MANUSKRIP
Oleh :
YENIKA NUR WIJAYANTI
NIM : 2004541
1
2
pada ibu hamil juga menjadi faktor yang menyebabkan ibu tidak melakukan
kunjungan antenatal care hal ini di karenakan ibu takut tertular COVID-19.
Data POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)
menyatakan sekitar 13,7% wanita hamil lebih rentan terinfeksi COVID-19
dibandingkan dengan wanita tidak hamil hal ini dikarenakan menurunnya
sistem imun tubuh pada ibu hamil.(Rohmah, M. K., & Nurdianto, 2020) Di
Indonesia, POGI menyatakan ada 18 ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 saat
pada trimester tiga setelah persalinan setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan
menyatakan hasil negatif COVID-19 pada bayi yang baru dilahirkan ibu,
hingga sekarang masih belum ada penelitian lanjutan terkait penularan virus
COVID-19 antara ibu hamil dan bayi lewat plasenta.(POGI, 2020) Namun ada
penelitian lain yang menyatakan ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 saat
melahirkan terdapat bayi kasus gawat janin, berat badan lahir rendah dan ada
bayi yang positif setelah di tes PCR.(Kementrian Kesehatan RI, 2021)
Menurut data Kemenkes RI 2020, Pada tahun 2020, terdapat 69,9%
puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil. Angka ini lebih rendah
dibandingkan tahun 2019 sebesar 93,14%. Provinsi Gorontalo, Kalimantan
Utara dan Kep. Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan memiliki capaian
100%. Sedangkan Provinsi Papua memiliki capaian terendah sebesar 5,6%,
diikuti oleh Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu program yang
dijalankan untuk mencapai target penurunan AKI. Program ini menitikberatkan
pemberdayaan masyarakat dalam monitoring terhadap ibu hamil, bersalin, dan
nifas. Indikator Puskesmas melaksanakan orientasi P4K menghitung persentase
puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K. Adapun yang dimaksud orientasi
tersebut adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh puskesmas dengan
mengundang kader dan/atau bidan desa dari seluruh desa yang ada di
wilayahnya dalam rangka memberikan pembekalan untuk meningkatkan peran
aktif suami, keluarga, ibu hamil serta masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas.(Kementrian Kesehatan RI, 2021)
3
tentang virus COVID-19 dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan
mempelajari buku KIA, selalu menjaga kondisi dengan baik dan tetap
melakukan aktivitas fisik, melakukan diskusi terkait kekhawatiran ibu
selama pandemi COVID-19 dengan petugas kesehatan, mencari
informasi dan berdiskusi terkait pelayanan antenatal selama pandemi
COVID-19 agar tidak terpapar virus selama melakukan antenatal care,
memiliki persediaan obat-obatan dan alat medis yang dapat digunakan
untuk memantau status kesehatan ibu dan janin seperti thermometer dan
obat-obatan yang diperlukan selama kehamilan, melakukan konsultasi
dengan dokter apakah memerlukan alat medis tiseperti tensimeter dan
doppler untuk memantau tekanan darah ibu serta detak jantung janin.
(Ermiati, 2020; POGI, 2020)
e. Faktor yang Mempengaruhi ANC
1) Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi ialah faktor yang mempengaruhi kepatuhan
yang berfokus pada kebiasaan seseorang atau masyarakat, faktor
predisposisi yang mempengaruhi antenatal care sebagai berikut :
(Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, 2017)
(a)Usia
(b)Status pekerjaan
(c)Tingkat Pendidikan
(d)Paritas ibu hamil
(e)Pengetahuan ibu hamil
(f) Jarak kehamilan
(g)Sikap ibu hamil
2) Faktor Penguat
Adapun beberapa faktor penguat kepatuhan ibu dalam
melakukan kunjungan antenatal care sebagai berikut :(Saragih, R., &
Nasution, 2018)
(a)Dukungan suami
(b)Dukungan keluarga
11
seperti situasi, kejadian atau pada benda, sikap dibagi menjadi sikap
positif atau sikap perasaan senang dan sikap negatif atau perasaan tidak
senang. Sikap sendiri adalah proses penilaian yang di lakukan oleh
seseorang untuk menilai suatu objek atau kondisi tertentu yang di iringi
dengan perasaan tertentu positif atau negatif, ibu hamil yang memiliki
sikap kuat akan memiliki perilaku yang berpengaruh dalam pemeriksaan
ANC pada ibu hamil.(Lestari, 2015)
Situasi COVID-19 sikap ibu hamil dalam melaksanakan
pemeiksaan ibu hamil masih banyak yang kurang mengerti seputar
kehamilan semasa COVID-19, sikap positif pada ibu hamil berpengaruh
kepada risiko penularan COVID-19 ibu menjadi khawatir dan lebih
waspada agar tidak terinfeksi COVID-19, sebaliknya apabila ibu bersikap
negatif maka ibu akan lebih mengabaikan kehamilan ibu baik kesehatan
ibu sendiri maupun kesehatan janin.(Lee, R. W. K., Loy, S. L., Yang, L.,
Chan, J. K. Y., & Tan, 2020)
b. Komponen sikap
Sikap terdiri atas tiga komponen utama, yaitu:(Witcahyo, 2015)
1) Komponen Kognitif
2) Komponen Afektif
3) Komponen Konatif
c. Pengukuran Sikap
Pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan skala Likert.
1) Pernyataan positif (favorabel) diberi skor :
(a)Sangat setuju (SS) : 4
(b)Setuju (S) : 3
(c)Tidak setuju (TS) : 2
(d)Sangat tidak setuju (STS) : 1
2) Pernyataan negatif (unfavorable) diberi skor :
(a)Sangat setuju (SS) : 1
(b)Setuju (S) : 2
(c)Tidak setuju (TS) : 3
14
g. Tingkatan Perilaku :
Tingkatan perilaku dibagi menjadi :
1) Persepsi ( perception)
2) Perilaku terpimpin (guided response)
3) Perilaku secara mekanisme (mechanism)
4) Adopsi (adoption)
h. Pengukuran Perilaku
Pengukuran perilaku yang berisi pernyataan-pernyataan
terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya maka dapat digunakan
untuk mengungkapkan perilaku kelompok responden. Kriteria
pengukuran perilaku yaitu:(Azwar, 2020)
1) Perilaku baik jika nilai T skor yang diperoleh responden dari
kuesioner > T mean
2) Perilaku kurang baik jika nilai T skor yang diperoleh responden dari
kuesioner < T mean
C. Metode Penelitian
Definisi
No Variabel Cara ukur Hasilukur Skala
Operasional
1 Pengetahuan Tingkat Kuesioner a. Baik (76%- Ordinal
17
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyektif penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi
pada penelitian ini adalah :.
1) Ibu hamil yang periksa di Klinik Citra Medika
2) Ibu hamil trimester III (28 minggu – 40 minggu)
3) Tinggal di wilayah setempat
4) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek
yang memenuhi kriteria eksklusi dari studi karena berbagai sebab.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
1) Ibu yang mengundurkan diri
2) Ibu yang tidak periksa kehamilan sejak trimester I
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah tehnik
sampling yang digunakan adalah simple accidental sampling yaitu suatu
metode penentuan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan
ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.
Dengan rumus:
Keterangan
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
d: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
19
Sampel dalam penelitian ini yang akan diambil adalah ibu hamil yang
datang di Klinik Citra Medika sebesar 35 ibu.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur atau instrumen dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan
fungsi ukurnya serta memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut.(Saifuddin Azwar, 2012)
Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan melalui validitas
item (item validity). Validitas item merupakan teknik penghitungan validitas
dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Tujuannya adalah
untuk memilih item-item yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes
sepeti apa yang dikehendaki. Hanya item yang dengan rit > r kriteria saja
yang digunakan dalam tes. Analisis item dilakukan dengan cara,
mengkorelasikan antara skor item dan skor total. Pengujian validitas dengan
menggunakan Korelasi Product Moment Pearson dan dibantu dengan
menggunakan program SPSS versi 26.0 for windows. Instrument penelitian
diuji coba (tryout) terlebih dahulu dengan mengambil 10 orang ibu diluar
respondent penelitian yang menggunakan rumus korelasi product
momentyaitu sebagai berikut :(Saifuddin Azwar, 2012)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antar x dan y
N = Jumlah responden
X = Skor item nomor tertentu
Selanjutnya harga rxy dikonsultasikan dengan r tabelproduct moment
dengan taraf signifikan 5%. Apabila rxy > r tabel maka instrument dikatakan
valid dan apabila rxy < r table maka instrument dikatakan tidak valid.
Tabel 3.5 dibawah menunjukan bahwa dari 10 butir pertanyaan
tentang pengetahuan, keseluruhan butir item dinyatakan valid karena nilai
rxy > r table (0,632, n=10).
20
Tabel 3.6 dibawah menunjukan bahwa dari 12 (dua belas) butir item
sikap, 12 (dua belas) butir item dinyatakan valid karena nilai rxy > r table
(0,632, n=10).
Tabel 3.6 Uji Validitas Sikap
No. Item r tabel r hitung Keterangan
VAR00001 0,632 0,927 Valid
VAR00002 0,632 0,927 Valid
VAR00003 0,632 0,819 Valid
VAR00004 0,632 0,910 Valid
VAR00005 0,632 0,927 Valid
VAR00006 0,632 0,904 Valid
VAR00007 0,632 0,878 Valid
VAR00008 0,632 0,910 Valid
VAR00009 0,632 0,927 Valid
VAR000010 0,632 0,819 Valid
VAR000011 0,632 0,927 Valid
VAR000012 0,632 0,904 Valid
Tabel 3.7 dibawah menunjukan bahwa dari 12 (dua belas) butir item
perilaku, 12 (dua belas) butir item dinyatakan valid karena nilai rxy > r table
(0,632, n=10).
Tabel 3.7 Uji Validitas Perilaku
No. Item r tabel r hitung Keterangan
VAR00001 0,632 0,865 Valid
VAR00002 0,632 0,695 Valid
21
Keterangan :
R11 : Reabilitas instrumen
K : Banyak butir soal
∑σƅ2 : Jumlah variasi butir
Σt2 : Variasi soal
Nilai reliabilitas Alpha Cronbach untuk kuesioner pengetahuan
sebesar 0,950 dengan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwa data
tersebut adalah sangat reliabel, dengan angka menunjukan mendekati angka
1.
Nilai Reliabilitas
22
Nilai Reliabilitas
Cronbach's Jumlah Item
Alpha Valid
0,980 12
Nilai Reliabilitas
Cronbach's Jumlah Item
Alpha Valid
0,969 12
2.X =
Keterangan:
X = hasilpresentasi
f = frekuensihasilpencapaian
N = Jumlahseluruhobservasi
23
D. Hasil Penelitian
25
1. Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care pada masa pandemi
Covid-19 di Klinik Citra Medika Genuksuran, Kabupaten Grobogan
Tabel 4.1. Distribusi kepatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care
Kepatuhan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Hamil
Patuh 29 82,9
Tidak Patuh 6 17,1
Jumlah 35 100,0
Sumber : data primer tahun 2022
benar sebesar 94,3% atau 33 responden dan yang menjawab salah sebesar
5,7% atau 2 responden. Sedangkan hasil persentase jawaban responden yang
paling sedikit menjawab benar pada pertanyaan nomor 2, 4, 7 dan 10 yang
masing-masing sebesar 82,9% atau 29 responden yang menjawab benar dan
17,1% atau 6 responden yang menjawab salah.
3. Sikap ibu hamil dalam melakukan antenatal care pada masa pandemi Covid-
19 di Klinik Citra Medika Genuksuran, Kabupaten Grobogan
Tabel 4.3. Distribusi sikap ibu hamil dalam melakukan antenatal care
Sikap Frekuensi Persentase (%)
Baik 31 88,6
Kurang Baik 4 11,4
Jumlah 35 100,0
Sumber : data primer tahun 2022
Sikap ibu hamil dalam melakukan antenatal care pada masa pandemi
Covid-19 di Klinik Citra Medika Genuksuran, Kabupaten Grobogan
sebanyak 31 (88,6%) ibu memliki sikap yang baik dalam melakukan ANC
dan sebanyak 4 (11,4%) ibu hamil bersikap kurang baik. Mayoritas ibu
hamil di Klinik Citra Medika Genuksuran memiliki sikap yang baik.
Hasil persentase jawaban responden pada komponen kognitif atau
pemikiran (pertanyaan favorabel nomor 1 dan 7) paling banyak jawaban
“Setuju” terdapat pada pertanyaan nomor 1 mengenai “Penting bagi saya
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan walaupun selama padnemi
COVID-19”, responden yang menjawab setuju sebesar 85,7% atau 30
responden, menjawab sangat setuju sebesar 8,6% atau 3 responden dan yang
menjawab tidak setuju sebesar 5,7% atau 2 responden. Sedangkan hasil
persentase jawaban responden pada komponen kognitif atau pemikiran
(pertanyaan unfavorabel nomor 4 dan 10) paling banyak jawaban “Tidak
Setuju” pada pertanyaan nomor 4 mengenai “Penularan COVID-19
terhadap ibu hamil dikarenakan ibu berkunjung ke fasilitas kesehatan”,
responden yang menjawab setuju sebesar 20% atau 7 responden, menjawab
tidak setuju sebesar 74,3% atau 26 responden dan yang menjawab sangat
tidak setuju sebesar 5,7% atau 2 responden.
27
F % F % F %
Baik 29 90,6 3 9,4 27 100
0,003
Kurang 0 0,0 3 100,0 3 100
Total 29 82,9 6 17,1 35 100
Sumber : data primer tahun 2022
E. Pembahasan
1. Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care pada masa pandemi
Covid-19 di Klinik Citra Medika Genuksuran, Kabupaten Grobogan
Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care pada masa
pandemi Covid-19 di Klinik Citra Medika Genuksuran, Kabupaten
Grobogan sebanyak 29 (82,9%) ibu patuh dalam melakukan ANCdan
sebanyak 6 (17,1%) ibu tidak patuh. Menurut asumsi peneliti mayoritas ibu
hamil patuh dalam melakukan ANC ke Klinik Citra Medika Genuksuran.
Bahaya penularan COVID 19 yang semakin menyebar tidak mempengaruhi
psikologis ibu hamil dan tidak membuat kepanikan ibu hamil serta
gangguan kesehatan mental ibu hamil di Genuksuran. Masa pandemi
COVID 19 tidak membuat ibu hamil abai dalam pemeriksaan ANC karena
di masa pandemi dapat menyesuaikan dengan pedoman dan prinsip-
prinsip manajemen COVID 19 selama kehamilan. Walaupun adanya
penurunan kunjungan pemeriksaan ANC di Klinik Citra Medika.
Kepatuhan merupakan perilaku positif yang dilakukan oleh klien yang
mengarah ketujuan teraupetik yang telah di sepakati bersama. Jadi
kepatuhan adalah suatu perilaku yang di lakukan oleh klien untuk menaati
ketentuan atau kebijakan yang sudah ditetapkan.(Mizrak Sahin et al, 2021)
Kepatuhan kunjungan antenatal care (ANC) merupakan ketaatan dalam
melakukan kunjungan kepelayanan kesehatan oleh ibu hamil sesuai dengan
saran dari petugas kesehatan dengan standar yang sudah di tetapkan yaitu
minimal 4 kali dalam masa kehamilan.(Hardiani, 2012)
Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Ayed et all yang
menyatakan bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan beban yang cukup
besar bagi negara untuk menjaga penyediaan layanan kesehatan ibu dan bayi
yang berkualitas, namun hingga saat ini informasi tentang Covid-19 pada
kehamilan masih terbatas yang dapat memberikan dampak negatif bagi
kesehatan ibu hamil dalam menjalani kehamilannya pada masa pandemi
Covid-19 karena selama masa pandemi terjadi perubahan yang signifikan
33
sekali persediaan masker wajah; negara atau wilayah lain sekarang mungkin
menganggap ini sebagai bagian dari rencana pandemi di masa depan. Sebab,
penggunaan masker wajah yang tidak tepat, seperti tidak mengganti masker
sekali pakai, dapat membahayakan efek perlindungan dan bahkan
meningkatkan risiko infeksi.(Feng et al, 2020)
Kepatuhan wanita hamil untuk melakukan kunjungan ANC dapat
terjadi bila mereka sadar tentang manfaat yang didasari oleh perilaku
kesehatan yang baik di masa pandemi dengan menerapkan pedoman ANC
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Perilaku yang baik terhadap
kesehatan akan membuat wanita hamil lebih memahami pentingnya
menjaga kesehatan, dan berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.(Ariestanti, Y., Widayati, T., & Sulistyowati, 2020)
Menurut penelitian Nwafor et al bahwawanita hamil perlu dibekali
dengan pemberian informasi yang diharapkan dapat dijadikan perilaku rutin
agar terhindar dari penyakit Covid-19. Ibu hamil yang menerapkan protokol
kesehatan dengan baik, akan meminimalkan tertular penyakit Covid-19.
(Nwafor, 2020) Didukung oleh penelitian dari Kementerian Kesehatan
bahwa upaya yang harus dilakukan oleh ibu hamil guna mencegah
tertularnya penyakit Covid-19 adalah jika tangan tidak bersih jangan
menyentuh area wajah, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit,
terapkan etika batuk saat batuk atau bersin, menggunakan masker, dan tidak
melakukan perjalanan ke daerah terjangkit penyakit Covid-19.(Direktorat
Kesehatan Keluarga, 2020)
5. Hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan dalam melakukan
Antenatal Care pada masa pandemi Covid-19 di Klinik Citra
MedikaGenuksuran, Kabupaten Grobogan
Sebanyak 3 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tetapi tidak
patuh dalam melakukan ANC dari 32 ibu hamil yang memiliki pengetahuan
baik, artinya ibu yang memiliki pengetahuan baik tetapi tidak patuh
melakukan ANC hanya 9,4% dari 32 ibu. Nilai p value 0,003 (p<0,05),
artinya ada hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan dalam
38
F. Simpulan
1. Sebagian besar ibu hamil (82,9%) memiliki kepatuhan ibu hamil dalam
melakukan antenatal care pada masa pandemi Covid-19 di Klinik Citra
Medika Genuksuran, Kabupaten Grobogan.
43
G. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti ingin memberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Ibu
Diharapkan untuk melakukan pelayanan antenatal care sesuai standar dan
secara lengkap sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
2. Bagi Klinik Citra Medika
Klinik Citra Medika dapat mengembangkan kebijakan-kebijakan terkait
dengan program kesehatan ibu dan anak, terutama tentang pelayanan
antenatal care dalam hal ini peningkatan program kelas ibu hamil,
penyuluhan tentang kehamilan serta menyebarkan informasi melalui media
massa untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku ibu tentang
44
Amelia Zuliyanti Siregar & Nurliana Harahap. (2019). Strategi dan Teknik
Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Publikasi. Deepublish.
Arantika M, P. (2019). Patologi Kehamilan. Pustaka Baru Press.
Ariestanti, Y., Widayati, T., & Sulistyowati, Y. (2020). Determinan Perilaku Ibu
Hamil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 10(2).
Ayed, A. et al. (2020). Maternal and perinatal characteristics and outcomes of
pregnancies complicated with COVID-19 in Kuwai. MedRxiv, 2.
http://medrxiv.org/content/early/2020/07/14/2020.07.10.20%0A150623.abstr
act
Azwar, S. (2020). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya (edisi 2). Pustaka
Pelajar.
Baud, D. et al. (2020). COVID-19 in pregnant women – Authors’ reply. The
Lancet Infectious Diseases, 20(6).
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal
Ilmu Pertanian Dan Perikanan, 2(2).
Dewi, R. (2020). Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester Iii Terhadap
Pencegahan Covid19. Heal Inf J Penelit, 12(2).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah 2019.
Direktorat Kesehatan Keluarga. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan
Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi Covid-19. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Ermiati, R. W. (2020). Pencegahan dan Manajemen COVID-19 Di Area
Keperawatan Maternitas dan Kesehatan Perempuan. CV Niaga Muda.
Feng et al. (2020). Clinical analysis of pregnant women with 2019 novel
coronavirus pneumonia. J Med Virol.
Hardiani. (2012). Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Salemba Medika.
Herbawani, C. K. (2020). Dampak COVID-19 Pada Kesehatan Ibu & Anak.
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Journal, 13.
Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal. Salemba Medika.
I Made Sudarma Adiputra dkk. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan (Janner
Simarmata (ed.)). Yayasan Kita Menulis.
Indian Council of Medical Research. (2020). Guidance for Management of
Pregnant Women in COVID-19 Pandemic.
Kamal, D., Thakur, V., Swain, S., & Vikneshram, C. (2020). Knowledge, attitude,
and practice toward COVID-19 among pregnant women in a tertiary care
hospital during the COVID-19 outbreak. Journal of Marine Medical Society.
Kemenkes, & U. (2020). Laporan Kajian Cepat Kesehatan : Latar Belakang
Layanan kesehatan esensial pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.
Law, S., Leung, A. W., & Xu, C. (2020). Severe acute respiratory syndrome
(SARS) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): From causes to
preventions in Hong Kong. International Journal of Infectious Diseases, 94.
Lee, R. W. K., Loy, S. L., Yang, L., Chan, J. K. Y., & Tan, L. K. (2020).
Attitudes and precaution practices towards COVID-19 among pregnant
women in Singapore: a cross-sectional survey. BMC Pregnancy and
Childbirth, 20(1).
Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika.
Lim, L. M., Li, S., Biswas, A., & Choolani, M. (2020). Special Report and
pregnancy. The American Journal of Obstetrics & Gynecology, 222(6).
Mamik. (2014). Metode Penelitian Kesehatan. Zifatama Jawara Publisher.
Mandriwati, G. A. (2012). Asuhan Kebidanan Antenatal Edisi 2. EGC.
Mira Rizkia, M. (2020). Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Hamil
dalam Menjalani Kehamilan Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Keperawatan Malang, 5(2).
Mizrak Sahin et al. (2021). The Experience of Pregnant 119 Women During the
Covid-19 Pandemic in Turk. Women Birth, 34(2).
Muliati, E. (2020). Pedoman Pelayanan Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Dan
Bayi Baru Lahir di Era Pandemi COVID-19. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Nurjasmi, E. (2020). Situasi pelayanan kebidanan pada masa pandemic COVID-
19 dan Memasuki era New-Normal.
Nwafor, J. I. et al. (2020). Knowledge and practice of preventive measures against
COVID-19 infection among pregnant women in a low-resource African
setting. MedRxiv.
POGI. (2020). Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) Pada
Maternal (Hamil, Bersalin Dan Nifas). 1(3), 9–11.
Purnama, dkk. (2020). Chest CT Findings in a Pregnant Patient with 2019 Novel
Coronavirus Disease. Balkan Med J.
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang
Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority, 25.
Robson S dan Waugh Jason. (2013). Patologi pada Kehamilan. EGC.
Rohmah, M. K., & Nurdianto, A. R. (2020). Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) pada Wanita Hamil dan Bayi: Sebuah Tinjauan Literatur. 7.
Saifuddin Azwar. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Belajar.
Saragih, R., & Nasution, R. S. (2018). Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung
dan Penguat terhadap Perawatan Kehamilan di Kecamatan Raya Kahean
Kabupaten Simalungun. Jurnal Bidan Komunitas, 1(2).
Sari, I. K. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Salemba
Medika.
Setiarini, D. A. K. (2022). Perilaku Ibu Hamil terhadap Pemeriksaan Kehamilan
selama masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kebidanan, 12(1).
Siregar, R. N., Aritonang, J., & Anita, S. (2020). Pemahaman Ibu Hamil Tentang
Upaya Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan. Journal of
Healthcare Technology and Medicine, 6(2).
Sofia, E. . (2016). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka Baru Press.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sulistyaningtyas, T. (2020). Informasi Wabah Virus Covid-19: Kuasa
Pengetahuan dan Kelas Sosial.
https://sinta.ristekbrin.go.id/covid/penelitian/detail/80
Suryati, R. (2011). BukuAjar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan.
Kehamilan. Nuha Medika.
Tutik Ekasari, M. S. N. (2019). Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal Care.
Yasasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Utami, N., Sari, R. D. P., Kurniati, I. (2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Mengenai Kesehatan Ibu dalam Masa Kehamilan dan Nifas di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Kedoktera UNILA, 3(10).
Wawan, A. dan Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika.
Witcahyo, E. (2015). Cognitive and affective on MCH Services Management at
Jember District. Jurnal IKESMA, 11(35).