Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN

PEMERIKSAAN FISIK PADA NEONATUS 2 HARI - 6 MINGGU


BY. M NEONATUS USIA 17 HARI FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS KARANG INTAN 1
TAHUN 2022

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan Neonatus, Balita dan
Pra-sekolah
Pembimbing : HJ. TRI TUNGGAL.S.Pd, S.ST,M.Sc

Disusun Oleh :
APRODHITA ANGGRAINI PUTRI
Nim P07124220008

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
2022
PENGAMBILAN KASUS DAN BIMBINGAN KASUS

Judul : Laporan Praktik Asuhan Kebidanan Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus 2


Hari – 6 Minggu By.M Usia 17 Hari di Puskesmas Martapura karang
intan 1Tahun 2022.
Nama : By. M
Umur : Neonatus Usia 17 Hari Fisiologis
Alamat : sungai besar

Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Clinical Instructur (CI) untuk diajukan
sebagai tugas pembuatan dokumentasi Asuhan Kebidanan Mata Kuliah Praktik Klinik
Kebidanan II oleh :

Nama : Aprodhita Anggraini Putri


NIM : P07124220008
Semester : Semester V
Program : Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan

Banjarbaru, November 2022

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik

Hj. Rahmawati,S.Si.T
NIP:

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Laporan untuk diajukan
sebagai salah satu tugas Praktik Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Baru
Lahir dan Anak Pra-sekolah oleh:

Nama : Siti Fatimah

NIM : P07124220065

Semester : V (Lima)

Program : Sarjana Terapan Kebidanan

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin

Pembimbing Akademik, Mahasiswa,

Rusmilawaty.SKM, MPH Siti Fatimah


NIP. 19710511997032003 Nim. P07124220065

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
Penyanyang. Atas terselesaikan Laporan Praktik Klinik Kebidanan (PKK II) Studi
Kebidanan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Banjarmasin. Berjudul
“Laporan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
2 Hari – 6 Minggu By.Ny. I Usia 17 Hari di Puskesmas Martapura Timur
Tahun 2022.”, sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan III.
Dalam hal ini, Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena
itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Hapisah S.Si.T, M.Kes selaku Ketua Jurusan Studi Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Banjarmasin yang telah mendukung dan mengarahkan untuk
melaksanakan praktik Klinik Kebidanan III ini.
2. Vonny Khresna Dewi, S.Si.T., M.Kes selaku Ketua Program Sarjana Terapan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Banjarmasin yang telah mendukung dan
mengarahkan untuk melaksanakan praktik Klinik Kebidanan III ini.
3. Hj. Tri Tunggal,S,Pd,S.SST,M.Sc selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan selama melaksanakan praktik Klinik Kebidanan
III ini.
4. Hj. Rahmawati S.Si.T Selaku Critical Intruction (CI) yang telah membimbing
dan mengarahkan selama melaksanakan praktik Klinik Kebidanan III ini.
5. Teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan dukungan moril dan
materil serta kasih sayang dan doa yang tulus kepada penulis dalam
melaksanakan praktik Klinik Kebidanan III ini.
Semoga Allah yang maha pengasih memberikan balasan berkah atas segala amal baik
yang diberikan dan semoga laporan praktik Klinik Kebidanan III ini berguna bagi
semua pihak yang dimanfaatkan. Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak.

Banjarbaru, juni 2022

iv
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.....................................................................................................i
PENGAMBILAN KASUS DAN BIMBINGAN KASUS............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................2
C. Tekhnik Pengumpulan Data............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................3
A. KONSEP DASAR NEOANTUS....................................................................3
1. Pengertian Bayi Baru Lahir............................................................................3
2. Tanda Bayi Baru Lahir Normal......................................................................4
3. Asuhan kebidanan Pada bayi baru lahir..........................................................5
4. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir.......................................................................6
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................12
BAB V PENUTUP......................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian anak, Angka Kematian Balita (AKBa) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Walaupun terjadi
penurunan angka kematian balita dan kematian bayi yang cukup signifikan sejak
dari tahun 1990 sampai 2003, namun penurunan kematian cenderung melambat
dalam 10 tahun terakhir. Angka kematian neonatal (AKN) merupakan
penyumbang terbesar AKB, kematian neonatal menunjukkan penurunan yang
stagnan dalam 10 tahun terakhir, ini mengakibatkan proporsi kematian neonatal
semakin besar dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan seluruh kematian
bayi dan balita.

Setiap tahunnya, puluhan ribu bayi baru lahir di Indonesia meninggal akibat
penyakit atau kondisi yang dapat dicegah, menurut estimasi dari Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dan 2017. Penanganan
optimal pada jam pertama di masa kritis ini dapat menurunkan angka kematian
anak yang masih cukup tinggi di Indonesia. Angka kematian bayi dan balita perlu
ditekan dari 15 menjadi 12 bayi baru lahir dan 32 menjadi 25 balita per 1.000
kelahiran untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
pada 2030.

Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi
mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu
dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan
peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000

1
kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu memberikan Asuhan kebidanan pada bayi M
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada By M di Puskesmas
Karang Intan 1Tahun 2022.
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada By M di Puskesmas
Karang Intan 1Tahun 2022.
c. Mampu menetapkan analisis data pada By Ny. M di Puskesmas karang
intan 1 Tahun 2022
d. Mampu memberikan penatalaksanaan pada By M di Puskesmas Karang
Intan 1 Tahun 2022
e. Mampu mendokumentasikan dalam bentuk SOAP.

C. Metode Pengumpulan Data


1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Rekam medis Pasien

2
3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR NEOANTUS

1. Pengertian Bayi Baru Lahir


Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL) Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi
yang lahir dari kehamilan 37- 42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn atau
neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia empat
minggu. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan,
namun tidak ada batasan yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah periode
perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan
tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru
lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu,
tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (Bayi)
maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain
ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Memberikan asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan
bagian esensial asuhan BBL. Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan
setelah usia kehamilan genap mencapai 37 minggu dan sebelum usia
kehamilan genap mencapai 41 minggu.
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. Bayi tersebut memerlukan penyelesuaian fisiologis berupa
maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke
kehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi bayi baru lahir untuk dapat hidup
dengan baik. Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu
(28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi baru lahir umur 0-4 minggu
sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut

4
adalah bayi berusia 7-28 hari. Terjadi penyesuaian sirkulasi dengan keadaan
lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat tubuh lainnya. Berat badan dapat
turun sampai 10% pada minggu pertama kehidupan yang dicapai lagi pada
hari ke-14.

2. Tanda Bayi Baru Lahir Normal


a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48-52 cm.
c. Lingkar dada 30-38 cm.
d. Lingkar kepala 33-35 cm .
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit,
kemudian menurun sampai 120-140×/menit.
f. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian
menurun setelah tenang kira-kira 40×menit.
g. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang .
h. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan),
Testis sudah turun (pada laki-laki).
j. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
k. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk.
l. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas
telapak tangan, bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks.
m. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi
dan daerah mulut Sudah terbentuk dengan baik.
n. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan

5
.

3. Asuhan kebidanan Pada bayi baru lahir


Memberikan asuhan aman dan bersih segera setelah bayi baru lahir
merupakan bagian esensial dari asuhan pada bayi baru lahir seperti jagabayi
tetap hangat, isap lender dari mulut dan hidung bayi (hanya jika perlu),
keringkan, pemantauan tanda bahaya, klem dan potong tali pusat, IMD, beri
suntikan Vit K, 1mg intramuskular, beri salep mataantibiotika pada
keduamata, pemeriksaan fisik, imunisasi hepatitis B 0.5 ml intramuscular.
a. Pencegahan Infeksi
Bayi lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan
atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung
maupun beberapa saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi, pastikan
penolong persalinan telah menerapkan upaya pencegahan infeksi, antara
lain:
 Cuci tangan secara efektif sebelum bersentuhan dengan bayi.
 Gunakan sarung tangan yang bersih pada saat menangani bayi
yang belum dimandikan.
 Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama
klem, gunting, penghisap lender Delee dan benang tali pusat
telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Gunakan bola karet
yang baru dan bersih jika akan melakukan penghisapan lendir
dengan alat tersebut (jangan bola karet penghisap yang sama
untuk lebih dari satu bayi).
 Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi sudah dalam keadaan bersih. Demikian
pula halnya timbangan, pita 21 pengukur, thermometer,

6
stetoskop, dan benda-benda lain yang akanbersentuhan dengan
bayi. Dokumentasi dan cuci setiap kali setelah digunakan.

b. Mekanisme Kehilangan Panas


Mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi
sempurna, untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan kehilangan
panas dari tubuh bayi karena bayi beresiko mengalami hipotermia.Bayi
dengan hipotermia sangat rentan terhadap kesakitan dan kematian.
Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan
basah atau tidak segera dikeringkan dan di selimuti walaupun di dalam
ruangan yang relatif hangat
c. Pemberian ASI
Rangsangan hisapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh
serabut syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon 25
prolaktin. Prolaktin akan mempengaruhi kelenjar ASI untuk
memproduksi ASI di alveoli. Semakin sering bayi menghisap puting
susu maka akan semakin banyak prolaktin dan ASI yang di produksi.
Penerapan inisiasi menyusui dini (IMD) akan memberikan dampak
positif bagi bayi, antara lain menjalin / memperkuat ikatan emosional
antara ibu dan bayi melalui kolostrum, merangsang kontraksi uterus, dan
lain sebagainya.
d. Pencegahan Infeksi Pada Mata
Pencegahan infeksi mata dapat diberikan kepada bayi baru
lahir.Pencegahan infeksi tersebut di lakukan dengan menggunakan salep
mata tetrasiklin 1%.Salep antibiotika tersebut harus diberikan dalam
waktu 26 satu jam setelah kelahiran. Upaya profilaksis infeksi mata
tidak efektif jika diberikan lebih dari satu jam setelah kelahiran.

7
4. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60x permenit
b. Kehilangan cairan dalam bentuk diare (sedikit feses yang dikelilingi
genangan air pada popok)
c. Suhu bayi >38,3 0C atau <36,40C
d. Setiap perubahan warna termasuk pucat dan sianosis
e. Peningkatan Jaundice (warna kekuningan) pada kulit
f. Kulit bayi kering (terutama dalam 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar
g. Menolak untuk minum ASI selama 2 jam berurutan
h. Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, mengantuk
berlebihan
i. Distensi abdomen, menangis saat mencoba mengeluarkan feses, ada
atau tidak ada feses
j. Bayi yang tidak dapat tenang atau terus menangis dengan suara tinggi
k. Tali pusat mulai mengeluarkan bau tidak enak atau mengeluarkan pus
l. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak
kuning, coklat, atau persik
m. Tidak BAB dalam 3 hari. Tidak BAK dalam 24 jam. Tinja lembek/
encer, sering berwarna hijau tua, ada lendir atau darah
n. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus menerus.

8
BAB III
TINJAUAN KASUS
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PEMERIKSAAN FISIK PADA
NEONATUS 2 HARI – 6 MINGGU
DI PUSKESMAS MARTAPURA TIMUR
TAHUN 2022
A. Pengkajian
Hari/ Tanggal : Senin, 21 November 2022
Pukul : 08.27 Wita

1. Subjectif
Identitas Bayi
Keterangan
Nama By. M
Tanggal Lahir 04 November 2022
Jam Lahir 08: 30 Wita
Jenis Kelamin Perempuan
Anak ke- 4

Identitas Orang Tua


Istri Suami

Nama Ny. I Tn.S


Umur 44 Tahun 47 Tahun

9
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Alamat Desa sungai besar Desa sungai besar

a. Alasan Datang
Ibu mengatakan bahwa bayinya menyusu kuat dan bergerak aktif.
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini kelahiran yang ke-4, dan tidak ada penyulit selama
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
c. Riwayat kunjungan ANC
ANC pertama umur kehamilan : 5 minggu 2 hari
Kunjungan ANC
Trimester I : kunjungan sebanyak 2 kali, keluhan kurang nafsu makan, terapi
yang dibeikan disarankan makan sedikit tapi sering dan cek dengan dr.SpOG
Trimester II : kunjungan sebanyak 2 kali, tidak ada keluhan, terapi yang
diberikan tablet Fe dan Calsium.
Trimester III : kunjungan sebanyak 5 kali, tidak ada keluhan, terapi yang
diberikan tablet Fe.
d. Riwayat Imunisasi
Bayi telah diberikan imunisasi pertama yaitu Vit-k dan satu jam setelah lahir
diberikan imunisasi Hb-0.

2. Objektif
a. Pemeriksaan TTV
Keadaan umum :baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 122 x/m,

10
Pernafasan : 31 x/m,
Suhu : 36,4 OC.
b. Pemeriksaan Antropometri
Lingkar Kepala : 35 cm.
Lingkar Dada : 36 cm.
Panjang Badan : 50 cm.
Berat Badan : 2570 gram.
c. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
Kepala : Ubun –ubun tidak cekung tidak di temukan cepal hematum dan caput
succedenium.
Mata : Sclera putih Konjungtiva merah muda
Hidung Tidak ada kotoran
Mulut : Bibir mera muda, tidak ada sumbing bibir dan langit-langit
Leher : Tidak ditemukan pembesaran vena jagularis dan kelenjar tiroid
Dada : Simetris kiri dan kanan tidak ada retraksi dinding dada
Tali pusat ; Sudah lepas di hari ke 7
Abdomen : Tidak ada kembung
Genetalia : Lubang uretra berada di tengah dan lubang anus berada di tengah
Ekstremitas : Atas : Refleks Grasping (+), Moro (+) dan Bawah : Refleks
Babinski (+)

3. Analisa
By. M Neonatus Usia 17 Hari Fisiologis.

4. Penatalaksanaan

a. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik

Ibu mengerti dan memahami tentang keadaan bayinya bahwa bayinya dalam
keadaan baik dan sehat.

11
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang

 Menjaga bayi agar tetap hangat

 Mengajarkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi.

 Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin atau


setiap 2-3 jam sekali atau kapan saat bayinya membutuhkan dan jika
bayinya tidur lama di bangunkan untuk menyusui.

 Memberitahu ibu untuk rutin datang ke fasilitas kesehatan untuk


melakukan imunisasi pada bayinya.

Ibu mengerti dan bersedian melakukan anjuran bidan.

c. Mendokumentasikan asuhann dan tindakan yang diberikan dalam bentuk


SOAP.

SOAP telah di buat.

12
BAB IV
PEMBAHASAN
Kunjungan pada bayi baru lahir dilakukan untuk menilai keadaan bayi
baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan mengenai masalah yang
terjadi. Pada kunjungan ini bayi By.M berusia 17 hari setelah bersalin. Hasil
dari kunjungan pada usia 17 hari tidak ditemukan masalah atau komplikasi
apapun.
Kunjungan pada bayi baru lahir usia 17 hari pada By.M mengatakan
bahwa bahwa bayinya menyusu kuat dan bergerak aktif. Dilakukan
pemeriksaan TTV diperoleh hasil Nadi : 122 x/m, Pernafasan: 31 x/m, Suhu:
36,4 OC. Pemeriksaan Antropometri Lingkar Kepala : 35 cm, Lingkar Dada :
36 cm, Panjang Badan: 50 cm, dan Berat Badan : 2570 gram. Hasil
pemeriksaan fisik Head To Toe diperoleh, Kepala : Ubun –ubun tidak cekung
tidak di temukan cepal hematum dan caput succedenium, Mata : Sclera putih
Konjungtiva merah muda, Hidung Tidak ada kotoran, Mulut : Bibir mera muda,
tidak ada sumbing bibir dan langit-langit, Leher : Tidak ditemukan pembesaran
vena jagularis dan kelenjar tiroid, Dada : Simetris kiri dan kanan tidak ada
retraksi didnding dada, Tali pusat, Sudah lepas di hari ke 7, Abdomen : Tidak
ada kembung, Genetalia : Lubang uretra berada di tengah dan lubang anus
berada di tengah, Ekstremitas : Atas : Refleks Grasping (+), Moro (+) dan
Bawah : Refleks Babinski (+)
Pada kunjungan ini, ibu dianjurkan untuk menjaga bayi agar tetap
hangat, mengajarkan ibu agar menjaga bayi tetap bersih, memberitau ibu untuk
sesering mungkin menyusui bayinya atau setiap 2-3 jam sekali atau saat bayi
membutuhkan asi, dan memberitahu ibu agar rutin datang kefasilitas kesehatan
untuk melakukan imunisasi pada bayinya.

Tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk menjaga kesehatan ibu dan

13
bayinya, baik fisik maupun psikologis, memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan bayi, nutrisi bayi, cara dan manfaat menyusui dan
pemberian imunisasi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan pada bayi M usia 17 hari berjalan dengan


baik. Kunjungan dilakukan dengan cara home visit dengan tujuan
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan
mendeteksi, serta menangani masalah - masalah yang terjadi. Selama
memberikan asuhan kebidanan berjalan dengan normal, proses laktasi
lancar dan tidak ditemukan adanya masalah atau komplikasi. Pada
pelaksanaan asuhan kebidanan pada By. M telah dilakukan sesuai
standar pelayanan dan berdasarkan teori yang ada dengan praktek yang
nyata.
a. Telah dilakukan pengkajian pada tanggal senin 21 November
2022 pukul 08 : 27 wita didapatkan hasil By. M usia 17 hari
fisiologis di puskesmas Karang Intan 1.
b. Telah dilakukan asuahan Kebidanan Neonatus dan bayi baru
lahir hasil observasi kebidanan TTV diperoleh hasil Nadi : 122
O
x/m, Pernafasan: 31 x/m, Suhu: 36,4 C. Pemeriksaan
Antropometri Lingkar Kepala : 35 cm, Lingkar Dada : 36 cm,
Panjang Badan: 50 cm, dan Berat Badan : 2570 gram. Hasil
pemeriksaan fisik Head To Toe diperoleh, Kepala : Ubun –ubun
tidak cekung tidak di temukan cepal hematum dan caput
succedenium, Mata : Sclera putih Konjungtiva merah muda,
Hidung Tidak ada kotoran, Mulut : Bibir mera muda, tidak ada

14
sumbing bibir dan langit-langit, Leher : Tidak ditemukan
pembesaran vena jagularis dan kelenjar tiroid, Dada : Simetris
kiri dan kanan tidak ada retraksi didnding dada, Tali pusat,
Sudah lepas di hari ke 7, Abdomen : Tidak ada kembung,
Genetalia : Lubang uretra berada di tengah dan lubang anus
berada di tengah, Ekstremitas : Atas : Refleks Grasping (+),
Moro (+) dan Bawah : Refleks Babinski (+).\
c. Telah di tetapkan analisa kebidanan yaitu By. M Neonatus usia
17 hari fisiologis.
d. Telah dilakukan penatalaksanaan dan evaluasi sebagai wujud
nyata asuhan kebidanan keluarga Neonatus bayi baru lahir yaitu
memberikan KIE Menjaga bayi tetap hangat, Mengajarkan ibu
untuk membersihkan bayi, Memberitahu ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin atau setiap 2-3 jam sekali atau kapan
saat bayinya membutuhkan dan jika bayinya tidur lama di
bangunkan untuk menyusui, Memberitahu ibu untuk rutin datang
ke fasilitas kesehatan untuk melakukan imunisasi pada bayinya.
e. Sudah dilakukan pendokumentasian secara SOAP pada bayi.
Asuhan kebidanan Neonatus dan bayi baru lahir telah di lakukan
pada By. M

B. Saran
1. Bagi mahasiswa diharapkan memperkaya pengetahuan serta
wawasan penulis dan dapat mempraktekkan dan memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga dapat meningkatkan
keterampilan penulis dalam mendokumentasikan Asuhan
Kebidanan dalam bentuk SOAP.

15
2. Pada Ny. I diharapkan lebih terbuka apabila ada memiliki keluhan
yang ia dan bayinya rasakan sehingga permasalahan yang di
rasakan dapat segera teratasi dengan baik.
3. Pada Ny. I diharapkan memperhatikan dan selalu mengingat
tanggal kunjungan ulang atau penyuntikan ulang imunisasi bayinya
di bulan selanjutnya.
4. Bagi klien diharapkan setelah dilakukannya asuhan kebidanan dapat
bermanfaat dan dapat diaplikasikan langsung oleh klien serta
sebagai pembelajaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ani Triana. 2019. SOSIALISASI TANDA-TANDA BAHAYA BAYI BARU


LAHIR DI PUSKESMAS GARUDA. STIKes Hang Tuah Pekanbaru.

Eka Murdiana. 2017. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU


LAHIR PADA BAYI NY ’’S’’ DENGAN HIPOTERMIA SEDANG DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SYEKH YUSUF GOWA. Universitas Islam Negri
Allauddin Makkasar.

Dzul Istiqomah. 2019. PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA BAYI


BARU LAHIR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN MORDIBILITAS DAN
MORTALITAS PADA BAYI BARU LAHIR. Universitas Muhamadiyah pringesewu
Lampung.

Kemenkes. 2022. Kemenkes dan UNICEF Perkuat Kapasitas Tenaga RS Guna Tekan
Kematian Bayi dan Anak. Surabaya.

17

Anda mungkin juga menyukai