Anda di halaman 1dari 10

MOTORIK Journal Kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN


KEPATUHAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL
DI MASA PANDEMI COVID-19
Arlina Dhian Sulistyowati1*, Devi Permata Sari2 , Diva Soranita3
1
Dosen Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten
2
Dosen Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten
3
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Klaten
*Email: arlinadhian@gmail.com

Abstrak
Keywords: Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan. Upaya yang
Dukungan Suami; dilakukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan janin yaitu
Kepatuhan ANC; Ibu pemeriksaaan ANC. Kondisi pandemi Covid-19 ini menyebabkan
Hamil; Covid-19 pelaksanaan ANC terganggu, ANC dilaksanakan dengan pembatasan
kunjungan serta pelaksanaannya lebih banyak melalui tele komunikasi
online. Faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC yaitu dukungan
suami. Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami
terhadap istrinya baik kenyamanan fisik maupun psikologis, sebuah
dukungan akan memotivasi ibu hamil untuk mencari pelayanan
kesehatan yang baik dan melakukan kunjungan ANC secara patuh
demi menjaga kondisi ibu beserta janin dalam
kandungannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan suami pada ibu hamil terhadap kepatuhan ANC di Wilayah
Puskesmas Karanganom. Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah ibu hamil yang tinggal di Wilayah Puskesmas
Karanganom. Responden penelitian sebanyak 30 responden yang
diperoleh dengan tehnik total sampling. Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji
Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan 90,0% ibu hamil
mendapatkan dukungan suami sangat mendukung dan sebanyak
96,7% memiliki kepatuhan ANC yang patuh. Hasil uji Kendall’s Tau
menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dengan
kepatuhan ANC pada ibu hamil (p=0,003; r=0,557). Kesimpulan ada
hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kepatuhan
ANC pada ibu hamil di masa pandemi Covid-19

1. PENDAHULUAN rutin termasuk pelayanan kesehatan


Indonesia sedang menghadapi maternal, seperti ibu hamil menjadi
bencana non alam yaitu Covid-19 enggan ke fasilitas pelayanan kesehatan
sehingga pelayanan kesehatan maternal karena takut tertular, adanya anjuran
menjadi salah satu layanan yang terkena menunda pemeriksaan kehamilan dan
dampak baik secara akses maupun kelas ibu hamil, serta adanya
kualitas. Situasi pandemi saat ini, banyak ketidaksiapan layanan dari segi tenaga
pembatasan hampir ke semua layanan dan sarana prasarana (1).

74
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Dampak psikologis bagi ibu hamil sendiri sangat besar karena dapat mengetahui
dimasa pandemi Covid-19 yaitu menimbulkan berbagai resiko dan komplikasi (9). ANC
kecemasan sehingga dapat mengganggu bertujuan untuk menjaga agar ibu sehat
kesehatan mental (2). Jumlah ibu hamil di selama kehamilan, memantau kemungkinan
Indonesia tahun 2019 yaitu sebanyak adanya resiko kehamilan, merencanakan
5.256.483 (3). Jumlah ibu hamil di Provinsi penatalaksanaan yang optimal terhadap
Jawa Tengah tahun 2019 yaitu 590.575 (4), kehamilan resiko tinggi, menurunkan
sedangkan jumlah ibu hamil di Kabupaten morbiditas dan mortalitas ibu dan janin
Klaten pada tahun 2019 sebanyak 16.835 perinatal (10). Cakupan ANC dapat dipantau
kehamilan dan tahun 2020 berjumlah 16.682 melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil
(5). (K1), untuk melihat akses dan pelayanan
Masa kehamilan merupakan masa yang kesehatan ibu hamil sesuai standart paling
rawan kesehatan, baik kesehatan ibu maupun sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi 1 kali
janin yang dikandungnya sehingga dalam pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2
masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kali pada trimester III (11). Pelayanan ANC
secara teratur. Hal ini dilakukan guna terdiri dari timbang berat badan, ukur tinggi
menghindari komplikasi dan gangguan badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur
kehamilan sedini mungkin dari segala sesuatu TFU, DJJ, imunisasi TT, tablet Fe, periksa
yang membahayakan kesehatan ibu dan janin. laboratorium, dan konseling (12). Sasaran ibu
Komplikasi kehamilan tersebut dapat dicegah hamil yang berjumlah 16.835 orang cakupan
dengan pemeriksaan kehamilan melalui ANC K1 pada tahun 2019 yaitu 16.835 (100%),
secara teratur (6). Bila kunjungan ANC yang sasaran ibu hamil yang berjumlah 16.682
rendah dan tidak dilakukan dengan baik akan orang, cakupan K1 tahun 2020 adalah 16.682
berdampak terhadap status kesehatan ibu (100%) hal ini menunjukkan semua ibu hamil
sehingga dapat meningkatkan angka kematian di Kabupaten Klaten sudah memeriksakan
ibu (7).Kondisi pandemi ini menyebabkan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Cakupan
pelaksanaan ANC perlu pengaturan waktu, K4 pada tahun 2019 adalah 15.702 (93,27%),
ANC dilaksanakan dengan pembatasan cakupan K4 pada tahun 2020 adalah 15.570
kunjungan serta pelaksanaannya lebih banyak (93,33%), hal ini menunjukkan masih adanya
melalui tele komunikasi online. Pemeriksaan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
ANC di masa pandemi tetap harus pertama kali lebih dari usia kehamilan 12
dilaksanakan dengan menerapkan protokol minggu dan masih ada ibu hamil yang belum
kesehatan (8). Pembatasan kunjungan mencapai K4 (5).
pemeriksaan ANC diimbangi dengan tele MenurutDepkes RI (2019) faktor yang
komunikasi antara tenaga kesehatan dan ibu mempengaruhi kunjungan ANC yaitu faktor
secara perorangan maupun dengan internal (paritas dan usia) dan faktor eksternal
menyelenggarakan kelas ibu secara online. (pengetahuan, sikap, ekonomi, budaya, dan
Tenaga kesehatan juga harus memperkuat dukungan suami), (13). Salah satu faktor yang
kemampuan ibu dan keluarga untuk mempengaruhi kunjungan ANC yaitu
memahami buku KIA untuk mengenali tanda dukungan suami. Dukungan yang diberikan
bahaya dan menerapkan perawatan selama suami merupakan motivasi terpenting bagi ibu
kehamilan dalam kehidupan sehari-hari (1). hamil karena akan adanya perubahan perilaku
Pemeriksaan ANC merupakan dalam bentuk kepatuhan. Sebuah dukungan
pelayanan yang diterima oleh wanita hamil akan memotivasi ibu hamil untuk mencari
selama kehamilan dan sangat penting dalam pelayanan kesehatan yang baik demi menjaga
membantu memastikan bahwa ibu dan janin kondisi ibu beserta janin dalam kandungannya
sehat. Hal ini serupa dengan penelitian Rury (14). Hal ini serupa dengan penelitian Rury
(2017) yang menyatakan bahwa peran ANC (2017) yang menyatakan bahwa sikap positif

75
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

dan dukungan yang baik dari suami akan Puskesmas Karanganom Tahun 2021
membuat proses kehamilan berjalan berjumlah 30 ibu hamil. Sampel penelitian
menyenangkan dan kondisi janin pun selalu berjumlah 30 responden yang diperoleh
sehat dan kuat. Dampak jika tidak ada dengan tehnik total sampling.Instrumen
dukungan dari suami maka dikhawatirkan ibu pengumpulan data menggunakan kuesioner.
tidak dapat beradaptasi dengan baik mengenai Analisa data bivariat menggunakan uji
ketidaknyamanan kehamilan dan jika hal itu Kendall’s Tau.
terjadi maka kunjungan ANC pun tidak teratur
maka resiko tidak dapat dideteksi secara dini 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan rujukan pun terlambat dilakukan (9). Berdasarkan hasil penelitian maka,
Dukungan suami adalah ketersediaan sumber Rerata Umur dan Usia Kehamilan
daya yang diberikan oleh suami terhadap Responden Di Wilayah Puskesmas
istrinya baik berupa kenyamanan fisik dan Karanganom Tahun 2021 ditunjukkan
psikologis yang diperoleh melalui dengan tabel dibawah ini:
pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, Tabel 1. Rerata umur dan usia
diperhatikan, dan disayangi. Dukungan suami kehamilan
ada 4 jenis yaitu dukungan informasi, Variabel N Min Max Mean SD
Umur 30 20 39 28,13 4,862
dukungan emosional, dukungan instrumental,
Usia 30 28 39 33,03 3,327
dan dukungan penghargaan (15). Sesuai Kehamil
dengan penelitian Yenni (2020), menyatakan an
bahwa dukungan suami terhadap istrinya yang Tabel 1 menunjukkan umur ibu yang
hamil misalnya dengan menemani istri dan digunakan sebagai responden umur paling
mengingatkan istri untuk rajin memeriksakan muda adalah 20 tahun, tertua adalah 39
kehamilannya. Menurut asumsi peneliti tahun, nilai rata-rata 28,13 dengan SD
dukungan suami seharusnya menjadikan ibu sebesar 4,862. Sedangkan usia kehamilan
lebih rajin melakukan pemeriksaan kehamilan responden minimum adalah 28 minggu,
. Dampak ibu hamil jika tidak teratur ANC maksimum 39 minggu, rata-rata 33,03
akan menimbulkan masalah seperti kurang dengan SD sebesar 3,327. Umur responden
termonitornya kondisi ibu dan janin, yang digunakan dalam penelitian ini
komplikasi kehamilan karena kurang cepat berumur 20-39 tahun, rerata umur 28,13
dalam menjangkau pelayanan kesehatan tahun dengan SD 4,862.Umur paling muda
apabila ada tanda bahaya kehamilan dan 20 tahun dan tertua 39 tahun.Ibu dengan
kurang mempersiapkan proses kehamilan. umur produktif (20-35 tahun) dapat
Maka dari itu dukungan suami sangat penting berfikir lebih rasional dibandingkan
dan berpengaruh terhadap kepatuhan ibu dengan ibu dengan umur yang lebih muda
hamil dalam ANC (16). atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan umur
produktif memiliki motivasi lebih dalam
2. METODE memeriksakan kehamilannya (6). Semakin
Jenis penelitian yang digunakan cukup umur maka tingkat kematangan dan
adalah desain deskriptif korelasi yaitu untuk kekuatan seseorang akan lebih matang
mengetahui hubungan Dukungan Suami dalam berpikir dan bekerja (16).
dengan Kepatuhan Pemeriksaan ANC pada Umur sangat menentukan suatu
Ibu Hamil. Penelitian ini menggunakan kesehatan ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi
pendekatan cross sectional. apabila ibu berumur dibawah 20 tahun dan
Penelitian ini dilakukan di Wilayah diatas 35 tahun. Umur dibawah 20 tahun
Puskesmas Karanganom. Populasi dalam dikhawatirkan mempunyai risiko komplikasi
penelitian ini adalah semua ibu hamil yang erat kaitannya dengan kesehatan
Trimester III yang tinggal di Wilayah reproduksi wanita, diatas 35 tahun

76
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

mempunyai risiko tinggi karena adanya 2. SMP 5 16,7


3. SMA 19 63,3
kemunduran fungsi alat reproduksi (17). 4. PT 6 20,0
Umur ideal seorang wanita untuk hamil Paritas
sebaiknya berada pada rentang 20-35 tahun 1. Primigravida 9 30,0
2. Multigravida 21 70,0
(18). Dukungan Suami
Semakin cukup umur ibu hamil maka 1. Sangat 27 90,0
semakin baik pula kematangan dalam berpikir Mendukung 3 10,0
2. Mendukung 0 0
dan bertindak. Hal ini sesuai 3. Tidak 0 0
denganRachmawati (2017), ibu hamil yang Mendukung
memiliki cukup umur selama kehamilan dapat 4. Sangat Tidak
Mendukung
berpikir secara rasional dalam melakukan Kepatuhan ANC
kunjungan ANC sesuai standar yang telah 1. Patuh 29 96,7
ditentukan demi menjaga kesehatan ibu 2. Tidak Patuh 1 3,3
maupun janin yang dikandungnya dan untuk Tabel 2 menunjukkan distribusi
mencegah komplikasi yang mungkin timbul responden berdasarkan pendidikan
selama kehamilan (6). didominasi responden dengan pendidikan
Usia kehamilan yang digunakan dalam SMA sebesar 63,3% (19 responden). Data
penelitian ini berusia 28-39 minggu, rerata distribusi responden menurut paritas
33,03 minggu dengan SD 3,327. Usia multigravida sebesar 70,0% (21
kehamilan paling muda 28 minggu dan tertua responden). Data distribusi responden
39 minggu.Peran ANC sangat besar karena menurut dukungan suami sebesar 90,0%
dapat mengetahui berbagai resiko dan (27 responden) sangat mendukung. Data
komplikasi kehamilan (9). ANC bertujuan distribusi responden menurut kepatuhan
untuk menjaga agar ibu sehat selama ANC sebesar 96,7% (29 responden) patuh.
kehamilan, memantau kemungkinan adanya Pendidikan responden yang digunakan
resiko kehamilan, menurunkan morbiditas dalam penelitian ini sebagian besar
dan mortalitas ibu dan janin perinatal, berpendidikan SMA sebanyak 63,3% (19
meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu responden). Tingkat pendidikan seseorang
hamil (10). Cakupan ANC dapat dipantau menentukan seberapa besar pengetahuan
melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil yang dimilikinya. Ibu hamil yang
(K1), untuk melihat akses dan pelayanan berpendidikan tinggi memiliki informasi
kesehatan ibu hamil sesuai standart paling yang lebih mengenai masalah kesehatan
sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi 1 kali sehingga mempengaruhi sikap mereka
pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 terhadap kehamilannya sendiri, memiliki
kali pada trimester III (11). pendapatan yang lebih maupun pemenuhan
Maka ibu hamil seharusnya gizinya selama hamil (6). Sesuai penelitian
memeriksakan ANC sesuai usia Kindie Fentahun Muchie (2017), ibu yang
kehamilannya, sesuai dengan teori WHO berpendidikan dibanding yang tidak
(2015), yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali memiliki akses informasi yang lebih baik
pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. (19).
Minimal 4 kali selama kehamilan sesuai Ibu yang berpendidikan tinggi lebih
standar yang telah ditentukan (11). memiliki kesadaran dalam melakukan
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan kunjungan ANC. Sesuai dengan teori Maria
Pendidikan, Paritas, Dukungan Suami, dan Yosefa Pattipeilohy (2018), ibu yang
Kepatuhan ANC berpendidikan akan lebih terbuka terhadap
Variabel Frekuensi Prosentase ide-ide baru dan perubahan untuk
(n= 30) (%)
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
Pendidikan
1. SD 0 0 proporsional karena manfaat pelayanan

77
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

kesehatan akan disadari sepenuhnya (17). Ibu adalah sesuatu hal yang baru sehingga
dengan pendidikan tinggi akan meningkatkan memiliki motivasi yang lebih untuk
motivasi untuk melakukan ANC secara patuh melakukan kunjungan ANC. Hal ini juga
(20). sejalan dengan penelitian Kindie Fentahun
Paritas responden yang digunakan dalam Muchie (2017), wanita dengan paritas tinggi
penelitian ini sebagian besar multigravida memiliki keinginan yang lebih kecil untuk
sebanyak 70,0% (21 responden).Sesuai melakukan kunjungan ANC. Hal ini dapat
dengan teori yang menjelaskan bahwa paritas disebabkan oleh karena keyakinan bahwa
mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan tidak membutuhkan layanan karena mereka
kunjungan ANC, ibu dengan multigravida memiliki pengalaman kehamilan (19).
tidak terlalu khawatir dengan kehamilannya Dukungan suami pada responden
lagi sehingga menurunkan angka dalam penelitian ini sebagian besar
kunjungannya, sedangkan ibu dengan memiliki dukungan yang sangat
kehamilan primigravida merasa ANC mendukung sebesar 90,0% (27 responden).
merupakan sesuatu yang baru sehingga ibu Covid-19 yang terjadi saat ini bisa
memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam membuat ibu hamil merasa cemas dalam
pelaksanaannya (6). melakukan kunjungan ANC, ibu hamil
Ibu dengan kehamilan pertama akan menjadi bagian dari kelompok berisiko
lebih giat dalam melakukan pemeriksaan yang mudah terinfeksi Covid-19.
kesehatan saat hamil dibandingkan ibu Kepatuhan dalam mengunjungi ANC salah
dengan multigravida. Hal ini terjadi karena satunya dipengaruhi oleh dukungan suami.
ibu dengan kehamilan pertama masih tidak Sehingga perlu adanya dukungan suami
megetahui tentang hal-hal yang harus untuk menurunkan kecemasan tersebut.
dilakukan selama kehamilan, selain itu ibu Adanya support system yang baik dari
juga masih belum tahu tentang bagaimana anggota keluarga membuat ibu hamil
perubahan fisiologis yang dirasakannya merasa diperhatikan hal ini membuat ibu
sehingga cenderung akan selalu takut dengan hamil akan lebih mengutamakan kesehatan
hal-hal baru yang membuatnya akan datang ke baik itu dirinya sendiri maupun kesehatan
tenaga kesehatan untuk melakukan janinnya yaitu dengan cara melakukan
pemeriksaan rutin, berbeda dengan ibu kunjungan ANC (22).
multigravida, cenderung akan menganggap Dukungan suami terdiri dari 4 jenis
bahwa sudah tahu tentang segala sesuatu yang yaitu dukungan informasi, dukungan
harusnya dilakukan selama kehamilannya dan penghargaan, dukungan emosional, dan
sudah mempunyai pengalaman kehamilan dukungan instrumen (23). Dukungan
sebelumnya, selain itu juga sudah terbiasa suami adalah sikap, tindakan, dan
mendapatkan keluhan kecil sehingga penerimaan keluarga, dalam hal ini suami
cenderung akan lebih tidak rutin dalam atas kondisi istrinya yang hamil dengan
melakukan ANC (21). segala konsekuensinya (16). Dampak
Ibu dengan multigravida cenderung psikologis karena adanya dukungan suami
tidak khawatir dengan kehamilannya lagi yang bersifat positif pada ibu hamil akan
karena sudah mempunyai pengalaman memberikan dampak positif terhadap
kehamilan sebelumnya, sehingga kurang janin, yaitu pertumbuhan dan
dalam melakukan kunjungan ANC. perkembangan janin akan selalu sehat (24).
Sedangkan ibu dengan kehamilan pertama Hasil penelitian yang dilakukan oleh
lebih cenderung khawatir karena menganggap Handayani dan Rinah (2019), didapatkan hasil
kehamilan adalah hal yang baru dan belum responden dengan dukungan baik sebanyak
mempunyai pengalaman kehamilan 43,0%, dukungan suami cukup 44,0%, dan
sebelumnya, sehingga menganggap ANC dukungan kurang 13,0%. Mayoritas dukungan

78
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

responden adalah cukup sebanyak 44,0%, ketidakpatuhan ANC bisa menyebabkan ibu
berdasarkan hasil tersebut sangat penting hamil kurang mendapatkan informasi tentang
kepada suami untuk meningkatkan dukungan kesehatan, kurang mendapatkan informasi
terhadap ibu yang akan memeriksakan perawatan kehamilan, dan tidak terdeteksinya
kehamilannya ke tempat sarana kesehatan komplikasi yang mungkin muncul selama
khusunya ibu hamil, sehingga seiring kehamilan (30). Kondisi pandemi
meningkatnya hubungan suami terhadap ibu menyebabkan pelaksanaan ANC memerlukan
yang ingin berkunjung memeriksakan pengaturan waktu pelaksanaan, ANC
kehamilannya juga dapat mengurangi resiko dilaksanakan dengan pembatasan kunjungan
terjadinya preklamsia pada kehamilan (25). serta pelaksanaannya lebih banyak melalui
Maka perlu adanya dukungan suami tele komunikasi online. Pemeriksaan ANC di
sehingga dapat menumbuhkan kepatuhan ibu masa pandemi tetap harus dilaksanakan
dalam melakukan pemeriksaan ANC secara dengan menerapkan protokol kesehatan (8).
rutin dan teratur (26). Faktor-faktor yang ANC sebagai salah satu upaya
menyebabkan dukungan suami tinggi antara pencegahan awal dari faktor risiko
lain, pendapatan suami, tingkat pendidikan kehamilan. Ibu hamil yang patuh
suami, status perkawinan, dan status sosial melakukan kunjungan ANC akan
ekonomi (27). Dukungan suami seharusnya memperoleh kemudahan untuk
menjadikan ibu lebih rajin dan rutin dalam mendapatkan informasi mengenai
memeriksakan kehamilannya. Dengan adanya pentingnya menjaga kehamilan,
dukungan suami yang baik maka akan memperoleh bantuan secara profesional
semakin patuh pula ibu hamil dalam apabila mendapat masalah dalam proses
melakukan kunjungan ANC selama masa kehamilannya, dan mendapatkan
kehamilannya untuk menjaga kesehatan ibu pelayanan kesehatan, sehingga ibu
dan janin yang dikandungnya. Hal ini sesuai terdorong untuk melakukan kunjungan
dengan penelitian Mulu, Gebremedhin, & kehamilan secara teratur. Ibu diharapkan
Haftu (2020), yang menyatakan bahwa ibu dapat memanfaatkan sebaik-baiknya
yang didukung oleh suaminya memiliki fasilitas kesehatan, karena ibu yang patuh
kemungkinan 2,56 kali lebih besar untuk dalam melakukan kunjungan ANC selain
menyelesaikan 4 kunjungan ANC (28). Di mendapat informasi mengenai pentingnya
masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini menjaga kehamilan, ibu dapat memantau
dukungan suami sangat penting bagi ibu pertumbuhan dan perkembangan janin,
hamil. Karena dukungan suami tersebut akan sehingga gizi ibu maupun janin dapat
membuat ibu hamil termotivasi dan terpantau dengan baik (26).
bersemangat menjalani kehamilannya, Faktor-faktor yang menyebabkan ibu
sehingga ibu hamil akan patuh dalam hamil patuh dalam melakukan kunjungan
melakukan kunjungan ANC untuk menjaga ANC antara lain, faktor predisposisi (usia,
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya tingkat pendidikan, status pekerjaan,
(22). paritas, jarak kehamilan, pengetahuan, dan
Kepatuhan ANC pada responden dalam sikap ibu hamil). Faktor pemungkin (jarak
penelitian ini sebagian besar patuh dalam tempat tinggal, penghasilan keluarga, dan
pemeriksaan ANC sebesar 96,7% (29 media informasi). Faktor penguat
responden).Kepatuhan dalam melakukan (dukungan suami, keluarga, dan petugas
kunjungan ANC merupakan ketaatan ibu kesehatan), (6).
hamil dalam melakukan kunjungan ke Maka ibu hamil diharapkan dapat
pelayanan kesehatan sesuai anjuran yang memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas
sudah ditetapkan yaitu minimal 4 kali dalam kesehatan, karena ibu hamil yang patuh dalam
masa kehamilan (29). Dampak melakukan kunjungan ANC selain mendapat

79
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

informasi mengenai pentingnya menjaga Di masa pandemi Covid-19 yang


kehamilan, ibu hamil juga dapat memantau terjadi saat ini bisa membuat ibu hamil
pertumbuhan dan perkembangan janin, merasa cemas dalam melakukan
sehingga kesehatan ibu dan janinnya akan kunjungan ANC, ibu hamil menjadi bagian
terpantau dengan baik. Hal ini sesuai dengan dari kelompok berisiko. Dalam proses
penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan kehamilan ibu hamil perlu melakukan
Rinah (2019), sangat penting bagi ibu untuk pemeriksaan ANC ke pelayanan kesehatan.
meningkatkan kepatuhan melakukan Kepatuhan dalam pemeriksaan ANC salah
kunjungan ANC ke tempat sarana kesehatan satunya dipengaruhi oleh dukungan suami.
untuk mengurangi resiko terhadap kehamilan Sehingga dukungan suami diperlukan
khususnya kehamilan yang matur serta untuk menurunkan kecemasan tersebut.
dampak-dampak yang lain, sehingga seiring Adanya support system yang baik dari
meningkatnya kepatuhan ibu maka resiko anggota keluarga membuat ibu hamil
dikalangan ibu hamil dapat dicegah dan merasa diperhatikan hal ini membuat ibu
dideteksi sedini mungkin (25). hamil akan lebih mengutamakan kesehatan
Tabel 3. Hubungan Dukungan Suami baik itu dirinya sendiri maupun kesehatan
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan ANC Pada janinnya yaitu dengan cara melakukan
Ibu Hamil Di Masa Pandemi Covid-19 kunjungan ANC (22). Dampak psikologis
Kepatuhan ANC karena adanya dukungan suami yang
Dukungan Patuh Tidak Total p value R
Suami Patuh bersifat positif pada ibu hamil akan
f % f % f % memberikan dampak positif terhadap
Sangat 27 90,0 0 0,0 27 90,0 0,003 0,557**
Mendukung janin, yaitu pertumbuhan dan
Mendukung 2 6,7 1 3,3 3 10,0 perkembangan janin akan selalu sehat (24).
Total 29 96,7 1 3,3 30 100,0
Dukungan yang diberikan suami
Tabel 3 menunjukkan responden yang merupakan motivasi terpenting bagi ibu
memiliki dukungan suami sangat mendukung hamil karena akan adanya perubahan
mempunyai kepatuhan ANC yang patuh perilaku dalam bentuk kepatuhan. Sebuah
sebanyak 27 responden (90,0%). Responden dukungan akan memotivasi ibu hamil
yang memiliki dukungan suami mendukung untuk mencari pelayanan kesehatan yang
dengan kepatuhan ANC yang patuh sebanyak baik demi menjaga kondisi ibu beserta
2 responden (6,7%). Responden yang janin dalam kandungannya (14). Untuk
memiliki dukungan suami mendukung dengan membentuk perubahan perilaku dalam
kepatuhan ANC yang tidak patuh sebanyak 1 bentuk kepatuhan perlu adanya stimulus.
responden (3,3%). Proses perubahan perilaku tersebut muncul
Hasil analisa bivariat diketahui bahwa karena stimulus dari dukungan suami,
nilai p value 0,003 < 0,05, sehingga Ha stimulus dari dukungan suami tersebut
diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa ada akan membuat ibu hamil berespon dan ibu
hubungan yang signifikan antara dukungan hamil menjadi bersemangat dalam
suami dengan kepatuhan ANC pada ibu hamil menjalani kehamilan dan termotivasi untuk
di Wilayah Puskesmas Karanganom. Nilai menjaga kehamilannya. Respon yang
koefisien korelasi antar variabel dalam timbul tersebut akan berkembang
analisis data diperoleh hasil 1,000, artinya kemudian diikuti oleh stimulus sehingga
tingkat keeratan hubungan antar variabel akan memperkuat respon ibu hamil dalam
memiliki hubungan yang sempurna. Hasil (r = kepatuhan melakukan kunjungan ANC.
0,557**), menunjukkan hubungan yang Aspek dari termotivasi menjadi mau dalam
positif artinya semakin baik dukungan suami bertindak pada diri ibu hamil dilakukan
maka semakin baik juga kepatuhan ANC pada saat ibu hamil telah menyadari tentang
ibu hamil. pentingnya pemeriksaan ANC (31).

80
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Hasil analisis dapat diketahui bahwa 4. KESIMPULAN


responden ibu hamil di Wilayah Puskesmas Berdasarkan hasil penelitian dan
Karanganom sebagian besar memiliki pembahasan, maka dapat ditarik
dukungan suami sangat mendukung kesimpulan:
mempunyai kepatuhan ANC yang patuh 1. Karakteristik responden ibu hamil di
sebanyak 27 responden (90,0%). Responden Wilayah Puskesmas Karanganom
yang memiliki dukungan suami mendukung berdasarkan umur dengan rerata 28,13
dengan kepatuhan ANC yang patuh sebanyak tahun dengan SD 4,862. Pendidikan
2 responden (6,7%). Responden yang didominasi responden dengan
memiliki dukungan suami mendukung dengan pendidikan SMA sebesar 63,3% (19
kepatuhan ANC yang tidak patuh sebanyak 1 responden). Paritas didominasi
responden (3,3%). Dapat disimpulkan bahwa multigravida sebesar 70,0%
semakin baik dukungan yang diberikan pada (21responden). Usia kehamilan
ibu hamil maka semakin patuh ibu hamil dengan rerata 33,03 dengan SD 3,327.
dalam melakukan kunjungan ANC secara 2. Dukungan suami pada penelitian ini
rutin dan teratur. sebagian besar ibu hamil memiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan dukungan suami sangat mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Kristina yaitu sebesar 90,0% (27 responden).
Aquilina Nahak (2017) dengan judul 3. Kepatuhan ANC ibu hamil pada
“Hubungan Dukungan Suami Dengan penelitian ini sebagian besar ibu hamil
Kepatuhan Melakukan Kunjungan ANC Pada memiliki kepatuhan ANC patuh yaitu
Ibu Hamil Tm III Di Puskesmas Sasi sebesar 96,7% (29 responden).
Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2017”, 4. Ada hubungan yang signifikan antara
menunjukkan terdapat hubungan yang dukungan suami dengan kepatuhan
signifikan antara dukungan suami dengan ANC pada ibu hamil, dengan p value
kepatuhan melakukan kunjungan ANC pada 0,003, dimana dukungan suami yang
ibu hamil Tm III dengan p = 0,043. Dukungan baik maka baik pula kepatuhan ANC
suami memegang peranan penting bagi ibu pada ibu hamil.
hamil untuk patuh melakukan kunjungan
ANC secara teratur (26). UCAPAN TERIMAKASIH
Maka dukungan suami memiliki Terima kasih kepada pihak wilayah
peranan yang sangat penting bagi ibu hamil, puskesmas karanganom yang sudah
tanpa adanya dukungan suami yang baik maka memberikan ijin pelaksanaan penelitian.
kemungkinan ibu hamil akan menemui
hambatan selama kehamilan. Suami dapat
memberikan informasi berupa nasehat, saran, REFERENSI
pemberi petunjuk, mencari informasi lain [1]. Angraini DI, Karyus A, Kania S,
yang bersumber dari media cetak, dan juga Sari MI, Imantika E. Penerapan eKIE
tenaga kesehatan. Sesuai dengan penelitian (Komunikasi , Informasi , dan Edukasi
Yulia Safitri dan Desi Handayani Lubis Elektronik) Dalam Upaya
(2020), menyatakan semakin baik dukungan Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Di
suami maka semakin sesuai kunjungan ANC Era New Normal. Pengabdi Masy Ruwa
ibu hamil, dan sebaliknya kurangnya Jurai. 2020;66–9.
dukungan suami pada istri menyebabkan [2]. Islami, Nasriyah, Asiyah N.
kunjungan ANC ibu hamil tidak sesuai Perbedaan Skor Kecemasan Ibu Hamil
dengan standar (32). Selama Pandemi Covid 19. Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan.
2021;12(1):164–70.

81
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

[3]. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Budaya Dasar untuk Kebidanan.


Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Yogyakarta: Fitramaya; 2014.
Kementerian Kesehatan RI; 2019. [16]. Ariestanti Y, Widayati T,
[4]. Dinkes Jateng. Profil Kesehatan Sulistyowati Y. Determinan Perilaku
Jawa Tengah Tahun 2019. Vol. Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan
3511351. Semarang: Dinas Kesehatan; Kehamilan (Antenatal Care ) Pada Masa
2019. Pandemi Covid -19. 2020;10(2):203–
[5]. Dinkes Klaten. Profil Kesehatan 16.
Kabupaten Klaten Tahun 2020. Klaten: [17]. Pattipeilohy MY. Faktor-Faktor
Dinas Kesehatan; 2020. yang Mempengaruhi Perilaku Ibu
[6]. Rachmawati AI, Puspitasari RD, Terhadap Ketepatan Kunjungan
Cania E. Faktor-faktor yang Antenatal Care Di Puskesmas Rekas
Memengaruhi Kunjungan Antenatal Kabupaten Manggarai Barat Nusa
Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority. Tenggara Timur Tahun 2017. 2018;
2017;7:72–6. [18]. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan
[7]. Adam M, Wati YR, Budiman. Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT.
Hubungan Karakteristik Antenatal Care Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
(Anc) dengan Kematian Ibu. 2015;787– 2014.
92. [19]. Muchie KF. Quality of antenatal
[8]. Setyawan A, Purnomo FA, Firdaus care services and completion of four or
JA, Nugraheni A. Sosialisasi more antenatal care visits in Ethiopia : a
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil finding based on a demographic and
dan Balita dalam Pemantauan Secara health survey. BMC Pregnancy
Mandiri Pada Era Pandemik COVID-19 Childbirth. 2017;1–7.
di Kelurahan Ngesrep Semarang. [20]. Fitriani. Hubungan tingkat
2020;549–54. pendidikan dan usia ibu hamilterhadap
[9]. Sari RN. Hubungan Dukungan kepatuhan kunjungan antenatal care di
Suami Dengan Ketepatan Antenatal puskesmas kecamatan pasar rebo
Care Di Desa Bagi Kabupaten Madiun. jakarta timur. 2019;
Glob Heal Sci. 2017;2(3):260–5. [21]. Palancoi NA, M YI, Nurdin A.
[10]. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Hubungan Usia , Lama Pendidikan ,
Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Pekerjaan , dan Paritas Ibu Dengan
Kementerian Kesehatan RI; 2018. Tingkat Kepatuhan ANC di RSUD
[11]. WHO. World Health Statistic Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun
Report 2015. Geneva: World Health 2018. 2021;6(1):54–61.
Organization; 2015. [22]. Ike, Putri TH, Fujiana F. Hubungan
[12]. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kecemasan Ibu Hamil Dalam
Kementerian Kesehatan RI; 2015. Melakukan Kunjungan ANC Pada Masa
[13]. Depkes RI. Profil Kesehatan Pandemi Covid-19 Di Kelurahan
Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Sagatini. ProNers. 2021;(6):1–11.
Kementerian Kesehatan RI; 2019. [23]. Prasetyawati AE. Ilmu Kesehatan
[14]. Wulandari MD. Hubungan Masyarakat untuk Kebidanan Holistik.
Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Yogyakarta: Nuha Medika; 2014.
Pemeriksaan Antenatal Care Pada Ibu [24]. Mandey CP, Kundre R, Bataha Y.
Hamil Di Puskesmas Kasihan II Bantul Dukungan Suami Dengana Kesiapan
Yogyakarta. 2017; Istri : Study Cross Sectional Di Rs Ibu
[15]. Yunus R. Ilmu Sosial Budaya dan Dan Anak Manado. 2020;8:51–8.

82
MOTORIK Journal Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

[25]. Handayani, Rinah. Hubungan


Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan
Ibu Melakukan Kunjungan Antenatal
Care. 2018;2(1):157–64.
[26]. Nahak KA. Melakukan Kunjungan
ANC Pada Ibu Hamil Tm Iii Di
Puskesmas Sasi Kabupaten Timor
Tengah Utara Tahun 2017. 2017;26–35.
[27]. Bobak IM. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC; 2014.
[28]. Id MF, Gebretsadik GG, Berhe H.
Coverage of completion of four ANC
visits based on recommended time
schedule in Northern Ethiopia : A
community-based cross- sectional study
design. 2020;1–14. Available from:
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.
0236965
[29]. Hardiani RS, Purwanti A. Motivasi
dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester
III. 2014;3:183–8.
[30]. Marmi. Asuhan Kebidanan pada
Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2014.
[31]. Armaya R. Kepatuhan Ibu Hamil
dalam Melakukan Kunjungan Antenatal
Care dan Faktor yang Mempengaruhi.
Ilmu Kesehat Masy. 2018;07(01):43–
50.
[32]. Safitri Y, Lubis DH. Pengaruh
Dukungan Suami, Pengetahuan, dan
Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan
Antenatal Care Di Desa Tandem Hulu I
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdanf. 2020;(September):1235–
45.

83

Anda mungkin juga menyukai