Oleh:
NAMA YENI YULIANI
NPM 19220300102
Tanggal………….. 2022
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR KASUS
Oleh:
NAMA YENI YULIANI
NPM 19220300102
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
Assalamu’alaikumWr. Wb
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan seminar kasus Stase 1 dengan judul
kasus yaitu Asuhan Kebidanan Pada Ny.D G4P3A0 Hamil 12 Minggu Dengan Kurang
Energi Kronik Di Puskesmas Picung Kab.Pandeglang Tahun 2022. Penyusunan laporan ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, kerjasama dan arahan dari semua pihak sehingga
dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
atas bantuan serta bimbingan dari semua pihak, dan tidak lupa penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Drs. H.A Jacub Chatib, selaku ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof.Dr.Dr.dr.H.M.Hafizurrahman.,SH, MPH, sebagai Pembina Indonesia Maju
3. Dr.Astrid Novita, SKM.,MKM, selaku Rektor Universitas Indonesia Maju
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.KM Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Maryam Syarah Mardiyah, S.ST.,Bdn.,M.KM, selaku dosen pembimbing Stase 1, yang
telah memberikan masukan dan arahan.
10. Magdalena , selaku dosen responsif Stase 1 yang telah memberikan masukan dan
arahan.
11. Zaky S.SiT.,M.KM, selaku CI Responsif
12. Seluruh dosen dan Staf Pengajar Program Studi Profesi Bidan Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju
1
13. Seluruh teman-teman kelompok Program Studi Profesi Bidan, Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju, yang telah berbagi, saling dukung dan memberikan
masukan terbaik dalam penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih banyak
kekurangan serta keterbatasan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 3
3. Manfaat 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
1. Pengertian Hamil 5
BAB III TINJAUAN KASUS 14
BAB IV PEMBAHASAN 23
BAB V PENUTUP 26
1. Kesimpulan 26
2. Saran 26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu1. Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan
calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga
disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada
masa kehamilan2.
Tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2020-2024, yaitu
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya angka
kematian ibu, angka kematian bayi, prevalensi kekurangan gizi dan prevalensi
stunting, Kementerian Kesehatan telah menetapkan langkah-langkah yang
selanjutnya dirumuskan menjadi indikator-indikator yang relevan dalam
mengukur capaian kinerjanya salah satunya adalah persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)3.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK
pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan.
WHO juga mencatat 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan kekurangan energi kronis 4. Sementara prevalensi KEK di Asia
Selatan dan tenggara dari 777 juta pada tahun 2015 mengalami peningkatan
1
menjadi 815 juta pada tahun 2018 dan diperkirakan sedaknya sekitar 120 juta
dari wanita (60%) mengalami KEK5.
Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun 2020 yang terkumpul dari
34 provinsi menunjukkan dari 4.656.382 ibu hamil yang diukur lingkar lengan
atasnya (LiLA), diketahui sekitar 451.350 ibu hamil memiliki LilA < 23,5 cm
(mengalami risiko KEK). Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
persentase ibu hamil dengan risiko KEK tahun 2020 adalah sebesar 9,7%,
sementara target tahun 2020 adalah 16%. Kondisi tersebut menggambarkan
bahwa pencapaian target ibu hamil KEK tahun ini telah melampaui target
Renstra Kemenkes tahun 2020. Data ini diambil per tanggal 20 Januari 2021.
Jika capaian tersebut dibandingkan dengan ambang batas menurut WHO,
maka persentase bumil KEK di Indonesia termasuk masalah kesehatan
masyarakat kategori ringan (< 10 %)6.
Secara umum di Provinsi Banten Prevalensi KEK pada tahun 2019
sebanyak 18664 orang dan mengalami peningkatan yang signifikan pada
tahun 2020 yaitu sebanyak 26931 orang (69%). Sedangkan data prevalensi
KEK di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2019 sebanyak 2198 orang dan
pada tahun 2020 meningkat secara signifikan yaitu 3507 orang. Hal ini
tentunya menjadi perhatian yang sangat serius dari Pemerintah Provinsi
maupun Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan 7.
Pertumbuhan dan perkembangan janin ditentukan oleh gizi yang
diberikan ibu, baik yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu ketika masa
kehamilan, maupun yang diberikan ibu pasca janin dilahirkan. Selain itu, ibu
hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak
mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayi sebesar 1,5 kali
lipat 8. Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya
menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu di antaranya anemia,
2
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena
penyakit infeksi9.
Puskemas Picung adalah salah satu Puskesmas yang berada di wilayah
Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Menurut data prevalansi KEK yang
diperoleh dari UPTD Puskesmas Picung Kabupaten Pandeglang berdasarkan
jumlah ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Picung Kabupaten
Pandeglang tahun 2019 terdapat 96 orang, 2020 terdapat 93 orang dan 2021
cakupan angka kejadian KEK yaitu 99 ibu hamil KEK (12,19%) dari total ibu
hamil 812 ibu hamil. 14 Dari data tersebut bahwa kekurangan energi kronik
(KEK) pada ibu hamil sudah sangat mengkhawatirkan karena dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Berdasarkan
fenomena dan dampak yang terjadi tersebut peneliti merasa tertarik untuk
mengambil kasus tersebut yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.D
G4P3A0 Usia 28 Tahun Hamil 20 Minggu Dengan Kurang Energi Kronik Di
puskesmas Picung Kab. Pandeglang Tahun 2022”.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny.D
G1P0A0 Usia 21 Tahun Hamil 20 Minggu Dengan Kurang Energi kronik Di
Puskesmas Picung Kab. pandeglang Tahun 2022”.
b. Tujuan Khusus
1) Mampu Melakukan pengkajian data Subjektif pada Asuhan Kebidanan
Pada Ny.D G1P0A0 Usia 21 Tahun Hamil 20 Minggu Dengan Kurang
energi kronik Di Puskesmas picung Kab. Pandeglang Tahun 2022.
3
2) Mampu Melakukan pengkajian data Objketif pada Asuhan Kebidanan Pada
Ny.D G4P3A0 Usia 28 Tahun Hamil 12 Minggu Dengan Kurang energi
Kronik Di Puskesmas Picung Kab. pandeglang Tahun 2022.
3) Mampu melakukan Analisa data dengan menegakkan diagnosa Asuhan
Kebidanan Pada Ny.D G4P3A0 Usia 28 Tahun Hamil 12 Minggu Dengan
Kurang Energi kronik Di puskesmas picung Kab. pandeglang Tahun 2022.
4) Mampu melakukan penatalaksanaan dan Evaluasi asuhan kebidanan sesuai
prioritas permasalahan dan evaluasi pada Asuhan Kebidanan Pada Ny.D
G4P3A0 Usia 28 Tahun Hamil 12 Minggu Dengan Kurang Energi Kronik
Di Puskesmas Picung Kab. Pandeglang Tahun 2022.
3. Manfaat
a. Bagi Ibu Hamil
Memberikan pengetahuan Komunikasi, Informasi dan Edukasi serta
Konseling kepada ibu hamil agar bisa mengetahui dan cara mengatasi
kekurangan Energi kronik dengan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan
tinggi protein termasuk makanan pokok seperti nasi,ubi,dan kentang setiap
hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging,ikan,telur,kacang
kacangan atau susu sekurang kurang nya sehari sekali.
b. Bagi Bidan
Memberikan pengalaman secara nyata dan sebagian perbandingan teori
dan praktik dalam penerapan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Kekurangan energi kronik. Dan menambahkan wawasan para bidan dalam
memberikan pentalaksanaan baik secara farmakologi ataupun non
farmakologi untuk mengatasi kekurangan Enrgi Kronik.
c. Bagi Institusi
Dapat memberikan masukan dalam system pendidikan terutama untuk
tambahan materi perkuliahan dan memberikan informasi bagi mahasiswa
selanjutnya dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan
Kekurangan energi kronik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
a) Terhadap ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain :
anemia, perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan
terkena penyakit infeksi.
b) Terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.
c) Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR)20.
4. Faktor-faktor penyebab KEK
a) Umur ibu
Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20
tahun dikatakan memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil
yang terlalu muda, tidak 10 hanya meningkatkan risiko KEK namun juga
berpengaruh pada banyak masalah kesehatan ibu lainnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Puryabkti, 2019)
menyebutkan bahwa sebagian besar responden yang berada pada kategori
umur 20-35 tahun tidak mengalami KEK, dari 37 orang hanya 6 orang
(16,2%) yang mengalami KEK. Ibu dengan kategori umur >35 tahun, dari
7 orang terdapat 1 orang (10%) yang mengalami KEK. Kesimpulan dari
penelitian di atas yaitu umur ibu dapat mempengaruhi status gizi ibu pada
saat hamil.
b) Pendidikan
Rendahnya pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi terjadinya
risiko KEK, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan
mudah tidaknya seseorang untuk menyerap dan memahami pengetahuan
gizi yang diperoleh. Latar belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor
penting yang akan berpengaruh terhadap status kesehatan dan gizi).
6
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephanie dan Kartikasari
(2016) menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki pendidikan SD ke
bawah memiliki risiko KEK yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang
memiliki latar belakang pendidikan SMP ke atas. Kesimpulan dari
penelitian di atas yaitu pendidikan dapat mempengaruhi terjadinya risiko
KEK pada ibu20.
c) Status ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang
adalah tingkat keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga.
Keluarga yang memiliki pendapatan kurang, berpengaruh terhadap daya beli
keluarga tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephanie dan Kartikasari (2016
dalam Puryabakti, 2020) menyebutkan bahwa sebagian besar responden yang
berpendapatan di atas UMR tidak mengalami KEK, hanya terdapat 2 orang
responden (6,9%) yang berpendapatan di atas UMR mengalami KEK.
Responden yang berpendapatan di bawah UMR terdapat 5 orang (10,6%)
yang mengalami KEK. Kesimpulan dari penelitian di atas yaitu status
ekonomi dapat mempengaruhi risiko KEK pada ibu hamil. 20
5. Dampak yang ditimbulkan pada Ibu hamil KEK
Pada Ibu hamil kekurangan gizi kurang dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain : Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal dan terkena infeksi. Sehingga akan meningkatkan
kematian ibu. Pada saat persalinan kekurangan gizi akan mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan prematur atau sebelum waktunya,
perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar
cenderung akan meningkat. Sedangkan pada Janin, kurang gizi pada ibu hamil
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi BBLR21.
7
6. Pencegahan dan Penanggulangan Ibu Hamil KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan
protein termasuk makanan pokok seperti : nasi, ubi, dan kentang setiap hari
dan makanan yang mengandung protein seperti : daging, ikan, telur, kacang-
kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa
atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan
kalori. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah
cacingan, infeksi, dan muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan
kesehatan, terutama mencegah cacingan.
Upaya yang perlu dilakukan antara lain melalui program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
Konseling Calon Pengantin (CATIN), Pemeriksaan Ibu hamil Terpadu
(Pelayanan Antenatal Terpadu) serta dukungan lintas sektor, organisasi
profesi, tokoh masyarakat, LSM, dan institusi lainnya agar kegaiatan
penanggulangan ibu hamil KEK dapat dilaksanakan dan terkoordinasi dengan
baik21.
B. Tingkat Kecukupan Energi
1. Pengertian Kecukupan Energi
Kecukupan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila
ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktifitas yang
sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktifitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada
anak balita kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan
jaringan-jaringan baru sesuai dengan kesehatan. Keseimbangan energi dicapai
bila energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan sama dengan energi
yang dikeluarkan. Tingkat kecukupan energi dan protein didapat dari rata-rata
konsumsi energi dan protein perhari dibandingkan dengan angka kecukupan
8
gizi yang dianjurkan (AKG) dikalikan 100% disesuaikan dengan berat badan
aktual22.
9
3. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, kebutuhan energi meningkat menjadi sekitar
80.000 kkal, dimana 36.000 kkal untuk pembakaran tubuh dan 44.000 kkal
untuk pembuatan jaringan baru. Protein juga merupakan zat gizi yang penting
selama masa kehamilan. Hampir 70 % protein digunakan untuk kebutuhan
janin. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin,
keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya
pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentukan otak24
1. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh Bidan Pada ibu hamil kurang
energi kronik
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan, yaitu;
a. Melakukan pemeriksaan ibu hamil Terpadu(pelayanan Antenatal Terpadu).
b. Memberitahu ibu untuk makan makanan yang bervariasi dan cukup
mengandung kalori seperti nasi,ubi,dan kentang setiap hari dan makanan
yang mengandung protein seperti daging,ikan,telur,kacang-kacangan atau
susu sekurang kurang nya sehari sekali
c. Meminum air jahe dapat mengurangi gejala mual dan muntah secara
signifikan karena dapat meningkatkan mortalitas saluran cerna yaitu dengan
menggunakan 1 gr jahe sebagai minuman selama 4 hari.
Dalam jurnal Hasnita dan Hasnaeni 2021, Didapatkan hasil Terdapat
perbedaan rata-rata frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah intervensi
teh jahe sebesar 1,04 dengan p value = 0.000, yang artinya pemberian teh
jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester
I.
Jahe adalah tanaman dengan sejuta khasiat yang telah dikenal sejak lama.
Jahe merupakan salah satu rempah penting. Rimpangnya sangat banyak
manfaatnya, antara lain sebagai bumbu masak, minuman, serta permen dan
juga digunakan dalam ramuan obat tradisional.14
10
Keunggulan pertama jahe adalah kandungan minyak atsiri yang mempunyai
efek menyegarkan dan memblokir reflek muntah, sedang gingerol dapat
melancarkan darah dan saraf-saraf bekerja dengan baik. Hasilnya ketegangan
bias dicairkan, kepala jadi segar, mual muntah pun ditekan.14
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
e. Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan alkohol karena
selain dapat menimbulkan mual dan muntah juga dapat memiliki efek yang
merugikan untuk embrio serta menghambat sintesis protein.
f. Berikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari, untuk meningkatkan metabolism
serta mencegah terjadinya enchepalopaty dan memberikan ibu tablet tambah
darah dengan aturan minum sehari 1 kali setiap hari selama masa kehamilan.
2. Pengkajian dengan SOAP (Tinjauan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
Kekurangan energi kronik)
a. Subjektif
Data subjektif merupakan informasi yang diperoleh berdasarkan persepsi
klien tentang masalah Kesehatan mereka. Pada klien anak atau bayi, data
subjektif didapat dari orang tua atau sumber lainnya, yang berisi:
a) Identitas Pasien Berisi tentang biodata pasien dan penanggung jawab
yaitu menurut nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat.
b) Alasan datang Untuk mengetahui alasan ibu saat datang ke tempat
pelayanan kesehatan.
c) Keluhan utama Dikaji untuk menggali tanda atau gejala yang berkaitan
dengan kehamilan kurang energi kronik. Yaitu pola makan,asupan
makanan yang di konsumsi ibu hamil
b. Objektif
Data objektif merupakan informasi yang diperoleh melalui pengamatan,
observasi, dan Pengukuran atau pemeriksaan fisik dengan beberapa metode
11
(inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi), Terdiri dari:15
a) Keadaan umum untuk menilai status keadaan umum pasien, pada pasien
dengan kekurangan energi kronik dikaji apakah ibu tampak lemah, hal
tersebut merupakan tanda dan gejala hiperemesis gravidarum.
b) Tingkat kesadaran Untuk menilai status kesadaran ibu, ini dilakukan
dengan penilaian. Kekurangan energi kronik keadaan pasien
composmentis/sadar penuh
c) Tanda Vital15
(1) Tekanan darah : Tingkat I : tekanan darah sistolik menurun
(2) Nadi : Tingkat I : nadi meningkat sekitar 100 per menit16
(3) Suhu : Tingkat I : suhu kadang meningkat
(4) Berat Badan: Tingkat I : berat badan menurun
d) Pemeriksaan Fisik
(1) Muka : Tingkat I : muka tampak anemis karena terpengaruh pada
keadaan umum16
(2) Mata : Normal
(3) Mulut : Tingkat I : lidah kering
(4) Dada : Tingkat I : nyeri epigastrium
c. Analisa Data
Assessment merupakan pendokumentasian hasil Analisa dan
interpretasi dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan pasien yang
setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru
dalam data subjektif maupun objektif maka proses pengkajian data akan
sangat dinamis. Analisis yang tepat dan akurat akan mengikuti
perkembangan data pasein akan menjamin cepat diketahuinya perubahan
pada pasien dapat terus diikuti dan diambil keputusan atau Tindakan yang
tepat. 16
d. Planning
Planning adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan datang
12
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien sebaik mungkin atau
menjaga/mempertahankan Kesehatan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu Tindakan yang diambil harus membantu
pasien mencapai kemajuan dalam Kesehatan dan harus mendukung
rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
Nama Klien : Ny.D Nama Suami : Tn. R
Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun
13
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp Pasarlama rt 03/02 ds cililitan
14
• Mual dan muntah:
• Panas, mengigil : -
• Sakit kepala berat/terus menerus : -
• Penglihatan kabur : -
• Rasa nyeri/panas waktu BAK : -
• Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : -
• Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah, keputihan : -
• Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : -
• Oedema : -
2.5 Diet/makan
Sebelum Hamiil Sesudah Hamil
Makan
a. Frekuensi : 3 x/hari 1 x/hari
b. Jenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk
pauk pauk
(Keadaan sekarang
Mual muntah dan
tidak nafsu makan)
Minum
a. Frekuensi : 7 x/hari 7 x/hari
b. Jenis : air putih, the Air putih
Keluhan : tidak ada Tidak ada
15
2.7 Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : Siang 1 jam, malam 8 jam.
Seksualitas : 2 x dalam seminggu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2.8 Riwayat Imunisasi TT
TT1 : Sebelum menikah Tahun 2021
TT2 :-
TT3 :-
TT4 :-
TT5 :-
2.9 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Belum Pernah BerKB
4. Riwayat Kesehatan
4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita (Tidak Ada)
• Jantung: tidak ada
• Tekanan darah tinggi : tidak ada
• Hepar : tidak ada
• Diabetes melitus : tidak ada
• Anemia berat : tidak ada
• Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS : tidak ada
• Campak : tidak ada
16
• Malaria : tidak ada
• Tuberkulosis : tidak ada
• Gangguan mental : tidak ada
• Operasi : tidak ada
• Lain-lain : tidak ada
4.2 Perilaku kesehatan
• Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak
• Obat-obatan /jamu yang sering digunakan : Tidak
• Merokok, makan sirih : Tidak
• Irigasi vagina/ganti pakaian dalam : Tidak
5. Data Psikososial
5.1 Status perkawinan : Menikah
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 1 tahun
17
5.8 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas :
ibu dan keluarga tidak ada menganut kepercayaan apapun tentang
kehamilan, persalinan dan nifas
6. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Di dalam keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit keturunan,
penyakit kronis dan penyakit menular lainnya
B. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : compos mentis
3. Keadaan emosional : Stabil
4. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/70 mmHg Denyut nadi : 100x/
menit
Suhu tubuh : 36,5 ◦C Pernafasan : 20x /
menit
5. Tinggi badan : 150 cm Berat badan : 50 kg
6. IMT :
7. Kenaikan berat badan selama hamil: -
8. Penurunan berat badan dari awal Hamil: 2 kg
9. Pemeriksaan fisik
4.1 Muka
Kelopak mata : Simetris
Konjungtiva : Tidak Pucat
Sklera : An Ikterik/ Tidak Kuning
Mulut dan gigi : bersih tidak terdapat caries
Lidah : Terlihat kering
4.2 Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
4.3 Kelenjar getah benning : tidak terdapat pembengkakan
18
4.4 Dada : Palpasi Nyeri Tekan Pada Ulu Hati (Epigestrum)
Jantung : Normal
Paru : Normal, tidak terdapat sesak nafas
Payudara : Pembesaran : sesuai masa kehamilan
Puting susu : menonjol
Simetris : Ya
Benjolan/tumor : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
4.5 Punggung dan pinggang : Tidak nyeri
4.6 Posisi tulang belakang : lordosis
4.7 Ekstremitas atas dan bawah odema : tidak
Kekakuan sendi : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Refleks : positif
LILA : 21,5cm
4.8 Abdomen :
⮚ Inspeksi
Bentuk : bulat memanjang
bekas luka operasi : tidak ada
Striae Gravidarum: tidak ada
⮚ Palpasi
Leopold I : Teraba balotemen
⮚ Auskultasi : Belum terdengar denyut jantung janin
4.9 Ano-ganital
4.9.1 Inspeksi (Tidak dilakukan)
4.9.2 Periksa dalam (Tidak dilakukan)
19
Serviks dan vagina (jika ada indikasi)
C. ANALISIS DATA :
Ny. D Usia 28 tahun G4P3A0 Hamil 12 minggu dengan Kekurangan Energi
kronik
D. PENATALAKSANAAN :
1. Memakai alat perlindungan Diri (Masker, Gawn, Handscoon)
Ev: Telah digunakan
2. Informconcent dan membina hubungan baik dengan ibu
Ev: Telah dilakukan
3. Memberitahu kepada ibu bahwa dari hasil pemeriksaan ibu mengalami
kekurngan energi kronik, dimana didapatkan hasil dari keluhan pusing,
mual,nyeri ulu hati,lelah, dan tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan
didapatkan Keadaan Umum ibu Lemah, Kesadaran Penuh, pada TD ibu
20
90/70 sistoliknya menurun, Nadi 100x/mnt, Pernafasan 20x/mnt, suhu
36,50C,Lila 22cm
Ev: Ibu mengetahui keadaannya
4. Menjelaskan kepada ibu penyebab ketidaknyamanan bahwa mual
merupakan proses fisiologis pada kehamilan.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan
5. Memberitahu kepada ibu bahwa dampak dari kekurangan energi kronik
adalah dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain:Anemia,perdarahan,berat badan ibu tidak dapat bertambah secara
normal dan terkena infeksi,sehingga akan meningkatkan kematian
ibu,pada saat persalinan kekurangan gizi akan mengakibatkan persalinan
sulit dan lama,persalinan premature atau sebelum waktu nya,perdarahan
postpartum,serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung
meningkat,sedangkan pada janin ,kurang gizi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertubuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran,bayi bblr.
Ev: Ibu mengetahui tentang dampak dari Kekurangan energi kronik
6. Menganjurkan ibu untuk makan dengan porsi kecil tapi lebih sering
Ev: ibu akan mengikuti anjuran
7. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang menimbulkan mual
dan muntah (yaitu mengurangi makanan yang berminyak dan berbau
lemak sebaiknya dihindari)
Ev: Ibu mengatakan akan mengikuti anjuran
8. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bervariasi dan cukup
mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti
nasi,ubi,dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein
seperti daging,ikan,telur,dan kacang kacangan atau susu sekurang kurang
nya sehari sekali.
Ev: Ibu akan mengikuti anjuran
21
9. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
Ev: Ibu akan mengikuti anjuran
10. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi tablet tambah darah .
Ev: ibu akan mengikuti anjuran
11. Menganjurkan ibu miring kiri atau kanan kemudian duduk perlahan dan
setelah merasa kuat baru dapat berdiri jika ibu merasa pusing saat bangun
tidur
Ev: ibu akan mengikuti anjuran
12. Menganjurkan ibu untuk melakukan konsultasi dengan petugas gizi atau
nutritionis tentang asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil
Ev: ibu akan mengikuti anjuran
13. Menganjurkan ibu untuk Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein,
tembakau dan alkohol karena selain dapat menimbulkan mual dan muntah
juga dapat memiliki efek yang merugikan untuk janin serta menghambat
sintesis protein.
Ev: Ibu akan mengikuti anjuran
14. Memberikan ibu tablet vitamin B6 1,5 mg/hari, untuk meningkatkan
metabolism serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
Ev: Ibu akan meminum vit B6 yang diberikan
15. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang tanggal 12 januari 2022
mengevaluasi keadaan ibu serta memberikan therapy dan kolaborasi
dengan petugas gizi dalam mengatasi kekurangan energi kronik .
Ev: Ibu mengerti dan akan datang kunjungan ulang
16. Medokumentasikan hasil pemeriksaan
Ev : Tindakan yang telah di lakukan telah di dokumentasikan
22
23
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian Subjektif
Dalam kasus yang penulis ambil didapatkan data subjektif yaitu ibu
mengatakan dalam keadaan hamil dan kehamilan saat ini adalah kehamilan yang
ke empat dan tidak pernah keguguran. Umur kehamilan ibu 12 minggu, sudah
pernah periksa di Bidan bulan lalu hasil Testpack pada tanggal 15 oktober 2022
hasilnya positif. Ibu mengatkan mengeluh merasa lemah karena tidak nafsu
24
makan, nyeri ulu hati serta mual dan muntah sejak dalam usia kehamilan
Trimester pertama ini.
Dengan demikian penulis telah melakukan pengumpulan data subjektif
menggunakan metode yang sesuai dengan teori maka tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktek.
2. Pengkajian Objektfif
Data objektif merupakan informasi yang diperoleh melalui pengamatan,
observasi, dan Pengukuran atau pemeriksaan fisik dengan beberapa metode
(inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi), Terdiri dari:15 Keadaan umum Untuk
menilai status keadaan umum pasien, pada pasien dengan kekurangan energy
kronik dikaji apakah ibu tampak lemah, hal tersebut merupakan tanda dan gejala
kekurangan energi kronik. Tingkat kesadaran Untuk menilai status kesadaran ibu,
ini dilakukan dengan penilaian. Kekurangan Energi kronik keadaan pasien
composmentis/sadar penuh. Tanda Vital15 Tekanan darah : Tingkat I : tekanan
darah sistolik menurun, Nadi : Tingkat I : nadi meningkat sekitar 100 per menit 16
Suhu : Tingkat I : suhu kadang meningkat , Berat Badan: Tingkat I : berat badan
menurun. Pemeriksaan Fisik (Muka : normal, Mata : Normal, Mulut : Tingkat I :
lidah kering dan Dada : Tingkat I : nyeri epigastrium.
Pada kasus yang ditemukan oleh penulis, didapatkan Hasil pemeriksaan
didapatkan Keadaan Umum ibu Lemah, Kesadaran Penuh, pada TD ibu 90/70
sistoliknya menurun, Nadi 100x/mnt, Pernafasan 20x/mnt, suhu 36,5 0C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan muka tampak anemis, nyeri tekan pada ulu hati,
lidah terlihat kering.
Dengan demikian penulis telah melakukan pengumpulan data objektif
dengan melakukan pemeriksaan secara langsung sesuai asuhan kebidanan
dan menggunakan metode yang sesuai dengan teori maka tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktek.
3. Analisa Data
25
Assessment merupakan pendokumentasian hasil Analisa dan interpretasi dari
data subjektif dan objektif. Karena keadaan pasien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif
maupun objektif maka proses pengkajian data akan sangat dinamis. Analisis yang
tepat dan akurat akan mengikuti perkembangan data pasein akan menjamin cepat
diketahuinya perubahan pada pasien dapat terus diikuti dan diambil keputusan
atau Tindakan yang tepat. 16
Setelah dilakukan pengkajian subjektif dan objektif maka penulis melakukan
langkah berikutnya yaitu menganalisa data untuk menentukan masalah kesehatan
yang dialami yaitu dengan Diagnosa Ny.D usia 28 Tahun G4P3A0 Hamil 12
Minggu dengan Kekurangan Energi kronik.
4. Pentalaksanaan dan Evaluasi
Pada kasus yang ditemukan oleh Penulis, pada kasus Ny.D dengan
Kekurangan Energi kronik telah dilakukan Penatalaksanaan sesuai dengan
rencana tindakan dan sudah dilakukan secara menyeluruh dan pada evaluasi
ditemukan ibu akan mengikuti anjuran dan mengetahui apa yang telah dijelaskan
oleh Bidan.
Dari hasil penatalaksanna yang diberikan oleh pengkaji kepada pasien Ny.D
dengan Kekurangan Energi kronik, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Sudah dilakukan pengkajian data Subjektif pada Ny.D Usia 28 Tahun
26
G4P3A0 Hamil 12 Minggu Dengan Kekurangan Enerdi Kronik di
Puskesmas Picung Kab pandeglang, Tahun 2022.
b. Sudah dilakukan pengkajian data Objketif Ny.D Usia 28 Tahun G4P3A0
Hamil 12 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronik Di puskesmas Picung
Kab Pandeglang, Tahun 2022.
c. Sudah didapatkan diagnosa pada asuhan kebidanan yaitu Ny.D Usia 28
Tahun G4P3A0 Hamil 12 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronik Di
Puskesmas Picung Kab pandeglang, Tahun 2022.
d. Telah dilakukan penatalaksanaan dan Evaluasi sesuai teori dan kebutuhan
Ny.D dengan kekurangan Energi Kronik.
2. Saran
a. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu mengetahui dalam menangani Kekurangan Energi Kronik
dengan mengkonsumsi makan-makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
b. Bagi Bidan
Disarankan bagi bidan hendaknya lebih aktif dalam memberikan konseling
tentang Kekurangan Energi Kronik serta cara mengatasinya terutama dalam
memberikan penyuluhan tentang makan-makanan yang tinggi kalori dan
tinggi protein serta bisa berkolaborasi dengan petugas gizi atau nutritionis
dan dokter dalam hal asupan makanan untuk ibu hamil terutama dengan
keluhan kekurangan energi kronik.
c. Bagi Institusi
Agar menjadi bahan tambahan mahasiswi kebidanan dalam melakukan
penatalaksanaan pada ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Makassar. Media Kesehat. Politek. Kesehat. Makassar 16, 53 (2021).
15. Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. in (EGC, 2018).
16. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. (Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2018).
29
DOKUMENTASI
- INFORMED CONSENT
- FOTO
- LINK VIDEO
30