Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN CONTINUUM OF CARE

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E G2P0A2 DENGAN PRAKONSEPSI DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENDRAWASIH TAHUN 2022 TANGGAL 8
JUNI 2022 PUKUL 12.00 WITA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Continuum Of Care 1

Oleh :

Nama : Sri Wahyuni Muslimat

Nim : PO714211204027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN TAHAP SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN 2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Institusi

Pembimbing Institusi

Hastuti Husain, S.ST, M. Keb


Nip.

Mengetahui
Ketua Program Studi D.IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Makassar

Hj. Siti Mukarramah, S.ST.,M.Keb


Nip. 1980043020003122002

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat-Nya sehingga
dapat terselesaikannya Laporan COC yang berjudul ” Asuhan Kebidanan Pada Ny. E G2p0a2
Dengan Prakonsepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Cendrawasih Tahun 2022 Tanggal 8 Juni
2022 Pukul 12.00 Wita”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas praktik COC 1
pada Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Tahap Sarjana Terapan.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Hj. Siti Mukarramah, S.ST.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi D.IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Makassar yang telah memberikan kesempatan menyusun
laporan COC 1 ini.
2. Hastuti Husain, S.ST, M. Keb, selaku pembimbing institusi yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan
COC 1 ini.
3. Annie Akhriani, S.ST Keb, selaku pembimbing lahan yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan fikiran untuk membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan
laporan COC 1 ini.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya
laporan ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah diberikan
dan semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang memanfaatkannya.

Makassar, Juni 2022


Penulis

3
Sri Wahyuni Muslimat

DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................2

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3

DAFTAR ISI.............................................................................................................................4

BAB 1.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.....................................................................................................................5

1.1. Latar Belakang.........................................................................................................5

1.2. Tujuan......................................................................................................................5

1.3. Manfaat....................................................................................................................6

BAB 2.........................................................................................................................................7

TINJAUAN KASUS.................................................................................................................7

2.1. Pengertian Pra Konsepsi..........................................................................................7

2.2. Apa Aja Yang Dilakukan Pada Prakonsepsi............................................................7

2.3. Pola Hidup Sehat yang Harus Dilakukan Saat Merencanakan Kehamilan..............8

BAB 3.......................................................................................................................................10

TINJAUAN KASUS...............................................................................................................10

BAB 4.......................................................................................................................................19

PENUTUP...............................................................................................................................19

4.1. Kesimpulan............................................................................................................19

4.2. Saran......................................................................................................................20

4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan merupakan sesuatu yang membahagiakan dan didambakan oleh pasangan
suami istri. Menurut WHO (World Health Organization) setiap tahunnya terdapat 140
juta wanita yang melahirkan diseluruh dunia.

Dimana pada tahun 2015, terdapat 303.000 kematian ibu akibat komplikasi dalam
kehamilan dan proses persalinan seperti pendarahan, infeksi, hipertensi dan diabetes
dalam kehamilan, serta HIV/AIDS.

Sebagian besar penyebab kematian ibu ini dapat dicegah dengan persiapan kesehatan
dan mental yang baik, sehingga kematian ibu dapat dihindari. Tetapi, 4 dari 10 wanita
mengalami kehamilan yang tidak direncanakan, sehingga intervensi medis yang dapat
diberikan kepada ibu atau pasangan menjadi terhambat.

Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, terutama
dari segi kesehatan dan mental calon ibu. Berikut merupakan salah satu metode yang
bisa digunakan untuk mempersiapkan kehamilan sehat dan mental calon ibu yang
kuat, yaitu biasa dikenal dengan prakonsepsi. (Cendana, 2018)

1.2. Tujuan

 Tujuan umum : diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan


pada keluarga yang merencanakan kehamilan dengan menerapkan continuum
of care.

 Tujuan Khusus :

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian subjektif maupun objektif pada


keluarga yang merencanakan kehamilan.

5
2. Mahasiswa mampu untuk menganalisis dan mengidentifikasi keadaan
keluarga yang merencanakan kehamilan.

3. Mahasiswa mampu melaksanakan serta mendokumentasikan asuhan


kebidanan yang telah dilakukan.

4. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah dilakukan.

1.3. Manfaat
 Bagi pasien : Pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu dan mendapatkan
keturunan.
 Bagi mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan mengenai prakonsepsi
2. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada keluarga yang merencanakan
kehamilan

6
BAB 2

TINJAUAN KASUS

2.1. Pengertian Pra Konsepsi


Prakonsepsi merupakan penggabungan 2 kata, yaitu pra yang berarti sebelum, konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi dilakukan
untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan sosial terhadap
kesehatan wanita ataupun pasangan usia produktif yang berencana untuk hamil.
(Cendana, 2018)

2.2. Apa Aja Yang Dilakukan Pada Prakonsepsi


Pada prosedur prakonsepsi, tenaga medis akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan dan
pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang ada, guna untuk
melakukan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Tanya jawab akan dimulai untuk mencari tahu resiko yang dapat mempersulit kehamilan,
seperti :

 Riwayat penyakit dahulu yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan, seperti
diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan paru, tiroid, riwayat kejang, infeksi, dan
lain-lain.

 Riwayat konsumsi obat-obatan rutin yang dapat menyebabkan gangguan


pertumbuhan pada janin.

 Keadaan gizi pada ibu yang hendak hamil sangatlah penting, karena akan menjadi
sumber energi bagi ibu maupun bayi. Sebaiknya ibu berada dalam berat badan
yang ideal, dikarenakan dengan berat badan yang lebih dapat menyebabkan
penyulit berupa hipertensi dan diabetes dalam kehamilan serta preeklampsia.
Sedangkan berat badan yang kurang, dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. Ibu perlu memasukkan unsur asupan gizi seimbang yang berupa
karbohidrat, protein, dan mineral, serta asam folat.

 Riwayat vaksinasi seperti hepatitis B, toxoid, cacar, campak, dan lain-lain.

7
 Riwayat keputihan, menstruasi, pendarahan, penggunaan kontrasepsi, riwayat
infertilitas maupun riwayat penyakit seksual menular juga merupakan hal penting
untuk diketahui dari para calon ibu.

 Riwayat penyakit keluarga untuk mendeteksi ada tidaknya riwayat retardasi


mental, malformasi kongenital, infertilitas, maupun keguguran.

 Riwayat sosial seperti tempat kerja, merokok, konsumsi alkohol, obat-obatan,


kafein juga penting karena sebaiknya dihindari selama mempersiapkan kehamilan.
Tidak boleh dilupakan, olahraga yang rutin minimal 150 menit dalam seminggu
juga disarankan.

 Masalah psikososial yang terjadi sebelum dan dalam kehamilan seperti depresi
juga harus diketahui agar dapat dilakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dan menghindarkan calon ibu dari stress berlebih.

Selanjutnya, prosedur prakonsepsi dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik lengkap dan


pemeriksaan penunjang berupa EKG dan pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk
penyaringan resiko ataupun screening. (Cendana, 2018)

2.3. Pola Hidup Sehat yang Harus Dilakukan Saat Merencanakan Kehamilan

 Hentikan penggunaan alat kontrasepsi. Hentikan program KB yang dilakukan. Setelah


KB, biasanya membutuhkan waktu sedikitnya 4 bulan agar hormon kesuburan tubuh
pulih kembali.

 Jaga berat badan. Pastikan berat badan tidak terlalu berlebih dan berat badan tidak
terlalu kurang. Usahakan untuk memiliki berat badan ideal atau setidaknya masih
berada di posisi normal.

 Miliki olahraga cukup setiap harinya. Olahraga ringan seperti jalan kaki sudah cukup
membuat tubuh lebih sehat dan prima untuk menyambut momen kehamilan.

 Kurangi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein berlebih.


Sesekali konsumsi minuman mengandung kafein boleh, tapi pastikan tidak
berlebihan. Kafein tidak hanya di kopi dan teh tetapi juga soda, cokelat dan
sejenisnya.

8
 Hindari stres. Usahakan agar pikiran selalu tenang, nyaman dan bahagia. Kebahagiaan
akan meningkatkan peluang kehamilan.

 Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam folat, Janis Biermann, M.S,
dokter kandungan mengungkapkan jika asam folat bisa meningkatkan kesuburan.

 Konsumsi juga suplemen yang bisa meningkatkan kesuburan. Suplemen tersebut bisa
berupa suplemen yang mengandung vitamin B6, vitamin C dan Omega 3

 Jika dirimu merupakan perokok aktif dan pasif baik itu rokok konvensional atau
elektrik, hentikan kebiasaan buruk merokok. Merokok hanya akan menurunkan
kesuburan. Efek buruk merokok juga bisa terjadi pada janin yang nantinya bakal
dikandung.

 Hentikan kebiasaan buruk mengonsumsi minuman beralkohol

 Kurangi konsumsi minuman yang mengandung soda. Kurangi juga konsumsi jus buah
dengan tambahan gula berlebih. Gula darah yang tinggi sebelum hamil bisa berefek
buruk buat kehamilanmu nantinya.

 Istirahat dan konsumsi air putih cukup setiap hari (Rohmitriasih, 2019)

9
BAB 3

TINJAUAN KASUS

Tanggal : 8 Juni 2022

Jam : 12.00 Wita

Oleh : Sri Wahyuni Muslimat

Langkah I : Identifikasi Data Dasar

1. Subjektif
 Biodata / Identitas
Nama : Ny. Eka / Tn. Joko
Umur : 37 tahun / 37 tahun
Agama : Islam / Islam
Pendidikan Terakhir : SMA / S1
Pekerjaan : IRT / Pegawai Pemadam
Alamat : Jl. Mappaoddang 6
 Alasan Kunjungan
Ny. E sedang merencanakan kehamilan
 Riwayat Menstruasi
Siklus : 29 hari
Lamanya : 4-6 hari
Banyaknya : Normal
Warna : Kemerahan
Konsistensi : Cair
Fluor albus : -
Dismenorhea : -
 Riwayat Obstetri Yang Lalu
Ibu pernah keguguran sebanyak 2 kali pada tahun 2012 dan 2020 karena stress
yang berlebihan
Ibu belum pernah suntik TT
 Riwayat Kontrasepsi
Ibu tidak pernah menggunakan KB
10
 Riwayat Kesehatan
Ibu tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular, menurun, dan
sistemik yang dapat berpengaruh pada keadaan ibu dan janin (HIV, Sifilis, Hep.
B, Malaria, Kelainan jantung, hipertensi, dan DM)
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular, menurun, dan
sistemik (HIV, Sifilis, Hep. B, Malaria, Kelainan jantung, dan DM )
 Riwayat Psikososial
- Ibu mengeluh mudah stress dalam menghadapi suatu masalah
a. Perkawinan ke : 1
Lama Perkawinan : 9 tahun
Cerai : 2020
Hubungan dengan suami : kurang baik
b. Perkawinan ke : 2
Lama perkawinan : 10 bulan
Hubungan dengan suami : Baik
 Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola nutrisi :
Ibu makan 3 kali sehari namun ibu jarang makan sayur dan lebih sering
makan bakso.
Ibu minum air sebanyak 8 gelas per hari
b. Pola eliminasi :
BAB : tidak ada masalah
BAK : tidak ada masalah
c. Pola istirahat
Ibu tidur hanya 4 jam sehari dan kesulitan tidur pada malam hari
d. Pola aktivitas
Aktivitas normal, dirasa tidak berlebihan
e. Aktivitas Hubungan Seksual
Ibu mengatakan rutin melakukan hubungan
f. Pola kebiasaan
 Ibu tidak memiliki kebiasaan merokok dan narkoba, tidak mengonsumsi
jamu, alkohol, dan tidak memiliki binatang peliharaan.
11
 Suami ibu merupakan perokok aktif
2. Subjektif
 Pemeriksaan Umum
o Keadaan umum : baik
o Kesadaran : composmentis
o BB : 43 Kg
o TB : 150 Cm
o Lila : 24
o IMT : 19,11
 Pemeriksaan TTV :
o TD : 110 / 90 mmHg
o N : 65 x / Menit
o P : 15 x / menit
o S : 36 C
Pemeriksaan Fisik :
1. Wajah : Normal / baik, tidak ada oedem
2. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
3. Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, dan tidak ada caries pada gigi
4. Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan pada
vena jugularis
5. Payudara : -
6. Abdomen : -
7. Ekstremitas : Simetris kanan kiri dan tidak ada varices

Pemeriksaan Penunjang :

1. Gol. Darah : O
2. Urin : -
3. Darah : -

Langkah II dan III : Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

Diagnosis : Ny. E G2POA2, Umur 37 tahun, dengan pra konsepsi.

Data Subjektif : Ny. E sedang merencanakan kehamilan


12
Analisis / Interpretasi data dasar : Masa prakonsepsi adalah masa sebelum hamil atau masa
sebelum terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. (Dewi, 2019)

Masalah :

1. Insomnia
Data subjektif :
 Ibu tidur hanya 4 jam sehari dan kesulitan tidur pada malam hari
Analisis / Interpretasi data :
Insomnia merupakan gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami
kesulitan untuk tidur. (Makarim, 2022)
2. Gangguan psikologis (stress)
Data subjektif :
 Ibu pernah keguguran sebanyak 2 kali pada tahun 2012 dan 2020 karena stress
yang berlebihan.
 Ibu mengeluh mudah stress dalam menghadapi suatu masalah
 Ibu tidur hanya 4 jam sehari dan kesulitan tidur pada malam hari
Analisis / Interpretasi data dasar:
Stres adalah reaksi tubuh ketika seseorang menghadapi tekanan, ancaman, atau suatu
perubahan. Seseorang biasanya mengalami stres ketika tuntutan yang diberikan
padanya lebih besar dari kemampuannya untuk mengatasinya. Memiliki kondisi
seperti kurang gizi, tidur tidak cukup, dan tidak sehat secara fisik akan meningkatkan
risiko seseorang terkena stress. (NHS, 2019)

Langkah IV : Identifikasi diagnosis dan Masalah Potensial

1. Infertilitas
Data Subjektif :
 Suami ibu merupakan perokok aktif
 Ibu tidur hanya 4 jam sehari dan kesulitan tidur pada malam hari
 Gangguan psikologis (stress)
 Ibu makan 3 kali sehari namun ibu jarang makan sayur dan lebih sering makan
bakso.
Analisis / Interpretasi data dasar :

13
Pria perokok memiliki risiko untuk mengalami penurunan kualitas sperma dengan:
 jumlah yang lebih rendah,
 penurunan motalitas (kemampuan sperma untuk bergerak),
 peningkatan jumlah sperma yang berbentuk tidak normal, hingga
 penurunan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa peningkatan peradangan pada sperma mungkin


juga terjadi. Kondisi ini bisa melemahkan sperma dan membuat kehamilan lebih sulit
dicapai. Menurut penelitian yang disebutkan dalam situs tersebut, merokok dapat
menyebabkan kerusakan DNA dalam sperma. Hal ini dapat menurunkan kesuburan
dan meningkatkan risiko keguguran. Selain yang telah disebutkan di atas, bahaya
rokok untuk kesuburan laki-laki juga ditunjukkan dengan peningkatan risiko disfungsi
ereksi (impotensi). Pria perokok memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk
mengalami disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Kondisi itu
tentu bisa membuat Anda merasa kesulitan saat berusaha memiliki anak. Menjadi
perokok pasif sama saja dengan menghisap zat kimia lewat asap rokok yang akan
membahayakan kesuburan. Faktanya, para ahli menyatakan bahwa bahaya perokok
pasif sama dengan perokok aktif. Terkena asap rokok untuk beberapa hari saja dapat
memberi dampak buruk pada kesehatan dan kesuburan. (Nurin, 2021)

Gangguan tidur bisa membuat Anda lebih berisiko mengalami gangguan kesuburan.
Ini karena insomnia atau kurang tidur dapat mengurangi kualitas sprema dan sel telur.
Insomnia juga bisa membuat wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur,
sehingga sulit menentukan masa suburnya. Jadi, jika ingin cepat punya anak,
upayakan untuk tidur nyenyak dengan durasi yang cukup. (Adrian, 2021)

Stres berlebihan dapat memengaruhi sistem hormon di dalam tubuh dan kinerja organ
reproduksi wanita. Jika tidak terkontrol, stres yang berkepanjangan atau terlalu berat
bisa turut berpengaruh terhadap kesuburan wanita. (Adrian, 2021)

Pola makan yang buruk bisa mempengaruhi hormon yang akhirnya memicu


masalah kesuburan. Menurut penelitian, risiko infertilitas atau gangguan kesuburan

14
pada wanita bisa berkurang hingga 80 persen bila memperbaiki pola makan dan rutin
olahraga.  (Putri, 2021)

2. Perceraian pada suami dan istri


Analisis :
Data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010 melansir
bahwa selama 2005 sampai 2010, atau rata-rata satu dari 10 pasangan menikah
berakhir dengan perceraian di pengadilan. Dari dua juta pasangan menikah tahun
2010 saja, 285.184 pasangan bercerai. Dan tingginya angka perceraian di Indonesia
yang kita dapati, notabene tertinggi se-Asia Pasifik Meningkatnya jumlah pasangan
yang bercerai ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya kasus dalam kehidupan
setiap pasangan yang telah menikah. Salah satunya yaitu tidak memiki
anak/keturunan. (Gia, 2014)

-Tidak dibutuhkan tindakan segera namun membutuhkan kolaborasi dengan dokter obgyn
untuk pemeriksaan selanjutnya.

Langkah V : Rencana asuhan

Tujuan : Ibu dapat hamil dalam kurung waktu kurang dari 1 tahun dan kehamilan ibu
kedepannya berjalan dengan sehat

1. Beritahukan ibu hasil pemeriksaan


Rasional : Agar pasien mengerti keadaannya saat ini
2. Berikan KIE mengenai perawatan Prakonsepsi kepada ibu
Rasional : Agar ibu dapat mempersiapkan kehamilan sehat sehingga meminimalkan
resiko komplikasi saat kehamilan dan persalinan.
3. Berikan KIE tentang pola hidup sehat kepada ibu
a. Nutrisi : Makan dengan pola makan yang seimbang. Kurangi makanan yang
mengandung lemak trans dan tinggi gula. Makanan berlemak dapat
mempengaruhi hormon estrogen dan meningkatkan berat badan sehingga
mengganggu kesuburan. Konsumsi banyak sayur-sayuran dan buah-buahan
terutama yang mengandung vitamin C, E dan B kompleks. Vitamin-vitamin ini
selain penting untuk pengaturan hormon-hormon, juga dapat memperbaiki
kualitas sperma. Mineral yang penting untuk kesuburan yaitu seng (zinc),
15
tembaga dan selenium. Zinc bisa didapat dari makanan seperti buncis, kacang-
kacangan, keju, daging sapi, ayam dan aneka ikan laut. Seafood, gandum, jagung,
polong-polongan banyak mengandung tembaga dan selenium.
Rasional : Agar pasien mengetahui bahwa nutrisi juga berpengaruh terhadap
kesuburan.
b. Olahraga secara teratur
Rasional : Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang aktif secara fisik
lebih memiliki peluang untuk hamil dibanding mereka yang kurang beraktifitas.
(Doheny, 2011)
c. Personal hygine
Rasional : Agar kesehatan organ tubuh terutama organ reproduksi tetap terjaga
dan tidak terkena infeksi.
d. Pola istirahat : Cukupi kebutuhan istirahat dengan tidur selama 6-8 jam perhari
Rasional : Tidur yang kurang akan memiliki resiko mengalami gangguan
kesuburan. Ini karena insomnia atau kurang tidur dapat mengurangi kualitas
sprema dan sel telur. Maka dari itu, pentingnya untuk menjaga pola istirahat.
e. Menjaga kesehatan mental
Rasional : Kesehatan mental  memiliki peranan yang sangat besar dalam
mempengaruhi program kehamilan karena kesehatan mental erat
hubungannya dengan faktor stres. Tanpa mental yang kuat dan sehat, maka
kita akan lebih mudah mendapatkan rasa stres, frustasi atau depresi
berlebihan. Stres berlebihan dapat memengaruhi sistem hormon di dalam tubuh
dan kinerja organ reproduksi wanita. Jika tidak terkontrol, stres yang
berkepanjangan atau terlalu berat bisa turut berpengaruh terhadap kesuburan
wanita.
f. Hindari minum alkohol, merokok, obat-obatan terlarang, dan asap rokok
Rasional : Memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, dan sering menghirup
asap dapat memengaruhi keberhasilan kehamilan maka dari itu penting untuk
dihindari.
4. Berikan KIE tentang sleep hygine kepada ibu
Rasional : Agar gangguan sulit tidur dari ibu bisa hilang dan pola istirahat bisa
menjadi normal

16
5. Anjurkan ibu untuk sering melakukan relaksasi seperti meditasi selama 10-15 menit
di rumah
Rasional : Agar stres ibu dapat lebih terkontrol
6. Berikan dukungan moral kepada ibu
Rasional : Agar ibu menjadi lebih tenang
7. Ajarkan ibu untuk berlapang dada serta selalu berpikir positif dan membina hubungan
yang baik dengan keluarga
Rasional : Agar emosi dapat lebih terkontrol dan menghindari konflik keluarga
8. Ajarkan ibu cara menentukan masa subur dan anjurkan ibu untuk melakukan
hubungan seksual lebih sering pada masa subur.
Rasional : Peluang hamil akan lebih tinggi jika pembuahan terjadi pada masa subur. 
9. Anjurkan ibu untuk konsultasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan selanjutnya
Rasional : Untuk mengetahui kondisi pasien lebih lengkapnya

Langkah VI : Implementasi

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan


2. Memberikan KIE mengenai perawatan prakonsepsi kepada ibu
3. Memberitahukan KIE mengenai pola hidup sehat kepada ibu
4. Memberikan KIE tentang sleep hygine kepada ibu
5. Menganjurkan ibu untuk sering melakukan relaksasi seperti meditasi selama 10-15
menit di rumah
6. Memberikan dukungan kepada pasien dalam menghadapi masalahnya
7. Mengajarkan ibu untuk berlapang dada serta selalu berpikir positif dan membina
hubungan yang baik dengan keluarga
8. Mengajarkan ibu cara menentukan masa subur dan anjurkan ibu untuk melakukan
hubungan seksual lebih sering pada masa subur.
9. Anjurkan ibu untuk konsultasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan selanjutnya

Langkah VII : Evaluasi

1. Hasil pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik ibu normal dan tidak ada masalah
2. Ibu mengerti dan mampu menjelaskan kembali KIE yang telah disampaikan
3. Ibu mau melakukan semua yang dianjurkan
17
4. Ibu mau melakukan pemeriksaan selanjutnya kepada dokter obgyn

BAB 4

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. E usia 37 tahun dalam masa pra
konsepsi atau perencanaan kehamilan dan mengacu pada tujuan yang ada maka dapat
ditemukan suatu diagnose kebidanannya yaitu :
 Wanita dalam masa pra konsepsi dengan masalah insomnia dan gangguan
kesehatan mental (stress).
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini, pasien mempunyai pengaruh terhadap
pelaksanaan asuhan antara lain :
 Pasien memberikan kepercayaan kepada petugas
 Keterbukaan pasien dalam mengungkapkan masalah kepada petugas
 Adanya kesadaran pasien untuk mengikuti semua anjuran yang diperintahkan

4.2. Saran

a. Untuk tenaga kesehatan


 Petugas kesehatan dapat mengenali dan mendeteksi dini mengenai keadaan
dari pasien.
 Petugas kesehatan khususnya bidan perlu menjelaskan keadaan ibu kepada
keluarga ibu kondisi yang dialami oleh ibu serta diharapkan memberikan
dorongan moral pada keluarganya.
b. Untuk institusi pendidikan
 Agar menerapkan asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah ini lebih
ditingkatkan dan dikembangkan mengingat metode ini sangat bermanfaat
dalam membina tenaga bidan guna menciptakan sdm yang lebih
profesional.
 Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan petugas kesehatan
di lahan praktek tentang penerapan asuhan kebidanan sebagai alat dalam
pendekatan pemecahan masalah pada praktek sehari-hari sehingga
meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan

18
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, K. (2021, Agustus 7). Jangan Abaikan Gangguan Tidur, Ini Efek Buruknya!
Retrieved from Alodokter: https://www.alodokter.com/jangan-abaikan-gangguan-
tidur-ini-efek-buruknya

Cendana, R. (2018, Juli 11). Prakonsepsi, Mempersiapkan Kehamilan Sehat Dan Mental
Calon Ibu Yang Kuat. Retrieved from skata.info:
https://skata.info/article/detail/208/prakonsepsi-mempersiapkan-kehamilan-sehat-dan-
mental-calon-ibu-yang-kuat

dewi, f. f. (2019). Gizi Prakonsepsi. Jakarta: Bumi Medika.

Doheny, K. (2011). 8 Ways to Boost Your Fertility. Retrieved from webmd.com:


http://www.webmd.com/baby/guide/8-ways-to-boost-your-fertility

Gia, I. (2014, Oktober 27). Bercerai Karena Tidak Memiliki Anak/Keturunan? Retrieved
from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/iberiagea/54f94df2a3331169018b4c28/bercerai-karena-
tidak-memiliki-anakketurunan

Makarim, F. R. (2022, Mei 11). Insomnia. Retrieved from halodoc.com:


https://www.halodoc.com/kesehatan/insomnia

Nurin, F. (2021, Oktober 28). Waspada Bahaya Rokok Bagi Kesuburan Pria dan Wanita.
Retrieved from HelloSehat.com: https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-
merokok/bahaya-rokok-untuk-kesuburan/

Putri, S. R. (2021, Juni 24). Ini Sebab Pola Makan Buruk Bisa Pengaruhi Tingkat Kesuburan.
Retrieved from Cantika.com: https://www.cantika.com/read/1475937/ini-sebab-pola-
makan-buruk-bisa-pengaruhi-tingkat-kesuburan

Riyanti, A. (2021, Juli 5). Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?
Retrieved from rspondokindah.co.id:
https://www.rspondokindah.co.id/id/news/gangguan-kesuburan-primer-dan-
sekunder--apa-bedanya-

Rohmitriasih, M. (2019, November 12). 15 Pola Hidup Sehat yang Harus Dilakukan Saat
Merencanakan Kehamilan. Retrieved from Fimela.com: https://m-fimela-
com.cdn.ampproject.org/v/s/m.fimela.com/amp/4109021/15-pola-hidup-sehat-yang-
harus-dilakukan-saat-merencanakan-kehamilan?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16559621329986&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp

19

Anda mungkin juga menyukai