Anda di halaman 1dari 19

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 5


Praktik Kolaborasi Interprofesional

Oleh:

NAMA : INDAH AYU NURLESTARI


NPM : 19220200062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

SOP dengan judul:

PENANGANAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh:
NAMA : INDAH AYU NURLESTARI
NPM :19220200062

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Jakarta, Maret 2023

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(........................................................)
NIDN

ii
LEMBAR PENGESAHAN
SOP dengan judul:

PENANGANAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh:
NAMA : INDAH AYU NURLESTARI
NPM :19220200062

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan Maret tahun 2023 di hadapan tim
penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Departemen
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

Jakarta, Maret 2023

Menyetujui,
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes. Gaidha K Pangestu,S.Tr.Keb.,M.Keb


NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

(.........................................................)
NIDN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang
berjudul “PENANGANAN ANEMIA PADA IBU HAMIL”
Dalam penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, dan masukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. A. Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju.
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH., SH selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM., MKM., selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Ns. Susaldi, S.ST., M. Biomed., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes., selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik
Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am.Keb., SKM., MKM., selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., MKM., selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju dan selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyempaikan presentasi
serta memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada penulis.
9. Uci Ciptiasrini, STr.Keb., Bdn., SKM., M.Kes selaku dosen pembimbing
kelompok 6 yang senantiasa mendampingi penulis dan tim, serta berkenan untuk
memberikan pengarahan serta dukungan dalam membimbing penyusunan
laporan ini.

iv
10. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes selaku dosen pembimbing kelompok 6 yang
senantiasa mendampingi penulis dan tim, serta berkenan untuk memberikan
pengarahan serta dukungan dalam membimbing penyusunan laporan ini.
11. Madinah Munawaroh, S.Tr.Keb, M.Kes., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyampaikan presentasi
serta memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada penulis.
12. Bdn. Komalasari, S.Tr.Keb., selaku CI responsi yang telah memberikan masukan
dan bimbingan serta saran perbaikan kepada penulis.
13. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Sarjana Terapan Kebidanan dan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses
pendidikan.
14. Terima kasih kepada keluarga saya yang tidak henti-hentinya mendoakan,
mendukung, memberikan nasihat, semangat serta motivasi dalam penyusunan
penulisan ini.
15. Rekan-rekan seperjuanganku yang saling mendukung dan menyemangati satu
sama lain.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas seminar ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan kedepannya.

Jakarta, Maret 2023


Penulis

(Indah Ayu NurLestari)

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iv

DAFTAR ISI................................................................................................................vi

I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAMA............................vii

II. REKOMENDASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BARU


......................................................................................................................................ix

III. PEMBAHASAN............................................................................................xiii

IV. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................xviii

VI. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................xix

vi
I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAMA

PENANGANAN ANEMIA IBU HAMIL

No.Dokumen : 001/SOP/PMB/2023
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 1-2

IBI CIANJUR

I. PENGERTIAN Anemia Ibu Hamil adalah suatu kondisi ibu hamil di mana terdapat
kekurangan sel darah merah atau haemoglobin dengan standart hasil
pemeriksaan Kadar Hb < 11 gr/dl pada trimester I dan III atau Kadar Hb
< 10,5 gr/dl pada trimester II.
II. TUJUAN Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penanganan anemia pada ibu
hamil
III. KEBIJAKAN 1. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kementerian Kesehatan RI, 2010, Pedoman Ante Natal Terpadu
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual
IV. REFERENSI  Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes RI, 2010
V. PROSEDUR 1 Petugas melihat tanda kepucatan pada telapak tangan, bibir dan
sklera mata apakah sangat pucat atau agak pucat.
2 Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana untuk
melakukan pemeriksaan kadar Hb.
3 Petugas mengklasifikasikan anemia berat, anemia, dan tidak anemia.
4 Petugas memberikan Tablet tambah darah sesuai kebutuhan
5 Petugas memberikan suplementasi TTD 2 kali sehari selama 90 hari
untuk anemia berat.
6 Petugas mengevaluasi setelah 90 hari pemberian, apabila ada
perbaikan lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca salin.
7 Petugas melakukan rujukan ke pusat pelayanan yang lebih tinggi
apabila setelah 90 hari pemberian TTD kadar haemoglobin tidak
meningkat untuk mencari penyebab anemia
8 Petugas memberikan KIE pada pasien tentang anemia pada ibu
hamil.

vii
VI. DIAGRAM ALIR
Inspeksi tanda Pemerikaan HB dengan alat
anemia laboratorium sederhana

Memberikan TTD sesuai Mengklasifikasi


klasifikasi anemia anemia

Evaluasi setelah 90 hari Tidak ada kenaikan


pemberian TTD HB, Pasien di rujuk

Konseling tentang
anemia

VII. UNIT TERKAIT 1 KIA


2 Labolatorium sederhana
VIII. DOKUMEN 1 Rekam medic
TERKAIT 2 Buku KIA
3 Rujukan Internal
4 Form pemeriksaan lab

viii
II. REKOMENDASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BARU

PENANGANAN ANEMIA IBU HAMIL

No.Dokumen : 001/SOP/PMB/2021
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 4 November 2021
Halaman : 1-4
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
PROFESI BIDAN
IBI CIANJUR PROGRAM PROFESI
FAKULTAS VOKASI
UIMA
I. PENGERTIAN Anemia pada ibu hamil adalah suatu kondisi yang terjadi karena adanya
peningkatan volume darah selama kehamilan untuk pembentukan
plasenta, janin dan cadangan zat besi dalam ASI. Kadar Hb pada ibu
hamil menurun pada trimester I dan terendah pada trimester II,
selanjutnya meningkat kembali pada trimester III. Penurunan kadar Hb
pada ibu hamil yang menderita anemia sedang dan berat akan
mengakibatkan peningkatan risiko persalinan, peningkatan kematian
anak dan infeksi penyakit (Kemenkes RI, 2020).
II. TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penanganan anemia pada ibu
hamil
2. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil
3. Mempersiapkan kewaspadaan terjadinya pendarahan pada saat
persalinan.
III. KEBIJAKAN 1. PMK No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
2. PMK N0 28 Tahun 2017 Tentang Registrasi dan Penyelenggaraan
Praktek Kebidanan
3. PMK No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
4. MK No 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa
Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, Dan Pelayanan
Kesehatan Seksual

IV. REFERENSI 1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kementerian Kesehatan RI,


Tahun 2020.
V. PROSEDUR Alur Kedatangan Pasien kehamilan pada unit pelayanan

ix
kebidanan
1. Ibu hamil datang untuk pemeriksaan ANC
2. Anamnesis keluhan ibu hamil
3. Melakukan tindakan pencegahan infeksi secara rutin : Cuci tangan,
dan APD sesuai standard.
4. Petugas melihat tanda kepucatan pada telapak tangan, bibir dan
sklera mata apakah sangat pucat atau agak pucat.
5. Petugas melakukan pemeriksaan Hb dengan alat laboratorium
sederhana untuk melakukan pemeriksaan kadar Hb.
4. Petugas mengklasifikasikan anemia berat, anemia sedang, anemia
ringan dan tidak anemia.
5. Petugas memberikan Tablet tambah darah sesuai kebutuhan
6. Petugas memberikan suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang
saat ini banyak tersedia di PMB adalah tablet tambah darah yang
berisi Ferro Sulfat Eksikatus 200 mg ( setara dengan 60 mg besi
elemental)
7. Petugas memberikan suplementasi TTD 2 kali sehari selama 90
hari untuk anemia berat.
8. Petugas mengevaluasi setelah 90 hari pemberian, apabila ada
perbaikan lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca salin.
9. Petugas melakukan rujukan ke pusat pelayanan yang lebih tinggi
apabila setelah 90 hari pemberian TTD kadar haemoglobin tidak
meningkat untuk mencari penyebab anemia
10. Petugas memberikan KIE pada pasien tentang anemia pada ibu
hamil.
11. Petugas melakukan kolaborasi dengan tim medis.

x
VI. DIAGRAM ALIR
Ibu hamil datang untuk pemeriksaan ANC

Anamnesa keluhan ibu Rujuk ke RS/ Fasilitas


hamil kesehatan tingkat lanjutan
untuk tatalaksanan lebih
lanjut
Tindakan pencegahan rutin :
cuci tangan, APD sesuai
standar

Pemerikaan menggunakan
Inspeksi tanda alat laboratorium sederhana
anemia

Memberikan TTD dan asam folat


sesuai klasifikasi anemia
Tidak anemia : 11 gr/dl
Anemia ringan : 10,0 – 10,9 dr/dl
Anemia sedang : 7,0 – 9,0 gr/dl
Anemia berat : <7 gr/dl
Pemberian TTD dan asam
folat Rujuk

Pasien pulang

xi
VII. UNIT TERKAIT 1. KIA
2. Labolatorium sederhana
VIII. DOKUMEN 1. Rekam medic
TERKAIT 2. Buku KIA
3. Lembar Rujukan
4. Form pemeriksaan lab

xii
III. PEMBAHASAN

USULAN PERUBAHAN
NO ITEM SOP ASLI KETERANGAN
SOP

1. Pengertian Anemia Ibu Hamil Anemia pada ibu hamil Update pengertian
adalah suatu kondisi adalah suatu kondisi yang
ibu hamil di mana terjadi karena adanya
terdapat kekurangan peningkatan volume darah
sel darah merah atau selama kehamilan untuk
haemoglobin dengan pembentukan plasenta, janin
standart hasil dan cadangan zat besi dalam
pemeriksaan Kadar ASI. Kadar Hb pada ibu
Hb < 11 gr/dl pada hamil menurun pada
trimester I dan III atau trimester I dan terendah
Kadar Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II,
pada trimester II. selanjutnya meningkat
kembali pada trimester III.
Penurunan kadar Hb pada
ibu hamil yang menderita
anemia sedang dan berat
akan mengakibatkan
peningkatan risiko
persalinan, peningkatan
kematian anak dan infeksi
penyakit (Kemenkes RI,
2020).

2. Tujuan Sebagai acuan dalam 1. Sebagai acuan dalam Update tujuan


penatalaksanaan
penatalaksanaan
penanganan anemia pada

xiii
penanganan anemia ibu hamil
2. Mengenali secara dini
pada ibu hamil
adanya komplikasi yang
mungkin terjadi selama
hamil
3. Mempersiapkan
kewaspadaan terjadinya
pendarahan pada saat
persalinan.

3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri 1. PMK No 320 Tahun 2020 a. SOP lama terdapat
kesehatan Republik Tentang Standar Profesi
Indonesia Nomor Bidan 3 kebijakan
1464/Menkes/Per/X/ 2. PMK N0 28 Tahun 2017 b. SOP baru terdapat
2010 tentang Izin Tentang Registrasi dan
dan Penyelenggaran Penyelenggaraan Praktek 4 kebijakan
Praktik Bidan. Kebidanan
Jakarta: Menteri 3. PMK No 320 Tahun 2020 SOP baru di buat di
Kesehatan Republik Tentang Standar Profesi tahun 2021 sehingga
Indonesia. Bidan
2. Kementerian 4. MK No 21 Tahun 2021 penulis menganti
Kesehatan RI, 2010, Tentang Penyelenggaraan
Pedoman Ante Natal Pelayanan Kesehatan beberapa kebijakan
Terpadu Masa Sebelum Hamil, terbaru
3. Peraturan Menteri Masa Hamil, Persalinan,
Kesehatan No 97 Dan Masa Sesudah
Tahun 2014 Tentang Melahirkan, Pelayanan
Pelayanan Kontrasepsi, Dan
Kesehatan Masa Pelayanan Kesehatan
Sebelum Hamil, Seksual
Masa Hamil,
Persalinan, Dan
Masa Sesudah
Melahirkan,
Penyelenggaraan
Pelayanan
Kontrasepsi, Serta
Pelayanan
Kesehatan Seksual
4. Referensi Pedoman Pelayanan Pedoman Pelayanan Update referensi
Antenatal Terpadu Antenatal Terpadu,
Kemenkes RI, 2010 Kementerian Kesehatan RI,
Tahun 2020.

xiv
5. Prosedur 1 Petugas melihat 1. Ibu hamil datang untuk SOP lama : ibu
tanda kepucatan pemeriksaan ANC
hamil anemia hanya
pada telapak 2. Anamnesis keluhan ibu
tangan, bibir dan hamil diberikan TTD saja
sklera mata apakah 3. Melakukan tindakan
sangat pucat atau pencegahan infeksi SOP baru : ibu hamil
agak pucat. secara rutin : Cuci
2 Petugas melakukan tangan, dan APD sesuai anemia diberikan
pemeriksaan standard. TTD dan asam folat.
laboratorium 4. Petugas melihat tanda
sederhana untuk kepucatan pada telapak Kandungan dalam
pemeriksaan kadar tangan, bibir dan sklera asam folat baik
Hb. mata apakah sangat
3 Petugas pucat atau agak pucat. untuk pembentukan
mengklasifikasikan 5. Petugas melakukan sel dan sistem saraf
anemia berat, pemeriksaan Hb dengan
anemia, dan tidak alat laboratorium termasuk sel darah
anemia. sederhana untuk merah.
4 Petugas melakukan pemeriksaan
memberikan Tablet kadar Hb.
tambah darah 6. Petugas
sesuai kebutuhan mengklasifikasikan
5 Petugas anemia berat, anemia
memberikan sedang, anemia ringan
suplementasi TTD dan tidak anemia.
2 kali sehari 7. Petugas memberikan
selama 90 hari Tablet tambah darah
untuk anemia sesuai kebutuhan
berat. 8. Petugas memberikan
6 Petugas suplementasi besi dan
mengevaluasi asam folat. Tablet yang
setelah 90 hari saat ini banyak tersedia
pemberian, apabila di PMB adalah tablet
ada perbaikan tambah darah yang
lanjutkan berisi Ferro Sulfat
pemberian tablet Eksikatus 200 mg
sampai 42 hari ( setara dengan 60 mg
pasca salin. besi elemental)
7 Petugas melakukan 9. Petugas memberikan
rujukan ke pusat suplementasi TTD 2 kali
pelayanan yang sehari selama 90 hari
lebih tinggi apabila untuk anemia berat.

xv
setelah 90 hari 10. Petugas mengevaluasi
pemberian TTD setelah 90 hari
kadar haemoglobin pemberian, apabila ada
tidak meningkat perbaikan lanjutkan
untuk mencari pemberian tablet sampai
penyebab anemia 42 hari pasca salin.
8 Petugas 11. Petugas melakukan
memberikan KIE rujukan ke pusat
pada pasien pelayanan yang lebih
tentang anemia tinggi apabila setelah 90
pada ibu hamil. hari pemberian TTD
kadar haemoglobin tidak
meningkat untuk
mencari penyebab
anemia
12. Petugas memberikan
KIE pada pasien tentang
anemia pada ibu hamil.
13. Kolaborasi dengan
tenaga medis.
6. Diagram Diagram alir Diagram alir penanganan SOP lama : ibu
Alir penanganan anemia anemia pada ibu hamil hamil anemia hanya
pada ibu hamil dengan dengan memberikan TTD diberikan TTD saja
memberikan TTD dan asam folat sesuai
SOP baru : ibu hamil
sesuai kebutuhan. klasifikasi anemia.
anemia diberikan
TTD dan asam folat.
Kandungan dalam
asam folat baik
untuk pembentukan
sel dan sistem saraf
termasuk sel darah
merah.

7. Unit 1. KIA Tidak ada revisi unit terkait


2. Labolatorium
Terkait
sederhana

xvi
pada SOP baru

8. Dokumen 1. Rekam medic Tidak ada revisi dokumen


2. Buku KIA
Terkait terkait pada SOP baru
3. Rujukan Internal
4. Form pemeriksaan
lab

xvii
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil SOP Baru dan pembahasan pada laporan ini dapat disimpulkan
tatalaksana penanganan anemia pada ibu hamil pada pemberian TTD ditambah
dengan asam folat, karena kandungan dalam asam folat baik untuk pembentukan
sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sehingga dapat mempercepat
penanganan anemia pada ibu hamil.

II. Saran

a. Bagi tenaga kesehatan

SOP Baru ini dapat digunakan oleh semua tenaga kesehatan di unit terkait,
sebagai pedoman untuk dipatuhi dan dilaksanakan karena prosedur sudah di
update dengan ilmu dan kebijakan terkini yaitu Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu, Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2020.

b. Bagi lahan praktek

1. Mensosialisasikan perubahan alur pelayanan kepada pengguna layanan.

2. Melakukan monitoring dan evaluasi tatalaksana penanganan anemia pada


ibu hamil menyesuaikan dengan kebijakan terbaru yang ada di Pedoman
Pelayanan Antenatal Terpadu, Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2020.

c. Bagi Ibu Hamil

Agar dapat rutin melakukan kunjungan ANC dengan 10 T standar minimal


4x, aktif dan rutin dalam mengikuti kegiatan kelas ibu hamil agar dapat
terdeteksi lebih dini faktor resiko terjadinya anemia pada ibu hamil dapat
dicegah dan diatasi dengan baik.

xviii
V. DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Ante Natal Terpadu; 2010.


2. MK No 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Pelayanan Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual.
3. Modul penyusunan standar operasional prosedur - kesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Kementrian Kesehatan RI; 2020.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.
7. PMK No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan.
8. PMK N0 28 Tahun 2017 Tentang Registrasi dan Penyelenggaraan Praktek
Kebidanan.
9. PMK No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan.

xix

Anda mungkin juga menyukai