Abstrak
Keywords: Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan. Upaya yang
Dukungan Suami; dilakukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan janin yaitu
Kepatuhan ANC; Ibu pemeriksaaan ANC. Kondisi pandemi Covid-19 ini menyebabkan
Hamil; Covid-19 pelaksanaan ANC terganggu, ANC dilaksanakan dengan pembatasan
kunjungan serta pelaksanaannya lebih banyak melalui tele komunikasi
online. Faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC yaitu dukungan
suami. Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami
terhadap istrinya baik kenyamanan fisik maupun psikologis, sebuah
dukungan akan memotivasi ibu hamil untuk mencari pelayanan
kesehatan yang baik dan melakukan kunjungan ANC secara patuh
demi menjaga kondisi ibu beserta janin dalam
kandungannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan suami pada ibu hamil terhadap kepatuhan ANC di Wilayah
Puskesmas Karanganom. Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah ibu hamil yang tinggal di Wilayah Puskesmas
Karanganom. Responden penelitian sebanyak 30 responden yang
diperoleh dengan tehnik total sampling. Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji
Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan 90,0% ibu hamil
mendapatkan dukungan suami sangat mendukung dan sebanyak
96,7% memiliki kepatuhan ANC yang patuh. Hasil uji Kendall’s Tau
menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dengan
kepatuhan ANC pada ibu hamil (p=0,003; r=0,557). Kesimpulan ada
hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kepatuhan
ANC pada ibu hamil di masa pandemi Covid-19
74
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
Dampak psikologis bagi ibu hamil sendiri sangat besar karena dapat mengetahui
dimasa pandemi Covid-19 yaitu menimbulkan berbagai resiko dan komplikasi (9). ANC
kecemasan sehingga dapat mengganggu bertujuan untuk menjaga agar ibu sehat
kesehatan mental (2). Jumlah ibu hamil di selama kehamilan, memantau kemungkinan
Indonesia tahun 2019 yaitu sebanyak adanya resiko kehamilan, merencanakan
5.256.483 (3). Jumlah ibu hamil di Provinsi penatalaksanaan yang optimal terhadap
Jawa Tengah tahun 2019 yaitu 590.575 (4), kehamilan resiko tinggi, menurunkan
sedangkan jumlah ibu hamil di Kabupaten morbiditas dan mortalitas ibu dan janin
Klaten pada tahun 2019 sebanyak 16.835 perinatal (10). Cakupan ANC dapat dipantau
kehamilan dan tahun 2020 berjumlah 16.682 melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil
(5). (K1), untuk melihat akses dan pelayanan
Masa kehamilan merupakan masa yang kesehatan ibu hamil sesuai standart paling
rawan kesehatan, baik kesehatan ibu maupun sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi 1 kali
janin yang dikandungnya sehingga dalam pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2
masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kali pada trimester III (11). Pelayanan ANC
secara teratur. Hal ini dilakukan guna terdiri dari timbang berat badan, ukur tinggi
menghindari komplikasi dan gangguan badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur
kehamilan sedini mungkin dari segala sesuatu TFU, DJJ, imunisasi TT, tablet Fe, periksa
yang membahayakan kesehatan ibu dan janin. laboratorium, dan konseling (12). Sasaran ibu
Komplikasi kehamilan tersebut dapat dicegah hamil yang berjumlah 16.835 orang cakupan
dengan pemeriksaan kehamilan melalui ANC K1 pada tahun 2019 yaitu 16.835 (100%),
secara teratur (6). Bila kunjungan ANC yang sasaran ibu hamil yang berjumlah 16.682
rendah dan tidak dilakukan dengan baik akan orang, cakupan K1 tahun 2020 adalah 16.682
berdampak terhadap status kesehatan ibu (100%) hal ini menunjukkan semua ibu hamil
sehingga dapat meningkatkan angka kematian di Kabupaten Klaten sudah memeriksakan
ibu (7).Kondisi pandemi ini menyebabkan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Cakupan
pelaksanaan ANC perlu pengaturan waktu, K4 pada tahun 2019 adalah 15.702 (93,27%),
ANC dilaksanakan dengan pembatasan cakupan K4 pada tahun 2020 adalah 15.570
kunjungan serta pelaksanaannya lebih banyak (93,33%), hal ini menunjukkan masih adanya
melalui tele komunikasi online. Pemeriksaan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
ANC di masa pandemi tetap harus pertama kali lebih dari usia kehamilan 12
dilaksanakan dengan menerapkan protokol minggu dan masih ada ibu hamil yang belum
kesehatan (8). Pembatasan kunjungan mencapai K4 (5).
pemeriksaan ANC diimbangi dengan tele MenurutDepkes RI (2019) faktor yang
komunikasi antara tenaga kesehatan dan ibu mempengaruhi kunjungan ANC yaitu faktor
secara perorangan maupun dengan internal (paritas dan usia) dan faktor eksternal
menyelenggarakan kelas ibu secara online. (pengetahuan, sikap, ekonomi, budaya, dan
Tenaga kesehatan juga harus memperkuat dukungan suami), (13). Salah satu faktor yang
kemampuan ibu dan keluarga untuk mempengaruhi kunjungan ANC yaitu
memahami buku KIA untuk mengenali tanda dukungan suami. Dukungan yang diberikan
bahaya dan menerapkan perawatan selama suami merupakan motivasi terpenting bagi ibu
kehamilan dalam kehidupan sehari-hari (1). hamil karena akan adanya perubahan perilaku
Pemeriksaan ANC merupakan dalam bentuk kepatuhan. Sebuah dukungan
pelayanan yang diterima oleh wanita hamil akan memotivasi ibu hamil untuk mencari
selama kehamilan dan sangat penting dalam pelayanan kesehatan yang baik demi menjaga
membantu memastikan bahwa ibu dan janin kondisi ibu beserta janin dalam kandungannya
sehat. Hal ini serupa dengan penelitian Rury (14). Hal ini serupa dengan penelitian Rury
(2017) yang menyatakan bahwa peran ANC (2017) yang menyatakan bahwa sikap positif
75
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
dan dukungan yang baik dari suami akan Puskesmas Karanganom Tahun 2021
membuat proses kehamilan berjalan berjumlah 30 ibu hamil. Sampel penelitian
menyenangkan dan kondisi janin pun selalu berjumlah 30 responden yang diperoleh
sehat dan kuat. Dampak jika tidak ada dengan tehnik total sampling.Instrumen
dukungan dari suami maka dikhawatirkan ibu pengumpulan data menggunakan kuesioner.
tidak dapat beradaptasi dengan baik mengenai Analisa data bivariat menggunakan uji
ketidaknyamanan kehamilan dan jika hal itu Kendall’s Tau.
terjadi maka kunjungan ANC pun tidak teratur
maka resiko tidak dapat dideteksi secara dini 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan rujukan pun terlambat dilakukan (9). Berdasarkan hasil penelitian maka,
Dukungan suami adalah ketersediaan sumber Rerata Umur dan Usia Kehamilan
daya yang diberikan oleh suami terhadap Responden Di Wilayah Puskesmas
istrinya baik berupa kenyamanan fisik dan Karanganom Tahun 2021 ditunjukkan
psikologis yang diperoleh melalui dengan tabel dibawah ini:
pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, Tabel 1. Rerata umur dan usia
diperhatikan, dan disayangi. Dukungan suami kehamilan
ada 4 jenis yaitu dukungan informasi, Variabel N Min Max Mean SD
Umur 30 20 39 28,13 4,862
dukungan emosional, dukungan instrumental,
Usia 30 28 39 33,03 3,327
dan dukungan penghargaan (15). Sesuai Kehamil
dengan penelitian Yenni (2020), menyatakan an
bahwa dukungan suami terhadap istrinya yang Tabel 1 menunjukkan umur ibu yang
hamil misalnya dengan menemani istri dan digunakan sebagai responden umur paling
mengingatkan istri untuk rajin memeriksakan muda adalah 20 tahun, tertua adalah 39
kehamilannya. Menurut asumsi peneliti tahun, nilai rata-rata 28,13 dengan SD
dukungan suami seharusnya menjadikan ibu sebesar 4,862. Sedangkan usia kehamilan
lebih rajin melakukan pemeriksaan kehamilan responden minimum adalah 28 minggu,
. Dampak ibu hamil jika tidak teratur ANC maksimum 39 minggu, rata-rata 33,03
akan menimbulkan masalah seperti kurang dengan SD sebesar 3,327. Umur responden
termonitornya kondisi ibu dan janin, yang digunakan dalam penelitian ini
komplikasi kehamilan karena kurang cepat berumur 20-39 tahun, rerata umur 28,13
dalam menjangkau pelayanan kesehatan tahun dengan SD 4,862.Umur paling muda
apabila ada tanda bahaya kehamilan dan 20 tahun dan tertua 39 tahun.Ibu dengan
kurang mempersiapkan proses kehamilan. umur produktif (20-35 tahun) dapat
Maka dari itu dukungan suami sangat penting berfikir lebih rasional dibandingkan
dan berpengaruh terhadap kepatuhan ibu dengan ibu dengan umur yang lebih muda
hamil dalam ANC (16). atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan umur
produktif memiliki motivasi lebih dalam
2. METODE memeriksakan kehamilannya (6). Semakin
Jenis penelitian yang digunakan cukup umur maka tingkat kematangan dan
adalah desain deskriptif korelasi yaitu untuk kekuatan seseorang akan lebih matang
mengetahui hubungan Dukungan Suami dalam berpikir dan bekerja (16).
dengan Kepatuhan Pemeriksaan ANC pada Umur sangat menentukan suatu
Ibu Hamil. Penelitian ini menggunakan kesehatan ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi
pendekatan cross sectional. apabila ibu berumur dibawah 20 tahun dan
Penelitian ini dilakukan di Wilayah diatas 35 tahun. Umur dibawah 20 tahun
Puskesmas Karanganom. Populasi dalam dikhawatirkan mempunyai risiko komplikasi
penelitian ini adalah semua ibu hamil yang erat kaitannya dengan kesehatan
Trimester III yang tinggal di Wilayah reproduksi wanita, diatas 35 tahun
76
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
77
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
kesehatan akan disadari sepenuhnya (17). Ibu adalah sesuatu hal yang baru sehingga
dengan pendidikan tinggi akan meningkatkan memiliki motivasi yang lebih untuk
motivasi untuk melakukan ANC secara patuh melakukan kunjungan ANC. Hal ini juga
(20). sejalan dengan penelitian Kindie Fentahun
Paritas responden yang digunakan dalam Muchie (2017), wanita dengan paritas tinggi
penelitian ini sebagian besar multigravida memiliki keinginan yang lebih kecil untuk
sebanyak 70,0% (21 responden).Sesuai melakukan kunjungan ANC. Hal ini dapat
dengan teori yang menjelaskan bahwa paritas disebabkan oleh karena keyakinan bahwa
mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan tidak membutuhkan layanan karena mereka
kunjungan ANC, ibu dengan multigravida memiliki pengalaman kehamilan (19).
tidak terlalu khawatir dengan kehamilannya Dukungan suami pada responden
lagi sehingga menurunkan angka dalam penelitian ini sebagian besar
kunjungannya, sedangkan ibu dengan memiliki dukungan yang sangat
kehamilan primigravida merasa ANC mendukung sebesar 90,0% (27 responden).
merupakan sesuatu yang baru sehingga ibu Covid-19 yang terjadi saat ini bisa
memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam membuat ibu hamil merasa cemas dalam
pelaksanaannya (6). melakukan kunjungan ANC, ibu hamil
Ibu dengan kehamilan pertama akan menjadi bagian dari kelompok berisiko
lebih giat dalam melakukan pemeriksaan yang mudah terinfeksi Covid-19.
kesehatan saat hamil dibandingkan ibu Kepatuhan dalam mengunjungi ANC salah
dengan multigravida. Hal ini terjadi karena satunya dipengaruhi oleh dukungan suami.
ibu dengan kehamilan pertama masih tidak Sehingga perlu adanya dukungan suami
megetahui tentang hal-hal yang harus untuk menurunkan kecemasan tersebut.
dilakukan selama kehamilan, selain itu ibu Adanya support system yang baik dari
juga masih belum tahu tentang bagaimana anggota keluarga membuat ibu hamil
perubahan fisiologis yang dirasakannya merasa diperhatikan hal ini membuat ibu
sehingga cenderung akan selalu takut dengan hamil akan lebih mengutamakan kesehatan
hal-hal baru yang membuatnya akan datang ke baik itu dirinya sendiri maupun kesehatan
tenaga kesehatan untuk melakukan janinnya yaitu dengan cara melakukan
pemeriksaan rutin, berbeda dengan ibu kunjungan ANC (22).
multigravida, cenderung akan menganggap Dukungan suami terdiri dari 4 jenis
bahwa sudah tahu tentang segala sesuatu yang yaitu dukungan informasi, dukungan
harusnya dilakukan selama kehamilannya dan penghargaan, dukungan emosional, dan
sudah mempunyai pengalaman kehamilan dukungan instrumen (23). Dukungan
sebelumnya, selain itu juga sudah terbiasa suami adalah sikap, tindakan, dan
mendapatkan keluhan kecil sehingga penerimaan keluarga, dalam hal ini suami
cenderung akan lebih tidak rutin dalam atas kondisi istrinya yang hamil dengan
melakukan ANC (21). segala konsekuensinya (16). Dampak
Ibu dengan multigravida cenderung psikologis karena adanya dukungan suami
tidak khawatir dengan kehamilannya lagi yang bersifat positif pada ibu hamil akan
karena sudah mempunyai pengalaman memberikan dampak positif terhadap
kehamilan sebelumnya, sehingga kurang janin, yaitu pertumbuhan dan
dalam melakukan kunjungan ANC. perkembangan janin akan selalu sehat (24).
Sedangkan ibu dengan kehamilan pertama Hasil penelitian yang dilakukan oleh
lebih cenderung khawatir karena menganggap Handayani dan Rinah (2019), didapatkan hasil
kehamilan adalah hal yang baru dan belum responden dengan dukungan baik sebanyak
mempunyai pengalaman kehamilan 43,0%, dukungan suami cukup 44,0%, dan
sebelumnya, sehingga menganggap ANC dukungan kurang 13,0%. Mayoritas dukungan
78
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
responden adalah cukup sebanyak 44,0%, ketidakpatuhan ANC bisa menyebabkan ibu
berdasarkan hasil tersebut sangat penting hamil kurang mendapatkan informasi tentang
kepada suami untuk meningkatkan dukungan kesehatan, kurang mendapatkan informasi
terhadap ibu yang akan memeriksakan perawatan kehamilan, dan tidak terdeteksinya
kehamilannya ke tempat sarana kesehatan komplikasi yang mungkin muncul selama
khusunya ibu hamil, sehingga seiring kehamilan (30). Kondisi pandemi
meningkatnya hubungan suami terhadap ibu menyebabkan pelaksanaan ANC memerlukan
yang ingin berkunjung memeriksakan pengaturan waktu pelaksanaan, ANC
kehamilannya juga dapat mengurangi resiko dilaksanakan dengan pembatasan kunjungan
terjadinya preklamsia pada kehamilan (25). serta pelaksanaannya lebih banyak melalui
Maka perlu adanya dukungan suami tele komunikasi online. Pemeriksaan ANC di
sehingga dapat menumbuhkan kepatuhan ibu masa pandemi tetap harus dilaksanakan
dalam melakukan pemeriksaan ANC secara dengan menerapkan protokol kesehatan (8).
rutin dan teratur (26). Faktor-faktor yang ANC sebagai salah satu upaya
menyebabkan dukungan suami tinggi antara pencegahan awal dari faktor risiko
lain, pendapatan suami, tingkat pendidikan kehamilan. Ibu hamil yang patuh
suami, status perkawinan, dan status sosial melakukan kunjungan ANC akan
ekonomi (27). Dukungan suami seharusnya memperoleh kemudahan untuk
menjadikan ibu lebih rajin dan rutin dalam mendapatkan informasi mengenai
memeriksakan kehamilannya. Dengan adanya pentingnya menjaga kehamilan,
dukungan suami yang baik maka akan memperoleh bantuan secara profesional
semakin patuh pula ibu hamil dalam apabila mendapat masalah dalam proses
melakukan kunjungan ANC selama masa kehamilannya, dan mendapatkan
kehamilannya untuk menjaga kesehatan ibu pelayanan kesehatan, sehingga ibu
dan janin yang dikandungnya. Hal ini sesuai terdorong untuk melakukan kunjungan
dengan penelitian Mulu, Gebremedhin, & kehamilan secara teratur. Ibu diharapkan
Haftu (2020), yang menyatakan bahwa ibu dapat memanfaatkan sebaik-baiknya
yang didukung oleh suaminya memiliki fasilitas kesehatan, karena ibu yang patuh
kemungkinan 2,56 kali lebih besar untuk dalam melakukan kunjungan ANC selain
menyelesaikan 4 kunjungan ANC (28). Di mendapat informasi mengenai pentingnya
masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini menjaga kehamilan, ibu dapat memantau
dukungan suami sangat penting bagi ibu pertumbuhan dan perkembangan janin,
hamil. Karena dukungan suami tersebut akan sehingga gizi ibu maupun janin dapat
membuat ibu hamil termotivasi dan terpantau dengan baik (26).
bersemangat menjalani kehamilannya, Faktor-faktor yang menyebabkan ibu
sehingga ibu hamil akan patuh dalam hamil patuh dalam melakukan kunjungan
melakukan kunjungan ANC untuk menjaga ANC antara lain, faktor predisposisi (usia,
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya tingkat pendidikan, status pekerjaan,
(22). paritas, jarak kehamilan, pengetahuan, dan
Kepatuhan ANC pada responden dalam sikap ibu hamil). Faktor pemungkin (jarak
penelitian ini sebagian besar patuh dalam tempat tinggal, penghasilan keluarga, dan
pemeriksaan ANC sebesar 96,7% (29 media informasi). Faktor penguat
responden).Kepatuhan dalam melakukan (dukungan suami, keluarga, dan petugas
kunjungan ANC merupakan ketaatan ibu kesehatan), (6).
hamil dalam melakukan kunjungan ke Maka ibu hamil diharapkan dapat
pelayanan kesehatan sesuai anjuran yang memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas
sudah ditetapkan yaitu minimal 4 kali dalam kesehatan, karena ibu hamil yang patuh dalam
masa kehamilan (29). Dampak melakukan kunjungan ANC selain mendapat
79
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
80
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
81
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
82
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
83