel dapat di lihat
baik terdapat pada ibu hamil yang bahwa kunjungan Antenatal Care yang
memiliki sikap positif yaitu sebanyak 15 tidak baik banyak terdapat pada
orang (57,7%) di Puskesmas Lubuk dukungan keluarga yang tidak
Buaya Padang. Dari analisa bivariat mendukung yaitu sebanyak 28 orang
menunjukkan adanya hubungan yang (82,4%) dibandingkan dengan kunjungan
bermakna antara sikap ibu hamil dengan Antenatal Care yang baik terdapat pada
kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil dukungan keluarga yang mendukung
dengan p value= 0,005. yaitu sebanyak 15 orang (62,5%) di
Penelitian ini hampir sama Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Dari
dengan penelitian yang di lakukan Putri analisa bivariat menunjukkan adanya
Pratiwi (2015), tentang Sikap ibu hamil hubungan yang bermakna antara
dengan kepatuhan kunjungan Antenatal dukungan keluarga dengan kunjungan
Care pertama (k1) di Puskesmas Sewon Antenatal Care pada ibu hamil dengan p
II, terdapat nilai p=0,002 yang berarti (p≤ value= 0,001.
0,05) menunjukkan adanya hubungan Penelitian ini hampir sama
antara sikap ibu hamil dengan kepatuhan dengan penelitian yang di lakukan Alas
kunjungan antenatal care pertama (KI) di Sriwahyu (2013), tentang Faktor yang
Puskesmas Sewon II. berhubungan dengan pemanfaatan
Penelitian ini juga sama dengan Antenatal Care (ANC) di wilayah kerja
penelitian yang di lakukan Panggah Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur

Page | 64
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Kabupaten Aceh Tenggara, terdapat nilai Pekalongan.Terdapat dalam


p=0,001 yang berarti (p≤ 0,05) http://www.journal.stikesmuhpkj.
menunjukkan adanya hubungan yang ac.id/journal/index.php/jik/article/
bermakna antara dukungan keluarga download/51/47. Diakses 19 juni
dengan pemanfaatan ANC. 2017.
Penelitian ini juga sama dengan
penelitian yang di lakukan Lilian Ali, Z. 2009. Pengantar Keperawatan
Laminillah (2015),tentang Fator-Faktor Keluarga. Jakarta: EGC.
yang Berhubungan dengan Kunjungan
Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo, Suatu Pendekatan Praktik.
terdapat nilai p=0,035 yang berarti (p≤ Jakarta: Rineka Cipta
0,05) menunjukkan adanya hubungan
yang bermakna antara dukungan keluarga __________. 2010. Manajemen
terhadap kunjungan antenatal care k4. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Menurut analisa peneliti,
kunjungan Antenatal Care yang tidak Azwar, S. 2011. Tinjauan pustaka
baik sangat berpengaruh terhadap terdapat dalam.
dukungan keluarga yang tidak http://digilib.unimus.ac.id/files/dis
mendukung dalam kunjungan Antenatal k1/121/jtptunimus-gdl-kikaaldela-
Care. Hal ini di buktikan dengan 6006-2-babii.pdf. Diakses 17
kunjungan Antenatal Care yang tidak November 2016
baik lebih banyak terdapat pada
dukungan keluarga yang tidak ________. 2012. Sikap Manusia Teori
mendukung dibandingkan dengan dan Pengukurannya Edisi Ke 2.
dukungan keluarga yang mendukung Yogyakarta : Pustaka pelajar.
yaitu sebanyak (82,4%).
Chulsum , U & Novia, W. 2006. Kamus
SIMPULAN Besar Bahasa Indonesia.
Terdapat hubungan yang Surabaya: Kashiko
bermakna antara Pengetahuan, sikap dan
dukungan keluarga dengan kunjungan Dewi, V.N.L & Sunarsih, T. 2012.
Antenatal Care pada ibu hamil di Asuhan kehamilan untuk
Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Oleh kebidanan. Jakarta: Salemba
karena itu saran peneliti melalui pihak Medika.
Puskesmas untuk lebih meningkatkan
promosi kesehatan ibu hamil dan Depkes RI. 2014. Pusat Data dan
meminta kesadaran ibu hamil ikut aktif Informasi. Jakarta Selatan:
dalam kegiatan yang di selenggarakan. Depertemen kesehatan RI
Sehingga ibu mau melakukan kunjungan
Antenatal Care dengan teratur. _________. 2009. Pedoman pemantauan
wilayah setempat kesehatan ibu
DAFTAR PUSTAKA dan anak (PWS-KIA). Jakarta:
Aisyah, R.D dkk. 2014. Frekuensi Depertemen Kesehatan.
kunjungan ANC (Antenatal Care)
pada ibu hamil trimester III di _________. 2007. Pedoman Pelayanan
wilayah kerja Puskesmas Antenatal. Jakarta : Depertemen
Paninggaran Kabupaten Kesehatan RI.

Page | 65
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Dinas kesehatan kota padang, 2015. Janiwarti, B & Herri zan, P. 2013.
Pendidikan Psikologi untuk
Fitrayeni, dkk. 2013. Penyebab Bidan. Yogyakarta:
rendahnya kelengkapan
kunjungan antenatal care ibu Jannah, N. 2012. Buku ajar asuhan
hamil di wilayah kerja Puskesmas kebidanan kehamilan. Jogjakarta :
Pegambiran. Terdapat dalam Andi.
https://media.neliti.com/media/pu
blications/38973-ID-penyebab- Kusumastuti, P. 2015. Hubungan sikap
rendahnya-kelengkapan- ibu hamil dalam pemeriksaan
kunjungan-antenatal-care-ibu- dengan keteraturan kunjungan
hamil-di-wilayah-ker.pdf. Diakses Antenatal Care di Puskesmas
19 juni 2017. Sewon II bantul. Terdapat dalam
http://opac.unisayogya.ac.id/699/1
Friedman M, Bowden V & Jones E. /Naskah%20Publikasi.pdf. Diakss
2010. Buku Ajar Keperawatan 19 Juni 2017.
Keluarga Riset, Teori dan Praktik
Edisi 5. Jakarta: EGC. Laminulllah, L dkk. 2015. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan
________. 2010. Tinjauan pustaka kunjungan pemeriksaan Antenatal
terdapat dalam. Care K4 di Puskesmas Siptana
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/100 Kota Gorontalo. Terdapat dalam
2106057-3-BAB%20II.pdf. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.
Diakses 17 November 2016 php/jikmu/article/download/7455/
7000. Diakses 19 Juni 2017.
Green, Lawrenc.W & kreuter, M.W.
2005. Health program planning Maulana, H.D.J. 2009. Promosi
An education And Ecological Keshatan. Jakarta: ECG.
Approach.
Manuaba, I.A.C. 2009. Memahami
Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian kesehatan reproduksi wanita.
Keperawatan Dan Teknik Analisa Jakarta: EGC.
Data. Jakarta: Selemba Medika.
_____________. 2010. Ilmu kebidanan,
Husna, M. 2015. Tinjauan perpustakaan. penyakit kandungan, dan KB.
Terdapat dalam Jakarta: ECG .
http://repository.usu.ac.id/bitstrea
m/123456789/54110/4/Chapter% Notoatmojo, S. 2014. Ilmu perilaku
20II.pdf. Diakses 06 Oktober kesehatan. Jakarta: rineka cipta.
2016.
____________. 2012. Metodologi
Ilhami, M.R. 2013. Faktor-faktor yang penelitian kesehatan. Jakarta :
berhubungan dengan tindakan ibu Rineka Cipta.
dalam pemeriksaan kehamilan di
wilayah kerja puskesmas ____________. 2011. Kesehatan
pegambiran padang: Skripsi. Masyarakat Ilmu Dan Seni.
Padang: STIKes YPAK padang. Jakarta: Rineka Cipta

Page | 66
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

____________. 2010. Metodologi Praktis Edisi 3. Jakarta: Selemba


Penelitian Kesehatan. Jakarta: Medika.
Rineka Cipta.
Pieter, H. Z & Lubis, N.L. 2011.
____________. 2007. Promosi Pengantar psikologi untuk
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. kebidanan.Jakarta: Kencana.
Jakarta: Rineka Cipta.
Pratiwi, A.A.P dkk. 2015. Sikap ibu
____________. 2005. Metodologi hamil dengan kepatuhan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: kunjungan Antenatal Care
Rineka Cipta. pertama K1 di Puskesmas Sewon
II. Terdapat dalam
____________. 2003. Pendidikan dan http://ojs.akbidyo.ac.id/ojs/index.
Perilaku Kesehatan. Jakarta : php/jikmar/article/download/68/7
Rineka Cipta. 4. Diakses 19 Juni 2017.

Nurhidayah. 2013. Hubungan Dukungan Prawiroharjo, S. 2010. Ilmu kebidanan.


Suami Dalam Pemeriksaan Ante Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Natal Care (Anc) Dengan Prawiroharjo.
Frekuensi Ante Natal Care (Anc)
Pada Ibu Hamil Di Bpm Ny ________. 2007. Ilmu Kandungan. Edisi
Linggar Hastuti Desa Bonomerto 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kecamatan Suruh Kabupaten Sarwono.
Semarang. Terdapat dalam
http://perpusnwu.web.id/karyailmi Profil kesehatan Propinsi Sumatra Barat,
ah/documents/3393.docx. Diakses 2012. Terdapat dalam
dari 19 Otober 2016. www.depkes.go.id/profil
/03_Profil_Kes_Prov.SumateraBa
Nurjannah. Faktor-Faktor yang rat_2012.pdf. Diakses dari
Berhungan dengan Pemberian September 2016.
ASI Ekslusif oleh Ibu Menyusui di
Wilayah Kerja Puskesmas Ilhami, M.R. 2013. Faktor-faktor yang
Padang Pasir:Skripsi STIkes berhubungan tindakan ibu dalam
YPAK Padang. pemeriksaan kehamilan di
wilayah kerja Pusksmas
Nurlaelah, dkk. 2014. Faktor Yang Pegambiran Padang. Pustaka :
Berhubungan Dengan Kunjungan YPAK Padang.
Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Dungkait Distric Saifuddin, A.B. 2006. Buku Acuan
Mamuju City. Terdapat dalam Nasional Pelayanan Kesehatan
http://repository.unhas.ac.id/bitstr Maternal dan Neonatal. Jakarta :
eam/handle/123456789/11503/N YBP-SP.
URLAELAH%20K11112620.pdf;
sequence=1. Diadkses dari 17 Sriwahyu, A dkk. 2013. Faktor yang
November 2016. berhubungan dengan pemanfaatan
Antenatal Care di wilayah kerja
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Puskesmas Kecamatan Lawe
Ilmu Keperawatan Pendekatan Sumur kabupaten Aceh Tenggara.

Page | 67
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Terdapat dalam
http://download.portalgaruda.org/
article.php?article=154318&val=4
108&title. Diakses 19 Juni 2017.

Syamsiah, M &Pustikasari, A. 2013.


Faktor- faktor Yang Berhubungan
Dengan Kunjungan Antenatal
Care Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Kecamatan
Kembangan Jakarta
Barat.terdapat dalam
http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/5
.%20atikah%2015_18.pdf.
Diakses dari 17 November 2016.

Sulistyawati, A. 2012. Asuhan kebidanan


pada masa kehamilan. Jakarta:
Salemba medika.

Page | 68

Anda mungkin juga menyukai