Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul"ASUHAN ANTENATAL CARE DIKOMUNITAS" Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
28 Maret 2022
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
LATAR BELAKANG...................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
TUJUAN PEMBAHASAAN.........................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
TUJUAN ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS................................................6
PENGKAJIAN AWAL ( KUNJUNGAN PERTAMA).................................................7
PERKENALAN.............................................................................................................9
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN..............................................................9
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN ANTENATAL...............................................9
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN.................................................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................................12
Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu
hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
(Mufdlilah, 2009). Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap
saat akan terpantau dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan
melahirkan akan bertambah. Cakupan ANC dipantau melalui ANC baru
ibu hamil ke-1 sampai kunjungan ke-4 dan pelayanan ANC sesuai standar
paling sedikit empat kali (K4).
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia
belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini
cenderung akan menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan
pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan
menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang
penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Kurangnya
pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor.
Salah satu diantaranya adalah pengetahuan ibu hamil (Kuswanti, 2014)
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan ANC dapat menyebabkan tidak dapat
diketahuinya berbagai macam kehamilan risiko tinggi yang dapat
mempengaruhi keberlangsungan kehamilan atau komplikasi hamil
sehingga tidak segera dapat diatasi yang akan mengakibatkan Angka
Kematian Ibu (AKI) meningkat (Marmi, 2014). AKI di Indonesia masih
tinggi, berdasarkan hasil laporan SDKI pada tahun 2012, terdapat 359 per
100.000 kelahiran hidup yang jauh dari target MDGs 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. apa tujuan Asuhaan Antenatal di Komunitas?
2. Bagaimana pengkajian awal pada asuhaan antenatal di komunitas?
3. Bagaimana cara perkenalan awal pada asuhaan antental di komunitas?
4. Bagaimana konsep dasar asuhaan kehamilan di komunitas?
5. Apa saja prinsip- prinsip pokok asuhaan kehamilan dikomunitas?
6. Apa itu Refocusing asuhan kehamilan?
C. TUJUAN PEMBAHASAAN
1. Agar mahasiswa megatahui tujuan asuhan antenatal dikomunitas
2. Agar mahasiswa tahu bagaimana pengkajian awal pada asuhaan
antenatal dikomunitas
3. Agar mahasiswa mengetahui cara perkenalan awal di asuhaan
antenatal
4. Agar mahasiswa mengetahui konsep dasar asuhaan kehamilan di
komunitas
5. Agar mahasiswa mengetahui apa saja prinsip-prinsip pokok asuhaan
kehamilan komunitas
6. Agar mahasiswa mengetahui apa itu refocusing asuhan kehamilan di
komunitas
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Memelihara dan meningkatkan kesehtana ibu dan janin yang sesuai
dengan kebutuhaan, sehingga kehamilan bisa berjalaan secara
normal dan bayi dapat lahir dengan sehat.
2. Tujuan khusus
a. Memantau kemajuan dan perkembangan kemamilan agar bisa
memstikan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
b. Mendeteksi secara dini yang dapat menganjam jiawa ibu
maupun janin.
c. Merencanakan asuhaan secara khusus sesuai dengan
kebutuhaan
d. Mempersiapakan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi
komplikasi.
e. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI ekslusif.
7
5. riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu (jumlah kehamilan,
jumlah kelahiran, jumlah keguguran, riwayat kehamilan ((gemeli,
plasenta previa, dan lainlain)), riwayat persalinan ((spontan, section,
forsep, vakum)), berat bayi dan panjang bayi, kondisi bayi, Komplikasi
kehamilan, persalinan, dan nifas.
6. wawancara untuk mendapatkan informasi tentang status perkawinan,
respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan, penggunaan alat
kontrasepsi, dukungan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga,
gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan, kebiasaan hidup sehat,
beban kerja, tempat penolong persalinan yang diinginkan, dan
penghasilan keluarga
7. Tanyakan pengetahuan ibu meliputi: ketidaknyamanan kehamilan tiap
TM, persiapan persalinan dan kegawatdarutan, tanda bahaya
kehamilan, persiapan menjadi ibu, hak anak, perawatan BBL, dan
sebagainya.
8. Lakukan Pemeriksaan fisik seperlunya (TTV, KU, BB, Lila,
pemeriksaan obstetric, dan genital jika perlu) dan penunjang jika ada
indikasi (Hb dan Urine).
9. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah didapatkan.
10. Menjelaskan kepada kien tentang penyebab masalah/keluhan yang
dialami.
11. Memberikan kesempatan pada ibu untuk menanyakan kembali atau
menyampaikan pendapat lain.
12. Melakukan edukasi sesuai kebutuhan ibu sesuai trimester kehamilan
(seperti promosi persalinan normal dan persiapan
kelahiran/kegawatdarutan, cara mengkonsumsi obat serta
memungkinkan efek samping, mendiskusikan persiapan kelahiran,
kegawatdaruratan (P4K), gizi seimbang, KB, persiapan persalinan,
kegawatdaruratan, gizi seimbang kehamilan, tanda bahaya kehamilan,
hubungan seksual selama kehamilan, IMD, ASI ekslusif, Imunisasi
TT, kebersihan diri, dan KB pascasalin).
8
13. Melakukan evaluasi tentang materi edukasi yang diberikan dan
memberikan umpan balik.
14. Memotivasi ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil minimal 4x dan 1 x
dihadiri bersama suami/ keluarga.
15. Menyepakati pertemuan berikutnya, termasuk menjelaskan bahwa
klien diminta berkunjung ke bidan/faskes apabila sewaktu-waktu ada
keluhan.
C. PERKENALAN
D. KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
kompetensi bidan sebagai Care Provider (Pemberi Asuhan pada ibu
hamil): artinyaa kemampuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dalam kondisi normal maupun kemampuan mendeteksi kehamilan
sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif, aman dan holistik
serta bermutu tinggi) berdasarkan kode etik, standar praktek profesi,
standar asuhan kebidanan, mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan
mendokumentasikannya secara tepat .
9
akan mempengaruhi ibu. Hal ini juga dapat mempengaruhi lamanya
waktu persalinan. Sebagai bidan, harus membantu ibu yang melahirkan
selama persalinannya. Bidan harus menghormati bahwa ibu adalah
aktor utama dan penolong persalinan adalah aktor pembantu selama
proses kelahiran.
3. Otonomi :
Ibu dan keluarga memerlukan informasi sehingga mereka dapat
membuat suatu keputusan. Bidan harus tau dan menjelaskan informasi
yang akurat tentang resiko dan keuntungan semua prosedur, obat-
obatan. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu pilihan
tentang apa yang terbaik untuk diri dan bayinya berdasarkan nilai dan
kepercayaannya (termasuk kepercayaan-kepercayaan budaya dan
agama)
4. Jangan Membahayakan :
Intervensi haruslah tidak dilaksanakan secara rutin kecuali terdapat
indikasiindikasi yang spesifik. Pengobatan pada kehamilan, kelahiran
atau periode pasca persalinan dengan tes-tes ´rutin´, obat atau prosedur
dapat membahayakan bagi ibu dan bayinya. Misalnya prosedur-
prosedur yang keuntungannya tidak mempunyai bukti termasuk
episiotomi rutin pada primipara, enema dan pengisapan pada semua
bayi baru lahir. Bidan yang terampil harus tau kapan harus melakukan
suatu tindakan Asuhan selama kehamilan, kelahiran dan pasca
persalinan, seperti halnya juga penanganan komplikasi harus dilakukan
berdasarkan suatu bukti.
5. Tanggung Jawab :
Setiap penolong persalinan harus bertanggung jawab terhadap kualitas
asuhan yang diberikan. Praktek asuhan maternitas harus dilakukan
berdasarkan kebutuhan ibu dan bayinya, bukan atas kebutuhan
penolong persalinan. Asuhan yang berkualitas 6 tinggi, berfokus pada
klien dan sayang ibu berdasarkan bukti ilmiah sekarang ini adalah
tanggung jawab semua bidan.
10
Prinsip pokoK dasar atau asas yang menjadi poko dasar berpikir,
bertindak dan sebagainya Bidan dalam melaksanakan Asuhaan harus
berpegang pada Undang-undang Kebidanan, salah satunya adalah:
1. Undang- undang kesehatan nomor 30 tahun 2009
2. Permenkes 1464 tahun 2010 tentang penyelenggaraan praktik
bidan pelayanan dilaksanakan sesuia standart pelayanan kebidanan
dan standart profesi bidan
3. Undang-undamg tentang kebidanan N0.4 2019
4. Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standart profesi kebidanan
5. Permekes no 28 tahun 2017
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009).
Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau dengan
baik dan pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan bertambah. Cakupan
ANC dipantau melalui ANC baru ibu hamil ke-1 sampai kunjungan ke-4 dan
pelayanan ANC sesuai standar paling sedikit empat kali (K4).
B. Saran
1.Diharapkan kepada petugas kesehatan lebih mengingatkan ibu
12
internal atau lebih dekat dengan keluaga ibu hamil, orang tua, niniak
13
DAFTAR PUSTAKA
Palamgkaraya
14