Anda di halaman 1dari 15

CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL

VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kujungan Ibu Hamil dalam melakukan


Antenatal Care di Puskesmas Kota Kupang
Maria Pricilia Grace Taolin1, Maria Yasintha Goa1, Ns.Maria Yoanita Bina1
1Program Studi Sarjana Ners

Universitas Citra Bangsa


ABSTRAK
Kunjungan antenatal care sangat diperlukan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi atau kelainan
selama masa kehamilan, kunjungan antenatal care dilakukan sebanyak 6 kali selama kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa
deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil dalam
melakukan antenatal care di Puskesmas kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross-sectional. Jumlah sample dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 250 ibu hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan
antenatal care dengan nilai p=0,000 (p<0,05) 2) ada pengaruh tingkat sikap ibu hamil terhadap kunjungan
antenatal care dengan nilai p=0,000 (p<0,05) 3) ada pengaruh dukungan suami pada ibu hamil terhadap
kunjungan antenatal care dengan nilai p=0,000 (p<0,05) 4) ada pengaruh dukungan petugas kesehatan
pada ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Terdapat pengaruh
antara pengetahuan, sikap, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan terhadap kunjungan
antenatal care. Ibu hamil diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan anak dengan melaksanakan
pemeriksaan ANC dengan lengkap.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami, Dukungan Petugas Kesehatan, Ibu Hamil, Antenatal
Care.
Factors Affecting The Visit Of Pregnant Mothers In Performing Antenatal Care At Puskesmas
City Of Kupang
Abstract

Forward : Antenatal care visit are needed to detect as early as any complication or abnormalitas during
pregnancy, antenatal care visit should be done 6 time during pregnancy. Pregnancy check-ups aim to
ensure protection for pregnant women and/or fetuses in the form of early detection of risk factors,
prevention, and early treatment of pregnancy complications. Purpose: This study or research was to
determine the factors that influence the visit of pregnant women in conducting antenatal care at the
Kupang City Health Center (Puskesmas Kota Kupang). Methode: This research is a quantitative
research using descriptive method with a cross-sectional approach,. The number of samples in this
study were 250 pregnant women. Result: The research shows that 1) there is an effect of the level of
knowledge of pregnant women on antenatal care visits with a value of p = 0.000 (p <0.05) 2) there is
an influence of the level of attitudes of pregnant women towards antenatal care visits with a value of p
= 0.000 (p <0.05 ) 3) there is an effect of husband's support on pregnant women on antenatal care
visits with a value of p = 0.000 (p <0.05) 4) there is an effect of health care workers' support on
pregnant women on antenatal care visits with a value of p = 0.000 (p < 0, 05). Conclusion: There is
an influence between knowledge, attitude, husband's support and support of health workers on
antenatal care visits. Recommendation : Pregnant women are expected to be more concerned about
the health of mother’s and children by carrying out a complete ANC examination.

Key word : Knowledge, attitude, husband support, support of health worker, pregnant women ANC

400
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

PENDAHULUAN dari petugas kesehatan (2). Dari beberapa


faktor diatas peneliti tertarik meneliti terkaitr
Kesehatan ibu hamil merupakan salah faktor sikap ibu hamil, pengetahuan ibu
satu aspek penting untuk diperhatikan hamil, dukungan suami dan dukungan
sepanjang masa kehamilan, karena dapat petugas kesehatan.
terjadi komplikasi yang tidak diharapkan, Sikap yang dimiliki oleh ibu hamil
sehingga perlu adanya pengawasan (1) Pada untuk melakukan antenatal care akan
pengawasan ibu hamil dibutuhkan adanya membawa perilaku yang nyata dalam
hubungan dan komunikasi yang baik antara pelaksanaan care (4). Selain sikap,
tenaga kesehatan dan ibu hamil tersebut. Ibu pengetahuan ibu menegani kehamilan juga
hamil perlu diberitahu setiap hal tentang sangat berpengaruh, ibu dengan pengetahuan
kehamilan, terutama mengenai kondisi yang tinggi mengenai kesehatan kehamilan
kehamilannya terkait kesehatan ibu dan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar
janin di dalam kandungan (2). untuk memenuhi kewajiban, melainkan
Antenatal care (ANC) merupakan menjadi sebuah kebutuhan untuk
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kehamilannya (5). Selain sikap dan
kesehatan kepada ibu selama kehamilan. Hal pengetahuan, dukungan dari luar juga
ini dilakukan untuk pemantauan kesehatan menjadi aspek penting, salah satunya
secara fisik, psikologis, termasuk dukungan suami. Melalui dukungan suami
pertumbuhan dan perkembangan janin serta yang baik sebagai pendamping terdekat ibu,
mempersiapkan proses persalinan dan semakin tinggi dorongan yang didapatkan
kelahiran. Komplikasi kehamilan dan ibu hamil untuk menjaga kehamilannya,
persalinan dapat dicegah dengan sehingga ibu termotivasi untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan (antenatal care) kunjungan ANC (6).
secara teratur. Pemanfaatan pelayanaan Selain dukungan suami, dukungan dari
antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di petugas kesehatan juga menjadi penting,
Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan semakin banyak dukungan dari petugas
pedoman yang ditetapkan, ini cenderung kesehatan maka semakin sering pula seorang
menyulitkan tenaga kesehatan dalam ibu hamil mengunjungi fasilitas kesehatan
melakukan pembinaan pemeliharaan untuk memeriksakan kehamilannya (7).
kesehatan ibu hamil secara teratur dan Berdasarkan dari pernyataan diatas, maka
menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap sikap ibu hamil, pengetahuan ibu hamil,
faktor resiko kehamilan. (3). dukungan suami dan dukungan petugas
Kunjungan antenatal care dipengaruhi kesehatan menjadi sangat penting dan
oleh beberapa faktor, diantaranya usia, dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa
tingkat pendidikan, status pekerjaan, paritas kehamilan terutama dalam melakukan
ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, sikap ibu antenatal care, sehingga dapat mencegah
hamil, jarak tempat tinggal, penghasilan secara dini faktor resiko kehamilan.
keluarga, sarana media informasi, dukungan Setiap hari pada tahun 2019 sekitar
suami, dukungan keluarga dan dukungan 830 ibu di dunia meninggal akibat

401
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

persalinan. 99% dari semua kematian ibu antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit
terjadi di negara berpenghasilan rendah dan 4 (empat) kali selama kehamilan, 1 kali pada
menengah ke bawah (WHO, 2019). trimester pertama (K1), 1 kali pada trimester
Prevalensi antenatal care (ANC) di kedua (K2), dan 2 kali pada trimester ketiga
Indonesia mengalami peningkatan, pada (K3 dan K4), apabila terdapat kelainan atau
tahun 2013 sebesar 93,1% dan pada tahun penyulit kehamilan seperti mual, muntah,
2018 sebesar 95,2% (3). perdarahan kehamilan, kelainan letak dan
Adapun cakupan pelayanan kesehatan lain-lain, frekuensi kunjungan ANC
ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur disesuaikan dengan kebutuhan (5). Bila
pada tahun 2018 sebanyak 151.486. Laporan ditemukan adanya kelainan yang
profil dinas kesehatan Provinsi NTT pada memerlukan penatalaksanaan medis lain,
tahun 2015 pencapaian cakupan kunjungan maka pemeriksaan harus lebih sering
ibu hamil (K1) sebesar 72,7% pada tahun dilakukan dan intensif. Kunjungan antenatal
2016 sebesar 69,3%, dan pada tahun 2017 care yang tidak patuh dapat mengakibatkan
sebesar 78,2. Persentase cakupan kunjungan terlambatnya deteksi dini tanda bahaya
ibu hamil (K4) tahun 2015 sebesar 48,2%, kehamilan seperti: anemia, preeklamsi
pada tahun 2016 sebesar 50,9% dan pada /eklamsi, gameli, kelainan letak dan
tahun 2017 cakupan kunjungan ibu hamil penyakit menular (HIV/AIDS) bila
(K4) sebesar 56,6% (8). Berdasarkan uraian terlambat dilakukan deteksi dini, rujukan
data diatas menunjukkan bahwa cakupan pun terlambat dilakukan, sehingga ibu dan
kunjungan ANC (K1) dari tahun 2016 janin tidak dapat ditangani secara maksimal
sampai tahun 2017 mengalami peningkatan dan dapat menyebabkan kecacatan bahkan
sebesar 15,3%, namun belum mencapai kematian pada janin maupun ibu (4).
target RENSTRA dinas kesehatan provinsi Banyak faktor yang mempengaruhi
NTT yaitu sebesar 100% dan cakupan perilaku kesehatan ibu hamil dalam
kunjungan ANC (K4) dari tahun 2016 memanfaatkan pelayanan antenatal yaitu
sampai tahun 2017 juga terjadi peningkatan faktor predisposisi (usia, pendidikan,
sebanyak 5,7% namun belum mencapai pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap),
target RENSTRA yaitu sebesar 95%. faktor pemungkin (jarak tempat tinggal,
Pencapaian kunjungan ANC di kota penghasilan keluarga dan sarana media
Kupang menunjukkan cakupan (K1) pada informasi) dan faktor penguat (dukungan
tahun 2016 sebanyak 98,60% dan pada suami, dukungan keluarga dan dukungan
tahun 2017 sebanyak 94,50% berarti terjadi petugas kesehatan) (5).
penurunan sebanyak 4,1%, cakupan (K4) Penelitian terdahulu (Meo, M.L.N,
pada tahun 2016 sebanyak 83,90% dan 2019) menunjukkan penyebab keterlambata
cakupan (K4) pada tahun 2017 sebanyak ibu mengakses pelayanan ANC diawali
79,70%, data tersebut menunjukkan adanya dengan keterlambatan ibu membuat
penurunan cakupan sebesar 4,2% (9). keputusan. Hal tersebut disebabkan oleh
Kebijakan program pelayanan multifaktor yaitu faktor individu
antenatal menetapkan frekuensi kunjungan (pengetahuan), faktor sosiokultural (status

402
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

dan kedudukan wanita serta stigma Wulandatika, D (2017) yang menunjukkan


terhadap kehamilan). Setelah itu diikuti ada hubungan antara pengetahuan dengan
dengan keterlambatan dalam mencari kepatuhan ANC(2). Penelitian Yulyani
pelayanan ANC serta pengalaman terhadap (2020) didapatkan tidak ada hubungan
kualitas ANC(10). antara pengetahuan ibu dengan kunjungan
Sikap ibu hamil terhadap pemeriksaan K4. Dapat di simpulkan belum ada hasil
kehamilan sangat mempengaruhi yang konsisten antara pengetahuan dan
kepatuhannya dalam melakukan kunjungan antenatal care. (15).
ANC. Sikap yang positif atau respon yang Dukungan suami juga merupakan
baik mencerminkan kepeduliannya terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi ibu
kesehatan diri dan janinnya sehingga dapat dalam melakukan pemeriksaan ANC.
meningkatkan angka kunjungan, sikap yang Yargawa & Leonardi-Bee (2015)
negatif membuat ibu hamil kehilangan melaporkan bahwa keterlibatan suami
motivasinya untuk melakukan kunjungan selama masa kehamilan ibu dapat
(5). Pernyataan ini di dukung oleh penelitian mengurangi depresi post partum pada ibu
Wahyuni, Srie (2020), menunjukkan ada dan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh
hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu akan lebih baik dalam hal memerisakan
K4 pada ibu hamil trimester III (11). kehamilannya (16). Pernyataan tersebut
Penelitian Sumarni (2016) menunjukkan sejalan dengan penelitian Alawiyah (2014)
tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil menunjukkan bahwa adanya hubungan
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, dukungan suami dengan pemeriksaan
persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC. antenatal care (ANC), penelitian (17).
Berdasarkan penelitian di atas terlihat belum Nurhasanah (2020) menunjukkan tidak
ada konsistensi hasil antara sikap dan adanya hubungan dukungan suami terhadap
antenatal care (12). kunjungan antenatal care. Berdasarkan
Selain faktor sikap, adapun faktor lain penelitian terdahulu belum ada konsistensi
yang mempengaruhi ibu dalam melakukan hasil antara dukungan suami dan antenatal
ANC yaitu pengetahuan. Pengetahuan care.(18)
merupakan hasil dari tahu terhadap suatu
objek yang diperoleh melalui penginderaan. Dukungan petugas kesehatan juga
(13). Teori mengatakan bahwa semakin baik merupakan salah satu faktor yang
pengetahuan ibu hamil maka kunjungan mempengaruhi ibu dalam melakukan
ANC nya sesuai dengan standar, dan pemeriksaan ANC. Sikap petugas kesehatan
sebaliknya kurangnya pengetahuan di fasilitas pelayanan kesehatan
menyebabkan kunjungan ANC tidak sesuai mempengaruhi frekuensi kunjungan ANC
dengan standar dimana 94,4% subjek ibu hamil. Semakin baik sikap petugas
penelitiannya yang berpengetahuan baik kesehatan maka semakin sering ibu hamil
melakukan kunjungan antenatal care pada memeriksakan kehamilannya (19)
kehamilan Padila, 2014)(14) Pernyataan di pernyaataan ini di dukung oleh penelitian
atas di dukung oleh hasil penelitian Wulandatika, D (2017) menunjukkan ada

403
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

hubungan antara dorongan petugas HASIL


kesehatan dengan kepatuhan ANC. (2) Tabel 1 Distribusi Frekwensi
penelitian Mursalim (2018) menunjukkan Responden berdasarkan usia di Puskesmas
bahwa tidak ada hubungan antara dukungan Kota Kupang
petugas kesehatan dengan kunjungan Usia Frekuensi Presentase (%)
antenatal care. Berdasarkan penelitian 19-24 104 41,6
tersebut dapat di simpulkan belum ada hasil 25-30 128 51,2
yang konsisten antara dukungan petugas 31-35 13 5,2
kesehatan dan antenatal care.(20) 36-40 5 2,0
Puskesmas memiliki peran aktif dalam Total 250 100
pelayanan antenatal care (ANC) di wilayah Tabel 1 menunjukkan distribusi responden
berdasarkan usia, mayoritas berusia 25-30
kerja dengan meningkatkan pelayanan
tahun yaitu 128 orang (51,2%).
antenatal sesuai standar dan diharapkan ibu
hamil selalu memperhatikan kehamilannya Tabel 2 Distribusi Responden
dengan memeriksakan kondisinya setiap ada berdasarkan paritas di Puskesmas
keluhan, melakukan kunjungan ANC sesuai Kota Kupang
jadwal yang telah ditentukan tenaga Paritas Frekuensi Presentase (%)
kesehatan sehingga kondisi ibu dan janin
dapat terpantau dengan baik. Berdasarkan Primipara 93 37,2
uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan Multipara 157 62,8
bahwa hasil penelitian belum konsisten. Total 250 100
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk Tabel .2 menunjukkan distribusi responden
meneliti terkait faktor-faktor yang berdasarkan paritas mayoritas multipara
mempengaruhi kunjungan ibu hamil dalam yaitu 157 orang (62,8%).
melakukan antenatal care di puskesmas kota
Kupang. Tabel 3 Karakteristik
Tujuan penelitian ini yaitu untuk Responden berdasarkan Tingkat
mengetahui faktor-faktor yang Pengetahuan mengenai kunjungan ANC di
mempengaruhi kunjungan ibu hamil dalam Puskesmas Kota Kupang
melakukan antenatal care di Puskesmas Pengetahuan Frekuensi Presentase
kota Kupang (%)
METODE Baik 89 35,6
Penelitian ini merupakan penelitian Kurang 161 64,4
kuantitatif menggunakan metode deskriptif Total 250 100
dengan pendekatan Cross-sectional artinya Tabel .3 menunjukkan bahwa karakteristik
pengukuran variabel hanya dilakukan satu responden berdasarkan pengetahuan
kali pada satu saat. Jumlah sample dalam mengenai kunjungan ANC mayoritas
penelitian ini yaitu sebanyak 250 ibu hamil responden memiliki pengetahuan kurang
yakni sebanyak 161 responden (64,4%).

404
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Tabel 4 Karakteristik Responden Tabel .6 menunjukkan karakteristik


berdasarkan Sikap terhadap kunjungan responden berdasarkan dukungan petugas
ANC di Puskesmas Kota Kupang kesehatan mayoritas mendapat dukungan
Sikap Frekuensi Presentase yaitu 135 responden (54,0%).
(%)
Positif 122 48,8
Negatif 128 51,2 Tabel 7 Karakteristik Responden
Berdasarkan Kunjungan ANC di
Total 250 100 Puskesmas Kota Kupang
Tabel 4 menunjukkan bahwa karakteristik Kunjungan Frekuensi Presentase (%)
responden berdasarkan sikap terhadap ANC
kunjungan ANC mayoritas responden Lengkap 157 62,8
memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 128 Tidak lengkap 93 37,2
responden (51,2%). Total 250 100
Tabel 7 menunjukkan karakteristik
Tabel 5 Karakteristik Responden responden berdasarkan Kunjungan ANC
berdasarkan Dukungan Suami di mayoritas memiliki kunjungan ANC yang
Puskesmas Kota Kupang lengkap yaitu 157 responden (62,8%).
Dukungan Frekuensi Presentase
Suami (%)
Analisis Pengaruh Antara Pengetahuan,
Mendukung 127 50,8 Sikap, Dukungan Suami dan Dukungan
Tidak 123 49,2 Petugas Kesehatan dengan Kunjungan
mendukung ANC
Total 250 100 Tabel 8 Pengaruh antara Pengetahuan
dengan Kunjungan ANC di Puskesmas
Kota Kupang
Tabel 5 menunjukkan karakteristik Kunungan ANC
responden berdasarkan dukungan suami, Pengtahu lengkap Tdak Jumlah P
an lengkap val
mayoritas mendapat dukungan suami yaitu ue
127 responden (50,8%). N % N % N %
Baik 39 43,8 50 56,2 89 100
Kurang 118 73,3 43 26,7 64 100
Tabel 6 Karakteristik Responden Total 137 62,8 93 37,2 25 100 0,00
berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan Berdasarkan Tabel .8 menunjukkan
di Puskesmas Kota Kupang
bahwa ibu hamil dengan pengetahuan
Dukungan Frekuensi Presentase
baik dan kunjungan ANC lengkap
Petugas (%)
Kesehatan sebanyak 39 orang (43,8%); ibu hamil
Mendukung 135 54,0 dengan pengetahuan baik dan kunjungan
Tidak 115 46,0 ANC tidak lengkap sebanyak 50 orang
mendukung (56,2%). Sedangkan ibu hamil dengan
Total 250 100 pengetahuan kurang dan kunjungan ANC
lengkap sebanyak 118 orang (73,3%) dan
ibu hamil dengan pengetahuan kurang dan

405
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

kunjungan ANC tidak lengkap sebanyak Tabel 10 Pengaruh antara Dukungan


43 orang (26,7%). Hasil uji statistik Chi Suami dengan Kunjungan ANC di Kota
square menunjukkan nilai ρ value = Kupang
Dukunga Lengkap Tdk Jumlah p.
0,000 (pada α< 0,05) maka dapat n suami lengkap val
disimpulkan bahwa ada pengaruh ue
N % N % N %
signifikan antara pengetahuan ibu hamil Menduku 10 85, 1 15, 127 50,8 0,0
dan kunjungan ANC di Puskesmas Kota ng 8 0 9 0 0
Tdk 49 39, 7 60, 123 49,2
Kupang. menduku 8 4 2
ng
Total 15 62, 9 37, 250 100
Tabel 9 Pengaruh antara Sikap dengan 7 8 3 2 %
Kunjungan ANC di Puskesmas di Kota Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa
Kupang ibu hamil dengan dukungan suami
Sikap Lengkap Tdk Jumlah p.
lengkap val mendukung dan kunjungan ANC lengkap
ue sebanyak 108 orang (85,0%); ibu hamil
N % N % N %
Positif 99 81, 2 18, 122 48,8 0,0 dengan dukungan suami mendukung dan
1 3 9 0 kunjungan ANC tidak lengkap sebanyak 19
Negative 58 45, 7 54, 128 51,2
3 0 7 orang (15,0%). Sedangkan ibu hamil dengan
Total 15 62, 9 37, 250 100 dukungan suami tidak mendukung dan
7 8 3 2 %
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa kunjungan ANC lengkap sebanyak 49 orang
ibu hamil dengan sikap positif dan (39,8%) dan ibu hamil dengan dukungan
kunjungan ANC lengkap sebanyak 99 suami tidak mendukung dan kunjungan ANC
orang (81,1%); ibu hamil dengan sikap tidak lengkap sebanyak 74 orang (60,2%).
positif dan kunjungan ANC tidak lengkap Hasil uji statistik Chi square menunjukkan
sebanyak 23 orang (18,9%). Sedangkan nilai ρ value = 0,000 (pada α< 0,05) maka
ibu hamil dengan sikap negatif dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
kunjungan ANC lengkap sebanyak 58 signifikan antara dukungan suami pada ibu
orang (45,3%) dan ibu hamil dengan sikap hamil dan kunjungan ANC di Puskesmas
negatif dan kunjungan ANC tidak lengkap Kota Kupang
sebanyak 70 orang (54,7%). Hasil uji
Tabel 11 Pengaruh antara Dukungan
statistik Chi square menunjukkan nilai ρ
Petugas Kesehatan dengan Kunjungan
value = 0,000 (pada α< 0,05) maka dapat ANC di Kota Kupang
disimpulkan bahwa ada pengaruh Dukunga Lengkap Tdk Jumlah p.
n petugas lengkap val
signifikan antara sikap ibu hamil dan kesehata ue
kunjungan ANC di Puskesmas Kota n N % N % N %
Menduku 10 85, 1 15, 127 50,8 0,0
Kupang. ng 8 0 9 0 0
Tidak 49 39, 7 60, 123 49,2
menduku 8 4 2
ng
Total 15 62, 9 37, 250 100
7 8 3 2 %

406
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa Pengetahuan merupakan indikator


ibu hamil dengan dukungan petugas seseorang dalam melakukan suatu
kesehatan mendukung dan kunjungan ANC tindakan, pengetahuan merupakan faktor
lengkap sebanyak 108 orang (85,0%); ibu penting yang mempengaruhi motivasi ibu
hamil dengan dukungan petugas kesehatan hamil untuk melakukan kunjungan ANC.
mendukung dan kunjungan ANC tidak Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi
lengkap sebanyak 19 orang (15,0%). mengenai kesehatan kehamilan
Sedangkan ibu hamil dengan dukungan menganggap kunjungan ANC bukan
petugas kesehatan tidak mendukung dan sekedar untuk memenuhi kewajiban,
kunjungan ANC lengkap sebanyak 49 orang melainkan menjadi sebuah kebutuhan
(39,8%) dan ibu hamil dengan dukungan untuk kehamilannya (2). Responden yang
petugas kesehatan tidak mendukung dan memiliki pengetahuan baik dikarenakan
kunjungan ANC tidak lengkap sebanyak 74 responden mengetahui tentang pengertian
orang (60,2%). Hasil uji statistik Chi square ANC dan manfaat ANC. Responden yang
menunjukkan nilai ρ value = 0,000 (pada α< memiliki pengetahuan kurang karena tidak
0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada mengetahui standar ANC dan tujuan ANC.
pengaruh signifikan antara dukungan Hal ini dibuktikan dengan pernyataan pada
petugas kesehatan pada ibu hamil dan kuesioner pernyataan mengenai standar
kunjungan ANC di Puskesmas Kota ANC responden yang mampu menjawab
Kupang. perrnyataan 1 mengenai standar antenatal
sebanyak 71 responden (28,4%),
PEMBAHASAN pernyataan nomor 2 sebanyak 65 (26%),
Analisis Pengetahuan Ibu Hamil pernyataan nomor 3 sebanyak 61 (24,40%)
terhadap Kunjungan ANC dan pernyataan nomor 8 mengenai tujuan
Hasil uji statistik Chi square diperoleh ANC sebanyak 50 responden (20%).
nilai p value = 0.000 (pada α<0,05) maka Berdasarkan hasil penelitian, responden
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang memiliki pengetahuan kurang
signifikan antara pengetahuan ibu hamil termasuk dalam kelompok usia 19-24.
dengan kunjungan ANC pada ibu hamil. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
Hasil tabulasi silang menunjukkan peneliti, rata-rata responden berpendidikan
sebagian besar ibu hamil dengan rendah yaitu SD/Sederajat. Hal tersebut
pengetahuan ANC baik memiliki sesuai dengan teori Notoadmodjo (2012)
kunjungan ANC yang lengkap. Hal ini yang menyatakan bahwa usia yang masih
menunjukkan bahwa responden yang muda berpengaruh pada daya tangkap dan
memiliki pengetahuan mengenai pola pikir dalam menerima informasi dari
kehamilan atau antenatal yang baik akan berbagai media. Sari (2018) menyatakan
melakukan kunjungan ANC dengan apabila tingkat pendidikan rendah, maka
lengkap dibandingkan dengan responden semakin sulit untuk menerima informasi,
yang memiliki pengetahuan ANC yang sehingga pengetahuan yang diperoleh juga
kurang. kurang.(21)

407
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Penelitian lain yang sejalan penelitian lengkap dibandingkan dengan responden


(Sumarni, 2018) didapatkan sebagian yang memiliki sikap negatif.
besar responden memiliki pengetahuan Sikap positif yang dimiliki oleh
kurang (12). Hasil penelitian Permatasari seseorang untuk memeriksakan dirinya
(2016) juga menunjukkan sebagian besar (ANC) akan membawa perilaku yang
responden ibu hamil memiliki tingkat nyata dalam pelaksanaan ANC (Lestari,
pengetahuan kurang. 2019)(4). Menurut Kusmiyanti (2015)
Peneliti berasumsi, kurangnya bahwa sikap positif ibu hamil ditunjukkan
pengetahuan ibu hamil tentang manfaat dengan sikap yang sangat antusias untuk
pemeriksaan antenatal didasari oleh faktor menjaga dan memantau kehamilannya
usia yang masih muda dan tingkat setiap waktu. Jika sikap seseorang tersebut
pendidikan yang rendah. Hal tersebut positif maka akan cenderung muncul
berdampak pada menurunnya minat ibu sebuah perilaku yang positif.(1)
datang ke pelayanan kesehatan untuk Sikap ibu hamil yang kurang ini
memeriksakan kehamilannya. diperoleh dari rekapitulasi jawaban ibu
Dikarenakan ibu tidak tau manfaat dan hamil mengenai instrument sikap,
dampak positif ANC bagi ibu dan janin. sebagian besar ibu hamil sangat tidak
Rendahnya kelengkapan kunjungan ANC setuju bahwa ibu hamil perlu
ibu hamil ini juga dikarena masih ada memeriksakan kehamilan walaupun tidak
responden yang tidak mengetahui tentang ada keluhan, ibu hamil juga tidak setuju
standar kunjungan ANC dari kebijakan bahwa memeriksakan kehamilan
Pemerintah, yang sudah menerapkan mempunyai manfaat bagi kesehatan ibu.
minimal 6 kali pemeriksaan, dengan Bagi sebagian besar responden tanpa
rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester periksa kehamilan pun ibu dan bayi akan
2, dan 3x di Trimester 3. tetap sehat. Mereka juga tidak setuju
bahwa pemeriksaan kehamilan ke fasilitas
Analisis Pengaruh Sikap Ibu Hamil kesehatan sebaiknya dilakukan minimal 6
dengan Kunjungan ANC kali. Banyaknya ibu hamil yang tidak
Hasil uji statistik Chi square diperoleh setuju, membuat sikap para ibu hamil
nilai p value = 0.000 (pada α<0,05) maka banyak yang berada pada kategori negatif.
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Penelitian ini sejalan juga dengan
signifikan antara sikap ibu hamil dengan penelitian Lestari (2018) yang
kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil menunjukkan sebagian besar responden
tabulasi silang menunjukkan sebagian memiliki sikap yang negatif terhadap
besar ibu hamil dengan sikap positif kepatuhan kunjungan antenatal care di
memiliki kunjungan ANC yang lengkap. wilayah kerja Puskesmas Kalampangan
Hal ini menunjukkan bahwa responden Kota Palangka Raya(4).
yang memiliki sikap positif akan Menurut Wahyu (2017) hal lain yang
melakukan kunjungan ANC dengan dapat mempengaruhi sikap seseorang ialah
paritas atau pengalaman saat hamil.

408
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Dimana pengalaman akan mempengaruhi besar ibu hamil yang mendapat dukungan
sikap seseorang dalam melakukan dari suami memiliki kunjungan ANC yang
antenatal care baik dari pengalaman diri lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa
sendiri maupun orang lain.(22) Hal ini responden yang mendapat dukungan suami
sejalan dengan penelitian Junga (2016) akan melakukan kunjungan ANC dengan
yang menyatakan ada hubungan signifikan lengkap dibandingkan dengan responden
antara paritas dengan sikap ibu dalam yang kurang mendapat dukungan suami.
melakukan antenatal care di Puskesmas Sebagai calon seorang ayah, sikap
Ranotana Weru Kota Manado yang suami terhadap ibu hamil, yang dalam hal
memperlihatkan bahwa ibu multipara yang ini adalah istrinya, sangat menentukan rasa
banyak melakukan ANC tidak teratur(23). sayangnya terhadap kesehatan istri dan
Pada penelitian ini primipara lebih banyak calon anaknya. Melalui dukungan suami
yang melakukan pemeriksaan secara rutin yang baik sebagai pendamping terdekat
dibandingkan dengan kehamilan yang ibu, semakin tinggi dorongan yang
multipara. Hal ini dilatarbelakangi karena didapatkan ibu hamil untuk menjaga
ibu hamil yang primipara belum memiliki kehamilannya, sehingga ibu termotivasi
pengalaman dan tingkat kekhawatirannya untuk melakukan kunjungan ANC (6).
lebih tinggi dibandingkan multipara. Pada Keterlibatan suami sejak awal masa
ibu primipara kehamilan merupakan hal kehamilan, akan mempermudah dan
yang pertama bagi mereka, sehingga meringankan ibu dalam menjalani dan
secara tidak langsung lebih mengatasi berbagai perubahan yang terjadi
memperhatikan kehamilannya, mereka pada tubuhnya dan keikutsertaan suami
menganggap kalau pemeriksaan kehamilan secara aktif dalam masa kehamilan.
merupakan suatu hal yang baru. Namun Dukungan suami yang baik akan
pada ibu multipara, mereka sudah menyebabkan kecemasan pada ibu hamil
mempunyai pengalaman memeriksakan berkurang dengan demikian ibu akan
kehamilan dan riwayat melahirkan anak, merasa tenang, nyaman, aman dan
mereka menganggap sudah pernah kehamilan pun akan sehat, sehingga
memiliki pengalaman sehingga kurang harapan bahwa ibu dan bayi lahir sehat
termotivasi untuk melakukan pemeriksaan akan tercapai (4).
kehamilan berikutnya. Hasil dukungan suami ini diperoleh
dari rekapitulasi jawaban ibu hamil
Analisis Pengaruh Dukungan Suami mengenai instrument dukungan suami,
dengan Kunjungan ANC sebagian besar ibu hamil menjawab bahwa
Hasil uji statistik Chi square diperoleh suami selalu memberikan izin untuk
nilai p value = 0.000 (pada α<0,05) maka memeriksakan kehamilan, suami ikut
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan menemani melakukan pemeriksaan
signifikan antara dukungan suami dengan kehamilan dan selalu mendukung selama
kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil masa kehamilan ibu. Banyaknya jawaban
tabulasi silang menunjukkan sebagian dari ibu hamil yang menyatakan bahwa

409
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

suami mendukung, sehingga dukungan kesehatan memiliki kunjungan ANC yang


suami banyak yang berada pada kategori lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa
mendukung. responden yang mendapat dukungan
Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan akan melakukan
responden, ibu hamil yang tidak mendapat kunjungan ANC dengan lengkap
dukungan suami dikarenakan suami dibandingkan dengan responden yang
mereka sibuk bekerja. Sehingga tidak ada kurang mendapat dukungan dari petugas
waktu untuk menemani ataupun mengantar kesehatan. Dukungan petugas kesehatan
ibu ke puskemas untuk melakukan merupakan hal yang tidak kalah penting
pemeriksaan kehamilan. Sehingga ibu karena tenaga kesehatan adalah setiap
tidak termotivasi untuk memeriksakan orang yang mengabdikan diri di bidang
kehamilannya, dengan alasan tidak ada kesehatan serta memiliki pengetahuan
yang mengantar ataupun menemani ibu. tentang kesehatan serta kewenangan untuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan meningkatkan upaya kesehatan pada ibu
penelitian Alawiyah (2014) didapakan hamil (24). Sikap petugas kesehatan di
bahwa sebagian besar responden mendapat fasilitas pelayanan kesehatan
dukungan dari suami selama masa mempengaruhi frekuensi kunjungan ANC
kehamilan.(17) ibu hamil. Semakin baik sikap petugas
Menurut pendapat peneliti, dukungan kesehatan maka semakin sering pula
dari suami dapat berupa kasih sayang, seorang ibu hamil mengunjungi fasilitas
perhatian, memotivasi dan menemani kesehatan untuk memeriksakan
istrinya melakukan pemeriksaan kehamilannya.(25)
kehamilan menuju fasilitas pelayanan Hasil dukungan petugas kesehatan
kesehatan terdekat. Ibu hamil yang ini diperoleh dari rekapitulasi jawaban ibu
mendapat dukungan dari suami hamil mengenai instrument dukungan
mempunyai kepercayaan diri dalam petugas kesehatan, sebagian besar ibu
menjalani masa kehamilannya, ibu juga hamil menjawab bahwa petugas kesehatan
akan merasa senang dan merasa melayani dengan baik pada saat
diperhatikan. memeriksakan kehamilan, petugas
kesehatan menyarankan ibu untuk
Analisis Pengaruh Dukungan Petugas melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
Kesehatan dengan Kunjungan ANC lengkap dan petugas kesehatan memotivasi
Hasil uji statistik Chi square ibu untuk melakukan pemeriksaan
diperoleh nilai p value = 0.000 (pada kehamilan. Banyaknya jawaban dari ibu
α<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hamil yang menyatakan bahwa perugas
ada hubungan signifikan antara dukungan kesehatan memberikan dukungan
petugas kesehatan dengan kunjungan ANC membuat dukungan petugas kesehatan
pada ibu hamil. Hasil tabulasi silang banyak yang berada pada kategori
menunjukkan sebagian besar ibu hamil mendukung.
yang mendapat dukungan dari petugas

410
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

Hasil penelitian ini sejalan dengan 4. Ada pengaruh signifikan antara sikap
penelitian Nurmawati (2018) didapatkan dengan kunjungan ANC pada ibu
bahwa sebagian besar responden mendapat hamil di Puskesmas Kota Kupang.
dukungan yang baik dari petugas 5. Ada pengaruh signifikan antara
kesehatan untuk melakukan kunjungan dukungan suami dengan kunjungan
ANC.(26) ANC pada ibu hamil di Puskesmas
Menurut pendapat peneliti, Kota Kupang.
dukungan petugas kesehatan dapat berupa 6. Ada pengaruh signifikan antara
dukungan sosial dalam bentuk dukungan dukungan petugas kesehatan dengan
informasi dan motivasi. Dengan petugas kunjungan ANC pada ibu hamil di
kesehatan memberikan informasi yang Puskesmas Kota Kupang.
jelas mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kehamilan dan selalu memotivasi SARAN
ibu serta mengingatkan ibu untuk rutin 1. Bagi Peneliti
melakukan pemeriksaan kehamilan maka Peneliti dapat mengambil manfaat
ibu menjadi paham kalau pemeriksaan dari penelitian ini dalam memperkaya
kehamilan merupakan hal penting dan pengetahuan sehingga dapat
wajib dilakukan selama kehamilan, serta diaplikasikan dalam dunia kerja
ibu lebih termotivasi memeriksakan melalui pemberian pemahaman
kehamilannya secara rutin. tentang pentingnya melaksanakan
pemeriksaan ANC.
KESIMPULAN 2. Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Diharapkan hasil penelitian ini dapat
faktor-faktor yang mepengaruhi kunjungan dijadikan bahan bacaan di
antenatal care pada ibu hamil di perpustakaan sebagai referensi dan
Puskesmas Kota Kupang dapat acuan dalam melakukan penelitan
disimpulkan bahwa : selanjutnya.
1. Sebagian besar responden memiliki 3. Bagi Institusi Kesehatan
kunjungan ANC yang lengkap Institusi kesehatan di Kota Kupang
2. Sebagian besar responden memiliki diharapkan dapat menentukan
pengetahuan yang kurang, sikap yang kebijakan terkait dengan program
negatif, mendapat dukungan yang baik kesehatan ibu dana anak, terutama
dari suami dan mendapat dukungan tentang ketepatan kunjungan ANC
yang baik dari petugas kesehatan. dalam hal ini peningkatan program
3. Ada pengaruh signifikan antara kelas ibu hamil, program suami
pengetahuan dengan kunjungan ANC SIAGA, penyuluhan tentang
pada ibu hamil di Puskesmas Kota kehamilan serta menyebarkan
Kupang. informasi melalui leaflet untuk
meningkatkan pengetahuan ibu
tentang kehamilan

411
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

4. Bagi Ibu Hamil Majority, 7(1), 72-76.


Ibu hamil diharapkan lebih peduli http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.
terhadap kesehatan ibu dan anak php/majority/article/view/1748. Diakses
pada tanggal 07 Januiari 2021 Jam
dengan melaksanakan pemeriksaan
10.00 WITA.
ANC secara tepat, sehingga dapat 6. Bartini, Isti.(2012).ANC Asuhan
menurunkan AKI dan AKB Kebidanan pada Ibu Hamil
5. Bagi Peneliti Selanjutnya Normal.Jakarta: Nuha Medika.
Peneliti selanjutnya dapat menggali 7. Purwoastuti dan Walyani. (2015). Ilmu
lebih dalam terkait dukungan petugas Obsetri dan Ginekologi Sosial Bagi
kesehatan. Kebidanan. Yogyakarta: PUSTAKA
BARU PRESS
8. Ditjen Kesehatan Masyarakat,
DAFTAR PUTAKA Kemenkes RI.(2019).
1. Kusmiyanti,Y.(2012).Perawatan Ibu Profil Kesehatan Indonesia 2019.
Hamil.Yogyakarta: Fitrimaya https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/vie
2. Wulandatika, D. (2017). Faktor-faktor w/01/structure-publikasi-data-pusat-
yang berhubungan dengan kepatuhan data-dan-informasi.html. Diakses pada
ibu dalam melakukan kunjungan tanggal 17 November 2021 Jam 18.00
antenatal care di wilayah kerja WITA.
Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar, 9. Dinas Kesehatan Kota Kupang. (2020).
Kalimantan Selatan tahun 2013. Jurnal Profil Kesehatan Dinas Kota Kupang
Ilmu Keperawatan danKebidanan, 8(2), Provinsi NTT. https://dinkes kotakupan
8-18. g.web.id/profile/profil dinkes kota kupa
http://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.ph ng/index.php?option=com_users&view
p/jikk/article/view/269.. Diakses pada =login. Diakses pada tanggal 30
tanggal 08 November 2020 Jam 21.16 Oktober 2020 Jam 15.00 WITA
WITA. 10. MLN, Meo. Persepsi ibu terkait
3. Riskesdas.(2018).Hasil Utama pemanfaatan pelayanan ANC di Kota
Riskesdas 2018 Kementrian Kupang. 2019; 9 (2): 79–86.
Kesehatan Badan Penelitian dan https://scholar.google.com/scholar?cites
Pengembangan Kesehatan. Jakarta =15508615011674581644&as_sdt=200
4. Lestari, D., Santoso, S., & 5&sciodt=0,5&hl=id. Diakses pada
Kusmiyati, Y. (2019). Faktor-Faktor tanggal 01 Maret 2021 Jam 16.00
Yang Berhubungan Dengan Kunjungan WITA.
Antenatal Care K4 Di Puskesmas 11. Wahyuni, S. (2020). Faktor-Faktor yang
Karangmojo I Tahun 2018 (Doctoral Berhubungan dengan
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kunjungan K4 pada Ibu Hamil
Yogyakarta). Trimester III di Wilayah Kerja
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2189/. Puskesmas Kejuruan Muda
Diakses pada tanggal 06 Maret 2021 Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal
Jam 12.07 WITA EDUKES (Jurnal Penelitian Edukasi
5. Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., Kesehatan),8392.http://ejurnal.stikesyd
& Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang b.ac.id/index.php/edukes/article/view/3
Memengaruhi Kunjungan Antenatal 0. Diakses pada tanggal 08 November
Care (ANC) Ibu Hamil. Jurnal 2020 Jam 23.06 WITA

412
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

12. Sumarni, S. (2016). Hubungan http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/


Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil 1000. Diakses pada tanggal 16 Januari
terhadap Perilaku Anc. Media 2021 Jam 12.30 WITA.
Kesehatan Masyarakat 18. Nurhasanah, N. (2020).
Indonesia, 10(4), 200-204. Dukungan Suami
http://journal- Berhubungan Dengan
old.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/ Kunjungan Antenatal
view/496.Diakses pada tanggal 14 Care. Jurnal Kebidanan
Januari 2021 Jam 13.00 WITA. Malahayati, 6(3), 289-292.
13. Cholifah, C., & Putri, N. A. (2016). http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh /kebidanan/article/view/2798. Diakses
Terhadap Pencapaian K4 Di Desa pada tanggal 17 Januari 2021 Jam 23.00
Sumberejo Wonoayu Sidoarjo. Jurnal WITA
Kebidanan Midwiferia, 1(2), 111-123. 19. Mamalanggo, A., Rumayar, A. A., &
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/midwi Maramis, F. R. (2019).
feria/article/view/355.Diakses pada Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap
tanggal 23 Februari 2021 Jam 12.28 Ibu Serta Dukungan Petugas Kesehatan
WITA. Dengan
14. Padila.(2014).Keperawatan Kunjungan Antenatal
Matrnitas.Yogyakatya: Nuha Medika Care (Anc) Di Puskesmas Ranotana
15. Yulyani, L., & Daryanti, M. S. (2017). Weru Kota
Faktor-Faktor Yang Manado. KESMAS, 8(7).
Berhubungan Dengan Kunjungan K4 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/k
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas esmas/article/view/26596. Diakses pada
Danurejan I Kota Yogyakarta. tanggal 26 Februari 2021 Jam 21.58
http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/ WITA
123456789/1860. Diakses pada 20. Mursalim, L. (2018). Faktor-faktor
tanggal 19 Desember 2020 Jam yang Mempengaruhi Kunjungan K4 Ibu
20.00 WITA. Hamil di Puskesmas
16. Yargawa, J., & Leonardi-Bee, Malimongan Baru Kota Makassar
J.(2015).Male involvement and Tahun 2018 (Doctoral dissertation,
maternal health outcomes: Universitas Islam Negeri Alauddin
systematic review and meta-analysis. Makassar).http://repositori.uin-
Journal of Epidemiology and alauddin.ac.id/id/eprint/16500. Diakses
Community Health, 69(6), 604- pada tanggal 10 Desember 2020 Jam
612.https://doi.org/10.1136/jech-2014- 13.06 WITA.
204784. Diakses pada tanggal 27 21. Notoatmodjo,
Februari 2021 Jam 00.01 WITA. S.2012.Promosi Kesehatan. Jakarta:
17. Alawiyah, F., & Trimukti, W. Y. PT. Rineka Cipta.
(2014). Hubungan Dukungan Suami 22. Wahyu, Reza. (2017). Hubungan antara
dengan Kelengkapan Kunjungan Paritas dengan Keteraturan Antenatal
Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Care di Puskesmas Depok II Sleman
Trimester III di Puskesmas Mergangsan Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Primer
Kota Yogyakarta Tahun 2014 (Doctoral 6(1).
dissertation, STIKES'Aisyiyah https:digilib.unisyogya.ac.id/3592/1/NA
Yogyakarta). SKAH%20PUBLIKASI%20REZA%20

413
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022

WAHYU%20ANJARSARI_08010517
0.pdf. Diakses pada tanggal 15 Agustus
2021 Jam 20.00 WITA
23. Junga, M.R. (2016).
Faktor-faktor yang Berhubungan
Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Antenatal Care (ANC) ibu hamil
trimester III Di Puskesmas Ranotana
Weru Kota Manado, Jurnal
Keperawatan Volume 5, No.1 Februari
2017.
http://repository.usu.ac.id/handle/12345
6789/56823. Diakses pada tanggal 15
Februari 2021 Jam 21.00 WITA.
24. Kemenkes
RI.(2015).Profil Kesehatan Indonesia
2014.Jakarta
25. Armaya, R. (2018).
Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
kunjungan antenatal care dan faktor
yang mempengaruhi. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 7(01), 43-50.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jik
m/article/view/51. Diakses pada tanggal
06 Januari 2021 Jam13.34 WITA.
26. Nurmawati, N., & Indrawati, F. (2018).
Cakupan Kunjungan
Antenatal Care pada Ibu
Hamil. HIGEIA (Journal of Public
Health Research and
Development), 2(1), 113-124.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php
/higeia/article/view/18317. Diakses
pada tanggal 26 Faebruari 2021 Jam
18.05 WITA

414

Anda mungkin juga menyukai