Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYA PENYULUHAN ANC UNTUK TERCAPAINYA K4 PADA MASA

PANDEMI COVID -19

Baiq Rina Wulandari1, Riska Widya Astuti2, Yeny Yustia Arini3


Email : baiq.rina7@gmail.com, riskawidya90@yahoo.co.id, yustiaarini@gmail.com

Abstract :
Antenatal care is a health service by health workers for mothers during their pregnancy which is
implemented according to the Midwifery Service Standards (SPK) which in its application
covers 7T and increases to 10T. Regular ANC visits and regular supervision from midwives and
doctors during pregnancy are expected to make complications that may occur during pregnancy,
including general disease history, can be recognized earlier. This can reduce the risk of death for
pregnant women.
Keywords : Counseling, Anental care, Covid-19
Abstrak :
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama
masa kehamilannya dilaksanakan sesuai Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) yang dalam
penerapannya meliputi 7T dan meningkat menjadi 10T. Kunjungan ANC yang teratur dan
pengawasan yang rutin dari bidan maupun dokter selama masa kehamilan tersebut diharapkan
membuat komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum dapat dikenali secara lebih dini. Hal ini dapat mengurangi resiko kematian ibu hamil.
Kata Kunci : Penyuluhan, Pelayanan Anental, Covid-19
1. PENDAHULUAN
Dusun petung merupan dusun yang berada di desa kepuharjo dengan mayoritas
penduduk sebagai petani dan peternak sapi perah dan merupakan desa wisata. Jarak tempuh
dari Kota Yogyakarta sekitar 20 Km kearah utara. Jarak dari Ibu Kota kecamatan
Cangkringan sekitar 5 Km. Desa wisata ini memiliki keindahan dan suasana perdesaan yang
masih sangat asri. Desa wisata Petung yang terletak pada ketinggian 850-900 meter diatas
permuakaan laut memiliki berbagai daya tarik wisata alam perdesaan khas desa lereng
Gunung Merapi.
Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI dengan
pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan yang dasarnya mengacu
kepada intervensi strategis “empat pilar safe mother hood” dimana pilar kedua adalah
asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi
kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini dan ditangani secara benar
(Kemenkes RI, 2016). Upaya tersebut meliputi percepatan penurunan AKI dapat dilakukan
dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang
berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti
hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana (Kemenkes RI, 2016).
Kunjungan antenatal care (ANC) atau kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.
Pada setiap kunjungan ANC, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai
kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, Dkk., 2010).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) yang
dalam penerapannya meliputi 7T dan meningkat menjadi 10T. Seiring berjalannya waktu
pasti tuntutan akan peningkatan kualitas pelayanan asuhan kebidanan. Standar minimal
pemeriksaan asuhan kebidanan “10T”, meliputi timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah, ukur lingkar lengan atas (nilai status gizi), ukur tinggi fundus uteri,
tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus
dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat Fe minimal
90 tablet selama kehamilan, test laboratorium, tatalaksana kasus, temu wicara (konseling)
(Kemenkes RI, 2016).
Kunjungan ANC yang teratur dan pengawasan yang rutin dari bidan maupun dokter
selama masa kehamilan tersebut diharapkan membuat komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum dapat dikenali secara lebih dini. Hal
ini dapat mengurangi resiko kematian ibu hamil. Menurut Kemenkes RI (2016) faktor yang
mempengaruhi pencapaian kunjungan KI dan K4 ibu hamil diantaranya adalah faktor
internal (paritas ,pendidikan, usia) dan eksternal (pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial
budaya, geografis, informasi dan dukungan). Menurut Lestari (2011) dampak dari ibu hamil
yang tidak mengikuti ANC adalah meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas ibu, tidak
terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan dan kelainan fisik yang terjadi pada saat
persalinan tidak dapat dideteksi secara dini. Cakupan pelayanan ANC dapat dipantau
melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (KI) untuk melihat akses dan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.
Kehamilan di masa pandemi seperti ini memungkinkan menjadi faktor risiko
terjadinya gangguan kecemasan pada wanita hamil (Tantona, 2020). Hal ini dikarenakan
informasi bahwa terkait dengan kondisi ibu hamil yang sangat mungkin bisa tertular virus
COVID-19. Dalam berita menyebutkan Wabah COVID-19 juga menyerang ibu hamil, salah
satu berita menyebutkan bahwa ibu hamil di Sumatera Barat diketahui positif COVID-19
dan meninggal (CNN Indonesia, 2020). Pada kondisi pandemi virus corona banyak seorang
ibu yang khawatir jika diketahui positif hamil. Mengingat harus berada di rumah sakit dan
bersentuhan langsung dengan tenaga medis (Wibowo H, 2020).
Ibu hamil perlu mendapatkan informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19
(POGI, 2020). Penurunan kecemasan pada ibu hamil dapat diwujudkan dengan intervensi
keperawatan berupa pemberian informasi kesehatan. (WHO, 2013) Banyak sekali upaya
yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan ibu hamil diantaranya berupa
pemberian informasi melalui media cetak seperti leaflet, booklet maupun media non cetak
menggunakan video (Catarina et al., 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Cangkringan 2021, diperoleh data
bahwa jumlah ibu hamil di Dusun Petung, Cangkringan 2020 sebanyak 8 ibu hamil, dari
jumlah tersebut yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya (K4) . Pada studi
pendahuluan tersebut kelompok melakukan wawancara terhadap petugas kesehatan/bidan
Puskesmas, isi wawancara berkaitan dengan kunjungan k4, hasil wawancara menunjukkan
bahwa di Dusun Petung, Cangkringan, sudah pernah diadakan penyuluhan mengenai
pentingnya kunjungan kehamilan terutama K4, akan tetapi selama pandemi Covid 19 minat
atau partisipasi ibu hamil unutk melakukan kunjungan ANC sangat kurang, sehingga diera
pandemi Covid 19 ini K4 di Puskesmas Cangkringan belum tercapai. Hal ini disebabkan
faktor kecemasan ibu untuk tertular Covid 19 dan juga jarak Puskesmas yang jauh dari
rumah. Berdasarkan pada latar belakang di atas kelompok tertarik untuk membahas tentang
edukasi yang tepat untuk pemeriksaan kehamilan yang aman pada kecemasan ibu hamil
diera pandemi Covid 19 di Dusun Petung, Cangkringan.
Permasalahan yang ingin diangkat pada penulisan laporan ini adalah Mengetahui
bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang ANC terhadap perilaku kunjungan ANC diera
pandemi Covid-19 di Dusun Petung, Cangkringan.

2. METODE

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusnu Petung , Desa Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Kab.
Sleman, Yogyakarta Metode atau Tahap Pelaksanaan

1. Pendekatan kepada tokoh masyarakat mengenai kegiatan yang akan dilakukan.


2. Bekerjasama dengan bidan desa dan pihak puskesmas.
3. Melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan ibu dukuh selaku ketua pelaksana
dalam pertemuan RT dan RW Dusun Petung.
4. Menyiapkan materi penyuluhan dan alat –alat pendukung.
5. Membuat undangan 2 hari sebelum pelaksanaan yang ditujukan untuk ibu dukuh yang
selanjutnya ibu dukuh menginformasikan kepada seluruh ibu hamil di Dusun Petung.
6. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ANC.
7. Melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.
3. HASIL PEMBAHASAN

Kegiatan ini penyuluhan tentang pentingnya ANC pada masa pandemi covid -19 yang
dilakukan di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini adalah 13 orang ibu hamil yang yang merupakan
masyarakat Dusun Petung. Kegiatan diawali dengan pembukaan, pegisian kuesioner kepada
peserta, pembagian leaflet, penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya jawab kepada
peserta. Kegiatan ini dikatan berhasil dimana jumlah jumlah peserta yang hadir sebesar 80%
sesuai dengan khalayak sasaran yang diharapkan.
Hasil evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan tentang pentingnya penyuluhan anc untuk
tercapainya k4 pada masa pandemi covid -19 di dusun petung, desa kepuharjo, kecamatan
cangkringan, kabupaten sleman, yogyakarta yaitu sebagai berikut :

No Materi Hasil Test


Pre-test Post-test
F % F %
1 Pengetahuan tentang Baik 4 31 Baik 7 54
ANC Cukup 3 23 Cukup 4 31
Kuran 6 46 Kurang 2 15
g
13 100% 13 100%

Pre-Test Post-Test
50% 60%
45%
40% 50%
35% 40%
30%
25% 30%
20% 20%
15%
10% 10%
5%
0% 0%
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

Grafik 1 Hasil Pre-Test Column2


Sejumlah 13 orang peserta di Dusun Petung, Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman Yogyakarta yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi
dan pekerjaan diberikan kuesioner tentang ANC sebelum dilakukan penyuluhan oleh tim
pengabmas. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada 4 peserta (31%) yang memiliki
pengetahuan baik, 3 peserta (23%) berpengetahuan cukup dan 6 peserta (46%) bepengetahuan
kurang. Hal ini memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu tentang penyuluhan ANC pada ibu
hamil dimasa pandemi Covid-19 sebelum dilaksanakannya penyuluhan.
Setelah pelaksanaan penyuluhan dengan metode pembagian leaflet, nampak adanya
peningkatan pengetahuan ibu hamil secara signifikan yaitu ada 7 peserta (54%) memiliki
pengetahuan baik, yang memiliki pengetahuan baik, 4 peserta (31%) berpengetahuan cukup
dan 2 peserta (15%) bepengetahuan kurang. Terlihat bahwa rata-rata telah memperoleh
tambahan pengetahuan yang cukup memadai tentang pentingnya penyuluhan anc untuk
tercapainya k4 pada masa pandemi covid -19 , bahwa pada umumnya mereka telah mampu
menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan. Oleh sebab itu diharapkan peserta penyuluhan
dapat memanfaatkan pentingnya penyuluhan anc untuk tercapainya k4 pada masa pandemi
covid -19.

Hasil penelitian dilakukan oleh Emelia (2012) di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh

dan Jayanti (2011 ) di Kecataman Denai Medan, diperoleh hasil bahwa penyuluhan dengan

media leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang antenatal care.

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan oleh Yusuf, N (2014) di Puskesmas

Margangsang, diperoleh hasil sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan baik setelah

diberikan pendidikan kesehatan menggunakan leaflet. Hal ini disebabkan oleh informasi yang

diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka

pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Menurut Wawan (2010) majunya teknologi akan tersedia bermacam - macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyaarakat tentang inovasi baru.


Gambar 1 Pengisian kuesioner

Gambar 2 Tim memberikan penyuluhan

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penyuluhan tentang pentingnya penyuluhan ANC untuk

tercapainya K4 pada masa pandemi Covid -19 di dusun petung, desa kepuharjo,

kecamatan cangkringan, kabupaten sleman, yogyakarta dapat diambil kesimpulan yaitu

Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan mayoritas memiliki pengetahuan

baik sebesar 54% dan penyuluhan menggunakan leaflet tergolong efektif digunakan

untuk melakukan penyuluhan ANC pada ibu hamil.

UCAPAN TERIMA KASIH


Pengabdi berterima kasih Kepala Kelurahan Kepuharjo yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Catarina, Y., Dewantiningrum, J., & Hapsari, R. (2012). Pengaruh pemberian pamphlet
persalinan terhadap tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu hamil. 20(3).
CNN Indonesia. (2020). Ibu Hamil Positif Covid-19 Meninggal di Sumbar.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200408232152-20-491873/ibu-hamil-
positif-covid-19-meninggal-di-sumbar
Depkes RI. (2015), Buku standar pelayanan kebidanan, Depkes RI, Jakarta.
Emelia, C. (2012). Pengaruh Penyuluhan Antenatal Care dengan Media Leaflet terhadap
Pengetahuan dan Sikap ibu pada masa kehamilan
(online);available:http://respiratory.usu.ac.id./bitstream/123456789/1/09E01305:
2012 (15 Maret 2021)
Jayanti, (2011) Efetifitas Penyuluhan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu tentang
Antenatal Care di Kecamatan Denai Medan, (onlibe) ;
available:http://respiratory.usu.ac.id/handle/123456789/2198:2011 (15 Maret
2021)
Kemenkes RI. (2016), Profil Kesehatan RI 2015, Jakarta
Lestari. (2011), Tips praktis mengetahui masa subur katahati, Yogyakarta.
POGI. (2020). Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (COVID-19) pada Maternal
(Hamil, Bersalin dan Nifas). Perkumpulan Obstertri dan Ginekologi Indonesia.
Saifuddin, AB. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.
Sari, V. K. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kecemasan Primigravida
Trimester III di Puskesmas Wilayah Kota Bukittinggi. Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
Sayekti (2014). Umur Dan Paritas Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Kehamilan Pertama (K-
4) di BPS Enny Juniati Surabaya Periode Januari-Maret 2014. Surabaya.
Tantona, M. D. (2020). Anxiety Disorders In Pregnant Women During Covid-19 Pandemic.
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(4).
https://doi.org/10.37287/jppp.v2i4.181
Wawan, A. (2010). Pengaruh Sikap danPrilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika
WHO. (2013). Health Promotion. World Health Organization.
http://www.who.int/topics/health_promotion/en/
Wibowo,H., & Larasati, I. P. (2020). Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap
Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga dalam Menghadapi Persalinan.
Universitas Airlangga.
Yusuf, N. (2014). Pengaruh pendidikan Kesehatan Dengan Leaflet Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil mengenai Pola Hidup Sehat Selama kehamilan Di Puskesmas
Margangsang. Jurnal Penelitian Kebidanan UNISA

Anda mungkin juga menyukai