Anda di halaman 1dari 22

KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)

Dosen : luthfiah Nur aini, s.kep., Mkep.

Disusun oleh kelompok 7 :

1. Septiari Candra P (0119052B)


2. Rissa Fauziyah (0119053B)
3. Wiwik Winarti (0119051B)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat penyusun dan menyelesaikan makalah Konsep Antenatal Care, yang di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Perkuliahan Keperawatan Maternitas.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi
perbaikan dimasa yang akan datang.

Mojokerto,

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL...............................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4

1.2 Tujuan.......................................... ............................................................ 5

1.1.1 Tujuan Umum...................................................................................... 5

1.1.2 Tujuan Khusus..................................................................................... 5

1.3 Waktu dan Tempat........................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Asuhan Antenatal (Antenatal Care)............................................................. 6

2.1.1 Definisi Asuhan Antenatal (Antenatal Care)...................................... 6

2.1.2 Tujuan................................................................................................. 6

2.1.3 Perencanaan........................................................................................ 7

2.1.4 Pemeriksaan pada ibu hamil............................................................... 8

2.1.5 Kunjungan Ante Natal Care (ANC)................................................... 10

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Data Subjektif................................................................................................ 12

3.2 Data Objektif................................................................................................. 12

3.3 Analisa Data.................................................................................................. 19

3.4 Planning......................................................................................................... 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................21

5.2 Saran ............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh
dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan ( Nurul- Jannah, 2012 )

Menurut World Health Organizations (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya
mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di
negara miskin berkisar 25 – 30%, kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care bertujuan untuk
mendeteksi secara dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.

Penyebab kematian ibu dan perinatal dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care)
yang memadai (Manuaba, 2008).

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada
dasarnya mengacu pada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Mother Hood” yaitu; 1) Keluarga
berencana, 2) Pelayanan antenatal care, 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric essensial. Pilar
yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan utamanya mencegah komplikasi obstetri dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin,
2006).

Antenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan (Salmah,
2006).

Target Cakupan kesehatan ibu yang dicapai pada tahun 2009 masing-masing sebesar 94% untuk akses
pelayanan antenatal (cakupan ibu hamil K1), 84% untuk cakupan pelayanan ibu hamil sesuai standar (K4)
(Depkes RI, 2010)

4
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di poli kebidanan klinik
utama rawat inap pku muhammadiyah mojoagung

1.2.2 Tujuan Khusus

• Mampu melakukan pengkajian data subjektif hamil pada Ny.”F” diruangan poli
kebidanan

• Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny.”F”

• Mampu mengidentifikasikan data secara lengkap, mengantisipasi masalah yang dapat


timbul dari diagnosa utama, dan mampu mengevaluasi tindakan segera pada Ny.”A”

• Mampu merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan asuhan sesuai kebutuhan dan


mengevaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny.”F”

1.3 Waktu

Pengambilan data dan pengkajian Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny.”F” dilakukan pada
tanggal 14 Oktober 2020 pukul 08.30 WIB.

1.4 Tempat

Asuhan kebidanan dilakukan di poli Kebidanan di klinik rawat inap pku muhammadiyah mojoagung

BAB II

TINJAUAN TEORI

5
2.1 Asuhan Antenatal (Antenatal Care)

2.1.1 Definisi Asuhan Antenatal (Antenatal Care)

Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan
antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan
kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik,
pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya
(Salmah, 2006).

2.1.2 Tujuan

• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang janin.

• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan asosial ibu dan
bayi.

• Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.

• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun


bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

• Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.

• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

(Ai Yeyeh S.Si.T:2009)

6
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat

Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik
dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk :

• Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan dan nifas.

• Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas.

• Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.

• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

2.1.3 Perencanaan

Menurut Saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan paling
sedikit 4x kunjungan selam periode antenatal:

• Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu).

• Satu kali kunjungan selama trimester II (usia kehamilan 14 – 28 minggu).

• Dua kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke- 36). Kecuali jika
ditemukan faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.

Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal
sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36
minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah,
2006).

Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu
bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 27 minggu. Sesudah itu,
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36-40 mingggu.

(Nurul Jannah 2012)

2.2.4 Pemeriksaan pada Ibu Hamil

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A. Alimul, 2008).

7
Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital seperti
tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk
menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

Pemeriksaan Kebidanan

• Inspeksi

Pemeriksaan kebidanan dengan cara inspeksi adalah pemeriksaan kebidanan dengan cara melihat
atau mengamati, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah,
pucat atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada
untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah
perut membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya strie
gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwick dan
adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz
Alimul, 2008).

• Palpasi

Pemeriksaan kebidanan secara palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, dilakukan untuk
menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam
rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :

• Leopold I

Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus,
dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu

8
dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas
fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.

• Leopold II

Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
Caranya : Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimana bagian terkecil bayi.

(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

• Leopold III

Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah
bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

Caranya :

• Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara lembut dan masuk
kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.

• Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi
tersebut. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008

• Leopold IV

Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya
bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.

Caranya :

• Letakkan kedua tangan disisi bawah uterus lalu

• Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan
apakah bagian presentasi telah masuk.

• Auskultasi

Dilakukan umumnya dengan monoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat
didengarkan pada usia 16-20 minggu sedangkan menggunakan dopler dapat didengarkan pada usia
kehamilan 16-20 minggu, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada usia 6-12 minggu Bunyi

9
jantung janin dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat presentasi kepala. Bila terdengar pada
pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka janin fleksi dan bila sepihak maka defleksi.

Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali per menit. Bunyi jantung dihitung
dengan cara yaitu mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih
dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung janin, dapat
didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya
sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur. (nurul jannah, S.Si.T 2012).

2.2.5 Kunjungan Ante Natal Care (ANC)

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga professional untuk mendapatkan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya
mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi ialah setiap kontak tenaga
kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungn ibu hamil
(Depkes RI, 2001 : 31)

2.2.6 Layanan Asuhan Standar Antenatal

Pelayanan asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T. (Depkes RI, 2009), terdiri dari :

•Timbang Berat Badan / Tinggi Badan

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10 kg selama hamil atau terjadi kenaikan
BB antar 0,5 kg / minggu.

•Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmhg, hati – hati adanya
hipertensi / preeclampsia.

10
•Nilai Status gizi

•Ukur Tinggi fundus uteri

•Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ)

•Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap

•Pemberian Tablet Fe zat besi

•Test laboratorium

•Test terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)

•Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 14 Oktober 2020

Waktu : 08.30 WIB

3.1 DATA SUBJEKTIF

• Biodata

11
Nama Ibu : Ny.”F” Nama suami : Tn.”J”

Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : mancilan

• Alasan datang

Ibu datang ke poli kandungan tanggal 14 september 2020, pukul 08.30 WIB ingin memeriksakan
kehamilannya. Ibu mengaku hamil 5 bulan anak pertama, gerakan janin masih dirasakan oleh ibu .

• Riwayat Kebidanan

• Haid

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 Hari

Lamanya : 7 hari

Sifat darah : Cair

Warna : Merah kehitaman

Dismenorhoe : Tidak ada

• Riwayat Obstetri

AnakKe :

Usia Kehamilan :

Tahun Persalinan:

Jenis Persalinan

12
Ditolong Oleh

Penyulit

Nifas/ Laktasi

Keadaan anak

JK

BB

PB

Ini

• Riwayat kehamilan sekarang

Hari pertama haid terakhir : 14 -04-2020

Tafsiran partus : 21-01-2021

ANC : 2 kali

Usia kehamilan : 20 minggu

Trimester I : Mual dan muntah

Trimester II : Tidak ada

• Riwayat perkawinan

Kawin : kawin 1x dengan suami sekarang

Lama : 6 bulan

Umur waktu kawin : 26 Tahun

• Riwayat kesehatan

Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada

Riwayat operasi : Tidak ada

13
Penyakit yang pernah diderita keluarga: Tidak ada

• Riwayat kontrasepsi

Pernah mendengar : Pernah

Pernah menjadi aseptor : Tidak pernah

Alasan menggunakan kontrasepsi :-

Jenis kontrasepsi yang digunakan : -

Lamanya menjadi akseptor :-

Alasan berhenti :-

• Riwayat psikososial

Respon ibu terhadap kehamilan : Sangat diharapkan

Hubungan ibu dengan suami : Harmonis

Hubungan ibu dengan keluarga : Baik

Kebiasaan merokok : Tidak ada

Kebiasaan berobat : Tidak ada

Kepercayaan terhadap kehamilan : Tujuh bulanan

• Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi

Pola makan : 3 kali / hari

Menu : Nasi, sayur, lauk pauk

Banyaknya : sepiring lebih

Alergi makanan : Tidak ada

Pola minum : 8 gelas / hari

Jenis : Air putih

14
Eliminasi

BAK

Frekuensi : 7 kali/hari

Penyulit : Tidak ada

BAB

Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : Lunak

Penyulit : Tidak ada

Istirahat

Tidur siang : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

Aktifitas

Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Olah raga : Jalan pagi

Personal hygiene

Mandi : 2 kali/hari

Gosok gigi : 3 kali/hari

Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari, bila terasa lembab atau basah

3.2 DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tinggi badan : 150 cm

15
Berat badan sebelum hamil : 53 kg

Berat badan sekarang : 60 kg

Tanda – tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Denyut nadi : 84 kali/menit

Pernafasan : 22 kali/menit

Suhu tubuh : 36,6 0C

LILA : 26 cm

• Pemeriksaan Kebidanan

• Inspeksi

Kepala

Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada rontok

dan tidak ada benjolan.

Muka

Oedema : Tidak ada

Closma gravidarum : Tidak ada

Konjungticva : Tidak pucat

Sklera : Tidak icterus

Hidung : Tidak ada polip

Telinga : Tidak ada sekret

Mulut : Bersih, lidah tidak ada sariawan

Gigi : Tidak ada caries

Leher

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembengkaan

16
Vena jugularis : Tidak ada pelebaran

Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkaan

Dada

Payudara : Simetris

Areola mamae : Hyperpigmentasi

Puting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Abdomen

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

Strie : Tidak Ada

linia : Tidak Ada

Genitalia

Varises vagina : Tidak ada

Pengeluaran cairan vagina : Tidak ada

Kelenjar batholin : Tidak ada pembengkakan

Haemoroid : Tidak ada

Ektremitas atas dan bawah

Kebersihan : Bersih

Oedema : Tidak ada

Varises : Tidak terdapat varises di kaki kanan dan

kaki kiri ibu

2. Palpasi

Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 2/3 diatas simpisis (12cm)

Leopold II : Letak memanjang, Sebelah kanan teraba punggung

17
janin dan sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil

janin

Leopold III : Teraba kepala, belum masuk PAP

Leopold IV : Tidak dilakukan

3. Auskultasi

DJJ : +

Lokasi : Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut ibu dibawah pusat

Frekuensi : 136 kali/menit

3. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

• Darah

HB : Tidak dilakukan

• Urine

Protein : Tidak dilakukan

Glukosa : Tidak dilakukan

• ANALISA DATA

Diagnosa : G1 P0 A0, Hamil 20 minggu , Janin Tunggal

Hidup,

Masalah : Tidak ada masalah

Kebutuhan :

• Informasi hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga

18
• KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan yang cukup

• KIE tentang kebutuhan istirahat ibu selama hamil

• KIE tentang Personal Hygiene

• KIE tentang tanda-tanda persalinan

• KIE tentang tanda bahaya kehamilan trimester II

• KIE tentang persiapan persalinan

• Jadwal kunjung ulan

• PLANNING

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik ibu, didapatkan
bahwa keadan umum baik TD:110/80 mmHg N:84x/m RR:22x/m T:36,6OC dan keadaan janin ibu sehat
djj (+) 136x/m.

2) Memberikan KIE kepada ibu untuk mengkonsumsi makan- makanan yang bergizi dan sehat seperti:

o Makan makanan menu seimbang : nasi 3 piring/hari, lauk pauk (daging, ikan, telur, dll), sayur mayur
(bayam ,kecambah, katu, brokoli dll), buah-buahan (apel, anggur, jeruk,dll), kacang-kacangan, air putih
minimal 8 gelas/ hari dan susu 1 gelas/hari.

o Cuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan supaya terhindar dari kuman

o Cucilah bahan makanan yang bersih

o Hindari pemakaian zat pewarna dan pengawet

Ø Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan

3) Memberikan KIE kepada ibu untuk banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas yang berat-berat
seperti

4) Istirahat yang cukup,

seperti: tidur malam selama 8 jam dan tidur siang selama 2 jam.

5) Tidak mengangkat benda yang berat-berat.

Ø Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melaksanakan

6) Memberikan KIE kepada ibu untuk melakukan personal hygien

19
7) Ganti celana dalam bila lembab

8) Mandi 2X sehari

9) Gosok gigi sebelum tidur dan sesudah makan

10) Membersihkan bagian ekstremitas

11) Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melaksanakannya.

12) Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

seperti :

• Keluar darah yang banyak dari kemaluan

• Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak menghilang

• Perubahan keadaan tubuh yang tidak normal

• Nyeri perut yang hebat

• Bayi kurang bergerak

• Pembengkakan wajah dan tangan

• Keluar air ketuban sebelum waktunya

• Demam

• Kurang darah (pucat)

• Kejang

• Ibu mengerti dengan penjelasan dan akan segera pergi kebidan apabila terjadi tanda-tanda tersebut

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian data baik data subjektif yang di dapat melalui anamnesa secara lengkap
dan menyeluruh, maupun data objektif yang di dapat dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
kebidanan dan penunjang kepada Ny “F”.

20
5.2 Saran

Diharapkan agar setiap ibu hamil untuk melakukan antenatal care (ANC) , karna itu sangat penting untuk
mengetahui perkembanggan pada masa kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Departemen Kesehatan

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008 JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Nurul jannah. 2012. Asuhan kebidanan : kehamilan . yogyakarta : Andi yogyakarta

Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

21
Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri Gine-Kologi Sosial
Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.

Medreck RSK. Dr. Rivai Abdullah palembang 2012

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi. Jakarta : EGC

PUSDIKNAKES. 2003. Konsep Asuhan. Kebidanan. WHO : JHPIEGO.

Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

22

Anda mungkin juga menyukai