Anda di halaman 1dari 59

STASE

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS

PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa : Siti Mufarrohah

NIM : 2215901126

Ruang : KIA Puskesmas Modung

Tanggal Praktik : 26 Juni s/d 22 Juli 2023

Pembimbing : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes

Berkas Yang Dikumpulkan : 1 askeb, kontrak pembelajaran, Laporan Harian,

Daftar Prefensi Mahasiswa, Jurnal Refleksi

Kritis.

Hari, Tanggal Penyerahan : 6 Juli 2023

Panerima : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes


KONTRAK BELAJAR PRAKTEK/PRAKTIKUM KLINIK

Tempat Praktek : Puskesmas Kedungdung


Periode Praktek : 26 Juni s/d 22 Juli 2023

Nama Mahasiswa : Siti Mufarrohah


NIM : 2215901126
Topik : Asuhan Kebidanan fisiologis holistic persalinan & bayi baru lahir
Tujuan Strategi Sumber Belajar Hasil yang Diharapkan Waktu
Tujuan Umum: setelah menjalankan Untuk mencapai tujuan Selama pembelajaran klinik, Waktu yang saya tetapkan untuk
praktikum klinik smt. 2 di Puskesmas pembelajaran klinik, maka saya akan menunjukkan mencapai tujuan adalah sebagai
Kedungdung selama 1 bulan, saya saya akan: Ditulis sumber yang kemampuan saya dalam berikut:
mampu melaksanakan asuhan Kebidanan 1. Mencari buku sumber relevan sesuai mengelola klien dengan bukti: 1. Minggu 1(tgl 26 juni s/d 2 juli
pada ibu bersalin dan bayi baru lahir yang relevan dengan silabus mata 1. Tersusunnya laporan 2023 memberikan asuhan
dengan menerapkan manajemen 2. Konsultasi dan diskusi kuliah pendahuluan kebidanan pada ibu bersalin
Kebidanan ibu bersalin dan asuhan bayi dengan dosen 2. Tersusunnya kontrak dan BBL)
baru lahir. pembimbing dan belajar 2. Minggu 2 (tgl 03 s/d 9 juli
Tuhuan Khusus: melakukan asuhan pembimbing lapangan 3. Tersusunnya jurnal 2023 memberikan HE pada
Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi 3. Berpartisipasi langsung kegiatan harian ibu tentang perawatan BBL
baru lahir fisiologis dengan target: dalam mengasuh klien 4. Tercapainya beberapa dan tanda bahaya BBL)
meliputi: target keterampilan dan 3. Minggu 3 ( tgl 10 s/d 16 juli
1. Asuhan ibu bersalin normal = 1 asuhan Kebidanan, 2023) memberikan HE pada
2. Asuhan bayi baru lahir =1 dengan indikator: ibu tentang perawatan
3. Jurnal kritis a. Dokumentasi payudara
4. Jurnal penelitian pencapaian asuhan 4. Minggu ke 4 (tgl 17 s/d 22
pada jurnal kegiatan juli 2023 memberikan HE
harian dan buku pada ibu tentang pentingnya
logbook berKB)
b. Tersusunnya
dokumentasi asuhan
Kebidanan
c. Mendapat TTD
pembimbing pada
dokumentasi
pencapaian
keterampilan dan
asuhan Kebidanan,
disertai cap lahan
d. Merakapitulasi
pencapaian target pada
buku rekapitulasi

Bangkalan, 03 Juli 2023


Mahasiswa,

Siti Mufarrohah
2215901126
Keterangan

Kontrak belajar ini kemudian di break down menjadi kontrak belajar / hari, misalnya hari pertama mahasiswa mau melakukan asuhan pada
ibu hamil normal maka,
1. Tujuannya adalah: mahasiswa dapat melakukan asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir fisiologis
2. Strategi Pembelajaran : pre conferent, ronde, dan post conferen
3. Sumber pembelajaran: Pasien ibu hamil normal Ny …..GPA..Umur ….hamil…minggu
4. Hasil yang diharapkan: mahasiwa mampu melakukan asuhan Kebidanan fisiologis pada ibu bersalin dan bayi baru lahir normal
dengan menerapkan manajemen Kebidanan
5. Waktu: disesuaikan
Proses Pencapaian
Tanda Tangan
Keterampilan
No Kompetensi Hari/Tanggal Komentar Pembimbing Pembimbing
Pelaksanaan Bimbingan Mandiri Pembimbing Lapangan Lahan / Institusi
(B) (M)
(CI)
1. 1. melakukan pengkajian asuhan 03-07-2023 M
kebidanan pada ibu bersalin
dan bayi baru lahir
2. Memeriksa tanta tanda vital 03-07-2023 M
ibu bersalin dan bayi baru
lahir
3. Mengingatkan tentang tanda 03-07-2023 M
bahaya bayi baru lahir
4. Memberikan KIE tentang 03-07-2023 M
persalinan fisiologis
5. Memberikan KIE tentang 03-07-2023 M
pencegahan dan penanganan
masalah persalinan.
6 Memberikan KIE tentang pola 03-07-2023 M
hidup sehat dan nutrisi yang
seimbang pasca melahirkan
dan KIE nutrisi untuk bayi
baru lahir
7 Melakukan pencatatan dan 03-07-2023 M
pelaporan
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA

NAMA : Siti Mufarrohah


NIM : 2215901126
RUANGAN : Ruang Bersalin Puskesmas Modung
PKM / RS : PUSKESMAS MODUNG
N RUANGAN HARI/TGL DATANG PULANG PARAF PARAF
O MHS CI
1. Kaber Pkm Senin 07.15 14.00
Modung 26 juni 2023
2. Kaber Pkm Selasa 07.15 14.00
Modung 27 Juni 2023
3. Kaber Pkm Rabu 07.15 14.00
Modung 28 Juni 2023
4. Kaber Pkm Kamis 07.15 14.00
Modung 29 juni 2023
5. Kaber Pkm Jumat 07.15 11.00
Modung 30 juli 2023
6. Kaber Pkm Sabtu 07.15 13.00
Modung 1 juli 2023
7. Kaber Pkm Senin 07.15 14.00
Modung 03 juli 2023
8. Kaber Pkm Selasa 07.15 14.00
Modung 04 juli 2023
9. Kaber Pkm Rabu 07.15 14.00
Modung 5 juli 2023
10. Kaber Pkm Kamis 07.15 14.00
Modung 6 juli 2023
11. Kaber Pkm Jumat 07.15 13.00
Modung 7 juli 2023
12. Kaber Pkm Sabtu 07.15 13.00
Modung 8 juli 2023
13. Kaber Pkm Senin 07.15 14.00
Modung 10 juli 2023
14. Kaber Pkm Selasa 07.15 14.00
Modung 11 juli 2023
15. Kaber Pkm rabu 07.15 14.00
Modung 12 juli 2023
16. Kaber Pkm kamis 07.15 14.00
Modung 13 juli 2023
17. Kaber Pkm Jum’at 07.15 14.00
Modung 14 juli 2023
18. Kaber Pkm Sabtu 07.15 14.00
Modung 15 juli 2023
19. Kaber Pkm senin 07.15 14.00
Modung 17 juli 2023
20. Kaber Pkm selasa 07.15 14.00
Modung 18 juli 2023

21. Kaber Pkm rabu 07.15 14.00


Modung 19 juli 2023
22. Kaber Pkm kamis 07.15 14.00
Modung 20 juli2023
23. Kaber Pkm Jum’at 07.15 11.00
Modung 21 juli2023
24. Kaber Pkm sabtu 07.15 12.00
Modung 22 juli2023
DUKUMENTASI PENCAPAIAN STASE ASUHAN
KEBIDANAN FISILOGIS PERSALINAN DAN BAYI BARU
LAHIR
(LOGBOOK)

Program Studi : Profesi Bidan


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan fisiologis persalinan dan bayi
baru lahir
Kode Mata Kuliah : Bd. 704
Beban SKS : 4 SKS
Semester : I

Tempat Praktek : Puskesmas Modung


Waktu/ Periode : 26 Juni s/d 22 Juli 2023

Nama Peserta Didik : Siti Mufarrohah


NIM : 2215901126
Kelas :C
Dosen Pembimbing Lahan : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023

LAPORAN KEGIATAN HARIAN

NAMA : Siti Mufarrohah

NIM : 2215901126

RUANGAN : Ruang Bersalin (Kaber)

PKM/ RS : PUSKESMAS MODUNG

HARI/TGL : 26 Juni s/d 2 Juli 2023

N PUKUL KEGIATAN TTD


O PEMBIMBING
Melakukan pengkajian pada pasien
1 08.00
ibu bersalin
2
09.00 Memeriksa tanda tanda vital klien
3 Menjelaskan tentang masalah yang
09.30
dihadapi oleh ibu bersalin
Memberikan konseling tentang
4 10.00
persalinan fisiologis
Memberikan konseling tentang
6
10.30 pencegahan dan penanganan masalah
persalinan
Memberikan KIE tentang pola hidup
7
11.00 sehat dan nutrisi yang seimbang dan
nutrisi bayi baru lahir
8
11.30 Melakukan pencatatan dan pelaporan
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN FISOLOGIS PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
DI UPTD PUSKESMAS MODUNG

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan

Stase Asuhan Kebidanan fisiologis persalinan dan bayi baru lahir


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:

Nama : SITI MUFARROHAH

NIM : 2215901126

Kelas : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022 – 2023
HALAMANPERSETUJUAN
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS PERSALINAN & BAYI BARU LAHIR


DI PUSKESMAS MODUNG

Disusun oleh:
Nama : Siti Mufarrohah
NIM : 2215901126
Kelas :C

Tanggal Pemberian Asuhan 26 Juni s/d 3 Juli 2023

DISETUJUI :

Kepala Ruangan
Tanggal :
Di : Puskesmas Modung ( Sumiyati.A.Md.Keb )
NIP. 196711181988122001

Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : Puskesmas modung (Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes
NIDN. 0707028903

Pembimbing Kasus
Tanggal :
Di : Puskesmas Kedungdung ( Sumiyati.A.Md.Keb )
NIP. 196711181988122001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

yang dilimpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan

fisiologis persalinan dan bayi baru lahir selama 1 bulan di Puskesmas

Kedungdung Kabupaten Bangkalan.

Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas terstruktur di

Program Studi Profesi Bidan STIKES Ngudia Husada Madura untuk memenuhi

target yang telah ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengarapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan

penyusunan Asuhan Kebidanan selanjutnya.

Penulis
Bangkalan, 03 Juli 2023

Siti Mufarrohah
2215901126
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang
Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh
wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi pada
ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir (Decherney et al,
2007). Tujuan dari pengelolaan proses persalinan adalah mendorong
kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari
petugas kesehatan untuk mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi
terutama saat proses persalinan (Koblinsky et al, 2006).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Angka Kematian Ibu (AKI) akibat persalinan di Indonesia masih tinggi yaitu
208/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 26/1.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). Angka Kematian Ibu untuk Provinsi
Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
Angka Kematian Bayi sebesar 12/1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesejahteraan
perempuan dan target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
Millennium Development Goals (MDGs) tujuan ke 5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu atau 102/100.000 kelahiran
hidup, maka dari itu upaya untuk mewujudkan target tersebut masih
membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Kemenkes RI,
2013).
Penyebab tingginya angka kematian ibu antara lain, terlalu muda atau
terlalu tua saat melahirkan, tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara
teratur, dan banyaknya persalinan yang ditolong oleh tenaga non profesional
(Koblinsky et al, 2006). Hal ini sejalan dengan penelitian Misar (2012) yang
menyatakan bahwa kejadian komplikasi persalinan ibu melahirkan dengan
kualitas pelayanan kesehatan yang tidak baik beresiko lebih besar untuk
mengalami komplikasi dibanding ibu yang mendapatkan kualitas pelayanan
yang baik.
Faktor yang berperan penting untuk mengurangi angka kematian
maternal antara lain, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
pelayanan yang baik ketika persalinan (Reeves, 2010). Faktor lain yang dapat
mengurangi angka kematian maternal yaitu akses ke tempat pelayanan
kesehatan terjangkau dan fasilitas kesehatan yang memadai (Aboagye, 2013)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah di antaranya :
1.2.1. Bagaimanakah konsep dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan?
2.2.2. Bagaimanakah konsep perencanaan fisiologispersalinan dan bayi baru
lahir?
2.2.3. Bagaimanakahpenatalaksaanpersalinan dan bayibarulahir?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
diharapkan selama dilapangan mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan
Kebidanan secara nyata dengan menerapkan teori yang telah ada dan
mampu melakukan asuhan kebidanan fisiologispersalinan dan bayibarulahir.

1.3.2  Tujuan kasus
a. Menjelaskan mengenai teori dan konsep dasar asuhan kebidanan
fisiologis persalinan dan bayibarulahir.
b. Mengintergrasikan teori dan manajemen asuhan kebidanan serta
mengimplementasikan nya pada kasus yang dihadapi.
c. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subjektif dan objektif
pada fisiologis persalinan dan bayibarulahir.
d. Menginterpretasi data klien meliputi diagnosa, masalah, dan kebutuhan
pada fisiologis persalinan dan bayi baru lahir.
e. Merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan dari kasus pada fisiologis persalinan dan bayi baru lahir.
f. Mengidentifikasi rencana tindakan segera untuk pada fisiologis
persalinan dan bayi baru lahir
g. Menyusun rencana tindakan untuk kasus pada fisiologis persalinan dan
bayi baru lahir.
h. Melaksanakan tindakan terhadap kebidanan terkait dengan fisiologis
persalinan dan bayi baru lahir.
i. Melakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dan memperbaiki
tindakan yang dipandang perlu

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan
keilmuan dimasa yang akan datang terutama pada pelayanan
kebidanan.
1.4.2 Bagi Penulis
Penulisan yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman mengenai fisiologispersalinan dan bayibarulahir.
1.4.3 BagiProfesiBidan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
panduan bagi tenaga kesehatan bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan serta meningkatkan profesionalis metenagakesehatan dalam
melakukan tindakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan

2.1.1 Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).


Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara
pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan
mencapainya.
2.1.2 Prinsip-prinsip Manajemen
a. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan
sarana yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin.
Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan
usaha yang telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. Efektivitas
Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai,
efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
Rasional dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang
rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen. Keputusan merupakan
suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen,
pengambilan keputusan merupakan jawaban atas pertanyaan tentang
perkembangan suatu kegiatan.
2.1.3 Manajemen Kebidanan
a. Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah pendekatan
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
b. Depkes RI, 2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.
c. Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan
suatu keputusan yang berfokus pada klien.
d. Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan
oleh ACNM (1999) terdiri atas:
1. Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
secara sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap
kesehatan setiap klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan
melakukan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi
data dasar.
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan
bersama klien.
4. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu
membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
6. Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana
individual.
7. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan
berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal.
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan
dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
2.1.4 Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan

Tahap I, Tahap II, Tahap III,


Pengumpulan interpretasi Identifikasidiagnosis/
data dasar datadasar masalah potensialdan
antisipasipenanganannya
Tahap VI, Tahap V, Tahap IV,
Pelaksanaan Rencana asuhan Menetapkan
asuhan langsung kebutuhantindakan
segera,kolaborasi, rujukan

Tahap VII,
Evaluasi

Langkah I : pengumpulan data dasar


Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar :
 Riwayat kesehatan
 Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
 Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
 Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Langkah II : interpretasi data dasar
Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :
 Diakui dan telah disahkan oleh profesi
 Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
 Memiliki ciri khas kebidanan
 Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
 Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah
dandiagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan antisipasi
yangdapat dilakukan.
Langkah IV Menetapkan kebutuhan tindakan segera, kolaborasi,
rujukan
Dari data yang ada perlu atau tidaktindakan segera ditangani
sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim kesehatan, pekerjasosial, ahli gizi)
Langkah V Rencana asuhan
Tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien, tapi
jugadari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien (apakah dibutuhkan
penyuluhan,konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yangberkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural/masalah psikologis.
Dalamperencanaan ini apa yang direncanakan harus disepakati klien, harus
rasional,benar-benar valid berdasar pengetahuan dan teori yang up to date.
Langkah VI Asuhan langsung
 Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun tenaga
kesehatanyang lain.
 Bidan bertanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaan asuhan
bersama yang menyeluruh.
Langkah VII
Evaluasi efektifitas dari asuhan yang telah dilakukan

2.2 Konsep Dasar Teori Persalinan


2.2.1 Pengertian Persalinan
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dalam (janin + uri) yang
dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
(Rustam Moechtar : Obsetri :91).
Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatansendiri) (Ida Bagus
GdeManuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungandan KB : 157).
Proses pengeluaranjanin pada kehamilancukupbulan (37-42 minggu)
lahir spontan dengan presentasi kepala yang berlangsungdalam 18 jam,
tanpa komplikas ibaik pada ibu maupun pada janin.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Marmi, 2012:1).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pelepasan dan pengeluaran plasenta serta selaput janin dari tubuh
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah kehamilan 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Proses persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhirnya dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Kumalasari, 2015:97).
Persalinan adalah proses parasimpatis, Kondisi fisiologis yang perlu
istirahat, ketenteraman, Rasa nyaman, percaya diri, terutama harus ada rasa
Aman (reuwer dkk, 2009).

2.2.2 Etiologi Persalinan


a. Suatu pengeluaran hasil konsepsi dalam (janin dan uri) dapat hidup diluar
rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan
bantuan (kekuatan sendiri) (Eka Puspitasari.2014)

1) Sebab – Sebab Yang Ditimbulkan Persalinan (Marmi.2012)


1. Teori Ketegangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas waktu
tertentu. Setelah melewati batas tertentu terjadi kntraksi sehingga
perslainan dapat dimulai.
2. Teori Penurunan Progesteron
Produksi progesteron mengaami penurunan sehingga otot rahim lebih
sensitif terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi
setelah mencapai tingkat penurunan progesterone tertentu.
3. Teori Oksitosin
Perubahan keseimbangan oksitosin dan progesteron dapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi braxston hicks.
Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan terjadi.
4. Teori Prostaglandin
Pemberian prostaglandin dapat menimbulkan kontraksi otot rahimm
sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat
memicu kehamilan.
5. Teori Hipotalamus
Teori ini menunjukkan pada kehamilan anesepalus suprarenaus terjadi
keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus, teori ini
dikemukakan oleh Higgin. Pemberian kontikosteroid yang dapat
menyebabkan maternitas janin, induksi persalinan. Glandela suprarenal
merupakan pemicu terjadinya perlinan.

2.2.3 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


1. Tanda – Tanda Permulaan Persalinan (Eka, P.2014)
a. Beberapa minggu sebelum melahirkan terhadap tanda-tanda
1. lightening/seting/dropping yaitu kepala turun memasuki PAPterutama
pada primigravida, pada multigravida tidak begitu tampak.
2. Perut kelihatan besar dan melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering kencing/susah kencing (polikasuria) karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemak dan uterus.
5. Serviks menjadi lembak dan mendatar dan sekresinya bertambah
biasanya bercampur darah (blody show)
b. Tanda-tanda inpartu
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur
2. Keluar lendir dan bercampur darah (blody show) yang lebih banyak
karena robekan-robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2) Tanda-tanda inpartu
a. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebihkuat, sering dan teratur.
b. Kecil lender bercampurdarah (show) yang lebihbanyakkarenarobekan-
robekankecil pada serviks.
c. Kadang-kadangketubanpecahdengansendirinya.
d. Pada pemeriksaandalam : serviksmendatar dan pertumbuhantelahada.
2.2.4 Tahapan Persalinan

1. Mekanisme Persalinan (Marmi. 2012)


a. Kala I
Dibagi dalam 2 fase
1. Fase laten, Pembukaan serviks berangsung lambat, pembukaan 1-3cm
berlangsung 7-8 jam.
2. Fase aktif
1) Fase Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 3-4cm
2) Fase Dilatasi Maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi
4-9cm
3) Fase Diselerasi , dalam waktu 2 jam pembukaan 9cm atau Ǿ
lengkap 10cm
Kala I berlangsung 13 jam pada primigravida, 7 jam pada
multigravida
 Pemantauan pada kala I
1. Frekuensi (minimal 2x tiap 10 detik)
2. Lamanya (minimal 40 detik)
3. Kekuatan ½ jam
 DJJ setiap ½ jam pada fase aktif
1. Normal 120-160x / menit
2. Bila lebih 160 x/menit dan kurang dari 120x/m mungkin
menunjukkan gawat janin
 Tanda – tanda vital, status kandung kemih setiap 4 jam, pemberian
makanan dan minuman yang cukup
 Bila ketuban pecah, periksa cairan, kepekatan, jumlah cairan
U : Selaput ketuban utuh (tidak pecah)
J : Warna cairan ketuban jernih
M : Cairan ketuban bercampur dengan Mekonium
D : Cairan ketuban bercampur dengan Darah
K : Tidak ada cairan ketuban atau kering
 Pemeriksaan Dalam setiap 4 jam (pembukaan serviks, penipisan,
penurunan bagian terendah, molase)
 Molase (penyusupan kepala janin)
0 : Tulang kepala janin terpisah dan mudah dipalpasi
1 : Tulang kepala janin bersentuhan
2 : Tulang kepala janin tumpang tindih masih dapat di pisahkan
3 : Tulang kepala janin tumpang tindih tidak dapat di pisahkan
b. Kala II
Adalah dimulai dari pembukaan 10 cm (lengkap) sampai pengeluaran bayi
seluruhnya (lahirnya bayi)
1. Tanda dan Gejala Kala II
 Adanya dorongan untuk mengejan
 Tekanan pada anus
 Perinium menonjol, vulva membuka
2. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan
 Melakukan kontraksi selama 10 menit (frekuensi lamanya
kekuatan)
 Periksa nadi dan tekanan darah selama 30 menit
 Respon secara keseluruhan kala II : keadaan dehidrasi,
perubahan sikap dan prilaku tingkat tenaga yang dimiliki ibu
 Periksa DJJ selama 15 menit atau lama (1 jam sekali)
 Penurunan presentasi dan perubahan posisi
 Warna cairan tertentu
c. Kala III
Dimulai setelah bayi lahir dan berakhir setelah plasenta lahir biasanya
akan lahir spontan dalam 15-30menit
1. Mekanisme Pelepasan Ari-ari
Kontraksi rahim akan mengurangi area uri karena rahim bertambah
kecil dan kandungan bertambah tebal. Kontraksi tersebut
menyebabkan bagian yang longgar dan lemah dari ari-ari pada bagian
rahim, bagian ini terlepas mula-mula sebagian dan kemudian
seluruhnya dan tinggal bekas dalam cavum uteri. Pelepasan terjadi
secara bertambah dan penggumpalan darah dibelakang uri akan
membantu pelepasan ari-ari, bila pelepasan sudah komplit maka
kontraksi rahim akan mendorong ari-ari yang sudah terlepas ke
Segmen Bawah Rahim lalu vagina dan lahirkan.
2. Kala III Terdiri 2 fase
a. Fase pelepasan ari-ari
b. Fase pengeluaran ari-ari
- Lokasi dari plasenta
 Pada dinding depan dan belakang carpus uteri
 Kadang-kadang pada dinding lateral
 Sesekali di Segmen Bawah Rahim (SBR)
3. Fase Pelepasan Plasenta
a. Schultz
Lepasnya seperti kita menutup paying, lepas duluan dibagian
tengah dan terjadi retroplacenta hematoma yang menolak ari-ari,
mula-mula bagian tengah kemudian seluruhnya. Cara ini
pendarahan biasanya tidak ada sebelum ari-ari lahir.
b. Duncan
Lepasnya mulai dipinggir, darah akan mengalir keluar antara
selaput ketuban serempak dari tengah dan pinggir placenta.
4. Fase pengeluaran ari-ari (Saifuddin. 2007)
1. Kustner
Tangan kanan merenggangkan tali pusat, tangan kiri meregang
diatas sympisis. Placenta belum lepas sebelum tali pusat masuk
kevagina lagi. Plasenta lepas bila tali pusat tetap atau bertambah
panjang.
2. Strasman
Tangan kanan merenggangkan tali pusat, tangan kiri mengetuk
fundus. Plasenta belum lepas bila tali pusat tertarik kembali.
Plasenta lepas bila tali pusat tidak bergetar
3. Klien
Tali pusat direnggangkan, pasien disuruh mengejan, sehingga tali
pusat ikut turun. Plasenta belum lepas bila tali pusat tertarik
kembali. Plasenta lepas bila tali pusat tetap ditempat.
4. Manuaba
Tangan kiri merenggangkan uterus pada SBR, sedangkan tanagn
kanan memegang dan mengencangkan tali pusat kemudian
menarik secara berlawanan.
5. Tanda – tanda Plasenta Lepas
a. Semburan darah
b. Tali pusat memanjang
c. Perubahan bentuk darah dari diseold menjadi glamts
d. Perubahan tinggi fundus uteri
6. Cara Melahirkan Plasenta
1. Brede
a. 4 jari pada dinding rahim belakang, ibu jari difundus
depan tengah lalu pijat rahim dan sedikit doronganke
bawah tapi jangan teralu kuat (seperti memeras jeruk)
b. Lakukan saat ada his
c. Jangan menarik tali pusat karena menyebabkan inversio
uteri.
2. Brend Andrew
a. Tangan kanan memegang tali pusat
b. Tanagn kiri memegang uterus bagian bawah dari luar
perut.
c. Kemudian uterus di tekan dengan hati-hati (dorsokranial)
lalu tarik tali pusat dengan hati-hati
d. Baik plasenta sudah lepas akan meluncur atau keluar
dengan mudah
d. Kala IV
Adalah kala pengawasan setelah uri lahir 1-2 jam
1. Tujuan asuhan persalinan kala IV
a. Mencegah perdarahan
b. Memberikan kenyaman fisik, nutrisi, dehidrasi, keamanan dan
eliminasi.
c. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk mulai
mengintegrasikan.
d. Proses melahirkan menjadi pengalaman hidup mereka
e. Memelihara proses kedekatan dengan neonatus
2. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada kala IV
a. Kontraksi rahim
b. Perdarahan
c. Kandung kemih
(Marmi.2012)

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Persalinan


a. Power
Menurut Marmi (2016:51) power adalah kekuatan yang mendorong janin
keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah
his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament,
dengan kerja sama yang baik dan sempurna.
1) Kontraksi Uterus (HIS)
Otot rahim terdiri dari 3 lapis, dengan susunan berupa anyaman yang
sempurna. Tediri atas lapisan otot longitudinal dibagian luar, lapisan otot
sirkular dibagian dalam, dan lapisan otot menyilang diantara keduannya.
Dengan susunan demiRuang Ponedn, ketika otot rahim berkontraksi
maka pembuluh darah yang terbuka setelah plasenta lahir akan terjepit
oleh otot dan perdarahan dapat berhenti (Sulistyawati, 2010:24).
2) Kontraksi dinding rahim.
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Jenis Perubahan His Palsu His Sejati
Karakteristik Tidak teratur dan tidak Timbul secara teratur dan
Kontraksi semakin sering (disebut semakain sering, berlangsung
kontraksi Braxton Hicks). selama 30-70 detik.
Pengaruh gerakan Jika ibu berjalan atau Meskipun posisi atau gerakan
tubuh. beristirahat atau jika ibu berubah, kontraksi tetap
posisi tubuh ibu berubah, dirasakan
kontraksi akan
menghilang atau berhenti.
Kekuatan Kontraksi Biasanya lemah dan tidak Kontraksinya semakin kuat.
semakin kuat (mungkin
menjadi kuat lalu
melemah).
Nyeri karena Biasanya hanya dirasakan Biasanya berawal di
kontraksi di tubuh bagian depan. punggung dan menjalar ke
depan.
Perbedaan antara His palsu dan His sejati
Sumber : (Marmi, 2016:54).
b. Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya
terhadap jalan lahir yang relative kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk
panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai. Jalan lahir dibagi
atas :
1) Bagian keras : Tulang-tulang panggul.
2) Bagian lunak : Uterus, otot dasar panggul dan perineum (Prawirohardjo,
2011:289).
Ruang panggul (Pelvic Cavity) dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Pelvis mayor (flase pelvic), diatas linea terminalis.
b) Pelvis minor (true pelvic), dibawah linea terminalis (Rohani,
2011:23).
c) Bidang-bidang Panggul
Bidang hodge adalah bidang semua sebagai pedoman untuk
menentukan kemajuan persalinan, yaitu seberapa jauh penurunan
kepala melalui pemeriksaan dalam atau vaginal toucher (VT). Bidang
hodge terbagi empat antara lain sebagai berikut:
 Bidang Hodge I
Bidang setinggi pintu atas panggul (PAP) yang dibentuk oleh
promontorium, artikulasio sakro-illiaka, sayap sacrum, linea
inominata, ramus superior os. Pubis, tepi atas simpisis pubis (Rohani
dkk, 2011:23).

 Bidang Hodge II
Bidang setinggi pinggir bawah simpisis pubis, berhimpit dengan PAP
(Hodge I) (Rohani dkk, 2011:23).
 Bidang Hodge III
Bidang setinggi spina ischiadica berhimpit dengan PAP (Hodge I)
(Rohani dkk, 2011:23).
 Bidang Hodge IV
Bidang setinggi ujung koksigis berhimpit dengan PAP (Rohani dkk,
2011:23).
c. Passanger
1) Janin
Hubungan janin dengan jalan lahir:
a) Sikap : Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin satu sama lain.
Biasanya tubuh janin berbentuk lonjong (avoid) kira-kira sesuai
dengan kavum uterus.
b) Letak (situs) : Menujukkan hubungan sumbu janin dengan sumbu
jalan lahir. Bila kedua sumbunya sejajar disebut letak memanjang, bila
tegak lurus satu sama lain disebut letak melintang.
c) Presentasi dan bagian bawah : Presentasi menunjukkan bagian janin
yang berada dibagian terbawah jalan lahir.
d) Posisi dan Penyebutnya : Posisi menujukan hubugan bagian janin
tertentu (Penyebut, umpamanya ubun-ubun kecil, dagu atau sacrum)
dengan bagian kiri, kanan, depan, lintang (lateral) dan belakang dari
jalan lahir (Sulistyawati, 2010:32).
2) Plasenta
Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap
sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun plasenta jarang
menghambat proses persalinan pada persalinan normal. Dimana
plasenta memiliki peranan berupa tansport zat dari ibu ke janin,
penghasil hormone yang berguna selama kehamilan, serta sebagai
barier. Melihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi
kelaianan pada plasenta akan menyebabkan kelaianan pada janin
ataupun mengganggu proses persalinan (Marmi, 2012).
3) Air ketuban
Merupakan elemen penting dalam proses persalinan. Air ketuban
dapat dijadikan acuan dalam menentukan diagnose kesejahteraan janin
(Sulistyawati, 2010:32).
4) Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapat
mempercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi yang
paling nyaman sesuai dengan keinginannya.
Cara Menghitung Taksiran Berat Janin :
1. Rumus Johnson Toshack
Penghitungan TBJ janin menggunakan rumus ini yaitu (TFU – N) x 155. N
sendiri memiliki nilai 11/12/13, tergantung posisi kepala janin.
N = 13 bila kepala belum masuk PAP, 12 bila kepala masih berada di
atas spina ischiadika, 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika
2. Rumus Niswander
 Cara menghitung TBJ dengan rumus Niswander hampir mirip dengan
Johson Toshack, tetapi perhitungannya agak sedikit lebih rumit. Rumusnya
yaitu (TFU – 13) : 3 x 453,6.
3. Rumus Risanto
 Rumus ini dibuat oleh Risanto Siwosudarmo pada 1990. Formulasinya
dibuat berdasarkan populasi masyarakat Indonesia.
 Namun, penelitian Poltekkes Malang menyebut bahwa rumus ini tidak
dipakai secara luas oleh tenaga kesehatan. Menghitung TBJ dilakukan
dengan rumus 127,6 x TFU – 931,5.
4. Formula Dare

 Formula Dare terbilang paling sederhana dibandingkan rumus taksiran berat


janin lainnya. Namun, untuk mendapatkan TBJ, Anda harus mengukur
lingkar perut (LP) ibu hamil terlebih dahulu.
 Lingkar perut yang didapat nantinya dihitung dalam satuan sentimeter.
Rumus yang digunakan yaitu TFU x LP.
 Perlu diingat, hasil hitungan dari rumus di atas belum tentu akurat. Terlebih,
perhitungan TFU memiliki subjektivitas tinggi, tergantung ketebalan kulit
masing-masing ibu hamil.
 Selain itu, bentuk rahim yang dimiliki ibu hamil juga berpengaruh terhadap
perhitungan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, Anda sebaiknya
berkonsultasi ke dokter.

2.3 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


2.3.1 Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500-3000 g dan panjang badan sekitar 50-55
cm. (Marmi.2015)
Bayi baru lahir normal adalah individu yang terlahir ke dunia dalam
keadaan yang terbatas, maka individu yang terbatas sangatlah membutuhkan
perawatan dari orang lain. (Vivian. 2010)
Bayi baru lahir adalah yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 g sampai dengan 4000 g (Nani.2010)
1. Ciri-ciri BBL
Ciri-ciri BBL fisiologis menurut (Jenny. 2013) adalah
a. Lahir aterm antara 37-42 minggu
b. Berat badan 2500-4000 g
c. Panjang badan 48-52 cm
d. Lingkar dada 30-38 cm
e. Lingkar kepala 33-35 cm
f. Lingkar lengan 11-12 cm
g. Frekuensi denyut jantung 120-16ox/menit
h. Pernafasan 40-60x/menit
i. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang
cukup
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala bisanya telah
sempurna.
k. Kuku agak panjang dan lemas
l. Nilai APGAR > 7
Skor 0 1 2
Appearance color Birupucat Badan merah Seluruh
(warna kulit) muda,ekstremitas tubuhkemereh-
biru merahan
Pulse(heartrate)atau Tidakada Lambat >100x/menit
frekuensi jantung <100x/menit

Grimace Tidakada Merintih Menangisdenganku


(reaksi terhadap at, batuk/
rangsangan) Bersin
Activity (tonusotot) Tidakada Ekstremitas dalam Gerakan aktif
fleksi sedikit
Respiration Tidakada Lemah/ Baik/Menangis
(usaha nafas) tidakteratur kuat

m. Gerak aktif
n. Bayi langsung menangis keras
o. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada
pipi dan daerah mulut) sudah baik.
p. Reflek sucking (isap dan menelan) sudah baik.
q. Reflek morrow (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah baik
r. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik

Dilengkapi oleh Weni (2011) ciri-ciri BBL normal adalah

a. Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80x/m kemudian


menurun setelah tenang kira-kira 40x/m.
b. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa.
c. Pembalut lanugo sudah tidak terlihat, rambut bayi biasanya telah
sempurna.
d. Kuku sudah agak panjang dan lemas
e. Genetalia, labia mayora menutupi labia minora (pada perempuan) testis
sudah turun (pada laki-laki)
f. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
g. Reflek morrow sudah baik, bayi bila dikagetkan akan terlihat gerakan
seperti memeluk.
h. Gerak reflek sudah mulai membaik, bila diletakkan sesuatu diatas telapak
tangan bayi, bayi akan menggenggam/adanay gerakan reflek.
i. Eliminasi baik, urine dan meconium akan keluar dari 24 jam pertama,
meconium berwarna hitam kecoklatan.
2. Adaptasi BBL terhadap kehidupan diluar uterus.
a. Pernafasan
Timbulnya pernafasan dibantu in utero melalui produksi surfaktan
dan adanya gerak pernafasan, surfaktan diproduksi dalam paru mulai dari
32 minggu dan bertindak sebagai penghubung antara udara dan cairan
melalui lapisan tunggal melalui legangan permukaan, gerak nafas janin
meningkat sesuai usia gestesi dan tetap merupakan proses inermilen
sampai pernafasan ekstrauteri tercapai. Sebuah penelitian oleh (Bintton
1998) dikutip dalam (Lorna, MC Donald. 2011)
Pernafasan perlama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik
sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal
system saraf pusat dan penter yang dibantu oleh beberapa rangsangan
lainnya, semua ini menyebabkan rangsangan, pusat pernafasan dalam
otak yang melanjutkan rengsangan tersebut untuk menggerakkan
diafragma serat oto-otot pernafasan lainnya. Tekanan rongga dada bayi
pada saat melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan pru-pru
kehilangan ½ cairan yang terdapat didalamnya. Sehingga tersisa 80-100
ml, setelah bayi lahir cairan tersebut akan diganti oleh udara
(Jenny.2013)
Penafasan spontan BBL bergantung pada kondisi janin pada masa
kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan
asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksian transia) prokl
ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat
pernafasan agar terjadi primiparigaspin yang kemudian akan berlanjut
dengan pernafasan teratur, sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh
buruk karena adaptasi bayi dapat mengatasinya. (Zainiyah.2011)
BBl yang sehat akan mengeluarkan cairan ini dengan melakukan
beberapa kali inspirasi sangat dalam pada nafas-nafas pertamanya. Jika
bayi tidak menangis spontan, prafiksi yang melakukan resusitasi nafas
pertama tersebut. Nafas-nafas pertama sang bayi sangat bernilai karena
upaya ini memicu terjadinya semua perubahan fisiologis yang lain yang
membantu transisi kehidupan ekstra uteri (Lorna, Sharoni.2011)
b. Peredaran darah
Sesudah kelahiran, struktur kardiovaskuler yang telah mendukung
sirkulasi janin berubah untuk menyokong fungsi ekstrauteri BBL.
Struktur-struktur ini meliputi toramen oval, duktus arteriosus, dan duktus
venosus, pervusivaskuler paru dan kontriksi, aliran darah umbilicus
secara fisiologis atau sesudah penjepitan membantu terjadinya penutupan
struktur ini. (Marmi.2015)
Pada masa retus peredaran darah dimulai dari plasenta melalui vena
umbilicus lalu sebagian kehat dan sebagian lainnya langsung ke serambi
langsung ke serambi kiri jantung kemudian kebilik kiri jantung, dari bilik
kiri darah dipompa melalui aorta keseluruh tubuh sedangkan yang dari
bilik kanan darah dipompa sebagian dipompa ke paru melalui anteriosus
ke aorta. (Dewi.2011)
c. Perubahan suhu tubuh
Termoregulasi adalah kemampuan bayi untuk mengembangkan
antara produksi panas dan kehilangan panas untuk mempertahankan suhu
tubuh dalam kisaran tertentu kemampuan ini sangat terbatas pada BBL,
in uterus janin tidak perlu melakukan termoregulasi karena ia menerima
panas via ibu. Suhu ini dan suhu penter bayi relative konstan berada 0,5
C lebih tinggi dari pada ibu. Akan tetapi ketika lahir belum matangnya
system termoregulasi membuat janin rentan terhadap perubahan suhu
lingkungan ketika dilahirkan kadang kedalam lingkungannya yang
relative dingin basah dan terpapar bayi cepat kehilangan jika tindakan-
tindakan penting tidak dilakukan segera (Lornea, Donald.2011)
3. Masalah yang perlu tindakan segera dalam 1 jam
Menurut (Dewi. 2011) tindakan segera BBL adalah
a. Tidak bernafas/sulit bernafas
1. Keringkan bayi/ganti kain yang basah dan bungkus dengan pakaian
hangat dan kering.
2. Segera klem dan potong tali pusat.
3. Letakkan bayi pada tempat keras dan hangat.
4. Lakukan pedoman pencegahan infeksi.
5. Lakukan resusitasi bila terdeteksi adanya kegagalan nafas setelah
bayi lahir.
6. Jika resusitasi tidak berhasilmaka berikan vertilisasi.
b. Neonatus resiko tinggi
Kondisi-kondisi yang menjadikan neonatus beresiko tinggi yaitu
1. Asfiksia neonatorum
Suatu keadaan BBL yang gagal bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen
dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuh.
2. Pendarahan tali pusat
Pendarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul karena trauma
pengikatan tali pusat yang kurang baik/kegagalan proses
pembentukan trambus normal selama itu pendarahan pada tali pusat
juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.
3. Kejang neonatus
Kejang pada neonatus bukanlah suatu penyakit, namun suatu gejala
penting akan adanya penyakit lain sebagai penyebab kejang/adanya
kelainan bawaan otak, sedangakn sebab sekunder adalah gangguan
metabolisme atau penyakit lain seperti penyakit infeksi.
4. Dasar Asuhan BBL
Menurut (Zainiyah. 2011) dalam setiap persalinan, penatalaksanaan
BBL menganut beberapa prinsip yang penting untuk kelangsungan
hidup BBL diantaranya :

a. Kering bersih dan hangat


Sangat penting bagi semua BBL agar tetap kering, bersih dan
hangat untuk mencegah bayi kedinginan (hipotermi) yang
membahayakan. Prinsip tetap dianut dalam pelaksanaan
resusitasiBBL dan terlebih lagi bayi asfiksi sangat rentan terhadap
hipotermi.
b. Bebaskan dan bersihkan jalan nafas BBL
Bersihkan jalan nafas bayi dengan cara mengusap mukanya
dengan kain atau kasa yang bersih dari darah dan lender setelah
kepala bayi (masih diperineum)
1. Apabila bayi lahir dengan segera dapat bernafas dengan
spontan/segera menangis jangan lakukan mengisapan secara
ronti pada jalan nafasnya.
2. Apabila BBL tidak bernafas/bernafas pengap-pengap maka
pengisapan lender amat penting sebagai bagian mutlak dari
langkah awal resusitasi. Posisi BBL amatlah sangat penting
untuk kelancaran jalan nafas sehingga dapat membantu
pernafasan bayi pada pola persalinan normal yang baru lahir.
c. Rangsangan taktil
Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan
rangsangan untuk bayi yang sehat. Prosedur tersebut sudah cukup
guna merangsang upaya nafas akan tetapi untuk bayi dengan
asfiksia ini tidak cukup ditambahkan rangsangan taktil.
d. Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah penting sekali bahwa BBL sengera diberikan ASI
dini dalam 30 menit sesudah lahir dan hanya diberikan ASI saja
tidak diberikan lainnya karena apabila bayi sudah bernafas normal
selalu diletakkan kedada ibu (kulit kekulit) lalu keduanya
diselimuti untuk kehangatan.

2.3 Konsep Dasar ManajemenAsuhankebidanan

Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasimenurut SOAP


SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan
tertulis. Bidan hendaknya menggunakan dokumentasi SOAP setiap kali
bertemu pasien. Alasan catatan SOAP dipakai dalam pendokumentasian
adalah karena metoda SOAP merupakan kemajuan informasi yang
sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan dalam rencana
asuhan, metode SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses
penatalaksanaan kebidanan dalam tujuannya penyediaan dan
pendokumentasian asuhan, dan dengan SOAP dapat membantu bidan
dalam mengorganisir pikiran dan asuhan yang menyeluruh.
S= Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien
atau segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien
bisu maka dibagian data belakang “S” diberi kode”0” atau “X”.Tanda ini
akan menjelaskan bahwa klien adalah penderita tuna wicara. Data subjektif
ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.
O=Objektif
Data objektif merupakan data yag diperoleh dari hasil pemeriksaan
observasi bidan atau tenaga kesehatan lain. Yang termasuk dalam data
objektif meliputi pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium,
atapun pemeriksaan diagnostik lainnya.
A=Assesment
Assesment merupakan pendokumentasian dari hasil analisa data
subjektif dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat
diperlukan guna pengambilan keputusan / tindakan yang tepat.
P=Planning
Planning (Perencanaan) adalah rencana yang dibuat berdasarkan hasil
analisa. Rencana asuhan ini meliputi rencana saat ini dan akan datang.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
DI PUSKESMAS MODUNG

PENGKAJIAN
Tanggal : 03 Juli 2023
Jam : 22.00 wib

IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny M 1. Nama : Tn S
2. Umur : 39 tahun 2. Umur : 40 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD 4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Petani 5. Pekerjaan : Petani
6. Suku bangsa : Indonesia 6. Suku Bangsa: Indonesia
7. Alamat : Pakong 7. Alamat : Pakong

Tanggal 03 Juli 2023, Jam 22.00 wib


I. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk kamar bersalin ibu ingin melahirkan.
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan perut terasa kenceng kenceng, pinggang
terasa sangat sakit dan keluar lendir campur darah sedikit sejak jam 21.00
wib
3. Tanda-tanda persalinan
a. Konraksi sejak jam 19.00 wib
b. Pengeluaran pervaginam : lendir campur darah
4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 8 kali
5. Riwayat sebelum masuk kamar bersalin …
6. Riwayat Perkawinan
7. Kawin 1 kali, penikahan ke 1 , umur saat menikah 32 tahun, lamanya
pernikahan 8 tahun.
8. Riwayat Menstruasi
9. Menarche usia 12 tahun Siklus Teratur 28 hari. Sifat darah: encer. Bau amis,
Flour albous ya. Disminorhoe : tidak. Banyaknya 2 softex.
a. HPHT : 06-10-2022
b. HPL : 02-07-2023
c. UK : 40 minggu
10. Riwayat Kehamilan ini:
a. Riwayat ANC
ANC teratur
Frekuensi 8 kali kebidan di posyandu
Frekuensi 1 kali ke dokter di puskesmas
b. Obat-obatan dikonsumsi selama hamil : FE 90 tablet
c. Imunisasi TT
TT 1: tanggal 10 April 2016
TT 2: tanggal 10 Mei 2017
TT 3 : tanggal 10 februari 2023
d. Keluhan/masalah/keadaan yang dirasakan ibu selama hamil:
No Keluhan Tindakan Oleh Ket. (Tempat)
.
1 Mual, pusing Diberi obat, bidan Polindes
kadang muntah dianjurkan makan
saat hamil sedikit tapi sering,
muda. istirahat cukup

11. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


G 3 P 2-1 Ab 0
Ham Persalinan Nifas
il Tgl UK Jenis Penol Komplikasi JK BB Per Lak Kompl
ke- Lahir Persalin ong Ibu Bayi Lahir dara tasi ikasi
an han
1 15-4- 40m normal bidan - Meninggal P 2800 tida ya tidak
2015 gg usia 30hari k

2 05-06- 38m normal bidan - Hidup L 3200 tida ya tidak


2017 gg k
3 Hamil ini

12. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan


N Jenis Mulai Memakai Berhenti / Ganti Cara
o Kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan
1 Suntik 3 10-06- Bidan Polindes Kenaikan 10-02- Bidan Polindes Ingin
bulan 2015 BB 2016 hamil

13. Riwayat Kesehatan


a. Penyakit sistemik, menurun, menular yang pernah/sedang di derita
(jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS) : tidakada
b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : hipertensi
c. Riwayat operasi : tidak pernah
d. Riwayat kembar, cacat : Tidak ada
14. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi :
(Makan terakhir (11/03/2023, jam 20,00 WIB), minum terakhir
(11/03/2023, jam 21.30 WIB),
Porsi : 1 piring,
Jenis makanan/minuman yang dikonsumsi : Nasi + Lauk + sayur + air
putih
b. Eliminasi :
1) BAK terakhir (11/03/2023 jam 21.45 WIB)
Sifat : cair
Jumlah : 200cc
Warna : bening
Bau :normal
Keluhan : tidak ada
2) BAB terakhir (11/03/2023 jam 05.00 WIB)
Sifat : lembek
Warna : kuning
Bau : normal
Keluhan : tidak ada
c. Istirahat (tidur): 7 jam
d. Personal hygiene
(mandi 2 kali sehari, keramas kemarin)
15. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual : ibusiap menghadapi proses persalinan
a. Pendamping persalinan : keluarga
b. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
: keluarga sangat mengharap kan kelahiran ini.
c. Persiapan persalinan yang telah dilakukan : makan dan minum
sebelum berangkat Polindes, berkas spt KK, KTP, Kartu JKN sdh
lengkap, pakaian ibu dan bayi lengkap dan transportasi sudah siap.

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik , Kesadaran : Komposmentis
b. Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/ 70 mmhg Suhu : 36, 7ºc
Respirasi : 18 X/ mnt Nadi : 80 X/mnt
c. Berat Badan:
Sebelum hamil : 53 kg
kunjungan lalu : 60 kg
kunjungan ini : 65 kg
Tinggi badan : 158 cm
d. IMT : 26,10
e. LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : simetris
Rambut : bersih
Muka : tidak odema, cloasma (-)
Mata : sklera tidak icterus, konjungtiva merah muda
Hidung : tidak dilakukan
Mulut : bibir tidak pucat
gigi, lidah, gusi, telinga : tidak dilakukan
b. Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar getah bening(-), vena jugularis
eksterna (-)
c. Dada (payudara)
Bentuk : simetris
Areola : tampak hyperpegmentasi
putting susu : menonjol,
pengeluaran colostrum : ada
massa/ benjolan : tidak ada
d. Abdomen
1) Inspeksi
bekas luka : tidak ada
striae gravidarum/ striae albican (-) linea nigra (-)
gerakan janin : terasa ada gerakan
2) Palpasi
a) Leopold 1: TFU 3 jari bawah pusat, teraba bokong
b) Leopold 2: puki
c) Leopold 3: letak kepala
d) Leopold 4: bagian terendah janin sudah masuk PAP)
e) Osborn Test : tidak dilakukan
f) TFU Mc.Donald : 34 cm.
Taksiran Berat Janin : 3565 gr
3) Auskultasi
Punctum maksimum di puki
DJJ : 148x/menit, teratur, intensitas tiap 30 menit
4) His : frekuensi 4 kali/10 menit, durasi 45 detik, intensitas kuat
5) Palpasi supra pubik : kandung kemih kosong.
e. Ekstrimitas
Odema : -/-
Kelainan : tidak ada,
Varices : tidak ada,
warna kuku : cerah,
reflex Patella : +/+
f. Genetalia Eksterna dan Anus
Vagina : bersih
tanda Chadwick :-
kelainan : tidak ada
fluor albus :-
oedem : tidak,-
varises : tidak ada
bekas luka : tidak ada
kelenjar Bartholini, kelenjar Skene : tidak ada.
Anus : tidak hemoroid
3. Pemeriksaan Dalam
a. Indikasi : ada tanda persalinan
b. Tujuan : untuk mengetahui adanya pembukaan cervik
c. Hasil : jalan lahir normal, Pembukaan 10 cm, ketuban (+), kepala,
UUK kidep, eff 100%, HIII.
d. Kesimpulan : persalinan kala 1 fase aktif.
4. Pemeriksaan laboratorium :
a. Hb : 11.9
b. Golongan darah : O
c. HBSAg : Non Reaktif
d. HIV : Non Reaktif
e. Sipilis : Non Reaktif
III. ANALISIS DATA
Ny “M” GIII P2-1 Ab0 , 40 mgg, aterem, tunggal, hidup, letak kepala, intra
uterin, sudah masuk PAP, jalan lahir normal, K/U ibu dan bayi sehat dengan
persalinan kala 1 fase aktif
IV. PENATALAKSANAAN (11-03-2023 jam 21.30 WIB)
- Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu akan
melahirkan
R/ pasien mengerti
- Melakukan observasi TTV untuk memantau keadaan ibu
R/ ibu mengerti dan bersedia.
- Melakukan Observasi his setiap 30 menit dan VT setiap 4 jam atau bila
ada keluhan untuk mengetahui kemajuan persalinan
R/ ibu mengerti dan bersedia.
- menganjurkan ibu untuk bak terlebih dahulu agar tidak mempengaruhi
persalinan
R/ ibu bersedia.
- Melakukan persiapan perlengkapan agar lebih mudah dalam persalinan
R/ keluarga mengerti dan segera menyiapkan.
- Menganjurkan ibu untuk miring kiri
R/ Agar peredarahan darah lancar sehingga kebutuhan darah tercukupi
ke uterus
- Memanggil bidan apabila ada dorongan untuk mengedan
R/ Ibu mengarti
- Memberikan makan dan minum ibu
R/ agar mempunyai tenaga dan kuat saat mengedan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien: No. RM Ruang:


Ny M
Umur: 39 thn Tanggal: 11 maret 2023 KABER
PUSKESMAS
Modung
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan Paraf
03/07/2023 (SOAP)
Jam 22.35 wib
S = ibu mengatakan seperti ingin BAB dan ada
rasa ingin meneran

O = K/U: Baik
TTV: TD : 110/70 Mmhg S: 36,8 C
RR : 22x/Mnt N: 84 x/Mnt
DJJ: 148 x/ Mnt
Inspeksi: Genetalia : keluar lendir bercampur
darah, perineum menonjol, vulva
membuka, dan ada tekanan anus.
Palpasi : Abdomen: kontraksi uterus 5x50
dtk (10 Mnt)
VT : Pembukaan 10 cm Eff 100 %
presentase kepala, denominator
UUK kidep, ketuban (+), tidak ada
bagian yang menumbung, hodge III

A = GIII P2-1 Ab0 UK 40 minggu dengan


inpartu kala II

P = penatalaksanaan kala II

1. Memakai APD ( celemek, topi,  kacamata ,


masker dan alas kaki tertutup ).
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir.
3. Meletakkan handuk bersih ( untuk
mengeringkan bayi ) di atas perut ibu.
4. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu.
5. Membuka tutup partus set dan memeriksa
kembali kelengkapan alat dan bahan.
6. Memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan dengan benar ( prinsip sterilitas)
7. Menahan perineum Setelah tampak kepala
bayi dengan diameter 5 – 6 cm ( crowning )
maka lindungi perineum dengan tangan
kanan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering.
8. Melahirkan kepala bayi. Tangan kiri berada
di vertek untuk mencegah defleksi maksimal
dan membantu lahirkan kepala. Anjurkan
ibu untuk meneran secara perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal. Cek
kemungkinan adanya lilitan tali pusat.
9. Menunggu kepala bayi melakukan putaran
paksi luar secara spontan.
10. Setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, tempatkan kedua tangan di masing –
masing sisi muka bayi. Tangan kanan di
tempatkan di atas. Menganjurkan ibu
meneran saat ada kontraksi berikutnya
dengan lembut ke arah bawah dan ke arah
luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arcus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke atas dan ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior.
11. Setelah bahu lahir, tangan kiri menyusuri
punggung sampai kedua tungkai bahu, untuk
memegang tungkai dengan menyelipkan jari
telunjuk di antara dua tumit dan tangan
kakan menyangga kepala. Bayi lahir
seluruhnya jam 22.40 WIB
12. Setelah bayi lahir lakukan penilaian
selintas    : memposisikan kepala bayi
150 lebih rendah dan badan bayi untuk
menilai bayi  ( bayi menangis kuat, bernafas
spontan, bayi bergerak aktif , warna kulit
kemerahan ).
13. Meletakkan bayi di atas perut ibu,
kemudian mengeringkan bayi mulai dari
muka , kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali telapak tangan tanpa membersihkan
verniks, ganti handuk basah dengan handuk
kering, biarkan bayi di atas perut ibu.
14. Menjepit tali pusat 3 cm dari perut bayi
dan pasang klien 2 cm dari klem pertama ,
memotong tali pusat kemudian  diikat 2 kali
dengan kuat.
15. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu
dengan metode skin to skin untuk IMD.
( meluruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada / perut ibu dan
mengusahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
putting payudara ibu ).
16. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi di kepala bayi.

PenangananKALA III
S : Ibu mengatakan perutnya mules-mules
O : K/U: Baik
TTV: TD: 110/70 Mmhg, S: 36,8
RR: 22 x / mntN: 84 x / mnt
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi
Muka :Tidak Pucat
Mata : Konjungtiva Merah Muda, Sclera
Putih.
Genetalia : Plasenta Belum Lahir, Keluar
darah -/+ 200 cc, Tampak Tali Pusat.
Abdomen : Berbentuk Globuler.
A: P30002 Kala III
P : Jam : 23.00 WIB
1. Menyuntikkan Oksitosin 10 Unit IM
2. Melakukan PTT, Tali Pusat Memanjang,
Tampak Semburan Darah.
3. Melahirkan Plasenta, Plasenta Lahir
Lengkap spontan. Jam 12.45 wib. Cek
kelengkapan plasenta (Lengkap)
4. Menganjurkan Dan Melakukan Massase
Uterus Pada Ibu Dan Keluarga. Ibu dan
keluargabersedia.
5. Memeriksa Perdarahan Pada Jalan
Lahir.Tidak ada perdarahan.
6. Memeriksa robekan jalan lahir, tidak ada
robekan.
7. Membersihkan,Tempat, Alat Dengan
Larutan Klorin.
8. Membersihkan Ibu Dan Mengeringkan
Pakaian Ibu
9. Mencelupkan Sarung Tangan Ke Larutan
Klorin 0,5 %
10. Mencuci Tangan
11. Melengkapi Partograf.
KALA IV
S: Merasa Lega Dan Senang Atas Kelahiran
Bayinya
O: K/U: Baik
TTV: TD : 110/70 mmHgS : 36,8 C
RR: 20x/menitN : 80 X/menit
TFU: 2 jari di bawah pusat, UC baik,
kandung kemih kosong, Lokea
Rubra -/+ 10
A : P30002 Dengan Kala IV
P: Jam : 22.15 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan,
ibu mengerti.
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
miring kanan dan kiri, ibu bersedia.
3. Menganjurkan ibu untuk tidak pantang
terhadap makanan kecuali alergi, ibu
paham.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak takut
untuk bak dan bab, ibu mengerti.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
suhu bayinya, ibu paham.
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin, ibu mengerti.
7. Mengobservasi 2 jam postpartum
(Partograf)

Bangkalan, 03 Juni 2023


Praktikan

Siti Mufarrohah
2215901126

Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes (Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )


NIP. 199102032023212002
NIDN. 0707028903

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR (FISIOLOGIS)

Tanggal Pengkajian : 03 Juli 2023

Jam : 23.40 wib

I. IDENTITAS

Nama Ibu : Ny M Nama Ayah Tn S


Umur : 39 Tahun Umur : 40 Tahun
kebangsaan : Indonesia kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat : Pakong Alamat : Pakong

I. DATA SUBJEKTIF
Lahir pada tanggal 03 juli 2023 jam: 22.40 wib, oleh : Siti Mufarrohah,
S.Tr.Keb
1. Riwayat Kehamilan :
P3-2 A0, Usia Kehamilan aterm, Anak hidup 2
II. DATA OBJEKTIF
1. Bayi lahir tanggal 11 Maret 2023, jam 22.40 05 Wib ditolong oleh bidan
2. Keadaan umum : baik
3. Kulit : Warna merah muda
4. THT : tidak ada kelaianan
5. Mulut : bersih
6. Leher : tidak ada pembesaran kelanjar tyroid
7. Dada : simetris
8. Paru : tidak ada ronkhi
9. Jantung : normal tidak ada mur-mur
10. Abdomen : supel tidak kembung
11. Genetalia : bersih tidak ada kelainan
12. Anus : Normal, lubang +
13. Ektremitas : lengkap
14. Reflex : moro +
15. Pengeluaran air kemih : +
16. Pengeluaran meconium : +
III. ANALISA : Neonatus Cukup Bulan (NCK) , Sesuai Masa kehamilan (SMK),
Umur 1 jam
IV. PENATALAKSANAAN
1. Mengobservasi tanda-tanda vital dan tangisan bayi
2. Menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat
3. Bouding attachment dan memberikan ASI pada bayi segera
4. Bayi dibugkus dengan kain flannel (bedong)
5. Mengidentifikasi bayi , bayi laki-laki , BB 3500 gram, PB 50 cm, anus +
6. Memberikan suntikan vitamin K sebanyak 1 mg/IM
7. Memberikan suntikan HB0 di paha kanan
8. Merawat mata, memberikan salep mata.
9. Kontrol 3 hari lagi.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien: No. RM Ruang: Kaber


Umur: Tanggal: Nama Bidan :
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf
04/07/2023 S=
Jam 08.00 wib O= KU baik, menangis kuat, gerak aktif, kulit
merah, suhu 36,5ºC, p : 40x/mnt, sesak (-),
reflek hisap baik, abdomen tidak kembung,
tali pusat basah, perdarahan (-), tanda infeksi
(-), BAK (+), BAB (+).

A= NCB SMK umur 3 hari


P=
1. Mengobservasi tanda vital dan tangisan
bayi tiap 4 jam
2. Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak
hipotermi, dengan memakai baju dan
dibungkus dengan kain flanel( Bedong),
serta didekatkan kepada ibunya
3. Menganjurkan pada ibu untuk
memberikan ASI setiap kali
membutuhkan
4. Merawat tali pusat, tiap pagi, sore dan
bila diperlukan

Bangkalan, 04 juli 2023


Praktikan

Siti Mufarrohah
2215901126

Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
(Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes
NIP. 199102032023212002
NIDN. 0707028903

BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. M , GIII P2-1 A0 didapatkan

bahwa ibu bersalin sudah memasuki usia 39 th, pada usia ini ibu bersalin masuk

kategori 4T yaitu terlalu tua. Pasa usia di atas 35 tahun seorang perempuan sangat

beresiko mengalami persalinan perabdominal atau melalui Seksio Secaria.

Mengutip dari jurnal penelitian Dwi rani Sukma di RSUD DR. H. Abdul Moeloek

Provinsi Lampung bahwa kelompok yang memiliki faktor resiko terjadinya

persalinan abdominal adalah kelompuk usia <20 tahun dan >35 tahun.

Untuk asuhan kebidanan yang diberikan kepada kelompok resiko seperti

Ny.M adalah selalu memantau pemberian tablet Fe agar supaya diminum secara

teratur sehingga pada saat persalinan Ny.M tidak mengalami kelelahan dalam proses

mengedan dan ibu mempunyai tenaga yang cukup. Pendekatan setelah ini, pasca

nifas. Ibu bidan memberikan HE terkait dengan KB pasca salin.


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat pada saat penulisan askeb ini adalah :
1. Memberikan asuhan persalinan yang tepat pada ibu dengan usia resiko
2. Memberikan asuhan persalinan yang aman dan nyaman pada ibu dengan
usia resiko
3. Memberikan asuhan yang tepat pada bayi baru lahir
4. Memantau bayi baru lahir 10menit pertama untuk menentukan kondisi
napas bayi.
4.2 SARAN
1. Bagi profesi
Bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan yang
menyeluruh dalam melakukan asuhan kebidanan pada fisiologis
persalinan dan BBL.
2. Bagi institusi
a) Bagi puskesmas
diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang optimal
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada fisiologis persalinan dan
BBL dan bisa menambah sarana dan prasarana demi meningkatkan
pelayanan yang berkualitas pada ibu bersalin dan bayi baru lahir.
b) Bagi pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan lebih menambah refrensi terbaru
tentang fisiologis persalinan dan BBL dan memberikan pengetahuan
secara praktis untuk meningkatkan jasa pelayanan.
3. Bagi Pasien
Diharapkan semua pasangan usia produktif dapat mengetahui batas usia
aman untuk hamil dan melahirkan.

JURNAL REFLEKSI KRITIS


PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGI PERSALINAN
DAN BAYI BARU LAHIR

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan fisiologi persalinan dan bayi baru lahir
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:
Nama : Siti Mufarrohah
NIM : 2215901126
Kelas : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2022-2023

JURNAL REFLEKSI KRITIS


PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN KEHAMILAN

Nama Mahasiswa : Siti Mufarrohah


Tempat Praktek : PUSKESMAS MODUNG
Periode : 2022-2023
Pembimbing Prodi : Enggal Sari Maduratna, S.ST,M.AP.,M.Kes

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?

1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman melayani pasien bersalin


2. Meminimalisir keluhan yang dirasakan ibu saat persalinan
3. Memberikan pelayanan bersalin yang nyaman dana man untuk ibu bersalin
4. Mengurangi trauma saat persalinan

Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?

Mempelajari topik dengan baik untuk memberikan asuhan kebidanan yang terbaik
serta sesuai. Serta membaca jurnal refrensi terkait persalinan yang aman, nyaman
dan meminimalisir trauma persalinan.
Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?

Untuk lebih paham tentang pelayanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?

mengkaji lebih dalam lagi tentang proses persalinan, bahwa proses persalinan itu
adalah alami dan fisiologissehingga mengurangi ibu merasakan trauma saat
persalinan . Persalinan menjadi menyenangkan dan pengalaman baru yang tak
terlupakan.

B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari

Sebutkan Learning outcome yang tertera pada panduan:

Lebih memahami tentang masalah dan resiko persalinan yang dihadapi oleh usia
kelompok resiko
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam learning outcome tersebut adalah:

 Paham tentang materi yang dijelaskan dan mengimplementasikannya baik untuk


diri sendiri maupun orang lain.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini
adalah:

Informasi menarik yang saya dapatkan dari mempelajari materi ini adalah
persalinan kelompok resiko lebih beresiko mengalami persalinan SC dari pada
kelompok bukan resiko.
Learning outcome yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :

Memberikan pengetahuan dan edukasi kepada kelompok pasangan reproduksi


bahwa persalinan dengan usia kelompok resiko sangatlah tidak baik, dengan terus
melakukan pendekatan. Agar supaya persalinan aman dan nyaman.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :

 Dibidang multimedia sehingga edukasi yang saya sampaikan tepat sasaran dan
dimengerti oleh yang bersngkutan.

Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses


pembelajaran saya adalah:

-kurang respon yang baik dari ibu bersalin dan keluarga.


Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui

Forum pkk desa dan muslimat

B. Refleksi Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan


Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi
1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian


dirandomisasi?

Apakah cara melakukan randomisasi


dirahasiakan?

Apakah follow-up kepada pasien cukup


panjang dan lengkap?

Apakah pasien dianalisis di dalam grup di


mana mereka dirandomisasi?

Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind


terhadap terapi?

Apakah grup pasien diperlakukan sama,


selain dari terapi yang diberikan?

Apakah karakteristik grup pasien sama


pada awal penelitian, selain dari terapi
yang diberikan?

2. Apakah hasil penelitian penting?


Seberapa penting hasil penelitian ini?

Seberapa tepat estimasi dari efek terapi?

3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?

Apakah karakteristik pasien kita sangat


berbeda dibandingkan pasien pada
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat
diterapkan?

Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di


tempat kerja kita?

Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?

Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif


terhadap pasien pada penelitian

Diekspresikan dalam bentuk desimal:


_____

NNT/f = _____/_____ = _____


(NNT bagi pasien kita)

Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)


adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada
penelitian tersebut = _____

1/ (PEERxRRR) = 1/_____ = _____

(NNT bagi pasien kita)

Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?

Apakah kita dan pasien kita mempunyai -


penilaian yang jelas dan tepat akan value
dan preferensi pasien kita?

Apakah value dan preferensi pasien kita -


dipenuhi dengan terapi yang akan kita
berikan?

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya


risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita
kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada
penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2
kali lebih kecil dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

C. Evaluasi Pembelajaran

Topik: Pengaruh Faktor Usia Ibu Hamil Terhadap Jenis Persalinan Tanggal:15
Maret 2023
Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah,suhu,pernafasan, dan nadi,


LILA. Melakukan inform consent tentang keadaan pasien, memberikan HE kepada
pasien
Informasi/ keterampilan yang baru bagi saya : Melatih saya untuk berkomunikasi
lebih sering kepada pasien
Bagaimana hal ini bisa berguna ?

 Dengan banyaknya ilmu yang di dapat pada masa praktik semakin menambah
pengetahuan dan komunikasi yang lebih baik lagi terhadap pasien
Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang:

Pentingnya memberikan edukasi kepada ibu bersalin tentang persalinan yang aman
dan nyaman sehingga meminimalisir trauma persalinan.
Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah : tenaga dan waktu untuk
memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas serta edukasi yang tepat kepada
ibu ersalin dan keluarga.
Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi?

- tidak ada
Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah:

- Membahas di forum MMD


Lampiran 9
LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : Siti Mufarrohah

NIM : 2215901126

RUANGAN : Kamar Bersalin

PKM/ RS : Puskesmas modung

NO HARI/ NAMA MASUKAN TTD


TANGGAL PEMBIMBING PEMBIMBING
Muizzatul
1. Husna.S.Tr.Keb

Enggal Sari
2. Maduratna,
S.ST,M.AP.,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai