Anda di halaman 1dari 33

BAHAN AJAR

PRAKTIK

ILMU KESEHATAN
KELUARGA

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

i
VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN

VISI :
Menghasilkan Bidan yang Unggul sebagai Penggerak Masyarakat dalam
Deteksi Dini Risiko Kebidanan di Komunitas pada Tingkat Nasional Tahun
2021.
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran berkualitas, asuhan
kebidanan ibu dan anak dengan masyarakat.
2. Melaksanakan Penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam asuhan kebidanan ibu dan
anak dengan pemberdayaan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai wujud
kepedulian sosial yang terencana, terprogram dan berdampak
bagi kesehatan masyarakat dalam asuhan kebidanan ibu dan
anak dengan pemberdayaan masyarakat.
4. Menjalin kemitraan antar profesi kesehatan baik di tingkat
regional, nasional dan internasional untuk menghasilkan
lulusan berdaya saing.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta
berkah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Praktik Ilmu Kesehatan Keluarga untuk
Program Studi Kebidanan Program Pendidikan Profesi Bidan. Modul ini berisi tentang
gambaran pelaksanaan Praktik Ilmu Kesehatan Keluarga serta tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Buku ini
merupakan pedoman bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan Praktik Ilmu Kesehatan
Keluarga di lahan praktik sekaligus sebagai pedoman untuk para pembimbing dalam
melakukan bimbingan praktik klinik mahasiswa. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan modul praktik ini. Kami
juga mengharapkan saran dari pembaca untuk penyempurnaaan modul praktik ini.

Bengkulu, Desember 2021

iii
DAFTAR ISI

VISI MISI.............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

TATA TERTIB PRAKTIKUM...........................................................................................iv

A. Buku Kontrol Praktikum.................................................................................................1


B. Rancangan Praktikum Keperawatan Keluarga ..............................................................2
C. Format Pengkajian Asuhan Ilmu Kesehatan Keluarga...................................................5
D. Daftar Diagnosa Keperawatan........................................................................................9
E. Rencana Keperawatan.....................................................................................................10
F. Implementasi dan Evaluasi.............................................................................................11
G. Petunjuk Asuhan Keperawatan Keluarga.......................................................................12
H. Tahap Pengkajian............................................................................................................13
I. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga.................................................................18
J. Menentukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga..................................................20
K. Perencanaan Keperawatan Keluarga...............................................................................22
L. Tindakan/Implementasi...................................................................................................22
M. Evaluasi...........................................................................................................................23
N. Format Penilaian Praktikum Keperawatan Keluarga......................................................24
O. Nilai Akhir......................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................28

iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu. Bila terlambat tanpa alasan yang jelas, dosen
pembimbing/ assist, berhak melarang mahasiswa tersebut untuk mengikuti praktikum dan
dianggap alpa.
2. Mahasiswa harus mengikuti semua praktikum yang dijadwalkan. Bila tidak hadir karena
sakit (disertai surat keterangan dokter) atau izin khusus, harus melapor kepada dosen
pembimbing / assist untuk diatur waktu penggantian.
3. Bila mahasiswa melakukan praktikum tambahan di luar jadwal yang ditetapkan, maka
semua bahan praktikum dibebankan kepada mahasiswa tersebut.
4. Sebelum praktikum, mahasiswa harus sudah mempelajari teori dan cara kerja praktikum
yang akan dikerjakan. Bila ternyata mahasiswa belum siap, dosen pembimbing berhak
mengeluarkan mahasiswa untuk tidak mengikuti praktikum.
5. Sebelum praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian prapraktikum.
6. Selama mengikuti praktikum, mahasiswa harus menggunakan jas praktikum, tanda
pengenal, dan sandal jepit yang baru dipakai ketika memasuki ruang praktikum.
7. Selama praktikum, mahasiswa dlarang merokok, menyalakan telepon genggam, bersenda
gurau, dan melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan praktikum. 
8. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum tanpa izin dari
pembimbing / assist praktikum.
9. Periksa dengan teliti alat yang dipinjam sebelum dipakai. Selama dipakai, alat-alat tersebut
menjadi tanggung jawab kelompok mahasiswa dan bila rusak atau hilang, harus diganti
oleh kelompok mahasiswa paling lambat pada praktikum yang terakhir.
10. Segera setelah praktikum, bersihkan alat-alat, buang sampah pada tempatnya dan
pertanggungjawabkan kepada petugas laboratorium.
11. Buku control kegiatan praktikum wajib di paraf oleh asisten praktikum.
Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian pasca praktikum.

v
BUKU KONTROL PRAKTIKUM

NO HARI/ WAKTU JENIS PRAKTIKUM PARAF KET.


TANGGAL Praktika Asist

RANCANGAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

1
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Nama Mata Kuliah/Blok ILMU KESEHATAN KELUARGA

Dosen Pengampu TIM

Judul tugas Praktikum Ilmu Kesehatan keluarga

Sub capaian pembelajaran Mahasiswa mampu membuat Ilmu Asuhan kesehatan keluarga pada
berbagai tahapan perkembangan keluarga dan penyakit yang lazim
terjadi di Indonesia

Deskripsi tugas Ilmu kesehatan keluarga meliputi asuhan keperawatan dengan


masalah kesehatan berbagai tahapan perkembangan keluarga dan
penyakit yang lazim terjadi di Indonesia. Proses keperawatan
meliputi pengkajian terutama pengkajian fokus, penentuan masalah
atau diagnosa keperawatan, prioritas masalah, noc, nic dan evaluasi

Metode penugasan Case Study : Mahasiswa secara berkelompok melakukan studi kasus
keperawatan keluarga melalui kunjungan rumah sesuai dengan
tingkat perkembangan keluarga dan penyakit yang lazim pada
keluarga di Indonesia

Waktu praktikum 1 x 50 menit dengan pembagian : 5 menit oreintasi, 40 menit


kerja/pelaksanaan, 5 menit terminasi

Evaluasi  Evaluasi struktur : Kesiapan kelompok dalam membagi peran


menjadi notulen dan interviewer.
 Evaluasi proses : kesesuaian komunikasi, informasi dan edukasi
dengan tujuan asuhan kasus
 Evaluasi Hasil : Ketepatan dan kejelasan hasil dengan kriteria
yang ditetapkan

Jenis kasus  Kelompok 1 : Keluarga baru menikah


 Kelompok 2 :Keluarga menanti kelahiran

2
 Kelompok 3 :Keluarga dengan anak balita
 Kelompok 4 :Keluarga dengan anak sekolah
 Kelompok 5 :Keluarga dengan anak remaja
 Kelompok 6 :Keluarga dewasa
 Kelompok 7:Keluarga dengan permasalahan yang lazim terjadi
di Indonesia (Tuberkulosisi, DM, dll)

Bentuk dan Format Luaran Laporan studi kasus :


COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab 1 : pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manafaat)
Bab 2 : Tinjauan Tiori ( konsep keperawatan keluarga, tugas
perkembangan keluarga sesuai tahap kasus, konsep Proses
keperawatan keluarga)
Bab 3 : Tinjauan kasus ( Pengkajian,diagnose, rencana,
implementasi dan evaluasi) dibuat dalam narasi kasus)
Bab 4 : Pre planning role play ( pertemuan ke……, deskripsi kasus,
tujuan tindakan keperawatan, metode, waktu, pengorganisasian,
setting, prosedur ( fase orientasi, fase kerja, fase terminasi).
Bab 5 : penutup (kesimpulan dan saran)
Daftar pustaka

Format penilaian

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI KET


( 0-100 )
I LAPORAN KASUS
1. Diagnosa sesuai dengan gambaran kondisi keluarga
2. Tujuan khusus sesuai dengan masalah keperawatan
3. Tujuan khusus dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan
4. Rencana intervensi sesuai dengan masalah keperawatan

3
II FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi pembicaraan sebelumnya
3. Validasi kontrak hari ini (topik, waktu, tempat)
III FASE KERJA
1. Isi percakapan sesuai dengan isi rancangan
2. Topik pembicaraan dengan sistematis
3. Mengunakan teknik komunikasi yang tepat
4. Menggunakan alat bantu yang mendukung
5. Menyimpulkan hasil pertemuan
6. Memberi kesempatan keluarga bertanya
7. Menanyakan kesan/ pendapat keluarga mengenai topik hari ini
8. Keluarga terlibat dalam percakapan
IV FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi pencapaian keluarga mengenai topik hari ini
( bandingkan dengan tujuan )
2. Reinforcmen positif
3. Tindak lanjut yang sesuai dengan topik ini
4. Menyepakati kontrak yang akan datang
5. Salam terapeutik
TOTAL
Keterangan :

Sangat Memuaskan (100-80), Memuaskan(79-70), Batas(69-56), Kurang Memuaskan (55-41),

Di bawah standard (<41)

FORMAT PENGKAJIAN

4
ASUHAN ILMU KESEHATAN KELUARGA

I. DATA UMUM :
1. Nama Kepala keluarga : ................................
2. Umur : ......................Tahun
3. Alamat/Telepon : ................................
4. Pekerjaan : ................................
5. Pendidikan : ................................
6. Tipe keluarga : ................................
7. Komposisi Keluarga
Nama Jenis Tanggal Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Kelamin lahir/Umur
(L/P)

Genogram :

Keterangan :

Latar belakang budaya :

5
Agama dan keyakinan :

Status ekonomi :

Aktivitas rekreasi :
waktu luang

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangan :
keluarga saat ini

Riwayat keluarga inti :

Riwayat keluarga :
sebelumnya

III. DATA LINGKUNGAN


Karakteristik rumah :

Karakteristik :
lingkungan

6
IV. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi :

Struktur kekuasaan :
keluarga

Struktur peran :

Struktur nilai :

V. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif :

Fungsi sosialisasi :

Fungsi reproduksi :

Fungsi perawatan :
keluarga

VI. STRES KOPING KELUARGA


Kondisi stress dan
koping keluarga

VII. PEMERIKSAAN FISIK (fokus pada klien sakit)


Hasil :
pemerikasaan

7
Bengkulu, .............................. 2021

Mahasiswa

..................................

No Data Masalah Penyebab

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah
- Tidak/kurang sehat
- Ancaman kesehatan

8
- Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
4. Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera ditangani
- Ada masalah, tetapi tidak perlu segera
ditangani
- Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi Evaluasi
Keperawatan

9
10
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl/Jam NDX Implementasi Evaluasi Paraf

11
PETUNJUK ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :


1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.
Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga,
adalah pengkajian :
a. fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosis keperawatan.
3. Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan.
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumbersumber daya yang
ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.

12
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
menggunakan metode:
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear, dsb.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :


I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga(KK)
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluaga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram
6. Tipe keluarga : Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa : Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8. Agama dan keyakinan : Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarga : Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status ekonomi social
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi.

13
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Contoh: Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak
kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga
dengan usia anak sekolah.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
13. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga seta pengalaman pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah , tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah.
16.Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan pendduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
17. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga interaksinya dengan masyarakat.

14
19. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keuarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
fasilitas fisik , fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
20. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
21. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
22. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masin masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
23. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.

IV. Fungsi keluarga


24. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
25. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhnya anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
26. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan , pakaian,perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmanapengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan

15
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.

Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
 Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.
 Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
 Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.
 apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.
 Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.
 Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
 Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
 Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah.
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
 Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi masalah kesehatan/penyakit
 Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
 Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai
 Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan
 Adakah Konflik individu dan perilakukmementingkan diri sendiri dalam keluarga

16
 Apakah keluarga kurang dap[at melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan
dimasa mendatang
 Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
 Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan
keluarga akan fasilitas tersebut
 Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitasi)
 Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan.
27. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
 berapa jumlah anak
 bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
 Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
28. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
 Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
 Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
 upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
V. Stres dan koping keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
2) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
31. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
32. Strategi adaptasi disfungsional

17
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
VI. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

VII. Harapan Keluarga


Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian
yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES
dimana untuk problem dapat menggunakan rumusan NANDA

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:


 Aktual ( terjadi defisit/gangguan kesehatan),
 Resiko (ancaman kesehatan), dan
 Keadan sejahtera (wellness).
Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga :

Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual


Contoh 1 :
1) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
2) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk
mengatasi masalah kekurangan nutrisi.
3) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah
kekurangan nutrisi.

18
Karena pada contoh 1 diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidakmauan (tidak mengambil keputusan) dan
ketidak mampuan merawat, maka pada 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan satu
diagnosa saja yaitu diagnosa yang ke tiga yakni dengan etiologi
ketidakmampuan merawat …., namun nanti pada saat merumuskan tujuan dan intervensiharus
melibatkan ke tiga etiologi tersebut diatas.
Contoh 2 :
 Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu Y) keluarga bpk. A berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
Contoh 3:
 Perubahan peran dalam keluarga (bpk. A) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman)


Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat, dsb.
Contoh :
 Resiko terjadi konflik pada keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal mengenal masalah komunikasi.
 Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak E) keluarga Bapak N berhubungan
dengan ketidakmauan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.
 Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah mobilisasi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial


Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan / boleh
tidak menggunakan etiologi.
Contoh
 Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U

19
 Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S
 Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak A

MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Pada suatu keluarga mungkin saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosisi keperawatan
keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunakan cara sbb:
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah
- Tidak/kurang sehat 3
1 1
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah dapat
diubah
2
2 - Mudah 2
1
- Sebagian
0
- Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi 3
3 1
- Cukup 2
- Rendah 1
Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera 2
ditangani
4 1
- Ada masalah, tetapi tidak perlu 1
segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0
Total skor

20
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skor .
Angka tertinggi X Bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga.
Catatan: Skoring dihitung bersama dengan keluarga

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


Dengan melihat kriteria yang pertama , yaitu sifatnya masalah , bobot yang lebih berat diberikan
pada tidak /kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disasari
dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memprhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
 Pengetahuan yang ada sekarang , teknologi dantindakan untuk
menangani masalah.

 Sumber daya keluarga :dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga


 Sumber daya perawat :dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
 Sumber daya masyarakat :dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat :dalam bentuk
fasilitas,organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah :
 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
 masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki
masalah.
 Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.

21
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai stroke yang tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum
dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan
tujuan khusus yang ditetapkan.

TINDAKAN/IMPLEMENTASI
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
 Memberikan informasi
 Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
 Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
 Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
 Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara:
 Mendemonstrasikan cara perawatan
 Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
 Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara :
 Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
 Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

22
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
 Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
 Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untukmenilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi
disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakn intervensi keperawatan.
Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

23
FORMAT PENILAIAN
PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

Nama : ..................................
Nim : .................................

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI KET


(1–5)
I PERSIAPAN
1. Diagnosa sesuai dengan gambaran kondisi keluarga
2. Tujuan khusus sesuai dengan masalah keperawatan
3. Tujuan khusus dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan
4. Rencana intervensi sesuai dengan masalah keperawatan
II FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi pembicaraan sebelumnya
3. Validasi kontrak hari ini (topik, waktu, tempat)
III FASE KERJA
1. Isi percakapan sesuai dengan isi rancangan
2. Topik pembicaraan dengan sistematis
3. Mengunakan teknik komunikasi yang tepat
4. Menggunakan alat bantu yang mendukung
5. Menyimpulkan hasil pertemuan
6. Memberi kesempatan keluarga bertanya
7. Menanyakan kesan/ pendapat keluarga mengenai topik hari ini
8. Keluarga terlibat dalam percakapan
IV FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi pencapaian keluarga mengenai topik hari ini
( bandingkan dengan tujuan )
2. Reinforcmen positif

24
3. Tindak lanjut yang sesuai dengan topik ini
4. Menyepakati kontrak yang akan datang
5. Salam terapeutik
TOTAL
Keterangan :

Nilai : Rentang 1 – 5

Observer

( ......................................)

DAFTAR KELOMPOK PRAKTIKUM


NO NIM NAMA KASUS
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
KELOMPOK 3
1.
2.

25
3.
4.
5.
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
KELOMPOK 6
1.
2.
3.
4.
KELOMPOK 7
1.
2.
3.
4.

26
NILAI AKHIR

nilai
NO NIM NAMA
angka lambang mutu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

27
DAFTAR PUSTAKA

A.L. Slamet Ryadi. 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Dasar dan Syarat
Perkembangannya. Usaha Nasional:Surabaya

Azrul Azwar. 1980. Puskesmas dan Usaha-usaha Kesehatan Pokok. Akadoma: Jakarta

Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika: Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 1987. Upaya Kesehatan Puskesmas dan Keterpaduan KB Kesehatan:
Jakarta

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I,II,III,IV: Jakarta

Eko Budiarto. 1985. Pengantar Statistik Kesehatan.Alumni: Bandung

Hendrik L.Blum. 1974. Planning Health Development and Application of Social Change Teory.
Human Sciences Press: New York

Indang Encang. 1988. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Alumni: Bandung

Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan FKUI. Sastra Budaya: Jakarta

Naomy Marie Tando.2013.Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. In Media.


Jakarta

Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Andi Offset:
Yogyakarta

28

Anda mungkin juga menyukai