Anda di halaman 1dari 21

MODUL 5

KOMPLIKASI PADA BAYI BARU LAHIR


Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan kontrasepsi Sebelumnya, Haid
tidak teratur

Dosen Pengajar :
Satyawati Sulubara,SST,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

TA. 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Pranikah Dan Prakonsepsi

2. Judul Modul : Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak

teratur

3. Penyusun Modul : 1. Adella Berkat Romauli Silaen (P07524420048)

2. Elsya Nafisah (P07524420060)

3. Agnes Oktavia Panggabean (P07524420049)

Medan, 2022

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kebidanan Medan Kaprodi Sarjana Terapan Kebidanan Medan

Betty Mangkuji,SST,M.Keb Yusniar Siregar,SST,M.Kes


NIP: 196609101994032001 NIP:196707081990032001

i
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PEMBELAJARAN

Peruntukan : Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Medan


Telah disahkan dan dapat dipergunakan bagi kalangan Sendiri
Institusi : Poltekkes Kemenkes Medan
Nomor Pustaka : -

Medan, 2022

Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Ketua Jurusan Kebidanan Medan

Dra. Ida Nurhayati, M. Kes Betty Mangkuji,SST,M.Keb


NIP:196711101993032002 NIP:196609101994032001

ii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN

VISI :

Menghasilkan lulusan bidan Professional dalam asuhan kebidanan komprehensif yang


unggul dalam hypnotherapy kebidanan

MISI :

Untuk mewujudkan visi keilmuan tersebut dirumuskan misi yang akan Dikerjakan sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan Kebidanan dengan mengikuti perkembangan IPTEK


kebidanan.
2. Melaksanakan penelitian Kebidanan untuk mengembangkan keilmuan kebidanan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan prinsip pemberdayaan keluarga.
4. Mengembangkan pelayanan Kebidanan dengan unggulan Hypnotherapy dalam asuhan
kebidanan.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada Pranikah Dan
Prakonsepsi. Modul ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan ajar
untuk Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Pada Pranikah Dan Prakonsepsi bagi
mahasiswa yang mengikuti pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari
keterbatasan kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan kreatifitas
dan penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan saran dan masukan dari
pembaca maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya. Semoga
Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan,
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan modul ini. Akhir kata, semoga modul
ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin

Medan, 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Pengesah....................................................................................................................... ii
Visi Misi ...................................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ........................................................................................................................... iv

Daftar Isi .......................................................................................................................................v

Pendahuluan .................................................................................................................................1

Petunjuk Belajar ...........................................................................................................................3

Kegiatan Belajar I : Skrining Pra Konsepsi ................................................................................4

Tujuan Pembelajaran Umum .......................................................................................................4

Tujuan Pembelajaran Khusus ......................................................................................................4

Pokok-Pokok Materi ...................................................................................................................4

Uraian Materi ..............................................................................................................................5

Rangkuman ............................................................................................................................... 11

Tes Formatif.............................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 14

v
PENDAHULUAN
🕣 120 Menit

Kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan baik pada perempuan maupun laki-laki selama usia reproduktif
yakni usia yang masih dapat memiliki keturunan. Tujuan kesehatan prakonsepsi adalah untuk mencapai
ibu dan anak dalam kondisi sehat.
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum terjadi pertemuan sel ovum (sel
telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur
yang siap menjadi seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja,
ataupun lanjut usia. Perbaikan kesehatan prakonsepsi berdampak pada peningkatan kesehatan reproduksi
dan dapat menurunkan resiko pengeluaran biaya yang mungkin muncul karena masalah kesehatan
reproduksi. Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama pelayanan kesehatan pada wanita
usia subur (Dieny, dkk., 2019).

1
PETUNJUK BELAJAR

1. Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar membaca doa terlebih
dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar mendapat keberkatan ilmu.

2. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk mengetahui pokok-
pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
3. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini,baca sekali
lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk mengetahui pokok-pokok
pikiran dari setiap sub pokok bahasan
4. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep essensial,
beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan antara konsep
tersebut,sehingga anda memiliki konsep
5. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi lagi
membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
6. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada kegiatan belajar
ini,caranya adalah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui dalam soal
ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan konsep yang
diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal

2
KEGIATA Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan
BELAJAR I kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak teratur

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, anda diharapkan dapat


memahami tentang pengertian Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan
kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak teratur

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 anda akan mencapai kemampuan untuk

1. Mahasiswa mampu menguraikan pengertian Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan


kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak teratur

2. Mahasiswa mampu menganalisis tentang Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan kontrasepsi
Sebelumnya, Haid tidak teratur

Pokok-pokok Materi

1. Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak teratur

3
URAIAN MATERI

Skrining Pra Konsepsi : Keguguran, Penggunaan kontrasepsi Sebelumnya, Haid tidak teratur

Kesehatan prakonsepsi adalah kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi pembuahan. Kesehatan
prakonsepsi harus tetap dioptimalkan sekalipun perempuan tidak merencanakan kehamilan mengingat banyak
perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil padahal dirinya tidak merencanakan kehamilan. Kesehatan
prakonsepsi harus mendapat perhatian dari usia 18 sampai 44 tahun
Prakonsepsi kesehatan merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki
selama masa reproduksinya.

Skrining prakonsepsi berguna untuk mengurangi dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan
kehamilan sehat.
Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun
2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. Pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan
selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan
Permenkes No.97 Tahun 2014 adalah remaja, calon pengantin dan pasangan usia subur.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 meliputi :
1. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi pemeriksaan tanda vital
dan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan status gizi harus dilakukan terutama untuk menanggulangi
masalah kurang energi kronis (KEK) dan pemeriksaan status anemia.
4
2. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan
berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan,
pemeriksaan penyakit menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Ada beberapa tujuan dari skrining prakonsepsi itu sendiri, antara lain:
a. agar pasangan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik terkait kesehatan sebelum
kehamilan,
b. agar calon ibu memasuki kehamilan dalam kondisi kesehatan yang optimal, dan
c. untuk menurunkan risiko kehamilan yang tidak diharapkan dari riwayat kehamilan sebelumnya
dengan melakukan persiapan sebelum kehamilan.
Konseling prakonsepsi ini sebaiknya dilakukan dengan melibatkan beberapa ahli terkait seperti dokter spesialis
kandungan, penyakit dalam, dan dokter anak untuk mengetahui riwayat kehamilan sebelumnya, riwayat medis,
riwayat penyakit genetik, risiko penggunaan zat berbahaya, serta permasalahan status gizi.

2.2 Keguguran
Keguguran (abortus) diartikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu hidup, yaitu ketika usia
kehamilan belum mencapai 20 minggu atau berat janin <500 gram, baik secara spontan maupun diinduksi
Keguguran Diinduksi
 Keguguran spontan
Keguguran spontan adalah keguguran yang terjadi tanpa disengaja, tanpa tindakan mekanis atau medis untuk
mengosongkan uterus. Beberapa faktor risiko keguguran spontan di antaranya: anomali janin atau kelainan
kromosom yang berat, penyakit infeksi, gangguan nutrisi yang berat, penyakit menahun dan kronis, konsumsi
alkohol dan merokok, anomali uterus dan serviks, gangguan imunologis, serta trauma fisik dan psikologis.
 Keguguran diinduksi
Keguguran diinduksi adalah penghentian kehamilan yang sengaja dilakukan sebelum janin mampu hidup,
baik dengan memakai obat-obatan atau memakai alat. Di Indonesia, keguguran diinduksi dilarang secara
hukum kecuali untuk dua kondisi, yaitu (1) indikasi kedaruratan medis dan (2) kehamilan akibat perkosaan,
dengan syarat-syarat yang telah diatur dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 dan PP Nomor 61 Tahun 2014.
Prosedur yang dilakukan harus sesuai standar medis, oleh tenaga yang kompeten di fasilitas kesehatan yang
memadai, sesuai ketentuan yang diatur dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.
Keguguran secara klinis dapat dikelompokkan menjadi keguguran iminens, keguguran insipiens, keguguran
inkomplit, dan keguguran komplit. Selain itu, ada juga missed abortion, keguguran habitualis, keguguran
infeksiosus, dan keguguran septik.
1. Keguguran iminens

Keguguran iminens merupakan perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi
masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis keguguran iminens ditentukan karena pada
wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai sedikit nyeri abdomen atau tidak
sama sekali, uterus membesar sesuai usia kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif.

Keguguran iminens berbeda dengan perdarahan implantasi, yaitu perdarahan dalam jumlah sedikit di awal
kehamilan akibat menembusnya villi korealis ke dalam desidua pada saat implantasi embrio. Perdarahan
implantasi umumnya sedikit, warnanya merah, cepat berhenti, dan tidak disertai perut mulas.

5
2. Keguguran insipiens

Perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang semakin
bertambah, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa perut mulas menjadi lebih sering dan
kuat serta perdarahan semakin banyak.

3. Keguguran inkomplit

Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal
dalam uterus. Pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum
uteri atau terkadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.

4. Keguguran komplet

Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri. Seluruh hasil
kehamilan telah dilahirkan dengan lengkap. Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Diagnosis dapat di permudah apabila hasil konsepsi dapat
diperiksa dan dapat dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap.

5. Keguguran septik dan keguguran infeksiosa


Keguguran septik adalah keguguran yang disertai infeksi baik pada uterus dan organ sekitarnya, diikuti
penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum. Infeksi dalam uterus atau
6
sekitarnya dapat terjadi pada setiap keguguran, namun seringnya ditemukan pada keguguran inkomplit dan
lebih sering didapatkan pada keguguran diinduksi yang dikerjakan tanpa memper- hatikan teknik asepsis dan
antisepsis.

Umumnya pada keguguran infeksiosa, infeksi terbatas pada desidua. Pada keguguran septik virulensi bakteri
tinggi, dan infeksi menyebar ke miometrium, tuba, parametrium, dan peritoneum. Jika infeksi menyebar lebih
jauh, terjadi peritonitis umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok. Diagnosis keguguran
infeksiosa ditentukan dengan terdapatnya keguguran yang disertai gejala dan tanda infeksi genitalia, seperti
demam, takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan, dan
leukositosis. Apabila terdapat sepsis, penderita tampak sakit berat, kadang-kadang menggigil, demam tinggi
dan tekanan darah menurun.

6. Missed abortion
Missed abortion adalah kematian janin sebelum berusia 20 minggu, tetapi janin yang mati tertahan di dalam
kavum uteri tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih. Missed abortion umumnya didahului oleh tanda-
tanda keguguran iminens yang kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan. Gejala
subjektif kehamilan menghilang, uterus tidak membesar lagi dan cenderung mengecil, serta tes kehamilan
menjadi negatif. Dengan ultrasonografi dapat ditentukan segera apakah janin sudah mati dan besarnya
sesuai dengan usia kehamilan.

7. Keguguran habitualis

Keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut tiga kali atau lebih. Pada umumnya penderita
tidak sulit menjadi hamil, tetapi kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.

2.3 Penggunaan kontrasepsi sebelumnya


Pada pengaruh prakonsepsi dan kontrasepsi terhadap menstruasi Sebetulnya normal jika periode menstruasi
berubah karena kontrasepsi, terutama jika menggunakan alat kontrasepsi yang bersifat hormonal, seperti Implan,
KB Suntik bulanan, KB Suntik 3 bulanan, Pil Progestin, dan Pil Kombinasi.

Cara kerja alat kontrasepsi hormonal memang mengintervensi dan mengganggu siklus hormon normal sehingga
tentu saja siklus menstruasi dapat terganggu. Namun rata-rata ini adalah hal yang normal dan tidak
membahayakan.

Namun jika mengalami gangguan tertentu yang berpotensi membahayakan jiwa, hendaknya anda segera mencari
pertolongan. Contohnya jika terjadi pendarahan terus menerus dan volumenya sangat banyak, hal ini termasuk
membahayakan jiwa. Segeralah mencari pertolongan medis ke fasilitas kesehatan terdekat.

7
Yang paling sering terjadi pada efek samping kontrasepsi hormonal adalah tidak terjadi menstruasi. Ini juga
merupakan hal yang normal. Memang tugas alat KB hormonal adalah mengganggu hormon normal sehingga
menstruasinya jadi tidak seperti sebelumnya.

Jika tidak menstruasi, secara medis itu tidak mengganggu kan?

Kalau dalam konteks penggunaan alat KB hormonal, itu bukan suatu hal yang mengganggu.

Jika menstruasi tidak banyak atau hanya flek saja dan terjadi sepanjang tahun/setiap hari semenjak menggunakan
KB hormonal, apakah itu membahayakan?

Jika wanita mengalami flek terus-menerus sepanjang hari, ini jelas tidak nyaman. Soal berbahaya atau tidak,
secara langsung sebetulnya flek ini tidak membahayakan, tetapi ketika mengalami flek terus-menerus secara
berkelanjutan, otomatis terjadi perubahan keadaan di dalam vagina. Hal ini perlu diperhatikan.

Daerah organ intim menjadi sering basah dan mengalami kelembaban berlebih, hal ini dapat menyebabkan iritasi
dan menyuburkan pertumbuhan bakteri sehingga mudah infeksi.

Tentu ini adalah kewajiban kita untuk menjaga kesehatan dan kebersihan daerah organ intim masing-masing agar
tetap kering dan bersih sehingga terasa nyaman. Namun yang paling penting adalah, jika flek terjadi secara terus
menerus selama beberapa bulan apalagi sampai menahun, hendaknya anda berkonsultasi ke tenaga kesehatan
untuk mendapatkan tindakan medis dan melakukan pengobatan yang dianjurkan.

Jika Anda telah mengalami upaya medikasi namun ternyata masih mengalami flek berkelanjutan, mungkin ini
saatnya untuk mempertimbangkan mengganti metode KB anda. Silahkan dikonsultasikan kembali ke tenaga
kesehatan.

a. Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu saat ketakutan melanda untuk tidak terkuasai
oleh rasa takut,
b. Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat melewati semua kesulitan dalam proses
kehamilan dan kelahiran.
c. Meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia.

8
2.4 Haid Tidak Teratur
Haid atau menstruasi merupakan salah satu darah yang keluar dari kemaluan perempuan
secara teratur setiap bulan. Perempuan yang masih dalam masa reproduksi akan haid tiap
bulan, sedangkan perempuan yang telah melewati masa reproduksi tidak akan haid (menopause) dan
mungkin tidak bisa hamil.
Metode kontrasepsi yang biasanya menjadikan masa haid tidak teratur adalah metode kontrasepsi hormonal,
baik berupa KB suntik hormonal tiga bulan, implan, dan IUS. Sedangkan KB suntik satu bulan dan KB pil
biasanya tidak menjadikan haid tidak teratur; haid tetap teratur seperti biasa, kecuali ada kelainan. Efek
samping penggunaan metode kontrasepsi hormonal, baik berupa cenderung menjadikan masa haid tidak
teratur seperti biasa; haid bisa lebih cepat atau lebih lama dari biasanya. Meski masa haid lebih lama dari
biasanya dan lebih dari 15 hari, tetapi darah yang keluar masih dikategorikan sebagai haid, kecuali terjadi
pendarahan uterus disfungsional (PUD), plasenta previa, blody show, dan infeksi karena penggunaan metode
kontrasepsi. Lima hal ini tidak termasuk kategori haid, karena merupakan istihadah. Darah yang keluar dari
kemaluan perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi dan lebih dari 15 hari merupakan haid, karena
salah satu efek penggunaan alat kontrasepsi adalah darah keluar tidak lancar dan bisa melebihi batas 15 hari.

9
RANGKUMAN
Kesehatan prakonsepsi adalah kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi pembuahan. Kesehatan
prakonsepsi harus tetap dioptimalkan sekalipun perempuan tidak merencanakan kehamilan mengingat
banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil padahal dirinya tidak merencanakan
kehamilan. Prakonsepsi kesehatan merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan
dan laki-laki selama masa reproduksinya. Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan
kesehatan seksual.

Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.
Kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan baik pada perempuan maupun laki-laki selama usia reproduktif
yakni usia yang masih dapat memiliki keturunan. Tujuan kesehatan prakonsepsi adalah untuk mencapai ibu
dan anak dalam kondisi sehat.Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum terjadi
pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma.

Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang
ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja, ataupun lanjut usia. Perbaikan
kesehatan prakonsepsi berdampak pada peningkatan kesehatan reproduksi dan dapat menurunkan resiko
pengeluaran biaya yang mungkin muncul karena masalah kesehatan reproduksi. Pelayanan prakonsepsi
dianggap sebagai komponen utama pelayanan kesehatan pada wanita usia subur (Dieny, dkk., 2019).

10
TES FORMATIF

1. Seorang perempuan umur 21 tahun mengaku hamil 3 bulan anak pertama belum pernah keguguran
datang ke bidan praktik mandiri untuk pertama kalinya dengan keluhan mual-mual. Bidan
melakukan anamnesa tentang riwayat kehamilan sekarang. Data apa yang diperlukan untuk
mendapatkan riwayat tersebut?
A. Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup dan riwayat menyusui, kelahiran prematur dan
riwayat keguguran
B. HPHT dan apakah normal serta TP
C. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
D. Status perkawinan
E. Status kehamilan

2. Nn. M adalah korban pemerkosaan, datang ke BPM Ny. E bersama ibunya untuk mencegah
kehamilan yang tidak dikehendaki akibat kasus yang menimpanya. Dalamkasus ini, bidan dapat
melakukan ...
A. Cara medik Cu AKDR, copper T, 1 kali pemasangan, dalam waktu 5 hari pasca senggama
B. Cara medik Cu AKDR, copper T, 1 kali pemasangan, dalam waktu 10 hari pascasenggama
C. Cara medik progestin, postinor-2, 2x1 tablet, dalam waktu 3 hari pascasenggama, dosis
kedua12 jam kemudian
D. Cara mekanik progestin, postinor-2, 2x1 tablet, dalam waktu 5 hari pasca senggama,dosis
kedua 12 jam kemudian
E. Cara medik progestin, postinor-2, 2x1 tablet, dalam waktu 5 hari pasca senggama,dosis kedua
10 jam kemudian

3. Seorang bidan didatangi pasangan usia subur. Mereka mengeluh sudah dua tahun menikah dan
berhubungan badan teratur tanpa perlindungan, namun belum juga mempunyai anak. Tindakan yang
seharusnya dilakukan oleh bidan pada kasus tersebutadalah ...

11
A. Ultrasonografi
B. memberikan KIE
C. menyarankan pasien untuk mengurangi stres
D. melakukan palpasi abdomen
E. melakukan pemeriksaan fisik

4. Seorang janda mempunyai anak berusia lima tahun, kemudian menikah lagi. Setelah tigatahun menikah
dengan pria yang kedua, pasangan tersebut belum dikaruniai anak.Pasangan tersebut tidak menggunakan
kontrasepsi karena ingin segera mempunyai anak.Pasangan tersebut hidup bahagia dan harmonis, serta
melakukan hubungan seksual secaranormal. Diagnosis yang tepat dari kasus tersebut adalah ...
A. Infertilitas
B. infertilitas tersier
C. infertilitas primer
D. infertilitas alamiah
E. infertilitas sekunder

5. Mengapa terkadang menstruasi tidak teratur?


A. Sering minum air es sehingga haid tidak teratur
B. Karena jarang minum air putih
C. Terlalu stres
D. Menstruasi tidak teratur dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga yang berlebihan,
penurunan berat badan secara drastis karena diet, atau berat badan berlebih (obesitas).
E. Tidak rajin berolahraga dan melakukan kegiatan untuk menambah berat badan

6. Sepasang suami istri usia 25 tahun, P1A0 datang ke BPM ingin menjadi akseptor KB. Hasil pemeriksaan
didapatkan BB 72kg, TD 120/80 mmHg, usia anak 5 bulan. Dia menyatakan siklus haidnya sebelum hamil
tidak teratur, dan tidak ada riwayat penyakit radang panggul. • Metode kontrasepsi apa yang paling cocok
untuk pasangan tersebut?
A. Pil
B. IUD
C. Suntik
D. Implant
E. Kondom

7. Seorang perempuan usia 33 tahun dan suaminya datang ke Praktik Mandiri Bidan.Mengeluh biasa
menggunakan kontrasepsi kondom namun semalam melakukan hubungan seksual tanpa kondom karena
kehabisan. Saat ini ibu tersebut berada pada siklus haid hari kesepuluh. Pagi ini dia datang ke tempat
praktik minta bantuan agar tidak hamil. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 50kg dan TD 110/70 mmHg. •
Apakah alat kontrasepsi yang tepat untuk ibu tersebut?
12
A. AKBK
B. Pil progestin
C. Pil Kombinasi
D. Suntik progestin
E. Kontrasepsi darurat pil

8. Seorang perempuan berusia 29 th datang ke polindes baru saja melahirkan anak satu umur 6 minggu dan
minum ASI secara eksklusif. Ibu ingin menunda kehamilan, ingin menggunakan alat kontrasepsi dan ingin
berKB secara alami. Siklus menstruasi ibu biasanya tidak teratur. Apakah Metode kontrasepsi yang sesuai
dipakai pada kasus tersebut?
A. Metode Barier
B. Metode Kalender
C. Senggama Terputus
D. Metode Amenore Laktasi
E. Metode Keluarga Berencana Alamiah

9. Seorang perempuan berusia 25 tahun, mempunyai anak 1 umur 7 bulan, bersama suaminya datang ke
bidan ingin ber-KB tetapi tidak mau ikut KB IUD. Menstruasi ibu tidak teratur sejak masa remaja. Hasil
pemeriksaan didapatkan BB 50kg, TD 110/70mmHg. Apakah Konseling alkon yang paling tepat
diberikan bidan kepada pasangan tersebut ?
A. Implant
B. Kontrasepsi mantap
C. Alat kontrasepsi sederhana
D. Cara menentukan masa subur
E. Alat kontrasepsi pasca sanggama

10. Seorang perempuan usia 25 tahun, akseptor pil KB kombinasi datang ke Praktik Mandiri Bidan dengan
keluhan mengeluarkan perdarahan bercak sejak 10 hari yang lalu, klien merasa terganggu dengan
kondisinya. Klien menggunakan KB pil sejak 2 bulan yang lalu. Apakah yang dilakukan oleh bidan untuk
menangani kasus tersebut?
A. Menganjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lain
B. Menganjurkan ibu untuk sementara menggunakan kondom bila ingin melakukan hubungan seksual
C. Memberikan tablet Fe
D. Memberikan terapi pil kombinasi dosis estrogen lebih rendah
E. Menjelaskan bahwa perdarahan bercak merupakan hal biasa pada 3 bulan pertama pemakaian

13
KUNCI JAWABAN

1. B
2. C
3. B
4. E
5. D
6. B
7. E
8. D
9. A
10. E

14
DAFTAR PUSTAKA

Marista D, Nurmala I. Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan dengan HIV di Dunia.


J Promosi Kesehat Indones. 2022;17(1):25-34. doi:10.14710/jpki.17.1.25-34

Cookson MD, Stirk PMR. 2019;1(April):15-28.

Muttaqin K. HAID DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS: Studi tentang Haid Tidak
Teratur Pengguna Kontrasepsi. Islam J Stud Islam. 2019;6(2):169-187.
doi:10.19105/islamuna.v6i2.2415

Fatmayanti, A. (2022). D. Kesehatan Reproduksi Remaja. Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga


Berencana, 1, 5.

Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N., Science, P., Sk, S.
K., Hinnebusch, R., Hinnebusch A, R., Rabinovich, I., Olmert, Y., Uld, D. Q. G. L. Q., Ri, W. K.
H. U., Lq, V., Frxqwu, W. K. H., Zklfk, E., Edvhg, L. V, Wkh, R. Q., …

15

Anda mungkin juga menyukai