Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN ANTENATAL CARE DI KOMUNITAS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas


Dosen Pengampu: Ade Kuniawati ,SST,M.Keb

Disusun oleh:

Annisa Amalia Oktaviana E2015401018


Cindy Kartika Dewi E2015401013
Dhea Nur Aulia E2015401007
Lilis Badriyani E2015401059
Marsyella Eunikeu Debijl E2015401023
Sindy Febrianti Adha E2015401011

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul"ASUHAN ANTENATAL CARE DIKOMUNITAS" Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.

Penulis

28 Maret 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
LATAR BELAKANG...................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
TUJUAN PEMBAHASAAN.........................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
TUJUAN ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS................................................6
PENGKAJIAN AWAL ( KUNJUNGAN PERTAMA).................................................7
PERKENALAN.............................................................................................................9
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN..............................................................9
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN ANTENATAL...............................................9
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN.................................................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................................12
Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu
hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
(Mufdlilah, 2009). Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap
saat akan terpantau dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan
melahirkan akan bertambah. Cakupan ANC dipantau melalui ANC baru
ibu hamil ke-1 sampai kunjungan ke-4 dan pelayanan ANC sesuai standar
paling sedikit empat kali (K4).
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia
belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini
cenderung akan menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan
pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan
menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang
penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Kurangnya
pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor.
Salah satu diantaranya adalah pengetahuan ibu hamil (Kuswanti, 2014)
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan ANC dapat menyebabkan tidak dapat
diketahuinya berbagai macam kehamilan risiko tinggi yang dapat
mempengaruhi keberlangsungan kehamilan atau komplikasi hamil
sehingga tidak segera dapat diatasi yang akan mengakibatkan Angka
Kematian Ibu (AKI) meningkat (Marmi, 2014). AKI di Indonesia masih
tinggi, berdasarkan hasil laporan SDKI pada tahun 2012, terdapat 359 per
100.000 kelahiran hidup yang jauh dari target MDGs 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. apa tujuan Asuhaan Antenatal di Komunitas?
2. Bagaimana pengkajian awal pada asuhaan antenatal di komunitas?
3. Bagaimana cara perkenalan awal pada asuhaan antental di komunitas?
4. Bagaimana konsep dasar asuhaan kehamilan di komunitas?
5. Apa saja prinsip- prinsip pokok asuhaan kehamilan dikomunitas?
6. Apa itu Refocusing asuhan kehamilan?

C. TUJUAN PEMBAHASAAN
1. Agar mahasiswa megatahui tujuan asuhan antenatal dikomunitas
2. Agar mahasiswa tahu bagaimana pengkajian awal pada asuhaan
antenatal dikomunitas
3. Agar mahasiswa mengetahui cara perkenalan awal di asuhaan
antenatal
4. Agar mahasiswa mengetahui konsep dasar asuhaan kehamilan di
komunitas
5. Agar mahasiswa mengetahui apa saja prinsip-prinsip pokok asuhaan
kehamilan komunitas
6. Agar mahasiswa mengetahui apa itu refocusing asuhan kehamilan di
komunitas

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. TUJUAN ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS


Tujuan pemeriksaan kehamilan (ANC/ Antenatal Care) menurut
kemenkes RI (2010) adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang
sehat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal yang
terpadu, komprehensif, serta berkualitas, memberikan konseling
kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberianASI;
ememinimalkan “missed opportunity” pada ibu hamil untuk
mndapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif.dan
berkualitas ; mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit
yang diderita ibu hamil ; dapat melakukan intervensi yang tepat
tehadap kelainan atau penyakit sedini mungkin pada ibu hamil ; dapat
melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan sistem rujukan yang sudah ada. Selain itu pemeriksaan kehami
&Creehan, 2008 dalam Novita, 2011).
ANC (antebatal care) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengotimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi proses persalinan, nifas, pemberian ASI dan kesehatan
reproduksi. ANC memiliki tujuan penting salah satunya adalah:
1. Tujuan umun

6
Memelihara dan meningkatkan kesehtana ibu dan janin yang sesuai
dengan kebutuhaan, sehingga kehamilan bisa berjalaan secara
normal dan bayi dapat lahir dengan sehat.
2. Tujuan khusus
a. Memantau kemajuan dan perkembangan kemamilan agar bisa
memstikan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
b. Mendeteksi secara dini yang dapat menganjam jiawa ibu
maupun janin.
c. Merencanakan asuhaan secara khusus sesuai dengan
kebutuhaan
d. Mempersiapakan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi
komplikasi.
e. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI ekslusif.

B. PENGKAJIAN AWAL ( KUNJUNGAN PERTAMA)


pengkajian ibu hamil adalah merupakan langkah awal dalam
memberikan asuhan kehamilan di komunitas. Pengkajian yang Anda
lakukan harus tepat, serta akurat. Pengkajian terdiri dari data subjektif
(biodata, keluhan utama, riwayat obtetri, riwayat kesehatan, dan latar
belakang sosial budaya) dan data objektif (hasil pemeriksaan fisik,
psikologis dan penunjang).
1. Berikan salam dan sampaikan maksud serta tujuan A (jika klien
bersedia untuk dilakukan pemeriksaan, beri penjelasan prosedur dan
buat persetujuan asuhan dengan lembar informed consent).
2. Lakukan Anamnesa meliputi: identitas ibu dan suami. Catat semua
informasi tersebut di dalam format pengkajian.
3. Keluhan utama saat ini dan tanda bahaya sejak ANC terakhir.
4. Riwayat menstruasi, riwayat kehamilan sekarang, HPHT, gerakan
janin pertama kali dirasakan, tanda bahaya dan penyulit kehamilan,
keluhan umum lainnya, obat/jamu yang pernah dan sedang
dikonsumsi, keluhan BAK/BAB, dan kekuatiran khusus.

7
5. riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu (jumlah kehamilan,
jumlah kelahiran, jumlah keguguran, riwayat kehamilan ((gemeli,
plasenta previa, dan lainlain)), riwayat persalinan ((spontan, section,
forsep, vakum)), berat bayi dan panjang bayi, kondisi bayi, Komplikasi
kehamilan, persalinan, dan nifas.
6. wawancara untuk mendapatkan informasi tentang status perkawinan,
respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan, penggunaan alat
kontrasepsi, dukungan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga,
gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan, kebiasaan hidup sehat,
beban kerja, tempat penolong persalinan yang diinginkan, dan
penghasilan keluarga
7. Tanyakan pengetahuan ibu meliputi: ketidaknyamanan kehamilan tiap
TM, persiapan persalinan dan kegawatdarutan, tanda bahaya
kehamilan, persiapan menjadi ibu, hak anak, perawatan BBL, dan
sebagainya.
8. Lakukan Pemeriksaan fisik seperlunya (TTV, KU, BB, Lila,
pemeriksaan obstetric, dan genital jika perlu) dan penunjang jika ada
indikasi (Hb dan Urine).
9. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah didapatkan.
10. Menjelaskan kepada kien tentang penyebab masalah/keluhan yang
dialami.
11. Memberikan kesempatan pada ibu untuk menanyakan kembali atau
menyampaikan pendapat lain.
12. Melakukan edukasi sesuai kebutuhan ibu sesuai trimester kehamilan
(seperti promosi persalinan normal dan persiapan
kelahiran/kegawatdarutan, cara mengkonsumsi obat serta
memungkinkan efek samping, mendiskusikan persiapan kelahiran,
kegawatdaruratan (P4K), gizi seimbang, KB, persiapan persalinan,
kegawatdaruratan, gizi seimbang kehamilan, tanda bahaya kehamilan,
hubungan seksual selama kehamilan, IMD, ASI ekslusif, Imunisasi
TT, kebersihan diri, dan KB pascasalin).

8
13. Melakukan evaluasi tentang materi edukasi yang diberikan dan
memberikan umpan balik.
14. Memotivasi ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil minimal 4x dan 1 x
dihadiri bersama suami/ keluarga.
15. Menyepakati pertemuan berikutnya, termasuk menjelaskan bahwa
klien diminta berkunjung ke bidan/faskes apabila sewaktu-waktu ada
keluhan.

C. PERKENALAN
D. KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
kompetensi bidan sebagai Care Provider (Pemberi Asuhan pada ibu
hamil): artinyaa kemampuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dalam kondisi normal maupun kemampuan mendeteksi kehamilan
sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif, aman dan holistik
serta bermutu tinggi) berdasarkan kode etik, standar praktek profesi,
standar asuhan kebidanan, mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan
mendokumentasikannya secara tepat .

E. PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN ANTENATAL


Lima prinsip-prinsip utama asuhan kebidanan adalah :
1. Kelahiran adalah proses yang normal :
Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yang normal,
alami dan sehat. Sebagai bidan, kita membantu dan melindungi proses
kelahiran tersebut. Sebagai bidan kita percaya bahwa model asuhan
kebidanan yang membantu dan melindungi proses kelahiran normal,
adalah yang paling sesuai untuk kebanyakan ibu selama kehamilan dan
kelahiran.
2. Pemberdayaan :
Ibu dan keluarga mempunyai kebijaksanaan dan seringkali tau kapan
mereka akan melahirkan. Keyakinan dan kemampuan ibu untuk
melahirkan dan merawat bayi bisa ditingkatkan atau dihilangkan oleh
orang yang memberikan asuhan padanya dan oleh lingkungan dimana
ibu akan melahirkan. Jika bidan bersikap negatif atau kritis, hal ini

9
akan mempengaruhi ibu. Hal ini juga dapat mempengaruhi lamanya
waktu persalinan. Sebagai bidan, harus membantu ibu yang melahirkan
selama persalinannya. Bidan harus menghormati bahwa ibu adalah
aktor utama dan penolong persalinan adalah aktor pembantu selama
proses kelahiran.
3. Otonomi :
Ibu dan keluarga memerlukan informasi sehingga mereka dapat
membuat suatu keputusan. Bidan harus tau dan menjelaskan informasi
yang akurat tentang resiko dan keuntungan semua prosedur, obat-
obatan. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu pilihan
tentang apa yang terbaik untuk diri dan bayinya berdasarkan nilai dan
kepercayaannya (termasuk kepercayaan-kepercayaan budaya dan
agama)
4. Jangan Membahayakan :
Intervensi haruslah tidak dilaksanakan secara rutin kecuali terdapat
indikasiindikasi yang spesifik. Pengobatan pada kehamilan, kelahiran
atau periode pasca persalinan dengan tes-tes ´rutin´, obat atau prosedur
dapat membahayakan bagi ibu dan bayinya. Misalnya prosedur-
prosedur yang keuntungannya tidak mempunyai bukti termasuk
episiotomi rutin pada primipara, enema dan pengisapan pada semua
bayi baru lahir. Bidan yang terampil harus tau kapan harus melakukan
suatu tindakan Asuhan selama kehamilan, kelahiran dan pasca
persalinan, seperti halnya juga penanganan komplikasi harus dilakukan
berdasarkan suatu bukti.
5. Tanggung Jawab :
Setiap penolong persalinan harus bertanggung jawab terhadap kualitas
asuhan yang diberikan. Praktek asuhan maternitas harus dilakukan
berdasarkan kebutuhan ibu dan bayinya, bukan atas kebutuhan
penolong persalinan. Asuhan yang berkualitas 6 tinggi, berfokus pada
klien dan sayang ibu berdasarkan bukti ilmiah sekarang ini adalah
tanggung jawab semua bidan.

10
Prinsip pokoK dasar atau asas yang menjadi poko dasar berpikir,
bertindak dan sebagainya Bidan dalam melaksanakan Asuhaan harus
berpegang pada Undang-undang Kebidanan, salah satunya adalah:
1. Undang- undang kesehatan nomor 30 tahun 2009
2. Permenkes 1464 tahun 2010 tentang penyelenggaraan praktik
bidan pelayanan dilaksanakan sesuia standart pelayanan kebidanan
dan standart profesi bidan
3. Undang-undamg tentang kebidanan N0.4 2019
4. Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standart profesi kebidanan
5. Permekes no 28 tahun 2017

F. REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN


Asuhaan refocusing Antebatal salah satunya adalah:
1. Asuhaan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan
2. Asuhaan yang diberikan berdasarkan evidensce based practice.
Evidence based practice adalah praktik berdasarkan penelitian yang
terpilih dan terbukti bermanfaat serta merupakan penerapan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam
pengambilan keputusan asuhan kebidanan. Hal ini menghasilkan
asuhan yang efektif.
3. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakaan
serta komplikasi.
4. Mempromosikan kesehatan dan pencegahaan penyakit (tetanus
toksoid, suplemen giji, pencegahaan konsumsi alcohol, rokok dan lain-
lain.
5. Mendeteksi dini komplikasi serta perawataan penyakit yang diderita
ibu hamil (HIV, sifilis, tiberkulosis, hepatitis, penyakit medis lain
seperti hipertensim diabetes.
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil
7. Kunjungan ANC secara rutin.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009).
Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau dengan
baik dan pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan bertambah. Cakupan
ANC dipantau melalui ANC baru ibu hamil ke-1 sampai kunjungan ke-4 dan
pelayanan ANC sesuai standar paling sedikit empat kali (K4).

B. Saran
1.Diharapkan kepada petugas kesehatan lebih mengingatkan ibu

hamil untuk melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali kunjungan

selama kehamilan sehingga pemeriksaan serta kunjungan pada ibu

hamil dapat dilakukan secara lengkap dengan mengingatkan

mengirimkan pesat via SMS atau whatsapp sehingga ibu hamil

melakukan kunjungan ANC lengkap.

2. Diharapakan kepada petugas kesehatan untuk memberikan

pengetahuan tentang penting dan manfaat dalam melakukan

kunjungan ANC lengkap kepada ibu hamil dengan cara penyuluhan

atau promosi kesehatan dan juga media informasi yang dapat

digunakan seperti leaflet, brosur, majalah kesehatan, maupun layanan

SMS agar ibu hamil dapat termotivasi untuk datang melakukan

pemeriksaan dan kunjungan secara lengkap.

3.Diharapkan petugas kesehatan melakukan promosi kesehatan lebih

12
internal atau lebih dekat dengan keluaga ibu hamil, orang tua, niniak

mamak, atau alim ulama agar memberitahukan atau memotivasi ibu

untuk melakukan kunjungan ANC lengkap.

13
DAFTAR PUSTAKA

S, Tyastuti, 2016, “ Buku Asuhan Kebidanan Komunitas”, poltekes parangkaraya:

Palamgkaraya

Modul Asuhan kebidanan komunitas, bbpsdmk.kemenkes,go.id

14

Anda mungkin juga menyukai