PRAKTIK
ILMU KESEHATAN
KELUARGA
i
VISI DAN MISI
VISI :
Menghasilkan Bidan yang Unggul sebagai Penggerak Masyarakat dalam
Deteksi Dini Risiko Kebidanan di Komunitas pada Tingkat Nasional Tahun
2021.
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran berkualitas, asuhan
kebidanan ibu dan anak dengan masyarakat.
2. Melaksanakan Penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam asuhan kebidanan ibu dan
anak dengan pemberdayaan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai wujud
kepedulian sosial yang terencana, terprogram dan berdampak
bagi kesehatan masyarakat dalam asuhan kebidanan ibu dan
anak dengan pemberdayaan masyarakat.
4. Menjalin kemitraan antar profesi kesehatan baik di tingkat
regional, nasional dan internasional untuk menghasilkan
lulusan berdaya saing.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta
berkah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Praktik Ilmu Kesehatan Keluarga untuk
Program Studi Kebidanan Program Pendidikan Profesi Bidan. Modul ini berisi tentang
gambaran pelaksanaan Praktik Ilmu Kesehatan Keluarga serta tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Buku ini
merupakan pedoman bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan Praktik Ilmu Kesehatan
Keluarga di lahan praktik sekaligus sebagai pedoman untuk para pembimbing dalam
melakukan bimbingan praktik klinik mahasiswa. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan modul praktik ini. Kami
juga mengharapkan saran dari pembaca untuk penyempurnaaan modul praktik ini.
iii
DAFTAR ISI
VISI MISI.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................28
iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu. Bila terlambat tanpa alasan yang jelas, dosen
pembimbing/ assist, berhak melarang mahasiswa tersebut untuk mengikuti praktikum dan
dianggap alpa.
2. Mahasiswa harus mengikuti semua praktikum yang dijadwalkan. Bila tidak hadir karena
sakit (disertai surat keterangan dokter) atau izin khusus, harus melapor kepada dosen
pembimbing / assist untuk diatur waktu penggantian.
3. Bila mahasiswa melakukan praktikum tambahan di luar jadwal yang ditetapkan, maka
semua bahan praktikum dibebankan kepada mahasiswa tersebut.
4. Sebelum praktikum, mahasiswa harus sudah mempelajari teori dan cara kerja praktikum
yang akan dikerjakan. Bila ternyata mahasiswa belum siap, dosen pembimbing berhak
mengeluarkan mahasiswa untuk tidak mengikuti praktikum.
5. Sebelum praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian prapraktikum.
6. Selama mengikuti praktikum, mahasiswa harus menggunakan jas praktikum, tanda
pengenal, dan sandal jepit yang baru dipakai ketika memasuki ruang praktikum.
7. Selama praktikum, mahasiswa dlarang merokok, menyalakan telepon genggam, bersenda
gurau, dan melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan praktikum.
8. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum tanpa izin dari
pembimbing / assist praktikum.
9. Periksa dengan teliti alat yang dipinjam sebelum dipakai. Selama dipakai, alat-alat tersebut
menjadi tanggung jawab kelompok mahasiswa dan bila rusak atau hilang, harus diganti
oleh kelompok mahasiswa paling lambat pada praktikum yang terakhir.
10. Segera setelah praktikum, bersihkan alat-alat, buang sampah pada tempatnya dan
pertanggungjawabkan kepada petugas laboratorium.
11. Buku control kegiatan praktikum wajib di paraf oleh asisten praktikum.
Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian pasca praktikum.
v
BUKU KONTROL PRAKTIKUM
1
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
Sub capaian pembelajaran Mahasiswa mampu membuat Ilmu Asuhan kesehatan keluarga pada
berbagai tahapan perkembangan keluarga dan penyakit yang lazim
terjadi di Indonesia
Metode penugasan Case Study : Mahasiswa secara berkelompok melakukan studi kasus
keperawatan keluarga melalui kunjungan rumah sesuai dengan
tingkat perkembangan keluarga dan penyakit yang lazim pada
keluarga di Indonesia
2
Kelompok 3 :Keluarga dengan anak balita
Kelompok 4 :Keluarga dengan anak sekolah
Kelompok 5 :Keluarga dengan anak remaja
Kelompok 6 :Keluarga dewasa
Kelompok 7:Keluarga dengan permasalahan yang lazim terjadi
di Indonesia (Tuberkulosisi, DM, dll)
Format penilaian
3
II FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi pembicaraan sebelumnya
3. Validasi kontrak hari ini (topik, waktu, tempat)
III FASE KERJA
1. Isi percakapan sesuai dengan isi rancangan
2. Topik pembicaraan dengan sistematis
3. Mengunakan teknik komunikasi yang tepat
4. Menggunakan alat bantu yang mendukung
5. Menyimpulkan hasil pertemuan
6. Memberi kesempatan keluarga bertanya
7. Menanyakan kesan/ pendapat keluarga mengenai topik hari ini
8. Keluarga terlibat dalam percakapan
IV FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi pencapaian keluarga mengenai topik hari ini
( bandingkan dengan tujuan )
2. Reinforcmen positif
3. Tindak lanjut yang sesuai dengan topik ini
4. Menyepakati kontrak yang akan datang
5. Salam terapeutik
TOTAL
Keterangan :
FORMAT PENGKAJIAN
4
ASUHAN ILMU KESEHATAN KELUARGA
I. DATA UMUM :
1. Nama Kepala keluarga : ................................
2. Umur : ......................Tahun
3. Alamat/Telepon : ................................
4. Pekerjaan : ................................
5. Pendidikan : ................................
6. Tipe keluarga : ................................
7. Komposisi Keluarga
Nama Jenis Tanggal Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kelamin lahir/Umur
(L/P)
Genogram :
Keterangan :
5
Agama dan keyakinan :
Status ekonomi :
Aktivitas rekreasi :
waktu luang
Riwayat keluarga :
sebelumnya
Karakteristik :
lingkungan
6
IV. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi :
Struktur kekuasaan :
keluarga
Struktur peran :
Struktur nilai :
V. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif :
Fungsi sosialisasi :
Fungsi reproduksi :
Fungsi perawatan :
keluarga
7
Bengkulu, .............................. 2021
Mahasiswa
..................................
8
- Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
4. Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera ditangani
- Ada masalah, tetapi tidak perlu segera
ditangani
- Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi Evaluasi
Keperawatan
9
10
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl/Jam NDX Implementasi Evaluasi Paraf
11
PETUNJUK ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
12
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
menggunakan metode:
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear, dsb.
13
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Contoh: Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak
kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga
dengan usia anak sekolah.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
13. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga seta pengalaman pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
14
19. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keuarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
fasilitas fisik , fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
20. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
21. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
22. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masin masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
23. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
15
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.
Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.
apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah.
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi masalah kesehatan/penyakit
Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai
Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan
Adakah Konflik individu dan perilakukmementingkan diri sendiri dalam keluarga
16
Apakah keluarga kurang dap[at melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan
dimasa mendatang
Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan
keluarga akan fasilitas tersebut
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitasi)
Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan.
27. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
berapa jumlah anak
bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
28. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
V. Stres dan koping keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
2) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
31. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
32. Strategi adaptasi disfungsional
17
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
VI. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
18
Karena pada contoh 1 diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidakmauan (tidak mengambil keputusan) dan
ketidak mampuan merawat, maka pada 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan satu
diagnosa saja yaitu diagnosa yang ke tiga yakni dengan etiologi
ketidakmampuan merawat …., namun nanti pada saat merumuskan tujuan dan intervensiharus
melibatkan ke tiga etiologi tersebut diatas.
Contoh 2 :
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu Y) keluarga bpk. A berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
Contoh 3:
Perubahan peran dalam keluarga (bpk. A) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
19
Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S
Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak A
20
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skor .
Angka tertinggi X Bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga.
Catatan: Skoring dihitung bersama dengan keluarga
21
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai stroke yang tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
TINDAKAN/IMPLEMENTASI
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
Memberikan informasi
Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara:
Mendemonstrasikan cara perawatan
Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara :
Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
22
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untukmenilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi
disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakn intervensi keperawatan.
Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
23
FORMAT PENILAIAN
PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA
Nama : ..................................
Nim : .................................
24
3. Tindak lanjut yang sesuai dengan topik ini
4. Menyepakati kontrak yang akan datang
5. Salam terapeutik
TOTAL
Keterangan :
Nilai : Rentang 1 – 5
Observer
( ......................................)
25
3.
4.
5.
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
KELOMPOK 6
1.
2.
3.
4.
KELOMPOK 7
1.
2.
3.
4.
26
NILAI AKHIR
nilai
NO NIM NAMA
angka lambang mutu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
DAFTAR PUSTAKA
A.L. Slamet Ryadi. 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Dasar dan Syarat
Perkembangannya. Usaha Nasional:Surabaya
Azrul Azwar. 1980. Puskesmas dan Usaha-usaha Kesehatan Pokok. Akadoma: Jakarta
Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1987. Upaya Kesehatan Puskesmas dan Keterpaduan KB Kesehatan:
Jakarta
Hendrik L.Blum. 1974. Planning Health Development and Application of Social Change Teory.
Human Sciences Press: New York
Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Andi Offset:
Yogyakarta
28