Anda di halaman 1dari 9

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
Di masa Pandemi COVID-19 ini kondisi ideal Ibu hamil harus terus diupayakan dan ini
menjadi tantangan tersendiri dalam memantau kondisi ibu hamil melalui Antenatal Care (ANC).
Dalam situasi normal, kematian ibu di Indonesia masih menjadi tantangan besar, kurangnya
persiapan diri sebelum hamil turut menjadi faktor resiko sulitnya menurunkan angka kematian
ibu, terlebih jika melihat status kesehatan perempuan di Indonesia masih rendah yakni masih ada
ibu hamil dengan HIV, kehamilan remaja, anemia pada perempuan dan ibu hamil, hal tersebut
turut menjadi faktor semakin memburuknya kinerja outcome pelayanan kesehatan ibu. Saat ini,
layanan kesehatan ibu tidak terlepas terkena dampak baik secara akses maupun kualitas
dikarenakan merebaknya Corona virus disease 2019 (COVID-19). Selama tahun 2006 sampai
tahun 2018 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 cenderung meningkat. Jika dilihat selama
periode 3 tahun terahir, pada tahun 2016 mencapai 85,35%, tahun 2017 mencapai 87,30%
sedangkan pada tahun 2018 mencapai 88,03%, dibandingkan dengan target Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2018 yang sebesar 78%, capaian tahun 2018 telah
melebihi target yaitu sebesar 88,03%. Cakupan kunjungan ibu hamil pada propinsi Maluku tahun
2015 K1 mencapai 37,349 (88,6%) sedangkan pada K4 mencapai 32,356 (76.8%).

Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptife correlation dengan pendekatan case
study, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang penyebab kurangnya minant
kunjungan ANC ibu hamil berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran
bidan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di desa Batu Merah
kecamatan sirimau kota ambon, tehnik pengambilan sampel menggunakan desain accidental,
analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Tehnik pengumpulan data
yang dikumpulkan terdiri dari data primer dimana data yang diperoleh dari wawancara langsung
kepada responden sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari Puskesmas yang
merupakan puskesmas binaan desa batu merah kecamatan sirimau kota ambon

Tujuan penelitian ini diharapkan (1) mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap
penyebab berkurangnya minat kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di
desa batu merah (2) mengetahui hubungan antara sikap terhadap penyebab berkurangnya minat
kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di desa batu merah, (3) mengetahui
hubungan antara dukungan keluarga terhadap penyebab berkurangnya minat kunjungan antenatal
care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di desa batu merah. (4) mengetahui hubungan antara
peran bidan terhadap penyebab berkurangnya minat kunjungan antenatal care ibu hamil saat
pandemik Covid-19 di desa batu merah dan (5) sebagai strategi untuk meningkatkan angka
kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di Desa Batu Merah. Penelitian ini
ditargetkan dapat terpublikasi pada jurnal nasional terakreditasi yaitu Molucca Medica pada
tahun ke-1 penelitian. Tingkat kesiapan teknologi pada penelitian ini pada skala 2 dimana
hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan antenatal care ibu hamil di
pelayanan kesehatan …dst.

Kata kunci maksimal 5 kata


Ibu Hamil; Kunjungan ANC; Covid-19………. dst.

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Antenatal care merupakan pemeriksaan/perawatan selama masa kehamilan yang dilakukan
oleh dokter atau bidan tujuannya untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu
hamil. Namun di tengah pandemi COVID-19, banyak ibu hamil yang tidak mau memeriksakan
kehamilannya di fasilitas kesehatan karena takut tertular virus Corona, Semua orang di seluruh
dunia sangat terpengaruh oleh pandemi penyakit corona virus (COVID-19) yang sedang
berlangsung. Risiko infeksi yang tinggi dari corona virus 2 (SARS-CoV-2) di fasilitas kesehatan
sangat bermasalah bagi ibu yang sedang hamil yang membutuhkan antenatal care. Ibu hamil
memang lebih berisiko terinfeksi virus Corona karena daya tahan tubuhnya cenderung lebih
lemah, Meski begitu, pemeriksaan kehamilan tetap perlu dilakukan secara rutin untuk memantau
kesehatan ibu hamil dan janin.4

Di masa Pandemi COVID-19 ini kondisi ideal Ibu hamil harus terus diupayakan dan ini
menjadi tantangan tersendiri. Dalam memantau kondisi ibu hamil melalui Antenatal Care (ANC)
kita mengenal istilah kunjungan K1 s/d K4 dan selama COVID-19 karena pasien mengurangi
kunjungan sehingga digantikan dengan tele-konsultasi. Namun merancang tele-konsultasi
menjadi tantangan tersendiri agar dapat digunakan oleh semua pihak dan efektif dalam hal
pelaksanaannya. Namun, dalam keadaan tertentu, perawatan antenatal di pelayanan kesehatan
tidak tergantikan (misalnya, wanita hamil berisiko tinggi dengan atau berisiko perdarahan
vagina, sakit perut, atau ketidaknyamanan serius lainnya) Pada kasus seperti itu, pemeriksaan
dan konsultasi kebidanan lebih lanjut di fasilitas kesehatan sangat penting.1 3 4

Dalam situasi normal, kematian ibu di Indonesia masih menjadi tantangan besar, kurangnya
persiapan diri sebelum hamil turut menjadi faktor resiko sulitnya menurunkan angka kematian
ibu, terlebih jika melihat status kesehatan perempuan di Indonesia masih rendah yakni masih ada
ibu hamil dengan HIV, kehamilan remaja, anemia pada perempuan dan ibu hamil, hal tersebut
turut menjadi faktor semakin memburuknya kinerja outcome pelayanan kesehatan ibu. Saat ini,
layanan kesehatan ibu tidak terlepas terkena dampak baik secara akses maupun kualitas
dikarenakan merebaknya Corona virus disease 2019 (COVID-19). Selama tahun 2006 sampai
tahun 2018 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 cenderung meningkat. Jika dilihat selama
periode 3 tahun terahir, pada tahun 2016 mencapai 85,35%, tahun 2017 mencapai 87,30%
sedangkan pada tahun 2018 mencapai 88,03%, dibandingkan dengan target Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2018 yang sebesar 78%, capaian tahun 2018 telah
melebihi target yaitu sebesar 88,03%. Cakupan kunjungan ibu hamil pada propinsi Maluku tahun
2015 K1 mencapai 37,349 (88,6%) sedangkan pada K4 mencapai 32,356 (76.8%). 1 2 5 7 8 9 10 11

Desa/Kelurahan Batu Merah adalah desa yang memiliki tiga Puskesmas binaan yaitu
Puskesmas air besar, puskesmas Rijali dan puskesmas waihoka serta sangat luas kawasannya
dan penduduk terbanyak dari seluruh desa yang ada di kota ambon yaitu sebanyak 72.241
Jumlah penduduk menurut Badan Pusat Statistik Kota Ambon, 2015. Sedangkan data jumlah ibu
hamil yang berada di Lingkup wilayah kerja Puskesmas Air Besar berjumlah 560 ibu hamil,
pada puskesmas rijali sebanyak 1.238 ibu hamil dan di puskesmas waihoka sebnayak 207 ibu
hamil. 11……… dst.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
Pengertian Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Antenatal Care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuannya untuk memenuhi
hak setiap ibu memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat. 12

Kebijakan program dalam pelayanan antenatal yaitu kunjungan antenatal sebaiknya


dilakukan minimal empat kali kunjungan namun dengan adanya sosialisasi buku kesehatan ibu
dan anak revisi tahun 2020 kunjungan ANC dilakukan minimal enam kali di tiap trimester, yaitu
minimal dua kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal tiga kali pada trimester ketiga (usia
kehamilan 24-40 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan
penanganan dini komplikasi kehamilan. Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu
hamil dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K6. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan
K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit enam kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester, dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil
dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. 12

Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi jenis pelayanan sebagai
berikut. 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. 2. Pengukuran tekanan darah.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, 6. Skrining status imunisasi tetanus dan
berikan imunisasi tetanus bila diperlukan. 7. Beri tabet tambah darah. 8. Tes/ periksa
laboratorium. 9. Tata laksanan/penanggung kasus. 10. Temu wicara/konseling. 12
b. Corona Virus/COVID-19
Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan
atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Virus baru dan penyakit yang
disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember
2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh
dunia. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah.
Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan
sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera
rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Gejala-gejala
yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi
terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang
terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi
COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan
orang-orang dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan
paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.
Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami sakit yang serius. COVID-19
terutama menyebar melalui percikan saluran pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang
batuk atau memiliki gejala lain seperti demam atau rasa lelah. Banyak orang yang terinfeksi
COVID-19 hanya mengalami gejala ringan terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-
19 dapat menular dari orang yang hanya bergejala ringan, seperti batuk ringan, tetapi merasa
sehat.6 13

Meskipun beberapa pengobatan barat, tradisional, maupun buatan rumahan dapat


meringankan dan mengurangi gejala ringan COVID-19, tidak ada obat yang terbukti dapat
mencegah atau menyembuhkan COVID-19. WHO tidak merekomendasikan tindakan mengobati
diri sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, untuk mencegah atau menyembuhkan
COVID-19. Namun, beberapa uji klinis sedang berlangsung atas obat-obatan barat maupun
tradisional. WHO sedang mengoordinasikan upaya-upaya pengembangan vaksin dan obat untuk
mencegah dan mengobati COVID-19 dan akan terus memberikan informasi terbaru seiring
tersedianya temuan klinis. Cara efektif untuk melindungi Anda dan orang lain dari COVID-19
adalah Cuci tangan dengan teratur dan menyeluruh, Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut,
Jalankan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau
tisu. Jika menggunakan tisu, segera buang setelah digunakan dan cuci tangan dan Jaga jarak fisik
dengan orang lain setidaknya 1 meter.13…… dst.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptife correlation dengan pendekatan case
study, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang penyebab kurangnya minant
kunjungan ANC ibu hamil saat pandemik Covid-19 berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap,
dukungan keluarga dan peran bidan.10

Penelitian ini dilaksanakan di Desa batu merah kecamatan sirimau kota ambon, Pemilihan
lokasi penelitian berdasarkan observasi awal dengan melakukan wawancara pada salah satu
bidan di Puskesmas rijali bahwa angka kunjungan ANC ibu hamil saat pandemik covid-19
semakin rendah dan saat wawancara dengan salah satu ibu hamil di desa batu merah bahwa ibu
tersebut merasa takut untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan dengan adanya kondisi
pandemik saat ini. Sehingga diperlukan untuk menganalisa penyebabnya melalui wawancara
lebih lanjut pada ibu hamil di desa batu merah. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan januari
– Desember tahun 2021.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di desa Batu Merah
kecamatan sirimau kota ambon, tehnik pengambilan sampel menggunakan desain accidental,
analisis bivariate dalam dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Tehnik pengumpulan
data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dimana data yang diperoleh dari wawancara
langsung kepada responden sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari
Puskesmas yang merupakan puskesmas binaan desa batu merah kecamatan sirimau kota ambon.
Adapun target temuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan antara
pengetahuan terhadap penyebab berkurangnya minat mkunjungan antenatal care ibu hamil saat
pandemik Covid-19 di desa batu merah (2) mengetahui hubungan antara sikap terhadap
penyebab berkurangnya minat kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di
desa batu merah, (3) mengetahui hubungan antara dukungan keluarga terhadap penyebab
berkurangnya minat kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di desa batu
merah. (4) mengetahui hubungan antara peran bidan terhadap penyebab berkurangnya minat
kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19 di desa batu merah dan (5) sebagai
strategi untuk meningkatkan angka kunjungan antenatal care ibu hamil saat pandemik Covid-19
di desa batu merah.

Penelitian ini dilaksanakan secara tim yang terdiri dari 1 orang ketua dan 1 orang anggota.
Adapun Tugas ketua dan anggota sebagai berikut

a. Ketua (8 jam/minggu)
1) Membuat proposal dan instrument penelitian
2) Mencari literature yang relevan dan mengumpulkan data
3) Menyusun perencanaan wawancara
4) Melakukan wawancara
5) Mengolah data
6) Membuat laporan penelitian
b. Anggota 1 (5 jam/minggu)
1) Membantu ketua dalam pembuatan proposal dan instrument penelitian
2) Menyiapkan administrasi dan surat izin penelitian mengumpulkan bahan
penelitian
3) Membantu ketua dalam menyiapkan peralatan saat penelitian
4) Membantu ketua mengolah data
5) Membantu ketua membuat laporan penelitian
…..dst

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1 a. Penyusunan instrument penelitian
b. Pengurusan perizinan penelitian                        
Pelaksanaan
a. Pengumpulan data sekunder
2
b. Pengumpulan data primer
c. Wawancara                        
3 Monitoring dan evaluasidari LPPM
4 Tabulasi dan pengolahan data
5 Analisis data
6 Penyusunan hasil penelitian
7 Pembuatan laporan
8 Unggah dan Penyerahan laporan penelitian                        
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Andriani Yulianti, 2020, Layanan Maternal di Masa Pandemi Covid-19 (Pengalaman RSUP
Sardjito - DIY)
2. Endang L Achadi, 2019, Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
3. Hanifa Salma Ramadhani , Nurul Islamy dan Ade Yonata. 2020, COVID-19 pada
Kehamilan: Apakah berbahaya?. Medula, 10(2).
4. Huailiang Wu ed all, 2020, Online Antenatal Care During the COVID-19 Pandemic:
Opportunities and Challenges, Journal Of Medical Internet Research, 22(7)
5. Johanes C. Mose, 2020. Infeksi Covid-19 dalam Kehamilan, Indonesian Journal of Obstetrics
& Gynecology Scienc, 3(2).
6. Kimberly Fryer et all, 2020, Implementation of Obstetric Telehealth During COVID-19
and Beyond. Maternal and Child Health Journal. 24:1104–1110
7. Kementria Kesehatan RI, 2018, Profil Kesehatan Indonesia
8. Kementria Kesehatan RI, 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak
9. Liona C. Poon at all, 2020. Global interim guidance on coronavirus disease 2019 (COVID-
19) during pregnancy and puerperium from FIGO and allied partners: Information for
healthcare professionals. GinekologyObstetrics.49: 273–286
10. Moleong J, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
11. Profil Kesehatan Maluku, 2015.
12. Tutik Ekasari dan Mega Natalia, 2019, Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal Care,
Yayasan Ahmar Cendekia. Sulawesi Selatan.
13. World Health Organization, 2020………………… dst.

Anda mungkin juga menyukai