Anda di halaman 1dari 62

STASE

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS

PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa : Sulis Setiyowati

NIM : 2215901129

Ruang : KIA Puskesmas Modung

Tanggal Praktik : 26Juni s/d 22Juli 2023

Pembimbing : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes

Berkas Yang Dikumpulkan : 1 askeb, kontrak pembelajaran, Laporan Harian,

Daftar Prefensi Mahasiswa, Jurnal Refleksi

Kritis.

Hari, Tanggal Penyerahan : 6Juli 2023

Panerima : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes


DAFTAR PRESENSI MAHASISWA
NAMA : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
RUANGAN : Ruang Bersalin Puskesmas Modung
PKM / RS : PUSKESMAS MODUNG
N RUANGAN HARI/TGL DATANG PULANG PARAF PARAF
O MHS CI
1. KaberPkmModung Senin 07.15 14.00
26 juni 2023
2. KaberPkmModung Selasa 07.15 14.00
27 Juni 2023
3. KaberPkmModung Rabu 07.15 14.00
28 Juni 2023
4. KaberPkmModung Kamis 07.15 14.00
29 juni 2023
5. KaberPkmModung Jumat 07.15 11.00
30 juli 2023
6. KaberPkmModung Sabtu 07.15 13.00
1 juli 2023
7. KaberPkmModung Senin 07.15 14.00
03 juli 2023
8. KaberPkmModung Selasa 07.15 14.00
04 juli 2023
9. KaberPkmModung Rabu 07.15 14.00
5 juli 2023
10. KaberPkmModung Kamis 07.15 14.00
6 juli 2023
11. KaberPkmModung Jumat 07.15 13.00
7 juli 2023
12. KaberPkmModung Sabtu 07.15 13.00
8 juli 2023
13. KaberPkmModung Senin 07.15 14.00
10 juli 2023
14. KaberPkmModung Selasa 07.15 14.00
11 juli 2023
15. KaberPkmModung rabu 07.15 14.00
12 juli 2023
16. KaberPkmModung kamis 07.15 14.00
13 juli 2023
17. KaberPkmModung Jum’at 07.15 14.00
14 juli 2023
18. KaberPkmModung Sabtu 07.15 14.00
15 juli 2023
19. KaberPkmModung senin 07.15 14.00
17 juli 2023
20. KaberPkmModung selasa 07.15 14.00
18 juli 2023
21. KaberPkmModung rabu 07.15 14.00
19 juli 2023
22. KaberPkmModung kamis 07.15 14.00
20 juli2023
23. KaberPkmModung Jum’at 07.15 11.00
21 juli2023
24. KaberPkmModung sabtu 07.15 12.00
22 juli2023
DUKUMENTASI PENCAPAIAN STASE ASUHAN
KEBIDANAN FISILOGIS PERSALINAN DAN BAYI BARU
LAHIR

(LOGBOOK)

Program Studi : Profesi Bidan


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan fisiologis persalinan dan bayi
baru lahir
Kode Mata Kuliah : Bd. 704
Beban SKS : 4 SKS
Semester : I

Tempat Praktek : Puskesmas Modung


Waktu/ Periode :26 Juni s/d 22Juli 2023

Nama Peserta Didik : Sulis Setiyowati


NIM : 2215901129
Kelas :C
Dosen Pembimbing Lahan : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA


TAHUN 2022-2023

LAPORAN KEGIATAN HARIAN


NAMA : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
RUANGAN : Ruang Bersalin (Kaber)
PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG
HARI/TGL :26Juni s/d 2Juli 2023
N PUKUL KEGIATAN TTD
O PEMBIMBING
Melakukan pengkajian pada pasien
1 08.00
ibu bersalin
2
09.00 Memeriksa tanda tanda vital klien
3 Menjelaskan tentang masalah yang
09.30
dihadapi oleh ibu bersalin
Memberikan konseling tentang
4 10.00
persalinan fisiologis
Memberikan konseling tentang
6
10.30 pencegahan dan penanganan masalah
persalinan
Memberikan KIE tentang pola hidup
7
11.00 sehat dan nutrisi yang seimbang dan
nutrisi bayi baru lahir
8
11.30 Melakukan pencatatan dan pelaporan

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS PERSALINAN
DAN BAYI BARU LAHIR
DI UPTD PUSKESMAS MODUNG

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Persalinan
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh :
Nama : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
KELAS :C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUSADA MADURA
2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS PERSALINAN DAN BAYI BARU


LAHIR
DI PUSKESMA MODUNG

Disusun Oleh :
Nama : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
Kelas : C

Tanggal Pemberian Asuhan 3 Juli 2023

Disetujui :

Kepala Ruangan
Tanggal :
Di : PuskesmasModung ( Sumiyati.A.Md.Keb )
NIP. 196711181988122001

Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : Puskesmas modung (Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes
NIDN. 0707028903

Pembimbing Kasus
Tanggal :
Di : Puskesmas Modung ( Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
NIP. 199102032023212002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang dilimpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
selama di Puskesmas Modung
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di STIKes
Ngudia Husada Madura untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini terutama:
1. Dr. M. Hasinuddin, S.Kep.,M.Kes selaku ketua STIKES NGUDIA HUSADA
Madura.
2. Lelly Aprilia Vidayati,S.ST,M.Keb selaku ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan
3. Pembimbing klinik Muizzatul Husna,STr.Keb
4. Enggal Sari Maduratna,S.ST,M.AP.,M.Kes selaku pembimbing Akademik
Profesi Bidan.
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan
Asuhan Kebidanan selanjutnya.

                                                                                    Bangkalan,                      2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin & uri)
yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori-
teori yang kompleks. Faktor-faktor hormonal prostaglandin, struktur uterus,
sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor
yang mengakibatkan persalinan dimulai. Seperti diketahui progesterone
merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar hormon ini
karena kira-kira 1-2 Mgg sebelum partus dimulai.
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini merupakan faktor yang
dapat mengganggu sirkulasi uteruplasenter sehingga plasenta mengalami
degenerasi. Selanjutnya dengan berbagai tindakan, persalinan dapat dimulai,
misalnya dengan pemecahan ketuban, penyuntikan oksifosin (sebaiknya
dengan jalan infus intravena), dll (Ilmu Kebidanan, Sarwono
Prawirohardjo : 181).

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan & melaksanakan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin dengan melakukan pengkajian data subyektif dan
obyektif, membuat diagnosa masalah, menyusun rencana asuhan
kebidanan sesuai masalah, melaksanakan rencana asuhan, dan
mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan & memberikan asuhan
kebidanan pada Ibu bersalin, yaitu :
1. Melaksanakan pengkajian data subyektif & obyektif.
2. Membuat diagnose & masalah yang timbul
3. Melaksanakan rencana asuhan yang sudah dibuat
4. Melaksanakan dan mampu mengevaluasi tindakan yang sudah
dilakukan sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
 Persalinan (partus) adalah
 Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dalam (janin + uri)
yang dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir
atau jalan lain. (Rustam Moechtar : Obsetri : 91)
 Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri) (Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu
Kebidanan,Penyakit Kandungan dan KB : 157)
 Proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu) lahir spontan dengan presentasi kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.

2.1.2 Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan


A. Teori Penurunan Hormon
1-2 Mgg sebelum partus mulai terjadi penurunan hormon
estrogen&progesterone. Progesteron menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga menimbulkan his.
B. Teori Plasenta Menjadi Tua
Menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron yang
menyebabkan pembuluh darah, hal ini menimbulkan kontraksi
rahim.
C. Teori Distenti Rahim
Rahim yang membesar & meregang menyebabkan isehemia
otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
D. Induksi Partus
 Gangguan Caminaria : Beberapa Caminaria dimasukkan
dalam kanali servikalis dengan
tujuan merangsang franken house.
 Amniotomi : Pemecahan ketuban
 Oksitosin Drip : Pemberian oksitosin menurut tetesan
per infuse.

2.1.3 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


A. Beberapa minggu sebelum wanita melahirkan terdapat tanda-
tanda.
1. Lightening atau selling atau droping yaitu kepala turun
memasuki PAP terutama pada primigravidarum, dan
multigravida tidak begitu tampak.
2. Perut kelihatan membesar dan melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing (poliki suria)
karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemak dan uterus.
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah biasa bercampur darah (Bloody Show).
B. Tanda-tanda inpartu
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering
dan teratur.
2. Kecil lender bercampur darah (show) yang lebih banyak
karena robekan-robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan
pertumbuhan telah ada.
2.1.4 Mekanisme Persalinan
A. Kala I
Adalah waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm.
 Dibagi menjadi 2 fase
1) Fase Laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat, pembukaan 1-
3 cm, berlangsung 7-8 jam.
2) Fase Aktif
a. Periode akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 3-4 cm
b. Periode dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 4-9 cm
c. Periode deselarasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 9-10 cm.
 Kala I berlangsung 13 jam untuk primigravita 7 jam untuk
multigravida
 Ketuban akan pecah sendiri bila atau dipecahkan ketika
pembukaan hamper lengkap. Bila telah pecah sebelum
mencapai pembukaan disebut ketuban pecah dini.
 Pemantauan pada Kala I
1. His/Kontraksi : - Frekuensi (minimal 2x tiap 10 menit)
- Lamanya (minimal 40 detik)
- Kekuatan ½ jam
2. DJJ setiap ½ jam pada fase aktif
 Normal : 120-160x/ menit
 Bila lebih 160x/ menit dan kurang 120x/ menit
mungkin menunjukkan gawat janin.
3. Tanda-tanda vital; status kandung kemih setiap 4 jam,
pemberian makanan & minuman yang cukup.
4. Bila ketuban pecah, periksa warna cairan, kepekatan,
jumlah cairan.
 U : Berarti selaput ketuban utuh (belum pecah)
 J : Berarti warna cairan ketuban jernih
 M : Berarti cairan ketuban bercampur dengan
mekonium.
 D : Berarti cairan ketuban bercampur dengan
darah.
 K : Berarti tidak ada cairan ketuban atau kering.
5. Pemeriksaan dalam setiap 4 jam (pembukaan serviks,
penipisan serviks, penurunan bagian terendah, molase.
 Molase (penyusupan) kepala janin.
 O : Tulang-tulang kepala janin terpisah
dengan mudah dipalpasi.
 + : Tulang-tulang di kepala janin hanya
saling bersentuhan.
 ++ : Tulang-tulang kepala janin hanya
saling bertumpang tindih tetapi masih
dapat dipisahkan.
 +++ : Tulang-tulan janin tumpang tindih dan
tidak dapat dipisahkan.
 Tindakan yang dilakukan selama Kala I
1. Menghadirkan orang yang dianggap penting
oleh ibu.
2. Mengatur aktivitas dan posisi ibu
3. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his.
4. Menjaga privasi ibu.
5. Menjelaskan tentang kemajuan persalinan.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Masase punggung dan uterus
8. Mengatasi rasa panas
9. Pemberian cukup minum
10. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
B. Kala II
Adalah dimulai dari pembukaan lengkap sampai pengeluaran
bayi seluruhnya.
1. Tanda dan gejala Kala II
o Adanya dorongan untuk mengejan
o Tekanan pada anus
o Perineum menonjol
o Vulva membuka
2. Hal-hal yang harus diperhatikan
o Melakukan palpase kontraksi uterus selama 10 menit
(frekuensi, lamanya, kekuatan).
o Periksa nadi dan tekanan darah selama 30 menit.
o Respon secara keseluruhan Kala II : keadaan dehidrasi,
perubahan sikap/ perilaku, tingkat tenaga yang dimiliki
ibu.
o Periksa DJJ selama 15 menit/ lebih.
o Penurunan presentasi dan perubahan posisi.
o Warna cairan tertentu
Tindakan yang dilakukan selama Kala II
 Memberikan dukungan yang terus menerus pada ibu.
 Menjaga kebersihan diri
 Mengipasi dan massage
 Mengatur posisi ibu
 Menjaga kandung kemih tetap kosong
 Memberikan cukup minum
 Memimpin mengejan
 Mengatur nafas selama persalinan
 Memantau DJJ
 Melahirkan bayi
 Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai
seluruh tubuh.
 Merangsang bayi.
3. Posisi ibu saat meneran
 Duduk atau setengah duduk
 Jongkok atau berdiri
 Merangkak
 Berbaring miring pada sisi kiri
4. Ketika ibu meneran, ibu harus mengingat untuk :
 Membuka mulutnya dan merentangkan kedua kaki
 Menarik dagu kearah dada
 Tidak mengangkat bokong
5. Indikasi Episiotomi
 Mempercepat kelahiran janin bila didapatkan gawat
janin.
 Mempercepat proses kelahiran bila didapatkan
kegawatan janin.
 Mempermudah proses kelahiran jika perineum yang
menyebabkan hambatan pada kemajuan persalinan.
 Indikasi bayi besar karena dyslocia.
C. Kala III
Adalah dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir setelah
plasenta lahir, biasanya akan lahir spontan dalam 15-30 menit.
1. Mekanisme pelepasan uri
Kontraksi rahim akan mengurangi area uri karena rahim
bertambah kecil dan dindingnya bertambah tebal. Kontraksi
tersebut menyebabkan bagian yang longgar dan lemah di uri
pada dinding rahim. Bagian ini terlepas, mula-mula
sebagian dan kemudian seluruhnya dan tinggal bebas dalam
envum uteri. Proses pelepasan terjadi secara bertahap dan
pengumpulan darah dibelakang uri akan membantu
pelepasan uri. Bila pelepasan sudah komplit, maka
kontraksi rahim mendorong uri yang sudah lepas ke SBR
lalu ke Vagina dan dilahirkan.
2. Kala III terdiri dari 2 fase
1. Fase pelepasan uri
2. Fase pengeluaran uri
3. Lokasi dari uri
1. Pada dinding depan dan belakang corpus uteri
2. Kadang-kadang pada dinding lateral
3. Sesekali disegmen bawah rahim (SBR)
4. Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa cara :
1. Schulttze
Lepasnya seperti kita menutup paying, lepas duluan
adalah bagian tengah kemudian seluruhnya menurut
cara ini pendarahan biasanya tidak ada sebelum uri
lahir dan banyak setelah uri lahir.
2. Duncan
Lepasnya mulai dari pinggir. Darah akan mengalir
keluar antara selaput ketuban, serempak dari tengah dan
pinggir placenta.
5. Fase pengeluaran uri
a. Test pelepasan plasenta
1. Perasat Kustner
Tangan kanan melegangkan tali pusat, tangan kiri
menekan diatas symphisis.
- Placenta belum lepas bila tali pusat masuk ke
vagina lagi.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tetap atau
bertambah panjang.
2. Perasat Stressman
Tangan kanan meregangkan tali pusat, tangan kiri
mengetuk fundus
- Placenta belum lepas bila tali pusat tertarik
kembali.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tak bergetar.
3. Perasat Klein
Tali pusat diregangkan, pasien disuruh mengejan
sehingga tali pusat ikut turun.
- Placenta belum lepas bila tali pusat tertarik
kembali.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tetap
ditempat.
4. Perasat Manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada SBR, sedang
tangan kanan memegang dan mengencangkan tali
pusat kemudian menarik secara berlawanan.
- Placenta belum lepas bila terasa berat dan tali
pusat tidak memanjang.
- Placenta sudah lepas bila tarikan terasa ringan
dan tali pusat memanjang.

b. Tanda-tanda placenta lepas


 Semburan darah
 Tali pusat memanjang
 Perubahan bentuk darah dari discoid menjadi
glabuter
 Perubahan TFV
c. Cara melahirkan placenta
1. Gide
 4 jari pada dinding rahim belakang, ibu jari
difundus depan tengah
 lalu pijat rahim dan sedikti dirorong ke bawah
tapi jangan terlalu lewat
 Lakukan saat ada his
 Jangan menarik tali pusat karena bisa
menyebabkan inversioan uteri/
2. Brand Andrew
 Tangan kanan memegang talipusat.
 Tangan kiri memegang uterus bagian bawah
diluar / perut
 Kemudian uterus ditekan keatas dengan hati-
hati (dobo kranial) lalu ditarik tali pusat dengan
hati-hati
 Bila placenta sudah lepas akan meluncur atau
keluar dengan mudah.
D. KALA IV
Adalah kala pengawasan sebelah kuri lahir 1-2 jam
1. Tujuan asuhan persalinan kala IV
 Mencegah perdarahan
 Memberikan kenyamanan fisik, nultisi, hidiasi,
keamanan dan eliminasi.
 Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk
mulai mengintegrasikan
 Proses kelahiran menjadi pengalaman hidup mereka.
 Memelihara proses kedekatan dengan Neonatus.
2. Hal yang perlu diawasi pada kala IV.
 Kontraksi rahim
 Perdarahan
 Kandungan kemih
 Luka-luka
 Uri dan selaput harus lengkap
 Keadaan Umum ibu, tensi, nadi, suhu, pernapasan dan
rasa sakit.
3. Ruphir Perineum
Dibagi dalam 3 tingkat
a. Tingkat I : Robekan hanya mengenai kulit dan Mukosa
sekitar 1-1 ½ cm
b. Tingkat II : Robekan lebih dalam sudah mengenal
musculus levatorani.
c. Tingkat III : Robekan pada kulit, mukosa, peirneal
body, musculus spinterani.
Yang dapat menyebabkan tuptur paineum.
– Kepala Janin besar dan janin besar
– Primigravida
– Letak sungsang
– Pimpinan persalinan yang salah
– Pada obstetric operativ pervaginaan.
4. Lamanya persalinan pada primigravida dan multigravida
Prim
Multi
i
Kala 13
7 jam
I jam
Kala
1 jam ½ jam
II
Kala ½
¼ Jam
III jam
Kala 14 ¼
7 ¾ Jam
IV Jam

2.1.5 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.1.5.1 Definisi Bayi Baru Lahir (BBL)


Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari
lahir sampai usia 4 minggu. Biasanya lahir dengan usia gestasi 38 – 42
minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M, Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah
berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis,
dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.
2.1.5.2 Ciri – ciri Bayi Baru Lahir
1) Berat badan 2500 – 4000 gram
2) Panjang badan 48 – 52 cm
3) Lingkar dada 30 – 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
5) Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6) Pernafasan ± 40 – 60 kali/menit
7) Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
8) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9) Kuku agak panjang dan lemas
10) Genetalia ;
a. Perempuan : Labia mayora menutupi labia minora
b. Laki – laki : Testis sudah turun, skrotum sudah ada.
11) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk
12) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13) Reflek graps sudah baik
14) Eliminasi baik, meconium akan keluar dalam 24 jam pertama,
meconium berwarna hitam kecoklatan.
(Marmi, 2015)
2.1.5.3 Adaptasi BBL Terhadap Kehidupan di Luar Uterus
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian
fungsional neonates dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di lar
uterus. Kemampuan adaptasi fiiologis ini disebut juga homeostasis.
1) Konsep – konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir :
a) Memulai segera pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan ekstrauterin.
b) Dalam 24 jam setelah lahir, system ginjal, gastrointestinal (GI),
hematologic, metabolic, dan system neurologi bayi baru lahir harus
berfungsi secara memadai untuk maju kea rah dan mempertahankan
kehidupan ekstrauterin.
2) Periode Transisi
a) Periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6 – 8 jam pertama
kehidupan, yang akan dialami oleh seluruh bayi dengan
mengabaikan usia gestasi atau sifat persalinan.
b) Pada periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir) pernafasan
cepat (dapat mencapai 80 kali/menit) dan pernafasan cuping hidung
sementara , retraksi dan suara seperti mendengkur dapat terjadi.
Denyut jantung dapat menapai 180 kali/menit selama beberapa menit
pertam kehidupan.
c) Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang, relaks, dan
jatuh tertidur; tidur pertama ini (dikenal sebagai fase tidur) dalam 2
jam setelah kelahiran dan berlangsung beberapa menit sampai
beberapa jam.
d) Periode kedua reaktivitas dimulai waktu bayi bangun ditandai denan
respon berlebihan terhadap stimulus, perubahan warna kulit dari
merah muda menjadi agak sianosis, dan denyut jantung cepat.
e) Lendir mulut dapat menyebabkan masalah besar, misalnya, tersedak,
tercekik, dan batuk.
3) Faktor – faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir
a) Pengalaman antepartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya terpajan
zat toksik dan sikap orang tua terhadap kehamilan dan pengasuhan
anak).
b) Pengalaman intrapartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya lama
persalinan, tipe analgesic, atau anastesia intrapartum).
c) Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi
kehiduan ekstrauterin.
d) Kemampuan petugas kesehaan untuk mengkaji dan merespon
masalah dengan tepat pada saat terjadi.
Fisiologi neonatus adalah ilmu yang mempelajari fungsi yang
proses vital pada neonatus. Di bawah ini akan diuraikan beberapa fungsi
dan proses vital pada neonatus.
1) Sistem pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
harus mengatasi resistensi baru pada saat pernapasan yang pertama
kali. Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas
melalui placenta, setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-
paru (Setelah tali pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan
pernapasan pertama kali pada neonatus disebabkan karena adanya :
a) Tekanan mekanis pada torak sewaktu melalui jalan lahir.
b) Penurunan tekanan oksigen dan kenaikan tekanan karbon dioksida
merangsang kemoreseptor pada sinus karotis (stimlasi kimiawi).
c) Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permulaan
gerakan (stimulasi sensorik).

Tekanan pada rongga dada bayi sewaktu melalui jalan lahir


pervagina mengakibatkan kehilangan setengah dari jumlah cairan
yang ada di paru-paru (paru-paru pada bayi yang normal yang cukup
bulan mengandung 80-100 ml cairan) sehingga sesudah bayi lahir
cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang dan
rongga dada kembali pada bentuk semula.
2) Jantung dan sirkulasi darah
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat diklem.
Tindakan ini menyebabkan suplai oksigen ke plasenta menjadi tidak
ada dan menyebabkan serangkaian reaksi slanjutnya.
Karena tali pusat diklem, sistem bertekanan rendah yang
berada pada unit janin plasenta terputus sehingga berubah menjadi
sistem sirkulasi tertutup, bertekanan tinggi, dan berdiri sendiri. Efek
yang terjadi segera setelah tali pusat diklem adalah peningkatan
tahanan pembuluh darah sistemik. Hal yang paling penting adalah
peningkatan tahanan pembuluh darah dan tarikan nafas pertama terjadi
secara bersamaan. Oksigen dari nafas pertama tersebut menyebabkan
sistem pembuluh darah berelaksasi dan terbuka sehingga paru-paru
menjadi sistem bertekanan rendah.
Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 liter
permenit/m2. Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah, yaitu
1,96 liter permenit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga yaitu
3,54 liter/m2 karena penutupan duktus arteriosus. Tekanan darah pada
waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang melalui transfuse
plasenta dan pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian
naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.
3) Saluran pencernaan
Pada masa neonatus, traktus digestivus mengandung zat-zat
yang berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari mukopolosakarida
dan disebut meconium. Pada masa neonatus saluran pencernaan
mengelarkan tinja pertama biasanya dalam 24 jam pertama berupa
meconium. Dengan adanya pemberian susu, meconium mulai
digantikan oleh tinja tradisional pada hari ketiga dan empat yang
berwarna coklat kehijauan.
Pada saat lahir aktifitas mulut sudah berfungsi yaitu menghisap
dan menelan, saat menghisap lidah berposisi dengan palatum sehingga
bayi hanya bernafas melalui hidung, rasa kecap dan penciuman sudah
ada sejak lahir, saliva tidak mengandung enzim tepung dalam 3 bulan
pertama dan lahir volume lambung 20-25 ml. Adapun adaptasi pada
saluran pernafasan adalah :
a) Pada hari ke 10 kapasitas lambung menjadi 100cc
b) Enzim tersedia untuk mengkatalisis protein dan karbohidrat
sederhana yaitu monosacarida dan disacarida.
c) Difesiensi lifase pada pancreas menyebabkan terbatasnya absorpsi
lemak sehingga kemampuan bayi untuk mencerna lemak belum
matang, maka susu formula sebaiknya tidak diberikan pada bayi
baru lahir.
d) Kelenjar lidah berfungsi saat lahir tetapi kebanyakan tidak
mengeluarkan ludah sampai bayi berusia ±2-3 bulan.
4) Hepar
Fungsi hepar janin dalam kandungan dan segera setelah lahir
masih dalam keadaan imatur (belum matang), hal ini dibuktikan
dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas
penghancuran dalam peredaran darah.
Segera setelah lahir, hati menunjukkan perubahan kimia dan
morfologis, yaitu kenaikan kadar protein serta penurunan lemak dan
glikogen. Sel sel hemopoetik juga mulai berkurang, walaupun
memakan waktu agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu
bayi baru lahir, daya ditoksifikasi hati pada neonatus juga belum
sempurna, contohnya pemberian obat kloramfenikol dengan dosis
lebih dari 50 mgt/kg BB/hari dapat menimbulkan grey baby syndrome.
5) Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari tubuh
orang dewasa sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar.
Pada jam-jam pertama energy didapatkan dari pembakaran
karbohidrat dan pada hari kedua energy berasal dari pembakaran
lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih hari keenam, pemenuhan
kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak 40% dari
karbohidrat. Energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam
pertama sesudah lahir, diambil dari hasil metabolisme asam lemak
sehingga kadar gula darah mencapai 120 mg/ 100 ml.
6) Suhu tubuh
Bayi baru lahir mempunyai kecenderungan untuk mengalami stress
fisik akibat perubahan suhu diluar uterus. Fluktuasi (naik turunnya)
suhu di dalam uterus minimal, rentang maksimal hanya 0,6 derajat
celcius sangat berbeda dengan kondisi diluar uterus. Tiga faktor yang
paling berperan dalam kehilangan panas tubuh bayi.
a) Luasnya permukaan tubuh
b) Pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum berfungsi secara
sempurna
c) Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan
panas.
(Kukuh Rahardjo, 2015)
7) Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus, janin mendapatkan hormone dari ibunya.
Pada kehamilan 10 minggu kortikotropin telah ditemukan dalam
hipofisis janin, hormone ini diperlukan untuk mempertahankan
glandula supra renalis janin. Pada neonatus kadang-kadang hormon
yang didapatkan dari ibu masih berfungsi, pengaruhnya dapat dilihat
misalnya pembesaran kelenjar susu pada bayi laki-laki ataupun
perempuan, kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina
yang menyerupai haid pada bayi perempuan (Wafi Nur Muslihatn,
2010). Adapun penyesuaian pada sistem endokrin adalah:
a) Kelenjar thyroid berkembang selama minggu ke-3 dan 4.
b) Sekresi-sekresi thyroxin dimulai ada minggu ke-8 thiroxin
maternal adalah bias memintasi plasenta sehingga fetus yang tidak
memproduksi hormone thyroid akan lahir dengan hypothyroidism
kongenital jika tidak ditangani akan menyebabkan reterdasi mental
berat.
c) Kotrek adrenal dibentuk pada minggu ke-6 dan menghasilkan
hormon pada minggu ke-8 atau minggu ke-9.
d) Pankreas dibentuk dari foregut pada minggu ke-5 sampai minggu
ke-8 dan pulau Langerhans berkembang selama minggu ke-12
serta insulin diproduksi pada minggu ke-20 pada infant pada ibu
DM dapat menghasilkan fetal hyperglikemi yang dapat
merangsang hyperinsulinemia dan sel-sel pulau hyperplasia hal ini
menyebabkan ukuran fetus yang berlebih.
e) Hyperinsulinemia dapat memblok maturasi paru sehingga dapat
menyebabkan janin dengan resiko tinggi distress pernafasan.
8) Keseimbangan cairan dan fungsi ginjal
Tubuh neonatus engandung relative lebih banyak air dan kadar
natrium relative lebih besar daripada kalium karena ruangan
ekstraseluler luas (Marmi, 2015). Pada neonatus fungsi ginjal belum
sempurna karena :
a. Jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa.
b. Tidak seimbang antar luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal.
c. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus reatif kurang
bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Sehingga bayi berumur tiga hari ginjalnya belum dipengaruhi
oleh pemberian air minum, sesudah lima hari barulah ginjalnya mulai
memproses air yang didapatkan setelah lahir.
Bayi baru lahir cukup bulan memiliki beberapa defisit
structural dan fungsional pada sistem ginjal. Banyak dari kejadian
defisit tersebut akan membaik pada bulan pertma kehidupan dan
merupakan satu-satunya masalah untuk bayi baru lahir yang sakit atau
mengalami stress. Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan
aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus,
kondisi ini dapat menyebabkan retensi cairan dan intoksikasi air. Bayi
baru lahir tidak dapat mengonsentrasikan urine dengan baik, bayi baru
lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan,
yaitu hanya 30-60 ml (Marmi, 2015).
9) Imunologi
sistem imunologi terdapat beberapa jenis imunoglobin (suatu
protein yang mengandung zat antibody) diantaranya adalah IgG
(Immunoglobulin gamma G). Pada neonatus hanya terdapat
imunoglobulin gamma G, dibentuk banyak pada bulan kedua setelah
bayi dilahirkan.
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang,
lamina propia ilium serta apendiks. Pada bayi baru lahir hanya
terdapat gama globulin G, sehingga imunologi dari ibu dapat melalui
plasenta karena berat molekulnya kecil. Gamma A telah dapat
dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak ditemukan
segera setelah bayi dilahirkan khususnya pada traktus respiratory.
Imunoglobulin gamma M ditemukan pada kehamilan lima bulan,
produksi meningkat segera setelah bayi dilahirkan, sesuai dengan
bakteri dalam alat pencernaan.
Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan
alami maupun yang didapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur
pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan
infeksi. Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel
darah yang membantu bayi baru lahir membunuh mikroorganisme
asing (Marmi, 2015).
2.1.6 Penilaian BBL
Pada penilaian BBL, keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir
dengan menggunakan nilai APGAR. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah bayi menderita asfiksia/ tidak. Hal-hal yang dinilai
antara lain frekuensi jantung (hearst rate), usaha napas (respiratury effort),
tonus otot (Musole tore), warna kulit (colour) dan prekuensi terhadap
rangsangan (Respon to stimuli) yaitu dengan memasukkan kateter ke lubang
hidung setelah jalan panas diberikan.
Setiap penilaian angka 0,1 dan 2. dari hasil penilaian tersebut dapat
diketahui apakah bayi normal (vigorous baby, nilai APGAR 7-10). Asfikasi
sedang ringan (APGAR 0.3), baik nilai APGAR dalam 2 menit tidak
mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih-lebih lanjut
karena apabila bayi menderita asfiksa lebih dari 5 menit, kemungkinan
terjadinya gejala-gejala neorologis lanjutan di kemudian hari lebih besar.
Selain dilakukan pada umur 1 menit juga dilakukan pada umur 5 menit
(Ilmu Kebidanan, 2005 : 248-249)
Semua bayi harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan/ kelainan yang
menunjukkan suatu pxt

 BBL dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu/ beberapa tanada


berikut :
a. Sesak nafas e. Panas/ suhu badan bayi rendah
b. Frekuensi pernafasan 60 x/menit f. Kurang aktif
c. Gerakan retraksi dada g. Berat lahir rendah (1500-2500 gr)
d. Malas minum Dengan kesulitan minum
 Tanda-tanda bayi sakit berat
a. Sulit minum e. Kejang/ periode kejang-kejang kecil
b. Sionosis rentral (lidah biru) f. Merintih
c. Perut kembung g. Perdarahan
d. Periode apnev h. Sangat kuning
i. Berat badan lahir < 1500 gr
( Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, 2000 : 139)
 Tabel Nilai APGAR
Nilai Cat :
 NA 1 menit lebih/
sama dg 7 tidak
perlu resusitasi
 NA 1 menit 4-6
bog and mask
ventilation
O 1 2 NA
Kriteria
Badan merah Seluruh tubuh
Appreance Pucat
ekstrimitas biru kemerah-merahan
Tdk
Pulse < 100 > 100
teraba
Tdk
Grimaco Batuk/ bersin Batuk/ bersin
ada
Tdk Ekstrimitas dalam
Activty Gerakan aktif
ada rediktif plexi
Tdk Lemah/ tdk
Respiration Baik/ mengangis
ada teratur
(Ilmu kebidanan, 2005: 248-249)
BAB III
TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN

Manajemen kebidanan pada ibu bersalin adalah suatu metode dan


pendekatan pemecahan masalah kesehatan ytang digunakan oleh bidan dalam
pemberian pelayanan dan asuhan kebidanan. (Depkes RI : 1996)
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ibu bersalin ini, penulis
menggunakan Manajemen kebidanan 7 langkah yaitu : Pengkajian data,
Interpretasi data dasar, Diagnosa potensial, kebutuhan segera, pengembangan
rencana, Implementasi dan evaluasi keefektifan di asuhan yang telah diberikan
(varney, 1987:23)
I. Pengkajian
Tanggal pengkajian :
Jam :
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama : untuk dapat mengenali/memanggil pasien dan tidak keliru
dengan pasien lain.
Umur : mengetahui resiko kehamilan ibu, bila usia kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun dan untuk mengetahui masa
reproduksi ibu.
Agama : berhubungan dengan perawatan pasien sesuai kepercayaan
dan pantangan makanan pasien sesuai dengan agamanya.
Pendidikan : mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan pemahaman
pasien dari penjelasan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan.
Pekerjaan : mengetahui aktifitas ibu sesuai pekerjaan ibu sehari-hari,
mengetahui taraf
hidup sosial ekonomi sehingga mempermudah dalam
memberikan nasehat.
Alamat :untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga
kemungkinan bila ada
pasien yang namanya sama.
2. Keluhan utama / alasan datang :
Alasan pasien datang ke PMB
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Penting dikaji adanya penyakit jantung, asma, hipertensi, DM, dan
hepatitis. Riwayat tersebut dapat mempengaruhi kehamilan atau proses
persalinan dan dapat menyebabkan bertambah beratnya penyakit.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui keadaan/kesehatan pasien saat ini.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dari keluarga pasien yang tinggal bersama
mempunyai penyakit menular, kronis dan penyakit keturunan yang
dapat muncul pada kehamilan atau mempengaruhi persalinan nanti.
4. Status Perkawinan
Ditanyakan kepada ibu lama dan berapa kali kawin untuk membantu
menentukan bagaimana keadaan alat kelamin ibu.
5. Riwayat menstruasi
Anamnese haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat kandungan
a. Menarche : mengetahui keadaan alat
kandungan/mengetahui normal atau tidak.
b. Siklus/lama :mengetahui haid terakhir/mengetahui teratur atau
tidaknya menstruasi
c. Jumlah/warna : mengetahui banyaknya darah yang keluar dan
sifatnya darah.
d. Disminorhoe : mengetahui apakah nyeri sebelum haid atau
selama haid.
e. Flour albus : mengetahui apakah sering keputihan sebelum haid
atau selama haid.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Mengetahui ibu hamil berapa, jarak anak sebelumnya dengan yang
dikandung. Umur kehamilan, jenis, penolong dan tempat persalinan,
penyakit nifas sebelumnya, jenis kelamin, panjang badan, berat badan dan
keadaan.
7. Riwayat kehamilan sekarang
o GPAPIAH : Gravida, partus, aterm, prematur, matur, abortus, hidup.
o HPHT
o Kunjungan harus dilakukan minimal (4x)
o Imunisasi TT
o Obat-obatan yang dikonsumsi seperti (colk, fe, dll)
o Gerakan janin pertama yang dirasakan ibu.
o Kebiasaan buruk ibu seperti merokok, minum alkohol/ jamu-jamuan.
8. Riwayat KB
Mengetahui KB apa dan berapa lama pemakaian berhubungan dengan
rencana KB selanjutnya
9. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi : untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi ibu
supaya siap dalam proses persalinan nanti.
b. Pola aktifitas : untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang dilakukan
pasien yang mungkin berpengaruh pada kehamilan.
c. Personal hygiene : untuk mengetahui kebersihan pasien
d. Pola Psiko sosial : Bagaimana sikap ibu dan suami untuk menghadapi
persalinan
B. Data Objektif
o Keadaan umum : baik/ tidak
o Tekanan darah : tekanan darah yang diukur untuk mengetahui tekanan
systole dan diastole (normal systole : 110–140 mmHg, diastole : 60-80
mmHg)
o Nadi : denyut nadi di hitung berdasarkan frekuensi permenit (normal 70-
100 x/menit)
o Suhu : untuk mengetahui temperature tubuh (Normal : 360C–37,50C)
o Pernafasan : untuk mengetahui frekuensi pernafasan permenit (Normal :
16 – 24 x/menit)
o BB, TB : untuk mengukur IMT/BMI
o IMT/BMI : untuk mengetahui resiko obesitas
o Lila : untuk mengetahui status gizi pasien (KEK/tidak)
o Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah : pucat/tidak, odem/tidak
Mata : sklera putih/tidak, konjungtiva pucat/merah muda, alis mata
rontok/ tidak
Abdomen : terdapat striae/tidak, linea/tidak
Genetalia : terdapat pengeluaran cairan abnormal atau tidak
Ekstremitas : Pucat/tidak, ada varises/tidak
b. Palpasi
Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis/tidak
Payudara : Ada benjolan abnormal/tidak
Abdomen :
Leopold I : Menentukan TFU, dan bagian apa yang ada di
fundus
Leopold II : Menentukan bagian apa yang ada di bagian kanan
dan kiri perut ibu
Leopold III : Menentukan apa yang ada dibawah perut ibu, masuk
PAP/belum
Leopold IV : Mengetahui seberapa jauh kepala masuk PAP
Ekstremitas : odem/tidak
c. Auskultasi
Abdomen : DJJ
d. Perkusi
Reflek Patella +/-
o Pemeriksaan penunjang (Pemeriksaan laboratorium)
Hb : 11 gr/dl Reduksi : Positif/negatif
HIV : positif/non reaktif Albumin : Positi/negatif
HbsAg : positif/negatif
II. Interpretasi Data Dasar
Ds : kesimpulan dari data subjektif diatas
Do : kesimpulan dari data objektif diatas
Diagnosa :G….P…… UK…….. Tunggal Hidup Intrauteri, Presentasi
Masalah : Timbul setelah dilakukan pengkajian pada data subyektif
dimana dapat mengganggu kelanjutan kesehatan ibu.
Kebutuhan : Hal-hal yang diperlukan untuk menanggulangi masalah
yang timbul.
III. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengindentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat
waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-
benar terjadi.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segara oleh bidan atau dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
ang lain sesuai dengan kondisi klien.
V. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi.
VI. Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebaian
lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
VII.Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi didalam  diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dianggap efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Tanggal : 03 Juli 2023
Jam : 07.20 WIB
Data Subjektif
1. Identitas pasien
Identitas pasien Identitas KK
Nama : Ny “A” Nama : Tn “R”
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Manggaan Alamat : Manggaan
2. Keluhan Utama
Kenceng-kenceng sejak tadi pagi, keluar lender bercampur darah.
3. Riwayat kesehatan sekarang.
Tidak memiliki penyakit seperti TBC, hipertensi, asma, DM, HIV,
hepatitis.
4. Riwayat kesehatan keluarga.
Tidak memiliki penyakit seperti TBC, hipertensi, asma, DM, HIV,
hepatitis. Dari keluarga juga tidak memiliki keturunan hamil kembar.
5. Riwayat Imunisasi
Saat sebelum menikah suntik 1x, saat kehamilan pertama suntik 2x
(TT3)
6. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lama haid : 7 hari
Jumlah : ± 4-5 x / hari ganti kotex. Konsistensi encer.
Nyeri haid  : kadang-kadang.
Flour albus : ada dan sebelum haid tidak bau, tidak gatal
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Anak terakhir lahir spontan penolong Bidan, Laki-laki dengan BB lahir
3100 gr, saat ini berusia 4 tahun

8. Riwayat kehamilan sekarang


o GII P10001
o HPHT : 03-10-2022
o Sudah kunjungan sebanyak 4x (termasuk kunjungan hari ini)
o Setiap kunjungan sudah mendapatkan tablet Fe X
o Gerakan janin aktif
o Ibu tidak biasa minum obat luar dan minum jamu
9. Riwayat KB
Coitus interuptus
10. Riwayat kebiasaan sehari-hari.
a. Pola nutrisi : makan 3kali sehari dengan porsi nasi, lauk dan sayur.
Minum 10 gelas per hari, kadang-kadang minum susu. Tidak
konsumsi obat luar dan jamu
b. Pola aktifitas : Bekerja di puskesmas ±6 jam/hari. Istirahat 7jam/hari.
c. Personal hygiene : Ibu sering ganti celana dalam karena sering
kencing
11. Riwayat psikologi
Persalinan ibu didukung oleh suami dan keluarganya. Ini adalah anak
yang diinginkan keluarga dan suami serta ibu.
Data Objektif
Keadaan umum : baik BB : 54 kg
Tekanan darah :120/80 mmHg TB : 152 cm
Nadi : 84x/menit Lila : 25cm
S: 36.8oC IMT : 23,4
RR : 22x/m HPL : 10-07-2023
o Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah : tidak pucat, tidak odem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : sklera putih, conjungtiva merah muda
Abdomen : Tidak ada striae, terdapat linea alba
Genetalia : Tidak odem, tidak ada varises, terdapat pengeluaran lendir
darah
Ekstremitas : Tidak pucat, tidak ada varises
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Payudara : Ada benjolan abnormal/tidak
Abdomen : Terdapat linea alba dan striae
Leopold I : TFU 3 jari bawah px (28 cm) teraba bulat lunak tidak
melenting
(bokong)
Leopold II : Bagian kiri teraba keras memanjang seperti papan
(punggung),
bagian kanan teraba lunak dan ada bagian bagian kecil
(ekstremitas)
Leopold III : Teraba bulat keras tidak melenting (bokong), masuk
PAP
Leopold IV : Divergen
Ekstremitas : Tidak odem
c. Auskultasi
Abdomen : 130 x/menit
d. Perkusi
Reflek Patella +/+
o Pemeriksaan penunjang (Pemeriksaan laboratorium)
Hb : 11,09 gr/% pH : 6,0
HIV : Non Reaktif Albumin : Negatif
HbsAg : Negatif Reduksi : Negatif
o Pemeriksaan dalam : Jam 15.30 WIB
VT :  7cm, eff 75%, lunak, ketuban , presentasi kepala, denominator
UUK, Hodge III
3.2. Interpretasi Data Dasar
Ds :Kenceng-kenceng sejak tadi pagi, keluar lender bercampur darah.
Do : Keadaan umum : baik BB : 54 kg
Tekanan darah :120/80 mmHg TB : 152 cm
Nadi : 84x/menit Lila : 25 cm
S: 36.8oC IMT : 23,4
RR : 22x/m HPL : 20-12-2019
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari bawah px (28 cm) teraba bulat lunak tidak
melenting
(bokong)
Leopold II : Bagian kiri teraba keras memanjang seperti papan
(punggung),
bagian kanan teraba lunak dan ada bagian bagian kecil
(ekstremitas)
Leopold III : Teraba bulat keras tidak melenting (bokong), masuk
PAP
Leopold IV : Divergen
Pemeriksaan dalam : VT :  7cm, eff 75%, lunak, ketuban ,
presentasi kepala, denominator
UUK, Hodge III
Diagnosa :GII P10001 dengan Inpartu Kala I fase aktif
Masalah :Tidak ada
Kebutuhan :Tidak ada
3.3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Tidak ada
3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
3.5. Intervensi
1. Informasikan hasil pemeriksaan
R/ Ibu bisa mengetahui kondisinya
2. Anjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada his
R/ Memberi tenaga untuk proses persalinan
3. Anjurkan ibu tidur miring kiri
R/ mempercepat penurunan kepala
4. Lakukan observasi
R/ memantau kemajua persalinan
3.6. Implementasi
Jam : 07.35 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada his
3. Menganjurkan ibu tidur miring kiri
4. Melakukan observasi
3.7. Evaluasi
Jam : 07.40 WIB
S : Pasien mengerti keadaannya dan memahami penjelasan tenaga kesehatan
O :k/u : baik
A : GII P10001 dengan Inpartu kala I fase aktif
P :Melakukan observasi kala I
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Ruang:
Pasien:Ny A
Umur: 28 thn Tanggal: 03 Juli 2023 KABER
PUSKESMAS
Modung
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan Paraf
03/07/2023 (SOAP)
Jam 09.25 wib
S = ibu mengatakan seperti ingin BAB dan ada
rasa ingin meneran

O = K/U: Baik
TTV: TD : 120/70 Mmhg S: 36,8 C
RR : 22x/MntN: 84 x/Mnt
DJJ: 148 x/ Mnt
Inspeksi:Genetalia : keluar lendir bercampur
darah, perineum menonjol, vulva
membuka, dan ada tekanan anus.
Palpasi : Abdomen: kontraksi uterus 5x50
dtk (10 Mnt)
VT : Pembukaan10 cm Eff 100 %
presentase kepala, denominator
UUK kidep, ketuban (+), tidak ada
bagian yangmenumbung, hodge III

A=GIIP1 Ab0 UK 40 minggu dengan inpartu


kala II

P= penatalaksanaan kala II

1. Memakai APD ( celemek, topi,  kacamata ,


masker dan alas kaki tertutup ).
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir.
3. Meletakkan handuk bersih ( untuk
mengeringkan bayi ) di atas perut ibu.
4. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu.
5. Membuka tutup partus set dan memeriksa
kembali kelengkapan alat dan bahan.
6. Memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan dengan benar ( prinsip sterilitas)
7. Menahan perineum Setelah tampak kepala
bayi dengan diameter 5 – 6 cm ( crowning )
maka lindungi perineum dengan tangan
kanan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering.
8. Melahirkan kepala bayi. Tangan kiri berada
di vertek untuk mencegah defleksi maksimal
dan membantu lahirkan kepala. Anjurkan
ibu untuk meneran secara perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal. Cek
kemungkinan adanya lilitan tali pusat.
9. Menunggu kepala bayi melakukan putaran
paksi luar secara spontan.
10. Setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, tempatkan kedua tangan di masing –
masing sisi muka bayi. Tangan kanan di
tempatkan di atas. Menganjurkan ibu
meneran saat ada kontraksi berikutnya
dengan lembut ke arah bawah dan ke arah
luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arcus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke atas dan ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior.
11. Setelah bahu lahir, tangan kiri menyusuri
punggung sampai kedua tungkai bahu, untuk
memegang tungkai dengan menyelipkan jari
telunjuk di antara dua tumit dan tangan
kakan menyangga kepala. Bayi lahir
seluruhnya jam 09.25 WIB
12. Setelah bayi lahir lakukan penilaian
selintas    : memposisikan kepala bayi
150 lebih rendah dan badan bayi untuk
menilai bayi  ( bayi menangis kuat, bernafas
spontan, bayi bergerak aktif , warna kulit
kemerahan ).
13. Meletakkan bayi di atas perut ibu,
kemudian mengeringkan bayi mulai dari
muka , kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali telapak tangan tanpa membersihkan
verniks, ganti handuk basah dengan handuk
kering, biarkan bayi di atas perut ibu.
14. Menjepit tali pusat 3 cm dari perut bayi
dan pasang klien 2 cm dari klem pertama ,
memotong tali pusat kemudian  diikat 2 kali
dengan kuat.
15. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu
dengan metode skin to skin untuk IMD.
( meluruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada / perut ibu dan
mengusahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
putting payudara ibu ).
16. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi di kepala bayi.

PenangananKALA III
S : Ibu mengatakan perutnya mules-mules
O : K/U: Baik
TTV: TD: 110/70 Mmhg, S: 36,8
RR: 22 x / mntN: 84 x / mnt
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi
Muka :Tidak Pucat
Mata : Konjungtiva Merah Muda, Sclera
Putih.
Genetalia : Plasenta Belum Lahir, Keluar
darah -/+ 200 cc, Tampak Tali Pusat.
Abdomen : Berbentuk Globuler.
A: P20002 Kala III
P: Jam : 09.30 WIB
1. Menyuntikkan Oksitosin 10 Unit IM
2. Melakukan PTT, Tali Pusat Memanjang,
Tampak Semburan Darah.
3. Melahirkan Plasenta, Plasenta Lahir
Lengkap spontan. Jam 09.35 wib. Cek
kelengkapan plasenta (Lengkap)
4. Menganjurkan Dan Melakukan Massase
Uterus Pada Ibu Dan Keluarga.Ibu dan
keluargabersedia.
5. Memeriksa Perdarahan Pada Jalan
Lahir.Tidakadaperdarahan.
6. Memeriksarobekanjalanlahir,
tidakadarobekan.
7. Membersihkan,Tempat, Alat Dengan
Larutan Klorin.
8. Membersihkan Ibu Dan Mengeringkan
Pakaian Ibu
9. Mencelupkan Sarung Tangan Ke Larutan
Klorin 0,5 %
10. Mencuci Tangan
11. Melengkapi Partograf.

KALA IV
S: Merasa Lega Dan Senang Atas Kelahiran
Bayinya
O: K/U: Baik
TTV: TD : 110/70 mmHgS : 36,8 C
RR: 20x/menitN : 80 X/menit
TFU: 2 jari di bawah pusat, UC baik,
kandung kemih kosong, Lokea
Rubra -/+ 10
A : P20002 Dengan Kala IV
P: Jam : 10.00 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan,
ibu mengerti.
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
miring kanan dan kiri, ibu bersedia.
3. Menganjurkan ibu untuk tidak pantang
terhadap makanan kecuali alergi, ibu
paham.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak takut
untuk bak dan bab, ibu mengerti.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
suhu bayinya, ibu paham.
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin, ibu mengerti.
7. Mengobservasi 2 jam postpartum
(Partograf)

Bangkalan, 03 juli 2023


Praktikan

Sulis Setiyowati
2215901129

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Enggal Sari Maduratna,S.ST,M.AP.,M.Kes


(Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
NIDN. 0707028903
NIP. 199102032023212002
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR (FISIOLOGIS)

Tanggal Pengkajian : 03 Juli 2023


Jam : 10.00 WIB
I. Pengkajian
Identitas
- Pasien - Orang Tua
Nama Bayi : By. Ny. A Nama Ayah/ Ibu : Tn. R/ Ny. A
Umur : 0 hari Umur : 30 Th/ 28 Th
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Pendidikan : SMA/SMP
Pekerjaan : Wiraswasta/ Ibu
rumah Tangga
Alamat : Manggaan
Data subjektif
Bayi lahir tanggal 03-07-2023 jam 09.25 WIB
a. Riwayat Kehamilan
- GII P10001
- Kunjungan ANC 4x
- Tidak ada riwayat penyakit selama kehamilan
- Tidak ada komplikasi ibu dan janin
- Tidak konsumsi obat luar dan jamu
b. Riwayat Persalinan
- Umur Kehamilan : 40-41 minggu
- Tgl/ jam : 03-07-2023/09.25
- Jenis persalinan : Spontan
- Lama persalinan : 25 menit
- Penolong : Bidan
- Komplikasi ibu dan BBL : Tidak ada
- Bounding Attachment : Segera setelah lahir
c. Riwayat tumbuh kembang
Reflek : Morro : Baik
Tonic neck : Baik
Palmagiaph : Baik
Ruotirg : Baik
Soecking : Baik
Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Tangisan : Kuat
TTV : N: 138 x/menit RR : 40x/m S :
36,6oC
Antroprometasi : BB : 3200 gr LILA: 15 cm
PB : 49 cm LIDA : 34 cm
LIKA : Prosnto ocapito : 32 cm
Mento ocapito : 33 cm
Suhu ocapito : 30 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada caput succedenum, tidak ada cephal hematoma
Muka : Simetris kemerahan tidak oedem
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, palpabra
tidak oedem
Mulut : Bersih, tidak ada mucus, platum normal
Telinga : Simetris terdapat lubang pada telinga
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi
Abdomen : Simetris, tidak ada perdarahan talpus, tidak ada
megacolon dan omfalokel
Punggung : Tidak ada benjolan spina bifida dan scoliosis
Genetalian : Labia mayora menutupi labia minora, susunan klitoris,
uretra dan vagina normal
Anus : Tidak ada atesia ani (terdapat lubang)
Ekstrimitas : Gerakan aktif, tidak polidaktil/sindaktil
c. Pemeriksaan Penunjang
-

II. Interpretasi Data Dasar


Diagnosa : NCB SMK
Data Subyektif : Bayi lahir tanggal 03-07-2023 jam 09.25
Data obyektif : Keadaan umum baik
Tangisan kuat
N: 138 x/menit RR : 40x/m S :
36,6oC
BB : 3200 gr LILA: 15 cm
PB : 49 cm LIDA: 34 cm
LIKA : Prosnto ocapito : 32 cm
Mento ocapito : 33 cm
Suhu ocapito : 30 cm
AS : 7-8

Kategori
Appreance Pulse Grimace otivity Respiration
Kriteria
1 1 2 1 1 2
5 2 2 1 1 2

Masalah : Tidak ada


Kebutuhan : Tidak ada
III.Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. Intervensi
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
R : agar keluarga mengetahui keadaan bayi
2. Jaga suhu tetap hangat
R : agar tidak terjadi hipotermi
3. Beri salep mata dan injeksi vit K kemudian beri imunisasi Hb0 1 jam
kemudian
R : Agar mata bayi tidak infeksi, mencegah perdarahan talpus
4. Rawat tali pusat bayi
R : Agar tidak terjadi infeksi
5. Lakukan Bounding Attachment dan beri bayi ASI segera setelah lahir
R : Menciptakan hubungan baik ibu dan bayi
VI. Implementasi
Tanggal : 03-07-2023 Waktu : 09.25 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
Keadaan umum baik
Tangisan kuat
N: 138 x/menit RR : 40x/m S : 36,6oC
BB : 3200 gr LILA: 15 cm
PB : 49 cm LIDA : 34 cm
LIKA: Prosnto ocapito : 32 cm
Mento ocapito : 33 cm
Suhu ocapito : 30 cm
AS : 7-8
2. Menjaga suhu tetap hangat
3. Memberi salep mata dan injeksi vit K kemudian memberi imunisasi Hb0
1 jam kemudian
4. Merawat tali pusat bayi
5. Melakukan Bounding Attachment dan beri bayi ASI segera setelah lahir

VII. Evaluasi
S : Ibu mengerti dengan keadaan bayinya
O :K/u baik, bayi menangis kuat
1. Bayi terbungkus kain dan memakai topi
2. Bayi sudah diberi salep mata, injeksi vit K
3. Talpus terbungkus kasa steril
4. Asi keluar dan bayi menghisap
A : NCB SMK
P : Memberi HE tentang perawatan BBL sebelum pasien pulang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien: No. RM Ruang: Kaber
Umur: Tanggal: Nama Bidan :
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf
04/07/2023 S=
Jam 08.00 wib O= KU baik, menangis kuat, gerak aktif, kulit
merah, suhu 36,5ºC, p : 40x/mnt, sesak (-),
reflek hisap baik, abdomen tidak kembung,
talipusat basah, perdarahan (-), tanda infeksi
(-), BAK (+), BAB (+).

A= NCB SMK umur 3 hari


P=
1. Mengobservasi tanda vital dan tangisan
bayi tiap 4 jam
2. Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak
hipotermi, dengan memakai baju dan
dibungkus dengan kain flanel( Bedong),
serta didekatkan kepada ibunya
3. Menganjurkan pada ibu untuk
memberikan ASI setiap kali
membutuhkan
4. Merawat tali pusat, tiap pagi, sore dan
bila diperlukan

Bangkalan, 03 juli 2023


Praktikan

Sulis Setiyowati
2215901129

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Enggal Sari Maduratna,S.ST,M.AP.,M.Kes


(Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
NIDN. 0707028903
NIP. 199102032023212002
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Manajemen kebidanan pada ibu bersalin adalah suatu metode dan
pendektan pemecahan masalah kesehatan yang digunakan oleh bidan dalam
pemberian pelayanan dan asuhan kebidanan
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Ida Bagus Gde
Manuaba, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB : 157).
Tanda-Tanda Inpartu
1. Rasa sakit oleh adanya His yang datang lebih kuat, sering dan terakhir
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan telah
ada pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pertumbuhan telah ada.
5.2 SARAN
1. Institusi
Pada pembimbing akademik (dosen) yang selalu memberikan motivasi
pada mahasiswa dalam menghadapi masalah sehingga dapat memberikan
jalan keluar untuk kami.
2. Lapangan
- Agar selalu memberikan dukungan dan motivasi kami untuk menjadi
yang lebih baik.
- Untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan pada semua golongan
masyarakat.
JURNAL REFLEKSI KRITIS
PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGI PERSALINAN
DAN BAYI BARU LAHIR

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan fisiologipersalinan dan bayibarulahir
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:
Nama : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
Kelas : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023
JURNAL REFLEKSI KRITIS
PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN KEHAMILAN

Nama Mahasiswa : Sulis Setiyowati


Tempat Praktek : PUSKESMAS MODUNG
Periode : 2022-2023
Pembimbing Prodi : Enggal Sari Maduratna,S.ST,M.AP.,M.Kes

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?

1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman melayani pasien bersalin


2. Meminimalisir keluhan yang dirasakan ibu saat persalinan
3. Memberikan pelayanan bersalin yang nyaman dana man untuk ibu bersalin
4. Mengurangi trauma saatpersalinan

Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?

Mempelajari topik dengan baik untukmemberikan asuhan kebidanan yang terbaik


serta sesuai. Serta membaca jurnal refrensi terkait persalinan yang aman, nyaman
dan meminimalisir trauma persalinan.
Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?

Untuk lebih paham tentang pelayanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?

mengkaji lebih dalam lagi tentang proses persalinan, bahwa proses persalinan itu
adalah alami dan fisiologissehingga mengurangi ibu merasakan trauma saat
persalinan . Persalinanmenjadimenyenangkan dan pengalamanbaru yang
takterlupakan.
B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari
Sebutkan Learning outcome yang tertera pada panduan:

Lebih memahami tentang masalah dan resiko persalinan yang dihadapi oleh usia
kelompok resiko
Bagisaya, satuhal yang paling pentingdalamlearning outcometersebutadalah:

 Paham tentang materi yang dijelaskan dan mengimplementasikannya baik untuk


diri sendiri maupun orang lain.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini
adalah:

Informasi menarik yang saya dapatkan dari mempelajari materi ini adalah
persalinan kelompok resiko lebih beresiko mengalami persalinan SC dari pada
kelompok bukan resiko.
Learning outcome yang paling sayabutuhkanuntukterussayakerjakanadalah :

Memberikan pengetahuan dan edukasi kepada kelompok pasangan reproduksi


bahwa persalinan dengan usia kelompok resiko sangatlah tidak baik, dengan terus
melakukan pendekatan. Agar supayapersalinanaman dan nyaman.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :

 Dibidang multimedia sehingga edukasi yang saya sampaikan tepat sasaran dan
dimengerti oleh yang bersngkutan.

Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses


pembelajaran saya adalah:

-kurang respon yang baik dari ibu bersalin dan keluarga.


Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui

Forum pkkdesa dan muslimat


B. Refleksi Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan
Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi
1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian


dirandomisasi?
Apakah cara melakukan randomisasi
dirahasiakan?
Apakah follow-up kepada pasien cukup
panjang dan lengkap?
Apakah pasien dianalisis di dalam grup di
mana mereka dirandomisasi?
Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind
terhadap terapi?
Apakah grup pasien diperlakukan sama,
selain dari terapi yang diberikan?

Apakah karakteristik grup pasien sama


pada awal penelitian, selain dari terapi
yang diberikan?

2. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian ini?


Seberapa tepat estimasi dari efek terapi?
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?


Apakah karakteristik pasien kita sangat
berbeda dibandingkan pasien pada
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat
diterapkan?
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di
tempat kerja kita?
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif
terhadap pasien pada penelitian

Diekspresikan dalam bentuk desimal:


_____

NNT/f = _____/_____ = _____

(NNT bagi pasien kita)


Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)
adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada
penelitian tersebut = _____

1/ (PEERxRRR) = 1/_____ = _____

(NNT bagi pasien kita)


Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?
Apakah kita dan pasien kita mempunyai -
penilaian yang jelas dan tepat akan value
dan preferensi pasien kita?
Apakah value dan preferensi pasien kita -
dipenuhi dengan terapi yang akan kita
berikan?

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya


risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita
kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada
penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2
kali lebih kecil dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

C. Evaluasi Pembelajaran

Topik: Pengaruh Faktor Usia Ibu Hamil Terhadap Jenis Persalinan Tanggal:15
Maret 2023
Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah,suhu,pernafasan, dan nadi,


LILA. Melakukan inform consent tentang keadaan pasien, memberikan HE kepada
pasien
Informasi/ keterampilan yang baru bagi saya :Melatih saya untuk berkomunikasi
lebih sering kepada pasien
Bagaimana hal ini bisa berguna ?

 Dengan banyaknya ilmu yang di dapat pada masa praktik semakin menambah
pengetahuan dan komunikasi yang lebih baik lagi terhadap pasien
Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang:

Pentingnya memberikan edukasi kepada ibu bersalin tentang persalinan yang aman
dan nyaman sehingga meminimalisir trauma persalinan.
Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah: tenaga dan waktu untuk
memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas serta edukasi yang tepat kepada
ibu ersalin dan keluarga.
Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi?

- tidakada
Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah:

- Membahas di forum MMD


LEMBAR BIMBINGAN
NAMA : Sulis Setiyowati
NIM : 2215901129
RUANGAN : Kamar Bersalin
PKM/ RS : Puskesmas modung
NO HARI/ NAMA MASUKAN TTD
TANGGAL PEMBIMBING PEMBIMBING

1. Enggal Sari
Maduratna,S.ST,M.AP.,
M.Kes

2.
DOKUMENTASI PERSALINAN
DOKUMETASI BAYI BARU LAHIR

FV

Anda mungkin juga menyukai