Anda di halaman 1dari 31

Visi Prodi DIII Keperaawatan

Pada tahun 2028 menghasilkan perawat yang unggul


dalam penerapan keterampilan keperawatan lansia berbasis IPTEK keperawatan

LOGBOOK

PRAKTIKA DAN PBL MK KEPERAWATAN GERONTIK

Pas Poto

3x4

NAMA : Susadrina

NIM : P3.73.20.1.19.075

KLPK/TINGKAT : 6/3B

ALAMAT : Jl. Rawa Binangun VII No.12

NO. HP : 08991627926

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2021

1
LOGBOOK

PRAKTIKA DAN PBL MK KEPERAWATAN GERONTIK

IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Prodi : Prodi D-III Keperawatan

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Kode Mata Kuliah : PWT.KI.602

Jenis MK : Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Bobot sks : 1 sks Praktika, 1 sks PBL

Prasyarat :-

Semester/Tahun Akademik : VI (Gasal) T.A. 2021/2022

Periode : Agustus 2021 s/d Desember 2021

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep-konsep lansia dengan segala kompleksitas
permasalahannya dan asuhan keperawatan kesehatan lansia dengan rentang sehat sakit.
Penekanan asuhan keperawatan terutama pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemeliharaan kesehatan, dan pemulihan kesehatan lansia dengan pendekatan proses
keperawatan. Proses pembelajaran diarahkan untuk mencapai pemahaman dan keterampilan
dalam asuhan keperawatan pada lansia, melalui belajar teori, prakrika, dan belajar di
klinik/Lapangan (PBL). . Metode pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Student
Center Learning (SCL) secara daring dengan menggunakan media aplikasi Virtual
Learning Center (VILC), zoom meeting, google class, WA, atau berbagai media lain
yag relevans. Pengembangan mata kuliah Keperawatan Gerontik mengacu kepada
Kurikulum Prodi D III Keperawatan Tahun 2014 dengan peninjauan Tahun 2018.

2
A. Pendahuluan
Logbook ini merupakan buku kerja mahasiswa yang diharapkan dapat lebih memotivasi dan
meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar. Adapun tujuan dari logbook
ini adalah:
1. Membantu memberi arah kepada mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran praktika dan
praktik klinik/lapangan.
2. Panduan bagi pembimbing dalam melaksanakan evaluasi terhadap perkembangan
mahasiswa selama melaksanakan praktik.
3. Sebagai bahan perencanaan dan pengelolaan kegiatan belajar praktik mahasiswa dalam
mempersiapkan sumber-sumber yang diperlukan.

B. Cara Menggunakan Logbook


Logbook disusun untuk mahasiswa dan dipergunakan dalam hal:
1. Mengevaluasi diri atas kemajuan belajar yang berhasil dicapai, seperti keterampilan
melaksanakan pengkajian, menganalisa kasus nyata, menyusun diagnosa keperawatan,
keterampilan menyusun rencana keperawatan berdasarkan gangguan yang terjadi pada klien,
keterampilan melakukan prosedur keperawatan sesuai standar operasional prosedur (SOP)
dan keterampilan mendokumentasikan asuhan keperawatan berdasarkan masalah yang
terjadi.
2. Mencatat hal-hal yang dipelajari oleh mahasiswa selama praktik, dan juga perasaan serta
pendapat mahasiswa terhadap permasalahan yang ditemui dalam melakukan perawatan pada
klien, sebagai rujukan saat melakukan evaluasi.
Dengan logbook, maka akan terjadi kesinambungan antara praktika, praktik klinik/PBL yang
mahasiswa dapatkan dalam bahasan teori. Hal lain yang juga penting adalah mahasiswa dapat
mengevaluasi diri sendiri atas apa yang mahasiswa kerjakan dan seberapa jauh kemajuan yang
diperoleh selama praktik dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien lansia. Pada saat
yang sama evaluasi juga perlu dilakukan oleh para pembimbing/observer sehingga keterampilan
dalam memberikan asuhan keperawatan akan terus meningkat dan kompetensi dalam
memberikan asuhan keperawatan dapat tercapai.

3
Logbook dilengkapi dengan target pencapaian keterampilan selama periode praktika dan PBL
Berikut ini diuraikan cara menggunakan bagian dalam Logbook.
1). Tujuan belajar
Tuliskan tujuan belajar yang akan dicapai dalam merawat klien. Contoh : Mampu
melakukan asuhan keperawatan geriatri pada ibu M dengan masalah DM.
2). Rencana Kegiatan yang dilakukan dalam dua minggu untuk mencapai tujuan belajar
Rencana kegiatan merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa dalam dua
minggu untuk memperoleh capaian belajar.
3). Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan harian yang dilakukan oleh mahasiswa (dalam
2 minggu) terhadap klien berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun. Tuliskan juga
materi terkait keterampilan yang dipelajari.
4). Refleksi diri
Refleksi diri dalam proses pembelajaran adalah proses melihat kembali pengalaman belajar
untuk mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, apa yang belum dikuasai (learning needs)
serta rencana pengembangan diri selanjutnya berdasarkan kebutuhan yang telah
diidentifikasi. Refleksi diri membantu mahasiswa untuk mengenal kekuatan dan kelemahan.
Dengan refleksi diri, mahasiswa juga menyadari kekurangan maupun kesalahannya dan
mencoba memperbaikinya. Mahasiswa dapat menuliskan kejadian ataupun hal-hal yang
ditemukan atau dialami selama praktik, apa yang mahasiswa rasakan tentang kejadian
tersebut, apa yang mahasiswa lakukan menanggapi kejadian tersebut dan bagaimana
responnya terhadap klien, diri sendiri, maupun orang lain.

5). Hambatan dalam melakukan kegiatan dan cara mengatasi


Hambatan dalam melakukan kegiatan adalah kendala yang dihadapi mahasiswa dalam
melakukan kegiatan untuk memperoleh capaian pembelajaran. Cara mengatasi hambatan
dapat dituliskan segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang berupa kreativitas
ataupun modifikasi kegiatan.
6). Umpan balik dari pembimbing
Umpan balik adalah masukan atau saran dari pembimbing, baik pembimbing lahan praktik
ataupun pembimbing institusi berdasarkan hasil diskusi selama proses bimbingan.

4
C. Catatan Kegiatan Praktika DAN PBL

1. Tujuan Belajar/Capaian pembelajaran yang diharapkan (Individu)

Tuliskan tujuan belajar sesuai dengan kompetensi/capaian pembelajaran (Capaian


belajar peaktika dan PBL

Dengan pembelajaran pratika, tujuan saya yaitu untuk lebih mengerti teori yang
sudah di pelajari di pembelajaran teori sebelumnya. Tujuan belajar PBL saya yaitu
mengimplementasikan rencana keperawatan yang telah saya buat ke masyarakat
sekitar.

2. Rencana Kegiatan yang dilakukan dalam 2 minggu untuk memperoleh tujuan


belajar (Sesuai Kompetensi/Capaian Pembelajaran)

Tuliskan rencana/strategi kegiatan untuk mencapai capaian pembelajaran/kompetensi


dalam 2 minggu sesuai dengan format yang disediakan

No Hari/Tanggal Rencana/Strategi Kegiatan

1 PRAKTIKA Pengkajian data profil posyandu dan data kelompok lansia


di posyandu lansia.
Senin, 13 September
2021
2 Selasa, 14 September 1. Pengumpulan data kelompok lansia di posyandu
2021 2. Analisa dan perumusan diagnose keperawatan
kelompok lansia

3 Rabu, 15 September Perencanaan keperawatan dan dokumentasi hasil asuhan


2021 keperawatan pada kelompok lansia.

4 Kamis, 16 September Penerapan asuhan keperawatan pada kelompok khusus


2021 lansia (Presentasi kelompok 1-3)

5 Jumat, 17 September Penerapan asuhan keperawatan pada kelompok khusus


2021 lansia (Presentasi kelompok 4-6)

6 PBL Kontrak dengan lansia dan keluarganya

Senin, 27 September
2021
7 Selasa, 28 September Pengumpulan data lansia berdasarkan kriterianya
2021

5
8 Rabu, 29 September Bimbingan dan pengambilan nilai asuhan keperawatan
2021 pada lansia yang telah dibuat

9 Kamis, 30 September Kunjungan ke rumah lansia dan melakukan implementasi


2021 beserta pembuatan video

10 Jumat, 1 Oktober Penampilan video dan penampilan video implementasi


2021 keperawatan pada kelompok lansia

11 Sabtu, 2 Oktober 2021 Evaluasi dan revisi asuhan keperawatan pada kelompok
lansia

6
3. Kegiatan Harian yang dilakukan dalam 2 minggu untuk memperoleh tujuan belajar
(Sesuai Kompetensi/Capaian Pembelajaran)

Tuliskan kegiatan yang dilakukan setiap hari dalam 2 minggu serta materi terkait/
keterampilan yang dipelajari
No Hari/Tgl Kegiatan yang dilakukan Materi Terkait

1 Senin, Pengkajian data profil posyandu dan data kelompok


13-9-21 lansia di posyandu lansia.

2 Selasa, 1. Pengumpulan data kelompok lansia di posyandu


14-9-21 2. Analisa dan perumusan diagnose keperawatan
kelompok lansia

3 Rabu, Perencanaan keperawatan dan dokumentasi hasil asuhan


15-9-21 keperawatan pada kelompok lansia.

4 Kamis, Penerapan asuhan keperawatan pada kelompok khusus


16-9-21 lansia (Presentasi kelompok 1-3)

5 Jumat, Penerapan asuhan keperawatan pada kelompok khusus


17-9-21 lansia (Presentasi kelompok (4-6)

6 Senin, Kontrak dengan lansia dan keluarganya


27-9-21
7 Selasa, Pengumpulan data lansia berdasarkan kriterianya
28-9-21
8 Rabu, Bimbingan dan pengambilan nilai asuhan keperawatan
29-9-21 pada lansia yang telah dibuat

9 Kamis, Kunjungan ke rumah lansia dan melakukan


30-9-21 implementasi beserta pembuatan video

10 Jumat, Penampilan video dan penampilan video implementasi


1-10-21 keperawatan pada kelompok lansia

11 Sabtu, Evaluasi dan revisi asuhan keperawatan pada kelompok


2-10-21 lansia

7
4. Refleksi Kegiatan, Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan

Tuliskan semua hal-hal yang terkait dengan kegiatan baik yang mendukung maupun yang
menghambat kegiatan serta cara mengatasi hambatan

Refleksi Kegiatan Hambatan Cara mengatasi

Mengunjungi lansia ke Biaya ongkos yang mahal Menggunakan ojek online dan
rumahnya dan tidak ada kendaraan mengambil uang di tabungan

Upload video tugas di google Upload video sampai 3 jam Keluar rumah untuk mencari
drive dan bergadang wifi di tempat makan atau café

5. Feed back dari Pembimbing

Tuliskan feed back/umpan balik atau masukan-masukan dari dosen/pembimbing praktik

Dosen/Pembimbing Praktik Mahasiswa

(…………………………) (Susadrina)

DAFTAR PENCAPAIAN KOMPETENSI/INTERVENSI SPESIFIK

8
No Kompetensi/ Target Tgl Pencapaian: Paraf Pembb
Intervensi Spesifik B M
1 Melakukan pengkajian pada lansia
a Mengkaji data umum lansia 1
b Mengkaji BADL 1
c Mengkaji fungsi kognitif 1
d Mengkaji tingkat depresi 1
2 Menganalisa data (data focus) 1
3 Merumuskan diagnose keperawatan 1
4 Menyusun rencana keperawatan 1
5 Melakukan tindakan kep.
a Membantu pemenuhan kebutuhan 1
ADL (Kebersihan diri, Kebersihan
kulit, Kebersihan kuku, Pemenuhan
nutrisi, Toileting atau Aktifitas &
berpindah
b Melakukan latihan kognitif/relaksasi 1
c Melatih lansia melakukan senam 1
d Melakukan penyuluhan kesehatan 1
6 Melakukan evaluasi asuhan 1
keperawatan
7 Menyusun laporan kasus 1
Ket: B=Bantuan, M=Mandiri

Dosen/Pembimbing Praktik Mahasiswa

(…………………………) (Susadrina)

9
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
JURUSAN KEPERAWATAN
-------------------------------------------------------------------------
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
(Isikan Langsung data hasil pengkajian Saudara dalam lembaran di bawah ini)

I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN STATUS KESEHATAN


A. Karakteristik Demografi
1. Profil Klien/ Data Demografi
Nama : Ny. S Suku : Jawa
Tempat/tgl lahir : Malang, 15 Agustus 1961 Pendidikan Terakhir : SMP
Jenis Kelamin : P No. Telp. :-
Status perkawianan : Menikah Alamat : Jl. Bendungan Melayu gg.
Asem 2 No. 26 RT 010/005
Agama : Islam
Keluarga atau orang lain yang penting atau keluarga terdekat yang dapat dihubungi:

 Nama : Nn. L
 Alamat : Jl. Bendungan Melayu gg. Asem 2 No. 26 RT 010/005
 No. Telepon : 082122110234
 Hubungan dgn Klien : Anak

2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


 Pekerjaan saat ini : Ibu rumah tangga dan mempunyai warung
 Pekerjaan sebelumnya : Ibu rumah tangga
 Sumber pendapatan : Suami dan anak anaknya
 Kecukupan kebutuhan : Cukup

3. Aktivitas Rekreasi
 Hobby : Menonton televisi
 Bepergian/Wisata : Ya, Bersama anak dan cucunya
 Keanggotaan organisasi di masyarakat : -
 Lain-lain :-

10
4. Lingkungan Tempat Tinggal

 Jenis ruangan : Rumah 2 lantai


 Jumlah penghuni : 8 orang
 Jenis lantai ruangan : Keramik Kondisi: Baik
 Kebersihan & kerapihan ruangan : Kurang bersih dan kurang rapih
 Penerangan : Cukup
 Sirkulasi udara : Agak burk
 Keadaan kamar mandi &WC : Bersih
 Tangga (Ada/Tidak) : Ada Kondisi : Kurang bagus
 Kondisi lingkungan ruangan : Kurang rapih dan bersih
5. Riwayat Keluarga
No Nama Umur Hub. dg lansia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Z 66 Th Suami SMA Buruh swasta

2 Ny. S 38 Th Anak pertama SMA Ibu Rumah


Tangga
3 Ny. Z 30 Th Anak kedua D-3 Karyawan
swasta
4 Nn. L 21 Th Anak ketiga SMA Mahasiswa

5 An. A 16 Th Anak keempat SMP Pelajar

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Nutrisi
 Frekuensi makan : 2-3x sehari
 Nafsu makan : Baik
 Jenis makanan : Nasi, lauk, sayur
 Kebiasaan sebelum makan : Berdoa dan cuci tangan
 Kebiasaan jajan : Lansia tidak suka jajan
 Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
 Alergi terhadap makanan : Tidak ada

11
 Pantangan makanan : Makanan dengan tinggi garam karena lansia memiliki hipertensi
 Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak ada

2. Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi dan waktu : 6-7x sehari. Pagi, siang, sore dan malam
 Kebiasaan BAK pada malam hari : Tidak ada
 Keluhan yang berhubungan BAK : Tidak ada
b. BAB
 Frekuensi dan waktu : 1x sehari pada pagi hari
 Konsistensi : Setengah padat
 Keluhan yang berhubungan dgn BAB : Tidak ada
 Pengalaman memakai Laxantif/Pencahar : Tidak ada
3. Personal Hygiene
a. Mandi
 Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari. Pagi dan sore
 Pemakaian sabun (ya/tidak) : Ya
b. Oral hygiene
 Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari. Mandi pagi dan mandi sore
 Menggunakan pasta gigi : Ya
c. Cuci rambut
 Frekuensi : 2 hari 1 kali
 Penggunaan shampoo (ya/tidak): Ya
d. Kuku kaki dan tangan
 Frekuensi gunting kuku : 2 minggu sekali
 Kebiasaan mencuci tangan dgn sabun : Ya
4. Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur malam : 8 jam sehari
b. Tidur siang : Lansia tidak terbiasa tidur siang
c. Keluhan yang berhubungan dgn tidur : Terkadang terbangun pada malam hari

12
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
a. Olah raga (jenis & frekuensi): Lansia biasa jalan ke pasar untuk membeli bahan makanan setiap
pagi
b. Nonton TV : Lansia suka menonton series di televisi setiap hari bila ada waktu
senggang
c. Berkebun/memasak : Lansia sangat suka memasak. Lansia juga merupakan orang yang
memasak makanan setiap hari di rumahnya
d. Lain-lain : Lansia suka bermain Bersama cucunya di rumah
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan : (Jenis/Frekuensi/Jumlah/Lama pakai)
a. Merokok (ya/tidak) : Ya
b. Minuman keras (ya/tidak) : Ya
c. Ketergantungan obat (ya/tidak) : Ya

C. Status Kesehatan
1. Kondisi kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir:
Lansia berkata sudah lebih dari setahun ia susah menahan buang air kecil
b. Gejala yang dirasakan saat ini:
Pada saat ini, lansia merasakan susah menahan buang air kecil apalagi saat bersin atau batuk
pasti lansia automatis keluar air kencingnya.
c. Waktu mulai timbulnya keluhan:
Sekitar 2 tahun yang lalu
d. Obat yang dikonsumsi : (Nama, dosis, cara dan waktu pemberian)
Lansia tidak mengonsumsi obat
e. Upaya mengatasi :
 pergi ke RS/Klinik Pengobatan/dr. praktik : tidak
 pergi ke bidan/perawat : tidak
 mengkonsumsi obat-obatan sendiri/beli obat sendiri : tidak
 mengkonsumsi obat-obatan tradisonal : tidak
 lain-lain : -

13
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Lansia menderita hipertensi hingga saat ini
b. Riwayat alergi (obat,makanan,bulu binatang,debu dll) : Lansia tidak mempunyai alergi apapun
c. Riwayat kecelakaan : Lansia tidak pernah mengalami kecelakaan apapun
d. Riwayat dirawat di Rumah Sakit : Lansia tidak pernah dirawat di rumah sakit

3. Pemeriksaan fisik (inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi)


a. Keadaan umum : Baik
b. TTV (S, N, P, TD) : Suhu 36,5 oC, Nadi 88x/menit, Pernafasan 22x/menit, 130/90 mmHg
c. BB/TB : 52,5 kg / 157 cm
d. Kepala : Rambut berwarna hitam ,tidak ada ketombe , kulit kepala lembab dan
tidak ada nyeri tekan.
e. Mata : Sklera anikterik , dapat melihat jelas,bola mata simetris, ada reaksi
terhadap cahaya.
f. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada sekret dan polip , tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan, dan tidak ada bengkak.
g. Telinga : Bentuk simetris, warna telinga normal, serumen tidak menumpuk,
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan bengkak.
h. Mulut, gigi,bibir : Mukosa bibir lembab, gigi normal tidak ada caries, lidah tidak kotor,
tidak ada kemerahan dan bengkak, dan tidak memakai gigi palsu.
i. Leher : Bentuk normal, warna kulit normal, tidak ada benjolan, dan tidak ada
nyeri tekan.
j. Dada :
a. Inspeksi : Bentuk simetris
b. Palpasi : Tidak adanya massa dan benjolan.
c. Perkusi : Nyeri tidak ada bunyi jantung lup-dup.
d. Auskultasi : Nafas normal dan tidak ada suara nafas tambahan
k. Abdomen :
a. Inspeksi : Bentuk simetris, pembesaran tidak ada.
b. Auskultasi : Bising usus terdengar
c. Palpasi : tidak terdapat benjolan
d. Perkusi : tidak ada nyeri tekan, nyeri perut tidak ada
l. Genitalia : Bersih dan tidak ada kemerahan
m. Kulit : Warna normal, mukosa tidak kering, tidak ada kemerahan, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada benjolan
n. Ekstremitas atas : Otot antara sisi kanan dan kiri simetris, tidak terdapat bekas luka, tidak
terdapat edema di ekstremitas atas dan tidak ada deformitas.
o. Ekstremitas bawah : Otot antara sisi kanan dan kiri simetris, tidak terdapat bekas luka, tidak
terdapat edema di ekstremitas bawah dan tidak ada deformitas.

14
4. Hasil Pemeriksaan penunjang

(data scunder misalnya hasil rontgent, atau hasil pemeriksaan langsung: Gula darah, asam urat,
cholesterol, dll)

Lansia tidak memiliki data penunjang

15
II. PENGKAJIAN SPESIFIK PADA LANSIA

A. Masalah Kesehatan Kronis


Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan klien dalam Tidak Jarang Sering Selalu
pernah
waktu 3 bulan terakhiri (0) (1) (2) (3)
Fungsi Penglihatan
1 Penglihatan kabur 
2 Mata berair 
3 Nyeri pada mata 
Fungsi Pendengaran
4 Pendengaran berkurang 
5 Telinga berdenging 
Fungsi Paru (pernafasan)
6 Batuk lama disertai keringat malam 
7 sesak nafas 
8 Berdahak/reak 
Fungsi Jantung
9 Jantung berdebar-debar 
10 Cepat Lelah 
11 Nyeri dada 
Fungsi Pencernaan
12 Mual/muntah 
13 Nyeri ulu hati 
14 Makan dan minum berlebihan 
15 Perubahan kebiasaan buang air besar 
(mencret/sembelit)
Fungsi Pergerakan
16 Nyeri kaki saat berjalan 
17 Nyeri pinggang atau tulang belakang 
18 Nyeri persediaan/bengkak 
Fungsi Persyarafan
19 Lumpuh/kelemahan pada kaki / tangan 
20 Kehilangan rasa 

16
21 Gemetar/tremor 
22 Nyeri/pegal pada daerah tengkuk 
Fungsi saluran perkemihan
23 Buang air kecil banyak 
24 Sering buang air kecil pada malam hari 
25 Tidak mampu mengontrol pengeluaran air kemih 
(ngompol)
Jumlah
Keterangan :Skor: ≤ 25 (Tidak ada masalah s/d masalah kesehatan kronis ringan)
Skor: 26 – 50 (Masalah kesehatan kronis sedang)
Skor: ≥ 51 (Masalah kesehatan kronis berat)
Kesimpulan: Ny. S mendapatkan skor 16 yang berarti tidak ada masalah atau masalah kesehatan kronis
ringan.

17
B. Fungsi Kognitif
(Pengkajian Spesifik Gangguan Kognitif/Penilaian Status Mental Mini (MMSE))

Petunjuk : Isilah dengan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
jawaban lansia

No Aspek yang Dinilai Skore Hasil


1 ORIENTASI
Sebutkan tahun berapa sekarang? 1 
Bulan apa sekarang? 1 
Tanggal berapa sekarang? 1 
Hari apa sekarang? 1 

Dimana kita sekarang 1 


Apa Negara kita 1 
Siapa presiden kita 1 
Apa nama kota kita 1 
2 Registrasi Motorik
Menyediakan 4 benda (misalnya: piring, mangkok, sendok, garpu
Beri angka 1 tiap jawaban yang betul,
Tiap objek 1 detik
- Piring 1 
- Mangkok 1 
- Gelas 1 
- Bantal 1 
3 Perhatian dan Kalkulasi
Hitungan kurang 5
- 10 – 5 1 
- 32 – 5 1
- 68 – 5 1
- 90 – 5 1 
- 80 – 5 1 
Atau mengeja kata terbalik, contoh “PANTI” menjadi “ITNAP”
- I 1 
- T 1 
- N 1
- A 1 
- P 1 

4 Menyebutkan kembali (Recalling)


Tanyakan kembali dan sebutkan nama benda seperti pada pertanyaan no 2
- Piring 1 
- Mangkok 1 
- Gelas 1 
- bantal 1 

18
No Aspek yang Dinilai Skore Hasil
5 Bahasa
Pemeriksa menunjuk pada pensil dan kertas;
Lansia diminta menyebutkan 2 benda tersebut.
- Pensil 1 
- Kertas 1 
Lansia diminta mengulang ucapan kata:
Mungkin, apabila, nyaman 1 
Lansia diminta untuk melakukan 3 perintah:
- ambil kertas itu dengan tangan kanan 1 
- lipatlah kertas menjadi dua 1 
- letakkan kertas tersebut di lantai 1 
Lansia diminta untuk membaca dan melakukan perintah CONTOH:
Berikan tulisan: Coba pejamkan mata
- Lansia memejamkan mata 1 
Lansia diminta menulis kalimat secara spontan. Kalimat terdiri dari 2 kata
(subjek dan predikat) CONTOH: ” saya berkebun” 1 
6 Copying 1
Lansia diminta menggambar kembali dua segi lima berpotongan

TOTAL SKORE 30
Standar : skore 24 – 30 = fungsi kognitif normal
skore 17 – 23 = kemungkinan/risiko gangguan kognitif
skore 0 – 16 = terjadi Gangguan kognitif

Kesimpulan: Berdasarkan hasil tes kognitif, fungsi kognitif Ny. S adalah fungsi kognitif normal.

19
C. Status Fungsional (BADL)
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Lansia yang bersifat dasar/BADL

Petunjuk Pengisian :
Jawablah setiap pernyataan berikut dengan melingkari nomor sesuai kondisi lansia
No Kegiatan yang dilakukan Skor Isian
1 Mandi
a Tidak memerlukan bantuan masuk dan keluar kamar mandi dan mampu mandi 2 
sendiri
b Memerlukan bantuan saat mandi hanya pada satu bagian tubuh (seperti 1
punggung, kaki)
c Memerlukan bantuan saat mandi lebih dari satu bagian tubuh 0

2 Berpakaian
a Mengambil pakaian dan berpakaian lengkap tanpa bantuan 2 
b Mampu berpakaian sendiri, kecuali memerlukan bantuan dalam hal 1
(memasang resleting, memasang kancing baju belakang)
c Memerlukan bantuan untuk mengambil pakaian dan berpakaian 0

3 Ke WC/Toilet
a Mampu ke WC sendiri untuk buang air dan membersihkan setelah buang air 2 
b Memerlukan bantuan saat pergi ke WC atau saat membersihkan setelah buang 1
air
c Memerlukan bantuan penuh untuk pergi ke WC dan membersihkan setelah 0
buang air
4 Berpindah tempat/Berjalan
a Mampu berpindah sendiri ke atau dari tempat tidur, duduk, berdiri atau jalan 2 
b Memerlukan bantuan berpindah ke atau dari tempat tidur, duduk atau berdiri 1
c Tidak mampu bangun dari tempat tidur 0

5 Buang air
a Mampu mengatur berkemih atau buang air besar secara mandiri 2 
b Mengalami kesulitan berkemih atau buang air besar 1
c Memerlukan bantuan pengawasan untuk berkemih atau buang air besar 0

6 Makan
a Mengambil makanan dan makan sendiri tanpa bantuan 2 
b Memerlukan bantuan mengambil makanan, tetapi mampu makan sendiri 1
c Memerlukan bantuan mengambil makanan dan pada saat makan 0
TOTAL SKOR
Standar : Skor 12 : Mandiri; Skor <12 : Bantuan minimal; Skor 0 : Bantuan total

Kesimpulan: Berdasarkan hasil tes, Ny. S mendapatkan skor 12 yang berarti Ny. S mandiri.

20
D. Tingkat Depresi (Geriatric Depression Scale/GDS)

Petunjuk Pengisian :
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan
sesuai dengan perasaan yang dialami lansia

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah bapak/ibu merasa puas dengan kehidupan ini? 
2 Apakah bapak/ibu mengalami penurunan dalam melakukan 
kegiatan dan hobi?
3 Apakah bapak/ibu merasa hidup ini hampa? 
4 Apakah bapak/ibu sering merasa bosan? 
5 Apakah bapak/ibu merasa optimis terhadap masa depan? 
6 Apakah bapak/ibu takut sesuatu yang buruk akan terjadi? 
7 Apakah bapak/ibu merasa bahagia sepanjang waktu? 
8 Apakah bapak/ibu merasa sendirian? 
9 Apakah bapak/ibu lebih senang berada di rumah daripada keluar 
rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru?
10 Apakah bapak/ibu mempunyai masalah dengan daya ingat? 
11 Apakah bapak/ibu merasa senang dengan kehidupan saat ini? 
12 Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga? 
13 Apakah bapak/ibu merasa bersemangat? 
14 Apakah bapak/ibu merasa tidak punya harapan? 
15 Apakah bapak/ibu merasa orang lain lebih baik dari bapak/ibu? 
Total Skor
Keterangan: yang diarsir point 1, yang polos nol
Standar :
Skor > 5 : Mengalami depresi
Skor ≤ 5 : Tidak mengalami depresi

Kesimpulan: Berdasarkan hasil tes, Ny. S mendapatkan skor 2 yaitu dibawah 5 yang berarti Ny. S tidak
mengalami depresi.

RESUME
Uraikan secara singkat dan jelas gambaran kondisi klien dari hasil pengkajian secara umum, pemeriksaan
Kesehatan dan hasil pengkajian spesifik:

Resume: Berdasarkan hasil pengkajian secara umum, pemeriksaan kesehatan dan pengkajian spesifik,
kondisi klien scara keseluruhan tergolong baik dan tidak ada gangguan yang berat. Namun klien
mempunyai hipertensi dan gangguan berkemih

21
ANALISA DATA
Nama Inisial Lansia : Ny. S
Usia/Jenis Kelamin : 60 Tahun / Perempuan
Tempat tinggal : Jl. Bendungan Melayu gg. Asem 2 No. 26 RT 010/005

DATA FOKUS: MASALAH


(Data Subjektif dan Data Objektif)
DS : Inkontinensia Urin Fungsional
- Klien berkata mengompol sebelum mencapai atau selama b.d Ketidakmampuan atau
usaha mencapai toilet penurunan mengenali tanda-
- Klien berkata ia mengompol pada pagi hari tanda berkemih
- Klien berkata saat ia BAK, ia dapat mengosongkan kandung
kemihnya dengan lengkap (SDKI D.0044 Hal. 164)

DO :
- Klien terlihat bolak balik kamar mandi saat dilakukan
pengkajian
- Klien terlihat banyak minum saat dilakukan kunjungan rumah
- Celana klien terlihat basah karena mengompol saat ia berjalan
ke kamar mandi
- Hasil pemeriksaan fisik abdomen klien :
1. Inspeksi : Kulit normal tidak ada kemerahan
2. Auskultasi : Bising usus normal
3. Perkusi : Bunyi pekak karena ada cairan dalam tubuh klien
4. Palpasi : Tidak ada nyeri saat dipalpasi
- TTV : Suhu 36,5 oC, Nadi 88x/menit, Pernafasan 22x/menit,
130/90 mmHg

II. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Inkontinensia Urin Fungsional b.d Ketidakmampuan atau penurunan mengenali tanda-tanda berkemih
(SDKI D.004 Hal. 164)

III.

22
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DX TUJUAN (Kriteria Hasil) RENCANA TINDAKAN TTD
Nama Jelas
Inkontinensia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Inkontinensia Urin
1 Urin Fungsional selama 1x24 jam diharapkan kontinensia urin (SIKI I.04163 Hal. 315)
b.d klien membaik dengan kriteria hasil :
Ketidakmampuan 1. Kemempuan berkemih meningkat (5) Observasi
atau penurunan 2. Residu volume urin setelah berkemih 1. Periksa kembali penyebab gangguan berkemih Susadrina
mengenali tanda- menurun (5) (mis. Disfungsi neurologis, gangguan medulla
tanda berkemih 3. Distensi kandung kemih menurun (5) spinalis, gangguan refleks destrusor, obat-obatan,
4. Frekuensi berkemih membaik (5) usia, riwayat operasi, gangguan fungsi kognitif)
(SDKI D.0044 5. Sensasi berkemih membaik (5) 2. Identifikasi perasaan dan persepsi klien terhadap
Hal. 164) inkontinensia urin yang dialaminya
(SLKI L.04036 Hal. 53) 3. Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi
modalitas berkemih
4. Monitor kebiasaan BAK

Terapeutik
1. Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
2. Berikan pujian atas keberhasilan mencegah
inkontinensia
3. Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretic
4. Ambil sampel urin untuk pemeriksaan urin
lengkap atau kultur

Edukasi
1. Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia urin
2. Jelaskan program penanganan inkontinensia urin
3. Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang
mendukung proses berkemih
4. Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
menjelang tidur
5. Anjurkan memantau cairan keluar dan masuk

23
serta pola eliminasi urin
6. Anjurkan meminum minimal 1500cc
7. Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
the dan cokelat
8. Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk
menghindari konstipasi
9. Ajarkan senam kegeel untuk melatih kandung
kemih

Kolaborasi
1. Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu

Jika halaman ini kurang, tambahkan lembaran baru.

24
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/ No Dx Catatan Keperawatan Respon/ Hasil TTD
Pukul (Nama Jelas)
1 Memeriksa kembali penyebab RS : Klien mengatakan
29-9- gangguan berkemih (mis. Disfungsi penyebab gangguan
2021 neurologis, gangguan medulla spinalis, berkemihnya karena ia
gangguan refleks destrusor, obat- sudah tua dan lambat
13.00 obatan, usia, riwayat operasi, gangguan menyadari bahwa ia Susadrina
fungsi kognitif) sedang berkemih

RO : Penyebab gangguan
berkemihnya klien adalah
faktor umur dan gangguan
refleks destrusor

1 Mengidentifikasi perasaan dan persepsi RS : Klien berkata gangguan


29-9- klien terhadap inkontinensia urin yang berkemihnya terkadang
2021 dialaminya mengganggu karena harus
mengganti celana
13.05 dalamnya jikalau bersin Susadrina
atau batuk

RO : Klien mengomel saat


harus mengganti celana
dalamnya sehabis bersin

29-9- 1 Memonitor kebiasaan BAK RS : Klien berkata waktu


2021 BAK nya tidak menentu

13.10 RO : Waktu BAK klien tidak


menentu dan terlihat bolak Susadrina
balik saat dilakukan
kunjungan rumah

29-9- 1 Membersihkan genital dan kulit sekitar RS : Klien berkata ia


2021 secara rutin membersihkan area
genetalianya secara rutin
13.15
RO : Klien membersihkan Susadrina
area genetalianya secara
rutin dan genetalia klien
bersih dan tidak ada tanda
infeksi

29-9- 1 Memberikan pujian atas keberhasilan RS : Klien berkata ia telah


2021 mencegah inkontinensia berupaya untuk mencegah
inkontinensianya

25
13.20 Susadrina
RO : Klien tersenyum saat
diberi pujian

1 Menjelaskan definisi, jenis RS : Klien memerhatikan


29-9- inkontinensia, penyebab inkontinensia saat diberi penjelasan
2021 urin
RO : Klien bertanya tentang
13.25 bagaimana inkontinensia Susadrina
dapat terjadi

1 Menjelaskan jenis pakaian dan RS : Klien berkata akan


lingkungan yang mendukung proses berpakaian sesuai yang
29-9- berkemih telah dianjurkan
2021
RO : Klien mengganti Susadrina
13.30 pakaiannya

29-9- 1 Menganjurkan membatasi konsumsi RS : Klien berkata akan


2021 cairan 2-3 jam menjelang tidur membatasi minum 2-3 jam
sebelum tidur
13.35
RO : Klien tidak minum Susadrina
sebelum tidur

29-9- 1 1. Menganjurkan menghindari kopi, RS : Klien berkata akan


2021 minuman bersoda, the dan cokelat menghindari kopi,
minuman bersoda, the dan
13.40 2. Menganjurkan konsumsi buah dan cokelat
sayur untuk menghindari konstipasi Susadrina
RO : Klien tidak meminum
hal yang tidak dianjurkan

29-9- 1 Mengajarkan senam kegeel untuk RS : Klien berkata akan


2021 melatih kandung kemih melakukan senamnya
dengan rutin
14.00
RO : Klien mengikuti semua Susadrina
gerakan yang telah
diajarkan

Jika kolomnya kurang, tambahkan dibalik halaman ini, atau tambahkan lembaran baru

26
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
tgl No Dx Catatan Perkembangan Keperawatan TTD
(SOAP) (Nama Jelas)
29-9-2021 1 S : Klien mengatakan sudah mengerti tentang
inkontinensia urin dan akan melakukan senam kegel
dengan rutin

O : Klien dapat menjelaskan tentang inkontinensia urin Susadrina


dan mengikuti semua gerakan senam yang telah diajarkan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

27
SOP (Standar Operasional Prosedure)
SENAM KEGEL

1. Pengertian
Suatu terapi inkontinensia stres dan urgensi untuk memperkuat otot-otot dasar panggul terutama
otot pubococcygeal atau Pelvic Floor Muscle. Pada orang dengan Benigna Prostat Hyperplasia
dapat membantu dalam mengembaikan kontraksi ototo uretra seperti semula.

2. Tujuan
a. Pria dan wanita yang mengalami inkontinesia urine (tidak mampu menahan buang air kecil).
b. Wanita yang sudah menopouse untuk mempertahankan kekuatan otot pangguldari peniunan
kadar esterogen.
c. Wanita yang mengalami prolaps urteri (turunya rahim) karena melemahnya otot dasar
panggul, juga untuk wanita yang mengalami masalah seksual.
d. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama

3. Hal yang perlu disiapkan


a. Temukan otot yang tepat
b. Sempurnakan teknik yang digunakan
c. Pertahankan fokus, fokuskan hanya untuk melatih otot dasar panggul

4. Indikasi
a. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia
b. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan kekuatan otot panggul
c. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena melemahnya otot dasar panggul
dan melebar pasca persalinan, juga untuk wanita yang mengalami masalah seksual.
d. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama.

5. Persiapan klien
a. Berikan salam, perkenalkan diri anda.
b. Panggil klien dengan nama kesukaan klien.
c. Bina hubungan saling percaya
d. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
e. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
f. Menentukan otot yang tepat
g. Anjurkan klien untuk berkemih/buang air kecil terlebih dahulu
h. Pasien dipersiapkan untuk mengikuti senam
i. Pasien dipersilahkan duduk / berbaring diatas matras / karpet
j. Bila diperlukan, klien menggunakan pembalut sekali pakai selama periode latihan untuk
menahan urine yang keluar.
6. Persiapan alat
28
a. Pakaian olah raga atau pakaian yang longgar
b. Arloji
c. Matras/Karpet/kursi
d. Tape Recorder + lagu (pelengkap)
e. Peralatan eliminasi jika memungkinkan
f. Ruangan yang nyaman dan tenang

7. Tahap Kerja
1. Kenali terlebih dahulu otot-otot yang berhubungan dengan senam kegel dan fungsi kerjanya.
Caranya, saat buang air kecil, cobalah untuk menghentikan pancaran air seni dengan melakukan
kontraksi atau menguncupkan otot-otot ini, kemudian, kendurkan lagi sehingga pancaran air seni
kembali lancar, bagian otot itulah yang akan kita latih (Nurdiansyah, 2011).

2. Tahap berikutnya adalah dengan melakukan kontraksi atau mencupkan otot-otot dasar
panggul. Mulailah dengan berbaring telentang dengan lutut ditekut, jaga agar jarak jari kaki anda
terpisah. Kemudian tekuk otot perut bagian bawah dan angkat pnggul sedikit dari lantai. Jika bisa
bokong tidak menempel dengan lantai dan harus menjaga agar otot inti tetap lentur. Lakukan
latihan ini dengan menahan otot selama 3 detik dan perlahan mengembalikan otot ke lantai
kembali ulangi sebanyak 3 kali. Lakukan latihan ini sebanyak 3 set dari 10 set yang seharusnya,
selain itu harus diperhatikan posisi otot panggul agar tidak memalingkan atau memutar otot saat
panggul diangkat karena akan membuat otot tegang (Nurdiansyah, 2011).

3. Tahap selanjutnya yakni membuka kaki dan letakan kedua jari diantara uretra dan anus, tekan
punggung bawah ke lantai sekali lagi dan cobalah untuk merasakan sensasi pengencangan di area
ini. Jika dengan cara ini masih belum merasakannya, maka bisa dicoba ketika ingin
menghentikan aliran urin pada saat buang air kecil. Rasakan sensasi yang masuk ke dalam
tindakan itu, mengangkat otot di dekat kandung kemih, dan cobalah meniru gerakan ini ketika
anda melakukan latihan di atas. Namun cara Ini hanya disarankan untuk dicoba sekali saat
mempelajari tentang otot. Jangan ulangi ini sebagai latihan, atau justru dapat menyebabkan
masalah kemih.

4. Jika, latihan tersebut sudah cukup lancar, lanjutkan dengan menguncupkan dan
mengendurkanya dengan lebih keras dan menahanya lebih lama (sekitar 10 detik). Lakukan
senam kegel sebanyak 2-3 kali sehari, selama sekitar 8-12 minggu sebelum akhirnya dilakukan
penilaian ulang untuk pengelolaan lebih lanjut jika klien belum mengalami perbaikan (Price et.al,
2010). Latihan untuk mengatasi masalah pada eliminasi urin ini perlu dilakukan secara konstan
setiap hari, hasilnya tidak akan didapat dalam waktu satu hari, kebanyakan orang akan dapat
merasakan perubahan setelah 3-4 minggu dengan berlatih beberapa menit setiap hari (Widianti
et.al 2010).

29
PENJELASAN PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK

Perkenalkan,
Nama saya : Susadrina
Asal Institusi dari : Poltekkes Kemenkes Jakarta 3
Sekarang sedang praktek di : Puskesmas Kecamatan Koja
Selama : 1 minggu

Adapun tujuan dari praktik keperawatan ini adalah untuk membantu LANSIA yang sakit dengan
melibatkan Bpk/Ibu/Kakak melalui kegiatan yang akan kita rencanakan dan lakukan bersama-
sama, sesuai masalah kesehatan yang ada.

Saya menjamin bahwa praktek keperawatan ini tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi
LANSIA maupun anggota keluarga, dan saya akan menghormati keputusan Bpk/Ibu/Kakak
untuk berpartisipasi serta akan menjaga kerahasiaan identitas maupun data yang diperoleh dari
keluarga.

Melalui penjelasan ini, saya sangat mengharapkan partisipasi Bpk/Ibu/Kakak untuk ikut secara
aktif demi peningkatan kesehatan LANSIA. Demikian, atas kesediaan dan partisipasinya, saya
ucapkan terimakasih.

Jakarta, 27 September 2021


Keluarga, Perawat,

Lili Fahmiati Susadrina

30
SURAT PERSETUJUAN PELAKSANAAN
KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Lili Fahmiati
Umur : 21 Tahun
Alamat :
Hubungan dengan Lansia : Anak
Nama Lansia : Ny. S
Dengan ini menyetujui untuk dilakukannya kegiatan Asuhan Keperawatan pada LANSIA, oleh
Susadrina asal institusi Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 yang dilaksanakan mulai tanggal 27
September 2021 s.d 1 Oktober 2021. Tujuan dari kegiatan asuhan keperawatan pada LANSIA
dengan melibatkan keluarga ini untuk membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga kami.

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan kesepakatan, yaitu:


Nomor Hari/Tanggal Kegiatan Waktu datang Waktu pulang
1 Senin, 27-9-2021 Kontrak waktu 13.00 13.15
2 Selasa, 28-9-2021 Pengkajian 13.00 13.20
3 Rabu, 29-9-2021 Pembuatan video 14.00 14.15
4 Kamis, 30-9-2021 Pembuatan video 16.00 16.20
5 Jumat, 1-10-2021 Ujian video - -

Demikian surat persetujuan ini kami buat untuk dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan
kegiatan.

Jakarta 27 September 2021


Perawat, Keluarga,

Susadrina Lili Fahmiati

31

Anda mungkin juga menyukai