Anda di halaman 1dari 8

Analisis Pekerjaan dengan Perilaku Ibu Hamil untuk Melakukan Kunjungan

Antenatal Care

N. Kadek Sri Eka Putri1, Hastutik2


Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar
E-mail: kadekputri064@gmail.com1
E-mail: has_2tik@yahoo.co.id2

Abstrak
Pekerjaan yang digeluti ibu saat hamil merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku ibu hamil untuk melakukan kunjungan Antenatal care. Pekerjaan merupakan salah satu hambatan
nonfinansial untuk perawatan kehamilan. Terbatasnya jam klinik atau jdwal yang bertentangan dengan
jam wanita bekerja menjadi faktor yang menghambat ibu hamil untuk melakukan kunjungan Antenatal
care. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis pekerjaan dengan perilaku ibu hamil untuk
melakukan kunjungan Antenatal Care di Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian dilaksanakan di Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada bulan
Desember 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak yang berusia dibawah
3 tahun sebanyak 62 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling
jenis sampel jenuh. Analisis data yang digunakan uji chi kuadrat (X2). Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa faktor pekerjaan tidak berhubungan dengan perilaku ibu hamil untuk melakukan kunjungan
ANC (p. value = 0,368 > 0,05). Ibu hamil yang bekerja tidak memiliki waktu luang untuk melakukan
pemeriksaan kehamilannya dikarenakan harus meminta ijin ataupun tidak masuk kerja, hal ini secara
tidak langsung akan menurunkan motivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan Antenatal care.
Simpulan dari penelitian ini pekerjaan tidak berhubungan dengan perilaku ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC. Saran bagi peneliti selanjutnya agar memperdalam dan mengembangkan penelitian ini
dengan menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi kunjungan ANC.
Kata kunci: Pekerjaan, Perilaku Ibu Hamil, ANC

Analysis of The Occupation to The Pregnant Women’s Behavior in Conducting Antenatal Care Visit

Abstract
The occupation undertaken by women during pregnancy is one of the factors that can influence
mother’s behavior in conducting Antenatal care (ANC) visit. The occupation is one of the non-financial
barriers to maternity care. Limited clinic hours or incompatible working schedule to pregnant women’s
working hours are the factors that obstruct pregnant women to conduct ANC visit. Aim of the study is
to determine the analysis of occupation to the pregnant women’s behavior in conducting ANC visit at
Kragilan village, Mojolaban District, Sukoharjo Regency. Analytic observational with a cross sectional
approach was used as the research method. The study was conducted at Kragilan village, Mojolaban
District, Sukoharjo Regency on December 2019. The sample used were mothers with children under
3 years as many as 62 respondents employed by non-probability sampling technique using saturated

106 STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online)
sample type. Chi square test (X2) was used as the data analysis. Result of the study shows that occupation
factor was not related to the pregnant women’s behavior in conducting ANC visit (p.value = 0.071 >
0.05). Working pregnant women do not have spare time to do ANC visit because they have to ask for
permission from work or do not go to work, that will indirectly decrease the motivation to conduct
Antenatal care visit. It can be concluded that there is no relationship between occupations to the
pregnant mother’s behavior in conducting ANC visit. It is suggested for the future researcher to deepen
and develop the study by exploring another factors influence ANC visit.
Keywords: Occupation, Pregnant women’s behavior, ANC

PENDAHULUAN kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin,


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu fisik, mental dan sosial ibu, mengenali dan
indikator derajat kesehatan masyarakat. Setiap mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit
hari 38 ibu berdasarkan AKI 305 meninggal atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
persalinan. Kehamilan beresiko tinggi merupakan kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan
kehamilan yang membahayakan, baik bagi persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
sang ibu ataupun bagi janin yang dikandungnya dengan trauma, mempersiapkan persalinan cukup
(Lalage, 2012 dalam Windiyati & Febriyanti D, bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
2017). seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar
masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan
Penyebab utama kematian bayi tahun 2016
ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif,
adalah premature, komplikasi terkait persalinan
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
(asfiksia atau kesulitan bernafas saat lahir)
menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh
infeksi dan cacat lahir (birth defect) (Achadi,
kembang secara normal, Mengurangi bayi lahir
2019). Salah satu upaya untuk menurunkan AKI
premature, kelainan mati dan kematian neonatal,
dan AKB diatas melalui upaya perawatan selama
mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi
kehamilan/Antenatal care. Antenatal care adalah
janin.
pelayanan kesehatan secara berkala selama
masa kehamilan ibu yang diselenggarakan oleh Pada setiap dilakukan pemeriksaan
tenaga kesehatan profesional (dokter, spesialis kehamilan dapat diketahui dan dijelaskan tingkat
kandungan, dokter umum, bidan dan perawat) pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia
kepada ibu hamil dan janin yang dikandungnya kehamilan (Muhimah dan Safe’i, 2010).
untuk menjamin agar ibu hamil dapat melalui Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan
masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan
dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1
Sejumlah penelitian telah menggali hubungan adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
antara perawatan prenatal mengalami kematian pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga
ibu dan anak yang lebih rendah dan hal ini kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu
mempunyai hubungan antara jumlah dan waktu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
dari kunjungan prenatal dan hasil kehamilan. satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah
Tujuan Antenatal care antara lain: memantau ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
kemajuan kehamilan untuk memastikan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit

STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online) 107
empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan
trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil Antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T’, yang
di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu meliputi: timbang dan ukur tinggi badan, ukur
tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemberian
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan imunisasi TT, tablet Fe (minimal 90 tablet selama
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan hamil, tes PMS, temu wicara, pemeriksaan Hb
kehamilannya ke tenaga kesehatan (Kemenkes (Haemoglobin), perawatan payudara, senam
RI, 2010). payudara dan pijat tekan payudara, pemeliharaan
Setiap wanita hamil sedikitnya dapat tingkat kebugaran/ senam ibu hamil, pemeriksaan
melakukan kunjungan kehamilan sedikitnya protein urine atas indikasi, pemeriksaan reduksi
empat kali kunjungan selama masa kehamilan, urine atas indikasi, pemberian terapi kapsul
yaitu: satu kali kunjungan selama trimester yodium, pemberian terapi anti malaria untuk
pertama (sebelum 14 minggu) bertujuan: membina daerah endemis malaria (Rukyah, 2014).
hubungan saling percaya antara bidan dan ibu Cakupan K1 di provinsi Jawa Tengah
hamil, mendeteksi masalah dan mengatasinya, tahun 2017 98,94% mengalami penurunan
memberitahukan hasil pemeriksaan dan usia bila dibandingkan cakupan tahun 2016 yaitu
kehamilan, mengajari ibu cara mengatasi 99,21%, begitu juga dengan cakupan K4 di tahun
ketidaknyamanan, mengajari dan mendorong 2017 sebesar 92,53% mengalami penurunan
perilaku yang sehat (cara hidup sehat bagi wanita dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 93,27%.
hamil, nutrisi dan mengantisipasi tanda-tanda Cakupan K1 di Kabupaten Sukoharjo pada Tahun
bahaya kehamilan), menimbang BB, mengukur 2017 sebesar 100% dan cakupan K4 sebesar
TB, serta memberi imunisasi Tetanus Tolsoid 93,3% (Dinkes Jateng, 2017).
dan tablet besi, mulai mendiskusikan mengenai Data diatas menunjukkan masih ada ibu
persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan
menghadapi kegawatdaruratan, menjadwalkan sesuai jadwal yang sudah dianjurkan, mengingat
kunjungan berikunya, dan mendokumentasikan saat sekarang banyak banyak ibu-ibu yang
pemeriksaan dan asuhan; satu kali kunjungan bekerja diluar rumah dengan berbagai alasan yang
selama trimester kedua (14-28 minggu) bertujuan: salah satunya adalah berkaitan dengan masalah
sama dengan kunjungan di trimester I, ditambah ekonomi. Di Sukoharjo mayoritas ibu-ibu bekerja
menentukan tinggi fundus, kewaspadaan khusus di pabrik, yang mengharuskan bekerja mengikuti
mengenai pre-eklamsi (Tanya ibu tentang gejala- peraturan pabrik (shift), sehingga beberapa ibu
gejala pre-eklamsi, pantau tekanan darah, evaluasi hamil yang belum cuti bekerja tidak melakukan
oedema dan periksa urine untuk mengetahui pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal karena
proteinuria; dua kali kunjungan selama trimester alasan bekerja.
ketiga (28-36 minggu dan >36 minggu) bila
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
ibu hamil mengalami tanda bahaya, atau jika
ibu dalam melakukan kunjungan Antenatal care
merasa khawatir sewaktu-waktu, bertujuan:
antara lain umur ibu, paritas, tingkat pendidikan,
kegiatan yang dilakukan di trimester III pada usia
pekerjaan, jarak tempat pelayanan kesehatan,
kehamilan 28-36 minggu sama seperti kunjungan
dukungan suami, ketersediaan transportasi.
di trimester II ditambah palpasi abdominal untuk
Pekerjaan yang digeluti ibu saat hamil merupakan
mengetahui apakah ada kehamilan ganda. Dan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kegiatan pada usia kehamilan setelah 36 minggu
perilaku ibu untuk melakukan kunjungan
ditambah deteksi letak janin dan kondisi lain
Antenatal care. Pekerjaan merupakan salah
serta kontraindikasi untuk bersalin diluar RS.

108 STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online)
satu hambatan nonfinansial untuk perawatan tidak melakukan kunjungan ANC sesuai dengan
kehamilan. Terbatasnya jam klinik atau jam jadwal, ketika ibu sadar akan pentingnya
yang bertetangan dengan jadwal wanita bekerja, melakukan kunjungan ANC.
menjadi faktor yang menghambat ibu hamil untuk Berdasarkan latar belakang di atas penulis
melakukan kunjungan Antenatal care (Hasanah, tertarik untuk melakukan kajian terkait Analisis
2012 dalam Ponsibidang, 2013). Dukungan Suami dengan Perilaku Ibu Hamil
Bekerja merupakan aktifitas pokok yang Untuk Melakukan Kunjungan Antenatal care.
dilakukan dengan rutin untuk menunjang
kebutuhan rumah tangga. Status pekerjaan akan METODE PENELITIAN
memudahkan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, ibu hamil tetap bekerja dan tidak Jenis penelitian yang digunakan adalah
merubah pola bekerja sehari-hari. Untuk observasional analitik dengan pendekatan cross
keperluan analisis data, pekerjaan dideskripsikan sectional. Penelitian dilakukan di Desa Kragilan
dengan kategori bekerja dan tidak bekerja. Namun, Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
tidak semua ibu yang tidak bekerja mempunyai dilaksanakan pada bulan Desember 2019.
waktu luang untuk mendapatkan informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah
Hal ini mungkin dikarenakan ibu cenderung semua ibu yang mempunyai anak yang berusia
untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain dibawah 3 tahun di Desa Kragilan Kecamatan
itu, hal ini juga bergantung pada keinginan ibu Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Diperoleh
untuk mendapatkan informasi tersebut. Semakin jumlah sampel 62 responden.
sibuk ibu hamil bekerja maka semakin sedikit Pengambilan sampel yang digunakan adalah
kesempatan ibu untuk melakukan kunjungan Non-probability sampling jenis sampel jenuh.
hamil, karena ibu dengan aktivitas yang tinggi Data yang dikumpulkan berupa data sekunder
biasanya lebih mengutamakan pekerjaannya yang diperoleh dari data buku KIA ibu atau
daripada dirinya sendiri walaupun dalam keadaan kartu periksa ibu, biodata ibu dan kepatuhan ibu
hamil, sehingga terkadang lupa atau sengaja hamil untuk melakukan kunjungan ANC sesuai
untuk menunda kunjungannya, berbeda dengan dengan standar kunjungan ANC. Kebijakan
ibu rumah tangga yang biasanya mempunyai program pelayanan ANC menentapkan frekuensi
waktu luang untuk melakukan kunjungan hamil. kunjungan ANC minimal dilakukan sebanyak 4
Melihat hal tersebut selain dibutuhkan kali sesuai dengan ketentuan.
kesadaran diri dari ibu hamil tentang pentingnya Data dianalisis secara univariat untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan, bisa mendeskripsikan distribusi frekuensi dan
juga dengan pemberian informasi yang lebih persentase variabel yang diteliti, dan secara
gencar tentang manfaat dari kunjungan hamil bivariat untuk melihat hubungan variabel
untuk memantau kesehatan ibu dan bayi yang independen dan variabel dependen menggunakan
dikandungnya serta pemberian motivasi untuk analisis bivariat menggunakan chi kuadrat (X2).
persiapan persalinan. Selain itu Praktik Bidan
Mandiri (PMB) sudah menjadwalkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
menerima kunjungan ibu hamil dipagi dan
sore hari, sehingga ketika ibu hamil tidak Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
bisa melakukan kunjungan di pagi hari, ibu merupakan pemeriksaan kehamilan untuk
bisa datang di sore hari atau sebaliknya. Pada mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
dasarnya pekerjaan bukan jadi alasan untuk hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan,
nifas, persiapan pemberian ASI serta pemulihan

STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online) 109
kesehatan reproduksi secara wajar. Kunjungan selama trimester ketiga (28-36 minggu dan >36
Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu minggu).
hamil ke bidan atau tenaga kesehatan sedini
mungkin semenjak merasa dirinya hamil untuk Tabel 3 Tabel Silang Pekerjaan Ibu dengan
mendapatkan palayanan/asuhan antenatal care. Perilaku Ibu Hamil di Desa Kragilan
Penelitian ini dilakukan terhadap 62
Perilaku Tidak patuh Patuh Jumlah
responden dengan hasil sebagai berikut: Ibu
f % f % f %
Pekerjaan
Tabel 1 Distrisbusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan Ibu Tidak Bekerja 8 12.91 12 19.35 20 32.26
Bekerja
12 19.35 30 48.39 42 67.74
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jumlah 20 32.26 42 67.74 62 100.00
Tidak bekerja 20 32.3
Sumber: Data Primer, 2019
Bekerja 42 67.7
Jumlah 62 100.0 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
sebagian besar responden kategori bekerja dengan
Sumber: Data Primer, 2019 perilaku ibu yang patuh melakukan kunjungan
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa ANC sejumlah 30 responden (48.39%) dan
sebagian besar responden yang bekerja sejumlah sebagian kecil responden kategori tidak bekerja
42 responden (67.7%) dan responden yang tidak dengan perilaku ibu yang tidak patuh melakukan
bekerja sebesar 20 responden (32.2%). kunjungan ANC sejumlah 8 responden (12.91%)

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Tabel 4 Hasil Uji Chi Square


Berdasarkan Perilaku Ibu Hamil
Df Asymp. Exact Exact
Kategori Frekuensi Persentase(%) Sig. Sig. Sig.
Value (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Tidak patuh 20 32.3
Pearson 1 .368
Patuh 42 67.7 Chi-Square .810a
Jumlah 62 100.0 Continuity .371 1 .542
Correctionb
Sumber: Data Primer, 2019
Likelihood .796 1 .372
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa Ratio
sebagian besar responden patuh untuk melakukan Fisher’s .396 .269
kunjungan ANC sejumlah 42 responden (67.7%) Exact Test
dan responden yang tidak patuh sejumlah 20 Linear by .797 1 .372
responden (32.2%). Linear
Association
Kunjungan ANC dianalisis sesuai kebijakan
N of Valid 62
program pelayanan ANC, yang menetapkan
Casesb
frekuensi kunjungan ANC minimal dilakukan
sebanyak 4 kali dengan ketentuan: satu kali Sumber : Data Primer, 2019
kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 Uji statistik korelasi chi kuadrat dengan
minggu), satu kali kunjungan selama trimester menggunakan program SPSS 17 for windows.
kedua (14-28 minggu), dua kali kunjungan Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai chi kuadrat

110 STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online)
sebesar .810 sedangkan chi kuadrat tabel dengan Juga sejalan dengan penelitian yang
df = 1 dan α = 5 % diperoleh chi kuadrat tabel dilakukan oleh dan Wulandatika D (2017) dan
sebesar 3.841 dan probabilitas sebesar 0,368 Handayani F (2017) bahwa tidak ada hubungan
> 0,05. Maka Chi kuadrat hitung (.810) < chi yang bermakna antara pekerjaan ibu, paritas
kuadrat tabel (3.841) sehingga Ho diterima serta keterjangkauan pelayanan ANC dengan
sehingga tidak terdapat hubungan antara keteraturan Antenatal care (ANC).
pekerjaan ibu dengan perilaku ibu hamil dalam Menurut penelitan yang dilakukan Inayah N
melakukan kunjungan ANC. dan Fitriahadi E (2019), Ibu hamil yang bekerja
Pekerjaan adalah kegiatan atau aktivitas tidak memiliki waktu luang untuk melakukan
yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi pemeriksaan kehamilannya dikarenakan harus
kebutuhan hidupnya. Ibu hamil yang bekerja meminta ijin ataupun tidak masuk kerja.
secara ekonomi dapat menambah penghasilan Sari & Efendy (2017), mengatakan bahwa
keluarga sehingga dapat digunakan untuk ibu yang bekerja akan memiliki sedikit waktu
kefasilitas kesehatan. Dengan adanya status untuk memeriksakan kehamilannya dan lebih
pekerjaan atau memiliki kesibukan lain menjadi banyak menghabiskan waktu bekerja. Sedangkan
sebagai ibu rumah tangga, bisa membuat ibu ibu yang tidak bekerja, akan memiliki banyak
hamil mengalami lelah dan berpengaruh terhadap waktu untuk memeriksakan kehamilan. Pada
kandungan. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian masyarakat di Indonesia, pekerjaan
sebagian besar responden kategori bekerja dengan merupakan hal penting yang harus menjadi
perilaku ibu yang patuh melakukan kunjungan prioritas karena berkaitan dengan pendapatan
ANC sejumlah 30 responden (48.39%) dan yang dapat digunakan untuk pemenuhan
sebagian kecil responden kategori tidak bekerja kebutuhan hidup. Hal ini merupakan model yang
dengan perilaku ibu yang tidak patuh melakukan selama ini berkembang terutama di negara maju
kunjungan ANC sejumlah 8 responden (12.91%). seperti Indonesia. Seorang ibu hamil yang bekerja
Nilai chi kuadrat sebesar .810 sedangkan chi cenderung akan menghabiskan waktu yang
kuadrat tabel dengan df = 1 dan α = 5 % diperoleh dimiliki untuk melakukan aktivitas pekerjaan
chi kuadrat tabel sebesar 3.841 dan probabilitas yang dimiliki dibandingkan harus melakukan
sebesar 0,368 > 0,05. Maka Chi kuadrat hitung kunjungan Antenatal care. Pada masyarakat
(.810) < chi kuadrat tabel (3.841) sehingga Ho dengan perekonomian menengah ke bawah,
diterima sehingga tidak terdapat hubungan antara perilaku untuk menjadikan pekerjaan sebagai
pekerjaan ibu dengan perilaku ibu hamil dalam hal yang prioritas adalah suatu hal yang wajar
melakukan kunjungan ANC. mengingat selama ini pelayanan kesehatan yang
ada belum mampu untuk memberikan pelayanan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang terbaik kepada masyarakat terutama pada
yang dilakukan oleh Darmati, Sardana, Junitha
masyarakat dengan perekonomian menengah
Mariella Putri F (2019), analisis dengan
ke bawah. Hal ini secara tidak langsung akan
menggunakan analisis statistik Chi Square
menurunkan motivasi ibu hamil dalam melakukan
diperoleh nilai p value 0,629. Nilai p value lebih
kunjungan Antenatal care.
besar dari α sehingga hipotesis nol diterima. Uji
hubungan pada variabel status pekerjaan tidak Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
dilanjutkan karena pada hasil analisis statistik penelitian yang dilakukan Camelia R (2019),
Chi Square diperoleh nilai p value 0,629. Nilai hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value
p value lebih besar dari α sehingga hipotesis nol 0,004 artinya ada hubungan yang bermakna
diterima. antara pekerjaan ibu dengan kunjungan ANC.

STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online) 111
Maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang dapat menciptakan konflik peran. Rata-rata
antara pekerjaan ibu dengan kunjungan ANC. wanita diseluruh dunia bekerja 80 jam setiap
Dalam penelitian ini status pekerjaan minggu di rumah dan di tempat kerja. Sedangkan
diklasifikasikan bekerja dan tidak bekerja. rata-rata pria bekerja 50 jam setiap minggu.
Pekerjaan berkaitan dengan aktifitas atau Wanita yang dalam pekerjaannya perlu berdiri
kesibukan ibu. Kesibukan ibu akan menyita dalam waktu lama, berulangkali membungkuk
waktu sehingga pemenuhan pemeriksaan selama dan menekuk, menaiki tanjakan atau tangga,
kehamilan berkurang atau tidak dilakukan. dan mengangkat benda berat mengalami lebih
banyak infark placenta, abortus spontan, dan
Ibu hamil yang setiap harinya tidak sibuk
bayi lahir dengan berat badan rendah. Pekerjaan
dengan rutinitas pekerjaan mempunyai peluang
merupakan gambaran aktivitas dan tingkat
lebih banyak untuk datang memeriksakan
kesejahteraan ekonomi seseorang yang akan
kehamilannya dan mendapatkan informasi
didapatkan. Tingkat sosial ekonomi terbukti
tentang kesehatan seputar kehamilannya.
sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
Sementara itu, untuk ibu hamil yang bekerja diluar
fisik dan psikologis ibu hamil, ibu yang bekerja
rumah seringkali tidak mempunyai lebih banyak
biasanya mempunyai tingkat pengetahuan yang
waktu untuk memeriksakan kehamilan sehingga
lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja karena
mempunyai pengetahuan yang kurang. Tetapi
berinteraksi dengan banyak orang sehingga
ternyata hal ini tidak terjadi pada penelitian ini,
mendapatkan informasi seputar kehamilan lebih
sehingga dapat disimpulkan bahwa wanita yang
banyak.
bekerja ternyata masih mempunyai cukup waktu
untuk memperhatikan kesehatan kandungannya Ibu hamil tetap boleh melakukan aktivitas
terbukti tetap patuh untuk melakukan kunjungan atau pekerjaan tetapi tetap harus memperhatikan
ANC. berat ringannya pekerjaan atau aktivitas
yang dilakukan untuk kehamilan terutama
Wanita seringkali meneruskan bekerja
pada trimester I dan trimester III menjelang
selama kehamilan. Jenis pekerjaan, tingkat
persalinan harus disesuaikan dengan kondisi
aktivitas fisik, risiko lingkungan atau bahaya
tubuh ibu hamil termasuk perubahan fisik dan
pekerjaan, dan masalah obstetrik atau medis
psikologis ibu. Diakhir kehamilan ibu juga
wanita mempengaruhi apakah dan berapa lama
berhak mendapatkan cuti hamil dan melahirkan,
dia harus melanjutkan bekerja selama kehamilan.
hal ini memberi waktu ibu untuk beristirahat
Jika tidak ada faktor resiko, kerja tidak
dan mempersiapkan persalinan dengan baik
meningkatkan komplikasi di akhir kehamilan,
termasuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan
kelahiran premature, atau kelahiran bayi berat
ibu dan janin yang dikandungnya dengan
lahir rendah.
rutin memeriksakan kandungannya ke tenaga
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
kesehata. Enam variabel demografi ditemukan
pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil adalah
ada hubungannya dengan perawatan prenatal
apakah aktivitasnya beresiko bagi kehamilan.
yang tidak adekuat: usia kurang dari 20 tahun,
Contoh aktivitas yang berisiko bagi ibu hamil
keseimbangan tinggi badan, tingkat pendidikan
adalah aktivitas yang meningkatkan stres, berdiri
rendah, pendapatan rendah, status tidak menikah
lama sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang
dan bukan ras kulit putih. Variabel situasi yang
berat, paparan terhadap suhu atau kelembaban
berhubungan dengan perawatan prenatal tidak
yang ekstrim tinggi atau rendah, pekerjaan
adekuat meliputi perawatan anak yang kurang,
dengan paparan radiasi. Wanita menghadapi
masalah financial, masalah transportasi, jarak dari
banyak tuntutan di rumah dan di tempat kerja
pemberi perawatan, tempat tinggal di pedesaan,

112 STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online)
kesulitan dalam membuat jadwal selama jamjam Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
klinik, dan kurangnya pengetahuan sumberdaya 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal
masyarakat Terpadu. Jakarta; Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat. Kementerian
SIMPULAN Kesehatan Republik Indonesia. http://
perpustakaan.depkes.go.id:8180/
Tidak terdapat hubungan antara Pekerjaan bitstream/123456789/2024/2/BK2010-
ibu dengan perilaku ibu hamil dalam melakukan 456.pdf
kunjungan ANC di Desa Kragilan Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Muhimah NA dan Safe’I, 2010. Panduan
Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Yogyakarta; Power Book.
DAFTAR PUSTAKA
Ponsibidang GS, et.al, 2013. Faktor yang
Achadi L E, 2019. Kematian Maternal dan
Berhubungan dengan Keteraturan
Neonatal di Indonesia. Rakernas Fakultas
Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja
Kesehatan Masyarakat Universitas
Puskesmas Kapala Pitu Kabupaten Toraja
Indonesia.
Utara. Skripsi, Universitas Hassanudin,
Camellia, R, 2019. Hubungan Pekerjaan dan Makasar.
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda
Rukiyah AY, 2014. Asuhan Kebidanan I
Bahaya Kehamilan dengan Kunjungan
(Kehamilan). Jakarta; Yayasan Bina
ANC. Jurnal Ilmiah Multi Science
Pustaka.
Kesehatan. Vol.10 No 2
Sari, K.I.P., Efendy, H.V, 2017. Analisis Faktor
Darmati, Sardana, Junitha Mariella Putri F,
yang Berpengaruh Terhadao Kunjungan
2019. Faktor yang Berhubungan dengan
Antenatal Care. Jurnal Keperawatan dan
Keteraturan Kunjungan ANC di Puskesmas
Kebidanan.
Pertiwi Kota Makasar Tahun 2019, Jurnal
Kesehatan Delima Pelamonia Vol.3 No.1 Windiyati & Febriyanti, D, 2017. Faktor yang
September 2019 Mempengaruhi Kunjungan Antenatal care
pada Ibu Hamil di Puskesmas Kampung
Dinkes Jateng, 2017. Profil Kesehatan Provinsi
Dalam tahun 2017. Jurnal Kebidanan Vol.7
Jawa Tengan. Semarang; Dinkes Jateng.
No.1 Mei 2017.
Handayani F, 2017. Faktor-faktor yang
Wulandatika D, 2017. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kunjungan Antenatal
Berhubungan dengan Kepatuan Ibu dalam
Care (ANC) di Desa Muara Mahat Wilayah
Melakukan Kunjungan Antenatal Care
Kerja Puskesmas Tapung I, Jurnal Doppler
di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut
Vol.1 No.2 (2017).
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
Inayah, N & Fitriahadi E, 2019. Hubungan Tahun 2013. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Pendidikan, Pekerjaan dan Dukungan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017)
Suami Terhadap Keteraturan Kunjungan
ANC pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal
Health of Studies Volume 3 No I Maret
2019

STETHOSCOPE VOL. 1 NO. 2 - DES 2020 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online) 113

Anda mungkin juga menyukai