MOJOKERTO
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat penyusun dan menyelesaikan makalah Konsep Antenatal Care, yang di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Perkuliahan Keperawatan Maternitas.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi
perbaikan dimasa yang akan datang.
Mojokerto,
Penyusun
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
2.1.2 Tujuan................................................................................................. 6
2.1.3 Perencanaan........................................................................................ 7
3.4 Planning......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh
dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan ( Nurul- Jannah, 2012 )
Menurut World Health Organizations (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya
mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di
negara miskin berkisar 25 – 30%, kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care bertujuan untuk
mendeteksi secara dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.
Penyebab kematian ibu dan perinatal dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care)
yang memadai (Manuaba, 2008).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada
dasarnya mengacu pada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Mother Hood” yaitu; 1) Keluarga
berencana, 2) Pelayanan antenatal care, 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric essensial. Pilar
yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan utamanya mencegah komplikasi obstetri dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin,
2006).
Antenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan (Salmah,
2006).
Target Cakupan kesehatan ibu yang dicapai pada tahun 2009 masing-masing sebesar 94% untuk akses
pelayanan antenatal (cakupan ibu hamil K1), 84% untuk cakupan pelayanan ibu hamil sesuai standar (K4)
(Depkes RI, 2010)
4
1.2 Tujuan
Mampu melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di poli kebidanan klinik
utama rawat inap pku muhammadiyah mojoagung
• Mampu melakukan pengkajian data subjektif hamil pada Ny.”F” diruangan poli
kebidanan
1.3 Waktu
Pengambilan data dan pengkajian Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny.”F” dilakukan pada
tanggal 14 Oktober 2020 pukul 08.30 WIB.
1.4 Tempat
Asuhan kebidanan dilakukan di poli Kebidanan di klinik rawat inap pku muhammadiyah mojoagung
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
2.1 Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan
antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan
kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik,
pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya
(Salmah, 2006).
2.1.2 Tujuan
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan asosial ibu dan
bayi.
• Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
• Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
6
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik
dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk :
• Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan dan nifas.
• Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas.
• Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
2.1.3 Perencanaan
Menurut Saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan paling
sedikit 4x kunjungan selam periode antenatal:
• Dua kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke- 36). Kecuali jika
ditemukan faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal
sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36
minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah,
2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu
bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 27 minggu. Sesudah itu,
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36-40 mingggu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A. Alimul, 2008).
7
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital seperti
tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk
menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Pemeriksaan kebidanan dengan cara inspeksi adalah pemeriksaan kebidanan dengan cara melihat
atau mengamati, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah,
pucat atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada
untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah
perut membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya strie
gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwick dan
adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz
Alimul, 2008).
• Palpasi
Pemeriksaan kebidanan secara palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, dilakukan untuk
menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam
rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :
• Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus,
dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu
8
dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas
fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.
• Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
Caranya : Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimana bagian terkecil bayi.
• Leopold III
Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah
bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya :
• Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara lembut dan masuk
kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.
• Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi
tersebut. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008
• Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya
bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya :
• Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan
apakah bagian presentasi telah masuk.
• Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan monoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat
didengarkan pada usia 16-20 minggu sedangkan menggunakan dopler dapat didengarkan pada usia
kehamilan 16-20 minggu, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada usia 6-12 minggu Bunyi
9
jantung janin dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat presentasi kepala. Bila terdengar pada
pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka janin fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali per menit. Bunyi jantung dihitung
dengan cara yaitu mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih
dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung janin, dapat
didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya
sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur. (nurul jannah, S.Si.T 2012).
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga professional untuk mendapatkan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya
mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi ialah setiap kontak tenaga
kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungn ibu hamil
(Depkes RI, 2001 : 31)
Pelayanan asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T. (Depkes RI, 2009), terdiri dari :
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10 kg selama hamil atau terjadi kenaikan
BB antar 0,5 kg / minggu.
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmhg, hati – hati adanya
hipertensi / preeclampsia.
10
•Nilai Status gizi
•Test laboratorium
BAB III
TINJAUAN KASUS
• Biodata
11
Nama Ibu : Ny.”F” Nama suami : Tn.”J”
Alamat : mancilan
• Alasan datang
Ibu datang ke poli kandungan tanggal 14 september 2020, pukul 08.30 WIB ingin memeriksakan
kehamilannya. Ibu mengaku hamil 5 bulan anak pertama, gerakan janin masih dirasakan oleh ibu .
• Riwayat Kebidanan
• Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 7 hari
• Riwayat Obstetri
AnakKe :
Usia Kehamilan :
Tahun Persalinan:
Jenis Persalinan
12
Ditolong Oleh
Penyulit
Nifas/ Laktasi
Keadaan anak
JK
BB
PB
Ini
ANC : 2 kali
• Riwayat perkawinan
Lama : 6 bulan
• Riwayat kesehatan
13
Penyakit yang pernah diderita keluarga: Tidak ada
• Riwayat kontrasepsi
Alasan berhenti :-
• Riwayat psikososial
Nutrisi
14
Eliminasi
BAK
Frekuensi : 7 kali/hari
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lunak
Istirahat
Aktifitas
Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
1. Pemeriksaan fisik
15
Berat badan sebelum hamil : 53 kg
Pernafasan : 22 kali/menit
LILA : 26 cm
• Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Kepala
Muka
Leher
16
Vena jugularis : Tidak ada pelebaran
Dada
Payudara : Simetris
Abdomen
Genitalia
Kebersihan : Bersih
2. Palpasi
17
janin dan sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil
janin
3. Auskultasi
DJJ : +
Lokasi : Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut ibu dibawah pusat
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Darah
HB : Tidak dilakukan
• Urine
• ANALISA DATA
Hidup,
Kebutuhan :
18
• KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan yang cukup
• PLANNING
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik ibu, didapatkan
bahwa keadan umum baik TD:110/80 mmHg N:84x/m RR:22x/m T:36,6OC dan keadaan janin ibu sehat
djj (+) 136x/m.
2) Memberikan KIE kepada ibu untuk mengkonsumsi makan- makanan yang bergizi dan sehat seperti:
o Makan makanan menu seimbang : nasi 3 piring/hari, lauk pauk (daging, ikan, telur, dll), sayur mayur
(bayam ,kecambah, katu, brokoli dll), buah-buahan (apel, anggur, jeruk,dll), kacang-kacangan, air putih
minimal 8 gelas/ hari dan susu 1 gelas/hari.
o Cuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan supaya terhindar dari kuman
3) Memberikan KIE kepada ibu untuk banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas yang berat-berat
seperti
seperti: tidur malam selama 8 jam dan tidur siang selama 2 jam.
19
7) Ganti celana dalam bila lembab
8) Mandi 2X sehari
seperti :
• Demam
• Kejang
• Ibu mengerti dengan penjelasan dan akan segera pergi kebidan apabila terjadi tanda-tanda tersebut
BAB IV
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data baik data subjektif yang di dapat melalui anamnesa secara lengkap
dan menyeluruh, maupun data objektif yang di dapat dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
kebidanan dan penunjang kepada Ny “F”.
20
5.2 Saran
Diharapkan agar setiap ibu hamil untuk melakukan antenatal care (ANC) , karna itu sangat penting untuk
mengetahui perkembanggan pada masa kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008 JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
21
Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri Gine-Kologi Sosial
Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi. Jakarta : EGC
Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
22