Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY “Y” USIA 26 TAHUN

GIP0A0 DARI MASA KEHAMILAN HINGGA MASA NIFAS DI


DI PMB LISTIANI, GRESIK

Shinta Wurdiana1, Patricia Agatha2


1,2
Prodi DIII Kebidanan, STIKES William Booth Surabaya. Jl.Cimanuk No.20 Surabaya
Email : shintawurdiana24@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat jumalh
kematian ibu dan bayi dalam suatu negara, oleh karena itu pelayanan kesehatan kepada ibu secara
berkelanjutan penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengawasi kesehatan ibu dari masa
kehamilan, persalinan, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan
kesehatan pada anak dimulai pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen
Terbaru Bayi Muda (MTBM) dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang
didalamnya diberikan edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan
asuhan kebidanan ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of
Care (COC) pada NY. Y di PMB Listiani Gresik dengan pendekatan secara diskriptif yang
dilakukan dengan anamnesa dan observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas
sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan pada anak dimulai
pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM)
dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang didalamnya diberikan edukasi
tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah
menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care (COC) pada NY. Y di
PMB Listiani Gresik dengan pendekatan secara diskriptif yang dilakukan dengan anamnesa dan
observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana dan didokumentasikan dengan model SOAP. Hasil yang didapat dari pendampingan
secara COC pada Ny. Y adalah dari masa kehamilan hingga masa persalinan kemudian nifas serta
bayi baru lahir hingga ibu menggunakan kontrasepsi berjalan secara fisiologis dan tidak ada
penyulit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat
menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang
membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau
kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke bidan , serta memantau
perkembangan bayi baru lahir, adakah komplikasi setelah melahirkan serta fasilitator untuk
pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Continuity of Care

ABSTRACT
Maternal mortality rate and infant mortality rate are important indicators of public
health status, therefore it is important for health workers to provide ongoing health services to
mothers to monitor maternal health from pregnancy, childbirth, postpartum to the selection of

42
contraceptives. Meanwhile, health services for children are started at the first neonatal visit
according to the Newest Management Standards for Young Infants (MTBM) and counseling for
newborn care including exclusive breastfeeding and umbilical cord care. The purpose of this
midwifery care is to implement comprehensive Continuity Of Care (COC) midwifery care for Mrs.
Y at PMB Listiani Gresik with a descriptive approach carried out by history taking and observing
patients from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and families. planned and
documented with the SOAP model. The results obtained from the COC assistance to Mrs. Y is in
pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning that runs physiologically and
there is no gap between theory and case. The conclusion of this study is that as health workers,
midwives can apply COC midwifery care in improving the quality of services that require
continuous relationships between patients and health workers, namely monitoring the condition
of pregnant women from early pregnancy to delivery to health workers, monitoring newborns.
from signs of infection, postnatal complications as well as facilitators for couples of childbearing
age in family planning services.

Keyword: Midwifery Care, Continuity of Care


dari tahun 2018 sampai 2019 mencapai
PENDAHULUAN 1,64% per 100.000 kelahiran hidup. Di
Setelah mengandung 9 bulan, ibu Surabaya pada tahun 2019, AKI juga
akan melewati masa persalinan kemudian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
melewati masa nifas. Masa nifas atau disebut dari berjumlah 72,99 menjadi 56,33 per
pueperium adalah masa ketika plasenta sudah 100.000 kelahiran hidup.
lahir dan akan berakhir saat alat-alat AKB Jawa Timur sampai dengan
reproduksi sudah kembali ke kondisi awal tahun 2019 terus mengalami peningkatan
sebelum hamil, berlangsung sekitar 6 minggu sejak tahun 2018 yaitu sebesar 23,6%. (Data
(Sulistyawati, 2015). Di Indonesia AKI pada Dinkes Prov. Jatim, 2019). Kematian bayi
tahun 2019 masih sangat tinggi yaitu sebesar tersebut disebabkan karena Berat Badan
305 per 100.000 kelahiran hidupsedangkan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia serta kelainan
target pada tahun 2015 adalahsebesar 102 per bawaan (Data Dinkes Prov. Jatim, 2019).
100.000 kelahiranhidup. Sedangkan AKB Sedangkan penyumbang kematian ibu
sebesar 13,4% per 1.000 angka kelahiran tertinggi pada tahun 2019 karena Pre Eklamsi
hidup. (Data Dinkes Prov. Jatim, 2019). Di /Eklamsi dan perdarahan. Preeklamsia adalah
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019, AKI kondisi peningkatan tekanan darah disertai
telah menurun jika disbanding tahun dengan adanya protein dalam urine. Kondisi
sebelumnya dari 91,45 turun menjadi 89,81 ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari
per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan AKI 20 minggu. Menurut jurnal penelitian

43
Nurmawati (2016), didapatkan bahwa factor Berdasarkan pengalaman penulis
predisposisi penyebab Preeklampsia yaitu selama praktik di BPM Listiani Gresik pada
umur kehamilan >37 minggu pada kelompok bulan November sampai Desember 2020
kasus (77,1%) lebih banyak dari pada penulis menemukan ibu hamil usia
kelompok kontrol (45,7%). Hal lain kehamilan 37-38 minggu dengan
disebabkan karena pemeriksaan ANC ibu preeklampsia pada saat ibu memeriksakan
selama hamil yang tidak rutin dan lengkap, kehamilannya. Sebelumnya, ibu tersebut
sehingga ibu tidak dapat mengenali secara pernah memeriksakan kehamilannya, pada
dini komplikasi seperti preeklampsia yang saat diperiksa ditemukan hasil pemeriksaan
mungkin terjadi selama kehamilan hingga TD 160/90 protein urine positif 1, dan setelah
menjelang persalinan. Terlihat pada data itu bidan menyarankan ibu untuk melakukan
bahwa ibu yang tidak memeriksakan periksa ke RS karena ibu sudah mengeluh
kehamilan secara rutin dan lengkap pada bahwa sudah ada tanda-tanda persalinan.
kelompok kasus sebanyak 21 orang (60,0 %) Faktor penyebab terjadinya pre eklampsia
lebih banyak dari pada kelompok kontrol adalah sebelumnya mempunyai riwayat pre
yaitu 14 orang (40,0%). Rendahnya cakupan eklampsia, gemelli, riwayat kesehatan
kunjungan ibu hamil kemungkinan keluarga dan hipertensi kronik .Bahaya dari
disebabkan karena pengetahuan ibu yang preeclampsia dapat menyebabkan hipoksia
rendah.Capaian ibu hamilK1 99,44% dan K4 intra dan antepartum, pertumbuhan janin
91,15%. Capaian PN 97%. Capaian KF terhambat dan persalinan terhambat
87,36%. Capaian KN lengkap 98,9% target (Winknjosastro et al, 2017).
100%. Capaian akseptor KB aktif 74,94% Untuk mencegah atau mengurangi
target 60%, dan akseptor KB baru 10,4% AKI dan AKB tenaga kesehatan dalam
(Data Dinkes Prov. Jatim, 2019).Keluarga memberikan asuhan kesehatan secara
berencana aktif ditahun 2019 sebanyak berkesinambungan dan berkualitas kepada
74,94%.Pemakaian alat kontrasepsi paling masyarakat, seperti ANC di tenaga kesehatan
banyak yaitu dengan Non MKJP/ Non minimal 4 kali, pertolongan persalinan oleh
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu tenaga kesehatan terlatih, pelayanan neonatus
metode suntik (58,80%) dan pil (15,72%). dengan pemeriksaan sesuai Standar
(BKKBN, 2019). Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM)
dan konseling tentang bagaimana merawat

44
bayi baru lahir yang didalamnya diberikan Dilakukan di PMB Listiani, Surabaya, mulai
edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana tanggal 3 Januari 2021 sampai dengan 8
merawat tali pusat. Keikutsertaan pada Maret 2021 Sampel penelitian yaitu Ny.Y
program Keluarga Berencana juga penting usia 26 tahun dengan GIP0A0 dari masa
dalam meningkatkan kepedulian dan peran kehamlan hingga masa nifas.
serta masyarakat dengan cara tidak menikah
usia dini, mengatur jarak kehamilan, HASIL PENELITIAN
ketahanan keluarga, meningkatkan a. Setelah dilakukan Contuinity of Care pada
kesejahteraan keluarga (Saifuddin, 2016). Ny.A mulai dari asuhan kehamilan, asuhan
Meskipun tidak semua kasus Preeklampsia persalinan, asuhan bayi baru dan neonatal,
bisa dicegah, namun ibu hamil bisa asuhan nifas, sampai dengan ibu mengikuti
melakukan beberapa hal untuk mengurangi program KB, semua berjalan sesuai dengan
risiko Preeklampsia, antara lain: kurangi harapan, ibu dan bayi sehat dan selamat,
konsumsi garam, hindari gorengan, makanan komplikasi dapat teratasi.
cepat saji, istirahatlah yang cukup,
berolahraga secara teratur, jika terjadi odema b.Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.Y
kaki dapat ditinggikan beberapa saat, jahui umur 26 tahun dilakukan sebanyak 8 kali
minuman yang berkafein, rutin melakukan kunjungan. Pada penapisan faktor resiko
pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan dengan KSPR, didapatkan skor 2, sehingga
atau bidan untuk memantau tumbuh kembang ibu dikatagorikan kehamilan dengan faktor
janin dan kesehatan ibu karena prinsip resiko rendah. Dengan keteraturan
pengobatan pre eklampsia adalah terminasi kunjungan antenatal care yang dilakukan
kehamilan. Berdasarkan latar belakang oleh ibu di PMB Listiani, Amd.Keb, Gresik
diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti berjalan tanpa komplikasi dan terintegrasi.
tentang asuhan kebidanan yang diberikan
pada ibu hamil sampai dengan masa nifas c. Asuhan kebidanan persalinan Ny.Y, ibu
secara Continuity of Care (COC). melahirkan pada tanggal 24 November
2020 jam 03.15 WIB. Proses persalinan
BAHAN DAN METODE kala I berlangsung 2 jam, kala II
Penelitian ini menggunakan metode berlangsung 15 menit, lama kala III 10
diskriptip dengan pendekatan studi kasus. menit sedangkan kala IV berlangsung 2 jam

45
post partum. Dengan penatalaksanaan yang e. Asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny.Y,
adikuat dan sesuai dengan prosedur, proses dilakukan kunjungan sebanyak 2 kali dan 2
persalinan Ny.Y berlangsung dengan kali secara virtual. Bayi lahir tanggal 24
lancar dan aman. November 2020 jam 03.15 WIB. APGAR
skor 8-9 BBL 3450 gram PB 48 cm. warna
d.Asuhan kebidanan nifas Ny.Y, dilakukan kulit merah muda, bayi sudah dilakukan
kunjungan sebanyak 2 kali dan 2 kali secara IMD, reflek pada bayi baik dan dalam
virtual. Selama kunjungan nifas, keluhan anamnesa dengan ibu tidak di temui
ibu nyeri luka jahitan hingga skala 4 dan kesenjangan,tidak ada keluhan.
mules. Hal ini sudah diatasi dengan
memberikan terapi asam mefenamat 500 f. Asuhan kebidanan keluarga berencana,
mg 3x1/hari serta Amoxilin 500mg dilakukan 1 kali bersamaan dengan asuhan
3x1/hari. Selain itu ibu dianjurkan menjaga masa nifas ke-3 secara virtual yaitu tanggal
personal hygine terutama di daerah 19 Desember 2020. Pada kunjungan KB
genetalia dengan mencebok dengan sabun tersebut Ny. Y rencana menggunakan
tiap kali BAB dan BAK dan mengelap kontrasepsi suntik 3 bulan setelah diberikan
sampai kering dengan tissue atau handuk penjelasan tentang berbagai macam jenis
bersih. Ibu juga dianjurkan tentap alat kontrasepsi. dengan menggunakan
mengkonsumsi makanan dengan iet TKTP, bahasa yang mudah dipahami oleh ibu,
hal ini bermanfaat untuk memperbanyak sehingga pada 40 hari postpartum Ibu dan
produksi ASI serta mempercepat keluarga sudah memutuskan menjadi
pemulihan kesehatan ibu pasca persalinan akseptor KB suntik 3 bulan.
seperti luka episiotomy cepat sembuh.
Teknik relaksasi dan distraksi juga PEMBAHASAN
diajarkan kepada Ny. Y agar nyeri dapat Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester II dan III.
berkurang. . Bidan memberikan konseling
tentang pentingnya menjaga kebersihan Sesuai dengan teori Kemenkes (2016)
perinium dan mengkonsumsi makanan bahwa umur Ny. ‘’Y’’ termasuk usia yang
tinggi kalori dan tinggi protein. baik untuk reproduksi. Kunjungan ulang
ANC Ny. Y juga sudah lebih dari standar
yang telah ditentukan, apalagi mengingat di

46
era pandemic covid -19 ini harusnya ada haemoglobin Ny. “Y” masih dalam batas
perlakuan khusus tentang kunjungan ulang normal. Hasil pemeriksaan urine albumin
ibu hamil. Keluhan yang dialami klien saat dan reduksi Ny.“Y” adalah negatif. Hal ini
itu yaitu sering kencing merupakan keluhan fisiologis, karena jika hasilnya positif dapat
fisiologi yang dapat terjadi pada trimester II menyebabkan terjadinya komplikasi
dan III hal ini dapat terjadi karena kandung kehamilan seperi DMG dan preeklamsia
kemih yang tertekan oleh pembesaran (Roumali, 2014).
uterus serta peningkatan hormone estrogen Berdasarkan fakta analisa data pada
dan progesterone (Walyani, 2015). Ny.”Y” adalah G1P0A0 usia kehamilan 36-
Untuk pemeriksaan fisik yang telah 37 minggu dengan kehamilan normal.
dilakukan keadaan umum dalam batas Asuhan yang telah diberikan pada masa
normal. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan sudah tepat sesuai dengan
Leopold ukuran TFU Ny.”Y” termasuk standar asuhan ibu hamil. Asuhan yang
dalam batas normal, perubahan atau ukuran telah diberikan pada klien dimulai dari
TFU setiap ibu memang berbeda sesuai memberikan KIE tentang tanda bahaya ibu
dengan bentuk perut dan ketebalan dinding hamil, tanda-tanda persalinan, persiapan
perut namun dengan rumus yang sudah ada persalinan, keluhan pada ibu hamil seperti
dapat dengan mudah mengukur TFU ibu kenceng-kenceng, dan sebagainya,
hamil. Menurut Walyani (2015), usia kolaborasi pemberian suplemen, dan
kehamilan 36-37 minggu : fundus uteri kontrol ulang.
terletak kira-kira 3 jari. Berdasarkan hal di
atas maka pemeriksaan TFU Ny. ‘’Y’’ Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
masih dalam batas normal. Persalinan Ny. “Y” berlangsung
Pemeriksaan Penunjang yang telah secara pervaginam dengan di tolong oleh
dilakukan Ny “Y” adalah pemeriksaan Hb Bidan Listiani. Klien pertama kali masuk
yaitu sebesar 11gr%. Menurut penulis, ruang bersalin dengan keluhan kenceng-
haemoglobin sangat berpengaruh langsung kenceng bertambah sering sejam pagi jam
terhadap ibu dan janin karena kadar 03.00 WIB disertai pengeluaran lendir dan
haemoglobin yang rendah pada ibu hamil darah. Hasil pemeriksaan pembukaan 8 cm
dapat menyebabkan perdarahan, dan , Eff 75%, denominator UUK, Hodge I,
BBLR. Berdasarkan hal diatas kadar ketuban (+) Presentasi kepala. Kemudian

47
dilakukan pemeriksaan ulang pada jam ini fisiologis dalam kala III karena tidak ada
03.00 wib didapatkan hasil : TTV dan di VT penyulit atau masalah yang
pembukaan 10 cm , Eff 100%, denominator menyertai,menurut Sulistiyowati (2015),
UUK, Hodge I, ketuban (+), presentasi kala III dimulai segera setelah bayi lahir
kepala. Menurut Manuaba (2015) keluhan sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
yang sering dirasakan ibu bersalin yaitu tidak lebih dari 30 menit dengan asuhan
dimulai dengan adanya his yang menejemen aktif kalaIII. Berdasarkan hal
dipengaruhi oleh hormon esterogendan diatas, tidak dijumpai kesenjanganantara
progesterone. Selanjutnya keluar lendir fakta, opini dan teori. Persalinan kala IV
darah terjadi karena adanya pembuluh darah Ny.”Y” juga berjana normal dengan
yang pecah akibat pendataran dan perdarahan 20 cc dan ibu sudah bisa
pembukaan servik. mobilisasi miring kanan dan miring kiri.
Kemajuan kala 1 pada Ny. Y Berdasarkan hal diatas, tidak ditemui
berlangsung dengan baik sesuai dengan adanya kesenjangan antara fakta, opinidan
teori bahwa batas pembukaan persalinan teori.Dengan penataksanaan observasi
pada primigravida 10-12 jam dan TTV, masasse dan personal hygiene.
multigravida 8-10 jam. Pada partograf Ny.
“Y” tidak melewati garis waspada, ibu Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
diberikan makan dan minum dan tehnik Keluhan yang dirasakan Ny. Y saat
relaksasi, hal ini sesuai dengan pendapat masa nifas adalah nyeri pada luka jahitan
Sarwono (2015), pada ibu bersalin kekuatan dengan skala nyeri 4 dan mules. Menurut
dipengaruhi asupan nutrisi sebelum penulis keluhan yang dialami Ny. Y masih
persalinan. Berdasarkan hal diatas tidak ada fisiologis. Perut mules merupakan efek dari
kesenjangan antara teori, opini den fakta.. adanya kontrasi uterus dalam proses
Sedangkan pada kala 2 Ny. “Y” involusi uteri dimana kembalinya alat-alat
berlangsung selama 15 menit dan tidak ada reproduksi ke bentuk semula, Sedangkan
penyulit selama proses persalinan pasien rasa nyeri pada luka jahitan dengan skala 4
mendapatakan asuhan bimbingan meneran, masih dalam batas normal mengingat luka
pertolongan persalinan dan IMD. Saat kala jahitan masih basah dan ibu belum bisa
3 juga tidak ada penyulit dan berlangsung bergerak dengan bebas. Asuhan yang
dalam waktu 10 menit. Menurut penulis hal

48
diberikan kepada ibu dianjurkan untuk Asuhan Kebidanan pada Neonatus
melakukan mobilisasi dini. Dalam pembahasan yang berkaitan
Saat pemberian ASI tidak terjadi dengan bayi baru lahir maka, dapat diperoleh
masalah, ASI sudah keluar lancar, tidak ada data bahwa By Ny.Yusia 1 jam masa transisi,
bendungan, tidak ada massa abnormal. sudah BAB warna hitam (Mekonium), BB
Menurut penulis hal ini fisiologis pada lahir 3450 gr, PB 48 cm, warna kulit merah
payudara terjadi proses laktasi. Pada muda, bayi sudah dilakukan IMD, reflek pada
keadaan fisiologis, tidak terdapat benjolan, bayi baik dan dalam anamnesa dengan ibu
pembesaran kelenjar atau abses. tidak di temui kesenjangan,tidak ada keluhan.
Penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu Ini merupakan kunjungan masa neonatus ke-
nifas pada Ny”Y” sebagaimana untuk ibu 1. Pemeriksaan fisik pada neonatus sangat
nifas normal karena tidak ditemukannya penting karena dengan melakukan
masalah, seperti melakukan observasi pemeriksaan kita bisa menyimpulkan resiko
pengeluaran pervaginam, tinggi fundus atau komplikasi yang menyertai, selain itu
uteri, dan proses laktasi, memberikan KIE bisa mencegah terjadinya tanda bahaya bayi,
tentang tanda bahaya nifas, ASI eksklusif, bayi yang mengalami kelainan dapat
nutrisi, dsb, dan kontrol ulang. Menurut disebabkan karena kurangnya nutrisi yang
penulis, dengan diberikan implementasi dikonsumsi ibu.
yang sesuai dengan asuhan pada ibu nifas Berdasarkan hal diatas pemeriksaan
dapat mencegah terjadinya tanda bahaya fisik pada bayi Ny. “Y” masih dalam batas
masa nifas seperti demam, perdarahan, normal. Penatalaksanaan pada Bayi Ny ”Y”
lokhea berbau, bendungan ASI, dsb. Selain sebagaimana untuk neonatus normal karena
itu juga memberikan dampak yang postif tidak ditemukan masalah selama kunjungan.
bagi ibu dan bayi seperti mengajari ibu Asuhan yang diberikan yaitu memberikan
bagaimana cara menyusui yang benar, KIE, seperti KIE tanda bahaya neonatus,
melakukan perawatan bayi sehari-hari, imunisasi, ASI eksklusif, perawatan bayi
memberikan konseling tentang KB agar ibu sehari-hari dsb. KIE diberikan secara
merasa mantap dan nyaman sebelum bertahap agar ibu lebih mudah dalam
menggunakan alat kontrasepsi. memahami penjelasan yang diberikan,
imunisasi, kontrol ulang. Menurut Walyani
(2015) penatalaksanaan pada neonatus

49
fisiologis, meliputi KIE tanda bahaya penyebabnya, mempunya Riwayat kesehatan
neonatus, imunisasi, ASI eksklusif, DM dan kanker payudara.
perawatan bayi sehari-hari dsb. KIE Berdasarkan hal diatas kontrasepsi
diberikan secara bertahap agar ibu lebih yang di pilih Ny. ‘’Y’’ sudah cocok.
mudah dalam memahami penjelasan yang Penatalaksanaan pada Ny.“Y” akseptor baru
diberikan, imunisasi, dan kontrol ulang. kontrasepsi suntik 3 bulan, ibu diberi KIE
Berdasarkan hal diatas penatalaksanaan bayi tentang efek samping kontrasepsi suntik 3
pada Ny. ‘’Y’’ sudah sesuai dengan asuhan bulan, kerugian dan keuntungan dan
neonatus. kunjungan ulang.

Asuhan Kebidanan pada Keluarga KESIMPULAN DAN SARAN


Berencana KESIMPULAN
Ny.Y usia 26 tahun mengatakan baru Asuhan kebidanan pada Ny.“Y”telah
menggunakan KB setelah persalinan, hasil dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yang
pemeriksaan ibu dalam batas normal salah di mulai dari masa hamil dengan usia
satunya tekanan darah ibu yaitu 110/70 kehamilan 36-37 minggu sampai dengan KB
mmHg dalam anamnesa tidak di temui telah berjalan dengan lancar.
kesenjangan, alasan kunjungan ibu memilih
alat kontrasepsi suntik 3 bulan adalah karena SARAN
ibu tidak mau menggunakan KB jangka Asuhan kebidanan secara COC
panjang dan tidak memengaruhi produksi diharapkan dapat diterapkan dan
ASI. Menurut Affandi (2015), yaitu alat dikembangkan dalam dunia pendidikan
kontrasepsi suntik 3 bulan dapat dipakai pada dengan mengajarkan kepada mahasiswa
ibu yang menyusui, tekanan darah <180/110 calon bidan saat pembelajaran sehingga
mmHg, dalam usia reproduksi sehat, nulipara menghasilkan bidan yang berkualitas dan
atau yang sudah mempunyai anak, berdampak bagi masyarakat. Sedangkan
perempuan yang tidak dapat menggunakan saran untuk bidan ketika memberikan asuhan
alat kontrasepsi dengan kandungan estrogen kebidanan pada ibu hamil hendaknya dapat
didalamnya, pelupa, adanya perdarahan memberikan pelayanan secara
melalui vagina yang belum pasti berkesinambungan dan berkualitas agar ibu
dan bayi sehat serta selamat.

50
DAFTAR PUSTAKA Bandiyah, S. 2015. Kehamilan, Persalinan
dan Gangguan Kehamilan, Yogjakarta:
Nuha Medika
Affandi.2015. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan
BKKBN. (2015). Buku Panduan Praktis
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Agustini S. 2015. Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Handayani, S. 2015. Buku Ajar Pelayanan
di Wilayah Kerja UPTPuskesmas
Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Cimandala Kecamatan Sukaraja
Rihama
Kabupaten Bogor Tahun 2012.FKM UI
Manuaba,IBG. 2010. Ilmu Kebidanan,
Ai Yeyeh, Rukiyah dkk. 2015. Asuhan
Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Pertama. Jakarta: Trans Info Media
Jakarta: EGC
.2012.Asuhan Kebidanan (Persalinan dan
Nifas).Jakarta : Trans Info Medika
Sondakh Jenny J.S. 2016.Asuhan Kebidanan
Persalinan & Bayi Baru Lahir.Erlangga
Ambarwati, E,R,Diah, W. 2015. Asuhan
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Sulistyawati, Ari.2015.Asuhan Kebidanan
Medika Utama
pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika.
Amru,Sofian. 2016. Rustam Mochtar
Sinopsis Obstetri : Obsteri Operatif
Obstetri Social edisi 3 jilid 1&2. EGC :
Jakarta.

Andina, Diah. 2018. Asuhan Kebidanan


Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Utama

Angraini, Wulandari. 2015. Asuhan


Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika

Anita Lochkart RN.MSN,Dr.Lyndon


Saputra. (2015) .Asuhan Kebidanan,
Neonatus Normal dan Patologis.
Tangerang: Binarupa aksara

51

Anda mungkin juga menyukai