Anda di halaman 1dari 22

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “KA” DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS MARTAPURA I
TAHUN 2021

Dosen Pembimbing : Isnaniah, S.ST.,M.Pd

Laporan Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Fisiologis


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktik Klinik Kebidanan (PKK) II

Oleh :
Vera Cindy Andani
P07124118253

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA NEONATUS FISIOLOGIS
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “KA” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MARTAPURA I
TAHUN 2021

Telah dikonsultasikan dan disetujui untuk dibuat Asuhan Kebidanan Pada


Neonatus Fisiologis Di Praktik Mandiri Bidan “KA” Wilayah Kerja Puskesmas
Martapura I Tahun 2021, dengan :
Nama : Ny. R
Umur : 29 Tahun
Alamat : Jalan Cindai Alus RT. 6

Digunakan untuk memenuhi tugas pembuatan asuhan kebidanan pada PKK II,
oleh :
Nama : Vera Cindy Andani
NIM : P07124118253

Mahasiswi Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Semester VI.


Banjarbaru, Mei 2021

Menyetujui,
Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan II Mahasiswa

Isnaniah, S.ST.,M.Pd Vera Cindy Andani


NIP. 196604101990032002 NIM. P07124118253

LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

ii
Telah Disetujui dan Diterima Pengambilan Kasus Dokumentasi Asuhan
Kebidanan Pada Neonatus Fisilogis Di Praktik Mandiri Bidan “KA” Di Wilayah
Kerja Puskesmas Martapura I Tahun 2021.

Nama : By. Ny. R


Alamat : Jalan Cindai Alus RT. 6

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan Dokumentasi


Asuhan Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan II bagi mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan Jalur Umun Semester VI

Banjarbaru, 2021

Menyetujui,
Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswa

Hj. Khairul Anami Amd Vera Cindy Andani


NIP.196905031990022001 NIM. P07124118253

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Subhaanahuwata’alaa Yang


Maha Mendengar Lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Dokumentasi
Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Fisilogis Di PMB “KA” Di Wilayah Kerja
Puskesmas Martapura I Tahun 2021”. Dalam proses menyelesaikan tugas ini,
tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan berupa ilmu, saran, serta
kritik yang menunjang, yang berarah positive pada tugas penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka penulis harapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat
diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah Subhaanahuwata’alaa kita kembalikan semua
urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi kami mahasiswa.

Banjarbaru, 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS..........................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS...................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
A. Konsep Dasar Neonatus.............................................................................3
B. Konsep Asuhan Neonatus..........................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................7
BAB IV PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurt Jamil (2017, hal. 8) Neonatus adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Tiga faktor yang mempengaruhi
perubahan fungsi dan peoses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan
toleransi.
Di Indonesia penyebab kematian pada bayi dan balita adalah
pada masa neonatus (bayi baru lahir umur 0-28 hari). Menurut hasil
Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa 78,5% dari kematian neonatal terjadi
pada umur 0-6 hari. Komplikasi yang menjadi penyebab kematian
terbanyak adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Dengan
melihat adanya risiko kematian yang tinggi dan berbagai serangan
komplikasi pada minggu pertama, maka setiap bayi baru lahir harus
mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering (minimal 2 kali)
dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara
dini jika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonatus sehingga
pertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah penyakit bertambah
berat yang dapat menyebabkan kematian (Kemenkes RI, 2013).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
memberikan asuhan kebidanan neonatus kepada By. Ny. R.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang
dapat diajukan adalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada neonatus
fisiologis di PMB “KA” di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I ?”

1
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada neonates fisiologis di
PMB “KA” di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
b. Menetapkan Diagnosis Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
c. Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Fisiologis
di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.
d. Melaksanakan Tindakan Rencana Asuhan Kebidanan Pada
Neonatus Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas
Martapura 1.
e. Melakukan Evaluasi Rencana Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan dalam memberikan Asuhan
Kebidanan Pada Neonatus Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja
Puskesmas Martapura 1.

2. Manfaat Praktis
Sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dalam membuat asuhan kebidanan dan memperbanyak pendalaman
dalam memberikan dan menyusun Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
Fisiologis di PMB KA di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Neonatus


1. Pengertian Neonatus
Menurt Jamil (2017, hal. 8) Neonatus adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Tiga faktor yang
mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi.
Menurut pedoman SDIDTK Depkes (2012) dalam Setiyani (2016,
hal. 43) Tahapan pertumbuhan dan perkembangan masa bayi / infancy
(umur 0-12 bulan) terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Masa neonatal usia 0--28 hari, terbagi menjadi: Neonatal dini
(perinatal) : 0-7 hari dan neonatal lanjut: 8-28 hari
b. Masa post (pasca) neonatal umur 29 hari sampai 12 bulan.
2. Ciri-Ciri Tumbuh Dan Kembang Secara Normal Pada Masa Neonatal
Menurt Jamil (2017, hal. 44) Pada masa ini terjadi adaptasi
terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta
oragan-organ tubuh mulai berfungsi. Saat lahir berat badan normal dari
ibu yang sehat berkisar 3000 gr - 3500 gr, tinggi badan sekitar 50 cm,
berat otak sekitar 350 gram. Pada sepuluh hari pertama biasanya
terdapat penurunan berat badan sepuluh persen dari berat badan lahir,
kemudian berangsur-angsur mengalami kenaikan.
Pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat
fisiologis akan muncul. Diantaranyarefleks moro yaitu reflek
merangkul, yang akan menghilang pada usia 3--5 bulan; refleks
menghisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks); refleks
mempertahankan posisi leher/kepala (tonick neck refleks); refleks

3
memegang (palmar graps refleks) yang akan menghilang pada usia 6--
8

4
tahun. Refleks-refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring
bertambahnya usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa
neonatal ini, fungsi pendengaran dan penglihatan juga sudah mulai
berkembang.
3. Kebutuhan neonatus
Menurt Jamil (2017, hal. 82-86) kebutuhan neonatus yaitu:
a. Nutrisi
Memberikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu (jika
payudara penuh) dan tentu saja ini lebih berarti pada menyusui
sesuai kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling
sedikit setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan.
Seorang bayi yang menyusu sesuai dengan permintaannya bisa
menyusu sebanyak 12-15 kali dalam 24 jam. bergantian antara
payudara kiri dan kanan. Berikan ASI saja (ASI ekslusif) sampai
bayi berusia 6 bulan.
b. Kebutuhan Perawatan Kesehatan Dasar
1) Pelayanan kesehatan
Neonatus perlu dipantau/diperiksa kesehatannya secara
teratur. Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan
dilakukan SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang) minimal 2 kali setahun.
2) Imunisasi
Imunisasi dasar yang lengkap yaitu BCG, Polio, DPT, Hb
dan Campak agar terlindung dari penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Pemberian Imunisasi pada bayi dan anak
sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas
terhadap penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
c. Kebutuhan Pakaian
Pakaian merupakan sebuah bentuk perlindungan dan
kehangatan yang diberikanuntuk mencegah dan melindungi anak

5
dari berbagai benda yang dapatmembahayakan anak. Pakaian juga
dapat meningkatkan percaya diri anakdalam lingkungan sosialnya.
d. Higiene Diri Dan Sanitasi Lingkungan
Kebersihan, baik kebersihan perseorangan maupun
lingkungan memegang peranan penting pada tumbuh kembang
neonatus Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan
terjadinya penyakit-penyakit kulit dan saluran perncernaan.
e. Kebutuhan Istirahat
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering
tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama
16 jam sehari. Pada umumnya bayi terbangun samapai malam
hari sampai usia 3 bulan.

B. Konsep Asuhan Neonatus


1. Pengertian Asuhan Neonatus
Menurut Marmi (2012, hal. 1). Menyatakan bahwa neonatus
adalah bayi yang mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari.
Neonatus memerlukan penyesuaian fisiolongis berupa maturasi,
adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstrauterine) dan toleransi bagi neonatus untuk dapat hidup dengan
baik.
2. Tujuan Asuhan Neonatus
Menurut Marmi (2012, hal 5) Tujuan asuhan kebidanan neonatus
adalah memberikan perawatan komprehensif kepada bayi baru lahir,
mengajarkan orang tua bagaimana merawat bayinya, dan memberi
motivasi kepada pasangan untuk menjadi orang tua sehingga orang tua
percaya diri dan mantap.
3. Standar Kunjungan Neonatus ( KN )
Menurut Kemenkes (2020a, hal. 7) Kunjungan neonatus dilakukan
sejak bayi usia satu hari sampai usia 28 hari.. Pelaksanaan pelayanan
kesehatan neonatus adalah :

6
a. Kunjungan neonatus ke-1 (KN 1) dilakukan pada waktu 6-48 jam
setelah lahir. Hal yang dilaksanakan :
1) Jaga kehangatan tubuh bayi
2) Berikan ASI eksklusif
3) Cegah Infeksi
4) Rawat tali pusat
5) Periksa ada/tidak tanda sakit dan bahaya pada neonatus
b. Kunjungan neonatus ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari
ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah lahir.
1) Jaga kehangatan tubuh bayi
2) Berikan ASI eksklusif
3) Cegah infeksi
4) Rawat tali pusat
5) Periksa ada/tidak tanda sakit dan bahaya pada neonatus
c. Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari
ke 8 sampai ke 28 setelah lahir.
1) Periksa ada/tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit
2) Lakukan :
a) Jaga kehangatan tubuh
b) Beri ASI eksklusif
c) Rawat tali pusat

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA NEONATUS FISIOLOGIS
DI PMB “KA” DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA I
TAHUN 2021

Pengkajian
Hari / Tanggal : Senin, 5 Maret 2021
Jam : 17.30 WITA

Identitas Bayi
Nama : By. Ny. R
Tanggal Lahir : 5 Maret 2021

Prolog
Bayi lahir 6 jam yang lalu pukul 11.30 WITA. Bayi lahir spontan belakang
kepala, kulit kemerahan, menangis kuat, bergerak aktif, jenis kelamin laki-
laki. Telah dilakukan pemeriksaan : tidak ada caput succedenium dan
cepal hematoma, ubun-ubun datar, telinga dan hidung simetris, tali pusat
segar dan tidak ada tanda-tanda infeksi, anus berlubang, testis sudah turun
ke skrotum, serta tidak ada kelainan kongenital, berat badan 3500 gram,
panjang badan 51 cm, lingkar kepala 32 cm lingkar dada 34 cm dan
APGAR score 8,9,10. Bayi sudah diberikan salep mata, suntikan Vit. K1
dan imunisasi HB0, bayi sudah BAB dan BAK.

Data Subjektif
Ibu mengatakan bayi menyusu kuat

Data Objektif
Keadaan Umum baik, gerakan aktif, kulit kemerahan Pernapasan 45x/m,
suhu 36.70C. Berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala

8
32 cm, lingkar dada 34 cm. Ubun-ubun besar tidak membonjol (tidak ada
tonjolan). Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang
terbelah. Perut bayi datar, teraba lemas. Tidak ada perdarahan ataupun
nanah dari tali pusat. Bayi berjenis kelamin Laki-Laki, teraba terstis di
skrotum. Terlihat lubang pada anus. Refleks rooting (+), refleks sucking
(+), refleks grasping (+). BAB 1 kali dan BAK 1 kali.

Analisa
Bayi baru lahir 6 jam fisiologis

Penatalaksaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
bayi dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga mengerti
2. Menjaga kebersihan dan kehangatan bayi dengan mengganti pakaian
bayi bila basah atau kotor, menyelimuti bayi dengan pakaian tebal dan
bersih serta menutupi bagian kepala bayi. Kebersihan dan kehangatan
bayi terjaga
3. Memberitahukan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI yang
pertama kali yaitu kolostrum yang warnanya kuning agak kental
karena mengandung antibody atau kekebalan yang menghindarkan
bayi dari berbagai kemungkinan penyakit serta menganjurkan ibu
untuk memberikan ASI secara ekslusif (ASI saja) secara on demand
(semau bayi) sampai bayinya berumur 6 bulan tanpa memberikan susu
formula dan makanan tambahan lain serta menyendawakan bayi
setelah menyusui. Ibu mengerti dan berjanji akan memberikan ASI
kepada bayinya dan bayinya sudah bisa menyusu dan menghisap
dengan kuat.
4. Mengingatkan kembali ibu cara menyusui yang benar yaitu: (Buku
KIA Halaman 15)

9
a. Mengatur posisi ibu duduk dengan nyaman (santai tapi tegak).
Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi. Ibu duduk
dengan nyaman.
b. Menempatkan dan memposisikan kepala dan badan bayi berada
dalam garis lurus, (bayi dimiringkin di pangkuan, kepala bayi
disiku bagian dalam lengan dengan telapak tangan memegang
bokong bayi). Kepala bayi dan badan bayi berada dalam garis
lurus.
c. Menempatkan dan memposisikan wajah bayi menghadap payudara,
pernapasan bayi jangan sampai tertutup payudara ibu, kemudian
tangan lain menyangga payudara dengan 4 jari menekan payudara
bagian bawah aerola. Masukkan seluruh putting payudara sampai
Sebagian besar aerola masuk ke dalam mulut bayi. Bayi menyusu
dan mengihsap.
d. Menyusukan payudara secara bargantian. Ibu mengerti
5. Memberitahu pada ibu cara merawat tali pusat tanpa memberi apapun
pada daerah tali pusat dan hanya membungkusnya menggunakan kasa
steril untuk mencegah terjadinya infeksi. Ibu mengerti dan tidak ada
infeksi pada tali pusat.
6. Memberitahu pada ibu pencegahan infeksi dapat di lakukan dengan
cara perawatan tali pusat, memandikan bayi dengan air bersih dan
hangat, segera mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB. Ibu
mengerti mengenai cara perawatan bayi sehari-hari.
7. Menjelaskan kapada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, yaitu:
a. Perdarahan tali pusat berbau busuk atau bernanah
b. Tubuh bayi panas
c. Tidak mau menyusu
d. Kejang
e. Tidak bisa tenang
f. Menangis terus-menerus

10
Jika ibu mendapati bayinya mengalami hal tersebut, maka segera
membawa bayi ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Ibu bersedia

11
Tabel 4.4 Catatan Perkembangan Asuhan Neonatus

No Tanggal/Jam Keterangan
1. Senin, 8 Maret Subjektif
2021
Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, BAB
Jam 08.00 WITA
ada, BAK ada
KN II
Objektif
Keadaan Umum baik, berat badan 3500 gram,
suhu 36, 6 oC, pernafasan 40 x/menit, sclera
putih, abdomen tidak kembung, tali pusat belum
lepas, tidak ada tanda infeksi dan tidak ada
perdarahan, BAK (+).

Analisa
Bayi baru lahir 3 hari

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
orang tua bayi bahwa bayi dalam keadaan
sehat. Ibu merasa senang
2. Mengingatkan kepada ibu untuk memberikan
ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI tanpa
memberikan tambahan makanan apapun
selama 6 bulan dan memberikan sesering
mungkin minimal 2 jam sekali atau setiap
bayi menginginkannya. Juga mengingatkan
untuk menyendawakan bayi setelah menyusu.
Ibu mengerti
3. Memberitahu ibu untuk melanjutkan
perawatan bayi sehari-hari.
4. Mengganti dan memakaikan pakaian bayi
setelah dimandikan.

12
5. Menginformasikan kepada ibu agar tetap
menjaga kebersihan tali pusat bayi. Ibu
mengerti
6. Memberitahukan ibu dan keluarga mengenai
perawatan tali pusat tetap kering, tidak
mengoleskan cairan apapun ke tali pusat. Ibu
mengerti
7. Mengingatkan kembali kepada orang tua
tanda-tanda bahaya pada bayi. Ibu mengerti
2. Senin, 15 Maret Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat dan tidak
Jam 10.00 WITA rewel
KN III
Objektif
Keadaan Umum baik, berat badan 3600 gram,
panjang badan 52 cm suhu 36,5 oC, pernafasan
45 x/menit, gerakan aktif, kulit kemerahan,
sclera tidak ikterik, abdomen tidak kembung, tali
pusat sudah lepas sejak hari ke 4, BAB (+), BAK
(+).

Analisa
Bayi baru lahir 10 hari

Penatalaksaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
kepada orang tua bayi bahwa bayi dalam
keadaan sehat. Orang tua senang.
2. Mengingatkan ibu untuk melanjutkan
perawatan bayi sehari-hari dan tetap
menyusi bayinya sampai berusia 6 bulan.
Ibu mengerti
3. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga

13
kehangatan dan kebersihan bayi. Ibu
mengerti
4. Mengingatkan kembali kepada orang tua
tanda-tanda bahaya pada bayi. Ibu
mengerti
5. Menganjurkan ibu untuk membaca buku
KIA halaman 40 tentang tanda bayi sehat
serta pantau pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
6. Mengingatkan kepada orang tua untuk
membawa bayinya ke puskesmas
terdekat untuk mendapatkan imunisasi
lanjutan sesuai jadwal dan memantau
tumbuh kembang bayi. Ibu akan
membawa bayinya untuk imunisasi
7. Memberitahui ibu dan keluarga Lima
Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) yaitu:
Umur Vaksin
0-7 Hari HB0
1 bulan BCG,Polio I
2 bulan Pentabion 1
(DPT, HB,Hib 1), Polio 2
3 bulan Pentabion 2
(DPT, HB, Hib 1) Polio 3
4 bulan Pentabion 3
(DPT, HB,Hib 1)Polio 4
9 bulan Campak

Ibu dan keluarga mengerti dan bayi sudah


mendapatkan HB0

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada By. Ny. R disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengkajian data subjektif pada By. Ny. R di wilayah Puskesmas
Martapura I sudah dilakukan. Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat
dan tidak rewel.
2. Pengkajian data objektif pada By.Ny. R usia 6 jam di wilayah
Puskesmas Martapura I sudah dilakukan. Keadaan Umum baik,
gerakan aktif, kulit kemerahan Pernapasan 45x/m, suhu 36.70C. Berat
badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar
dada 34 cm. Ubun-ubun besar tidak membonjol (tidak ada tonjolan).
Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah. Perut
bayi datar, teraba lemas. Tidak ada perdarahan ataupun nanah dari tali
pusat. Bayi berjenis kelamin Laki-Laki, teraba terstis di skrotum.
Terlihat lubang pada anus. Refleks rooting (+), refleks sucking (+),
refleks grasping (+). BAB 1 kali dan BAK 1 kali.
3. Hasil analisa pada By.Ny. R di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I
adalah Bayi baru lahir 6 jam Fisiologis
4. Penatalaksanaan pada By.Ny. R di wilayah Puskesmas Martapura I
sudah dilakukan yaitu memberitahukan hasil pemeriksaan, menjaga
kebersihan dan kehangatan bayi, memeritahukan kepada ibu tentang
pentingnya pemberian kolostrum, mengingatkan kembali ibu cara
menyusui yang benar, memberitahu pada ibu cara merawat tali pusat,
memberitahu pada ibu pencegahan infeksi, menjelaskan kapada ibu
tanda-tanda bahaya pada bayi.
5. Jika ibu mendapati bayinya mengalami hal tersebut, maka segera
membawa bayi ke tempat pelayanan kesehatan. Ibu bersedia

15
6. Melakukan Dokumentasi asuhan neonatus fisiologis menggunakan
metode SOAP Pada By. Ny. R di wilayah kerja Puskesmas Marapura I

B. Saran
Kita sebagai petugas kesehatan khususnya seorang bidan,
diharapkan senantiasa berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih
profesional.

16
DAFTAR PUSTAKA

Jamil, Siti Nurhasiyah.Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada


Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra..Sekolah. Fakultas Kedokteran Dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Kemenkes RI, (2013) Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Dasar dan Rujukan.
Kementerian Kesehatan dan JICA. Jakarta

Meilani, N, Setiyawati, N, Estiwidani, D & Suherni, (2010) Pelayanan Keluarga


Berencana. Fitramaya. Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai