KOTA PEKANBARU
Disusun oleh:
P032115301044
Disusun oleh:
P032115301044
Disetujui oleh
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhana wa ta’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. S G3P2A0H2
Usia Kehamilan 32 – 39 Minggu di PMB Hj Zurahmi Kota Pekanbaru”.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................3
1.3 Manfaat ................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup .....................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
2.1. Konsep Dasar Kehamilan...................................................................5
2.2. Asuhan Kebidanan Manajemen Kebidanan (Varney) .......................14
BAB 3 LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KASUS........................17
3.1 Lokasi dan Waktu ..............................................................................17
3.2 Cara Pengambilan kasus ....................................................................17
3.3 Instrumen ...........................................................................................18
3.4 Tinjauan Kasus...................................................................................19
BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................31
4.1 Gambaran Lokasi Studi Kasus ..........................................................31
4.2 Pembahasan........................................................................................31
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................36
5.2 Saran ..................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Kunjungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, tiga faktor utama kematian ibu
melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan
infeksi(11%).Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil
menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan
faktor utama kematian ibu, untuk menanggulangi faktor-faktor tersebut dapat
dilakukan asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh. (Kemenkes RI, 2015)
Asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh adalah pelayanan yang
diberikan mulai dari pra konsepsi, awal kehamilan, selama trimester, persalinan,
BBL dan 6 minggu pertama postpartum (Evi Pratami, 2014). Pelayanan tersebut
dilakukan oleh Bidan secara terus-menerus dan untuk itu dibutuhkan rasa saling
percaya antara pasien dan Bidan, ini dinamakan Asuhan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang dilakukan bidan atau dapat juga disebut dengan COMC
(Continuity Of Midwife Care). Setelah didapatkan rasa percaya dari pasien, tugas
Bidan selanjutnya adalah mempertahankan kenormalan dengan cara memberikan
asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh. Akan tetapi, tidak menutup
kemungkinan potensi akan terjadi penyimpangan dan masalah, maka dari itu
apabila ditemukannya penyimpangan dan masalah diharapkan dapat terdeteksi
sedini mungkin dan diberikan penanganan awal. Contohnya pada masa kehamilan
Bidan dapat melakukan deteksi dini dengan KSPR (Kartu Skor Pudji Rochyati)
dan memantau perkembangan kehamilan pasiennya dengan buku KIA sedangkan
pada persalinan bidan dapat melakukan deteksi dini dengan 21 penapisan dan
memantau perkembangan persalinan dengan menggunakan partograf. Apabila ada
komplikasi dan masalah, Bidan dapat melakukan penanganan awal pada pasien
tersebut.
Salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2015 adalah
perbaikan kesehatan ibu, namun sampai saat ini Angka Kematian Maternal
dibeberapa negara berkembang termasuk Indonesia masih sangat tinggi. Dengan
dilakukannya asuhan yang berkesinambungan dan menyeluruh diharapkan
penyimpangan, komplikasi dan masalah yang terjadi dapat terdeteksi sedini
mungkin dan dilakukan penangan awal sehingga dapat menekan angka kematian
dan kesakitan ibu serta angka kematian dan kesakitan bayi di Indonesia.
Asuhan yang diberikan oleh bidan berpusat pada wanita dan mengembangkan
kemitraan antara wanita hamil dan bidan, sehingga tercipta hubungan
interpersonal yang baik.Asuhan kebidanan yang berkesinambungan berarti bahwa
seorang wanita mengembangkan kemitraan dengan bidan untuk menerima
perawatan selama kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan KB (International
Confederation of Midwifes, 2011).Diharapkan dengan adanya program asuhan
berkesinambunganbidan dapat meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan dan
berkontribusi dalam penurunan AKI dan AKB.
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S.
1.2 Manfaat
1.2.1 Manfaat Keilmuan
Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu kebidanan dalam
pengembangan asuhan kebidanan secara menyeluruh.
1.2.2 Manfaat Aplikatif
Mampu memberikan asuhan yang menyeluruh dan berkesinambungan kepada
ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan dan pendokumentasian asuhan dengan SOAP.
[4.]Vaskularasi
Arteri uterine ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya, pembulu darah vena mengembang dan
bertambah.
[5.]Serviks uteri
Bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang
disebut goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan muscus. Oleh karena penambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya enjadi livid dan ini disebut dengan tanda
chadwick.
b) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat Korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron.
c) Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina
dan vulva sehingga pada bagian tersebut terigat lebih merah atau
kebiruan, kondisi ini disebut tanda chadwick.
2) Payudara
Adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon,
jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih
efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar
terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan
penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli
lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan
glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ini.
Prolaktin merangsang produksi kolustrum dan air susu ibu.
3) Sistem muskuloskeletal
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Bersamaan dengan
mebesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada
kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang
ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah
seiring dengan penambahan uur kehamilan.
4) Sistem kardiovaskuler
Denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit
pada kehamilan, karena diafragma semangkin naik selama kehamilan,
jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara pada waktu yang sama,
organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Akibatnya apksi jantung
digerakkan agak ke lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil
normal, dan membesarnya ukuran bayangan jangun ditentukan pada
radiogra. Luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan
posisi uterus, kekuatan oto-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan
thorak. Besar dari jantung bertambah sekitar 12% dan meningkat
kapasitas jantung sebesar 70-80 ml.
5) Sistem integumen
Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. Pada trimester pertama perubahan sistem
integumen yang dirasakan ibu hamil yaitu kemerahan ditelapak tangan
dan linea alba/nigra. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga
perubahan sistem integumen yang dirasakan adalah cloasma dan
perubahan aerola, dan striae gravidarum (bulan ke 6-7).
6) Sistem gastrointestinal
Rahim yang semangkin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semankin
berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada
(hesrtburn) dan sendawa, yang kemengkinan terjadi karena makanan
lebih lama berada didalam lambung dan karena relaksasi spinter
dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali kekerongkongan.
7) Sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi
hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan.
Ginjal mengalami pembesaran dan filtrasi glomerular. Perubahan dalam
filtrasi glomelururs adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin, urea,
dan asam urat yang sangat direabsobsi pada awal kehamilan.
8) Sistem pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim
dan pembentukan hormone progesteron menyebabkan paru-paru
berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil lebih cepat
bernafas dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk
janin dan untuk dirinya.
b. Perubahan psikologis pada kehamilan menurut jannah, 2012 adalah:
1) Kehamilan trimester I (periode penyesuaian)
Setalah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh
akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah, lemah,
lelah, dan pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Pada trimester 1 seorang ibu akan
mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda,
biasanya banyak yang mengalami penurunan.
2) Kehamilan trimester II (periode kesehatan yang baik)
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif.
3) Kehamilan trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan)
Trimester III sering disebut periode menunggu dan kewaspassan sebab
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir
bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu mengkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta
ketidaknormalan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali, merasa dirinya aneh dan jelek serta gangguan body image.
2.1.3Kebutuhan Dasar Kehamilan
Menurut Hutasoit & Azwar (2014), Kebutuhan dasar ibu hamil adalah:
a. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan oksigen meningkat 40%. Ibu hamil sebaiknya tidak berda
ditempat-tempat yang terlalu ramai dan penuh, karna akan mengurangi
masukan oksigen.
b. Gizi
Kebutuhan gizi pada ibu hamil berbeda-beda. Pada ibu hamil dengan berat
badan normal, kebutuhan energi pada trimester (TM) I memerlukan
tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900-2000 kkal/hari). Ini bearti sama
dengan menambah 1 potong (50 gr) daging sapi atau 2 buah apel dalam
menu sehari. Sedangkan pada TM II dan III, tambahan energi yang
dibutuhkn meningkat menjadi 300 kkal/hari atau sama dengan
mengkomsumsi tambahan 100 gr daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi
cair. Idealnya kenaikkan berat badan sekitar 500/minggu.
c. Personal hygene
Personal hygene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak
mengandung kuman-kuman. Kesehatan ibu hamil bertujuan untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat.
d. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada TM I dan III kehamilan.
Sementara frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi.
Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi juga
perlu mendapat perhatian.
e. Seksual
Wanita hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan.
f. Mobilisasi/bodi mekanik
Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan peregangan
ligamen-ligamen atau otot-otot sehingga pergrakan ibu hamil terbatas dan
kadangkala menimbulkan rasa nyeri.
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. S Nama : Tn. E
Umur : 32 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirasuwasta
Alamat : Jl. H.Agus Salim
Keluhan utama / Alasan kunjungan
Ibu hamil datang ke bidan untuk periksa kehamilan rutin
2. Riwayat Menstruasi
HPHT : 25 MEI 2021
TP :
Siklus : 30 hari (Teratur)
3. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :2
Usia saat kawin : 26 tahun
Lama Perkawinan : 4 tahun
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl/ Usia
N Tempat Jenis Anak
Tahun Keha- Penolong Nifas K.A
o Partus Partus JK/BB
Partus milan
3 Hamil Ini
D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan fisik, usia
kehamilan ibu 32-33 minggu dan keadaan umum ibu baik. TTV dalam
batas normal. (ibu mengerti)
2. Memberitahu ibu untuk makan buah atau sayurang yang bias
meningkatkan hb ibu karena hb ibuk rendah seperti buah naga,sayur
bayam dan bulan depan dilakukan cek hb lagi.
3. Memberitahukan kepada ibu untuk tetap menjaga pola makan, makan
makanan yang seimbang, bernutrisi, tinggi serat, perbanyak makan sayur
dan buah-buahan
4. Memberitahukan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan
diantaranya: demam tinggi, tekanan darah tinggi, ibu anemia, ngerikepala
dan ulu hati,air ketuban pecah sebelum waktunya.
5. Memberitahukan kepada ibu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,
yaitu : rajin cuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak. (ibu mengerti)
6. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan USG dan Hb
sebaiknya minimal 2 kali, yaitu pada TM I dan TM III. (Ibu mengerti dan
akan melakukan pemeriksaan Hb dan USG pada kunjungan berikutnya)
7. Memberikan ibu obat tablet Fe dan Asam Folat, sebanyak 30 tablet
dikonsumsi 1x1/hari, sebaiknya di konsumsi sebelum tidur untuk
menghindari rasa mual dan di konsumsi bersamaan dengan air jeruk
8. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan
lagi, atau jika ada keluhan ibu segera datang ke PMB Hj. Siti Juleha atau
ke klinik terdekat
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
4.2.1Asuhan Kehamilan
Ny.S umur 32 tahun GIIIPIIA0HII, UK 32-33 minggu datang pada tanggal 04
Januari 2022 mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, riwayat persalinan
yang lalu normal atau spontan dengan bidan, berat badan bayi 3600 gram,
panjang badan 51 cm, ibu tidak mempunyai penyakit
sistemik,infeksi,keturunan,dll. Ibu sudah >5 kali melakukan ANC kebidan, 1 kali
ke dokter untuk USG,1 kali ke puskesmas untuk cek labor. Hasil pemeriksaan
head too toe normal, TTV normal, Td 100/80mmHg S 36,7CO Nd 80x/menit Rr
25x/menit. Tua kehamilan pada palpasi sesuai dengan HPHT, letak janin
presentasi kepala belum masuk PAP,DJJ(+) 140x/menit, Hb ibu 10,2gram%,
protein urin(-), glukosa urin (-). Saat kunjungan ANC di PMB Siti Juleha..
Dilakukan dengan setandar ANC 7 T seperti Ukur berat badan dan tinggi badan,
Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet Fe sebanyak 90
tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi TT, Perawatan payudara,dan
Temu wicara/ konseling.
Ibu sudah diberikan edukasi penanganan masalah sakit pinggang seperti
menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat barang yang berat, menghindari
mengambil barang dengan posisi congkok, menghindari ibu untuk tidur
terlentang lama sebaiknya mereng dan beri penyangga atau bantal, ibu sudah
diberikan obat penambah darah sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi
menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
tanda-tanda persalinan.
Hal ini sesuai dengan kebijakan program pemerintah tentang kunjungan
ulang paling sedikit 4x selama kehamilan, 1x pada trimester I, 1x pada trimester
II dan 2x pada trimester III. Trimester 1 sebelum 14 minggu dengan melakukan,
mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa,
mencegah masalah, minsal: tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang
berbahaya, membangun hubungan saling percaya, memulai persiapan kelahiran
dan kesiapan menghadapi komplikasi, mendorong perilaku sehat, (nutrisi,
kebersihan, olahraga, istirahat, seks, dan sebagainya). Trimester II 14-28 minggu
dengan melakukan, kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi
gejalah preeklamsi, pantau TD, evaluasi edema, proteinurin), Trimester III 28-36
minggu dengan melakukan ditambahan: deteksi kehamilan ganda setelah 36
minggu, deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.
Asuhan yang diberikan kepada ibu antara lain: memberikan penkes tentang
cara mengatasi keluhan seperti nyeri pada bagian bawah perut dan nyeri
pinggang dengan cara melakukan senam hamil. Pada senam hamil ibu akan
melakukan gerakan yang dapat mengurangi ketegangan pada area pinggang dan
perut sehingga akan mengurangi nyeri (Emilia, 2010). Senam hamil biasanya
dapat di ikuti di rumah sakit, klinik bersalin dan tempat-tempat lain yang
memiliki fasilitas tersebut. Biasanya ditempat-tempat tersebut kelas senam hamil
di bimbing oleh instruktur yang sudah berpengalaman. Ibu tidak harus terus
menerus mengikuti kelas senam ibu hamil ini karena bisa di lakukan sendiri di
rumah (Siswosuharjo, 2010). Cara mengatasinya sering BAK yaitu perbanyak
minum pada pagi hari dan menguranginya pada malam hari (Sulistyawati, 2009).
Penkes tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut mules-mules yang teratur,
timbulnya semakin sering dan semakin kuat. Keluar lender bercampur darah dari
jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir (KIA, 2015). Memberitahu
ibu untuk kunjungan ulang apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan atau ada
tanda-tanda persalinan.
Berdasarkan penelitian Nuraisya Wahyuni (2018), dari prodi DIII
Kebidanan Setikes Karya Husada Kediri yang berjudul “deteksi resiko tinggi
kehamilan pada pelayanan ANC terpadu di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri”
penelitian ini menunjukan sebagian besar (55%) merupakan masalah obsateric,
sebagian kecil masalah medis (25%) dan sisanya merupakan gangguan dari
masalah obsateric dan medis. Penemuan masalah kehamilan pada ANC terpadau
ini sebagian besar (80%) baru ditemukan pada saat pemeriksaan sedangkan
sisanaya merupakan masalah yang sudah ditemukan saat pemeriksaan ANC yang
lalu. Penelitian ini menunjukan keeratan hubungan antara kondisi kehamilan dan
komplikasi persalinan. Suatu kehamilan yang memiliki komplikasi mempunyai
resiko terjadi komplikasi persalinan sebesar 3,2 kali. Resiko komplikasi
persalinan berdasarkan tempat tinggal ibu menunjukan daerah pedesaan
mempunyai resiko sebesar 2,1 kali.
Pada antenatal care ini pelayanan standar yang diterapkan di PMB Hj
Zurahmi 7T: Pengukuran tinggi badan dan timbang berat badan, ukur tekanan
darah, ukur lingkar lengan atas, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi
janin dan DJJ janin, dan temu wicara. Untuk pemeriksaan laboraturium
pemeriksaan darah (Hb), Protein Urien dan Glukosa.pasien di sarankan untuk
melakukan pemeriksaan lainnya di puskesmas, penulis akan memantau proses
asuhan kehamilan kedepanya sesuai dengan standar nasuhan neonatal care dan
diteruskan sampai dengan persalinan, nifas, BBL,KB. Dengan itu diharapkan kehamilan
dan proses persalinan dapat berjalan normal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan masa hamil Ny. S umur 32 tahun,
GIII PII A0 HII hamil 32-33 minggu ibu menikmati kehamilanya dengan senang.
Ny S telah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di di PMB Hj
Zurahmi sebayak 7 kali kunjungan ANC, dan mengkonsumsi tablet Fe secara
rutin. Pada trimester ketiga ibu tidak mempunyai keluhan yang mengarah ke
patologis, didapatkan hasil keadaan umum ibu dan janin dalam keadaan baik.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Untuk Institusi pendidikan diharapkan agar dapat menambah jurnal dan
buku-buku refenrensi ter-update sebagai penunjang proses pembelajaran
sehingga wawasan mahasiswa juga dapat ter-update sehingga proses
pembuatan laporan kasus menjadi lebih maksimal.