Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI PMB HJ ZURAHMI

KOTA PEKANBARU

Laporan Lingkup Asuhan Contuinity oc Care (CoC)

Disusun oleh:

TENGKU YULIANI RACHMAYANTI

P032115301044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D IV KEBIDANAN
2021/2022

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI PMB SITI JULAEHA


KOTA PEKANBARU

Laporan Lingkup Asuhan Contuinity oc Care (CoC)

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Disusun oleh:

TENGKU YULIANI RACHMAYANTI

P032115301044

Disetujui oleh

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Hj. Zurahmi, SST,M.KM Findi Hindratni, SST, M. Keb


NIP. NIP. 198606162019022002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhana wa ta’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. S G3P2A0H2
Usia Kehamilan 32 – 39 Minggu di PMB Hj Zurahmi Kota Pekanbaru”.

Tiada kata yang dapat diungkapkan untuk menyampaikan rasa terimakasih


atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyusun laporan
ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih
serta hormat kepada :

1. Husnan, S.Kp, MKM, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.


2. Ibu Hj. Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.
3. Ibu Yan Sartika, selaku Ketua Program Studi D IV Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Riau.
4. Ibu Findi Hindratni SST, M.Keb, selaku pembimbing yang telah memberikan
masukan, arahan serta meluangkan waktunya untuk kesempurnaan laporan ini.
5. Ibu Hj. Zurahmi SST,M.KM selaku pemilik praktik mandiri bidan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan asuhan kepada pasien.
6. Bapak / Ibu dosen Poltekkes kemenkes Riau selaku pengajar dan pendidik bagi
penulis yang telah banyak memberikan ilmu selama masa perkuliahan untuk
bekal penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang tidak bisa
dinilai dengan apapun dan kepada keluarga besar yang telah banyak memberikan
motivasi, semangat, dan do’a yang tiada henti-hentinya agar penulis bisa
menyelesaikan laporan ini.
8. Dan kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi D-IV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau yang telah memberikan kritik dan saran
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun Laporan ini dan
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangung demi
kesempurnaan laporan ini

Pekanbaru, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................3
1.3 Manfaat ................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup .....................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
2.1. Konsep Dasar Kehamilan...................................................................5
2.2. Asuhan Kebidanan Manajemen Kebidanan (Varney) .......................14
BAB 3 LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KASUS........................17
3.1 Lokasi dan Waktu ..............................................................................17
3.2 Cara Pengambilan kasus ....................................................................17
3.3 Instrumen ...........................................................................................18
3.4 Tinjauan Kasus...................................................................................19
BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................31
4.1 Gambaran Lokasi Studi Kasus ..........................................................31
4.2 Pembahasan........................................................................................31
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................36
5.2 Saran ..................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Kunjungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, tiga faktor utama kematian ibu
melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan
infeksi(11%).Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil
menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan
faktor utama kematian ibu, untuk menanggulangi faktor-faktor tersebut dapat
dilakukan asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh. (Kemenkes RI, 2015)
Asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh adalah pelayanan yang
diberikan mulai dari pra konsepsi, awal kehamilan, selama trimester, persalinan,
BBL dan 6 minggu pertama postpartum (Evi Pratami, 2014). Pelayanan tersebut
dilakukan oleh Bidan secara terus-menerus dan untuk itu dibutuhkan rasa saling
percaya antara pasien dan Bidan, ini dinamakan Asuhan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang dilakukan bidan atau dapat juga disebut dengan COMC
(Continuity Of Midwife Care). Setelah didapatkan rasa percaya dari pasien, tugas
Bidan selanjutnya adalah mempertahankan kenormalan dengan cara memberikan
asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh. Akan tetapi, tidak menutup
kemungkinan potensi akan terjadi penyimpangan dan masalah, maka dari itu
apabila ditemukannya penyimpangan dan masalah diharapkan dapat terdeteksi
sedini mungkin dan diberikan penanganan awal. Contohnya pada masa kehamilan
Bidan dapat melakukan deteksi dini dengan KSPR (Kartu Skor Pudji Rochyati)
dan memantau perkembangan kehamilan pasiennya dengan buku KIA sedangkan
pada persalinan bidan dapat melakukan deteksi dini dengan 21 penapisan dan
memantau perkembangan persalinan dengan menggunakan partograf. Apabila ada
komplikasi dan masalah, Bidan dapat melakukan penanganan awal pada pasien
tersebut.
Salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2015 adalah
perbaikan kesehatan ibu, namun sampai saat ini Angka Kematian Maternal
dibeberapa negara berkembang termasuk Indonesia masih sangat tinggi. Dengan
dilakukannya asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh diharapkan
penyimpangan, komplikasi dan masalah yang terjadi dapat terdeteksi sedini
mungkin dan dilakukan penangan awal sehingga dapat menekan angka kematian
dan kesakitan ibu serta angka kematian dan kesakitan bayi di Indonesia.
Asuhan yang diberikan oleh bidan berpusat pada wanita dan mengembangkan
kemitraan antara wanita hamil dan bidan, sehingga tercipta hubungan
interpersonal yang baik.Asuhan kebidanan yang berkesinambungan berarti bahwa
seorang wanita mengembangkan kemitraan dengan bidan untuk menerima
perawatan selama kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan KB (International
Confederation of Midwifes, 2011).Diharapkan dengan adanya program asuhan
berkesinambunganbidan dapat meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan dan
berkontribusi dalam penurunan AKI dan AKB.

Berdasarkan latar belakang di atas, dan melihat pentingnya Asuhan Kebidanan


yang berbasis Continuity Of Care, penulis tertarik untuk menyusun Laporan
dengan judul “ Asuhan KebidananPada Ny. S G3P2A0H2 Usia Kehamilan 32-39
minggu di PMB Hj Zurahmi SST,M.KM Keb Kota Pekanbaru”.

1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S.

1.2 Manfaat
1.2.1 Manfaat Keilmuan
Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu kebidanan dalam
pengembangan asuhan kebidanan secara menyeluruh.
1.2.2 Manfaat Aplikatif
Mampu memberikan asuhan yang menyeluruh dan berkesinambungan kepada
ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan dan pendokumentasian asuhan dengan SOAP.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup studi kasus meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, bayi baru lahir, dan nifas di PMB Hj Zurahmi Kota Pekanbaru
Tahun 2021. Studi kasus ini dimulai dari bulan 04 Januari – 18 Februari 2022.
Asuhan dilakukan pada ibu hamil trimester II dimulai dari usia kehamilan
32-39 minggu yang telah bersedia menjadi pasien dan diberikan asuhan
kebidanan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan pendekatan
manajemen kebidanan baik di fasilitas kesehatan (PMB) maupun kunjungan
rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan bertujuan untuk memantau
kesehatan ibu dan janin serta deteksi dini adanya komplikasi pada masa hamil
sampai nifas sehingga diharapkan komplikasi yang terjadi dapat segera
teratasi. Asuhan yang telah diberikan selanjutnya akan didokumentasikan
dengan metode SOAP.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Pengertian Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2012), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kdua 15 minggu
(minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28
hingga ke 40).
Menurut Hutasoit & Azwar (2014) kehamilan merupakan impian setiap wanita
dan merupakan salah satu cara untuk mecapai kesempurnaan seorang ibu,
proses ini diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan
bayi dalam rahim dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi. Setiap kehamilan dan
persalinan merupakan proses ilmiah, dan bukan merupakan proses patologis,
tetapi bila tidak dikelola dengan benar dapat menjadi keadaan patologis pada
ibu dan janin.
2.1.2Perubahan dan Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Kehamilan
a. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester, I, II, dan
III.
Menurut (Jannah, 2012) perubahan dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil,
yaitu :
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
[1.] ukuran
Pembesaran rahim disebabkan karna hipertropi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higgroskopik, dan
endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan,
ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5 cm x 5 cm x 2,5 cm
dan berkembang pesat menjadi 30 cm x 22,5 cm x 20 cm selama
kehamilan seiring pertumbuhan janin, dengan kapasitas 4000 cc.
Ukuran berat terus meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gram
menjadi 1000 gram.
Tabel 2.1 Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
Usia Kehamilan Tingi Fundus Uteri
(minggu) (TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-
simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
Pertengahan pusat-
32 prosesus xiphoideus
(px)
36 3 jari dibawah prosesus
xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat -
prosesus xiphoideus
(px)
[2.]Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi,
sedangkan pada bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim
biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
[3.]Berat
Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia Bentuk dari konsistensi uterus
Kehamilan
Bulan pertama Seperti buah alpukat. Ismust rahim
menjadi hipertropi dan bertambah
panjang sehingga bila diraba terasa
lebih lunak (tanda hegar).
2 bulan Sebesar telur bebek.
3 bulan Sebesar telur angsa
4 bulan Berbentuk bulat
5 bulan Rahim terba seperti berisi cairan
ketuban, rahim terasa tipis. Itulah
sebabnya mengapa bagian-bagian
janin ini dapat dirasakan melalui
perabaan dinding perut.

[4.]Vaskularasi
Arteri uterine ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya, pembulu darah vena mengembang dan
bertambah.
[5.]Serviks uteri
Bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang
disebut goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan muscus. Oleh karena penambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya enjadi livid dan ini disebut dengan tanda
chadwick.
b) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat Korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron.
c) Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina
dan vulva sehingga pada bagian tersebut terigat lebih merah atau
kebiruan, kondisi ini disebut tanda chadwick.
2) Payudara
Adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon,
jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih
efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar
terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan
penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli
lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan
glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ini.
Prolaktin merangsang produksi kolustrum dan air susu ibu.
3) Sistem muskuloskeletal
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Bersamaan dengan
mebesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada
kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang
ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah
seiring dengan penambahan uur kehamilan.
4) Sistem kardiovaskuler
Denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit
pada kehamilan, karena diafragma semangkin naik selama kehamilan,
jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara pada waktu yang sama,
organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Akibatnya apksi jantung
digerakkan agak ke lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil
normal, dan membesarnya ukuran bayangan jangun ditentukan pada
radiogra. Luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan
posisi uterus, kekuatan oto-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan
thorak. Besar dari jantung bertambah sekitar 12% dan meningkat
kapasitas jantung sebesar 70-80 ml.
5) Sistem integumen
Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. Pada trimester pertama perubahan sistem
integumen yang dirasakan ibu hamil yaitu kemerahan ditelapak tangan
dan linea alba/nigra. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga
perubahan sistem integumen yang dirasakan adalah cloasma dan
perubahan aerola, dan striae gravidarum (bulan ke 6-7).
6) Sistem gastrointestinal
Rahim yang semangkin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semankin
berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada
(hesrtburn) dan sendawa, yang kemengkinan terjadi karena makanan
lebih lama berada didalam lambung dan karena relaksasi spinter
dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali kekerongkongan.
7) Sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi
hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan.
Ginjal mengalami pembesaran dan filtrasi glomerular. Perubahan dalam
filtrasi glomelururs adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin, urea,
dan asam urat yang sangat direabsobsi pada awal kehamilan.
8) Sistem pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim
dan pembentukan hormone progesteron menyebabkan paru-paru
berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil lebih cepat
bernafas dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk
janin dan untuk dirinya.
b. Perubahan psikologis pada kehamilan menurut jannah, 2012 adalah:
1) Kehamilan trimester I (periode penyesuaian)
Setalah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh
akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah, lemah,
lelah, dan pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Pada trimester 1 seorang ibu akan
mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda,
biasanya banyak yang mengalami penurunan.
2) Kehamilan trimester II (periode kesehatan yang baik)
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif.
3) Kehamilan trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan)
Trimester III sering disebut periode menunggu dan kewaspassan sebab
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir
bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu mengkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta
ketidaknormalan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali, merasa dirinya aneh dan jelek serta gangguan body image.
2.1.3Kebutuhan Dasar Kehamilan
Menurut Hutasoit & Azwar (2014), Kebutuhan dasar ibu hamil adalah:
a. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan oksigen meningkat 40%. Ibu hamil sebaiknya tidak berda
ditempat-tempat yang terlalu ramai dan penuh, karna akan mengurangi
masukan oksigen.
b. Gizi
Kebutuhan gizi pada ibu hamil berbeda-beda. Pada ibu hamil dengan berat
badan normal, kebutuhan energi pada trimester (TM) I memerlukan
tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900-2000 kkal/hari). Ini bearti sama
dengan menambah 1 potong (50 gr) daging sapi atau 2 buah apel dalam
menu sehari. Sedangkan pada TM II dan III, tambahan energi yang
dibutuhkn meningkat menjadi 300 kkal/hari atau sama dengan
mengkomsumsi tambahan 100 gr daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi
cair. Idealnya kenaikkan berat badan sekitar 500/minggu.
c. Personal hygene
Personal hygene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak
mengandung kuman-kuman. Kesehatan ibu hamil bertujuan untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat.
d. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada TM I dan III kehamilan.
Sementara frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi.
Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi juga
perlu mendapat perhatian.
e. Seksual
Wanita hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan.
f. Mobilisasi/bodi mekanik
Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan peregangan
ligamen-ligamen atau otot-otot sehingga pergrakan ibu hamil terbatas dan
kadangkala menimbulkan rasa nyeri.

2.2 Asuhan Kehamilan


Menurut Prawirohardjo (2012), Asuhan antenatal adalah upaya preventif
program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal
dalam noenatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan. Tujuan asuhan antenatal menurut Jannah (2012) yaitu memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mengenali cara dini
adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
mempersiapkan persalinan cukup bulan dan melahirkan dengan selamat.
Menurut Astuti, dkk (2017) kunjungan ulang dilakukan paling sedikit 4 kali .
1 x pada trimester I, 1 x pada trimester II, 2 x pada trimester III.
a. Kunjungan I (0-13 minggu) dilakukan untuk :
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil.
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus
neonatorum.
4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)

b. Kunjungan II (14-28 minggu) dilakukan utuk:


1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil.
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus
neonatorum.
4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)
5) Meningkatkan kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsi
c. Kunjungan IV (28-36 minggu) dan (36-40) dilakukan untuk:
1) Jika belum melahirkan, maka anjurkan untuk mendeteksi janin secara dini,
melakukan rujukan atau tindakan secara tepat.
2) Mencegah terjadinya kehamilan serotinus.
Menurut Bidanku (2017), pelayanan / asuhan standar minimal asuhan
kehamilan termasuk dalam 14T yaitu:
a. Ukur berat badan dan tinggi badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 9-13,9 kg dan kenaikan
berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 – 0,5 kg tiap
minggu mulai dari TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk
mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan
keadaan rongga panggul.
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
c. Ukur tinggi fundus uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnikMc.Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sesuai dengan
UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
d. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet Fe secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi,
sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet Fe mengandung
FeSO4 320 mg.
e. Pemberian imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera diberikan pada saat seorang wanita
hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minngu ke-4.
f. Pemeriksaan HB
Pemeriksaan HB pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28. Bila kadar hb <11 gr% ibu hamil dinyatakan anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr
% atau lebih.
g. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)
Pemeriksaan dilakukan pada saat bumil datang pertama kali diambil
specimen darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan.
h. Pemeriksaan protein urine
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau
tidak untuk mendeteksi gejala preeklampsi
i. Pemeriksaan urine reduksi
Untuk ibu hamil yang riwayat DM, bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
j. Perawatan payudara
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 minggu
k. Senam hamil
Manfaat senam hamil yaitu untuk memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi
pembengkakan, memperbaiki keseimbangan otot, mengurangi resiko gangguan
gastrointerstinal termasuk sembelit, mengurangi kejang kaki/kram, mengurangi
otot perut dan mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
l.Pemberian obat malaria
Diberikan kepada bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu
hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
usapan darah yang positif.
m. Pemberian kapsul minyal yodium
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekuranga yodium didaerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
n. Temu wicara/ konseling
Ibu bertanya yang belum diketahu , misalnya tanda-tanda bahay pada
kehamilan . dan bidan memberikan konseling tentang masalah-masalah yang
dialami ibu pada saat kehamilan.
BAB III
LANGKAH – LANGKAH PENGAMBILAN KASUS

3.1 Lokasi dan Waktu


Pengambilan kasus ini dilakukan di PMB Hj Zurahmi Pekanbaru yang terletak di
Jalan Cempedak no 22 Pekanbaru, kemudian dilakukan kunjungan rumah di
Jalan H.Agus Salim Waktu pengambilan kasus dimulai dari bulan November
2020- Februari 2021.

3.2 Cara Pengambilan Kasus


3.2.1 Sumber Data
Sumber data dalam laporan tugas akhir ini yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan dari hasil wawancara, melakukan pemeriksaan fisik dan
laboratorium secara langsung kepada pasien dan data sekunder dengan melihat
buku KIA ibu.
3.2.1 Cara Pengambilan Data
a. Penulis mengajukan permohonan izin pengambilan kasus ke Jurusan
Kebidanan.
b. Setelah mendapatkan surat izin pengambilan kasus, penulis mengajukan
izin pengambilan kasus ke PMB Hj Zurahmi untuk mencari pasien ibu
hamil trimester III.
c. Penulis selanjutnya memberi informasi kepada pasien dan keluarga
untuk melakukan informed consent.
d. Setelah pasien dan keluarga menyetujui untuk menjadi pasien pada
Laporan CoMC, penulis melakukan kunjungan rumah serta
mendampingi pasien pada saat pemeriksaan kehamilan.
e. Menolong dan mendampingi pasien saat proses persalinan di PMB Hj
Zurahmi Pekanbaru.
f. Melakukan kunjungan rumah saat masa nifas.
g. Melakukan kunjungan neonatal.
h. Mendampingi pasien sampai pasien menggunakan alat kontrasepsi.
3.3 Instrumen
Instrumen yang digunakan adalah buku KIA, format pengkajian asuhan
kebidanan dan alat – alat yang dibutuhkan pemeriksaan kehamilan sampai
dengan kunjungan nifas.
3.4 Tinjauan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


PADA NY “S” UK 32 – 33 MINGGU
DI PMB Hj Zurahmi PEKANBARU

Tanggal pengkajian : 04-01-2022


Jam pengkajian : 21.00 WIB
Tempat pengkajian : PMB Hj Zurahmi

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. S Nama : Tn. E
Umur : 32 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirasuwasta
Alamat : Jl. H.Agus Salim
Keluhan utama / Alasan kunjungan
Ibu hamil datang ke bidan untuk periksa kehamilan rutin
2. Riwayat Menstruasi
HPHT : 25 MEI 2021
TP :
Siklus : 30 hari (Teratur)
3. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :2
Usia saat kawin : 26 tahun
Lama Perkawinan : 4 tahun
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl/ Usia
N Tempat Jenis Anak
Tahun Keha- Penolong Nifas K.A
o Partus Partus JK/BB
Partus milan

1 2012 Aterm PMB Normal Bidan Normal P/ 3100 gr Baik

2 2019 Aterm PMB Normal Bidan Normal P/3880 gr Baik

3 Hamil Ini

5. Riwayat kehamilan Sekarang


Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK 7 minggu di PMB Siti
Julaeha oleh Bidan
Pemeriksaan saat ini yang ke : 4 kali
Masalah yang pernah dialami :
- Hamil Muda : Tidak ada keluhan
Imunisasi TT :-
Pengobatan atau anjuran yang diperoleh selama kehamilan ini :
Tablet tambah darah, vit c, asam folat, kalak
6. Riwayat penyakit / operasi yang lalu
Tidak ada
7. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi
Tidak ada
8. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
9. Metode KB yang pernah digunakan dan lamanya :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB

10. Pola makan / minum / eliminasi / istirahat / psikososial


Makan : Terakhir jam 08.00 WIB
Minum : Terakhir jam 09.30 WIB
Jenis makanan / minuman :Nasi Lauk pauk,sayuran dan buahan
Nasi dengan lauk ayam dan sayur bayam, ditambah dengan buah pisang
BAB : Terakhiur jam 09.00 WIB
BAK : Terakhir jam 09.00 WIB
Pola Istirahat : 6-8 jam sehari
Psikososial : - Penerimaan klien terhadap kehamilan ini baik
- Suami dan keluarga mendukung kehamilan ini.

B. DATA OBYEKTIF (O)


1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Sikap tubuh : Lordosis
TTV
TD: 113/70 mmHg P : 19x/mnt
N : 89 x/mnt S : 36,8ºC
BB Sebelum hamil :71 kg BB sekarang :78 kg
TB : 160 cm LILA : 30 cm
Rambut : bersih dan tidak rontok
Wajah :tidak oedema, dan tidak tampak clausma gravidarum
Mata :konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Hidung : tidak ada polip dan tidak ada kelainan
Telinga : tidak ada kelainan
Mulut :tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan vena jugularis
Payudara :simetris, hiperpigmentasui pada areola mamae, puting susu
menonjol dan tidak ada teraba massa, Pengeluran ASI (+)
Ekstermitas : tidak ada varises, dan tidak ada odema
Reflex patella : +/+
C. Kesimpulan / diagnosa / masalah
G3P2A0H2, usia kehamilan 32- 33 minggu keadaan umum ibu dan janin baik.

D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan fisik, usia
kehamilan ibu 32-33 minggu dan keadaan umum ibu baik. TTV dalam
batas normal. (ibu mengerti)
2. Memberitahu ibu untuk makan buah atau sayurang yang bias
meningkatkan hb ibu karena hb ibuk rendah seperti buah naga,sayur
bayam dan bulan depan dilakukan cek hb lagi.
3. Memberitahukan kepada ibu untuk tetap menjaga pola makan, makan
makanan yang seimbang, bernutrisi, tinggi serat, perbanyak makan sayur
dan buah-buahan
4. Memberitahukan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan
diantaranya: demam tinggi, tekanan darah tinggi, ibu anemia, ngerikepala
dan ulu hati,air ketuban pecah sebelum waktunya.
5. Memberitahukan kepada ibu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,
yaitu : rajin cuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak. (ibu mengerti)
6. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan USG dan Hb
sebaiknya minimal 2 kali, yaitu pada TM I dan TM III. (Ibu mengerti dan
akan melakukan pemeriksaan Hb dan USG pada kunjungan berikutnya)
7. Memberikan ibu obat tablet Fe dan Asam Folat, sebanyak 30 tablet
dikonsumsi 1x1/hari, sebaiknya di konsumsi sebelum tidur untuk
menghindari rasa mual dan di konsumsi bersamaan dengan air jeruk
8. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan
lagi, atau jika ada keluhan ibu segera datang ke PMB Hj. Siti Juleha atau
ke klinik terdekat
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Laporan Asuhan Kasus


4.1.1 Gambaran Tempat
Tempat pengambilan kasus ini adalah di PMB Hj Zurahmi Pekanbaru yang
terletak di Jalan Cempedak no 22 Kota Pekanbaru yang melayani
pemeriksaan ANC, Persalinan Normal dengan asuransi Kesehatan (BPJS),
Keluarga Berencana (KB), dan konsultasi seputar masalah kesehatan
reproduksi. Bidan ini merupakan salah satu tempat praktik mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau dalam melakukan Praktik Klinik
Kebidanan.
Pengambilan kasus dilakukan saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 4 kali pada trimester III.

4.1 Pembahasan
4.2.1Asuhan Kehamilan
Ny.S umur 32 tahun GIIIPIIA0HII, UK 32-33 minggu datang pada tanggal 04
Januari 2022 mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, riwayat persalinan
yang lalu normal atau spontan dengan bidan, berat badan bayi 3600 gram,
panjang badan 51 cm, ibu tidak mempunyai penyakit
sistemik,infeksi,keturunan,dll. Ibu sudah >5 kali melakukan ANC kebidan, 1 kali
ke dokter untuk USG,1 kali ke puskesmas untuk cek labor. Hasil pemeriksaan
head too toe normal, TTV normal, Td 100/80mmHg S 36,7CO Nd 80x/menit Rr
25x/menit. Tua kehamilan pada palpasi sesuai dengan HPHT, letak janin
presentasi kepala belum masuk PAP,DJJ(+) 140x/menit, Hb ibu 10,2gram%,
protein urin(-), glukosa urin (-). Saat kunjungan ANC di PMB Siti Juleha..
Dilakukan dengan setandar ANC 7 T seperti Ukur berat badan dan tinggi badan,
Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet Fe sebanyak 90
tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi TT, Perawatan payudara,dan
Temu wicara/ konseling.
Ibu sudah diberikan edukasi penanganan masalah sakit pinggang seperti
menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat barang yang berat, menghindari
mengambil barang dengan posisi congkok, menghindari ibu untuk tidur
terlentang lama sebaiknya mereng dan beri penyangga atau bantal, ibu sudah
diberikan obat penambah darah sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi
menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
tanda-tanda persalinan.
Hal ini sesuai dengan kebijakan program pemerintah tentang kunjungan
ulang paling sedikit 4x selama kehamilan, 1x pada trimester I, 1x pada trimester
II dan 2x pada trimester III. Trimester 1 sebelum 14 minggu dengan melakukan,
mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa,
mencegah masalah, minsal: tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang
berbahaya, membangun hubungan saling percaya, memulai persiapan kelahiran
dan kesiapan menghadapi komplikasi, mendorong perilaku sehat, (nutrisi,
kebersihan, olahraga, istirahat, seks, dan sebagainya). Trimester II 14-28 minggu
dengan melakukan, kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi
gejalah preeklamsi, pantau TD, evaluasi edema, proteinurin), Trimester III 28-36
minggu dengan melakukan ditambahan: deteksi kehamilan ganda setelah 36
minggu, deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.
Asuhan yang diberikan kepada ibu antara lain: memberikan penkes tentang
cara mengatasi keluhan seperti nyeri pada bagian bawah perut dan nyeri
pinggang dengan cara melakukan senam hamil. Pada senam hamil ibu akan
melakukan gerakan yang dapat mengurangi ketegangan pada area pinggang dan
perut sehingga akan mengurangi nyeri (Emilia, 2010). Senam hamil biasanya
dapat di ikuti di rumah sakit, klinik bersalin dan tempat-tempat lain yang
memiliki fasilitas tersebut. Biasanya ditempat-tempat tersebut kelas senam hamil
di bimbing oleh instruktur yang sudah berpengalaman. Ibu tidak harus terus
menerus mengikuti kelas senam ibu hamil ini karena bisa di lakukan sendiri di
rumah (Siswosuharjo, 2010). Cara mengatasinya sering BAK yaitu perbanyak
minum pada pagi hari dan menguranginya pada malam hari (Sulistyawati, 2009).
Penkes tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut mules-mules yang teratur,
timbulnya semakin sering dan semakin kuat. Keluar lender bercampur darah dari
jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir (KIA, 2015). Memberitahu
ibu untuk kunjungan ulang apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan atau ada
tanda-tanda persalinan.
Berdasarkan penelitian Nuraisya Wahyuni (2018), dari prodi DIII
Kebidanan Setikes Karya Husada Kediri yang berjudul “deteksi resiko tinggi
kehamilan pada pelayanan ANC terpadu di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri”
penelitian ini menunjukan sebagian besar (55%) merupakan masalah obsateric,
sebagian kecil masalah medis (25%) dan sisanya merupakan gangguan dari
masalah obsateric dan medis. Penemuan masalah kehamilan pada ANC terpadau
ini sebagian besar (80%) baru ditemukan pada saat pemeriksaan sedangkan
sisanaya merupakan masalah yang sudah ditemukan saat pemeriksaan ANC yang
lalu. Penelitian ini menunjukan keeratan hubungan antara kondisi kehamilan dan
komplikasi persalinan. Suatu kehamilan yang memiliki komplikasi mempunyai
resiko terjadi komplikasi persalinan sebesar 3,2 kali. Resiko komplikasi
persalinan berdasarkan tempat tinggal ibu menunjukan daerah pedesaan
mempunyai resiko sebesar 2,1 kali.
Pada antenatal care ini pelayanan standar yang diterapkan di PMB Hj
Zurahmi 7T: Pengukuran tinggi badan dan timbang berat badan, ukur tekanan
darah, ukur lingkar lengan atas, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi
janin dan DJJ janin, dan temu wicara. Untuk pemeriksaan laboraturium
pemeriksaan darah (Hb), Protein Urien dan Glukosa.pasien di sarankan untuk
melakukan pemeriksaan lainnya di puskesmas, penulis akan memantau proses
asuhan kehamilan kedepanya sesuai dengan standar nasuhan neonatal care dan
diteruskan sampai dengan persalinan, nifas, BBL,KB. Dengan itu diharapkan kehamilan
dan proses persalinan dapat berjalan normal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan masa hamil Ny. S umur 32 tahun,
GIII PII A0 HII hamil 32-33 minggu ibu menikmati kehamilanya dengan senang.
Ny S telah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di di PMB Hj
Zurahmi sebayak 7 kali kunjungan ANC, dan mengkonsumsi tablet Fe secara
rutin. Pada trimester ketiga ibu tidak mempunyai keluhan yang mengarah ke
patologis, didapatkan hasil keadaan umum ibu dan janin dalam keadaan baik.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Untuk Institusi pendidikan diharapkan agar dapat menambah jurnal dan
buku-buku refenrensi ter-update sebagai penunjang proses pembelajaran
sehingga wawasan mahasiswa juga dapat ter-update sehingga proses
pembuatan laporan kasus menjadi lebih maksimal.

5.2.2 Bagi Lahan Praktik


Untuk PMB Hj Zurahmi agar dapat mempertahankan dan melakukan
pemeriksaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan
menggunakan pendokumentasian yang lengkap dan sistematis sehingga dapat
digunakan semestinya.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan


Disarankan untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi dapat terdeteksi sedini
mungkin dan diberikan penanganan awal sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan bayi diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.
GAMBAR DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai