PENDAHULUAN
dalam waktu 18 jam,tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Jannah, 2015).
99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegara-
negara berkembang 81% angka kematian ibu (AKI) akibat komplikasi selama
didapatkan AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
Goals/SDGs pada tahun 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Sumatera Selatan saat ini, sebanyak 148
kasus ibu meninggal per 100.000 kelahiran di Sumatera Selatan. Sejak tahun
2011 terjadi tren yang fluktuatif terhadap AKI yang dihitung per 100.000
kelahiran hidup. Pada tahun 2012 tercatat 120 kasus, meningkat menjadi 149
kasus pada tahun 2013, turun sedikit pada tahun 2014 menjadi 146 kasus, dan
kembali meningkat menjadi 155 pada tahun 2015 (Profil Kesehatan Sumsel,
2017).
1
Penyebab tingginya angka kematian ibu antara lain, terlalu muda atau
teratur, dan banyaknya persalinan yang ditolong oleh tenaga non professional
Prabumulih Tahun 2018 jumlah ibu bersalin normal sebanyak 40 orang dan pada
tahun 2019 jumlah ibu bersalin normal sebanyak 45 orang (Rekam Medik Klinik
persalinan normal.
Bagi Klien
Kebidanan.
dan bayi.
pengetahuan.
Ruang lingkup dari studi kasus ini untuk melakukan asuhan kebidanan
Inpartu kala I fase laten di Klinik Permata Bd.Hj.Marina Kota Prabumulih Tahun
2021.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
(2010) adalah :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
pada ibu hamil ; dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
antara lain :
1. Bagi Ibu
memberikan ASI.
2. Bagi Janin
apabila diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg maka
pada kunjungan awal dan TT2 dilakukan pada 4 minggu setelah suntikan
6. Pemeriksaan Hb(T6)
12. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T12)
yang kompeten seperti dokter, bidan, dan perawat terlatih, sesuai dengan
dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran normal merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
dalam waktu 18 jam,tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Jannah, 2015).
pada serviks.
membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi akan lebih kuat dan sering
Kala II ini dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Kala
lain:
1. FaktorPower (Kekuatan)
otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dariligament, dengan kerja sama
2. FaktorPassanger(Bayi)
3. FaktorPassage(JalanLahir)
(Asrinah, 2010).
4. Faktor Psyche(Psikis)
(Sondakh, 2013).
Beberapa hari sebelum partus terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan
2. Teori keregangan
batas tersebut telah terlewati maka akan terjadi kontraksi, sehingga persalinan
dapat dimulai.
3. Teori plasenta menjadi tua
Plasenta yang semakin tua seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan
Bila gangglion ini digeser dan ditekan atau tertekan kepala janin maka akan
6. Teori prostaglandin
otot rahim.
Keluarnya janin dalam rahim pada proses persalinan, janin harus melalui
1. Engagement
3. Fleksi
Setelah kepala janin terjadi desensus, kepala akan tertahan oleh serviks,
panjang.
4. Rotasi internal
simpisis pubis atau yang lebih jarang ke posterior, menuju lubang sakrum.
5. Ekstensi
6. Rotasi eksternal
7. Ekspulsi
Setelah kedua bahu tersebut lahirsisa badan bayi lainnya akan segera
terdorong ke luar.
2.2.7Langkah-langkah Pertolongan Persalinan
atau vaginanya.
c. Perineum menonjol.
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan tangan dengan
5. Memakai satu sarung DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakan kembalidi
partus set atau wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa
kebelakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum, atau anus
cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa yang
masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
temuan-temuan.
b. Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada
saat ada HIS, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman).
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :
meneran.
ibu.
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit
(1jam) untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak mempunyai
keinginan meneran.
yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan
15. Letakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong bayi.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya Kepala
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tanganyang lain di kepala
bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kassa
yang bersih.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
a. Jika tali pusat melilit janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan
lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
posterior.
23. Setelah kedua bahu di lahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat
melewati perineum, gunakan lengan bawah untuk menyangga tubuh bayi saat
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati
25. Menilai bayi selintas dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang
26. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
29. Mengeringkan bayi, menganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi
dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan untuk memeluk bayinya
Oksitosin
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10
unit. IM di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
35. Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas tulang
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan
arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
mulai.
a. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali pusat selama
15 menit.
5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi.
tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama.
Pemijatan Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus,
Menilai Perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat
khusus.
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit
pascapersalinan
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5 % membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat
46. Melepaskan klem bedah dan dan meletakkanya kedalam larutan klorin 0,5 %.
50. Mengajarkan pada ibu atau keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pascapersalinan.
a. Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pascapersalinan.
dekontaminasi.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang
sesuai.
di inginkan.
Dokumentasi
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
Masa Nifas atau Puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai
6 minggu atau 42 hari. Asuhan selama periode nifas perlu mendapat perhatian
karena sekitar 60% angka kematian ibu terjadi pada periode ini (Martalina, 2012).
2.3.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas
Menurut Anggraini (2010) tujuan masa nifas antara lain sebagai berikut:
KB, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.
Menurut Saleha (2009) tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah
sebagai berikut:
a. Periode ImmediatePostpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-
kesuburan, karena sebelum mens datang, pada saat habis masa nifas, orang bisa
berikut :
a. Involusio Uterus
gram.Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-
b. Serviks
corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan
pada perbatasan antara korpus dan servik uteri terbentuk semacam cincin.
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap kendur. Setelah 3 minggu
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
melahirkan.
e. Rahim
setelah melahirkan rahim sudah tak teraba, 6 pekan akan seperti semula.
Akan tetapi biasanya perut ibu masih terlihat buncit dan muncul garis-garis
persalinan, kurang makan, hemoroid, laserasi jalan lahir. Untuk mengatasi hal
Sesudah partus suhu tubuh dapat naik sekitar 0,5ºC dari normal dan tidak
melebihi 8ºC. Sesudah dua jam pertama melahirkan umumnya suhu badan
d. Asi ekslusif.
tanda penyulit.
tanda penyulit.
Anggraini (2010)
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7
2.4.2 Tujuan
4. Identifikasi
5. Pencegahan infeksi
8) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
10) Genetalia
12) Refleks morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering
yang disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian awal dengan
menjawab 4 pertanyaan:
Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan
atau tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot
tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh
dengan itu penilaian apgar selain pada umur 1 menit, juga pada umur 5 menit.
Skor
Tanda
0 1 2
Appearanc Sekuruh tubuh
Pucat Badan merah, ektrimitas biru
e kemerahan
Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
Sedikit gerakan mimik/
Grimace Tidak ada Batuk/ bersin
menyeringai
Activity Tidak ada Ekstrimitas dalam sedikit fleksi Gerakan aktif
Respiration Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/ menangis
Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal
atau asfiksia.
(Prawirohardjo, 2009)
Segera setelah lahir, sambil meletakkan bayi pada kain bersih dan
kering di atas perut bawah ibu lakukan penilaian apakah bayi menangis atau
bernapas/tidak megap-megap dan apakah tonus otot baik/bayi bergerak
aktif. Bersihkan jalan napas dengan jari tangan yang dibungkus kassa
steril. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
bayi.
waktu tali pusat mengalirkan darah (dan juga zat besi) kepada bayi. Tali
ibu kemudian menyelimuti ibu dan bayi dengan selimut dan memastikan
bahwa kepala bayi telah terlindung atau memakaikan topi untuk mencegah
menemukan puting, biarkan kontak kulit bayi dan ibu sekurangnya 1 jam.
5. Menyuntikkan Vitamin K1
Obat tetes mata atau salep mata dianjurkan untuk mencegah penyakit
mata karena penyakit menular seksual dan diberikan 1 jam pertama setelah
8. Melakukan identifikasi
sampai bayi pulang.Alat pengenal yang digunakan dapat berupa gelang yang
berisi nama lengkap ibu, tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, dan hasil
9. Memberikan imunisasi
kerusakan hati.
1. pernafasan
Pernafasan ini timbul akibat aktivitas normal dari susunan saraf pusat seperti
sentuhan, perubahan suhu dari dalam uterus ke luar uterus yang semuanya
disebut mekonium. Mekonium mulai keluar dalam 24 jam setelah lahir dan
3. Kulit
Makin muda usia kelahiran bayi, kulit bayi semakin lembek dan tampak
transparan.
4. Tali pusat
Tali pusat diperiksa dan dilihat kelengkapan arteri dan vena. Tali pusat
5. Berat Badan
Pada hari ke-2 dan ke-3 berat badan bayi baru lahir biasanya akan
menurun. Hal ini disebabkan karena pemasukan cairan dan pengeluaran dari
6. Suhu
pengaruh dari luar. Pusat pengaturan panas dalam otak baru berkembang pada
bayi normal atau tidak dan mengidentifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir
petugas kesehatan. Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama
2. Tanda-tanda vital
3. Berat badan
5. Pakaian
(Manuaba,2012)
2.5.1 Pengertian
dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
(Sulistyawati, 2013).
2.5.2 Tujuan KB
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
2.5.3 Manfaat KB
janin.
menghadang.
berikut:
1. Ibu (dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. adapun manfaat
kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu
kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang
kesehatan fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga; dan bagi
metode lendir serviks, metode suhu basal badan, dan simptotermal) dan
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik seperti pada pil dan
implant).
Metode ini dipakai pada saat keadaan darurat ada 2 macam yaitu pil dan
AKDR.
BAB III
TINJAUAN KASUS
KOTA PRABUMULIH
PERIODE JANUARI
2021
1. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Kemang
B. Keluhan utama
37
C. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pada tanggal 12 januari 2021 pukul 10.00 WIB ibu datang ke BPM Permata,
mengeluh hamil anak ke 2 belum pernah keguguran hamil 37 minggu dengan keluhan
sakit pinggang.
D. Riwayat menstruasi
I. Riwayat KB
Jenis kontasepsi Lama pemakaian Alasan berhenti
a. Status perkawinan
Ibu
dll
Dukungan tehadap ibu : Dukungan fisik dan mental
Rencana persalinan
Penolong : Bidan
Pola eliminasi
BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsisten Lunak Lunak
keluhan Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi 4x sehari 7x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
II. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
2. kesadaran : Composmentis
3. Vital Sign
x
Nadi : 80
m
Suhu : 36,50 C
x
Pernafasan : 24
m
4. Berat badan
Sebelum Hamil : 52 kg
Selama Hamil : 65 kg
rontok
11. Mulut dan Gigi : Tidak ada stomatitis dan caries dentis
vena jugularis
13. Dada : Simetris
14. Payudara
Pembesaran : Ada
Areola : Hyperpigmentasi
Papila : Menonjol
15. Abdomen
Linea : Nigra
Striae : Livide
16. Ekstermitas
B. Pemeriksaan Obstetrik/kebidanan
1. Inpeksi
1. Palpasi
kiri ibu
Leopold IV : Divergen
1. Auskultasi
DJJ : Ada
Frekuensi : 135x/m
1. Perkusi
5. Pemeriksaan dalam
C. Pemeriksaan penunjang
(+), Divergen
Kes : CM L2 : PUKI
P : 80 x/m L4 : Divergen
RR : 24 x/m
IV. PLANNING
4. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi sehat
12. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan pakaian ibu dan bayi untuk persalinan
KALA I
1. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Kemang
B. Keluhan utama
Ibu datang ke Klinik Permata mengeluh sakit perut menjalar ke pinggang serta
Ibu datang pada tanggal 26 Januari 2021 pukul 03.35 WIB ke Klinik Permata
Kota Prabumulih mengeluh sakit perut menjalar ke pinggang serta keluar lendir
D. Riwayat menstruasi
Menerche : 12 Tahun Warna : Merah
I. Riwayat KB
Jenis kontasepsi Lama pemakaian Alasan berhenti
Kondom 2 tahun Ingin punya anak lagi
a. Status perkawinan
Ibu
dll
Rencana persalinan
Penolong : Bidan
Pola eliminasi
BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsisten Lunak Lunak
keluhan Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi 4x sehari 7x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
A. Pemeriksaan Fisik
2. kesadaran : Composmentis
3. Vital Sign
Suhu : 36,70 C
x
Pernafasan : 24
m
4. Berat badan
Sebelum Hamil : 52 kg
Selama Hamil : 65 kg
rontok
11. Mulut dan Gigi : Tidak ada stomatitis dan caries dentis
juguralis
14. Payudara
Pembesaran : Ada
Areola : Hyperpigmentasi
Papila : Menonjol
15. Abdomen
Striae : Livide
16. Ekstermitas
B. Pemeriksaan Obstetrik/kebidanan
1. Inpeksi
2. Palpasi
kiri ibu
Leopold IV : Divergen
Kontraksi/his : Ada
3. Auskultasi
DJJ : Ada
Lokasi : 3 jari dibawah pusat (puki)
Frekuensi : 138x/m
4. Perkusi
1. Pemeriksaan dalam
Penurunan : Hodge IV
C. Pemeriksaan penunjang
III. ASSESMENT
keguguran.
x
P : 80 L : Divergen
m IV
x
RR :24 DJJ : 138x/m
m
T : 36,70 C Φ : 9cm
Kontraksi : baik
IV. PLANNING
x x
(Ku : Sedang Kes : Composmentis TD : 120/70mmHg P : 80 RR : 24
m m
T : 36.70 C )
4. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan ibu dan janin dalam
kepala janin
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang mengandung energi seperti teh,
(Suami dan keluarga sudah mendampingi dan memberi dukungan pada ibu)
(Alat partus set yaitu ½ kocher, klem, umbilical cord clamp, gunting episiotomi,
KALA II
I. DATA SUBJEKTIF
x
Nadi : 80
m
Suhu : 36,70 C
x
Pernafasan : 24
m
HIS : 5.10’.48”
x
DJJ : 144
m
Pembukaan : 10cm
Ketuban : Utuh
KISAH PERSALINAN
Ketuban dipecahkan pada pukul 03.38 WIB Cairan berwana Jernih Sebanyak 500cc
Setiap ada his parturient dipimpin mengedan dengan baik, Sehingga kepala semakin
tangan kanan menahan perineum dan tangan kiri berada di puncak kepala untuk
menahan kepala agar tidak terjadi defleksi terlalu kuat. Defleksi kepala diatur
dagu. Muka bayi langsung di bersihkan, dengan kassa steril, leher diperiksa ternyata
tidak ada Lilitan tali pusat. Lalu kepala mengadakan restitusi ke arah Kanan
arah bawah untuk melahirkan bahu depan, di gerakan ke atas untuk melahirkan bahu
belakang. Kemudian lahirlah tubuh bayi dengan mudah pada pukul 03.40 WIB Jenis
kelamin Laki-Laki Lahir Spontan Setelah lahir bayi langsung menangis, lendir di
hidung dan mulut di bersihkan sampai bersih. Tali pusat di klem pada dua tempat.
Klem pertama ±3 cm dari pusat di potong diantaranya. Klem kedua ±2cm dari klem
pertama. Kemudian tali pusat dipotong diantaranya. Bekas potongan tali pusat
kemudian di bungkus dengan kassa steril. Bayi diperiksa, tidak ada kecacatan.
BB : 3300 gram
PB : 50 cm
III. ASSESMENT
A. Diagnosa : G2 P1 A0 Kala II
B. Dasar Pemikiran :Data Subjektif : Ibu mengeluh ada rasa ingin BAB
IV. PLANNING
(Tanda persalinan kala II sudah ada seperti dorongan meneran, tekanan pada
KALA III
1. DATA SUBJEKTIF
Kesadaraan : Composmentis
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,70 C
Pernafasan : 24x/m
TFU : sepusat
Pendarahan : Normal
Sambil menunggu lepasnya plasenta ibu diistirahatkan dan vesika urinaria dikosongkan,
ibu diberi minum air putih, setelah 5 menit dilakukan pemeriksaan lepasnya plasenta, dan
klem plasenta dipindahkan 5cm di depan vulva, kemudian tangan diletakkan diatas
simpisis dorong uterus kearah dorsokranial. Setelah plasenta lahir, selaput dikeluarkan
dengan menarik secara perlahan-lahan seaarah jarum jam. Sehingga plasenta lahir secara
Diameter : 20 cm
III. ASSESMENT
Kes : Composmentis
TD :120/80 mmHg
IV. PLANNING
(sudah ada tanda gejala kala III yaitu semburan darah tiba-tiba, tali pusat
(klem dijepitkan 5-6 cm dari perut bayi kemudian klem yang satunya di
(tangan kanan melakukan peregangan tali pusat terkendali dan tangan kiri
kedua tangan searah dengan jarum jam, setelah plasenta lahir melakukan
1. DATA SUBJEKTIF
Kesadaraan : Composmentis
Nadi : 80x/m
Suhu : 36.7oC
Pernafasan : 24x/m
Pendarahan : Normal
III. ASSESMENT
IV. PLANNING
RR : 24x/m)
kemih : kosong)
pada jam ke 2
sterilisasikan
I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Kemang
B. Keluhan Utama
Ibu P2A0 post partum 2 jam yang lalu mengeluh nyeri luka jahitan
Pada tanggal 26 Januari 2021 pukul post partum mengeluh nyeri luka jahitan
E. Riwayat Persalinan
1. Waktu Persalinan
Kala I : 5 menit
Kala II : 5 menit
2. Perdarahan
Kala IV : 50 cc
G. Riwayat KB
Jenis kontasepsi Lama pemakaian Alasan berhenti
Kondom 2 tahun Ingin punya anak lagi
Pola eliminasi
BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsisten Lunak Lunak
keluhan Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi 4x sehari 4x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
A. Pemeriksaan Fisik
3. Vital Sign
Nadi : 80x⁄m
Suhu : 36,50 C
Pernafasan : 24x⁄m
4. Berat Badan : 65 kg
tidak rontok
11. Mulut dan Gigi : Tidak ada stomatitis dan caries dentis
14. Payudara
Papila : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
15. Abdomen
Linea : Nigra
Striae : Livide
Konsitensi Uterus
16.Ekstremitas
2. Lochea
Pengeluaran : Rubra
Bau : Amis
C. Pemeriksa Penunjang
D. Pemeriksaan Bayi
x
Nadi : 135
m
Suhu : 36,80 C
x
Pernafasan : 46
m
Refleks : (+)
Vaksinasi : Hbo
III. ASSESMENT
B. Dasar Pemikiran : Data Subjektif : Ibu merasa bahagia telah melahirkan anaknya
x
P : 80 TFU: 2 Jari ↓ pusat
m
x
RR : 24 Perdarahan : 30cc
m
IV. PLANNING
x x
(KU : Baik, Kes : Cm, TD : 110/80mmHg , P : 80 , RR :24 , T: 36,50 C )
m m
2. Mengobservasi kontraksi uterus, TFU, Kandung kemih, perdarahan dan lochea
(Kontraksi : Baik, TFU: 2 jari dibawah pusat, Kandung kemih : Kosong, Lochea :
Normal)
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang sehat dan bergizi
9. Melakukan Pendokumentasian
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas bayi
Umur : 0 Hari
Jenis kelamin :♂
No.Med Ree :-
Kemang
Riwayat Kehamilan
a. Pemeriksaan antepartum
TP : 04 Februari 2021
Pemeriksa : Bidan
Golongan darah
Ibu :A
Ayah :B
Obat-obatan : Tablet Fe
b. Penolong : Bidan
Kala I : 5menit
Kala II : 5 menit
Kala IV : 10 menit
B. DATA OBJEKTIF
I. Penilai APGAR
Nilai 1 Menit 5 Menit 10 Menit
A 1 2 2
P 2 2 2
G 2 2 2
A 2 2 2
R 2 2 2
Jumlah 9 10 10
x
Pernafasan : 40
m
x
Nadi : 135
m
Keaktifan : Aktif
Leher : Normal tidak ada lipatan dan tidak ada benjolan dan
pembengkakan
IV. Refleks
V. Pemeriksaan Antropometri
PBL : 50 cm
LK : 32 cm
LD : 33 cm
VI. Eliminasi
Urine : (+)
Mekonium : (+)
C. ASSESMENT
x x
Dasar pemikiraan DO :BB: 3300gr, PB:50cm, P:135 , RR:46 , T:36,80 C
m m
D. PLANING
x x
(KU: Baik, T:36,80 C , P: 135 , RR: 46 , PB: 50cm, BB:3300gr)
m m
4. Memakaikan pakaian bayi dan topi bayi agar bayi tetap hangat
7. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin minimal 2-3 jam sekali
9. Melakukan Pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN
PUKI, L3 : Preskep, L4 : Divergen, DJJ : 135 x/m. Menganjurkan ibu untuk makan-
menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe dan kalk , memberitahu ibu tentang
tanda bahaya trimester tiga dan tanda bahaya persalinan. Dari asuhan kehamilan yang
dilakukan pada Ny. A tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara
proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai
bahwa Ny.A umur 33 tahun alamat Jl. Bawah Kemang dengan persalinan normal anak
ke dua. Persalinan berlangsung selama 1 jam 20 menit, ibu dalam keadaan sehat dan
bayi lahir sehat. Menurut Jannah persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran
normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
2015).
Fase persalinan pada Ny.A terbagi menjadi 4 kala, pada kala I diketahui
bahwa ibu masuk ruangan bersalin pukul 03.35 WIB, mengaku hamil anak kedua hamil
cukup bulan dan belum pernah keguguran mengeluh sakit perut menjalar ke pinggang
dan keluar lendir bercampur darah. HPHT Ny.A adalah tanggal 28 April 2020 dan
Tafsiran Persalinan (TP) tanggal 4 Januari 2021, pada pemeriksaan didapatkan hasil
vital sign ibu dalam keadaan normal yaitu TD : 120/70mmHg, RR : 24x/m, P : 80x/m, T
: 36,50 C , Pemeriksaan luar hasilya leopold I : TFU 2 jari dibawah px, leopold II :
teraba keras, datar, memanjang dibagian perut kiri ibu, leopold III : teraba bulat, keras,
melenting dibagian terbawah perut ibu , leopold IV : divergen (3/5), Pemeriksaan dalam
(PD) hasilnya yaitu: porsio : lunak, pembukaan : 9 cm, pendataran : 90%, keadaan
ketuban : Utuh, penunjuk : Ubun-Ubun Kecil, Dari hasil pemeriksaan didapatkan
diagnosa Ny.’’A’’ G2P1A0 hamil aterm, inpartu kala I fase aktif, puki, jth, preskep,
divergen. Dari asuhan persalinan kala I yang dilakukan pada Ny. A terjadi kesenjangan
antara teori dengan praktik di Klinik yaitu pada saat ingin melakukan pemeriksaan
dalam tidak melakukan vulva hygine padahal teori menjelaskan bahwa pada saat ingin
Menurut Sofian, 2012 tanda dan gejala persalinan yaitu rasa sakit karena his
datang lebih kuat, sering dan teratur, keluarnya lendir bercampur darah (blood show)
pada pemeriksaan dalam didapati serviks mendatar dan pembukaan telah ada,pada
yang diberikan.
Kala II pada pukul 03.38 WIB ibu merasa ada dorongan ingin meneran tidak
tertahankan lagi. Pada saat dilakukan pemeriksaan dalam yaitu, porsio : tidak teraba,
pembukaan : 10 cm, pendataran : 100%, keadaan ketuban : (-) jernih, penunjuk : Ubun-
Ubun Kecil, Kemudian ketuban pecah pada pukul 03.38 wib lalu ibu dipimpin untuk
meneran setiap ada his/kontraksi. Pukul 03.40 WIB bayi lahir spontan dengan APGAR
menit. Pada saat menolong persalinan ada kesenjangan antara teori dengan praktik yaitu
tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap misalnya kacamata,
sepatu boots, topi dan sarung tangan panjang. Karena harus menyusuaikan pada situasi
dan kondisi yang diperlukan saja, sifat ergonomis dimana barang yang benar-benar
dibutuhkan atau diperlukan pada saat itu, terutama pada keadaan mendesak dan gawat
darurat.
Menurut Sulistyawati, 2013 Kala II adalah kala pengeluaran bayi. Kala II ini
dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Kala II biasanya akan
berlangsung selama 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada
tahap ini kontraksi akan semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-
100 detik.
Kala III terjadi pada pukul 03.45 WIB. Ibu mengeluh perutnya mulas dengan
klem dimajukan, tangan kiri melakukan dorso kranial dan tangan kanan melakukan
peregangan tali pusat. Pukul 03.50 wib, plasenta lahir secara spontan dengan selaput
Menurut Sulistyawati, 2013 Kala III atau kala pelepasan plasenta. Dimulai
segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta. Proses ini berlangsung tidak
berbentuk bulat, tali pusat bertambah panjang, terjadi semburan darah secara tiba-
tiba.
Kala IV pada Ny. A pukul 04.00 wib, dilakukan observasi 15 menit pada 1
jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua dengan keluhan utama ibu merasa lelah
80x/m, T : 36,60 C , TFU : 2 jari dibawah pusat, Kandung kemih : Kosong, Kontraksi :
dari lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum. Pada kala IV dilakukan observasi
terhadap perdarahan pascapersalinan yang paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Nifas pada Ny.’’A’’ G2P1A0 post partum hari pertama telah dilakukan
melakukan observasi TFU dan kandung kemih, manganjurkan ibu untuk memenuhi pola
nutrisi, menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI ekslusif, menganjurkan pada
ibu cara dan posisi menyusui yang benar, menganjurkan kepada ibu untuk menjaga
kebersihan diri, dan menganjurkan ada ibu untuk rutin imunisasi bayinya.
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. A neonatus 0 hari telah dilakukan
x x
, Nadi : 135 , APGAR SCORE : 9/10, BB : 3300gr, PB : 49cm, jenis kelamin :Laki-
m m
laki , LK : 32cm, LD : 33cm. Menyiapkan pakaian bayi dan lampu sorot untuk
pusat bayi menggunakan kassa steril, memberikan injeksi Vit K dan Hb 0, memakaikan
Menurut Rukiyah dkk, 2010 Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000
gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan. Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan
secara teori dan praktik terdapat kesenjangan seperti yang telah di jelaskan sebelumnya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
langsung pada pasien dengan persalinan normal, nifas normal, dan bayi baru lahir
normal, maka saya dapat mengetahui dan mampu melakukan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin normal, nifas normal, dan bayi baru lahir normal menggunakan
dapat melakukan planning yang tepat untuk pasien, sehingga saya dapat
mengevaluasi hasil akhir yang dicapai dan saya juga dapat melakukan
pendokumentasian terhadap semua tindakan dan hasil yang telah dicapai sebagai
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Pendidikan
semaksimal mungkin.
a. Bagi tenaga kesehatan khususnya dokter dan bidan yang terus berhubungan
dengan ibu dan bayi diharapkan mampu mengenali tanda gejala dari suatu
kasus dan dapat menegakkan diagnosa yang cepat dan tepat sehingga mampu
hamil, bersalin, nifas juga pada77bayinya tentang apa saja yang harus ibu
ketahui tentang keadaan ibu dan bayinya dengan jelas sehingga apabila
c. Perlu adanya komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien agar dapat
baru lahir.
kebidanan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Koblinsky, et, al. 2012. Penyebab Angka Kematian Ibu. (http://eprints.ums.ac.id di akses
17 Januari 2021).
Kusumaningrum. 2009. Manfaat KB. (http://repository.uksw.edu.ac.id di akses 14 Januari
2021).
SDKI. 2012. Angka Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayi Di Indonesia.
(http://eprints.ums.ac.id di akses 25 Januari 2021).
Tim Penulis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. 2017. Profil Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera-Selatan. (http://dinkes.palembang.go.id di akses 27 Januari
2021).
Tim Penulis Klinik Permata Bd.Hj.Marina. 2021. Profil Klinik Permata Bd.Hj.Marina.
Prabumulih.
World Health Organization (WHO). 2015. Angka Kematian Ibu Dalam Persalinan.
(http://eprints.umpo.ac.id di akses 29 Januari 2021).
RIWAYAT HIDUP
2. Adinda septriana
Tahun 2018
DOKUMENTASI
Persiapan Alat
Periksa DJJ
Melakukan pertolongan persalinan